SD Kelas 4 – Tema 4 – Berbagai Pekerjaan – Sub Tema 3 – Pekerjaan Orang Tuaku.
Dongeng adalah cerita khayalan atau cerita yang tidak benar-benar terjadi. Dongeng biasanya bersifat menghibur dan mengandung nilai pendidikan. Pendongeng adalah orang yang menyampaikan dongeng kepada orang lain.Mendengarkan dongeng sangat menyenangkan. Indonesia kaya akan dongeng. Banyak diantaranya yang didongengkan.
Tupai dan Ikan Gabus
Tupai dan Ikan GabusDahulu kala, hiduplah sepasang sahabat di daerah Kalimantan Barat. Mereka adalah seekor tupai dan seekor ikan gabus. Setiap hari mereka melakukan kegiatan bersama. Mencari makan, bermain, bahkan mengunjungi tempat-tempat baru selalu dilakuan bersama.
Suatu hari, Tupai tidak melihat Gabus, sahabatnya. Ia mencarinya ke tempat biasa Gabus tinggal. Saat bertemu, Tupai sangat kaget. Gabus terlihat lesu. Ternyata ia sedang sakit. Tupai sangat sedih. Ia menawarkan makanan untuk sahabatnya, namun Gabus tidak berselera makan. Gabus hanya menginginkan satu jenis makanan yang diyakininya dapat menyembuhkan penyakitnya. Tupai berjanji akan mencarikannya untuk sahabatnya.
Setelah Gabus menyampaikan obat penawar penyakitnya, Tupai sangat kaget. Ia harus mencari hati ikan Yu. Ikan Yu sangat ganas. Tidak terpikir olehnya ia bisa mendapatkannya. Namun Tupai bertekad untuk mendapatkannya. Ia ingin sahabatnya sembuh.
Tupai kemudian melompat dari satu pohon kelapa ke pohon kelapa lainnya yang dekat dengan tepi pantai. Saat menemukannya, ia melubangi satu kelapa dan membiarkan airnya habis. Kemudian Sang Tupai masuk ke dalam kelapa. Angin kencang membuat kelapa jatuh ke pantai dan ikan Yu
memakannya. Di dalam perut ikan, Tupai kemudian keluar dari kelapa dan menggigit hati ikan Yu. Ikan tersebut mencoba bertahan sampai kehabisan tenaga. Ombak besar membawa ikan Yu ke tepi pantai. Saat itulah Tupai keluar dari mulut Ikan Yu dan membawa hati ikan kepada sahabatnya.
Sampai di tempat Ikan Gabus, Tupai kemudian memberikan hati ikan Yu untuk dimakannya. Beberapa hari kemudian, Tupai melihat sahabatnya segar kembali. Betapa senangnya Tupai melihat Ikan Gabus sehat seperti sediakala.
(disadur dari Dongeng dan Cerita Rakyat Nusantara paling Melegenda, Ajeng Restiyani)
Berdasarkan cerita tersebut, temukan unsur-unsur cerita yang ada dan tuliskan pada kolom berikut.
Bagaimana pendapatmu tentang cerita tersebut? Cerita tersebut sangat menarik yang menunjukkan persahabatan dua ekor binatang.
Hal baik apa yang bisa kamu pelajari dari cerita tersebut? Sesama teman kita harus saling tolong menolong.
Dayu mempunyai teman yang bernama Beno. Pekerjaan ayahnya adalah pengrajin kayu.
Pekerjaan ayahku adalah pengrajin kayu. Ayahku membuat meja dan kursi. Untuk menghasilkan kursi, awalnya ayahku membeli kayu, memotongnya, membentuk menjadi kursi, menghaluskan, lalu mengecatnya. Waktu yang dihabiskan untuk membuat kursi kurang lebih 1 minggu. Ayahku menjual meja dan kursi yang dibuat ke toko mebel. Dari toko mebel itulah orang-orang bisa membeli meja dan kursi buatan ayahku.
1. Apa produk yang dihasilkan dari pekerjaan ayah Beno? Meja dan Kursi.
2. Apakah pekerjaan ayah Beni termasuk menghasilkan barang atau jasa? Jelaskan alasanmu? Pekerjaan ayah Beno termasuk menghasilkan barang yaitu meja dan kursi.
3. Apa saja yang harus dikerjakan oleh pengrajin kayu? Pertama membeli kayu dan memotongnya. Kemudian membentuk menjadi kursi, menghaluskan, dan mengecat kursi. Terakhir adalah menjual kursi ke toko mebel.
Tulislah tentang pengrajin tersebut dengan memuat produk yang dihasilkan, sumber daya alam yang dipakai, jenis pekerjaan yang dilibatkan dan manfaat terhadap masyarakat sekitar.
Seorang tukang kayu menghasilkan barang berupa meja dan kursi. Merka menggunakan sumber daya alam kayu sebagai bahan bakunya. Tukang kayu termasuk jenis pekerjaan produksi, sedangkan penjual di toko mebel termasuk jenis pekerjaan distribusi. Tukang kayu dapat menghasilkan barang-barang keperluan rumah tangga seperti meja dan kursi yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Berikut adalah proses pengolahan kayu menjadi meja dan kursi.
