SD4.2.8. Agama Katolik : Gereja – Doa Syukur Gereja.
Dalam perjamuan malam terakhir,Yesus memaknai perjamuan Paskah Yahudi secara baru. Jika yang disantap dalam perjamuan Yahudi yaitu daging domba, roti, dan sayuran pahit, di dalam perjamuan terakhir Yesus memaknainya sebagai tubuh/daging dan darahNya sendiri. “Terimalah dan makanlah, inilah tubuhku yang diserahkan bagimu”. Kemudian, “Terimalah dan minumlah, inilah piala darah-Ku darah perjanjian baru dan kekal, yang ditumpahkan bagimu dan bagi semua orang demi pengampunan dosa. Lakukanlah ini untuk mengenangkan Daku”.
1. Makna Hari-hari Raya dalam Gereja
Jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
• Hari raya apa saja yang ada di dalam Gereja Katolik? Natal, Paskah. Pentakosa,
• Kapan hari-hari raya itu kita rayakan?
• Makna apa yang terkandung di dalam perayaan-perayaan Gereja tersebut?
2. Mengenang Perjamuan Malam Terakhir
Bacalah Teks Kitab Suci ini dengan saksama!
Perjamuan Malam Terakhir
(Mat 26:26-32)
Danketikamerekasedangmakan,Yesusmengambilroti,mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid- murid-Nyadanberkata:“Ambillah,makanlah,inilahtubuh-Ku.”Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata:“Minumlah, kamu semua, dari cawan ini.
Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa. Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku.”Sesudah menyanyikan nyanyian pujian, pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun. Maka berkatalah Yesus kepada mereka: “Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai. Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea”.
Jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
• Apa yang dilakukan Yesus bersama para murid-Nya?
• Apa kata-kata yang diucapkan Yesus ketika memberikan roti dan anggur kepada para murid-Nya?
• Mengapa peristiwa tersebut disebut sebagai perjamuan terakhir?
• Pada saat ini, peristiwa tersebut kita peringati pada hari raya apa?
• Pada bagian mana di dalam ekaristi, kita mengenangkan secara khusus Peristiwa Perjamuan Terakhir?
Rangkuman.
• Apa yang dilakukan Yesus bersama murid-murid-Nya adalah mengadakan perjamuan atau makan malam bersama. Yesus memimpin perjamuan dengan mengucap berkat, memecahkan roti, dan membagi-bagikannya kepada murid-murid-Nya. Ia juga mengedarkan piala berisi anggur. Kata-kata yang diucapkan Yesus ketika membagi-bagikan roti kepada para murid-Nya yaitu: “Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku” dan ketika megedarkan piala berisi anggur, Yesus mengucapkan “Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa”. Disebut perjamuan terakhir, karena perjamuan tersebut diadakan oleh Yesus bersama murid-murid-Nya, pada malam terakhir sebelum Yesus ditangkap, menderita sampai wafat disalib.
• Peristiwa tersebut kita peringati sebagai hari raya Kamis Putih, yaitu hari kamis pada pekan suci, sehari sebelum hari Jumat agung. Peristiwa perjamuan terakhir secara khusus kita kenangkan pada perayaan Ekaristi, khususnya pada doa syukur agung.
Perayaan Ekaristi atau Perjamuan Syukur disebut sebagai sumber serta tujuan dari seluruh perayaan Gereja karena hal-hal berikut.
• Perayaan Ekaristi adalah perayaan yang dipesankan Yesus untuk kita rayakan untuk mengenang Yesus yang rela menyerahkan tubuh dan darah-Nya bagi keselamatan kita.
• Di dalam perayaan Ekaristi, kita mengenangkan Yesus yang bersabda (Liturgi Sabda), dan Yesus yang hadir dengan tubuh dan darahNya (Liturgi Ekaristi).
3. Tugas
Bertanyalah kepada orang tuamu, tokoh umat atau pastor parokimu, tentang keistimewaan sakramen Ekaristi dalam kehidupan umat Katolik. Jawaban ditulis pada buku catatanmu!
