Penyesuaian Diri Makhluk Hidup terhadap Lingkungannya – Materi SD Kelas 5 IPA

SD Kelas 5 – IPA – Penyesuaian Diri Makhluk Hidup terhadap Lingkungannya


Sumber :  IPA Salingtemas 5 untuk SD/MI Kelas  5.
Penulis : Choiril Azmiyawati,  Wigati Hadi Omegawati, Rohana Kusumawati.

 

 

 

 

 

Perhatikan burung elang pada gambar di atas! Bentuk cakar dan paruh burung elang sesuai dengan jenis makanannya yang berupa daging. Itulah salah satu bentuk penyesuaian burung elang terhadap lingkungannya. Bagaimana bentuk penyesuaian hewan lain dengan lingkungannya? Apakah tumbuhan juga menyesuaikan diri dengan lingkungannya?

Burung elang memiliki paruh yang kuat dan cakar yang tajam. Paruh ini berguna untuk menyobek makanannya. Makanan elang berupa daging. Kaki dan cakar yang kuat untuk mencengkeram mangsanya. Nah, itulah satu contoh alat tubuh hewan yang berguna untuk mencari makanan. Bagaimana dengan hewan yang lain?

 

A. Cara Hewan Menyesuaikan Diri dengan Lingkungannya.

Setiap hewan mempunyai kemampuan berbeda-beda dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penyesuaian diri ini berguna untuk memperoleh makanan. Selain itu juga untuk mempertahankan diri dari musuhnya. Bagaimana bentuk penyesuaian diri pada hewan-hewan tersebut? Marilah kita pelajari dalam uraian materi berikut ini!

1. Penyesuaian Hewan untuk Memperoleh Makanan.

Hewan membutuhkan makanan agar tetap hidup. Setiap jenis hewan memiliki cara tersendiri dalam memperoleh makanan. Makhluk hidup menggunakan alat-alat tubuhnya untuk memperoleh makanan.

a. Burung.

Setiap jenis burung makanannya berbeda-beda. Ada yang berupa cairan madu (nektar), biji-bijian, atau daging. Oleh karena itu, bentuk paruh setiap jenis burung juga berbeda-beda. Perhatikan gambar di bawah ini!
1) Burung pipit mempunyai paruh pendek dan kuat. Bentuk paruh ini sesuai untuk memakan jenis biji- bijian. Paruh ini berfungsi meng- hancurkan biji tersebut.
2) Burung elang mempunyai paruh kuat, tajam, dan melengkung bagian ujungnya. Paruh seperti ini sesuai untuk mencabik mangsanya.
3) Bebek mempunyai paruh yang berbentuk seperti sudu. Bentuk paruh seperti ini sesuai untuk mencari makanan di tempat becek, ber- lumpur, atau di air.

4) Burung pelatuk mempunyai paruh yang panjang, kuat, dan runcing. Paruh burung pelatuk untuk mencari serangga yang bersembunyi di kulit pohon, dalam lubang pohon, atau pada batang pohon yang lapuk.
5) Burung kolibri mempunyai paruh berbentuk panjang dan runcing. Bentuk paruh seperti itu memudahkan burung kolibri mengisap nektar.
6) Burung pelikan mempunyai paruh berkantong. Paruh demikian memudahkan- nya untuk menangkap ikan dalam air.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa ada kesesuaian antara bentuk paruh burung dan jenis makanannya.

Selain bentuk paruh, kaki pada berbagai burung juga mempunyai bentuk bermacam-macam. Berbagai bentuk kaki burung merupakan salah satu bentuk penyesuaian terhadap cara memperoleh makanan. Amati gambar-gambar di bawah ini!

a. Kaki burung kakatua untuk memanjat. Selain itu, juga untuk memegang makanan.
b. Kaki ayam untuk mengais tanah saat mencari makanan.
c. Burung elang mempunyai kaki kuat dengan kuku tajam. Kaki ini untuk mencengkeram mangsanya.
d. Burung pipit mempunyai kaki langsing untuk bertengger.
e. Kaki itik dan pelikan berselaput sehingga cocok untuk berenang di air.
f. Burung pelatuk pandai memanjat karena bentuk kakinya sesuai untuk memanjat.
Berdasarkan gambar di depan, terdapat hubungan antara bentuk kaki burung dengan cara memperoleh makanannya.

b. Serangga.