1. Jelaskan proses yang terjadi sehingga meja dan kursi bisa sampai di rumahmu! Pohon di hutan ditebang dan kemudian diangkut sampai ke pengrajin kayu. Pengrajin kayu mengubah kayu menjadi barang seperti meja dan kursi. Setelah jadi meja dan kursi dijual oleh pengrajin ke toko mebel. Dari toko mebel masyarakat yang membutuhhkan meja dan kursi dapat membelinya di toko tersebut.
2. Profesi apa saja yang terlibat agar meja dan kursi sampai di rumahmu? Penebang kayu, Tukang pengangkut barang, Pengrajin kayu, Pedagang Mebeler.
3. Ternyata cukup panjang, ya perjalanan meja dan kursi hingga bisa ada di rumahmu. Bagaimana sebaiknya kamu merawat meja dan kursi di rumahmu? Sebaiknya kita merawat barang yang kita miliki dengan baik agar awet. Karena barang-barang yang ada di rumah kita dibuat dari sumber daya alam yang jumlahnya bisa berkurang sewaktu-waktu.
Ayahku mendapatkan kayu untuk bahan baku mebel dari hutan. Salah satu hutan di Indonesia yang sering diambil pohonnya adalah hutan di Kalimantan. Dahulu hutan Kalimantan sangat lebat dan merupakan paru-paru dunia (penghasil oksigen). Akan tetapi, kini pohon-pohonnya semakin berkurang. Sering sekali karena kebakaran hutan.
Perhatikan kenampakan hutan di Kalimantan pada gambar di bawah ini! Warna hijau menunjukkan adanya pohon dan warna putih menunjukkan hutan yang gundul.
Menurutmu bagaimana perkembangan pohon yang ada di hutan Kalimantan dari tahun ke tahun?
1. Bandingkan kenampakan hutan pada tahun 1950 dan 2010.
2. Menurutmu, mengapa kenampakan hutan pada tahun 1950 dan 2010 sangat berbeda? Tahun 1950 hampir seluruh kalimantan masih tertutup oleh hutan. Sedangkan tahun 2010 hutan di Kalimantan sudak berkurang karena digunakan untuk pemukiman.
3. Bagaimana kondisi hutan jika terjadi penebangan terus-menerus? Jika hutan ditebang terus menerus maka hutan akan rusak dan hutan menjadi gundul.
4. Apa yang akan terjadi jika pohon di hutan semakin berkurang? Apabila pohon di hutan semakin kurang maka banyak hewan yang akan kehilangan tempat tinggalnya. selain itu pohon yang berkuran di hutan dapat menimbulkan abrasi, pemanasan global, dan bencana longsor.
5. Apa yang harus kita lakukan untuk menjaga kelestarian hutan?
- Melakukan reboisasi
- Menerapkan sistem tebang pilih
- Menerapkan sistem tebang-tanam
- Melakukan penebangan secara konservatif
- Memberikan sangsi bagi penebang yang melakukan penebangan sembarangan
- Tidak membuang sampah sembarangan di hutan
- Melindungi dan menjaga habitat yang ada di hutan
- Mengurangi penggunaan kertas berlebih
- Mengidentifikasi dan mencegah terjadinya kebakaran hutan
- Melakukan seminar pelestarian hutan
6. Sikap apa yang sebaiknya dimiliki oleh pengrajin kayu agar kelestarian hutan tetap terjaga? Sebaiknya pengrajin kayu melakukan tebang pilih yaitu memilih kayu yang sudah tua dan setelah memotong pohon menanamnya kembali.
Menurut kamu, bagaimana kenampakan hutan di Kalimantan pada tahun 2030? Keberadaan hutan sangat berpengaruh pada pekerjaan seorang tukang kayu. Untuk itu, hutan perlu dijaga kelestariannya.
PEMBELAJARAN 2.
Salah satu pekerjaan yang ada di sekitar kita adalah nelayan. Nelayan adalah orang yang hidup dari mata pencaharian hasil laut. Di Indonesia para nelayan biasanya bermukin di daerah pinggir pantai atau pesisir laut. Banyak sekali nilai-nilai yang bisa kita pelajari dari seorang nelayan.
Sikap Gotong Royong dari Nelayan
Pak Eko tinggal di kampung Melayu dekat pantai. Ia dan warga desa yang lain bekerja sebagai nelayan tradisional. Biasanya, Pak Eko dan enam warga lainnya berangkat pada malam hari. Mereka menggunakan perahu. Mereka bergotong royong untuk menarik jaring. Hasil ikan di hari itu dibagikan sama rata kepada 7 orang, termasuk pak Eko. Kadang-kadang ikan tersebut langsung dijual. Hasil penjualan ikan juga dibagi sama rata. Pada saat tidak pergi mencari ikan, mereka bersama-sama membetulkan jaring yang rusak.
1. Apa contoh gotong royong yang dilakukan Pak Eko dan teman-temannya? Mereka menarik menarik jaring dan hasilnya dibagi sama rata.