C. Doa Pribadi.
Doa pribadi mencerminkan relasi atau hubungan pribadi seseorang dengan Tuhan. Berdoa merupakan salah satu cara untuk bisa bertemu dengan Allah, bercakap-cakap, dan mendengarkan Allah yang berbicara. Doa pribadi, umumnya berisi perasaan serta ungkapan hati, sesuai dengan suasana dan situasi yang dialami. Ada pengalaman suka, duka atau sedih, kecewa, menyesal, takut, bingung, perasaanbersyukur, kagum, danperasaan lainnya. “Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Merekasukamengucapkan doanyadenganberdiri dalam rumah- rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya”. (Mat 6:5). Sabda Yesus ini mengingatkan kita untuk memiliki sikap doa yang rendah hati. Sikap rendah hati inilah sikap doa yang berkenan dihadapan Allah.
Nyanyikanlah lagu di bawah ini!
Baca Kitab Suci
Sumber: Dok. Kemdikbud
Baca Kitab Suci, doa tiap hari, doa tiap hari, doa tiap hari.
Baca Kitab Suci, doa tiap hari, kalau mau tumbuh.
kalau mau tumbuh, kalau mau tumbuh. Baca Kitab Suci, doa tiap hari, kalau mau tumbuh.
Baca Kitab Suci, doa tiap hari, kalau mau tumbuh.
(Sumber: Hatiku Penuh Nyanyian, KKI, 2003)
1. Cerita tentang Doa
Bacalah kisah berikut ini dengan saksama!
Doa Simon Dikabulkan
Hari itu Simon bangun pagi-pagi, padahal hari itu libur. Biasanya Simon malas bangun pagi saat hari libur. Ada apa hari itu? Ternyata tadi malam, ibu Simon berjanji mengajaknya jalan-jalan ke mal paling besar di kotanya. Tentu saja Simon sangat gembira, sehingga pagi itu dia langsung bangun dan mandi dengan riang. Tapi, ada satu kebiasaan yang Simon lupakan hari itu. Dia lupa tidak berdoa saat bangun tidur.
“Simon! Ayo cepat mandinya!”panggil ibu dari dapur.“Kamu harus sarapan dulu, baru kita berangkat!”. “Siap Bu!” jawab Simon. Simon cepat-cepat keluar dari kamar mandi, ganti baju, kemudian makan dengan lahap. Tapi, ada satu lagi kebiasan Simon yang dilupakan, yaitu berdoa sebelum makan.
Simon dan ibunya berangkat dengan bus menuju mal. Di jalan, Simon melihat keramaian kota dan jalanan yang hiruk-pikuk. Tanpa terasa mereka telah sampai di tempat tujuan.
Simon heran melihat ramainya mal. Banyak orang berlalu lalang. Banyak kios yang ramai dengan lampu yang gemerlapan. Aneka ragam barang dijual di tempat itu. Tanpa terasa, karena terlalu asyik melihat keramaian dan macam-macam hal yang baru Simon lihat, tangan Simon terlepas dari gandengan ibunya.
Simon semakin jauh dari ibunya, dan ibunya pun tidak menyadari hal itu. Setelah beberapa lama, Simon menyadari bahwa ia terpisah dari ibunya. Dia bingung, sedih dan takut. Simon tidak tahu harus bertanya kepada siapa. Tidak ada orang yang dia kenal. Semua orang sibuk dengan diri mereka sendiri. Ingin rasanya dia berteriak, tapi itu tidak mungkin. Belum tentu ibunya mendengarnya. Apa yang harus dia lakukan? Dia membayangkan dirinya tidak bisa pulang karena dia tidak membawa uang untuk ongkos naik bus dan ia tidak mempunyai handphone untuk menghubungi ibunya.
Dalam kebingungan dan ketakutannya, Simon ingat kepada Tuhan. Simon pun mencari tempat yang agak sepi. D engan penuh kepercayaan akan kebaikan Tuhan, Simon berdoa: “Tuhan! Tolonglah aku. Aku tersesat. Aku terpisah dari ibuku. Pertemukanakudenganibuku.
Tuhan! Tuhan ampunilah aku, karena dari bangun tidur aku tadi sudah melupakan-Mu dengan tidak berdoa kepada-Mu. Amin.”
Doa yang diucapkan dengan sungguh-sungguh dan penuh keyakinan akan kebaikan Tuhan, ternyata didengarkan oleh Tuhan. Tak lama kemudian, terdengar lewat pengeras suara namanya disebut dan dia ditunggu oleh ibunya di ruang informasi. Betapa senangnya hati Simon. Dalam hatinya dia pun langsung berterima kasih kepada Tuhan yang telah mendengarkan dan mengabulkan doanya.
