Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 9799 | 25 Dec 2024
Klinis : defisit perawatan diri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi defisit perawatan diri.
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Perawatan Diri
Penjelasan:
Defisit Perawatan Diri adalah ketidakmampuan individu untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri secara mandiri. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penurunan kemampuan fisik, kognitif, atau psikologis.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
Dalam SDKI, Defisit Perawatan Diri didefinisikan sebagai "Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan satu atau lebih aktivitas perawatan diri". Terdapat beberapa karakteristik definisi yang terkait, seperti ketergantungan dalam mandi, berpakaian, berhias, makan, dan lainnya.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Pada SLKI, luaran yang diharapkan untuk Defisit Perawatan Diri adalah peningkatan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri. Indikator luaran dapat mencakup kebersihan diri, penampilan yang rapi, dan tingkat kemandirian dalam perawatan diri.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Defisit Perawatan Diri mencakup:
1. Bantuan Perawatan Diri: Membantu pasien dalam melakukan aktivitas perawatan diri sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.
2. Pelatihan Perawatan Diri: Memberikan edukasi dan pelatihan kepada pasien untuk meningkatkan kemandirian dalam melakukan perawatan diri.
3. Modifikasi Lingkungan: Mengidentifikasi dan melakukan adaptasi lingkungan untuk mendukung kemandirian pasien dalam perawatan diri.
Dalam praktik keperawatan, diagnosis, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai dengan SDKI, SLKI, dan SIKI dapat membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstruktur dan berpusat pada pasien. -
Article No. 9800 | 25 Dec 2024
Klinis : defisit perawatan diri
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait kondisi "defisit perawatan diri" berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI).
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi "defisit perawatan diri":
Diagnosa Keperawatan SDKI yang tepat untuk kondisi "defisit perawatan diri" adalah "Bersih Diri Tidak Adekuat". Definisi dari diagnosa ini adalah "Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri sendiri."
Penjelasan:
Kondisi "defisit perawatan diri" menggambarkan ketidakmampuan pasien dalam melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri, seperti mandi, berpakaian, berhias, menggunakan toilet, dan lain-lain. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penurunan fungsi fisik, gangguan kognitif, atau keterbatasan fisik. Diagnosa Keperawatan "Bersih Diri Tidak Adekuat" secara tepat menggambarkan kondisi ini dan menjadi dasar untuk merencanakan Asuhan Keperawatan yang sesuai.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Berdasarkan diagnosa Keperawatan "Bersih Diri Tidak Adekuat", Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan adalah "Kebersihan Diri Membaik". Definisi dari Luaran ini adalah "Kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri sendiri."
Penjelasan:
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan adalah peningkatan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri. Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya peningkatan kemampuan pasien dalam melakukan mandi, berpakaian, berhias, menggunakan toilet, dan lain-lain. Pencapaian Luaran ini akan menjadi indikator keberhasilan Asuhan Keperawatan yang diberikan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Berdasarkan diagnosa Keperawatan "Bersih Diri Tidak Adekuat" dan Luaran yang diharapkan "Kebersihan Diri Membaik", Intervensi Keperawatan yang diperlukan adalah:
1. Memandikan
2. Membantu Berdandan
3. Membantu Berpakaian
4. Membantu Penggunaan Toilet
Penjelasan:
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran "Kebersihan Diri Membaik" meliputi:
1. Memandikan: Membantu pasien dalam melakukan aktivitas mandi, mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga evaluasi.
2. Membantu Berdandan: Membantu pasien dalam melakukan aktivitas berhias, seperti menyisir rambut, menggosok gigi, dan lain-lain.
3. Membantu Berpakaian: Membantu pasien dalam melakukan aktivitas berpakaian, baik dalam memilih, memakai, maupun melepas pakaian.
4. Membantu Penggunaan Toilet: Membantu pasien dalam melakukan aktivitas penggunaan toilet, mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga evaluasi.