2. Sikap baik apa saja yang bisa dicontoh dari Pak Eko dan teman-temannya? Pak eko dan teman-temanya selalu bergotong royong ketika melakukan kegiatan.
3. Sikap Pak Eko dan warga kampung Melayu mengaplikasikan sila Pancasila. Menurutmu, sila keberapakah itu? Jelaskan. Sikap Pak Eko dan warga kampung melayu mengaplikasikan sila ketiga dari Pancasila yaitu persatuan dan kesatuan Indonesia
4. Jelaskan makna dari Sila Persatuan Indonesia. Sila ketiga ini mempunyai maksud mengutamakan persatuan atau kerukunan bagi seluruh rakyat Indonesia yang mempunyai perbedaan agama, suku, bahasa, dan budaya. Sehingga dapat disatukan memlalui sila ini berbeda-beda tetapi tetep satu atau disebut dengan Bhineka Tunggal Ika.Sila ketiga pancasila mempunyai makna:
- Negara Kesatuan Republik Indonesia
- Cintai damai dan persatuan
- Tidak mementingkan kepentingan diri sendiri
Bagaimana hubungan makna sila ketiga dengan simbolnya?
Pohon beringin digunakan karena pohon beringin merupakan pohon yang besar di mana banyak orang bisa berteduh di bawahnya, seperti halnya semua rakyat Indonesia bisa ” berteduh ” di bawah naungan negara Indonesia. Selain itu, pohon beringin memiliki sulur dan akar yang menjalar ke mana-mana, namun tetap berasal dari satu pohon yang sama, seperti halnya keragaman suku bangsa yang menyatu di bawah nama Indonesia.
Tulislah contoh lain dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan sila ketiga.
- Bangga dan cinta terhadap tanah air dan bangsa.
- Rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara
- Mengembangkan sikap saling menghargai.
- Membina hubungan baik dengan semua unsur bangsa
- Memajukan pergaulan demi peraturan bangsa.
- Menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan Indonesia.
- Mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi arau golongan.
Pak Eko, ingin pergi mencari ikan. Namun, ia terhambat, karena harus memperbaiki layar perahunya. Ia membutuhkan 2 layar baru berbentuk segitiga siku-siku untuk perahunya. Sebelum membeli kain, ia perlu menghitung luas kain layar yang diperlukan. Ayo, kita bantu Pak Eko.
Luas Segitiga
- Ambillah sehelai kertas berbentuk persegi panjang, seperti gambar di atas!
- Lipatlah persegi panjang menurut diagonalnya sehingga menjadi dua bagian yang sama besar. Bangun apa yang dihasilkan? (Segitiga)
- Tumpuklah kedua kertas hasil potongannya. Apakah luas keduanya sama besar?(Sama)
- Perhatikan kedua bentuk bangun segi tiga ABC dan ADC. Nah, berapa bagiankah segi tiga ABC dari bangun persegi panjang ABCD? (Setengah)
Apa yang bisa kamu simpulkan dari luas segi tiga?
Karena luas segi tiga adalah 1/2 dari luas persegi panjang, maka luas segi tiga. ABC = luas segi tiga ADC = 1/2 ×(6×2)×1 cm² = 6 cm².
Dalam segitiga dikenal istilah alas dan tinggi. Alas selalu tegak lurus dengan tinggi. Jika L = luas dan a = ukuran alas, t = ukuran tinggi maka.
Maka luas = 1/2 x alas x tinggi

Luas layar pertama = 1/2 x 3 x 4 = 6 m²
Luas layar kedua = 1/2 x 2 x 3 = 3 m²
Jadi luas seluruh layar adalah 6+3 = 9m²Hitunglah luas bangun berikut

Luas bangun1 = 1/2 x 13 x 6 = 39cm²
Luas bangun2 = 1/2 x 6 x 3 = 9cm²3. Perhatikan bangun di nomor 3.
a. Berapakah luas segitiga terkecil? Segitiga terkecil = 1/2 x 10 x 8 = 40 cm².b. Berapakah luas segitiga yang terbesar? Segitiga terbesar = 1/2 x 30 x 24 = 360cm².c. Berapakah luas segitiga yang dibatasi oleh garis kuning? Segitiga kuning = 1/2 x 20 x 16 = 160 cm².
PEMBELAJARAN 3.
Dalam olahraga pencak silat juga dikembangkan pembinaan hidup sehat, kebugaran jasmani, pembentukan sikap dan kepribadian, kemampuan berinisiatif dan kemampuan mengambil keputusan. Pencak silat sebagai seni bela diri berguna untuk melindungi diri atau mempertahankan diri dari bahaya yang mengancam jiwanya.
Pencak silat adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi.Ada pengaruh budaya Cina, agama Hindu, Budha, dan Islam dalam pencak silat. Biasanya setiap daerah di Indonesia mempunyai aliran pencak silat yang khas. Misalnya, daerah Jawa Barat terkenal dengan aliran Cimande dan Cikalong, di Jawa Tengah ada aliran Merpati Putih dan di Jawa Timur ada aliran Perisai Diri.