(Sumber, Menjadi Sahabat Yesus, Kanisius, Yogyakarta, 2010)
Jawab pertanyaan-pertanyaan berikut!
• Bagaimana kesanmu terhadap cerita tersebut?
• Mengapa Simon berdoa?
• Bagaimana Tuhan mengabulkan doa Simon?
• Apakah kamu memiliki kebiasaan berdoa secara pribadi setiap hari? Kapan saja waktu kamu berdoa?
• Bagaimana tata cara kamu berdoa? Apa Jenis doa, tempat, dan waktunya?
Refleksi :
• Kisah Doa Simon Terkabul menunjukkan bahwa Simon memiliki kebiasan berdoa setiap hari. Tapi pada hari itu ia lupa dengan kebiasaan doa pagi dan doa sebelum makan. Ia lupa karena ia sangat gembira diajak oleh ibunya pergi ke mal. Suasana senang, kadang membuat seseorang lupa dengan Tuhan.
• Simon berdoa karena mengalami kesusahan. Pada saat menghadapi masalah, Simon menjadi ingat kepada Tuhan. Hal itu mengingatkan kita pada Bangsa Israel yang bersungut-sungut dan berkeluh kesah, tetapi Tuhan mendengarkan keluhan mereka. (kel 16:2-4).
• Doa Simon dikabulkan Tuhan, setelah ibunya mengubungi petugas informasi, untuk menyampaikan pesan kepada Simon melalui pengeras suara.
• Sebagai umat beriman, kita sepantasnya memiliki kebiasaan berdoa secara pribadi setiap hari. Doa pribadi dapat kita lakukan pada pagi hari, menjelang tidur, sebelum dan sesudah makan, sebelum belajar, atau pada waktu tertentu dan untuk keperluan pribadi lainnya.
Apakah aku memiliki kebiasaan berdoa secara pribadi?
2. Yesus Mengajarkan Cara Berdoa.
Bacalah teks Kitab Suci berikut ini!
Hal Berdoa.
(Matius 6 : 1-13)
“Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”
“Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik . M er ek a suk a mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan- tikungan jalan raya, supaya merekadilihatorang. Akuberkata
kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele sepertikebiasaanorangyangtidakmengenalAllah.Merekamenyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama- Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya.Amin.
Jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
• Apa yang dikisahkan dalam cerita ini?
• Bagaimana seharusnya kita berdoa menurut Yesus?
• Apa doa yang diajarkan oleh Yesus sendiri kepada kita?
Refleksi :
• Sebaiknya Doa pribadi kita laksanakan dengan tatacara sebagaimana Yesus mengajarkannya. “Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah- rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. (Matius 6:5)
• Berdoa adalah ungkapan iman seseorang. Melalui berdoa, kita bercakap-cakap dengan Tuhan. Dalam doa pribadi, kita menyampaikan perasaan, baik kegembiraan maupun kesedihan, harapan serta kebimbangan kita, tetapi kita juga mendengarkan apa yang menjadi kehendak Tuhan.
• Doa pribadi dapat kita lakukan setiap hari dan setiap saat di manapun kita berada, di rumah, di sekolah, di dalam gereja atau di manapun sejauh memungkinkan. Tetapi akan lebih baik jika kita berdoa di tempat-tempat yang khusus dengan jadwal yang tetap. Misalnya doa malam, doa pagi, doa sebelum dan sesudah makan, serta doa untuk keperluan khusus dapat dilaksanakan di dalam ruangan khusus di rumah.
• Di dalam tradisi Gereja kita mengenal berbagai bentuk doa, yaitu doa permohonan, doa pujian, serta doa syukur. Doa- doa tersebut dapat dilaksanakan secara pribadi maupun bersama.
3. Berdoa secara Pribadi
Buatlah jadwal doa pribadi untuk kamu laksanakan di rumah!
D. Doa Bersama.
Gereja Katolik menekankan pentingnya kebersamaan sebagai umat beriman Katolik. Gereja memang terdiri pribadi-pribadi yang beriman kepada Kristus, tetapi Gereja bukanlah orang perorangan.Gereja merupakan persekutuan. Persekutuan umat beriman akan semakin nampak di dalam kegiatan bersama, khususnya di dalam kegiatan doa bersama atau doa bersama. Doa bersama sebagai ungkapan iman seluruh anggota Gereja adalah Perayaan Ekaristi, ibadat lingkungan, doa bergilir dari rumah ke rumah, doa dengan ujud khusus, doa novena, ziarah, pendalaman iman atau pendalaman kitab suci, dan sebagainya.
