Bag. 4 – Seksi 2 – DOA TUHAN – BAPA KAMI
Bapa Kami
Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu.
Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu
Di atas bumi, seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini,
dan ampunilah kesalahan kami,
seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami,
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Pater Noster
Pater noster qui es in cælis: sanctificétur Nomen Tuum; advéniat Regnum Tuum; fiat volúntas Tua,
sicut in cælo, et in terra. Panem nostrum cotidiánum da nobis hódie;
et dimítte nobis débita nostra, sicut et nos
dimíttimus debitóribus nostris; et ne nos indúcas in tentatiónem; sed líbera nos a Malo.
”Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya, ‘Tuhan, ajarlah kami berdoa’” (Lukas 11:1). Yesus menjawab dengan mengajar mereka doa Bapa Kami.
Para murid, yang telah mempunyai pengalaman dengan doa Yahudi, sangat terkesan oleh ciri khas khusus doa dari Guru mereka. Yesus secara aktual berada dalam doa yang terus- menerus (berdasarkan Lukas 5:16). Saat-saat yang amat penting dalam hidup-Nya disertai dengan doa. Yesus berdoa pada pembaptisan-Nya di Sungai Yordan (Luk 3:21), sebelum memanggil para Rasul (Luk 6:12), dan sebelum transfigurasi-Nya (Luk 9:28). Dia berdoa untuk iman Petrus (Luk 22:31-32) dan untuk pengiriman Roh Kudus (Yoh 14:15-17). Dia berdoa sebelum membangkitkan Lazarus (Yoh 11:41) dan waktu masuk ke kota Yerusalem dengan gegap gempita (Yoh 12:27). Dia berdoa kepada Bapa-Nya untuk kemuliaan-Nya pada Perjamuan Malam Terakhir (Yoh 17:1-5), berdoa untuk para murid-Nya (Yoh 17:6-19), dan untuk semua umat beriman (Yoh 17:20-26). Dia berdoa sebelum penderitaan-Nya (Luk 22:39-46) dan pada saat wafat-Nya, Dia berdoa untuk musuh-musuh-Nya (Luk 23:24).
Doa Yesus ditujukan kepada Bapa dalam dialog ketaatan yang memberikan kehidupan bagi perutusan-Nya. ”Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya” (Yoh 4:34). Persatuan erat dengan Bapa ini menjadi sumber kegembiraan dan pujian. ”Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi.
… Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tak seorang pun mengenal Anak se- lain Bapa dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya” (Mat 11:25-27).
Doa kepada Bapa adalah roti kehidupan bagi eksistensi-Nya di dunia. Yesus datang untuk tinggal di antara kita, tetapi Dia tidak meninggalkan rumah Bapa karena Dia tetap menjalin hubungan erat dengan Bapa-Nya dalam doa. Tetapi di lain pihak, hubungan erat sebagai anak ini menjadi kedekatan yang penuh belas kasihan dan menyelamatkan bagi saudara-saudara-Nya sampai dengan kurban tertinggi di salib.
Doa Yesus masihterusberlanjutsampaisekarang(bdk. Ibr 7:25). Dalam Ekaristi, Kristus,
Imam Agung, mempersembahkan kepada Bapa kurban penebusan. Dia mempersembahkan dalam persatuan dengan tubuh-Nya, yaitu Gereja. Setiap doa kita itu diangkat kepada Bapa ”melalui Kristus Tuhan kita”. Doa Kristus inilah yang menopang seluruh doa kita, baik yang terucapkan maupun yang ada dalam hati kita. Jika Gereja berdoa dengan doa Yesus ini, Sang Putra memeluk lutut Bapa. Doa anak-anak (umat beriman) naik kepada Bapa melalui suara Sang Anak sulung. Tangan-tangan yang terangkat dalam berbagai macam seruan, pujian, dan permohonan itu berjuta-juta, tetapi suaranya hanya satu, yaitu suara Sang Putra.