Pada pertemuan sebelumya kamu telah berlatih tentang langkah, pukulan, tangkisan, dan tendangan dalam pencak silat. Hari ini kamu akan berlatih seluruh gerakan tersebut sebagai persiapan untuk pengambilan nilai pada pertemuan berikutnya.
Barang bekas adalah suatu benda yang sudah tidak terpakai lagi namun masih memiliki nilai pakai apabila didaur ulang kembali. Di samping dapat mendatangkan uang, juga dapat menjaga lingkungan dari pencemaran yang berdampak buruk bagi kehidupan. Pekerjaan Ibu temanku adalah pengrajin cendera mata dari barang-barang bekas. Ingin tahu lebih lanjut tentang pekerjaan itu?
Pekerjaan ibuku adalah pengrajin cendera mata. Barang yang diciptakannya sangatlah unik, karena dibuat dari barang-barang bekas. Cenderamata yang dihasilkan oleh Ibuku adalah tempat tisu dan gantungan kunci.
Memanfaatkan barang-barang bekas menjadi sesuatu yang bernilai merupakan pekerjaan yang mulia. Di samping dapat mendatangkan uang, juga dapat menjaga lingkungan dari pencemaran yang berdampak buruk bagi kehidupan.
1. Apa produk yang dihasilkan Ibu tersebut? Cenderamata dari barang bekas.
2. Mengapa kita perlu memanfaatkan barang bekas? Untuk mengurangi pencemaran lingkungan karena sampah dan untuk menghemat sumber daya alam.
3. Sikap apa yang bisa dicontoh dari pengrajin barang bekas? Sikap peduli lingkungan dan sikap peduli pelestarian sumber daya alam.
Seorang pengrajin barang bekas, mengolah barang bekas atau sampah menjadi benda yang bisa dijual dan menghasilkan uang. Selain itu, pekerjaan ini juga mengurangi tumpukan sampah yang ada di sekitar kita.
Cara Mengolah Sampah
Mengolah sampah bisa kita lakukan dengan berbagai cara. Cara yang pertama, kita bisa mengurangi pemakaiannya. Istilah ini dikenal dengan nama reduce (mengurangi). Sebisa mungkin kita kurangi penggunaan kemasan barang. Semakin banyak kita menggunakan kemasan barang, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
Cara yang kedua, kita bisa memakai kembali. Istilah ini dikenal dengan reuse (memakai kembali). Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai). Hal itu dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.
Cara yang ketiga, kita bisa mendaur ulang. Istilah ini dikenal dengan recycle (mendaur ulang). Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
Cara yang keempat, kita bisa mengganti ulang. Istilah ini dikenal dengan replace (mengganti). Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang- barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, misalnya ganti kantong keresek kita dengan keranjang bila berbelanja.
Tulislah sebanyak-banyaknya kegiatan yang bisa kamu lakukan untuk memanfaatkan sampah.
- Pembuatan Kertas Daur Ulang
- Pembuatan Kerajinan dari Koran Bekas
- Kerajinan dari Kaleng Bekas atau Gelas
- Pembuatan Makan Ternak
- Pembuatan Kompos
- Pembuatan Gas Methan
- Membuat Bank Sampah
- Pembuatan kerajinan topeng dari kertas bekas
- Reduce (Mengurangi)
- Reuse (Memakai Kembali)
- Recycle (Mendaur Ulang)
- Replace (Mengganti)
PEMBELAJARAN 4.
Tahukah kamu tentang pekerjaan sebagai kepala Desa? Hal-hal baik apa yang bisa kita contoh dari mereka?
Pak Tulus bekerja sebagai kepala desa di Kampung Sereh Wangi. Pak Tulus ingin warga desanya mempunyai rasa persatuan dan kesatuan. Ayo kita cari tahu cerita Pak Tulus.
Pentingnya Budaya Tegur Sapa.
Senangnya tinggal di Kampung Sereh Wangi. Kedekatan hubungan antarwarga membuat mereka saling menjaga.
Tidak semua warga Kampung Sereh Wangi merupakan penduduk asli. Sebagian warga merupakan pendatang, mereka masuk ketika kampung ini dibuka sebagai wilayah transmigrasi. Walau demikian, perbedaan asal usul tidak merenggangkan kedekatan mereka.
Kedekatan antarwarga dimulai dengan kebiasaan saling tegur sapa. Ketika berpapasan di lorong antarrumah, di jalan, atau di pasar tak pernah terlewat untuk saling menegur. Sekadar mengucap “Selamat pagi, selamat siang, selamat sore” sampai bertukar kabar atau berbincang sejenak. Semua saling kenal, semua saling peduli.
Di ujung jalan, tinggal Nenek Ijah seorang diri. Ia penghuni tertua di sini. Walau begitu ia masih mandiri melakukan kesibukan di rumahnya. Kadang ia terlihat menyapu pelan daun-daun di halaman rumah. Lain waktu ia duduk beristirahat di beranda. Pak Tulus, sang kepala desa, rajin menyapa Nenek Ijah. Pagi hari, sambil berangkat kerja, ia kerap mampir untuk sekedar mengantarkan ubi atau singkong rebus. Sore hari ia lewat lagi seraya melambai pada Nenek Ijah yang duduk di beranda.