1. Kegiatan Ibadat Bersama
Pada kesempatan pelajaran ini, kita akan melibatkan diri secara aktif di dalam doa ibadat bersama.
Tatacara ibadat bersama
1. Ritus Pembuka.
Lagu pembuka: Tuhan Kau Satukan Kami
Tuhan, Kau satukan kami dalam perjamuanMu Dengan makan roti ini kami pun bersaudaralah.
Pesta Kau selenggarakan, Kau sebarkan undangan Yang serta dalam perjamuan akan hidup kekal Bagai yang Engkau janjikan pada rasul-rasulMu Dan kami percaya tulus hati Dikau tak ingkar janji
Tuhan, Kau satukan kami dalam perjamuanMu Dengan makan roti ini kami pun bersaudaralah
Kala Kau serahkan roti pada para muridMu Engkau nyatakan penuh cinta Trimalah hidupku Itulah tanda cintaMu bagi kami umatMu
Kini kami satu dengan Dikau, Dikau tak ingkar janji (sumber, Puji Syukur no. 428, KWI, 1992)
Tanda Salib
P : Dalam Nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus U : Amin
Salam
P : Kasih karunia, dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan dari Tuhan kita Yesus Kristus, selalu beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
Kata Pengantar
Spontan oleh guru
Pernyataan Tobat :
P : Saya mengaku kepada Allah Yang Maha Kuasa dan kepada saudara sekalian bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran danperkataan denganperbuatan dankelalaian, sayaberdosa, saya berdosa saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon, kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus, dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga Allah Yang Maha Kuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan menghantar Kita kehidupan yang kekal.
U : Amin.
Tuhan Kasihanilah Kami
P : Tuhan kasihanilah kami.
U : Tuhan Kasihanilah kami.
P : Kristus kasihanilah Kami.
U : Kristus Kasihanilah Kami.
P : Tuhan Kasihanilah Kami.
U : Tuhan Kasihanilah Kami.
Doa Pembuka
Marilah Kita bersatu dalam Doa (didoakan bersama)
Allah Bapa kami, pada hari ini kami anak-anakMu berkumpul, untuk mendengarkan SabdaMu. semoga SabdaMu yang kami terima pada hari ini, mendorong kami untuk rajin berdoa, baik secara pribadi maupun secara bersama, di rumah, di lingkungan ataupun di Gereja. Dengan demikian, kami selalu dekat denganMu. Demi Kristus Tuhan dan pengantara Kami. Amin.
2. Liturgi Sabda
BacaanI(Tekskitabsuciyangdipilihdisesuaikandengantema“doa”) Misalnya : (Kis 2:42, 46)
Cara Hidup Jemaat Perdana.
Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati.
Bait pengantar Injil
P : Semoga Tuhan beserta kita
U : Sekarang dan selama-lamanya
Bacaan Injil (Misalnya : Mat 7:7-11) Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius.
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akanmendapat; ketoklah, makapintuakandibukakanbagimu.Karena setiaporangyangmeminta, menerimadansetiaporangyangmencari, mendapatdansetiaporangyangmengetok, baginyapintudibukakan. Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.
P : Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U : SabdaMu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan (jika diperlukan)
Doa Umat
Teks doa umat dapat dipersiapkan sebelumnya untuk didaraskan oleh petugas yang telah ditunjuk atau didoakan secara spontan oleh petugas yang telah ditunjuk sebelumnya.
P : Marilah kita menyatukan segala doa dan permohonan, serta persembahan kita dengan doa yang diajarkan oleh Tuhan Kita Yesus Kristus.
P : Bapa Kami (bersama-sama) U : Amin.
Doa Penutup.
P : Ya Bapa yang Maha Kudus, kami bersyukur atas SabdaMu yang kami dengar hari ini. Semoga Sabda Mumeneguhkan kami untuk semakin bertumbuh dalam kehidupan doa. Dengan perantaran Kristus,Tuhan kami.
3. Ritus Penutup Berkat Penutup
P : Marilah kita mohon berkat dari Tuhan. P : Semoga Tuhan beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
P : Semoga kita semua yang hadir saat ini, orang-orangyang kita doakan, pelajaran kita selalu diberkati oleh Allah Bapa Yang Maha Kuasa, Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Ibadat sabda kita telah selesai. U : Syukur kepada Allah.
