Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 9863 | 26 Dec 2024
Klinis : Pasien tidak sadar dan suhu tubuh meningkat
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi: Pasien tidak sadar dan suhu tubuh meningkat
Diagnosa Keperawatan yang sesuai berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah:
a. Hipertermia
Definisi: Suhu tubuh di atas normal yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk mengatur suhu.
Faktor yang Berhubungan: Penyakit, cedera, obat-obatan, lingkungan.
b. Penurunan Kesadaran
Definisi: Penurunan tingkat kesadaran yang ditandai dengan respon yang menurun terhadap lingkungan.
Faktor yang Berhubungan: Penyakit, cedera, obat-obatan, gangguan metabolik.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI)
a. Untuk Hipertermia:
- Suhu tubuh kembali normal
- Tanda-tanda vital dalam batas normal
- Tidak ada tanda-tanda infeksi
- Tidak ada komplikasi yang timbul
b. Untuk Penurunan Kesadaran:
- Tingkat kesadaran meningkat
- Tidak ada tanda-tanda cedera akibat penurunan kesadaran
- Tidak ada komplikasi yang timbul
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI)
a. Untuk Hipertermia:
- Monitor suhu tubuh secara berkala
- Berikan cairan intravena untuk rehidrasi
- Lakukan pengompres hangat/dingin untuk menurunkan suhu
- Pantau tanda-tanda vital secara ketat
- Identifikasi dan tangani penyebab hipertermia
- Kolaborasi dengan tim kesehatan untuk pemberian obat penurun demam jika perlu
b. Untuk Penurunan Kesadaran:
- Lakukan penilaian tingkat kesadaran secara berkala
- Jaga posisi kepala agar jalan napas tetap terbuka
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- Pastikan tanda-tanda vital dalam batas normal
- Cegah komplikasi akibat penurunan kesadaran (cedera, aspirasi, dll.)
- Kolaborasi dengan tim kesehatan untuk mengatasi penyebab penurunan kesadaran
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami Diagnosa Keperawatan, Luaran, dan Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk menangani pasien dengan kondisi tidak sadar dan suhu tubuh meningkat. Jangan ragu untuk bertanya lebih lanjut jika Anda membutuhkan tambahan informasi.
Wassalamualaikum. -
Article No. 9864 | 26 Dec 2024
Klinis : pasien mengatakan nyeri dada menjalar ke punggung belakang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar/perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang mengeluhkan nyeri dada menjalar ke punggung belakang.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain, 1994).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pasien melaporkan nyeri terkontrol
2. Pasien dapat mendemonstrasikan teknik manajemen nyeri
3. Pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal
4. Pasien menunjukkan relaksasi otot
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pengkajian nyeri komprehensif
2. Manajemen nyeri farmakologis
3. Manajemen nyeri non-farmakologis
4. Monitoring tanda-tanda vital
5. Fasilitasi istirahat dan tidur
Berdasarkan keluhan pasien yang mengeluhkan nyeri dada menjalar ke punggung belakang, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah Nyeri Akut. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pengkajian nyeri komprehensif, pengelolaan nyeri secara farmakologis maupun non-farmakologis, serta monitoring tanda-tanda vital dan memfasilitasi istirahat dan tidur pasien. -
Article No. 9865 | 26 Dec 2024
Klinis : intoleransi aktivitas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Intoleransi Aktivitas
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Intoleransi Aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan, yang disebabkan oleh keterbatasan fisik atau psikologis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Tujuan utama dari penanganan Intoleransi Aktivitas adalah untuk meningkatkan toleransi dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Luaran yang diharapkan antara lain: Toleransi Aktivitas Meningkat, Kelelahan Berkurang, Performa Aktivitas Meningkat, serta Pemulihan Aktivitas Optimal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan untuk Intoleransi Aktivitas meliputi: Manajemen Aktivitas, Manajemen Energi, Monitoring Tanda Vital, Manajemen Nyeri, serta Peningkatan Mobilitas. Intervensi-intervensi ini bertujuan untuk membantu pasien dalam meningkatkan toleransi dan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari secara aman dan efektif.