Pada suatu pagi, Pak Tulus tidak menjumpai Nenek Ijah di halamannya. Sore harinya beranda rumah nenek Ijah masih tetap sepi. Pak Tulus menyempatkan untuk singgah. Pak Tulus mengetuk pintu, tetapi tak dijawab. Pak Tulus membuka pintu dan melangkah masuk. Betapa terkejut beliau
menjumpai Nenek Ijah terkulai lemas di depan ruang tengahnya. Diraba dahinya, terasa agak hangat. Rupanya Nenek Ijah sakit. Pak Tulus menyesal tidak menyempatkan mampir tadi pagi namun, belum terlambat. Pak Tulus mengajak beberapa warga membawa Nenek Ijah ke dokter terdekat. Pak Tulus mengatur jadwal warga yang akan bergantian menjaga Nenek Ijah sampai pulih. Tidak ada warga yang menolak. Semua sukarela membantu. Mereka tahu, kelak suatu ketika mereka dalam kesulitan, pasti akan dibantu.
Budaya tegur sapa menjadi perekat warga. Budaya tegur sapa membangun kepedulian terhadap sesama.
Berdasarkan cerita di atas buatlah peta pikiran.
JUDUL : Pentingnya Budaya Tegur Sapa.
Tokoh : Nenek Ijah , Pak Tulus Kepala Desa.
Sifat Tokoh : Gemar bertegur sapa.
Tempat : Kampung Sereh Wangi.
Awal Cerita : Kebiasasaan tegur sapa, kemudian nenek ijah tidak tampak.
Akhir Cerita : Ternyata Nenek Ijah Sakit, P tulus dan penduduk merawat nenek tersebut.
Pesan Moral : Dengan tegur sapa kita bisa mengetahui kondisi orang lain, sehingga kalau ada yang sakit atau tidak tampak bisa diketahui.
Berdasarkan cerita di atas, tulislah hal-hal baik yang bisa dicontoh dari Pak Tulus. ? Gemar bertegur sapa dan gemar menolong.
Apakah Pak Tulus sudah mengamalkan sila ketiga Pancasila? Jelaskan. Ya, Sila Kedua untuk suka menolong, dan sila ketiga untuk tegur sapa / persatuan.
Berdasarkan cerita di atas, tulislah hal-hal baik yang bisa dicontoh dari warga Kampung Sereh Wangi. Saling tegur sapa dan menolong.
Apakah warga Kampung Sereh Wangi sudah mengamalkan sila ketiga Pancasila? Jelaskan. Sudah , terutama sila ke dua dan ketiga.
Meskipun kamu bukan warga kampung Sereh Wangi, hal apa yang kamu lakukan melihat kondisi Nenek Ijah? Jelaskan alasanmu. Akan menolong nenek tersebut, kewajiban kita untuk saling menolong.
Sikap-sikap baik apa yang bisa kamu contoh dari warga Kampung Sereh Wangi? suka menolong dan tegur sapa.
Dalam kehidupan sehari-hari apa lagi yang bisa kamu lakukan untuk mengamalkan sila ketiga Pancasila. saling tegur sapa agar rukun dan bersatu.
Sama dengan warga Kampung Sereh Wangi, Dayu dan teman-temannya juga memiliki rasa persatuan dan kesatuan.
Kali ini Dayu dan teman-teman akan membuat acara perlombaan untuk 17 Agustus. Dayu dan teman-temannya perlu menyiapkan bendera berbentuk segitiga untuk lomba.
Kebetulan Ibu Dayu adalah seorang penjahit. Mereka meminta bantuan Ibu Dayu.
Berikut adalah contoh bendera yang ingin Dayu buat.
Sisi Tegak = 30 cm, Alas = 50 cm , sisi miring = 40cm.
Dayu ingin menghias benderanya dengan pita di bagian pinggirnya, menurutmu berapa panjang pita yang dibutuhkan?
Panjang pita yang dibutuhkan untuk seluruh sisi segitiga sama dengan keliling segitiga. Cara menghitung keliling adalah dengan menghitung jumlah ukuran sisi-sisinya. Coba kamu hitung.
Pembelajaran 5.
Tahukah kamu bahwa pekerjaan pamanku adalah membuat sarung tenun Samarinda. Tahukah kamu bagaimana proses pembuatan sarung tenun tersebut?
Proses Pembuatan Kain :
– Bunga Kapas,
– Memintal Kapas,
– Hasil Pintalan berupa Benang,
– Benang di Tenun menjadi Kain,
– Membuat Pola Baju,
– Kain di potong sesuai pola,
– Kain yang dipotong sesuai pola di Jahit,
– Jadilah Baju sesuai Pola.
Jelaskan teknologi yang digunakan dalam proses pembuatan kain! Teknologi untuk membuat kain dengan cara tenun, selanjutnya menjadi mesin tenin besar. Demikian juga alat pintal menjadi mesin pintal.
Bagaimana kegiatan ekonomi pada proses pembuatan baju di atas?
