SD Kelas 5 – BAB 2-K, Roh Kudus Dicurahkan ke dalam Hati Setiap Orang.
1, Pendahuluan.
Sebagaimana diakui para pendiri bangsa, bahwa kemerdekaan merupakan anugerah rahmat Tuhan, demikian juga persatuan dalam sumpah pemuda adalah rahmat Tuhan. Bagi orang beriman Katolik, peristiwa sumpah pemuda dapat dimaknai sebagai karunia Roh Kudus. Karunia itu diberikan pada para perintis dan pejuang kemerdekaan yang membuahkan persatuan nasional dan kemerdekaan Indonesia.
Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma (Roma 12 ayat 1-21), mengemuka-kan sebagaimana ia menerima karunia Roh, demikian ia menasihatkan kepada jemaat bahwa setiap orang diberi karunia oleh Tuhan. Hendaklah karunia yang diterimanya itu dibagikannya kepada orang lain. Dengan itu kehidupan bersama menjadi berkembang dengan baik.
Doa.
Kami bersyukur kepada-Mu ya Al-lah,
berkat karunia-Mu kami dapat belajar kembali di ruangan ini. Berkatilah kami agar apa yang kami pelajari,
Karunia Roh yang Kau berikan kepada kami masing-masing sebagaimana dinasihatkan rasul Paulus,
mampu kami sadari dan kembangkan demi kehidupan bersama. Amin.
2, Mengamati Pengalaman Berkaitan dengan Persatuan.
Dalam perjalanan hidup bersama tentu banyak mengalami permasalahan, sebagaimana dialami oleh bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia pada awalnya masih merupakan suku-suku bangsa yang belum terhubung satu sama lain. Oleh situasi penjajahan dan oleh kebutuhan berkomunikasi serta pengembangan diri suku-suku bangsa itu mulai terhubung. Sehubungan dengan itu mereka mempersatukan diri dan mengikrarkan Sumpah Pemuda. Ada apa saja dibalik terjadinya Sumpah Pemuda itu? Coba cermati naskahnya sebagai berikut:
Soempah Pemoeda.
Sumpah Pemuda.
Pertama: Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua: Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.Jakarta 28 Oktober 1928.
3, Mengungkapkan Pertanyaan.
a, Menyusun pertanyaan pribadi.
Setelah membaca naskah Sumpah Pemuda, tentu muncul bermacam-macam pertanyaan dalam diri kita, misalnya:
1) Bagaimana situasi masyarakat ketika terjadi Sumpah Pemuda?
2) Siapa saja yang terlibat dalam Sumpah Pemuda?
3) Apa cita-cita mereka?
4) Bagaimana cita-cita itu muncul? Atas kekuatan sendirikah?
5) Mengapa mereka mengikrarkan Sumpah Pemuda?
6) Apa dampak Sumpah Pemuda bagi kehidupan bersama?
b, Menyusun pertanyaan bersama.
Bukan hanya kamu, tentu teman-temanmu juga memiliki berbagai pertanyaan sete-lah membaca naskah Sumpah Pemuda. Kamu dapat membandingkan pertanyaanmu dengan teman-temanmu. Selanjutnya kamu dapat memilih manakah pertanyaan yang disepakati bersama untuk dipelajari lebih lanjut. Misalnya yang disepakati enam pertanyaan di atas.
4, Melakukan Wawancara atau Membaca Referensi yang Terkait dengan Pertanyaan Kelas.
a. Wawancara dengan guru IPS atau guru PPKn atau membaca referensi Berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan yang telah disepakati di kelas, kamu dapat mencari jawaban dari berbagai sumber belajar. Kamu dapat mencari jawaban pada guru IPS atau guru PPKn atau membaca buku. Kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan yang telah disepakati bersama.
b. Mendiskusikan hasil wawancara atau membaca referensi.
Diskusikan hasil wawancaramu dengan teman-temanmu. Adakah jawaban yang sama? atau yang berbeda? Hasil wawancara yang berbeda dapat didiskusikan dengan teman lain lagi. Manakah jawaban yang dapat diterima bersama. Lalu buatlah rangkuman.
c, Beberapa catatan tambahan.
Situasi kesukuan dan penjajahan :
Pada masa menjelang Sumpah Pemuda, situasi suku-suku bangsa belum terhubung satu sama lain. Kalaupun terhubung, mereka masih berpikir mengenai keadaan diri mereka sendiri. Setiap suku menghadapi permasalahan yang mendasarkan pada kekuatan diri sendiri.