Lukisan ini menggambarkan Yesus sedang berdoa di Taman Getsemani. Dia menerima pialapahitpenderitaan-Nyadalamtindakanketaatantertinggikepada Bapademikeselamatan umat manusia.
El Greco, Prayer of Jesus in the Garden, Museum of Art, Toledo, Ohio.
578. Dari mana asal doa Bapa Kami?
Yesus mengajarkan doa Kristen yang tak tergantikan ini, Bapa Kami, pada hari ketika salah seorang dari para murid-Nya melihat Dia berdoa dan bertanya kepada-Nya, ”Tuhan, ajarlah kami berdoa” (Luk 11:1). Tradisi liturgi Gereja selalu memakai teks doa ini dari Santo Matius (Mat 6:9-13).
”RINGKASAN SELURUH INJIL”
579. Apa peranan Bapa Kami dalam Kitab Suci?
Doa Bapa Kami merupakan ”ringkasan dari seluruh Injil” (Tertullianus), ”doa yang sempurna” (Santo ftomas Aquinas). Doa yang terdapat di tengah-tengah Khotbah di Bukit (Mat 5-7) ini melukiskan inti seluruh Injil dalam ben- tuk doa.
580. Mengapa doa ini disebut ”Doa Tuhan”?
Doa Bapa Kami disebut ”Oratio Dominica”, yaitu Doa Tuhan, karena doa ini diajarkan kepada kita oleh Tuhan Yesus.
581. Di mana tempat doa Bapa Kami ini dalam doa Gereja?
Doa Tuhan ini merupakan doa Gereja yang utama. Doa ini ”diberikan” dalam Sakramen Pembaptisan untuk menandakan kelahiran baru anak-anak Al-lah ke dalam hidup ilahi. Makna penuh doa Bapa Kami ini diungkapkan dalam Ekaristi karena permohonan yang ada di dalamnya berdasarkan misteri penyelamatan yang sudah dilaksanakan, permohonan yang akan terdengar secara penuh pada saat kedatangan Tuhan. Doa Bapa Kami merupakan bagian integral dari Ibadat Harian.
”BAPA KAMI YANG ADA DI SURGA”
582. Mengapa kita berani mendekat kepada Al-lah dengan kepercayaan penuh?
Karena Yesus, Penebus kita, membawa kita ke hadapan Bapa dan Roh- Nya menjadikan kita anak-anak Bapa-Nya. Jadi, kita dapat berdoa Bapa Kami dengan penuh kepercayaan sebagai anak-anak-Nya, dengan penuh keyakinan dan kerendahan hati, dengan kepastian dicintai dan didengarkan.
583. Bagaimana mungkin menyebut Al-lah sebagai ”Bapa”?
Kita dapat menyebut ”Bapa” karena Putra Al-lah yang menjadi manusia sudah mewahyukan-Nya kepada kita dan karena Roh-Nya membuat Dia bisa kita kenal. Seruan ”Bapa” menyebabkan kita masuk ke dalam misteri-Nya dengan perasaan takjub yang selalu baru dan membangkitkan dalam diri kita kerinduan untuk bertindak sebagai anak-anak-Nya. Karena itu, jika kita mendoakan Doa Tuhan ini, kita sadar bahwa kita menjadi anak-anak Bapa di dalam Putra-Nya.
584. Mengapa kita berkata Bapa ”Kami”?
Kata ”kami” mengungkapkan hubungan dengan Al-lah yang baru secara total. Jika kita berdoa kepada Bapa, kita menyembah dan memuliakan Dia bersama Putra dan Roh Kudus. Dalam Kristus kita adalah ”umat-Nya” dan Dia Al-lah ”kita” sekarang dan selama-lamanya. Kenyataannya, kita juga berkata Bapa ”kami” karena Gereja Kristus adalah kesatuan banyak sekali saudara dan saudari yang ”sehati dan sejiwa” (Kis 4:32).
