Pasal 2: Alkitab dan Tradisi.

Setelah pada zaman dahulu Al-lah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Al-lah telah menjadikan alam semesta. ( Ibrani 1:1-2 ) 

Apakah yang dimaksud dengan Alkitab?
Suatu kumpulan tulisan-tulisan yang merupakan hasil inspirasi Al-lah dan yang mengandung pesan-pesan keselamatan.
“Segala tulisan yang diilhamkan Al-lah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Al-lah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik” ( 2 Timotius 3:16-17 ) 

Apa yang dimaksud dengan kata “hasil inspirasi Al-lah”?
Artinya adalah bahwa Al-lah memilih beberapa orang dan membimbing mereka untuk menuliskan segala hal, dan hanya hal-hal tertentu, yang Al-lah ingin untuk dituliskan.
“Sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Al-lah.” ( 2 Petrus 1:21 ).


Lantas, sesungguhnya siapakah pengarang Alkitab yang sebenarnya?

Al-lah tentunya, karena Dialah yang membimbing orang-orang ini untuk menuliskan hal-hal yang diinginkan-Nya, meskipun Dia membiarkan mereka menulis dengan bahasa dan gaya mereka masing-masing.
“Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia. Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh pernyataan Yesus Kristus.”( Galatia 1:11-12 ).

Kapankah segala tulisan-tulisan ini dijadikan satu?

Gereja Katolik menjadikan semuanya dalam satu buku antara tahun 350-405 Masehi.

Bagaimana pembagian dalam Alkitab?
Alkitab terbagi dalam dua bagian utama, Perjanjian Lama ( Yahudi) dan Perjanjian Baru.

Apa yang termasuk dalam Perjanjian Lama?
Perjanjian Lama mengandung hal-hal yang diwahyukan oleh Al-lah kepada umat manusia sejak awal dunia sampai dnegan kedatangan Putera-Nya, Yesus Kristus.

Apa yang termasuk dalam Perjanjian Baru?
Perjanjian Baru mengandung apa yang Tuhan wahyukan melalui Putera-Nya dan melalui Para Rasul-Nya

Apakah mungkin seseorang bisa salah mengartikan isi Alkitab?
Memang benar, bahkan Alkitab sendiri mengatakan demikian.
“Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain. “( 2 Petrus 3:16 ).

Apakah segala pengetahuan kita tentang apa yang Tuhan ajarkan hanya kita dapat melalui Alkitab saja?
Tidak, ada juga apa yang disebut sebagai Tradisi Suci.
“Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini” ( Yohanes 20:30 ).

Apakah yang dimaksud dengan Tradisi?
Yaitu Firman Al-lah yang diturunkan kepada kita melalui para Rasul dalam pengajarannya dan melalui para penerusnya dalam Gereja sampai hari ini.
“Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis. ” ( 2 Tesalonika 2:15 ).

Apakah kamu harus percaya pada Tradisi?
Ya, karena Tradisi meneruskan firman Al-lah yang murni. Tradisi Suci bersama-sama dengan Kitab Suci membentuk satu deposit yang utuh dari firman Al-lah. Umat Kristen perdana belajar segalanya dari Tradisi, karena baru nanti kemudian sebagian dari ajaran-ajaran Yesus dituliskan. Tulisan yang terakhir dituliskan yaitu menjelang akhir abad pertama.

Apakah kita boleh untuk memilih apa yang kita inginkan?
Tidak, kita wajib untuk menerima segala kebenaran yang tercantum dalam Alkitab dan Tradisi, karena inilah cara Tuhan berbicara kepada kita.

Bagaimana kita dapat mengetahui dan mengerti arti sebenarnya dari firman Al-lah?
Tugas menjelaskan secara resmi arti dari firman Al-lah dalam Alkitab dan Tradisi telah dipercayakan kepada Gereja yang hidup, yang didirikan oleh Tuhan kita.

 

Bahan Renungan!

Masalah-masalah duniawi dan masalah-masalah iman datang dari Tuhan yang sama. Oleh karenanya tidak bisa ada kontrakdiksi antara Alkitab dan ilmu pengetahuan karena keduanya sama-sama mencari kebenaran yang tidak bisa diubah. Kisah penciptaan dunia dan umat manusia, sebagai contohnya, tidak dimaksudkan oleh Al-lah sebagai suatu penjelasan ilmiah, tetapi semata-mata sebagai suatu cara untuk membimbing orang-orang pada masa itu.

“Mengabaikan Kitab Suci sama dengan mengabaikan Kristus ( Santo Yeremia )”.

Banyak orang membeli Alkitab, mulai membacanya dan lantas berhenti, karena membaca Alkitab tanpa bantuan bisa mematahkan semangat. Bacalah Kitab Suci dengan bantuan buku-buku yang berisi tafsiran ayat-ayat Kitab Suci.