SD6 Tema 2,1 – Persatuan dan Perbedaan – Revisi 2018.
Pembelajaran 1 – Rukun dalam Perbedaan.
Proklamasi Kemerdekaan menjadi tonggak sejarah bagi perjuangan bangsa Indonesia. Meskipun terdiri atas suku yang berbeda, rakyat Indonesia bersatu dalam memproklamirkan kemerdekaan negara Indonesia. Setiap tanggal 17 Agustus, rakyat Indonesia selalu mendengar petugas upacara membacakan teks proklamasi. Sebagian rakyat juga bisa mendengarnya dari radio atau dari tempat lain. Teks proklamasi yang dibacakan memiliki sejarah bagi bangsa Indonesia. Teks tersebut adalah teks Proklamasi Kemerdekaan Negara Indonesia.


- 1) Sebagai Puncak Perjuangan Indonesia. Bangsa Indonesia telah dijajah selama bertahun-tahun oleh negara- negara Eropa sampai Jepang. Penduduk dengan latar belakang yang berbeda bersatu untuk melawan penjajah. Proklamasi Kemerdekaan merupakan hasil dari perjuangan para pahlawan.
- 2) Pengakuan Kepada Dunia Luar. Dengan membacakan teks proklamasi, Indonesia mengumumkan kepada dunia luar bahwa Indonesia adalah negara yang merdeka. Pengakuan ini (de facto) diikuti oleh pengakuan dari negara lain (de jure).
- 3) Menaikkan Martabat Bangsa. Pembacaan teks proklamasi memberikan pesan kepada negara lain bahwa Indonesia adalah negara yang bebas dari penjajahan, negara yang memiliki martabat, dan negara yang mandiri.
- 4) Perjuangan sebagai Negara Baru. Indonesia adalah negara yang dibangun oleh rakyat dan untuk rakyat. Negara Indonesia adalah negara mandiri yang tidak tergantung kepada negara lain.
- 5) Tonggak Sejarah Negara Indonesia. Pembacaan teks proklamasi merupakan awal dari masa kemerdekaan Indonesia yang terbebas dari belenggu penjajahan.
Pembelajaran 2.
Pelangi indah karena warna yang berbeda- beda. Hidup berbangsa dan bertanah air indah jika kita hidup rukun walaupun berbeda-beda. Judul Bacaan : Perbedaan yang Menguatkan. Kampung Cempaka adalah sebuah kampung transmigran. Warganya berasal dari berbagai daerah padat di Pulau Jawa. Hal itu menjadikan mereka berbeda suku maupun agama. Di Kampung Cempaka, hiduplah lima orang sahabat. Ada Asnah yang berdarah Sunda, Utami dari Banyuwangi, Toni, seorang anak etnis Tionghoa yang sebelumnya tinggal di Semarang, Wande dari suku Tengger di Jawa Timur, dan Marta, anak seorang pendeta yang dahulu tinggal di Solo. Di Kampung Cempaka, rumah mereka bersebelahan dan mereka pergi ke sekolah yang sama. Itu sebabnya mereka sangat akrab. Mereka suka bermain bersama dan sering menghabiskan waktu di rumah satu sama lain. Meskipun berbeda suku, kebersamaan begitu kental terlihat dalam keseharian mereka. Bersama anak-anak lain di Kampung Cempaka, mereka setiap akhir minggu berkumpul di balai utama kampung. Biasanya, selain berolahraga bersama, mereka juga kerap berkeliling ke rumah warga, membantu melakukan apa saja yang dibutuhkan warga. Kadang-kadang mereka membantu warga lanjut usia, sekadar membereskan rumah atau menyiapkan makanan. Sesekali mereka juga membantu orang tua yang sedang bekerja bakti membersihkan lingkungan. Dari Toni, mereka belajar menari Barongsai. Lalu mereka ajarkan tarian itu kepada anak-anak sekampung. Sementara itu, setiap tiba saat panen, Wande dan keluarganya akan sibuk memimpin warga membuat Tumpeng Gede, yaitu nasi khas dari daerah Tengger yang dibuat untuk mensyukuri berkah Tuhan dalam wujud panen raya. Sikap toleransi yang ditunjukkan kelima sahabat itu memang sekadar berupa hal-hal kecil. Hal kecil dalam keseharian itulah yang mencerminkan kehidupan Bhinneka Tunggal Ika di Kampung Cempaka yang kaya akan perbedaan. Mereka hidup damai berdampingan dan tulus saling menjaga. Perbedaan tidak menghalangi persatuan. Dengan bersatu, kita dapat melakukan banyak hal. Tukarkan pertanyaan yang telah kamu buat dengan teman di sebelahmu dan diskusikan jawabannya bersama-sama! Tulis kesimpulan tentang persatuan melalui hidup rukun dalam