– Pengolahan Kapas menjadi Benang,
– Tenun benang menjadi kain,
– Desaigner Baju,
– Tukang Jahit,
– Penjual Baju.
Ternyata untuk membuat kapas menjadi baju yang kita pakai, prosesnya sangat panjang. Bagaimana cara menghargai baju yang kita gunakan? Merawatnya dengan baik.
Paman Udin adalah seorang petani. Ia memiliki ladang yang ditanami dengan berbagai jenis tanaman. Salah satunya adalah jagung.
Pada pembelajaran sebelumnya, kamu telah menggambar kapal nelayan. Ayo, kita diskusikan!
Pajang gambar yang telah kamu buat di sekeliling meja.
Perhatikan setiap gambar dengan saksama. Tulislah komentar pada setiap gambar pada secarik kertas.
Sekarang tukarkan hasil karyamu dengan salah seorang teman dan jawab pertanyaan berikut.
Bagaimana pendapatmu tentang hasil karya temanmu tersebut?
PENCAK SILAT.
Sekarang kamu akan melakukan seluruh gerakan silat yang telah kamu pelajari, yaitu:
• Langkah
• Pukulan
• Tangkisan
• Tendangan
Perhatikan arahan dan penjelasan guru tentang kriteria yang akan dinilai. Ajukan pertanyaan kepada guru jika ada hal yang masih belum kamu pahami.
Jika kamu telah mendapatkan giliran dalam penilaian, tulislah refleksi tentang penguasaanmu terhadap gerakan pencak silat.
Apakah kamu sudah dapat melaksanakan seluruh gerakan dengan baik? Setelah berlatih bisa melakukan gerakan dengan baik.
Apa yang masih perlu kamu perhatikan untuk masa yang akan datang? Berlatih terus.
Apa manfaat mempelajari pencak silat? Untuk Olahraga dan bela diri.
Apa saran yang akan kamu sampaikan kepada teman-teman lain untuk melestarikan seni bela diri pencak silat? Terus Berlatih.
Cintailah membaca, karena .
semakin banyak membaca, semakin banyak tempat yang kamu kunjungi, semakin sering membaca, semakin sering kamu berpetualang, semakin beragam bacaanmu, semakin beragam pula pengalaman yang kamu rasakan.
Apa yang kamu baca akan membuatmu kaya, karena apa yang kamu baca akan mengisi dirimu dengan ilmu, menambah jiwamu dengan pengetahuan, dan membuka wawasan cakrawala benakmu, seluas- luasnya!
Terima Kasih Suster Komala!
Sakit memang tidak enak! Apalagi jika harus dirawat di rumah sakit. Namun, apa boleh buat, jika menurut dokter itu yang terbaik, ya harus dijalani. Itu yang aku rasakan saat ini. Sudah beberapa hari badanku panas tinggi. Ibu pun sudah beberapa malam tidak tidur, ia terus mendampingi dan mengompres badanku. Makan tidak enak, perut terasa mual, kepala pusing berputar-putar. Sedih rasanya tidak bisa sekolah, tidak bisa main dengan adik, tidak bisa main sepeda di luar.
Di hari keempat ibu membawaku ke dokter. Kata dokter, aku harus menjalani pemeriksaan darah. Duh, aku takut sekali! Untung ibu selalu ada di sampingku, memegang tanganku, menenangkan aku. Ternyata esok hari ibu memberi kabar, dokter menyatakan aku harus dirawat di rumah sakit. Aku terserang virus demam dengue, dan perlu dipantau dengan seksama oleh dokter dan perawat di rumah sakit. Aku menangis. Aku takut. Aku membayangkan tidur di tempat yang asing, dirawat oleh orang asing juga. Ibu menenangkan aku. Ibu berjanji sebisa mungkin akan Ternyata, dugaanku tidak benar sepenuhnya. Memang, aku harus tidur di tempat yang asing bagiku. Di tempat tidur yang berpagar. Tiang infus berdiri tegak di samping tempat tidur. Jarum infus harus menempel di tanganku untuk mengalirkan cairan yang dibutuhkan tubuhku. Tetapi, di rumah sakit aku berkenalan dengan Suster Komala. Tak pernah sekali pun aku melihatnya tanpa senyum. Sabar sekali ia membantuku. Ia pun terampil memasang jarum infus di tanganku. Suster Komala tahu aku takut sekali. Maka, ia mengajakku bercerita, sehingga aku lupa dengan rasa takutku.
Pernah sekali, ibu harus pulang ke rumah di sore hari, sementara ayah belum pulang dari kantornya. Ibu menitipkanku pada Suster Komala. Tentu saja Suster Komala tidak dapat menemaniku terus, ada pasien lain yang juga harus dirawatnya. Aku diberinya buku bacaan, agar aku tidak kesepian. Ketika aku butuh sesuatu, aku boleh membunyikan bel, begitu pesannya. Ketika tiba waktu makan, Suster Komala yang membantuku. Tanganku yang diinfus membuat gerakku terbatas. Aku makan dengan lahap, sambil bercerita tentang apa yang terlintas di benakku. Aku senang bercerita pada Suster Komala. Ia selalu menanggapi ceritaku dengan baik, ia juga terus tersenyum. Ketika harus minum obat, Suster Komala juga memberiku semangat. Pahit sedikit tidak apa- apa, yang penting segera sehat. Begitu pesannya.
