Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 19104 | 30 Jun 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan nyeri haid sudah 3 hari
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien dengan keluhan nyeri haid.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien dengan keluhan nyeri haid adalah "Nyeri Akut". Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut. Nyeri haid atau dismenore merupakan salah satu contoh dari nyeri akut yang dialami oleh pasien.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Penurunan Intensitas Nyeri: Pasien melaporkan penurunan skala nyeri dari skor awal hingga mencapai skor 0-2 pada skala nyeri (misal, Numeric Rating Scale).
2. Peningkatan Kemampuan Mengatasi Nyeri: Pasien mampu mengidentifikasi dan menerapkan strategi manajemen nyeri yang efektif untuk mengurangi nyeri haid.
3. Peningkatan Kenyamanan: Pasien merasa lebih nyaman dan rileks setelah penanganan nyeri haid.
4. Kepuasan Pasien terhadap Penanganan Nyeri: Pasien merasa puas dengan penanganan nyeri haid yang diberikan oleh perawat.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Pengkajian Nyeri:
- Mengkaji karakteristik nyeri haid (lokasi, durasi, frekuensi, intensitas, kualitas, dan faktor pencetus).
- Mengevaluasi efek nyeri terhadap aktivitas, tidur, dan fungsi sehari-hari.
2. Manajemen Nyeri:
- Memberikan analgesik atau obat-obatan yang diresepkan untuk mengurangi nyeri haid.
- Mengajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis, seperti kompres hangat, relaksasi, dan teknik distraksi.
- Melakukan intervensi keperawatan yang dapat menurunkan nyeri, seperti masase, akupressur, atau terapi herbal.
3. Pendidikan Kesehatan:
- Memberikan edukasi kepada pasien tentang penyebab, gejala, dan penanganan nyeri haid.
- Mengajarkan pasien tentang strategi manajemen nyeri yang dapat dilakukan di rumah.
- Memberikan informasi tentang sumber daya atau layanan kesehatan yang dapat diakses untuk penanganan nyeri haid.
4. Evaluasi dan Pemantauan:
- Memantau efektivitas intervensi dalam mengurangi nyeri haid.
- Melakukan evaluasi berkala untuk menilai kemajuan pencapaian tujuan luaran.
- Menyesuaikan intervensi jika diperlukan untuk memaksimalkan pengurangan nyeri haid.
Dengan penerapan diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dengan keluhan nyeri haid dapat memperoleh penanganan yang efektif, sehingga dapat mencapai penurunan intensitas nyeri, peningkatan kemampuan mengatasi nyeri, peningkatan kenyamanan, dan kepuasan pasien terhadap penanganan nyeri yang diberikan. -
Article No. 19105 | 30 Jun 2025
Klinis : Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun, tinggal di lingkungan jalanan perkotaan padat dan hidup tanpa pengawasan orang tua. la sering terlihat marah tanpa sebab, berkata kasar kepada orang lain, dan menunjukkan perilaku agresif seperti melempar benda atau memukul anak lain saat tidak dituruti keinginannya. Hasil observasi perawat menunjukkan bahwa anak memiliki riwayat kekerasan fisik dari pengasuh sebelumnya dan tidak mengikuti pendidikan formal.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
1. Risiko Perilaku Kekerasan
Definisi: Rentannya individu untuk terlibat dalam tindakan yang dapat menyebabkan cedera fisik pada diri sendiri atau orang lain.
Faktor-faktor yang berkontribusi: Riwayat kekerasan fisik dari pengasuh sebelumnya, kurangnya pengawasan orang tua, lingkungan yang tidak kondusif, dan kesulitan mengelola emosi.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Kontrol Perilaku
Definisi: Kemampuan individu untuk mengendalikan atau mengarahkan perilakunya.
Kriteria Hasil:
a. Anak dapat mengidentifikasi pemicu perilaku agresif.
b. Anak dapat mendemonstrasikan strategi yang efektif untuk mengelola emosi negatif.
c. Anak dapat berinteraksi dengan orang lain secara konstruktif.
d. Anak dapat menunjukkan perilaku yang sesuai dengan norma sosial.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Perilaku
Definisi: Intervensi yang dilakukan untuk membantu individu mengembangkan dan mempertahankan perilaku yang diinginkan.
Aktivitas Keperawatan:
a. Mengidentifikasi pemicu perilaku agresif anak.
b. Mengajarkan anak teknik pengelolaan emosi, seperti relaksasi, distraksi, atau pengendalian diri.
c. Membantu anak berlatih komunikasi dan interaksi sosial yang efektif.
d. Memberikan reinforcement positif saat anak menunjukkan perilaku yang sesuai.
e. Melibatkan keluarga atau pengasuh dalam proses perawatan untuk memastikan dukungan dan konsistensi.
f. Berkoordinasi dengan tenaga profesional lain (misalnya psikolog, pekerja sosial) untuk memberikan pendampingan yang komprehensif.