perbedaan pada bagan berikut! Apa perbedaan yang ada? Bagaimana menyikapinya? Apa manfaat hidup rukun? Ceritakan pengalamanmu tentang hidup rukun di sekolah atau lingkungan tempat tinggalmu sebagai penerapan persatuan! Jelaskan tentang: – perbedaan yang ada, – kegiatan yang dilakukan teman/warga bersama-sama secara rukun, – sikapmu atau sikap keluargamu terhadap perbedaan yang ada, dan – manfaat yang kamu rasakan dari persatuan dalam perbedaan. Sampaikan pendapatmu kepada teman kelompokmu! Semangat persatuan bangsa Indonesia tercermin pada seni budaya lokal, salah satunya adalah melalui tarian. Banyak tarian daerah Indonesia yang menyerukan persatuan. Bacalah teks berikut dalam hati! Judul : Lego-Lego, Tari Adat Alor Bermakna Persatuan. Tarian adat adalah salah satu kekayaan budaya yang disampaikan secara turun-temurun dari nenek moyang. Tarian adat kerap memiliki pesan dan makna yang luhur. Salah satunya ada pada tari Lego-lego dari Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tarian ini ditujukan untuk mengajak masyarakatnya bersatu membangun kampung dan negeri. Pada masing-masing kawasan di Kabupaten Alor terdapat gaya tari dan nyanyian yang berbeda-beda, namun formasinya tetap sama, yakni lingkaran. Masing-masing nyayian dan pantun yang diungkapkan saat menari, memiliki arti serta harapan yang berbeda-beda. Beberapa literatur menyatakan bahwa tarian ini sempat menjadi tari perang. Sekarang tarian ini lebih sering digunakan untuk menyambut tamu.
Tamu disambut oleh masyarakat yang dituakan, lalu diajak menuju sebuah pohon besar yang rindang, dengan beberapa warga perempuan yang berpegangan tangan mengelilingi pohon. Tamu dipersilakan untuk ikut serta dalam tarian tersebut. Dengan gerakan kaki yang diatur sedemikian rupa, penari akan bergerak mengitari pohon. Pasa saat yang sama, sirih
pinang dan minuman sopi ditawarkan. Gerakan kaki dan nyayian di masing-masing daerah bisa saja berbeda, namun bentuk formasi lingkaran dan komponen tradisional lainnya tetap sama.
Di dalam lingkaran, ada tiga lelaki yang memiliki tugas berbeda. Ada pemukul gong yang nadanya akan digunakan untuk menghitung langkah penari, kemudian ada seorang lelaki yang bernyanyi sekaligus mengucapkan pantun, dan seorang lagi bertugas membagikan sirih pinang serta minuman sopi.
Selain menjadi identitas setiap suku, tarian ini menjadi salah satu identitas pemersatu masyarakat Alor yang punya mimpi agar masyarakat dan pendatang terus bersatu membangun kampung serta negeri.
Sumber: beritasatu.com, 8 Juni 2014, dengan penyesuaian.
Diskusikan dengan teman kelompokmu bagaimana melakukan tari Lego- lego. Setiap tari tradisional terdiri atas penari yang melakukan tarian secara perorangan, berpasangan, atau berkelompok. Kegiatan menari lebih dari satu orang apalagi berkelompok dalam jumlah yang cukup besar membutuhkan kekompakan.
Posisi dalam menari perlu diperhatikan oleh seorang penari. Pengaturan posisi ini disebut dengan pola lantai.
Seorang penari harus memperhatikan perpindahan, pergerakan, dan pergeseran posisi saat menari. Pola lantai adalah pola denah yang harus dikuasai oleh seorang penari dan berfungsi untuk membuat posisi dalam sebuah ruang gerak.
Perhatikan jenis pola lantai berikut!
Pola Lantai Vertikal (Lurus). (silakan lihat gambar!).
Tari klasik banyak menggunakan pola lantai vertikal. Penari membentuk garis vertikal, yaitu garis lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya. Pola lantai ini memberikan kesan sederhana, tetapi kuat.
Tari Yospan, Papua Tari Serimpi, Jawa Tengah Tari Baris Cengkedan, Bali.
Pola Lantai Diagonal.
Penari berbaris membentuk garis menyudut ke kanan atau ke kiri. Tari Gending Sriwijaya, Sumatra Selatan.
Pola Lantai Garis Melengkung.
Penari membentuk garis lingkaran. Tari rakyat dan tari tradisional banyak menggunakan pola ini. Pola lantai ini memberi kesan lemah dan lembut.