Dengan menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar dalam menangani pasien dengan Intoleransi Aktivitas. -
Article No. 9866 | 26 Dec 2024
Klinis : intoleransi aktivitas berhungan dengan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas
Definisi:
Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara permintaan energi dan sumber energi yang tersedia.
Tanda dan Gejala:
1. Melaporkan kelelahan yang tidak sebanding dengan aktivitas
2. Melaporkan kelemahan atau keletihan yang tidak biasa
3. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk melakukan aktivitas
4. Memerlukan periode istirahat yang lebih lama setelah aktivitas
5. Perubahan tanda-tanda vital (denyut nadi, tekanan darah, frekuensi pernapasan) selama atau setelah aktivitas
Faktor Risiko:
1. Kondisi fisik (penyakit, cedera, defisiensi nutrisi)
2. Kondisi psikologis (depresi, kecemasan)
3. Lingkungan (kurangnya dukungan, ketersediaan alat bantu)
4. Gaya hidup (kurang aktivitas, pola tidur tidak teratur)
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Aktivitas
2. Manajemen Energi
3. Peningkatan Tidur
4. Dukungan Emosional
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Toleransi Aktivitas Meningkat
2. Tingkat Energi Memadai
3. Kualitas Tidur Memadai
4. Fungsi Psikologis Memadai
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
Standar SDKI memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk mengembangkan, mendokumentasikan, dan mengkomunikasikan diagnosis keperawatan. Hal ini membantu perawat dalam mengidentifikasi, merumuskan, dan memprioritaskan masalah kesehatan pasien secara akurat dan konsisten. -
Article No. 9867 | 26 Dec 2024
Klinis : intoleransi aktivitas berhungan dengan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi intoleransi aktivitas, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan penurunan kebugaran fisik.
Penjelasan Singkat:
1. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
Intoleransi Aktivitas didefinisikan sebagai keterbatasan dalam toleransi melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau dibutuhkan pada tingkat yang dipertahankan. Hal ini dapat disebabkan oleh penurunan kebugaran fisik, penurunan energi, atau keletihan.
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Luaran yang diharapkan dari penanganan intoleransi aktivitas antara lain: Toleransi Aktivitas Meningkat, Energi Terpelihara, Kelelahan Menurun, dan Kebugaran Fisik Meningkat.
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi: Manajemen Aktivitas, Manajemen Energi, Terapi Aktivitas, dan Edukasi Aktivitas. Tujuannya adalah untuk meningkatkan toleransi aktivitas, menjaga energi yang cukup, mengurangi kelelahan, dan meningkatkan kebugaran fisik pasien.
Secara garis besar, intoleransi aktivitas perlu ditangani dengan pendekatan holistik yang mencakup aspek fisik, psikologis, dan edukasi. Perawat memiliki peran penting dalam mengidentifikasi faktor penyebab, merencanakan intervensi yang tepat, serta memantau dan mengevaluasi perkembangan pasien. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain juga diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 9868 | 26 Dec 2024
Klinis : intoleransi aktivitas berhungan dengan
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan, serta intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi intoleransi aktivitas.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan penurunan kapasitas fisiologis, ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen, dan kelelahan. Diagnosa ini menunjukkan bahwa pasien memiliki keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik akibat dari kondisi medis yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk memenuhi kebutuhan oksigen selama beraktivitas.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Toleransi Aktivitas: Pasien akan menunjukkan peningkatan kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan, sesak napas, atau gejala lainnya.
2. Kontrol Energi: Pasien akan menunjukkan kemampuan untuk mengatur penggunaan energi selama beraktivitas sehingga dapat menyelesaikan aktivitas tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.
