Literasi – SD Kelas 6 Tema 1 – Selamatkan Hewan dan Tumbuhan.


Iterasi – SD Kelas 6 Tema 1 – Selamatkan Hewan dan Tumbuhan. Cintailah membaca, karena ? semakin banyak membaca, semakin banyak tempat yang kamu kunjungi, semakin sering membaca, semakin sering kamu berpetualang, semakin beragam bacaanmu, semakin beragam pula pengalaman yang kamu dapatkan. Apa yang kamu baca akan membuatmu kaya, karena bacaanmu akan menambah ilmu untukmu, mengisi jiwamu dengan pengetahuan, dan membuka wawasanmu seluas-luasnya! Judul : Kisah Merak dan Gagak Putih. Cerita Rakyat Myanmar. Konon di Myanmar, hidup dua ekor burung, yaitu Merak dan Gagak. Penampilan mereka dahulu berbeda dengan apa yang kita lihat saat ini. Keduanya memiliki warna bulu yang sama, yaitu putih! Namun, sifat mereka sangat bertolak belakang. Merak adalah seekor burung yang rapi, bersih, serta sangat memperhatikan penampilan. Sebaliknya Gagak makan sembarangan, jarang mandi, tidak mempedulikan penampilan, bahkan sarangnya pun kotor. Merak sering menegur temannya itu. Ia khawatir dengan cara makan Gagak yang jorok dan tidak memperhatikan akibatnya bagi tubuh. Gagak memang sering makan bangkai hewan yang tergeletak di tanah. “Jangan makan makanan yang busuk, Gagak. Makanlah biji dan buah segar, itu jauh lebih baik bagi tubuhmu,” kata Merak suatu hari. Tetapi, Gagak tidak mempedulikan anjuran temannya. Suatu sore, Gagak datang dengan tubuh kotor penuh lumpur. Sementara Merak di sore itu masih terlihat putih mengkilap. “Wah, pasti hari ini kamu menghabiskan lagi waktumu untuk mencuci bulumu dan bersolek seharian,” ujar Gagak. “Iya, dong. Tampaknya kamu juga perlu melakukan hal itu” kata Merak. “Ayo, aku bantu kamu untuk mencuci bulumu agar putih kembali” Merak menawarkan. Merak pun dengan sabar mencuci bulu Gagak. Sambil melakukannya, Merak berkata “Seandainya kita berdua memiliki bulu berwarna-warni, pasti akan lebih menarik. Kita akan menjadi burung-burung terindah di dunia. Yuk, Gagak kita bergantian mengecat bulu di tubuh kita agar indah berwarna- warni.” Walaupun tidak terlalu bersemangat, Gagak mengikuti saja ajakan temannya itu. Ia pun mengecat bulu Merak terlebih dahulu. Indah berwarna-warni! Ketika berkaca di air kolam, Merak puas sekali dengan hasil kerja Gagak. “Terima kasih, teman! Sekarang penampilanku semakin menawan”, kata Merak. Lalu, Merak siap bergantian untuk mengecat bulu tubuh Gagak. Ketika akan memulai pekerjaannya, tiba-tiba Gagak melihat ada bangkai seekor tupai mengapung di kolam. Gagak tak sabar ingin menyantap bangkai tersebut. “Ayo, Merak. Cepatlah!” kata Gagak tak sabar. “Sabar Gagak, aku sedang memilih warna agar hasil pekerjaanku sama indahnya dengan hasil pekerjaanmu,” kata Merak. “Tak usahlah repot-repot. Cat saja buluku dengan satu warna. Hitam saja! Biar cepat selesai dan aku bisa segera makan,” seru Gagak tak sabar. Judul Bacaan : Asal Mula Asap Gunung Canlaon. Legenda dari Filipina. Dahulu kala, sebelum bangsa Spanyol mendatangi Pulau Negros, Filipina, tanah di sekitar Gunung Canlaon luar biasa subur. Perkebunan tembakau yang hijau membentang luas di kaki gunung yang indah itu. Masyarakat di sana hidup rukun dan bahagia. Mereka juga hidup berkecukupan karena tanah yang subur menyediakan semuanya bagi mereka. Ternak dapat tumbuh besar dan sehat, sayur-mayur pun tumbuh subur. Tembakau menjadi sumber penghidupan utama mereka. Hasilnya melimpah sehingga tiap keluarga hidup berkecukupan. Tanaman tembakau nan subur di sekitar gunung memang ditanam dan dirawat oleh masyarakat. Namun, sesungguhnya bukan usaha mereka yang membuat hasil panen selalu melimpah. Nun jauh di atas gunung, hidup seorang kakek tua bernama Horisaboqued. Ia adalah seorang kakek sakti