– Tari Ma’badong, Toraja, Sulawesi Selatan.
– Tari Randai, Sumatra Barat.
Temukan berbagai tari daerahmu! Sebutkan pola lantai tariannya!
Praktikkan pola lantai satu tarian bersama kelompokmu dan tuliskan langkah- langkahnya! Kamu bisa menambah menggambar pola lantai tersebut.
Diskusikan pola lantai tarian tersebut dengan teman kelasmu!
Kamu baru saja mencoba pola lantai dalam menari. Kerja sama yang baik harus dimiliki oleh seorang penari agar menghasilkan tarian yang indah.
Perbedaan yang dimiliki oleh para penari tidak boleh menghalangi semangat persatuan dalam menghasilkan tarian yang indah.
Ayo MEncoba !
1. Didit adalah adik Siti. Ia baru saja membeli kue. Namun, ia sangat kecewa karena ukuran kue yang dibelinya tidak sesuai harapannya. Didit menunjukkan kuenya kepada kakaknya.
Ukuran kue Didit yang dibelinya adalah 1/4 . Ia heran mengapa besaran
kuenya lebih kecil dari ukuran kue yang 1/2.
Siti dan teman-temannya membantu Didit menemukan jawabannya. Tahukah kamu apa yang terjadi?
Kamu pun bisa membantu Didit. Kamu bisa menggunakan gambar untuk melengkapi jawabanmu.
Sampaikan jawabanmu kepada teman kelompokmu! Apakah ada jawaban yang berbeda dengan jawabanmu?
2.Siti, Udin, Dayu, Beni, Edo dan Lani memiliki latar belakang yang berbeda. Namun, mereka tidak mempermasalahkan latar belakang tersebut. Mereka dengan senang hati membantu Didit, adik Siti untuk belajar pecahan.
Pembelajaran 3.
Hidup rukun merupakan impian setiap warga negara. Rukun dalam perbedaan akan memberikan kedamaian dan ketenteraman. Hari ini kamu akan bermain di luar. Permainan ini disebut dengan ‘Talikan Pitanya!’ Perhatikan cara bermainnya! Talikan Pitanya! – Bagilah siswa menjadi 5 atau 6 kelompok. – Masing-masing kelompok menempati lapangan dan berdiri di area yang telah ditentukan. – Secara bergantian, setiap anggota kelompok harus membawa pita dan menalikannya pada patok kayu di ujung lapangan. – Saat peluit ditiup, setiap anggota di baris depan berjalan cepat membawa pita ke arah patok kayu di ujung lapangan. – Anggota yang berada di depan bersiap-siap untuk berjalan. – Anggota yang berjalan kembali ke arah barisan langsung menempati tempat di belakang barisan. – Permainan berlangsung sekitar 15 menit. – Kelompok yang menang adalah mereka yang berhasil menalikan semua pita dalam waktu tercepat. Saat bermain, kamu harus memiliki keterampilan berjalan. Perhatikan tekniknya!.
- Kepala tegak,
- Postur Tubuh Tegak Lurus,
- Otot perut dijaga tentang kencang,
- Otot paha santai,
- Otot lutut dikencangkan,
- Bahu santai,
- Ayunan lengan tidak lebih tinggi dari dada,
- Punggung tegak,
- Tangan mengepal longgar,
- Tumit kaki depan menyentuh tanah terlebih dahulu.
Pembelajaran 4.
Persatuan sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Segala perbedaan yang ada dikesampingkan untuk kepentingan bersama. Terkadang perbedaan yang dimiliki oleh suatu kelompok dapat memperkaya keputusan yang diambil. Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, terdapat beberapa peristiwa penting yang perlu kita ketahui, di antaranya sebagai berikut. Tanggal 9 Agustus 1945, Ir. Soekarno, Moh. Hatta dan Dr. Radjiman Wedyodiningrat pergi ke Dalat, Saigon untuk bertemu dengan Marsekal Terauchi, Panglima Besar Tentara Jepang di Asia Tenggara. Panglima tersebut menyampaikan informasi kepada pemerintah Indonesia bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Saat itu tentara Jepang sedang terdesak oleh tentara sekutu. Beberapa wilayah Jepang dijatuhi bom oleh tentara musuh. Untuk menarik simpati rakyat Indonesia, Jepang memutuskan untuk menghadiahkan kemerdekaan. Pertemuan antara Panglima Jepang dan Pemerintah Indonesia memicu pertentangan di dalam negeri. Terjadilah perbedaan pendapat antara tokoh golongan tua dan golongan muda. Golongan muda tidak ingin kemerdekaan Indonesia diatur oleh Jepang. Mereka menginginkan proses kemerdekaan Indonesia disiapkan oleh bangsa Indonesia tanpa ada campur tangan asing. Diskusikanlah peta pikiranmu dengan teman di kelompokmu! Kembangkan informasi pada peta pikiran menggunakan kalimatmu sendiri. Serahkanlah hasil pekerjaanmu kepada gurumu. Seandainya kamu sedang bermain bersama teman-temanmu, apa yang harus kamu perhatikan terkait kerukunan dan persatuan? Apakah kamu telah menerapkan nilai-nilai kerukunan terkait persatuan dan kesatuan dalam kehidupanmu sehari-hari? Jelaskan dan beri 3 contoh kegiatan dan perbedaan yang ada! ● Mempertahankan persatuan dan kesatuan wilayah Indonesia. ● Meningkatkan semangat Bhineka Tunggal Ika. ● Mengisi kemerdekaan. ● Mengembangkan semangat kekeluargaan. ● Menghindarkan penonjolan sara dan lain-lainPembelajaran 5.