3. Pemulihan Energi: Pasien akan menunjukkan kemampuan untuk memulihkan energi setelah melakukan aktivitas fisik.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Aktivitas
- Identifikasi aktivitas yang dapat ditoleransi pasien
- Bantu pasien untuk merencanakan dan menjadwalkan aktivitas sesuai dengan toleransi
- Ajarkan teknik untuk menghemat energi dan mengatur ritme aktivitas
- Pantau tanda-tanda vital pasien selama aktivitas
2. Manajemen Energi
- Identifikasi pola istirahat dan aktivitas pasien
- Ajarkan teknik manajemen energi, seperti menjadwalkan periode istirahat yang cukup
- Bantu pasien untuk mengenali tanda-tanda kelelahan dan menerapkan strategi untuk mencegahnya
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk mengoptimalkan penggunaan energi pasien
3. Terapi Aktivitas
- Berikan aktivitas yang sesuai dengan kemampuan dan toleransi pasien
- Ajarkan teknik relaksasi dan latihan pernapasan untuk membantu pemulihan energi
- Berikan motivasi dan dukungan untuk meningkatkan partisipasi pasien dalam aktivitas
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan intoleransi aktivitas, perawat perlu memahami kondisi pasien secara komprehensif, mengidentifikasi masalah yang dihadapi, serta merancang intervensi yang sesuai untuk meningkatkan toleransi aktivitas, kontrol energi, dan pemulihan energi pasien. Dengan pendekatan yang holistik dan kolaboratif, perawat dapat membantu pasien mencapai kemandirian dan kualitas hidup yang optimal. -
Article No. 9869 | 26 Dec 2024
Klinis : Pasien tidak sadar
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang tidak sadar.
Diagnosa Keperawatan:
Penurunan Kesadaran
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Penurunan Kesadaran didefinisikan sebagai keadaan gangguan kesadaran yang ditandai dengan perubahan tingkat responsivitas terhadap rangsangan internal atau eksternal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat Kesadaran Membaik
2. Fungsi Neurologi Membaik
3. Tidak Terjadi Komplikasi Akibat Penurunan Kesadaran
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan Tanda Vital
2. Pemantauan Tingkat Kesadaran
3. Manajemen Oksigen
4. Pencegahan Komplikasi Penurunan Kesadaran
5. Kolaborasi Penatalaksanaan Medis
Sebagai perawat, saya akan bekerja secara kolaboratif dengan tim medis lainnya untuk memantau tanda vital pasien, tingkat kesadaran, dan memastikan pasien mendapatkan oksigen yang cukup. Selain itu, saya juga akan melakukan upaya pencegahan komplikasi akibat penurunan kesadaran, seperti mengatur posisi pasien, menjaga kebersihan, dan membantu dalam penatalaksanaan medis yang diperlukan. -
Article No. 9870 | 26 Dec 2024
Klinis : Saat pengkajian Tn S mengeluh sesak napas dan batuk berdahak. Tn mengatakan memiliki riwayat penyakit bronchitis sejak kecil. Perokok +, Baru berhenti 2 minggu.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkatnya berdasarkan SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang bebas.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan jalan napas yang bebas dari sekret dan obstruksi.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen jalan napas, terapi oksigen, terapi inhalasi, dan edukasi mengenai manajemen bronkhitis.
Berdasarkan kondisi Tn S yang mengeluh sesak napas dan batuk berdahak, serta memiliki riwayat bronkhitis sejak kecil dan baru berhenti merokok, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen jalan napas, terapi oksigen, terapi inhalasi, dan edukasi mengenai manajemen bronkhitis untuk mempertahankan jalan napas yang bebas dari sekret dan obstruksi. -
Article No. 9871 | 26 Dec 2024
Klinis : An. F mengatakan saat umur 3 bulan gejala diawali dengan mata An. F seperti mata kucing, tidak konsultasi ke dokter. Saat usia 9 bulan mata An. F seperti ada kabut berwarna putih lalu dibawa ke bidan setempat. Pasien berobat usia 1,5 th didiagnosis retinoblastoma ekstraokular, di lakukan kemoterapi 6x, Saat lebaran, mata An. F terkena lato-lato sehingga ata kiri menonjol sejak 3 bulan terakhir (Mei 2023) Pasien kemudian dirujuk dengan OS Retinoblastoma.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi An. F dapat didiagnosis dengan Retinoblastoma. Berikut adalah penjelasan singkat terkait Diagnosa Keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perdarahan Okularis berhubungan dengan proses penyakit retinoblastoma.