Lima hari aku dirawat di rumah sakit. Sekarang aku sudah sehat kembali. Aku merasa sangat terbantu dengan kehadiran Suster Komala. Tak kenal lelah, tak pernah bermuka masam. Senyum dan bantuannya membuatku lebih mudah menjalani hari-hariku di rumah sakit. Terima kasih Suster Komala!
Penulis : Santi Hendriyeti.
Pantang Menyerah di Persimpangan Jalan.
Aku tinggal di dekat pasar. Kemacetan aku rasakan setiap hari ketika berangkat dan pulang dari sekolah. Aku tidak lagi dapat mengeluh, karena tidak ada jalan lain. Aku harus melewati pasar, lalu melewati perempatan setelah pasar, lalu melewati pertigaan setelahnya. Paling sedikit ada tiga titik kemacetan yang harus aku lewati setiap hari!
Untuk mengurangi rasa kesal melewati kemacetan, aku mengalihkan perhatian kesuasana di sekitar jalan yang kulewati. Aku mengamati perilaku penumpang di dalam angkutan kota, aku mengamati berbagai kegiatan di sekitar pasar, atau aku mengamati kendaraan-kendaraan yang melintas.
Di antara berbagai situasi yang aku amati, tak pernah sekali pun terlewat olehku untuk mengamati Pak Polisi di persimpangan setelah pasar. Sudah beberapa minggu aku perhatikan, Pak Polisi itu selalu ada. Pagi hari ketika aku berangkat ke sekolah, dan di siang terik ketika aku pulang dari sekolah. Sosok yang tegap dan gagah, dengan gerak tangan yang tegas. Pak Polisi mengatur lalu lintas di persimpangan dan menindak tegas setiap pelanggar aturan.
Pernah beberapa kali ketika hujan deras, aku menduga Pak Polisi tidak ada di persimpangan. Ternyata ia tetap ada! Hanya berbalut jas hujan, dan wajah basah terguyur air hujan. Ia pantang menyerah mengatur lalu lintas di persimpangan pasar, yang memang lebih padat ketika hujan. Tak dihiraunya hujan deras, seperti tak dihiraunya terik panas matahari ketika hari terang. Pak Polisi itu selalu ada! Tidak terhitung berapa kali ia berhasil mengurai kemacetan di persimpangan. Tidak terhitung berapa kali ia menindak pelanggar lalu lintas yang membuat kemacetan bertambah parah. Keinginannya hanya satu! Menjaga persimpangan tetap lancar, membuat kendaraan melintas dengan nyaman.
Ketika banyak orang hampir menyerah melewati kemacetan di persimpangan, Pak Polisi pantang menyerah! Ia selalu ada di persimpangan jalan, mengatur dan memastikan kenyamanan para pengguna jalan.
Penulis : Santi Hendriyeti.
Mengubah Dunia Melalui Tulisan.
Aku bangga dengan ibuku. Ia tidak sibuk bekerja di kantor dari pagi hingga sore. Ia ada di rumah menemani aku dan adikku sepanjang hari. Sejak dini hari ibu yang selalu sibuk menyiapkan segala keperluan aku, adik, dan ayah. Aku pikir, ibu akan beristirahat kembali setelah aku dan adik berangkat ke sekolah. Ternyata tidak. Ibu menjalani kesibukannya membereskan rumah dan memasak untuk kami. Ibu memang hebat!
Tetap saja, setelah memasak ibu tidak beristirahat. Padahal, aku dan adik masih ada di sekolah. Ibu membuat tulisan. Ya, ibu memang gemar menulis, juga gemar membaca. Aku merasa, kedua kegemaran ibu saling menguatkan. Ibu suka menulis karena banyak membaca, atau ibu suka membaca untuk bisa menulis lebih banyak.
Sering kutemui, ibu masih asyik menyelesaikan tulisannya ketika aku dan adik pulang sekolah. Tetapi tidak lama. Ia akan kembali menemani kami, dan melanjutkan menulis setelah kami tidur di malam hari.
Ibu mengirimkan tulisannya ke berbagai majalah. Beberapa kali tulisan ibu dimuat di majalah anak, majalah remaja, atau majalah ibu dan anak. Berbagai situasi dapat menjadi sumber inspirasi bagi tulisannya. Kata ibu, sumber inspirasi utamanya adalah aku dan adikku, teman-teman kami, atau cerita seputar peristiwa yang kami alami.
Tulisan ibu berupa cerita ringan, namun selalu berisi pesan yang dalam. Ibu pernah bercerita bahwa ibu hanya ingin berbagi pesan. Ibu ingin menyampaikan pelajaran hidup yang dialami dan disaksikannya melalui tulisan. Ia ingin bisa mengubah dunia dengan pesan-pesan kecil yang disampaikan melalui ceritanya. Ibu yakin, cerita apa pun, sederhana sekali pun, dapat mengubah pandangan pembaca mengenai peristiwa dalam hidup. Jika banyak yang membaca tulisan ibu, bukan tidak mungkin ia bisa mengubah dunia!