Cinta budaya sendiri merupakan wujud dari penerapan makna Proklamasi Kemerdekaan. Bagaimana kamu memaknainya? Bacalah teks berikut dalam hati!
Edo, Lani, Siti, Udin, Dayu, dan Beni berencana mengikuti festival budaya. Saat ini mereka sedang berdiskusi untuk menentukan budaya yang akan mereka usung. Edo dan teman-temannya sangat antusias mengikuti festival ini. Mereka ingin memperkenalkan seni dan budaya suku-suku yang ada di Indonesia. Menentukan kebudayaan mana yang akan dipilih tidak mudah. Semua budaya yang dimiliki Indonesia sangat beragam dan menarik.
Akhirnya Edo dan teman- temannya memutuskan untuk memperkenalkan permainan Rangku Alu. Permainan Rangku Alu berasal dari Nusa Tenggara Timur. Dalam masyarakat Manggarai, Rangku Alu dilakukan untuk merayakan hasil panen perkebunan dan tani.
Edo dan teman-temannya sangat bangga dengan kebudayaan Indonesia.
Ceritakan tentang makna Proklamasi Kemerdekaan yang tercermin pada kegiatan Edo dan teman-temannya!
Apa yang kamu pelajari dari kegiatan Edo dan teman-temannya terkait makna Proklamasi Kemerdekaan?
Berikan contoh penerapan makna Proklamasi Kemerdekaan dalam kehidupanmu sehari-hari, baik di rumah, sekolah, dan masyarakat!
Cinta terhadap seni Indonesia merupakan perwujudan dari makna Proklamasi Kemerdekaan. Dalam mewujudkannya, kamu membutuhkan kerja sama dengan orang lain.
Indonesia memiliki ragam tarian yang sangat indah. Keragaman tersebut menambah kekayaan Indonesia yang luar biasa.
Tampak gambar Tari Seudati-Aceh; Tari Andun – Bengkulu; Tari Tandak – Riau; Tari Tambun dan Bungai – Kalimantan Tengah.
Bandingkanlah gambar pola lantaimu dengan milik teman kelompokmu. Praktikkanlah semua pola lantai tersebut dengan mereka.
Apakah kamu mengalami kesulitan dalam mempraktikkan pola lantai tarian daerah? Bagaimana kamu menyikapi perbedaan dengan teman?
1. Lingkungan tempat Lani tinggal terdiri dari penduduk yang berasal dari daerah berbeda. Mereka selalu hidup rukun meskipun berbeda latar belakang dan pekerjaan. Ibu Titin, tetangga Lani, adalah seorang pengusaha kue batik yang berasal dari Jawa Barat. Beliau sangat dekat dengan tetangga dan sering membagikan kue batiknya.
Hari ini Ibu Titin membuat beberapa kue batik. Ia menyumbangkan kuenya untuk acara rapat RT di rumah Lani. Ibu Titin memotong setiap kuenya menjadi 12 potong.
Lani menghabiskan 3 potong kue. Peserta rapat menghabiskan 31 potong kue. Lani melihat ada 2 potong kue tersisa di atas meja.
Berapa kue batik yang dikirim Ibu Titin?
Pembelajaran 6.
Kapan dan di mana kita harus menerapkan hidup rukun dalam perbedaan? Bisakah kita menerapkannya saat berolahraga? Bermain dalam berolahraga membutuhkan persatuan agar kita dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Kamu dan temanmu akan bermain dengan mempraktikkan kembali teknik berjalan yang benar. Masih ingatkah kamu dengan permainan ‘Talikan Pitanya?’ Hari ini kamu akan bermain dengan permainan yang berbeda dengan menggunakan teknik berjalan. Sebelumnya kamu bisa mendiskusikan kembali teknik berjalan dengan teman sekelasmu.