yang bijak dan baik hati. Tubuhnya kurus kecil, dengan rambut putih panjang menjuntai. Ia tinggal bersama pasukan liliput yang melayaninya. Para liliput inilah yang dimintanya menjaga, merawat, memberi pupuk, serta menyiram seluruh perkebunan di kaki gunung. Ketika menampakkan diri di hadapan masyarakat, biasanya ia menunjukkan wujud sebagai petani sederhana yang berpakaian serba hitam dan bercaping. Dengan pipa kayunya, ia turun gunung menyapa warga. Mereka segan pada kekek Harisaboqued karena kekuatan gaibnya. Tak ada seorang pun yang berani menentang perintah Kakek Horisaboqued. Suatu hari, Kakek Horisaboqued turun dari gunung dan bertitah. “Wahai wargaku, aku akan pergi lama. Aku tidak berada di sekitar kalian, namun kalian tak perlu khawatir. Tanaman tembakau akan tetap tumbuh subur dan hidup kalian akan senantiasa makmur, asalkan kalian mengikuti permintaanku. Jangan ada satu pun di antara kalian menanam tembakau melewati garis batas yang kutentukan. Garis itu mengelilingi puncak gunung. Wilayah itu harus selalu bersih dari tanaman karena aku nanti akan kembali ke sana. Apabila permintaan ini tidak kalian penuhi, aku akan mengambil semua tembakau dan tidak akan membiarkan satu batang tanaman pun tumbuh di sekitar gunung sampai aku habis mengepulkan asap dari semua tembakau yang aku ambil, “ kata Horisaboqued. Warga mengangguk, dan seketika sang kakek menghilang. Tahun demi tahun berjalan tanpa ada tanda-tanda Horisaboqued akan kembali. Pesannya masih dipatuhi, namun ada beberapa orang yang sangat ingin menanam hingga ke puncak gunung, melewati garis batas yang ditetapkan. Mereka berharap hasil yang lebih banyak. “Kakek tua itu tidak akan kembali. Sudah bertahun-tahun ia pergi meninggalkan kita. Tanpanya pun hasil kita tetap melimpah. Peringatannya hanya tipu muslihat, supaya kita tidak lebih berkuasa dari dia,” begitu ujar salah seorang dari mereka. “Tanah di puncak gunung sangat subur. Kalau kita bisa menanam di sana, kita akan mendapatkan hasil yang makin berlimpah, dan kita akan semakin makmur,” tambah mereka. Judul Bacaan : ASEAN Menjawab Kebutuhan Hidup Bertetangga. amu pasti pernah merasakan nyamannya hidup bertetangga ketika semua keluarga saling mendukung, saling membantu, serta bekerja sama dalam menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan. Kenyamanan dalam bertetangga perlu diwujudkan karena tiap keluarga memiliki kepentingan yang sama. Hal itu juga yang mendasari terbentuknya ASEAN, sebuah organisasi internasional yang beranggotakan negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Persamaan letak geografis, kemiripan budaya, serta adanya kepentingan yang sama dalam memajukan pertumbuhan ekonomi, sosial budaya, serta menjaga keamanan kawasan menjadi dasar pertimbangan para tokoh-tokoh dunia pendiri ASEAN. Pada tahun 1967 ASEAN berdiri atas dasar Deklarasi Bangkok. Saat itu, tokoh-tokoh dari lima negara yang terlibat dalam diskusi menjadi pencetus dan pendiri organisasi ini. Lima negara yang menjadi anggota pertama ASEAN di tahun 1967 adalah Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina. Para utusan dari kelima negara tersebut, yang sekaligus merupakan tokoh-tokoh pendiri ASEAN, adalah Adam Malik (Indonesia), Tun Abdul Razak (Malaysia), Thanat Khoman (Thailand), S. Rajaratnam (Singapura), dan Narciso Ramos (Filipina). ASEAN harus dapat memberikan manfaat bagi semua anggotanya. Untuk itu, berbagai kerja sama dikembangkan untuk memajukan kesejahteraan semua anggotanya. Kerja sama di bidang ekonomi, sosial, budaya, serta politik dikembangkan demi kemajuan semua anggota. Manfaat yang dirasakan oleh anggota-anggota ASEAN, membuat semakin banyak negara yang kemudian bergabung dengan