Penjelasan rinci:
Kondisi anak laki-laki berusia 10 tahun yang tinggal di lingkungan padat perkotaan, sering menunjukkan perilaku agresif, dan memiliki riwayat kekerasan fisik dari pengasuh sebelumnya, mengindikasikan adanya risiko perilaku kekerasan. Diagnosa keperawatan ini fokus pada rentannya anak terhadap tindakan yang dapat menyebabkan cedera fisik pada diri sendiri atau orang lain.
Luaran yang diharapkan adalah kontrol perilaku, di mana anak dapat mengidentifikasi pemicu perilaku agresif, mengelola emosi negatif, berinteraksi dengan orang lain secara konstruktif, dan menunjukkan perilaku yang sesuai dengan norma sosial. Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah manajemen perilaku, yang meliputi identifikasi pemicu, pengajaran teknik pengelolaan emosi, pelatihan komunikasi dan interaksi sosial, reinforcement positif, serta koordinasi dengan keluarga dan tenaga profesional lain untuk mendukung proses pemulihan. -
Article No. 19106 | 30 Jun 2025
Klinis : FRAKTUR NASSAL
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan senang hati, saya akan memberikan informasi terkait kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi FRAKTUR NASSAL.
1. Kode ICD-10:
- Kode: S02.2
- Deskripsi: Fraktur tulang hidung
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 21.81
- Deskripsi: Reduksi tertutup fraktur tulang hidung, tanpa fiksasi
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 S02.2 menggambarkan fraktur tulang hidung. Ini merupakan salah satu kategori dari kelompok S02 'Fraktur tengkorak dan tulang wajah', yang mencakup berbagai jenis fraktur pada struktur kranio-fasial.
2. Kode ICD-9-CM 21.81 merujuk pada prosedur reduksi tertutup fraktur tulang hidung, tanpa fiksasi. Ini adalah tindakan untuk memposisikan kembali tulang hidung yang patah ke posisi anatomisnya yang benar, tanpa memerlukan pembedahan terbuka.
Sebagai dokter atau perekam medis, kode-kode ini sangat penting untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan kondisi dan tindakan medis yang dilakukan dengan tepat. Penggunaan sistem klasifikasi ICD yang terstandarisasi membantu menjaga akurasi dan konsistensi dalam pencatatan data medis, serta memfasilitasi analisis epidemiologi dan penagihan klaim asuransi yang akurat. -
Article No. 19107 | 30 Jun 2025
Klinis : DEMAM SUDAH 3 HR, TIMBUL BENJOLAN SEPERTI CACAR BERAIR DAN GATAL, MUNTAH 1X, SUSAH MAKAN.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala yang Anda deskripsikan, yakni demam selama 3 hari, timbul benjolan seperti cacar berair dan gatal, muntah 1 kali, serta kesulitan makan, saya memperkirakan diagnosis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: B08.0
- Deskripsi: Infeksi virus varicella (cacar air)
Infeksi virus varicella, atau lebih dikenal dengan cacar air, adalah kondisi yang ditandai dengan munculnya ruam kulit berupa benjolan berisi cairan yang disertai dengan gejala umum seperti demam dan rasa tidak nyaman. Infeksi ini umumnya terjadi pada anak-anak, namun dapat juga menyerang orang dewasa. Gejala yang Anda deskripsikan, termasuk demam, ruam kulit, gatal, dan kesulitan makan, sangat khas dengan infeksi virus varicella.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk tindakan medis pada infeksi virus varicella.
- Deskripsi: Perawatan untuk infeksi virus varicella biasanya bersifat suportif, seperti pemberian obat antivirus, antipiretik, antihistamin, serta menjaga kebersihan dan kenyamanan pasien. Tindakan medis yang mungkin dilakukan antara lain pemberian obat, kompres untuk meredakan gejala, dan pemantauan kondisi pasien.
Dalam menangani kondisi ini, dokter akan fokus pada manajemen gejala, mencegah komplikasi, dan memastikan pasien tetap terhidrasi dengan baik. Jika terdapat gejala atau komplikasi yang membutuhkan tindakan medis tambahan, maka akan diberikan kode ICD-9-CM yang sesuai. -
Article No. 19108 | 30 Jun 2025
Klinis : DEMAM SUDAH 3 HR, TIMBUL BENJOLAN SEPERTI CACAR BERAIR DAN GATAL, MUNTAH 1X, SUSAH MAKAN.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko infeksi (NANDA-I: 00004)
Definisi: Peningkatan risiko terkena organisme patogen.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Infeksi (10001)
Definisi: Proses masuknya dan berkembangnya organisme patogen dalam tubuh yang dapat menimbulkan tanda dan gejala klinis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Infeksi (10001)
Definisi: Tindakan untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran infeksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Infeksi (10001)
Definisi: Serangkaian tindakan keperawatan untuk mencegah, mengendalikan, dan menangani infeksi.
Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu demam sudah 3 hari, timbul benjolan seperti cacar berair dan gatal, muntah 1 kali, serta susah makan, diagnosis keperawatan yang paling sesuai adalah "Risiko infeksi". Hal ini dikarenakan terdapat gejala-gejala yang menunjukkan adanya proses infeksi dalam tubuh, seperti demam, timbulnya benjolan seperti cacar berair, dan gejala-gejala lainnya.
Perawat perlu melakukan intervensi keperawatan yang berfokus pada manajemen infeksi, seperti melakukan pengkajian tanda dan gejala infeksi, memantau tanda-tanda vital, memberikan terapi sesuai dengan kondisi pasien, serta mengedukasi pasien dan keluarga mengenai pencegahan dan pengendalian infeksi. -
Article No. 19109 | 30 Jun 2025
Klinis : DEMAM SUDAH 3 HR, TIMBUL SEPERTI CACAR BERAIR DAN GATAL, MUNTAH 1X, SUSAH MAKAN.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala yang Anda deskripsikan, yaitu demam selama 3 hari, timbul lesi seperti cacar berair dan gatal, serta disertai dengan muntah dan susah makan, maka diagnosis yang mungkin adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: B08.4
- Deskripsi: Eksantema virus yang tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
- Kode B08.4 dalam ICD-10 mencakup infeksi virus yang menyebabkan erupsi kulit atau eksantema, seperti cacar air (varisela), yang tidak termasuk dalam kategori penyakit tertentu lainnya.
- Gejala demam, lesi seperti cacar berair, dan gatal adalah karakteristik dari infeksi virus eksantematosa, seperti varisela.
- Adanya gejala tambahan seperti muntah dan susah makan juga dapat menyertai kondisi ini.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk kondisi ini.
- Deskripsi: Tidak ada prosedur atau tindakan medis yang spesifik yang perlu dilaporkan.
Dalam kasus ini, tidak ada kode ICD-9-CM Procedure yang perlu dilaporkan, karena penatalaksanaan umumnya bersifat suportif, seperti pemberian obat simptomatik untuk menangani gejala dan memantau perkembangan pasien. -
Article No. 19110 | 30 Jun 2025
Klinis : DEMAM SUDAH 3 HR, TIMBUL SEPERTI CACAR BERAIR DAN GATAL, MUNTAH 1X, SUSAH MAKAN.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Suhu Tubuh (00006)
Definisi: Peningkatan atau penurunan suhu tubuh di luar rentang normal.
2. Gejala Kulit Terkait Infeksi (00005)
Definisi: Perubahan pada kulit yang disebabkan oleh proses infeksi.
3. Intoleransi Aktivitas (00092)
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Ketidakseimbangan Suhu Tubuh (00006)
Kode: K-001
Definisi: Peningkatan atau penurunan suhu tubuh di luar rentang normal.
2. Gejala Kulit Terkait Infeksi (00005)
Kode: K-002
Definisi: Perubahan pada kulit yang disebabkan oleh proses infeksi.
3. Intoleransi Aktivitas (00092)
Kode: F-002
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Suhu Tubuh: Terkendali (1800)
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal.
2. Integritas Kulit: Terjaga (1101)
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan struktur dan fungsi kulit yang utuh.
3. Toleransi Aktivitas (0005)
Definisi: Kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan yang berlebihan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Demam (3740)
Definisi: Tindakan untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat.
2. Perawatan Luka (3660)
Definisi: Tindakan untuk memelihara integritas kulit dan mencegah komplikasi.
3. Manajemen Energi (0180)
Definisi: Tindakan untuk memfasilitasi penggunaan energi yang efektif.
Dengan memahami diagnosa keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar untuk mengatasi kondisi demam, gejala kulit terkait infeksi, dan intoleransi aktivitas pada pasien. -
Article No. 19111 | 30 Jun 2025
Klinis : BATUK, PILEK, PUSING, BADAN TERASA SAKIT SUDAH 2 HARI, DEMAM, KEMBUNG, DAN KURANG NAFSU MAKAN
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan gejala-gejala yang Anda alami, yaitu batuk, pilek, pusing, badan terasa sakit sudah 2 hari, demam, kembung, dan kurang nafsu makan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang dapat ditetapkan berdasarkan pedoman Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas (SDKI: 10039)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- Kode SLKI: L-0101
- Kode SIKI: A-0101
2. Intoleransi Aktivitas (SDKI: 10019)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin karena keterbatasan energi.