Jawab pertanyaan-pertanyaan berikut!
• Sebutkan urutan ibadat yang telah kita laksanakan?
• Apa doa yang kita sampaikan melalui ibadat tadi?
• Teks kitab suci tentang apa yang kita dengar dalam ibadat tadi?
• Apa lagu yang kita nyanyikan pada ibadat tersebut?
• Petugas apa saja yang terlibat di dalam ibadat?
• Bagaimana perasaanmu ketika melaksanakan mengikuti doa bersama atau ketika melaksanakan tugas di dalam ibadat? Jelaskan!
• Apa yang kita pelajari dari ibadat bersama?
Refleksi:
Yesus selalu hadir di tengah-tengah kumpulan umat beriman yang berdoa di dalam nama-Nya. Doa bersama akan dikabulkan oleh Bapa, yaitu doa yang disampaikan kepada Tuhan atas dasar kebutuhan bersama dan diamini secara bersama pula. Kita sebaiknya memiliki kebiasaan untuk berdoa bersama, baik di dalam keluarga, lingkungan, sekolah, dan melalui Perayaan Ekaristi atau doa-doa lain di gereja.
Apakah aku senang mengikuti doa di lingkungan atau doa bersama? Apakah aku senang berdoa bersama keluarga di rumah?
E. Doa Spontan
Allah adalah Bapa. Sebutan Bapa, menunjukkan relasi yang dekat dan akrab antara Allah dengan kita. Kita percaya bahwa Allah selalu terbuka untuk mendengarkan segala keluh kesah serta mengungkapkan perasaan suka dan duka kita. Sesuai dengan Sabda Yesus: “Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya” (bdk Mat 6:7-8). Sudahkah kita berdoa secara jujur dan spontan dari dalam hati? Allah mengetahui dan setia mendengarkan segala keluh kesah dan segala isi hati kita.
1. Ungkapan Perasaan Spontan
Jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
• Pernahkahkamu mendapatnilaitertinggidisekolah? Bagaimana perasaanmu? Bagaimana kamu mengungkapkannya kepada orang tuamu?
• Pernahkah kamu merasa sedih karena uang jajanmu hilang sehinggga kamu tidak dapat membeli makanan di sekolah, padahal pulangnya sore hari? Bagaimana cara kamu mengungkapkan perasaan itu kepada temanmu?
• Pernahkah kamu mengungkapkan perasaan sedihmu kepada teman ketika ibumu sakit? Bagaimana cara kamu mengungkapkan perasaanmu itu?
1. Ungkapan Perasaan Spontan
Jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
• Pernahkahkamu mendapatnilaitertinggidisekolah? Bagaimana perasaanmu? Bagaimana kamu mengungkapkannya kepada orang tuamu?
• Pernahkah kamu merasa sedih karena uang jajanmu hilang sehinggga kamu tidak dapat membeli makanan di sekolah, padahal pulangnya sore hari? Bagaimana cara kamu mengungkapkan perasaan itu kepada temanmu?
• Pernahkah kamu mengungkapkan perasaan sedihmu kepada teman ketika ibumu sakit? Bagaimana cara kamu mengungkapkan perasaanmu itu?
Refleksi :
Setiap orang memiliki reaksi dan perasaan spontan dalam menghadapi berbagai pengalamannya. Perasaan-perasaan spontan itu bisa senang, sedih, bingung, kecewa, marah, kagum, dan sebagainya.
Pada umumnya, setiap orang cenderung mengungkapkan atau menceritakan perasaan spontan yang dialaminya kepada orang lain. Orang lain yang biasanya menjadi tempat untuk mengungkapkan perasaan kita adalah mereka yang akrab, dekat, dan mau mendengarkan isi hati kita. Misalnya orang tua, guru, teman, dan saudara kita.
2. Kisah-kisah tentang Doa
Bacalah dengan saksama kisah-kisah tentang doa di bawah ini!
