SD4 – IPS 1-1 – Membaca dan Menggambar Peta Lingkungan Sekitar

SD4 – IPS 1 – Membaca  dan Menggambar Peta Lingkungan Sekitar.

A. Pendahuluan.

Di dinding kelas biasanya dipasang hiasan-hiasan. Apakah di dinding kelasmu juga dipasang hiasan-hiasan? Apakah ada gambar peta di antara hiasan-hiasan itu? Kalau ada, coba perhatikan peta tersebut. Peta wilayah mana yang dipasang di kelasmu? Apakah ka- mu bisa membaca peta itu?

Ada sejumlah unsur yang perlu diperhatikan ketika membaca peta. Dalam bab ini kamu belajar unsur-unsur peta. Pengetahuan tentang unsur-unsur peta membantu kamu membaca peta. Setelah itu, kamu akan belajar membaca dan menggambar peta. Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu membaca peta lingkungan setempat. Mari mengasah keterampilan membaca peta!

Kamu sudah tahu bahwa peta menampilkan suatu wilayah. Luas wilayah dalam peta lebih kecil dari keadaan sebenarnya. Itu berarti wilayah yang digambar di peta diperkecil. Namun, dalam memper- kecil ukuran tidak boleh sembarangan. Untuk menggambar peta harus mengikuti skala atau perbandingan tertentu. Coba periksalah skala gambar peta yang ada di kelasmu!

Dari sini kita bisa mendefinisikan apa itu peta. Kata lain untuk peta adalah map. Peta atau map adalah gambar seluruh atau se- bagian dari permukaan bumi yang dilukiskan ke suatu bidang datar dengan perbandingan atau skala tertentu. Peta atau map memang merupakan gambar. Gambar apa? Gambar dari permukaan bumi. Permukaan bumi digambar seluruhny a atau hanya sebagian. Gambar itu dibuat di atas sebuah bidang datar. Misalnya, kertas, karton, papan, dan sebagainya.

sd4 peta jakarta

Coba cari dan lihat. Peta kota Jakarta sebagai contoh gambar permukaan bumi yang meliputi wilayah yang sempit.

Unsur-unsur apa saja yang kamu temukan pada peta di atas? Ada enam unsur dalam sebuah peta yang baik. Keenam unsur itu adalah judul peta, garis tepi peta, legenda, skala, penunjuk arah (mata angin), dan garis astronomi.

 

a. Judul Peta.

Judul peta menunjukkan nama peta. Judul peta ditulis di bagian atas dengan huruf yang menonjol. Misalnya, PETA JAWA BARAT, PETA KALIMANTAN, PETA INDONESIA, dan sebagainya. Apa judul peta dalam Kegiatan 1 di atas?

sd4 denah2

b. Garis tepi peta.

Garis tepi peta adalah batas-batas pinggir  gambar peta. Fungsi garis tepi untuk menulis angka-angka derajat astronomi.

c. Legenda. 

Legenda adalah keterangan-keterangan yang menjelaskan simbol-simbol pada peta. Biasanya legenda terletak di bagian bawah sebelah kiri ataupun kanan. Sedangkan simbol adalah gambar yang digunakan untuk mewakili objek-objek dalam peta. Misalnya simbol untuk danau, sungai, jalan, rel kereta, ibukota provinsi, batas kabupaten, dan sebagainya. Pemakai peta bisa melihat keadaan suatu wilayah. Simbol-simbol peta berbentuk warna, garis dan gambar.

 1. Warna. 

Arti warna dalam peta sebagai berikut :

  • Warna hijau menunjukkan dataran rendah.
  • Warna kuning menunjukkan dataran tinggi.
  • Warna cokelat menunjukkan daerah pegunungan.
  • Warna putih menunjukkan puncak pegunungan yang tertutup salju.
  • Warna biru menunjukkan daerah perairan (laut, sungai, danau). Warna biru untuk laut, dibedakan ketajamannya. Gunanya untuk menunjukkan kedalaman laut. Warna biru tua untuk laut dalam dan biru muda untuk laut dangkal.

2. Garis.

Arti simbol-simbol garis pada peta sebagai berikut : 

sd4 garis simbol

Batas negara : Garis tebal Sekali hitam, 
Batas Provinsi : Garis Putus-putus,
Jalan negara : Garis hitam agak tebal.
Jalan Raya  : Garis hitam tipis.
Rel Kereta Api : Garis sejajar,  dipotong tanda setrip dobel.
Silakan lihat dan cari Simbol pada peta.

 

3. Gambar.

Ada banyak gambar simbol dalam peta. Arti gambar-gambar simbol dalam peta sebagai berikut.

sd4 denah peta3

Silakan lihat gambar simbol peta : Ibu kota provinsi, Ibu kota kabupaten, Kotamadya/administratif, Kecamatan/kota lain, Gunung, Danau, Rawa-rawa, Sungai, Bandara/lapangan terbang perintis, Pelabuhan laut.

d. Skala.

Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak yang sesungguhnya. Sebuah peta selalu dibuat jauh lebih kecil dari keadaan yang sebenarnya. Akan tetapi, letak, jarak, dan arahnya seperti keadaan yang sebenarnya.

Ada dua macam jenis skala, yaitu skala angka dan skala garis, Mari kita bahas keduanya.

1. Skala angka (skala numerik).

Skala angka disebut juga skala perbandingan. Skala biasanya ditulis di bagian bawah. Misalnya dalam sebuah peta kita me- nemukan Skala 1:10.000 (dibaca 1 berbanding 10.000). Ini berarti bahwa jarak 1 cm pada peta sama dengan 10.000 cm di permukaan bumi. Atau 1 cm pada peta sama dengan 100 m atau 0,1 km jarak yang sebenarnya.
Misalnya, jarak antara kota A ke kota B di peta adalah 5 cm. Ini berarti jarak yang sebenarnya dari kota A ke kota B adalah 5 cm X 10.000 cm = 50.000 cm. Kalau dinyatakan dalam meter berarti 500 meter. Kalau dinyatakan dalam kilometer berarti 0,5 km.

2. Skala garis.

Skala ini ditunjukkan oleh garis lurus yang dibagi dalam bagian-bagian yang sama. Panjang masing-masing ruas = 1 cm. Mari kita pelajari contoh skala garis berikut ini.

sd4 skala garis 1

Skala garis di atas berarti bahwa 1 cm di peta sama dengan 1 km di tempat sebenarnya.
Bagaimana mengubah skala angka menjadi skala garis? Mari kita belajar dari contoh berikut. Misalnya dalam sebuah peta tertulis skala angka 1 : 5.000.000. Kamu tahu ini berarti 1 cm pada peta sama dengan 5.000.000 cm pada jarak yang sebenarnya (dimuka bumi). Atau, 1 cm pada peta sama dengan 50 km pada jarak sesungguhnya. Jika skala angka tersebut diubah ke skala garis, gambarnya sebagai berikut.

sd4 skala garis 2

e. Penunjuk arah (mata angin).

Kamu sudah belajar tentang mata angin di kelas 3. Kamu masih ingat bukan? Coba kamu menyebut atau menyanyikan arah mata angin yang sudah kamu pelajari. Mata angin atau penunjuk arah ini juga merupakan salah satu unsur yang penting dalam sebuah peta.

ARAH MATA ANGINU   : Utara,
TL : Timur Laut,
T   : Timur,
TG : Tenggara,
S    : Selatan,
BD : Barat Daya,
B    : Barat,
BL  : Barat Laut.

Mata angin adalah jarum pedoman atau garis yang menunjukkan arah suatu tempat. Mata angin juga berarti arah, jurusan, atau kiblat suatu tempat. Penunjuk arah mata angin dalam peta sangat penting. Penunjuk mata angin membantu kita bisa menjelaskan posisi suatu tempat. Misalnya, kota Tangerang itu terletak di sebelah barat Jakarta.

f. Garis astronomis.

Coba perhatikan gambar peta pada gambar 1.3. Dalam peta itu terdapat garis-garis tegak (vertikal) dan mendatar (horizontal). Garis- garis itu disebut garis astronomis. Garis-garis yang tegak disebut garis bujur. Sementara yang garis-garis yang mendatar disebut garis lintang.
Apa gunanya garis astrono mis? Garis astrono mis berguna untuk menentukan letak suatu tempat atau wilayah. Misalnya, letak Provinsi DKI Jakarta itu di antara 106°22‘ sampai 106°58‘ Bujur Timur (BT) dan 5°19‘ sampai 6°24‘” Lintang Selatan (LS). Sekarang coba lihat peta provin si atau kabupatenmu! Bisakah kamu menyebutkan letak astrono mis provinsi dan kabupatenmu?.

B. Membaca Peta Lingkungan Setempat.

Kamu sudah mempelajari unsur-unsur peta. Masih ingat apa saja unsur-unsur peta? Coba sebutkan kembali unsur-unsur peta. Seka- rang, mari kita belajar membaca peta berdasarkan unsur-unsur ter- sebut. Kamu akan membaca peta kabupaten/kota dan provinsi.

1. Langkah-langkah membaca peta.

Bagaimana cara membaca peta suatu kabupaten atau provinsi? Ikuti langkah-langkah berikut ini.