585. Dengan semangat persekutuan dan perutusan yang bagaimana kita berdoa kepada Al-lah sebagai Bapa ”kita”?
Karena berdoa Bapa ”kami” merupakan berkat umum bagi orang-orang yang dibaptis, kita merasakan dorongan yang mendesak untuk bergabung dalam doa Yesus untuk kesatuan para murid-Nya. Berdoa ”Bapa Kami” berarti berdoa dengan semua orang dan untuk semua orang agar mereka mengenal satu Al-lah yang benar dan dikumpulkan bersama dalam satu kesatuan.
586. Apa artinya ”Yang ada di surga”?
Ungkapan biblis ini tidak menunjukkan suatu tempat tertentu, tetapi suatu cara berada. Al-lah mengatasi segala sesuatu. Ungkapan ini menunjuk pada ke- agungan, kesucian, dan juga kehadiran-Nya di dalam hati orang-orang benar. Surga, atau rumah Bapa, itu tanah air kita yang sejati dan kita sedang menuju ke sana dalam pengharapan sementara kita masih tinggal di dunia ini. ”Tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Al-lah” (Kol 3:3), kita sudah tinggal di dalam tanah air ini.
KETUJUH PERMOHONAN
Bagaimana struktur Doa Tuhan?
587. Doa Tuhan berisi tujuh permohonan kepada Al-lah Bapa. Tiga yang pertama lebih berpusat kepada Al-lah, menarik kita kepada-Nya untuk kemuliaan-Nya, merupakan ciri khas cinta yang pertama-tama berpikir untuk yang dicintainya. Permohonan ini menganjurkan secara khusus apa yang seharusnya kita mohon kepada-Nya: pengudusan nama-Nya, kedatangan Kerajaan-Nya, dan terjadinya apa yang menjadi kehendak-Nya. Keempat permohonan yang terakhir mem- persembahkan kepada Bapa yang maharahim, kemalangan dan harapan kita. Yang dimohon dari Bapa ialah: rezeki, pengampunan, perlindungan dari pen- cobaan, dan pembebasan dari yang jahat.
588. Apa arti ”Dimuliakanlah Nama-Mu”?
Memuliakan Nama Al-lah terutama merupakan sebuah doa pujian yang mengakui Al-lah sebagai Kudus. Al-lah sudah mewahyukan Nama-Nya yang kudus kepada Musa dan ingin agar umat-Nya dikuduskan bagi-Nya sebagai bangsa yang kudus dan di dalamnya Dia akan tinggal.
589. Bagaimana membuat Nama Al-lah Kudus dalam diri kita dan di dunia?
Membuat Kudus Nama Al-lah, yang memanggil kita kepada ”kekudusan” (1Tesalonika 4:7) adalah menghendaki pengudusan Sakramen Pembaptisan menjiwai seluruh hidup kita. Sebagai tambahan, berarti meminta – lewat hidup dan doa kita – agar Nama Al-lah dikenal dan dipuji oleh setiap orang.
590. Apa yang dimohon oleh Gereja ketika berdoa ”Datanglah Kerajaan-Mu”?
Gereja berdoa untuk kedatangan yang terakhir Kerajaan Al-lah melalui kem- balinya Kristus dalam kemuliaan-Nya. Gereja juga berdoa agar Kerajaan Al-lah berkembang sejak sekarang dan selanjutnya melalui pengudusan umat dalam Roh dan melalui komitmen mereka pada pelayanan keadilan dan perdamaian sesuai Sabda Bahagia. Permohonan ini merupakan seruan Roh dan Mempelai: ”Datanglah, Tuhan Yesus” (Wahyu 22:20).
591. Mengapa berdoa ”jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga”?
Kehendak Bapa ialah agar ”semua orang diselamatkan” (1Timotius 2:4). Untuk inilah Yesus datang: untuk melaksanakan dengan sempurna kehendak Bapa yang menyelamatkan. Kita berdoa kepada Al-lah Bapa kita agar menyatukan kehendak kita dengan kehendak Putra-Nya seturut teladan Perawan Maria yang Terberkati dan para kudus. Kita memohon agar rencana-Nya yang penuh cinta terlaksana sepenuhnya di dunia ini sebagaimana sudah terlaksana di dalam surga. Melalui doa inilah kita dapat mengenal ”yang berkenan kepada Al-lah” (Roma 12:2) dan mempunyai ”ketekunan” untuk melaksanakannya (Ibrani 10:36).
