SD6-02-C Perjanjian Lama Sebelum Kedatangan Yesus Kristus – Bagian C.

C. Umat Israel Jatuh Bangun.

Meskipun seringkali diperingatkan Tuhan melalui para nabi-Nya, agar bangsa Israel tidak berbuat dosa, namun tetap saja bangsa Israel berbuat dosa. Mereka mengingkari perjanjian dengan Tuhan. Oleh sebab itu, dengan meminjam tangan Tiglat-Pileser, raja Asyur, Al-lah menghukum Israel dengan membuangnya ke Babel. Setelah tujuh puluh tahun mengalami pembuangan, Bangsa Israel boleh kembali ke tanah airnya. Tampillah Nehemia dan Ezra, yang mengajak Israel untuk menyadari bahwa kepulangan mereka dari pembuangan semata karena kasih Tuhan. Mereka dapat membangun kota dan bait suci kembali karena kemurahan Tuhan. Meskipun umat Israel sering mengingkari perjanjian, namun Al-lah tetap setia. Maka pembangunan kembali umat dan kota harus dilandaskan pada perjanjian dan ketetapan hukum Al-lah.

 

Doa :

Al-lah, Bapa yang Mahabijak,
Bangsa Israel banyak mengalami penderitaan karena dosa-dosanya. Namun demikian,
Engkau tidak meninggalkan mereka.
Engkau menjanjikan Mesias
yang akan membawa bangsa Israel
pada kehidupan yang damai dan bahagia.
Berkatilah kami
agar kami mampu belajar dari penderitaan dan harapan bangsa Israel akan datangnya Mesias,
sehingga kami dapat merasakan kehadiran-Mu yang mendampingi hidup kami. Amin.

 

1.  Mendalami Situasi Hidup pada Masa Penjajahan.

Banyak kisah yang telah kita dengar, kita baca dan kita ketahui tentang situasi dan penderitaan bangsa Indonesia pada zaman penjajajahan. Untuk semakin melengkapinya, bacalah sepenggal kisah di bawah ini!

a. Membaca Kisah Penderitaan di Zaman Penjajahan Belanda.

Belanda mendarat pertama kali di Indonesia pada tahun 1596. Mereka pergi dari negaranya untuk mencari rempah-rempah. Indonesia digolongkan sebagai penghasil rempah-rempah yang terbaik.

Pada tahun 1602 Belanda membentuk kongsi dagang yang bernama VOC (Vereenigde Oast Compagnie). VOC dibentuk dengan tujuan untuk menguasai Indonesia dan mengendalikan harta yang dihasilkan oleh Indonesia. VOC juga diberi hak oleh pemerintah Belanda untuk melakukan monopoli perdagangan di Indonesia. Hak dan kekuasaan itu antara lain: mengadakan perjanjian dengan raja-raja nusantara, membentuk angkatan perang, mencetak uang, mengangkat pegawai, dan memungut pajak. Dengan keterlibatan pemerintah Belanda maka Belanda telah menjajah Indonesia.

Faktor-faktor yang menyebabkan Belanda menguasai wilayah Indonesia antara lain: masih kuatnya sifat-sifat kedaerahan, sehingga bangsa Indonesia mudah diadu domba, letak geografis Indonesia, masyarakat yang masih berpendidikan rendah, dan masyarakat yang secara ekonomis miskin
Bentuk-bentuk penjajahan yang dilakukan Belanda dengan VOC sehingga rakyat Indonesia mengalami penderitaan adalah rakyat menjual hasil rempah-rempah hanya kepada VOC, jenis tanaman dan tempat menanam rempah-rempah ditentukan oleh VOC.

Kedudukan Belanda semakin kuat setelah berhasil membentuk pusat kekuasaan yaitu Batavia. Rakyat Indonesia semakin menderita karena Belanda mengadakan kerja paksa. Rakyat Indonesia dipaksa bekerja untuk kepentingan Belanda tanpa diberi upah dan makan yang cukup. Tanah rakyat dirampas dan dikuasai Belanda sehingga rakyat harus menyewa kepada Belanda untuk dapat bercocok tanam.
Penderitaan-penderitaan yang dialami rakyat selama penjajahan Belanda, antara lain:
-Kerja paksa: rakyat harus bekerja tanpa diberi upah dan makan yang cukup sehingga banyak rakyat yang mati kelaparan.