Doa Santa Theresia
Theresiasudahsejakkecilakrabdengan Tuhan. Melihat bunga yang indah dan burungataukupu-kupuyangberwarna- warni ia berdoa, “betapa indahnya ciptaan-Mu, ya Tuhan.” Mendengar Guntur, iaberdoa,“Tuhan,janganmarah samaTheresia.Lindungilahaku.”Melihat pelangi yang beraneka warna di langit, ia berdoa, “Oh Tuhan, bagus sekali kalungdileher-Mu.”Macam-macamkata diucapkan Theresia kecil yang begitu
(Sumber: http://images.google.com)
dekat dengan Tuhan. Waktu itu ia
berumur tujuh tahun, dan dia selalu berdoa kepada Yesus, katanya: “Yesus, Engkau tentu suka bermain. Saya mau jadi bola-Mu, kalau Engkau angkat, saya senang sekali. Kalau Engkau sepak dan banting
silakan. Kalau Engkau mau saya ke sudut, saya akan menunggu dengan sabar di situ.”(dikutip dari Lalu, Yosef, Pr. 2005. Percikan kisah- kisah Anak Manusia. Jakarta: Komkat KWI, hlm. 214.)
Jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
• Kapan St. Theresia berdoa?
• Apa saja doa-doa yang diungkapkan St. Theresia?Tuliskan!
• Apa teladan yang dapat kamu ikuti dari St. Theresia?
Berikut ini adalah sebuah doa seorang anak yang juga sangat dekat dengan Tuhan Yesus.
Doa A Fung
Hampir setiap saat, kalau sempat, A Fung selalu mampir ke Gereja untukberdoa.Doanyasangatsingkat. Padasuatuhari, Pastor Parokinya mencegatnya dan berkata: “A Fung apa saja yang kamu doakan dalam waktu sesingkat itu?” “Pastor saya hanya menatap lurus ke Tabernakel dan bilang pada Yesus: Yesus ini A Fung. Lalu saya pamit pergi.” Beberapa waktu kemudian, A Fung sakit dan masuk rumah sakit. Ia membawa kegembiraan ke seluruh rumah sakit itu. Orang- orang yang biasanya mengeluh menjadi riang dan kadang tertawa terbahak-bahak.
“A Fung,” kata seorang perawat, “Orang-orang berkata, bahwa engkaulah yang menyebabkan perubahan suasana dalam rumah sakit ini. Mereka berkata engkau selalu bahagia.” A Fung menjawab, “Benar Suster. Sayaselalubahagia.Pengunjungkusetiapharimembuat saya bahagia.”“Pengunjungmu?” tanya suster itu. “Kapan dia datang? Saya tidak pernah melihatnya!” A Fung menjawab, “ Ya! Setiap hari pada pukul 12.00. Ia datang dan berdiri di sudut kaki tempat tidurku. Aku memandang Dia dan Dia tersenyum sambil berkata kepadaku: “A Fung ini Yesus.” (dikutip dari Lalu, Yosef, Pr. 2005. Percikan kisah- kisah Anak Manusia. Jakarta: Komkat KWI, hlm. 319.)
Jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
Berdasarkan cerita mengenai Doa A Fung,
• Apa yang dilakukan A Fung saat pergi ke gereja?
• Mengapa A Fung selalu bahagia ketika di rumah sakit?
• Apa sikap yang perlu kita ikuti dari kisah A Fung?
• Mengapa doa spontan itu baik kita lakukan?
3. Sikap ketika Berdoa
Bacalah teks Kitab Suci berikut ini!
Doa yang Jujur dan Tulus
(Mat 6:5-8)
“Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata- kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya”.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
• Apa yang diajarkan Yesus tentang berdoa?
• Tuliskan nasihat Yesus tentang berdoa!
• Bagaimana seharusnya sikap kamu waktu berdoa?
• Doa yang berkenan di hadapan Allah, bukan doa yang panjang dan dengan kata-kata yang indah. Doa yang berkenan pada Tuhan adalah doa yang jujur dan tulus yang keluar dari dalam hati kita.
• Doa yang jujur dan tulus, yang keluar dari dalam hati, adalah doa yang mengungkapkan situasi, perasaan serta pengalaman nyata yang kita hadapi. Yesus memanggil Allah sebagai Bapa. Hal ini menunjukkan kedekatan antara Yesus dengan Bapa-Nya. Ketika merasa sedih, membutuhkan bantuan, merasa ditinggalkan, merasa takut atau hendak memulai pekerjaan, Yesus selalu berdoa. Dengan berdoaYesus mengungkapkan isi hati-Nya kepada Bapa. Hal itu ditunjukkan pula oleh Santa Theresia dan A Fung. Mereka memandang Tuhan sebagai sahabat, sebagai Bapa yang selalu dekat, pribadi yang akrab dan pribadi yang setia mendengarkan semua isi hati mereka.