SD Kelas 4 Tema 8.2.5 – Daerah Tempat Tinggalku – Sub.Tema 2 – Keunikan Daerah Tempat Tinggalku

SD Kelas 4 Tema 8.2. – Daerah Tempat Tinggalku – Sub.Tema 2 – Keunikan Daerah Tempat Tinggalku.

Pembelajaran 5.

Siswa siswi di kelasku berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Masing-masing daerah memiliki keunikan tersendiri.

Siswa siswi kelas IV akan mengadakan pertunjukan seni bersama. Mereka berdiskusi untuk menentukan pertunjukan yang akan ditampilkan. Siswa siswi kelas IV berasal dari daerah yang berbeda-beda. Setiap daerah memiliki keunikan tersendiri.
Salah satu keunikan suatu daerah terdapat pada tariannya. Setiap daerah memiliki tarian daerah berbeda. Ragam gerak tari dari berbagai daerah juga berbeda-beda. Masing-masing daerah memiliki ciri khas pada gerak tari. Sebagai contoh ciri-ciri gerak tari yang terdapat pada gerak tari Bali dan gerak tari Sumatra. Apa saja ciri-ciri gerak tari Bali dan Sumatra? Mari, simak penjelasan Dayu dan Beni berikut.

Dayu berasal dari Bali. Dayu menjelaskan mengenai ciri-ciri gerak tari Bali. Amatilah gambar berikut.

Tari Bali memiliki ciri-ciri khusus. Apa saja ciri-cirinya?

Ciri-ciri gerak tari Bali
a. Gerakan pada umumnya dilakukan secara lincah, enerjik, dinamis, dan cepat.
b. Tidak hanya kepala, tangan, dan kaki yang digerakkan, mata juga digerakkan.

Seperti Bali, Sumatra juga memiliki ciri-ciri khusus dalam gerak tari. Apa saja ciri khusus gerak tari dari
Sumatra?

Beni berasal dari Sumatra. Beni menjelaskan mengenai ciri-ciri gerak tari Sumatra. Amatilah gambar berikut.

Ciri-ciri gerak tari Sumatra
a. Pada umumnya dilakukan secara lincah dan gesit.
b. Gerak tari lebih menekankan pada gerakan-gerakan kaki.
c. Gerak lengan, tangan, jari, leher, dan kepala tidak beragam dan tidak rumit.

Keunikan gerak tari yang disampaikan Dayu dan Beni di atas adalah keunikan gerak tari daerah secara umum. Bagaimana keunikan gerak tari suatu daerah secara khusus? Salah satu contoh tari dari Sumatra yaitu tari Seudati dari Aceh. Bagaimana keunikan gerak tari Seudati dari Aceh? Mari, simak penjelasan berikut.
Seudati adalah tari kelompok yang berasal dari Aceh. Pertunjukan tari Seudati tidak menggunakan iringan berupa alat musik. Iringan tari Seudati berupa nyanyian yang dilantunkan dua orang.

Tarian tradisional Aceh satu ini menggambarkan keteguhan,
semangat, serta jiwa kepahlawanan seorang pria. Namanya adalah Tari Seudati.

Tari Seudati sangat dinamis. Langkah maju, mundur, ke samping kiri dan ke samping kanan, serta lari dengan angkatan kaki tinggi pada tari Seudati dilakukan secara cepat. Hal ini membuat tari Seudati sangat menarik. Tepukan dada yang menimbulkan suara keras dan dalam, serta jentikan jari bersuara lembut para penarinya membuat tari Seudati menjadi lebih menarik.
Kamu telah mengetahui keunikan gerak tari Seudati dari Aceh. Bagaimana dengan daerahmu?

Tari Barongan Sebagai penolak marabahaya yang ditimbulkan letusan Gunung Kelud. Selain Kethek Ogleng, masyarakat Blitar juga mengenal Tari Barongan sebagai kesenian pertunjukan yang lain. Pada dasarnya.Tari Barongan hampir sama den­gan yang ada pada kesenian Jaranan atau Kuda Lumping yang lain. Bedanya, jika dalam Jaranan tarian yang ada didominasi oleh penari yang membawa kuda- kudaan dari anyaman bambu, pada Barongan justru tarian ini yang paling mendominasi jalannya tarian secara keseluruhan. Barongan berasal dari Bahasa Jawa yang secara harfiah artinya hutan bambu, tarian ini disebut Barongan karena topeng yang digunakan pemain san­gat besar sehingga seperti hutan bambu berjalan. Bentuknya yang seperti hutan bambu ditambah permainannya yang sarat unsur mistik dipercaya masyarakat mampu menjadi pagar sehingga dapat menolak marabahaya yang ditimbulkan letusan Gunung Kelud.

Untuk tujuan ini, biasanya pertunjukan den­gan tari-tarian pembuka atau di tengah tarian, Mbah Warok, selaku pimpinan sekaligus tikoh spiritual kelompok penari mengajak para pemain dan penonton yang hadir untuk berdoa kepadaTuhan YME agar terhindarkan dari bahaya letu­san Gunung Kelud. Bagi masyarakat Blitar, Kediri,Tulungagung dan sekitarnya, sudah lazim dikenal bahwa Barongan selain berfungsi sebagai tarian pertunjukan untuk menghibur masyarakat juga dapat digu­nakan sebagai media spiritu­al guna memohon kepada TuhanYME agar terkabul segala hajat dan keinginan seperti menolak maraba­haya.

Tarian dari Jawa Timur :

  • Tari Reog Ponorogo.  Tari Reog berasal dari Ponorogo, Jawa Timur.
  • Tari Gandrung Banyuwangi.
  • Tari Wayang Topeng.
  • Tari Jaranan Buto.
  • Tari Remo.
  • Tari Glipang.
  • Tari Beskalan.