Kamu akan bermain ‘Oper Kantongnya!’. Perhatikan cara bermainnya!
Judul : Oper Kantongnya!
•Bagilah kelas menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari enam orang.
•Setiap kelompok memiliki satu kantong kacang yang diletakkan di atas kepala.
•Setiap kelompok dibagi menjadi dua kelompok kecil dan berdiri saling berhadapan dengan jarak sekitar 15–20 m atau sesuai dengan kebutuhan.
•Setiap pemain di sebelah kiri depan memulai permainan setelah mendengar peluit.
•Pemain paling depan berjalan cepat menuju rekannya di seberang depan.
•Saat memasuki batas lapangan, pemain harus memberikan kantong kacang kepada temannya dan diletakkan di atas kepala. Pemain pertama
cepat berjalan menuju barisan belakang.
•Teman yang memiliki kantong kacang berjalan cepat ke arah tim di seberang depan dan memberikan kantong kacang kepada teman yang
berdiri di barisan paling depan. Kemudian, dengan cepat ia berjalan menuju ke belakang barisan.
•Pemain berikutnya berjalan cepat menuju barisan di seberangnya dan melakukan hal yang sama. Begitu seterusnya sampai semua anggota
kelompok selesai menempati rumah di seberang.
•Kelompok yang seluruh anggotanya lebih dulu berpindah tempat ke rumah teman adalah pemenangnya.
Setelah selesai bermain, kamu dapat melakukan refleksi bersama teman dan gurumu.
Bagaimana perasaanmu saat bermain bersama teman?
Adakah perbedaan yang kamu temukan?
Bagaimana kamu menyikapinya?
Menjadi petugas pengibar bendera tidaklah mudah. Tugas tersebut adalah tugas tim yang terdiri dari beberapa orang dan membutuhkan kerja sama yang baik. Setiap anggota harus
memahami anggota lain sehingga upacara dapat berjalan dengan khidmat.
Menjadi petugas pengibar bendera sangatlah mulia. Bacalah teks berikut dalam hati!
Judul Bacaan : Pengibar Sang Saka Merah Putih.
Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan melibatkan banyak pihak. Salah satunya adalah mereka yang mengibarkan Sang Saka Merah Putih. Berkibarnya bendera Merah Putih menegaskan berdirinya negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat.
Abdul Latif Hendraningrat adalah salah satu pengibar bendera pada 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur, Jakarta. Ia adalah lulusan Sekolah Tinggi Hukum. Saat menjadi mahasiswa, ia mengajar Bahasa Inggris di beberapa sekolah menengah swasta, seperti yang dikelola oleh Muhammadiyah dan perguruan rakyat. Ia juga ditugaskan ke New York untuk memimpin rombongan tari.
Abdul Latif Hendraningrat pernah menjadi pasukan Pembela Tanah Air (PETA) dan ikut dalam berbagai pertempuran. Ia pernah menjabat komandan komando kota ketika Belanda menyerbu Yogyakarta (1948).
Kemudian ia ditunjuk sebagai atase militer RI untuk Filipina (1952), lalu dipindahkan ke Washington hingga tahun 1956.
Berdasarkan bacaan di atas, tulislah informasi penting pada peta pikiran berikut!
Pengibar Sang Saka Merah Putih :
– apa ? pengibaran sang saka merah putih pada saat proklamasi.
– mengapa ? pengibaran sang saka merah putih sebagai tanda berdirinya negara Indonesia.
– siapa ? Abdul Latif Hendraningrat sebagai salah satu pengibarnya.
– bagaimana ? dikibarkan sebagai salah satu rangkaian proklamasi kemerdekaan RI.
– kapan ? tanggal 17 Agustus 1945.
– dimana ? di Pegangsaat Timur 56 Jakarta.
Kembangkan informasi pada peta pikiran menggunakan kalimatmu sendiri! Serahkanlah hasil pekerjaanmu kepada gurumu!
Mengibarkan bendera Merah Putih merupakan salah satu wujud dari menjaga persatuan. Untuk melakukannya dibutuhkan kerukunan dari anggota petugasnya.
Kamu sudah belajar tentang pentingnya hidup rukun dalam persatuan.
Tulislahtigacontohwujudpersatuandanbuatlahrencanauntukmewujudkannya dalam kegiatan di kelasmu! Tulis juga manfaatnya!
Bacalah tulisanmu di depan teman kelompokmu dan sampaikan kepada gurumu setelah selesai!