Serangga mempunyai cara khusus untuk memperoleh makanan. Misalnya, mulut kupu-kupu mempunyai alat pengisap. Oleh karena itu, mulutnya dinamakan mulut pengisap. Kupu-kupu menggunakan mulut ini untuk mengisap sari madu (nektar) pada bunga. Bentuk alat pengisap itu menyerupai belalai yang dapat digulung dan dijulurkan.
Nyamuk mempunyai bentuk mulut penusuk dan pengisap. Mulut ini dapat mengisap makanan berupa darah manusia atau hewan. Mulut nyamuk berbentuk tabung panjang dan tajam (runcing). Bentuk mulut seperti ini untuk menusuk kulit manusia atau hewan.
Jangkrik mempunyai bentuk mulut penggigit dan pengunyah. Mulut ini mempunyai gigi-gigi kecil untuk mengunyah makanan yang berupa daun.
Lalat rumah mempunyai alat penyerap pada mulutnya. Alat penyerap ini mirip spons (gabus). Alat ini untuk menyerap makanan terutama yang berupa cairan.

c. Unta.

Unta hidup di daerah padang pasir yang kering, gersang, dan panas. Bentuk dan susunan tubuh unta sesuai dengan keadaan alam di padang pasir. Pada saat minum unta mampu meneguk air dalam jumlah banyak. Air tersebut disimpan sebagai cairan tubuh.
Unta memiliki punuk. Punuk unta berisi makanan cadangan. Makanan cadangan tersebut berupa lemak. Jika tidak memperoleh makanan, unta akan menggunakan makanan cadangan tersebut. Dengan demikian, unta dapat tetap hidup meskipun kekurangan makanan.

 

2. Penyesuaian Hewan untuk Melindungi Diri dari Musuh.

Setiap jenis hewan selalu berusaha melindungi diri dari serangan musuhnya. Hampir semua jenis hewan memiliki bagian tubuh untuk melindungi diri. Selain itu, ada sebagian hewan melindungi diri dengan tingkah laku. Sekarang, simak cara hewan melindungi diri dari serangan musuhnya.

a. Cecak dan Kadal.

Cecak dan kadal memutuskan ekornya jika diserang oleh musuh. Tindakan hewan memutus bagian tubuhnya disebut autotomi. Hal ini dilakukan untuk mengelabui musuhnya. Bagian ekor yang putus dapat bergerak-gerak sehingga mengalihkan perhatian musuhnya. Saat itulah kadal atau cecak melarikan diri. Ekor yang telah putus pada hewan- hewan itu dapat tumbuh kembali.

b. Bunglon
Bunglon dapat mengubah warna kulit sesuai dengan lingkungannya. Misalnya di daun yang ber- warna hijau, bunglon berwarna hijau. Ketika berada di batang pohon berwarna cokelat, bunglon akan berubah menjadi cokelat. Tindakan hewan mengubah warna kulitnya saat melindungi diri dinamakan mimikri.

c. Kalajengking, Lebah, dan Kelabang
Hewan-hewan ini menggunakan sengatnya untuk melindungi diri. Sengat tersebut dapat me- ngeluarkan zat beracun yang dapat melukai musuh atau pemangsanya.

d. Cumi-Cumi, Sotong, dan Gurita
Cumi-cumi, sotong, dan gurita hidup di laut. Ketika diserang musuh, hewan-hewan ini mengeluar- kan cairan hitam seperti tinta. Akibatnya air menjadi keruh. Saat itulah hewan-hewan ini segera melari- kan diri.

