SD Kelas 5 – Bab 4B – Masyarakat – Kejujuran dan Keadilan.

1, Pendahuluan.

Kejujuran dan keadilan adalah moral dasar yang utama. Kejujuran dan keadilan seperti dua sisi pada satu mata uang. Keadilan akan terjadi kalau ada kejujuran. Ketika orang berbuat tidak jujur maka keadilan tidak mungkin terjadi. Kejujuran menyangkut diri sendiri, keadilan berhubungan dengan orang lain atau masyarakat. Keadilan secara mendasar berhubungan dengan hak dan kewajiban. Orang dapat menerima haknya setelah melakukan kewajibannya. Berkaitan dengan distribusi keadilan menyangkut proporsi dan kebutuhan. Bagi yang lebih membutuhkan dapat diberikan lebih daripada yang kurang membutuhkan, inilah adil.

Doa : Al-lah Bapa di surga, puji dan syukur kami haturkan ke hadirat-Mu karena pada hari ini kami dapat berkumpul untuk belajar bersama. Kami ingin belajar mengenai kejujuran dan keadilan. Bantulah kami agar kami mampu memahami, meresapkan dalam hati dan melaksanakan tindakan yang jujur dan adil dalam hidup sehari-hari. Amin.

2, Mengamati Pengalaman Berkaitan Kejujuran dan Keadilan.

– Kita sering mendengar berita akan berbagai tindak korupsi, misalnya menyontek dan sebagainya. Tindakan-tindakan itu termasuk dalam tindakan yang tidak jujur dan tidak adil. Di tengah berita seperti itu, kita pun pernah mendengar adanya upaya untuk mengembangkan perilaku jujur dan adil, antara lain: kantin kejujuran. Apa itu kantin kejujuran, marilah kita simak kisah berikut:

Uniknya Kantin Kejujuran. Oleh. Meta Karunia.
(untuk kepentingan pelajaran ini telah diadaptasi seperlunya tanpa mengubah isi).

Pagi itu sekitar pukul sembilan, saya dan seorang teman saya hendak menuju musala fakultas untuk melaksanan shalat duha. Sesampainya di musala, sesudah berwudhu, mata saya menangkap pemandangan unik. Belum tahu pasti pemandangan apa. Lalu, saya mendekati pemandangan tersebut. Saya kaget ketika melihatnya. Ada dua kantong plastik berwarna hitam untuk arem-arem dan yang berwarna putih untuk keripik tela. Dan lebih unik lagi ada kertas di atas masing-masing kantong plastik tersebut.

Saya mulai berpikir, ternyata ini yang disebut kantin kejujuran. Kantin kejujuran adalah salah satu cara berwirausaha yang kreatif. Cara berjualan yang sederhana. Anda tidak perlu menunggui barang dagangan Anda sampai ada si pembeli. Letakkan saja barang dagangan Anda, yang menurut Anda sendiri tempat tersebut strategis: ramai didatangi orang. Buat para mahasiswa atau pelajar dan untuk semuanya, ini bisa dijadikan pembelajaran sekaligus bisnis peluang usaha untuk menambah penghasilan.

Kantin kejujuran memang unik. Lebih unik lagi penjual dan transaksi dilakukan di rumah Al-lah. Subhanallah. Ini adalah pertama kali saya menjumpai secara langsung dengan mata kepala saya sendiri. Tidak lama kemudian, otak saya memunculkan poin-poin yang menyangkut kelebihan dan kekurangan dari kantin kejujuran ini.

Kelebihan :
– Melatih kejujuran dari para pembeli menjadi tujuan yang paling menonjol. Sekarang ini menemukan orang-orang jujur mulai susah. Memprihatinkan.
– Kreatif. Kantin kejujuran adalah kantin yang menawarkan cara yang kreatif untuk menarik minat pembeli agar si pembeli membeli produk yang di tawarkan.

Kekurangan :
– Kerugian. Penjual bisa saja mengalami kerugian dan tidak dapat mengembalikan modal alias bangkrut atau gulung tikar. Misalnya, pembeli hanya mengambil produk penjual tanpa memasukkan uang bayaran kedalam tempat yang disediakan.
– Pencurian. Sangat mungkin hal ini terjadi. karena uang hasil penjualan tidak ada yang menjaga bisa hilang diambil maling.
– Sesudah shalat duha, perut saya mulai demo. Iseng-iseng saya mencoba membeli satu buah arem-arem untuk mengisi perut yang kosong, enak juga rasanya.

Mengungkapkan Pertanyaan.

a, Menyusun pertanyaan pribadi.
Setelah membaca kisah kantin kejujuran, susunlah pertanyaan berkaitan dengan peristiwa tersebut, misalnya:
1) Apa yang dimaksud kantin kejujuran?
2) Bagaimana cara membeli di kantin kejujuran?
3) Apakah kantin kejujuran dapat berjalan dengan baik?
4) Mengapa diadakan kantin kejujuran?
5) Bagaimana tanggapan orang-orang?

b, Menyusun pertanyaan bersama. 
Setelah menyusun pertanyaan pribadi, diskusikan pertanyaanmu dengan per-tanyaan-pertanyaan temanmu sekelas. Bersama teman-teman sekelas, pilihlah pertanyaan-pertanyaan yang pokok untuk didalami dan dipelajari bersama.