Dengan penerapan Intervensi Keperawatan yang tepat, diharapkan Luaran "Kebersihan Diri Membaik" dapat tercapai, sehingga pasien dapat melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri dan meningkatkan kualitas hidup. -
Article No. 9801 | 25 Dec 2024
Klinis : Anak T usia 4 tahun datang dengan keluhan diare. Anak T tampak Lesu, lunglai, tidak sadar, mata sangat cekung dan kering, air mata tidak ada, mulit dan lidah sangat kering, malas minumatau tidak bisa minum, turgor kulit kembali sangat lambat. BB sekarang= 15 k. Demam suhu 38.5 ◦C, nadi 90x/mnt, akral hangat. Ibunya mengatakna anak T sudah BAB encer 7x
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan: Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan melalui diare.
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Kekurangan volume cairan adalah kondisi di mana individu mengalami kehilangan cairan tubuh yang berlebihan dan tidak dapat digantikan secara adekuat.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pemulihan status hidrasi adalah keadaan di mana individu dapat mempertahankan volume cairan tubuh dan keseimbangan elektrolit yang adekuat.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen cairan adalah upaya untuk mempertahankan atau memulihkan status hidrasi yang adekuat pada individu.
2. Diagnosa Keperawatan: Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi.
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh di atas normal.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Stabilitas suhu tubuh adalah keadaan di mana individu dapat mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen demam adalah upaya untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat di atas normal.
3. Diagnosa Keperawatan: Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan asupan makanan.
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh adalah kondisi di mana asupan makanan atau minuman tidak memenuhi kebutuhan metabolik individu.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Status nutrisi adekuat adalah keadaan di mana individu dapat mempertahankan asupan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan tubuhnya.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen nutrisi adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi individu sesuai dengan kondisinya.
Dengan memahami diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan sesuai dengan standar praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 9802 | 25 Dec 2024
Klinis : Anak T usia 4 tahun datang dengan keluhan diare. Anak T tampak Lesu, lunglai, tidak sadar, mata sangat cekung dan kering, air mata tidak ada, mulit dan lidah sangat kering, malas minumatau tidak bisa minum, turgor kulit kembali sangat lambat. BB sekarang= 15 k. Demam suhu 38.5 ◦C, nadi 90x/mnt, akral hangat. Ibunya mengatakna anak T sudah BAB encer 7x
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dideskripsikan, anak T usia 4 tahun mengalami kondisi yang mengindikasikan dehidrasi berat akibat diare. Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakseimbangan Cairan
- SDKI: Risiko mengalami kekurangan atau kelebihan cairan, elektrolit, dan asam-basa yang dapat membahayakan kesehatan.
- SLKI: Pemulihan keseimbangan cairan dan elektrolit.
- SIKI: Pemberian cairan dan elektrolit, Pemantauan tanda-tanda vital, dan Manajemen diare.