- Kode SLKI: L-0401
- Kode SIKI: A-0401
3. Nyeri Akut (SDKI: 10028)
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat.
- Kode SLKI: L-0501
- Kode SIKI: A-0501
4. Gangguan Pola Tidur (SDKI: 10034)
- Definisi: Gangguan pada kualitas dan/atau kuantitas tidur yang mengganggu fungsi normal individu.
- Kode SLKI: L-0701
- Kode SIKI: A-0701
5. Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (SDKI: 10024)
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Kode SLKI: L-1001
- Kode SIKI: A-1001
Sebagai perawat, saya akan memberikan perawatan yang komprehensif untuk mengatasi kondisi Anda, termasuk memantau tanda-tanda vital, memberikan edukasi terkait perawatan diri, serta mengkolaborasikan dengan tenaga kesehatan lain untuk menentukan intervensi yang tepat. Saya siap membantu Anda dalam proses pemulihan. -
Article No. 19112 | 30 Jun 2025
Klinis : BATUK, PILEK, PUSING, BADAN TERASA SAKIT SUDAH 2 HARI, DEMAM, KEMBUNG, DAN KURANG NAFSU MAKAN
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, dengan tone akademis dan persona sebagai seorang perawat pakar.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas (00044)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
2. Hipertermia (00007)
- Definisi: Suhu tubuh di atas nilai normal akibat kegagalan mekanisme pengaturan suhu.
3. Nyeri akut (00132)
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah tersebut.
4. Gangguan pola makan (00002)
- Definisi: Pola makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan nutrisi.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas (00044)
- Kode: 10001
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
2. Hipertermia (00007)
- Kode: 10002
- Definisi: Suhu tubuh di atas nilai normal akibat kegagalan mekanisme pengaturan suhu.
3. Nyeri akut (00132)
- Kode: 10003
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah tersebut.
4. Gangguan pola makan (00002)
- Kode: 10004
- Definisi: Pola makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan nutrisi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan jalan napas (0410)
- Kode: 0410
- Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka dan bebas dari benda asing.
2. Regulasi suhu (0800)
- Kode: 0800
- Definisi: Kemampuan untuk mengatur suhu tubuh dalam rentang normal.
3. Kontrol nyeri (1605)
- Kode: 1605
- Definisi: Tingkat kenyamanan yang dirasakan saat mengalami rasa sakit atau ketidaknyamanan.
4. Status nutrisi (1004)
- Kode: 1004
- Definisi: Keadaan fisiologis yang dihasilkan dari asupan, penggunaan, dan pengeluaran nutrisi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen jalan napas (3140)
- Kode: 3140
- Definisi: Memfasilitasi pemeliharaan jalan napas yang terbuka dan bebas dari obstruksi.
2. Manajemen demam (3740)
- Kode: 3740
- Definisi: Menurunkan suhu tubuh yang meningkat di atas nilai normal.
3. Manajemen nyeri (3400)
- Kode: 3400
- Definisi: Pengurangan rasa sakit hingga ke tingkat kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien.
4. Manajemen nutrisi (1100)
- Kode: 1100
- Definisi: Pengaturan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik. -
Article No. 19113 | 30 Jun 2025
Klinis : Data Subjektif : Pasien mengatakan memiliki alergi terhadap makanan seafood dan suhu dingin. Pasien mengatakan jika alerginya muncul akan terasa gatal-gatal yang parah hingga menangis. Data Objektif : TTV: TD:105/80 mmHg N: 85 x menit RR: 20 x menit S: 36°C Klien tampak gelisah Klien tampak menggaruk terus menerus. Klien tampak menyeringai kesakitan Skala nyeri (gatal) 5
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subjektif dan objektif yang diberikan, dapat ditetapkan diagnosa keperawatan sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan: Intoleransi Aktivitas (NANDA-I: 00092)
Definisi (SIKI: 10050): Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan pada tingkat kesehatan, keamanan, dan kesejahteraan yang diharapkan.
Kode SIKI: 10050
2. Diagnosa Keperawatan: Pruritus (NANDA-I: 00027)
Definisi (SIKI: 10140): Sensasi tidak nyaman yang menyebabkan keinginan untuk menggaruk.
Kode SIKI: 10140
3. Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut (NANDA-I: 00132)
Definisi (SIKI: 10130): Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul tiba-tiba atau lambat, dengan intensitas ringan hingga berat, yang disebabkan oleh kerusakan jaringan aktual atau potensial.
Kode SIKI: 10130
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Merupakan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk menentukan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Merupakan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk menentukan luaran atau hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan yang diberikan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Merupakan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk menentukan tindakan atau intervensi keperawatan yang sesuai untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Kode dan definisi yang diberikan di atas mengacu pada standar yang ditetapkan oleh PPNI.