 

4-Mencari Jawaban dengan Melakukan Wawancara atau Membaca Referensi.

a) Wawancara.
Bersama teman-teman kelompokmu, lakukan wawancara dengan orang-orang yang terlibat dalam Kantin kejujuran yang ada di sekitarmu. Pertanyaannya sesuai dengan pertanyaan yang telah disepakati kelas atau mencari dan membaca buku di perpustakaan.

b) Mendiskusikan hasil wawancara.
Diskusikan hasil wawancara kelompokmu dengan kelompok lainnya. Adakah jawaban yang sama antarkelompok? Adakah jawaban yang berbeda? Di antara jawaban yang berbeda itu, jawaban mana yang dapat diterima bersama? Berdasar-kan laporan seluruh kelompok, buatlah kesimpulan.

c) Beberapa catatan tambahan.

Melihat keprihatinan dalam masyarakat yang banyak bertindak tidak jujur dan tidak adil, berbagai lembaga pendidikan membangun sarana untuk mengembangkan perilaku jujur dan adil, yakni kantin kejujuran. Dalam kantin itu tidak ada penjualnya, orang yang membeli mengambil barang dan menaruh uang di tempat yang disediakan. Bagi yang menyadari dan berniat baik, hal itu dapat berjalan dan menjadi kesempatan menguji komitmen terhadap kejujuran dan keadilan.

Namun, di tengah upaya itu, masih ada sebagian yang bertindak tidak jujur dan tidak adil, yakni mengambil barang dan tidak menaruh uang.

5-Mendalami Kisah Para Rasul 5 ayat 1-10.

a) Membaca Kisah Para Rasul 5 ayat 1-10.

Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta istrinya, Safira, menjual sebidang tanah. Dengan setahu istrinya, ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul. Tetapi Petrus berkata: “Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?

Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Al-lah.” Ketika mendengar perkataan itu, rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu.

Lalu datanglah beberapa orang muda; mereka mengafani mayat itu, mengusungnya ke luar dan pergi menguburnya. Kira-kira tiga jam kemudian, masuklah istri Ananias, tetapi ia tidak tahu apa yang telah terjadi. Kata Petrus kepadanya: “Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?” Jawab perempuan itu: “Betul sekian.”

Kata Petrus: “Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar.” Lalu rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya. Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia sudah mati, lalu mereka mengusungnya ke luar dan menguburnya di samping suaminya.

b) Mencari inspirasi dari Kitab Suci.
Setelah membaca teks Kisah Para Rasul 5 ayat 1-10 tersebut, coba jawablah  pertanyaan berikut pada kolom yang disediakan!

Pertanyaan :
1) Apa yang dilakukan Ananias dan isterinya?
2) Apa yang dikatakan St. Petrus kepadanya?
3) Apa akibat dari ketidakjujuran Ananias?
4) Pesan apa yang kamu temukan dari teks tersebut?
5) Bagaimana mewujudkan itu dalam hidup?

c) Mendiskusikan jawaban dengan teman. 
Coba diskusikan jawabanmu dengan teman-temanmu. Buatlah rangkuman dari jawaban teman-temanmu dan jawabanmu tesebut.

d) Beberapa catatan tambahan.

Dalam Kisah Para Rasul tersebut, tampak akibat dari orang tidak jujur adalah kematian. Demikian dalam masyarakat kita, kalau orang-orang tidak berbuat jujur dan adil, maka masyarakat itu akan menuju pada kehancuran dan kematian. Meskipun nyatanya orang-orangnya masih hidup. Sesungguhnya masyarakatnya sudah tidak punya daya hidup karena pelestari kehidupan masyarakat adalah kejujuran dan keadilan.

Di hadapan manusia, orang masih bisa menipu, tidak jujur, dan tidak adil. Namun, di hadapan Tuhan dan Roh Kudus, sebagaimana dikatakan dalam kisah para rasul, orang tidak dapat mengelak lagi.

Lebih dari itu, sebagaimana Yesus perbuat, sebagai murid Yesus kita diharapkan untuk tidak hanya berbuat adil, melainkan murah hati, sebagaimana dikisahkan dalam Matius 20:1-16.

Untuk Diingat : 

Tetapi Petrus berkata: “Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Al-lah.” (Kisah Para Rasul 5 ayat 3-4).

6)  Refleksi dan Aksi.
– Bacalah kembali rangkuman jawaban hasil wawancaramu tentang kantin kejujuran!
– Bacalah kembali rangkuman hasil mendalami Kisah para Rasul 5:1-10!
– Apakah kamu sudah berusaha bertindak jujur dan Adil? Dan apa yang kamu lakukan selanjutnya tentang kejujuran dan keadilan?

Tulislah hasil refleksimu dalam salah satu bentuk puisi, syair, gambar, pantun, uraian, atau doa.

7) Evaluasi.

Jawablah pertanyaan berikut:
a) Jelaskan makna tindakan jujur dan adil dalam masyarakat!
b) Apa pesan Kisah Para Rasul 5 ayat 1-10?
c) Apa pesan perumpamaan Yesus dalam Matius 20 ayat 1-16.