SD Kelas 5 – Bab 4C – Masyarakat – Memohon Bantuan Roh Kudus.
1) Pendahuluan.
Banyak orang sudah bekerja maksimal, memikirkan segala hal, namun tetap saja masih ada juga hal yang kadang tak terpikirkan, sehingga membuat pekerjaan itu tidak berhasil maksimal atau gagal. Ada pepatah mengatakan, manusia hanya bisa merencanakan, Tuhanlah yang menentukan.
Manusia memang lemah. Ia tidak dapat mengetahui segala aspek, baik sekarang ini, maupun yang akan datang. Sehubungan dengan itu, Tuhan Yesus menasihatkan agar para murid-Nya selalu berdoa, dijauhkan dari segala percobaan, dan memohon kekuatan dan perkenan dari Tuhan, sehingga apa yang dikerjakan dapat berhasil.
Seperti dinasihatkan Yesus, Paulus, dan Silas senantiasa memohon penyertaan dan kekuatan dari Roh Kudus sebagaimana digambarkan dalam Kisah Para Rasul 16 ayat 16-31, sehingga boleh berharap apa yang dikerjakan dapat menghasilkan sesuatu yang baik bagi diri sendiri dan sesama serta lingkungan.
Doa : Al-lah Bapa yang Mahabaik, kami bersyukur berkat rahmat-Mu kami dapat kembali berkumpul untuk mendalami sabda dan ajaran-Mu. Berkatilah kami semua agar pada kesempatan ini kami dapat belajar dengan baik. Amin.
2) Mengamati Pengalaman Berkaitan dengan Kegagalan.
– Setiap orang pernah mengalami kegagalan. Ada berbagai hal yang menyebabkan kegagalan. Ada penyebab yang sebenarnya sudah bisa diperhitungkan sebelumnya, tetapi ada juga sebab yang tidak dapat dipikirkan sebelumnya. Kegagalan membawa akibat bermacam-macam baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Untuk itu coba ceritakan salah satu pengalamanmu mengenai kegagalan.
3) Mengungkapkan Pertanyaan.
a, Menyusun pertanyaan pribadi.
Setelah menuliskan pengalaman kegagalan, susunlah pertanyaan berkaitan dengan peristiwa tersebut, misalnya:
1) Mengapa saya gagal?
2) Bagaimana persiapan yang dilakukan?
3) Apakah segala sesuatu yang terkait dengan apa yang dikerjakan sudah dipikirkan semuanya?
4) Adakah hal-hal yang belum terpikirkan?
5) Apa akibat kegagalan?
b) Menyusun pertanyaan bersama.
Setelah menyusun pertanyaan pribadi, diskusikan pertanyaanmu dengan pertanyaan-pertanyaan temanmu sekelas. Bersama teman-teman sekelas, pilihlah pertanyaan-pertanyaan yang pokok untuk didalami dan dipelajari bersama.
4-Mencari Jawaban Tahap 1.
a) Wawancara dengan orang-orang yang berhasil dan orang-orang yang merasa gagal.
Ajaklah beberapa temanmu mengadakan wawancara dengan orang-orang yang kamu anggap berhasil dan orang-orang yang pernah mengalami kegagalan yang ada di sekitarmu sesuai dengan pertanyaan yang telah disepakati kelas.
b) Mendiskusikan hasil wawancara.
Diskusikan hasil wawancara kelompokmu dengan kelompok lainnya. Adakah jawaban yang sama? atau jawaban yang berbeda? Di antara jawaban yang berbeda-beda itu pilih jawaban yang dapat diterima bersama? Berdasarkan jawaban yang diterima bersama buatlah kesimpulan.
c) Beberapa catatan tambahan.
Setiap orang pernah mengalami kegagalan. Penyebab kegagalan ada bermacam-macam, karena kesalahan sendiri, misalnya hasil ulangan jelek karena tidak belajar. Kegagalan karena hal-hal lain, misalnya sakit atau cuaca. Terkadang seseorang sudah mempersiapkan banyak hal untuk datang lebih awal dalam suatu kegiatan supaya lebih siap, ternyata di tengah jalan ada kecelakaan yang menyebabkan jalan macet, sehingga terlambat sampai di tempat tujuan. Masih banyak lagi penyebab kegagalan di luar kekuasaan kita.
Orang perlu mempersiapkan dengan baik hal-hal yang dapat dijangkaunya, atau yang ada di dalam kemampuannya. Hal-hal diluar kemampuan seseorang, seperti cuaca, kejadian-kejadian yang akan datang, biasanya dipasrahkan kepada Tuhan.
Orang-orang berhasil mengoptimalkan kemampuannya sejauh bisa memper-hitungkan hal-hal yang akan datang, sehingga bila sesuatu hal terjadi, tidak lagi menjadi hambatan. Sambil berdoa memohon bantuan Al-lah, jika orang berlaku baik, ia akan berhasil dan terhindarkan dari kegagalan yang fatal.