-Tanam paksa: petani dipaksa menanam tanaman yang ditentukan oleh Belanda dan hasilnya harus dijual kepada Belanda dengan harga murah.
-Monopoli perdagangan: penjajah memaksa petani agar menjual hasil pertanian dengan harga murah sehingga banyak petani yang mengalami kerugian.
-Perbudakan: rakyat dijadikan budak, untuk melayani penjajah.
-Penyiksaan : apabila rakyat melanggar atau memberontak penjajah tidak segan-segan menyiksa dengan berbagai cara yang keji.

 

Harapan dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Penjajahan membuat hidup menderita, karena itu rakyat Indonesia berjuang untuk bebas dari penjajahan. Rakyat Indonesia ingin merdeka. Perjuangan itu pada awalnya dilakukan secara kedaerahan. Ternyata perjuangan itu selalu gagal. Menyadari kegagalan itu maka rakyat Indonesia dari berbagai daerah membentuk persatuan yang secara jelas dinyatakan pada sumpah pemuda.
Pada tahun 1942 Belanda dikalahkan oleh Jepang. Pada tahun 1945 Jepang kalah oleh Amerika dan sekutunya. Pada saat itulah bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945 ialah untuk melindungi segenap bangsa

Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. (Diadaptasi dari Nahason Bastin.blogspot.nl/2013/01/penderitaan-rakyat- indonesia. Diakses tgl 18 September 2014.)

Untuk mendalami kisah tersebut jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
1) Bagaimana situasi hidup dalam penjajahan?
2) Apa yang diharapkan oleh orang-orang yang mengalami penjajahan?

Sebagaimana tampak dalam foto di atas (gambar nomor 2.5) situasi hidup dalam penjajahan serba menderita, tidak memiliki kebebasan, kerja tidak diberi upah, kesulitan makan, pakaian dan perumahan.
Dalam situasi hidup seperti itu wajar jika orang banyak berharap akan kemerdekaan, kebebasan, keadilan, dan hidup yang sejahtera.

 

2. Mendalami Situasi Bangsa Israel dalam Masa Penjajahan dan Pembuangan.

Bacaan 1) II Raja-Raja 15: ayat 27-29.

27 Dalam tahun kelimapuluh dua zaman Azarya, raja Yehuda, Pekah bin Remalya menjadi raja atas orang Israel di Samaria. Ia memerintah dua puluh tahun lamanya.
28 Ia melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. Ia tidak menjauh dari dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula. 29Dalam zaman Pekah, raja Israel, datanglah Tiglat- Pileser, raja Asyur; direbutnyalah Iyon, Abel-Bet-Maakha, Yanoah, Kedesh dan Hazor, Gilead dan Galilea, seluruh tanah Naftali, lalu diangkutnyalah penduduknya ke Asyur ke dalam pembuangan.