e. Landak.
Landak mempunyai kulit berduri dan kaku. Saat menghadapi bahaya, landak mengembangkan durinya. Selain itu, landak juga berusaha membelakangi musuh. Dengan demikian, apabila musuhnya menyerang, tubuh musuh akan tertusuk duri. Walaupun duri landak ini tidak beracun, tetapi dapat membuat lawannya terluka.

f. Trenggiling dan Luing. 
Trenggiling dan luing akan meng- gulung tubuhnya jika mendapat gangguan dari luar. Trenggiling mem- punyai kulit berupa sisik yang keras. Saat menggulung, bagian perutnya yang lunak akan terlindungi suatu perisai yang sangat keras.

g. Belalang Daun
Belalang daun biasanya hinggap di dedaunan untuk mencari makanan. Tubuh belalang daun berwarna hijau mirip warna daun sehingga tersamarkan. Hal ini menyulitkan musuhnya untuk mengetahui keberadaan belalang tersebut.

h. Walang Sangit.
Walang sangit merupakan hewan dalam kelompok serangga. Walang sangit hinggap di dedaunan untuk mencari makanan. Walang sangit dapat mengeluarkan bau yang sangat menyengat. Bau ini untuk mengusir musuhnya.

i. Kecoak, Musang, Kumbang, dan Ular Tidak Berbisa.
Hewan-hewan tersebut akan berpura-pura mati jika diserang oleh musuh. Hal ini dilakukan untuk mengelabui musuhnya. Jika musuhnya sudah pergi, hewan tersebut segera melarikan diri.

Di depan telah dijelaskan bahwa hewan mempunyai alat tubuh yang berfungsi untuk melindungi diri. Selain itu, hewan juga menunjukkan tingkah laku tertentu untuk menghindari musuhnya. Coba kamu lakukan kegiatan berikut untuk lebih memahami materi tersebut!

 

B. Cara Tumbuhan Menyesuaikan Diri dengan Lingkungannya.

 

Seperti halnya hewan, tumbuhan juga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Tumbuhan mempunyai cara untuk melindungi diri. Selain itu, tumbuhan juga mempunyai ciri khusus sesuai lingkungan hidupnya. Ayo, simak baik-baik materi berikut!

1. Penyesuaian Tumbuhan untuk Melindungi Diri dari Musuhnya.

Tumbuhan memiliki bagian tubuh yang berguna untuk melindungi diri. Bagian tubuh setiap tumbuhan tersebut berbeda-beda. Sekarang, simak cara beberapa tumbuhan melindungi diri dari musuhnya!

a. Bambu.
Pernahkah kamu menyentuh bambu? Saat menyentuhnya, tanganmu akan terasa gatal. Hal ini karena bambu mempunyai rambut-rambut halus. Rambut-rambut halus tersebut dapat menyebabkan gatal-gatal di kulit.

b. Salak, Bunga Mawar, dan Putri Malu.
Tanaman salak, bunga mawar, dan putri malu mempunyai duri. Duri ini untuk melindungi diri dari musuhnya. Duri tersebut dapat melukai hewan yang mencoba mengganggunya.

c. Pohon Nangka, Pohon Karet, dan Bunga Kamboja.
Jenis-jenis tumbuhan tersebut mampu mengeluarkan getah. Getah dapat menempel ke tubuh hewan yang mengganggunya. Getah yang menempel menyebabkan hewan sulit bergerak. Dengan demikian, tumbuhan tersebut terhindar dari gangguan hewan.

d. Buah Durian.
Kulit buah durian memiliki duri yang sangat tajam. Duri ini sebagai alat pertahanan diri dari musuhnya. Adanya kulit berduri ini membuat biji yang berada di dalam buah terlindung. Biji pada buah durian dapat digunakan sebagai alat perkembangbiakan.

e. Buah Belimbing.
Buah belimbing saat masih muda terasa pahit dan sepat. Oleh karena itu, tidak ada hewan yang memakan buahnya. Dengan demikian, biji di dalam buah belimbing terlindungi. Biji ini digunakan sebagai alat perkembangbiakan.