2. Ketidakefektifan Pola Napas berhubungan dengan peningkatan tekanan intraokular.
3. Kecemasan berhubungan dengan diagnosis dan prognosis penyakit.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Risiko Perdarahan Okularis: Peningkatan risiko terjadinya perdarahan pada mata atau sekitarnya.
2. Ketidakefektifan Pola Napas: Ketidakmampuan untuk bernapas dengan lancar yang menyebabkan pertukaran gas terganggu.
3. Kecemasan: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap ancaman.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Risiko Perdarahan Okularis: Tidak terjadi perdarahan mata atau sekitarnya.
2. Pola Napas Efektif: Klien bernapas dengan irama, kedalaman, dan frekuensi yang normal.
3. Kecemasan Terkendali: Klien dapat mengendalikan perasaan cemas yang dirasakan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Risiko Perdarahan Okularis:
- Pemantauan tanda-tanda vital
- Pemeriksaan mata
- Pemberian terapi sesuai rekomendasi dokter
2. Ketidakefektifan Pola Napas:
- Pemantauan pola napas
- Pemberian oksigen sesuai kebutuhan
- Upaya relaksasi
3. Kecemasan:
- Identifikasi penyebab kecemasan
- Pemberian informasi dan edukasi
- Teknik relaksasi dan manajemen stres
Tone: Akademis
Persona: Pakar/Perawat -
Article No. 9872 | 26 Dec 2024
Klinis : Pasien anak perempuan berusia 8 tahun dengan diagnosis neuroblastoma, inss stage IV, SIOP high risk, induction phase cycle 7 masuk RSS tanggal 23 Desember 2024 untuk keperluan kemoterapi siklus ke-7. Saat ini mengatakan tidak ada keluhan yang dirasakan. Anak tampak sesuai usianya, tampak lingkaran hitam di area mata dan pipi sedikit bengkak, tidak ada rambut di area wajah dan kepala.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Risiko Kekurangan Volume Cairan berhubungan dengan efek samping kemoterapi.
2. Penjelasan Singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Risiko Kekurangan Volume Cairan: Kondisi di mana individu berisiko mengalami penurunan cairan intravaskular, intraseluler, dan/atau ekstravaskular.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Cairan Tubuh Terpelihara: Keadaan di mana keseimbangan cairan tubuh terjaga.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Pemantauan Cairan: Pengumpulan dan analisis data terkait status cairan tubuh.
- Manajemen Cairan: Pengelolaan pemberian cairan untuk mempertahankan keseimbangan cairan tubuh.
- Edukasi Cairan: Pemberian informasi kepada pasien/keluarga terkait manajemen cairan.
Penjelasan Singkat:
Pasien anak perempuan berusia 8 tahun dengan diagnosis neuroblastoma, INSS stage IV, SIOP high risk, induction phase cycle 7, saat ini tidak ada keluhan tetapi tampak lingkaran hitam di area mata dan pipi sedikit bengkak, serta tidak ada rambut di area wajah dan kepala. Hal ini menunjukkan adanya efek samping kemoterapi yang dapat menyebabkan risiko kekurangan volume cairan. Intervensi keperawatan yang direkomendasikan adalah pemantauan cairan, manajemen cairan, dan edukasi cairan untuk mempertahankan keseimbangan cairan tubuh pasien.