organisasi ini. Saat ini ada sepuluh negara yang menjadi anggota ASEAN. Berdasarkan urutan waktu bergabungnya, negara anggota ASEAN tersebut adalah : Lima negara pendiri,yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, yang bergabung pada tanggal 8 Agustus 1967 Brunei, bergabung pada tanggal 7 Januari 1984 Vietnam, bergabung pada tanggal 28 Juli 1995 Laos dan Myanmar, bergabung pada tanggal 23 Juli 1997 Kamboja, bergabung pada tanggal 30 April 1999 Judul : ASEAN, Organisasi Regional Asia Tenggara. ASEAN merupakan sebuah organisasi internasional menjadi tempat bernaung negara-negara yang terletak di wilayah Asia Tenggara. Deklarasi Bangkok merupakan landasan kesepakatan untuk mengadakan kerja sama regional dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya di kawasan Asia Tenggara. Deklarasi Bangkok ini ditandatangani pada tanggal 8 Agustus 1967 oleh lima utusan negara yang menjadi pendiri ASEAN, yaitu : 1. Adam Malik- Menteri Luar Negeri Indonesia. 2. Tun Abdul Razak – Wakil Perdana Menteri Malaysia. 3. Narciso Ramos – Menteri Luar Negeri Filipina. 4. S. Rajaratnam – Menteri Luar Negeri Singapura. 5. Thanat Khoman – Menteri Luar Negeri Thailand. Seperti yang dinyatakan dalam Deklarasi Bangkok, yang selanjutnya juga disebut sebagai Deklarasi ASEAN, tujuan  didirikannya organisasi ini adalah : 1. Mempercepat pertumbuhan, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara. 2. Memelihara perdamaian dan stabilitas dengan menjunjung tinggi hu- kum dan hubungan antara negara-negara di Asia Tenggara. 3. Meningkatkan kerja sama yang aktif dan saling membantu dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, teknologi dan administrasi. 4. Saling memberikan bantuan dalam bidang fasilitas latihan dan penelitian pada bidang pendidikan, kejuruan, teknik dan administrasi. 5. Bekerja sama lebih efektif untuk mencapai daya guna lebih besar dalam bidang pertanian, industri dan perkembangan perdagangan termasuk studi dalam hal perdagangan komoditas internasional, perbaikan pengangkutan dan fasilitas komunikasi serta meningkatkan taraf hidup rakyat. 6.Meningkatkan studi tentang masalah-masalah di Asia Tenggara. 7.Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat dengan berbagai organisasi internasional dan regional lain yang mempunyai tujuan sama serta mencari kesempatan untuk menggerakkan kerja sama dengan mereka. Dalam menjaga hubungan antaranggota, ASEAN berpegang pada prinsip- prinsip dasar yang tertuang dalam Treaty of Amity of Cooperation in Southeast Asia (TAC) yang telah disepakati sebelumnya, pada tanggal 24 Februari 1976, sebagai berikut. 1.Saling menghormati kemerdekaan, kedaulatan, persamaan, integritas wilayah, dan identitas nasional segala bangsa. 2.Hak setiap negara untuk memimpin eksistensi negaranya bebas dari campur tangan, subversi, ataupun paksaan dari pihak luar. 3.Prinsip tidak campur tangan dalam hubungan internal satu dengan yang lainnya. 4.Penyelesaian perbedaan atau sengketa dengan cara damai. 5.Penolakan terhadap ancaman atau penggunaan kekerasan. 6.Kerjasama efektif antarsesama negara peserta. Manfaat yang dirasakan oleh anggota-anggota ASEAN, membuat semakin banyak negara yang kemudian bergabung dengan organisasi ini. Saat ini ada sepuluh negara yang menjadi anggota ASEAN. Berdasarkan urutan waktu bergabungnya, negara anggota ASEAN adalah sebagai berikut. – Lima negara pendiri, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, yang bergabung pada tanggal 8 Agustus 1967. – Brunei, bergabung pada tanggal 7 Januari 1984. – Vietnam, bergabung pada tanggal 28 Juli 1995 . – Laos dan Myanmar, bergabung pada tanggal 23 Juli 1997. – Kamboja, bergabung pada tanggal 30 April 1999.  

Tinggalkan komentar