Aku bangga terhadap ibu. Apa yang dilakukannya memang sederhana, namun niatnya sangat mulia. Mengubah dunia melalui tulisan!
Penulis : Santi Hendriyeti.
Sahabat Bumi.
Besok hari Minggu. Aku boleh tidur lebih larut malam ini. Aku senang, karena aku bisa menemani ayah bekerja. Ayahku seorang arsitek. Kadang- kadang di malam hari ia harus menyelesaikan gambar rancangan rumah. Aku senang duduk diam di samping meja gambar ayah, melihatnya berpikir, mencari ide, menarik garis, mengukur, serta membuat gambar yang mewujudkan idenya. Aku kagum dengan keterampilan ayah menggambar bangunan, namun aku lebih kagum dengan ide-ide merancang bangunan yang sering ayah ceritakan padaku.
Kata ayah, menjadi arsitek juga harus bijak. Tidak hanya menggambar untuk mewujudkan rumah pesanan pelanggan. Arsitek pun harus bisa memberikan saran kepada pelanggan dalam merancang bangunannya. Apalagi saat ini. Ketika Bumi sudah semakin panas, ketika hutan semakin gersang, sebaiknya merancang rumah yang tidak menambah buruk kondisi Bumi.
Beberapa waktu belakangan ini, ayah selalu merancang rumah yang ramah lingkungan. Bahan bangunan yang digunakan dalam rancangannya sebisa mungkin tidak menghabiskan banyak pohon. Ia memadukan bahan pengganti kayu, bambu misalnya, untuk beberapa bagian bangunan yang memungkinkan. Ia juga selalu menyarankan pelanggannya untuk tidak sering menggunakan pendingin ruangan. CFC yang digunakan pada pendingin ruangan akan menambah lubang pada lapisan ozon, dan akan menambah panas Bumi ini. Oleh karenanya, rumah rancangannya selalu memiliki banyak jendela dan saluran udara. Ayah juga selalu merancang rumah yang hemat energi. Di pagi hingga sore hari, tak perlu ada lampu yang dinyalakan. Rumah rancangan ayah dilengkapi banyak kaca yang bisa ditembus oleh sinar matahari.
Malam ini aku menyaksikan lagi ayahku menyelesaikan rancang bangunannya. Sebuah rumah mungil yang ramah lingkungan. Ketika besar nanti, aku ingin menjadi arsitek seperti ayah. Arsitek yang merancang dengan bijaksana. Arsitek yang senantiasa menjadi sahabat Bumi.
Penulis : Santi Hendriyeti.
Polisi Hutan, Menjaga Kelestarian.
Pernahkah kamu tahu mengenai pekerjaan seorang Polisi Hutan? Aku beruntung karena memiliki seorang paman yang bekerja sebagai Polisi Hutan. Paman Azis saat ini berdinas di Pulau Komodo. Pulau ini merupakan taman nasional yang dikenal oleh dunia karena dihuni oleh komodo, reptil langka yang hanya ada di pulau tersebut.
Mengapa di pulau ini harus ada Polisi Hutan? Pulau Komodo merupakan salah satu wilayah konservasi yang harus dijaga kelestariannya. Semakin langka hewan atau tumbuhan, semakin banyak wisatawan yang ingin datang melihatnya. Jika tidak dijaga, akan banyak pula wisatawan yang melanggar aturan berkunjung di wilayah konservasi. Jika tidak ada yang mengawasi, wilayah tersebut akan rusak oleh wisatawan. Bukan sekedar rusak keindahan alamnya, namun rusak pula kondisi habitat hewan dan tumbuhannya.
Nah, di Pulau Komodo Paman Azis dan teman-temannya bertugas mengingatkan pengunjung untuk taat kepada aturan yang ditetapkan untuk pulau tersebut. Pengunjung yang datang ke pulau ini harus menjaga kenyamanan habitat komodo. Selain untuk menjaga kelestarian komodo, juga untuk menjaga keamanan pengunjung. Komodo adalah binatang buas pemakan daging. Untuk itu, pengunjung harus selalu berada dalam rombongan yang didampingi oleh Polisi Hutan. Sebagai Polisi Hutan, Paman Azis juga memiliki pengetahuan yang lengkap tentang komodo dan wilayah habitatnya. Jadi, Paman Azis juga menjadi pemandu yang memperkaya pengetahuan pengunjung tentang hewan langka tersebut. Paman Azis pun harus dapat bertindak tegas pada wisatawan yang seringkali ingin mengabadikan komodo dari jarak dekat.
Tanggung jawab Paman Azis dan teman-temannya cukup berat. Mereka harus menjaga agar Pulau Komodo tetap menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi hewan langka tersebut. Polisi Hutan berperan penting dalam menjaga kelestarian hewan dan tumbuhan di wilayahnya, agar tetap ada untuk dikenal dan dipelajari oleh manusia.
Penulis : Santi Hendriyeti.