❖ Menemukan peta kabupaten dan provinsi.
Peta kabupaten dan provinsi bisa kita temukan dalam atlas. Atlas adalah buku yang berisi gambar-gambar peta. Kamu bisa mene- mukan peta kabupaten dan provinsi di atlas provinsi-provinsi. Lihatlah daftar isi atlas tersebut. Carilah nama provinsimu. Kemu- dian bukalah halaman yang ditunjukkan dalam daftar isi itu. Di halaman itu kamu akan menemukan peta provinsimu.

❖ Menentukan letak wilayah.
Letak suatu wilayah bisa ditunjukkan dengan menyebutkan letak astronomisnya. Bagaimana menentukan letak astronomis suatu wilayah? Tarik garis lurus mendatar (horizontal) di wilayah terluar sebelah utara dan selatan. Sebutkan angka koordinat garis lintang kedua garis itu. Kemudian tarik garis tegak lurus di wilayah terluar sebelah barat dan timur. Sebutkan angka koordinat garis bujur kedua garis itu. Kamu sudah menemukan letak astronomis wilayah provinsi atau kabupatenmu! Dengan cara di atas mari kita tentukan letak astronomis Provinsi Banten. Letak astronomis Provinsi Banten kira-kira di antara 105.1° sampai 106.2° Bujur Ti- mur (BT) dan 5.8° sampai 7.1° Lintang Selatan (LS).

❖ Menyebutkan batas-batas wilayah.
Batas-batas wilayah bisa berupa wilayah provinsi lain. Bisa juga berupa kenampakan alam seperti selat, laut, atau samudera. Sebutkan batas-batas di sebelah timur, selatan, barat, dan utara.
❖ Menyebutkan pembagian wilayah.
Perhatikan pembagian wilayah di peta yang kamu baca. Sebuah provinsi terdiri dari beberapa kabupaten. Sebuah kabupaten terdiri dari beberapa kecamatan. Sebutkan kabupaten atau kecamatan di wilayah yang kamu pelajari.

❖ Menyebutkan kenampakan-kenampakan alam dan buatan.
Kamu tentu masih ingat arti simbol-simbol yang biasa terdapat di sebuah peta bukan? Ada simbol-simbol untuk kenampakan alam dan buatan. Sebutkan macam-macam kenampakan alam dan buatan di peta yang kamu pelajari. Misalnya saja gunung, sungai, teluk, pelabuhan, bandar udara, jalur kereta api, dan sebagainya.

 

2. Membaca peta kabupaten/kota.
Wilayah kabupaten atau kotamadya merupakan gabungan dari beberapa kecamatan. Sebuah kabupaten dipimpin oleh seorang bu- pati. Sementara sebuah kotamadya dipimpin oleh wali kota. Bupati dan wali kota dipilih secara langsung oleh masyarakat di kabupaten tersebut.

Mari kita baca peta salah satu kabupaten. Perhatikan gambar peta Kabupaten Sleman di halaman 12! Agar lebih jelas, lihatlah pe- ta Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada buku atlasmu!

Apa saja yang dapat kamu baca pada peta Kabupaten Sleman? Hal-hal yang dapat kita baca dari peta Kabupaten Sleman sebagai berikut.

sd4 peta sleman

  1. Kabupaten Sleman adalah salah satu kabupaten di Provinsi Dae- rah Istimewa Yogyakarta. Ibu kota Kabupaten Sleman juga ber- nama Sleman.
  2. Di bagian utara wilayah Sleman berbatasan dengan Kabupaten Boyolali dan Magelang. Di bagian timur wilayah Sleman ber- batasan dengan Kabupaten Klaten dan Gunung Kidul. Di bagian selatan wilayah Sleman berbatasan dengan Kabupaten Bantul dan Kodya Yogyakarta. Sedangkan di bagian barat wilayah Sleman berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo.
  3. Wilayah Sleman dibagi menjadi 17 kecamatan. Kecamatan-ke- camatan itu adalah Sleman, Moyudan, Minggir, Tempel, Sayegan, Godean, Gamping, Mlati, Turi, Pakem, Ngaglik, Depok, Berbah, Prambanan, Kalasan, Ngemplak, dan Cangkringan.
  4. Kenampakan alam yang terdapat di wilayah Kabupaten Sleman antara lain Gunung Merapi, Kali Opak, Kali Tepus, dan Kali Coda. Di wilayah Sleman terdapat Bandara Adi Sucipto.

 

2. Membaca peta provinsi.

Sebuah provinsi dipimpin oleh seorang gubernur. Gubernur dipilih secara langsung oleh rakyat dalam pemilihan kepala daerah. Masa jabatan gubernur adalah lima tahun. Seorang gubernur hanya bisa dipilih selama dua kali masa jabatan. Wilayah provinsi terdiri dari beberapa kabupaten/kota.