Itulah beberapa cara tumbuhan melindungi diri dari musuhnya. Tumbuhan melindungi diri menggunakan bagian-bagian tubuhnya. 

 

2. Ciri Khusus Tumbuhan Berdasarkan Tempat Hidupnya.

Tumbuhan menyesuaikan diri untuk mempertahankan hidupnya. Tumbuhan ada yang hidup di air ataupun di tempat kering. Bagaimana cara tumbuhan tersebut menyesuaikan diri?

a. Tumbuhan Air.

Teratai, eceng gondok, dan kangkung adalah jenis tumbuhan yang hidup di air. Tumbuh-tumbuhan tersebut menyesuaikan diri dengan lingkungannya dengan cara berbeda-beda.
Teratai akarnya berada di dasar perairan dan batangnya
berada di dalam air. Sementara itu, daunnya menyembul di permukaan. Daun tumbuhan teratai lebar dan tipis. Bentuk daunnya yang seperti ini dapat memudahkan terjadinya penguapan.

Tumbuhan eceng gondok akarnya tidak menancap di dasar perairan. Akar tumbuhan ini sangat lebat dan berguna untuk menjaga keseimbangan agar tidak terbalik. Tumbuhan eceng gondok dapat mengapung di air karena diseluruh batangnya terdapat rongga udara.

b. Tumbuhan di Daerah Kering.

Tumbuhan yang hidup di daerah kering harus  berhemat dalam menggunakan air. Ada berbagai cara menghemat air salah satunya dengan mengurangi penguapan. Dengan demikian, air yang keluar dari tumbuhan melalui daun bisa berkurang.
Beberapa tumbuhan mempunyai cara tersendiri dalam mengurangi penguapan. Ada yang meng- gugurkan daunnya pada musim kemarau. Misalnya pohon jati dan pohon mahoni.
Sementara itu, kaktus menyesuaikan diri dengan lingkungannya melalui dua cara. Pertama, mengubah bentuk daunnya menjadi duri. Kedua, batangnya berdaging dan berkulit tebal. Batang yang seperti ini untuk menyimpan air. Dengan demikian, kaktus dapat mengurangi penguapan dan tidak kekeringan. Pada saat musim hujan, kaktus menyerap air sebanyak- banyaknya. Air tersebut disimpan di dalam batang. Cadangan air ini digunakan ketika musim kering tiba.

Rangkuman :

1. Hewan menyesuaikan diri untuk memperoleh makanan. Hewan-hewan yang menyesuaikan diri untuk memperoleh makanan misalnya burung, serangga, dan unta. Burung memiliki paruh dan cakar yang disesuaikan dengan makanannya. Serangga memiliki berbagai tipe mulut yang disesuaikan dengan makanannya. Sementara itu, unta memiliki makanan cadangan yang berupa lemak dalam punuknya.
2. Hewan juga menyesuaikan diri untuk melindungi diri dari musuhnya. Beberapa hewan melindungi diri dengan berbagai cara. Misalnya, cecak memutuskan ekornya (autotomi). Bunglon melindungi diri dengan cara mengubah warna tubuhnya (mimikri). Kalajengking, lebah, dan kelabang melindungi diri dengan sengatnya. Cumi-cumi mengeluarkan tinta. Landak mengembangkan duri pada kulitnya.
3. Tumbuhan juga melakukan penyesuaian diri. Tumbuhan menyesuaikan diri untuk melindungi diri dari musuhnya. Bambu melindungi dirinya dengan rambut-rambut halus yang dapat menyebabkan gatal. Salak, bunga mawar, dan putri malu melindungi diri dengan duri. Pohon nangka dan karet melindungi diri dengan getah. Durian melindungi diri dengan kulit yang berduri tajam.
4. Tumbuhan juga menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Tumbuhan air memiliki daun lebar dan tipis, misalnya teratai. Kaktus memiliki batang yang dapat menyimpan air dan daunnya menyerupai duri agar mampu hidup di daerah kering.

 

Tinggalkan komentar