Di samping itu, suku-suku mengalami situasi penjajahan oleh Belanda. Dalam penjajahannya, Belanda menerapkan prinsip memecah belah. Sedapat mungkin setiap suku dicegah untuk berhubungan dengan suku lain, agar mudah dikuasai. Kalaupun ada pergerakan perlawanan dari suku tertentu, mereka mudah dikalahkan.
Membangun persatuan untuk melawan penjajahan :
Setiap kali melawan penjajah mereka selalu kalah. Mereka menyadari bahwa de-ngan kekuatan suku sendiri mereka sulit melawan penjajah. Sehubungan dengan situasi kesenasiban itu mereka berkomunikasi, menjalin persatuan agar dapat melawan penjajah. Dengan bersatu, kekuatan mereka menjadi besar. Dengan bersatu, mereka yakin dapat melawan penjajah.
Sumpah Pemuda :
Maka lahirlah sumpah pemuda.
Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertanah air satu, tanah air Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia mengaku menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia.
5. Mendalami Kitab Suci Roma 12 ayat 1-21.
a, Membaca Roma 12 ayat 1-21.
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Al-lah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Al-lah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Al-lah: apa yang baik, yang berkenan kepada Al-lah dan yang sempurna.
Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Al-lah kepada kamu masing-masing. Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.
Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita. Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar, jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.
Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik. Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan!
Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk! Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis! Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!
Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang! Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Al-lah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.
Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya.
Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!
b, Mencari inspirasi dari Kitab Suci.
Setelah membaca teks Roma 12 ayat 1-21 tersebut, coba jawablah pertanyaan berikut pada kolom yang disediakan.
Pertanyaan :
1) Apa saja yang dinasihatkan oleh Santo Paulus dalam Rom 12 ayat 1-21 ?
2) Apa arti karunia menurut Santo Paulus?
3) Bagaimana karunia itu digunakan?
4) Apa dampak pengembangan karunia Tuhan bagi kehidupan bersama?
c, Mendiskusikan jawaban dengan teman sekelompok.
Coba diskusikan jawabanmu dengan teman-teman dalam kelompok diskusi. Catatlah jawaban yang sama, diskusikan jawaban yang berbeda. Manakah jawaban akhir yang dapat diterima bersama? Lalu buatlah rangkuman.
d, Beberapa catatan tambahan.
– Bertindak seturut karunia Tuhan :
“Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Al-lah kepada kamu masing-masing (Roma 12 ayat 3)”
Paulus menasihatkan agar kita bertindak seturut karunia iman yang kita terima. Tidak perlu memikirkan yang lebih tinggi.
– Macam-macam karunia satu tujuan:
“Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.
Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita. Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita (Roma 12 ayat 4-8)”.
Dari kutipan tersebut jelas bagi kita bahwa macam-macam karunia yang diberikan Tuhan agar kebersamaan jemaat menjadi berkembang. Karunia yang diterima setiap orang tidak untuk dirinya sendiri melainkan untuk jemaat dan masyarakat, serta memuliakan nama Al-lah.
Untuk Diingat : Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita. Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati (Roma 12 ayat 6-8).
6, Refleksi dan Aksi.
– Bacalah kembali rangkuman jawaban hasil diskusi kelasmu!
– Bacalah kembali rangkuman hasil mendalami Kitab Suci Roma 12 ayat 1-21
– Memperhatikan nasihat St. Paulus, baiklah kita melihat ke dalam diri sendiri apa yang menjadi karunia kita masing-masing? Dan sudahkah kita berbuat seturut karunia tersebut?
Tulislah hasil refleksimu dalam salah satu bentuk: syukur, uraian, puisi, syair nyanyian, atau gambar. Tempelkan hasil karyamu atau jika diberi kesempatan, kamu dapat menyampaikannya secara lisan.
7, Evaluasi.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
a, Jelaskan apa saja nasihat St. Paulus dalam suratnya di Roma 12:1-21
b, Jelaskan apa yang dimaksud karunia dan bagaimana karunia itu digunakan!
c, Jelaskan hubungan macam-macam karunia dengan hidup bersama!
d, Refleksikan karunia apa yang dianugerahkan Tuhan kepadamu dan bagaimana karunia itu digunakan!