Pada awal kemerdekaan, jumlah provinsi di Indonesia cuma ada delapan. Kedelapan provinsi itu adalah Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Borneo, Sulawesi, Sunda Kecil (Nusa Tenggara) dan Maluku. Jumlah provinsi di Indonesia mengalami perubahan. Sekarang ini negara Indonesia dibagi menjadi 33 provinsi.

Berikut daftar 34 nama provinsi beserta ibukota provinsi di seluruh Indonesia di tahun 2015, sebagai berikut:

1. Provinsi Nanggroe Aceh Darusalam (NAD) : Banda Aceh
2. Provinsi Bali : Denpasar
3. Provinsi Bangka Belitung (Babel) : Pangkal Pinang
4. Provinsi Banten : Serang
5. Provinsi Bengkulu : Bengkulu
6. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) : Yogyakarta
7. Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta): Jakarta
8. Provinsi Gorontalo : Gorontalo
9. Provinsi Jambi : Jambi
10. Provinsi Jawa Barat (Jabar): Bandung
11. Provinsi Jawa Tengah (Jateng): Semarang
12. Provinsi Jawa Timur (Jatim) : Surabaya
13. Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) : Pontianak
14. Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) : Banjarmasin
15. Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) : Palangkaraya
16. Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) : Samarinda
17. Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) : Tanjung Selor
18. Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) : Tanjungpinang
19. Provinsi Lampung : Bandar Lampung
20. Provinsi Maluku : Ambon
21. Provinsi Maluku Utara (Malut) : Ternate
22. Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) : Mataram
23. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) : Kupang
24. Provinsi Papua : Jayapura
25. Provinsi Papua Barat : Manokwari
26. Provinsi Riau : Pekanbaru
27. Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) : Mamuju
28. Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) : Makasar
29. Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) : Palu
30. Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) : Kendari
31. Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) : Manado
32. Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) : Padang
33. Provinsi Sumatera Selatan (Sulsel) : Palembang
34. Provinsi Sumatera Utara : Medan

 

D. Menggambar Peta Lingkungan Setempat.

Kamu sudah belajar membaca peta kabupaten dan provinsimu. Selanjutnya kamu akan belajar menggambar peta. Bagaimana cara menggambar peta. Cara yang paling mudah adalah dengan cara menjiplak peta yang sudah ada. Langkah-langkah menggambar pe- ta dengan cara menjiplak sebagai berikut.

  1. Siapkan peralatan yang diperlukan. Peralatan yang diperlukan adalah kertas tembus pandang (kertas mika), kertas gambar, penggaris, pensil, spidol, dan peta.
  2. Buatlah garis-garis tegak (vertikal) dan mendatar (horizontal) pada kertas mika. Jarak antargaris harus sama.
  3. Tempelkan kertas mika pada peta yang akan dijiplak. Agar tidak bergeser-geser, kamu bisa menjapit di bagian pinggir. Lihat contoh di bawah ini!
  4. Jiplaklah gambar peta menggunakan spidol atau pensil di atas kertas mika. Lakukan penjiplakan ini dengan hati-hati. Berikut ini contoh hasil jiplakan Provinsi Bali di atas.
  5. Sekarang kamu sudah memiliki model untuk menggambar peta. Proses selanjutnya adalah menggambar peta di kertas gambar. Siapkan kertas untuk menggambar peta. Buatlah garis tegak dan mendatar menggunakan pensil. Ukuran antar garis sama dengan garis-garis pada kertas mika.
  6. Gambarlah peta di atas kertas menggunakan pensil. Tirulah gam- bar peta pada kertas mika. Garis-garis yang sudah dibuat dapat membantu dalam menggambar.
  7. Setelah selesai, ulangilah goresan pensil menggunakan spidol. Ke- mudian hapuslah garis-garis pensilnya. Kemudian warnailah peta- mu seperti warna dalam peta. Jangan lupa menggambar simbol- simbol yang ada. Jadilah gambar petamu!

 

E. Mengukur Jaraak Memakai Skala Sederhana.

Kamu sudah belajar membaca dan menggambar peta setempat. Sekarang kamu akan belajar mengukur jarak satu tempat ke tempat lain menggunakan peta. Kita bisa mengukur jarak sebenarnya karena pada peta dicantumkan skala. Masih ingat apa itu skala? Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak yang sesungguhnya.
Bagaimana cara mengukur jarak sesungguhnya menggunakan peta? Misalnya kita akan mengukur jarak antara kota A dan kota B. Skala pada peta 1 : 1.000.000. Langkah-langkahnya sebagai berikut.
1. Ambilah jangka untuk mengukur. Tancapkan jarum jangka di kota
A. Aturlah jangka supaya pensilnya tepat di atas kota B.
2. Ukurlah lebar jangka menggunakan penggaris. Kamu akan mengetahui jarak antara kota A dan B di peta.

Tinggalkan komentar