Penjelasan Singkat:
Kondisi anak T dengan diare yang disertai gejala dehidrasi berat seperti lunglai, tidak sadar, mata cekung, mulut dan lidah kering, turgor kulit lambat, dan penurunan berat badan mengindikasikan adanya risiko ketidakseimbangan cairan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemberian cairan dan elektrolit, pemantauan tanda-tanda vital, serta manajemen diare untuk mengatasi kehilangan cairan dan elektrolit yang berlebihan. Tujuannya adalah untuk memulihkan keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga kondisi anak T dapat stabil.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Nurse -
Article No. 9803 | 25 Dec 2024
Klinis : Anak T usia 4 tahun datang dengan keluhan diare. Anak T tampak Lesu, lunglai, tidak sadar, mata sangat cekung dan kering, air mata tidak ada, mulit dan lidah sangat kering, malas minumatau tidak bisa minum, turgor kulit kembali sangat lambat. BB sekarang= 15 k. Demam suhu 38.5 ◦C, nadi 90x/mnt, akral hangat. Ibunya mengatakna anak T sudah BAB encer 7x
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi di atas adalah:
1. Defisit Volume Cairan
Anak T mengalami tanda-tanda dehidrasi yang jelas, seperti letargi, mata cekung, mulut dan lidah kering, turgor kulit lambat, serta diare yang berlebihan. Hal ini menunjukkan adanya defisit volume cairan yang signifikan.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Keseimbangan Cairan Tercapai
- Indikator:
a. Tanda-tanda vital dalam batas normal
b. Turgor kulit baik
c. Mukosa lembab
d. Eliminasi urin adekuat
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Monitor status hidrasi
- Monitor tanda-tanda dehidrasi (letargi, mata cekung, mulut kering, turgor kulit)
- Monitor intake dan output cairan
- Monitor kadar elektrolit
2. Berikan terapi rehidrasi sesuai indikasi
- Berikan cairan intravena bila perlu untuk mengatasi dehidrasi berat
- Berikan cairan oral bila toleransi baik
- Pantau pemberian cairan untuk mencapai keseimbangan cairan
3. Edukasi kepada orang tua tentang manajemen diare dan pencegahan dehidrasi
- Jelaskan pentingnya pemberian cairan yang adekuat
- Ajarkan teknik pemberian cairan oral yang benar
- Ajarkan tanda-tanda dehidrasi yang harus segera dilaporkan
Penjelasan rinci:
Anak T mengalami kondisi dehidrasi yang cukup berat ditandai dengan gejala-gejala seperti letargi, mata cekung, mulut dan lidah kering, turgor kulit lambat, serta diare yang berlebihan. Hal ini menunjukkan adanya defisit volume cairan yang signifikan dan memerlukan segera intervensi rehidrasi. Luaran yang diharapkan adalah tercapainya keseimbangan cairan, yang ditandai dengan stabilnya tanda-tanda vital, mukosa lembab, turgor kulit baik, dan eliminasi urin yang adekuat. Intervensi keperawatan yang perlu dilakukan meliputi pemantauan status hidrasi, pemberian terapi rehidrasi sesuai indikasi (cairan intravena atau oral), serta edukasi kepada orang tua tentang manajemen diare dan pencegahan dehidrasi. Tujuannya adalah untuk mengatasi defisit volume cairan dan mencapai keseimbangan cairan yang optimal pada anak T. -
Article No. 9804 | 25 Dec 2024
Klinis : Anak T usia 4 tahun datang dengan keluhan diare. Anak T tampak Lesu, lunglai, tidak sadar, mata sangat cekung dan kering, air mata tidak ada, mulit dan lidah sangat kering, malas minumatau tidak bisa minum, turgor kulit kembali sangat lambat. BB sekarang= 15 k. Demam suhu 38.5 ◦C, nadi 90x/mnt, akral hangat. Ibunya mengatakna anak T sudah BAB encer 7x
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, sebagai seorang perawat, saya akan memberikan analisis yang rinci terkait diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk menangani kasus anak T usia 4 tahun dengan keluhan diare.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Kekurangan Volume Cairan (D.0107) berhubungan dengan kehilangan cairan melalui diare yang ditandai dengan anak tampak lesu, lunglai, tidak sadar, mata cekung dan kering, air mata tidak ada, mulut dan lidah sangat kering, malas minum atau tidak bisa minum, turgor kulit kembali sangat lambat.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Keseimbangan Cairan (L.0101)