Bacaan 2) Ezra 1: ayat 1-11.
1 Pada tahun pertama zaman Koresh, raja negeri Persia, Tuhan mengger- akkan hati Koresh, raja Persia itu untuk menggenapkan firman yang diu- capkan oleh Yeremia, sehingga disiarkan di seluruh kerajaan Koresh secara lisan dan tulisan pengumuman ini:
2 ”Beginilah perintah Koresh, raja Persia: Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Al-lah semesta langit. Ia menugaskan aku untuk mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda.
3 Siapa di antara kamu termasuk umat- Nya, Al-lahnya menyertainya! Biarlah ia berangkat pulang ke Yerusalem, yang terletak di Yehuda, dan mendirikan rumah Tuhan. Al-lah Israel, yakni Al-lah yang diam di Yerusalem.
4 Dan setiap orang yang tertinggal, di mana pun ia ada sebagai pendatang, harus disokong oleh penduduk setempat dengan perak dan emas, harta benda dan ternak, di samping persembahan sukarela bagi rumah Al-lah yang ada di Yerusalem.”
5 Maka berkemaslah kepala-kepala kaum keluarga orang Yehuda dan orang Benyamin, serta para imam dan orang-orang Lewi, yakni setiap orang yang hatinya digerakkan Al-lah untuk berangkat pulang dan mendirikan rumah Tuhan yang ada di Yerusalem. 6Dan segala orang di sekeliling mereka membantu mereka dengan barang-barang perak, dengan emas, harta benda dan ternak dan dengan pemberian yang indah-indah, selain dari segala sesuatu yang dipersembahkan dengan sukarela.
7 Pula raja Koresh menyuruh mengeluarkan perlengkapan rumah Tuhan yang telah diangkut Nebukadnezar dari Yerusalem dan yang ditaruhnya di dalam kuil Al-lahnya.
8 Koresh, raja Persia itu, menyuruh mengeluarkan semuanya itu di bawah pengawasan Mitredat, bendahara raja, yang menghitung seluruhnya bagi Sesbazar, pembesar di Yehuda.
9 Inilah daftarnya: tiga puluh bokor emas, seribu bokor perak, dua puluh sembilan pisau,
10 tiga puluh piala emas, pula empat ratus sepuluh piala perak, seribu buah barang-barang lain.
11Barang- barang emas dan perak itu seluruhnya berjumlah lima ribu empat ratus. Semuanya itu dibawa oleh Sesbazar sewaktu orang-orang buangan itu dibawa pulang dari negeri Babel ke Yerusalem.

3) Nehemia 7: ayat 73.
Adapun para imam dan orang-orang Lewi, para penunggu pintu dan para penyanyi, juga sebagian dari rakyat, para budak di bait Al-lah dan semua orang Israel yang lain menetap di kota-kota mereka.

4) Nehemia 8: ayat 1-7, ayat 10-12.
1 Ketika tiba bulan yang ketujuh, sedang orang Israel telah menetap di kota- kotanya, 2 maka serentak berkumpullah seluruh rakyat di halaman di depan pintu gerbang Air. Mereka meminta kepada Ezra, ahli kitab itu, supaya ia membawa kitab Taurat Musa, yakni kitab hukum yang diberikan Tuhan kepada Israel.
3Lalu pada hari pertama bulan yang ketujuh itu imam Ezra membawa kitab Taurat itu ke hadapan jemaah, yakni baik laki-laki maupun perempuan dan setiap orang yang dapat mendengar dan mengerti.
4 Ia membacakan beberapa bagian dari pada kitab itu di halaman di depan pintu gerbang Air dari pagi sampai tengah hari di hadapan laki-laki dan perempuan dan semua orang yang dapat mengerti. Dengan penuh perhatian seluruh umat mendengarkan pembacaan kitab Taurat itu.
5 Ezra, ahli kitab itu, berdiri di atas mimbar kayu yang dibuat untuk peristiwa itu. Di sisinya sebelah kanan berdiri Matica, Sema, Anaya, Uria, Hilkia dan Maaseya, sedang di sebelah kiri berdiri Pedaya, Misael, Malkia, Hasum, Hasbadana, Zakharia dan Mesulam.
6 Ezra membuka kitab itu di depan mata seluruh umat, karena ia berdiri lebih tinggi dari semua orang itu. Pada waktu ia membuka kitab itu semua orang bangkit berdiri.
7 Lalu Ezra memuji Tuhan, Al-lah yang Mahabesar, dan semua orang menyambut dengan: “Amin, amin!”, sambil mengangkat tangan. Kemudian mereka berlutut dan sujud menyembah kepada Tuhan dengan muka sampai ke tanah.