5-Mendalami Kisah Para Rasul 16 ayat 16-31.
a) Membaca Kisah Para Rasul 16 ayat 16-31.
Pada suatu kali, ketika kami pergi ke tempat sembahyang itu, kami bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung; dengan tenungan-tenungannya tuan-tuannya memperoleh penghasilan besar. Ia mengikuti Paulus dan kami dari belakang sambil berseru, katanya: “Orang-orang ini adalah hamba Al-lah Yang Mahatinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan.” Hal itu dilakukannya beberapa hari lamanya. Tetapi ketika Paulus tidak tahan lagi akan gangguan itu, ia berpaling dan berkata kepada roh itu: “Demi nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini.” Seketika itu juga keluarlah roh itu.
Ketika tuan-tuan perempuan itu melihat, bahwa harapan mereka akan mendapat penghasilan lenyap, mereka menangkap Paulus dan Silas, lalu menyeret mereka ke pasar untuk menghadap penguasa. Setelah mereka membawa keduanya menghadap pembesar-pembesar kota itu, berkatalah mereka, katanya: “Orang-orang ini mengacau kota kita ini, karena mereka orang Yahudi, dan mereka mengajarkan adat istiadat, yang kita sebagai orang Rum tidak boleh menerimanya atau menurutinya.”
Juga orang banyak bangkit menentang mereka. Lalu pembesar-pembesar kota itu menyuruh mengoyakkan pakaian dari tubuh mereka dan mendera mereka. Setelah mereka berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh. Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat.
Tetapi kira-kira tengah malam, Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Al-lah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua. Ketika kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, karena ia menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri.
Tetapi Paulus berseru dengan suara nyaring, katanya: “Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!” Kepala penjara itu menyuruh membawa suluh, lalu berlari masuk dan dengan gemetar tersungkurlah ia di depan Paulus dan Silas. Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: “Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?” Jawab mereka: “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.”
b) Mencari inspirasi dari Kitab Suci.
Setelah membaca teks Kisah Para Rasul 16 ayat 16-31 tersebut, coba jawablah pertanyaan berikut pada kolom yang disediakan:
Pertanyaan :
1) Persoalan apa yang dialami Paulus dan Silas?
2) Bagaimana Paulus dan menyelesaikan persoalan itu?
3) Apa makna kisah Paulus dan Silas tersebut bagai hidupmu?
c) Mendiskusikan jawaban dengan teman.
Coba diskusikan jawabanmu dengan teman-temanmu. Berdasarkan hasil diskusi tersebut, buatlah rangkuman jawaban atas pertanyaan di atas.
d.Beberapa catatan tambahan
Paulus dan Silas difitnah dan dilaporkan, sehingga mereka didera dan dipenjara. Menghadapi persoalan itu, Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian pada Al-lah. Berkat doa Paulus dan Silas, terjadilah gempa bumi. Penjaga penjara menyangka para tahanan itu lari, sehingga mau bunuh diri, namun dicegah Paulus. Penjaga itu pun menanyakan apa yang perlu dibuat agar selamat. Paulus mengatakan agar penjaga itu percaya pada Tuhan Yesus Kristus agar ia dan seisi rumahnya selamat.
Manusia memiliki akal budi. Jika akalnya senantiasa dikembangkan, ia bisa memikirkan banyak hal. Namun ada saja yang tidak terjangkau oleh pikirannya, khususnya mengenai peristiwa yang akan datang. Selain itu dalam kebersamaan dengan orang lain, ada orang-orang yang tidak sependapat dan sejalan dengan kita. Hal-hal seperti itu menjadi hambatan juga sehingga niat kita tidak terlaksana, dan pekerjaan kita tidak berhasil secara optimal bahkan gagal.
Belajar dari Paulus dan Silas serta nasihat Tuhan Yesus, penting bagi kita untuk selalu berdoa agar dijauhkan dari segala percobaan dan memohon bantuan Roh Kudus untuk memberi kekuatan, sehingga dapat menghadapi persoalan dan pekerjaan itu dengan baik.
Untuk Diingat : Kira-kira tengah malam, Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Al-lah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua (Kisah Para Rasul 16 ayat 25-26).
6- Refleksi dan Aksi.
– Bacalah kembali kisah kegagalanmu!
– Bacalah kembali rangkuman hasil mendalami Kisah Para Rasul 16 ayat 16-31.
– Sejauh mana kamu telah mempersiapkan diri dan memohon bantuan Roh Kudus, dan apa saja niatmu ke depan?
Tulislah hasil refleksimu dalam salah satu bentuk puisi, syair, gambar, pantun, uraian, atau doa. Sampaikan hasil karya serta pengalamanmu menghadapi kesulitan serta upaya yang dilakukan untuk mengatasinya, di dalam kelompok atau sesuai permintaan guru!
7- Evaluasi.
Jawablah pertanyaan berikut:
a. Ceritakan kembali secara singkat Kisah Paulus dan Silas dalam Kisah Para Rasul 16 ayat 16-31?
b. Jelaskan makna kisah tersebut bagi hidupmu!