- Indikator:
a. Tanda-tanda vital dalam batas normal (suhu 36,5-37,5°C, nadi 80-100x/menit)
b. Mukosa mulut lembab
c. Turgor kulit baik
d. Berat badan kembali ke berat badan ideal
- Target: Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2-3 hari, keseimbangan cairan anak T akan tercapai.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Cairan (I.0107)
- Tindakan:
a. Kaji status cairan dan tanda-tanda dehidrasi
b. Gantikan cairan yang hilang melalui diare secara bertahap
c. Berikan cairan oral atau parenteral sesuai kebutuhan
d. Monitor intake dan output cairan
e. Monitor tanda-tanda vital
2. Pemantauan Tanda-tanda Vital (I.0501)
- Tindakan:
a. Ukur suhu tubuh, nadi, dan pernapasan secara berkala
b. Catat dan evaluasi temuan
c. Laporkan perubahan tanda-tanda vital yang signifikan
3. Perawatan Mulut (I.1203)
- Tindakan:
a. Bersihkan mulut dan lidah secara lembut
b. Berikan pelembab atau saliva artifisial untuk mempertahankan kelembaban
c. Pantau status hidrasi mukosa mulut
Dalam menangani kasus anak T dengan diare, perlu dilakukan penilaian yang komprehensif dan intervensi yang tepat untuk memulihkan keseimbangan cairan dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Perawat harus memantau tanda-tanda vital, status hidrasi, dan intake-output cairan secara ketat serta memberikan dukungan cairan yang sesuai. Penanganan yang cepat dan efektif sangat penting untuk mencegah dehidrasi berat dan menjaga kesehatan anak T.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. Wassalamu'alaikum. -
Article No. 9805 | 25 Dec 2024
Klinis : Anak T usia 4 tahun datang dengan keluhan diare. Anak T tampak Lesu, lunglai, tidak sadar, mata sangat cekung dan kering, air mata tidak ada, mulit dan lidah sangat kering, malas minumatau tidak bisa minum, turgor kulit kembali sangat lambat. BB sekarang= 15 k. Demam suhu 38.5 ◦C, nadi 90x/mnt, akral hangat. Ibunya mengatakna anak T sudah BAB encer 7x
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: E86.0
- Deskripsi: Dehidrasi isosmotik
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 96.30
- Deskripsi: Terapi rehidrasi intravena, tidak lanjut
Penjelasan:
Anak T, usia 4 tahun, datang dengan keluhan diare yang sudah berlangsung selama 7 kali BAB encer. Berdasarkan gejala yang dilaporkan, anak tampak mengalami dehidrasi berat dengan tanda-tanda yang khas, yaitu: tampak lesu, lunglai, tidak sadar, mata sangat cekung dan kering, tidak ada air mata, mulut dan lidah sangat kering, malas atau tidak bisa minum, turgor kulit yang kembali sangat lambat, serta demam suhu 38,5°C.
Kondisi ini sesuai dengan diagnosis Dehidrasi isosmotik (E86.0) berdasarkan ICD-10. Pasien membutuhkan terapi rehidrasi intravena (kode ICD-9-CM 96.30) untuk mengatasi kehilangan cairan dan elektrolit yang signifikan akibat diare. -
Article No. 9806 | 25 Dec 2024
Klinis : Anak T usia 4 tahun datang dengan keluhan diare. Anak T tampak Lesu, lunglai, tidak sadar, mata sangat cekung dan kering, air mata tidak ada, mulit dan lidah sangat kering, malas minumatau tidak bisa minum, turgor kulit kembali sangat lambat. BB sekarang= 15 k. Demam suhu 38.5 ◦C, nadi 90x/mnt, akral hangat. Ibunya mengatakna anak T sudah BAB encer 7x
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi anak T usia 4 tahun dengan keluhan diare yang disertai gejala dehidrasi berat, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
Kekurangan Volume Cairan (NANDA-I: Fluid Volume Deficit)
2. Penjelasan Singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keadaan di mana tubuh kehilangan cairan dan elektrolit melebihi intake sehingga dapat mengakibatkan penurunan volume cairan intraselular, ekstraselular, atau keduanya.
- Karakteristik Utama: Turgor kulit kembali sangat lambat, mata cekung, mulut dan lidah kering, malas minum atau tidak bisa minum.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Pasien dapat mempertahankan volume cairan yang adekuat, tidak terjadi komplikasi, dan tanda-tanda dehidrasi menurun.