10 Lalu Nehemia, yakni kepala daerah itu, dan imam Ezra, ahli kitab itu, dan orang-orang Lewi yang mengajar orang-orang itu, berkata kepada mereka semuanya: “Hari ini adalah kudus bagi Tuhan Al-lahmu. Jangan kamu berdukacita dan menangis!”, karena semua orang itu menangis ketika mendengar kalimat-kalimat Taurat itu.
11 Lalu berkatalah ia kepada mereka: “Pergilah kamu, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis dan kirimlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa, karena hari ini adalah kudus bagi Tuhan kita! Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena Tuhan itulah perlindunganmu!”
12 Juga orang-orang Lewi menyuruh semua orang itu supaya diam dengan kata-kata: “Tenanglah! Hari ini adalah kudus. Jangan kamu bersusah hati!”

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dalam kelompok atau sendiri.
1) Bagaimana situasi kehidupan masyarakat Israel yang digambarkan dalam II Raja 15:27-29, mengapa terjadi situasi seperti itu?
2) Peristiwa apa yang terjadi yang digambarkan dalam Ezra 1:1-11? Apa arti peristiwa itu bagi umat Yahudi?
3) Peristiwa apa yang terjadi yang digambarkan dalam Nehemia 7:73; 8:1- 7,10-12? Apa arti peristiwa itu bagi umat Yahudi?
4)Nilai-nilai apa yang dapat dipetik dari bacaan-bacaan Kitab Suci tersebut bagi kehidupan para murid?

Berdasarkan II Raja 15:27-29, bangsa Israel dikalahkan oleh raja Asyur dan mengalami masa pembuangan ke Babel. Bangsa Israel dapat dikalahkan karena tidak menepati perjanjian dengan Al-lah, banyak berbuat dosa.

Peristiwa yang digambarkan dalam Ezra 1:1-11, yaitu Raja Asyur dikalahkan oleh Raja Persia, Koresh. Raja Koresh iba melihat penderitaan umat pilihan Al-lah. Maka Raja memerintahkan agar umat Israel pulang ke negerinya. Seluruh harta rampasan dari Israel yang dibawa ke Babel dikembalikan, untuk membangun negeri Israel, dan masyarakat Babel diminta untuk membantu mereka. Peristiwa itu dimaknai sebagai kasih Al-lah yang setia pada umat pilihannya meskipun umat Israel tidak setia. Raja Koresy merupakan suruhan Al-lah untuk membebaskan bangsa Israel dari pembuangan.

Yang digambarkan dalam kitab Nehemia 7:73; 8:1-7, 10-12, Umat Israel dikumpulkan di dekat gerbang air kota Yerusalem yang baru saja selesai dibangun, lalu dibacakan kitab Taurat dan Kitab Hukum Al-lah? Arti peristiwa itu bagi umat Yahudi, yaitu bahwa Israel diingatkan kembali akan perjanjiannya dengan Al-lah. Bangsa Israel harus patuh pada Al-lah agar dapat hidup selamat.

Nilai-nilai yang dapat dipetik dari bacaan-bacaan Kitab Suci tersebut bagi kehidupan para murid, di antaranya: meskipun manusia sering berbuat dosa, Al-lah tetap setia, penderitaan sebagai akibat dari dosa, serta keyakinan bahwa di dalam penderitaan itu Al-lah tetap menyertai dan memberikan harapan.

3.Refleksi dan Aksi
Supaya kamu memahami apa yang telah dipelajari, jawablah pertanyaan- pertanyaan berikut:
1)Pernahkah saya mengalami penderitaan?
2)Pernahkan mempertanyakan mengapa saya menderita?
3)Apakah saya percaya bahwa Tuhan tetap menyertai saya dalam penderitaan itu?
4)Rumuskanlah niat-niat berkaitan dengan pesan-pesan dari kisah bangsa Israel yang jatuh dalam penderitaan dan dibebaskan Tuhan.
Hasil refleksi dapat disusun dalam bentuk puisi, syair, gambar, dan sebagainya. Untuk lebih meresapkan harapan akan kesetiaan Tuhan carilah dan nyanyikan lagu “Laskar Pelangi” dengan penuh perasaan .