Lani dan teman-teman memiliki kegemaran berbeda. Ada anak gemar menyanyi. Ada anak gemar menari. Ada juga anak dengan kegemaran lain. Mereka bekerja sama untuk mengadakan pertunjukan seni bersama. Bagaimana denganmu dan teman-teman sekolahmu? Apa kegemaranmu dan teman-teman sekolahmu?

Setelah kamu mengetahui kegemaranmu dan teman-temanmu, lakukan diskusi untuk menjawab pertanyaan berikut.
1. Apa manfaat kegemaranmu bagi dirimu sendiri?
2. Apakah kegemaran temanmu memberi manfaat untukmu dan lingkungan sekitarmu? Jika ada manfaatnya, sebutkan manfaatnya?
3. Apakah kegemaranmu mengganggu orang lain? Bagaimana supaya kegemaranmu tidak mengganggu orang lain?
Tuliskan hasil diskusimu dalam kotak berikut. Kemukakan hasil diskusimu di depan guru dan teman-temanmu.

Siswa kelas IV sepakat untuk menampilkan berbagai gerak tari yang dirangkai menjadi tari kreasi. Mereka akan menggabungkan dengan iringan tari lagu Apuse. Lagu Apuse merupakan lagu daerah Papua. Lagu Apuse dinyanyikan dengan penuh semangat. Tahukah kamu, bahwa sikap semangat merupakan gambaran dari kehidupan rakyat Papua. Semangat saudara kita yang ada di Papua di antaranya dapat dilihat saat mereka berburu dan berperang melawan hal yang tidak baik.
Ada cerita rakyat Papua yang menggambarkan semangat perlawanan membela kebaikan. Bagaimana ceritanya? Mari, kita baca bersama.

 

Caadara.

Panglima Wire adalah panglima perang dari Desa Kramuderu yang gagah berani. Panglima Wire mempunyai seorang putra bernama Caadara. Caadara kecil memiliki bakat dalam ilmu bela diri dan ketangkasan. Panglima Wire melatih Caadara dengan harapan Caadara dapat menggantikannya kelak.
Caadara tumbuh menjadi pemuda tangkas dalam ilmu bela diri dan berburu. Panglima Wire ingin menguji kemampuan anaknya. Dia merasa sudah saatnya Caadara menjadi panglima perang menggantikan Panglima Wire. Panglima Wire mengutus Caadara untuk pergi berburu selama beberapa hari. Dia meminta Caadara membawa binatang hasil buruannya sebagai tanda bahwa Caadara telah menguasai semua ilmu yang diajarkan oleh Panglima Wire.

Caadara mematuhi perintah Panglima Wire. Dia segera berangkat ke hutan bersama beberapa temannya. Perjalanan mereka melewati hutan yang lebat dan bukit yang terjal. Setelah menempuh perjalanan berat, Caadara dan teman-temannya berhasil memperoleh binatang- binatang buruan. Mereka melanjutkan perjalan untuk pulang.

Saat perjalanan pulang, Caadara dan teman-temannya bertemu anjing pemburu. Anjing pemburu adalah penanda adanya sekelompok orang asing yang bisa mencelakai mereka. Caadara dan teman- temannya segera menyusun rencana, mereka bersembunyi sambil menyiapkan seluruh senjata yang mereka punya. Tidak lama berselang, terdengar pekikan tanda permusuhan. Ternyata benar, pekikan itu berasal dari suku Kuala yang mengajak berperang.

Caadara memerintahkan teman-temannya pergi ke bukit yang tinggi dan membentuk benteng pertahanan. Tetapi peperangan tidak terelakkan lagi. Caadara dan teman-temannya berperang dengan suku Kuala. Pekikan mengerikan di sela suara senjata-senjata yang beradu tidak henti-hentinya terdengar. Namun, Caadara tidak gentar. Dia berhasil mengalahkan pasukan suku Kuala. Berkat petunjuk Caadara, teman-temannya pun berhasil mengalahkan musuh.

”Kamu hebat Caadara. Kamu pantas menjadi panglima perang kami.” Kata teman Caadara.
”Kami akan mengusulkan kepada Panglima Wire untuk mengangkatmu menjadi panglima perang yang baru.” Sahut seorang teman Caadara lainnya.
”Jujur saja aku tidak mengincar jabatan, teman-teman. Aku hanya ingin melakukan yang terbaik untuk desa kita.” Kata Caadara rendah hati.
Caadara dan teman-temannya kembali ke Desa Kramuderu dengan selamat. Cerita tentang keberhasilan mereka mengalahkan suku Kuala segera terdengar oleh Panglima Wire. Panglima Wire sangat bangga kepada Caadara. Dia meminta Caadara menyusun siasat perang untuk berjaga-jaga jika suatu saat suku Kuala kembali menyerang mereka.
Caadara segera menyusun siasat perang. Siasat perang ini dinamakan Caadara Ura. Siasat perang Caadara Ura meliputi cara melempar senjata, menyerbu lawan, mempertahankan diri, dan seni bela diri jarak dekat. Caadara pun menggantikan ayahnya sebagai panglima perang Desa Kramuderu.

Disadur dari: Dian. K, 100 Cerita Rakyat Nusantara, Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2016.

1. Tuliskan ringkasan cerita di atas pada kotak berikut.
2. Sebutkan tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita berjudul ”Caadara” di atas!
3. Menurutmu, apakah Caadara merupakan tokoh utama dalam cerita di atas? Jelaskan!
4. Sebutkan tokoh protagonis dalam cerita berjudul ”Caadara” di atas!
5. Apa yang dimaksud dengan tokoh antagonis? Menurutmu, siapa saja tokoh antagonis dalam cerita berjudul ”Caadara” di atas!

 

 

Tinggalkan komentar