- Kriteria Hasil: Turgor kulit kembali dengan cepat, mata tidak cekung, mulut dan lidah lembab, dan pasien mampu minum dengan baik.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan tanda-tanda vital, pemantauan input-output cairan, pemberian cairan intravena, pemberian antiemetik (jika perlu), dan edukasi tentang manajemen diare.
- Rasional: Intervensi ini bertujuan untuk mengembalikan dan mempertahankan volume cairan yang adekuat, mengatasi komplikasi, dan mencegah dehidrasi lebih lanjut.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus memperhatikan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk memastikan kualitas dan keselamatan pasien. -
Article No. 9807 | 25 Dec 2024
Klinis : pasien mengeluhkan nyeri di eksremitas bawahnya, nyeri dirasakan sejak 1 tahun yang lalu, pasien mengatakan memiliki asam urat, pasien terdapat bekas luka ringan di kaki, pasien berumur 84 tahun, pasien tidak seimbang berdiri maupun berjalan, pasien mengalami gangguan pendengaran.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda jelaskan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri kronik
2. Risiko jatuh
3. Gangguan mobilitas fisik
Penjelasan:
1. Nyeri Kronik
- SDKI: Nyeri kronik adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang berlangsung lebih dari 3 bulan.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen nyeri, terapi modalitas nyeri, dan edukasi terkait nyeri.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah pengkajian nyeri, pemberian analgesik, kompres hangat/dingin, dan relaksasi.
2. Risiko Jatuh
- SDKI: Risiko jatuh adalah kerentanan individu terhadap jatuh yang dapat menyebabkan cidera fisik.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain identifikasi risiko jatuh, modifikasi lingkungan, dan edukasi pasien dan keluarga.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah skrining risiko jatuh, pengaturan tempat tidur, dan latihan mobilisasi.
3. Gangguan Mobilitas Fisik
- SDKI: Gangguan mobilitas fisik adalah keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disebabkan oleh penurunan kekuatan, ketahanan, dan koordinasi otot.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain latihan mobilitas, terapi posisi, dan alat bantu mobilisasi.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah pengkajian kemampuan mobilitas, latihan transfer, dan pemberian alat bantu.
Pasien dengan usia 84 tahun, asam urat, bekas luka ringan di kaki, serta gangguan pendengaran memerlukan perhatian khusus dalam manajemen perawatannya. Penilaian komprehensif dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya sangat diperlukan untuk mencapai hasil perawatan yang optimal. -
Article No. 9808 | 25 Dec 2024
Klinis : autisme
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi autisme.
Diagnosa Keperawatan:
1. Komunikasi Verbal Terganggu
Definisi: Ketidakmampuan untuk menerima, memproses, mengirim, dan/atau menggunakan sistem simbol verbal secara efektif.
2. Interaksi Sosial Terganggu
Definisi: Ketidakmampuan untuk terlibat dalam hubungan yang saling menguntungkan dengan orang lain.
3. Perilaku Menyimpang
Definisi: Pola perilaku yang tidak sesuai dengan norma, nilai, dan harapan sosial yang berlaku.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan diagnosa keperawatan yang tepat berdasarkan respon klien. Untuk kondisi autisme, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Komunikasi Verbal Terganggu, Interaksi Sosial Terganggu, dan Perilaku Menyimpang.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Untuk kondisi autisme, luaran yang diharapkan mencakup peningkatan kemampuan komunikasi verbal, peningkatan kemampuan interaksi sosial, dan penurunan perilaku menyimpang.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang tepat dalam mencapai luaran yang diharapkan. Untuk kondisi autisme, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi terapi komunikasi, terapi perilaku, dan terapi sosial.
Secara umum, pendekatan keperawatan untuk autisme harus berfokus pada pengembangan kemampuan komunikasi, interaksi sosial, dan manajemen perilaku yang menyimpang. Kolaborasi dengan tim terapeutik lain, seperti terapi okupasi, terapi wicara, dan psikolog, juga sangat penting dalam penanganan pasien dengan autisme.