592. Apa arti permohonan ”Berilah kami rezeki pada hari ini”?
Memohon kepada Al-lah dengan kepercayaan seorang anak untuk makanan sehari-hari yang perlu untuk kita semua berarti mengakui betapa baiknya Al-lah, mengatasi semua kebaikan. Kita juga memohon rahmat untuk mengetahui bagai- mana bertindak sehingga keadilan dan solidaritas menyebabkan kelimpahan be- berapa orang digunakan untuk membantu mereka yang kekurangan dan mem- butuhkan.
593. Apa arti khas Kristen dari permohonan ini?
Karena ”manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang ke- luar dari mulut Al-lah” (Mat ius4:4), permohonan ini dengan cara yang sama dapat dikenakan pada lapar akan Sabda Al-lah dan Tubuh Kristus yang diterima dalam Ekaristi sebagaimana juga lapar akan Roh Kudus. Kita memohon dengan kepercayaan penuh pada hari ini – pada kekinian Al-lah – dan ini diberikan kepada kita terutama dalam Ekaristi yang mengantisipasi perjamuan Kerajaan yang akan datang.
594. Mengapa kita berkata ”Ampunilah kesalahan kami seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami”?
Dengan memohon agar Al-lah Bapa mengampuni kita, kita mengakui di hadapan-Nya bahwa kita adalah pendosa. Sekaligus kita mewartakan belas kasihan-Nya karena dalam Putra-Nya dan melalui Sakaramen ”kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa” (Kolese 1:14). Namun, permohonan kita akan dijawab hanya jika kita lebih dulu mengampuni.
595. Bagaimana pengampunan itu mungkin?
Belas kasihan cepat memasuki hati kita hanya jika kita sendiri belajar bagaimana mengampuni – bahkan termasuk musuh-musuh kita. Walaupun tampaknya tidak mungkin bagi kita memenuhi tuntutan itu, hati yang mem- persembahkan dirinya kepada Roh Kudus dapat, seperti Kristus, mencintai bahkan sampai pada titik penghabisan. Hati demikian dapat mengubah luka menjadi belas kasihan dan mentransformasikan penghinaan menjadi doa syafaat. Pengampunan berpartisipasi dalam belas kasihan ilahi dan merupakan puncak doa Kristiani.
596. Apa arti ”janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan”?
Kita memohon kepada Al-lah Bapa agar tidak membiarkan kita sendirian dan berada dalam kuasa godaan. Kita meminta agar Roh Kudus membantu kita untuk membedakan, di satu pihak, antara pencobaan yang membuat kita berkembang dalam kebaikan dan godaan yang membawa kita pada dosa dan kematian. Dan di lain pihak, membedakan antara digoda dan menyetujui godaan. Permohonan ini menyatukan kita dengan Yesus yang mengalahkan godaan dengan doa-Nya. Ini menuntut kesiap-siagaan dan ketekunan sampai akhir.
597. Mengapa kita menutup dengan permohonan ”Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat”?
”Kejahatan” menunjuk pada pribadi Setan yang melawan Al-lah dan ”yang menyesatkan seluruh dunia” (Wahyu 12:9). Kemenangan terhadap Setan sudah terjadi dalam Kristus. Tetapi, kita terus berdoa agar keluarga manusia dibebaskan dari Setan dan pekerjaan-pekerjaannya. Kita juga memohon rahmat kedamaian dan ketekunan sementara kita menantikan kedatangan Kristus yang akan membebaskan kita secara definitif dari Si Jahat.
598. Apa arti ”Amin”?
”Pada akhir doa, kamu berseru ‘Amin’ dan dengan kata ini yang berarti : ‘semoga demikian’, kamu mengesahkan semua yang tertera dalam doa ini, yang diajarkan Al-lah”
(Santo Cyrillus dari Yerusalem)