Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 11930 | 06 Feb 2025
Klinis : urutan diagnosa sesuai kasus berikut. Ny. M, 26 tahun, datang ke poliklinik pada usia kehamilan 28 minggu dengan keluhan cepat lelah, lemas, sering pusing, dan sesak saat berjalan jauh. Ia juga mengatakan bahwa ia mudah mengantuk dan merasa jantungnya berdebar-debar. Pasien memiliki pola makan yang kurang teratur dan jarang mengonsumsi sayur serta daging. Riwayat obstetri: Kehamilan kedua, kehamilan pertama lahir spontan tanpa komplikasi. Tidak ada riwayat perdarahan selama kehamilan ini. Pemeriksaan TTV: TD 100/60 mmHg, nadi 92 x/menit, suhu 36,7 °C, dan pernapasan 20 x/menit. Pemeriksaan fisik menunjukkan terlihat konjunctiva tampak pucat, mukosa bibir tampak kering, tidak ada edema dan turgor kulit cukup namun ujung jari teraba dingin. Saat auskultasi terdengar murmur sistolik ringan di area pulmonal. Pada pemeriksaan abdomen fundus uteri sesuai usia kehamilan dan janin dalam presentasi kepala. Berdasarkan pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 8,5 g/dL, hematokrit 30%, serum besi 30 µg/dL. Perawat menganjurkan ibu untuk makan daging merah, hati dan sayur berdaun hijau gelap.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus yang diberikan, berikut adalah urutan diagnosa keperawatan dengan penjelasan singkat standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan: Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- SDKI: Keadaan di mana asupan nutrisi tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Peningkatan berat badan, konsumsi nutrisi yang adekuat, dan tidak ada tanda-tanda kekurangan nutrisi.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang fokus pada pemberian nutrisi yang seimbang untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
2. Diagnosa Keperawatan: Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk mentolelir aktivitas fisik akibat kelelahan yang tidak dapat ditoleransi.
- SLKI: Peningkatan toleransi terhadap aktivitas fisik, peningkatan daya tahan, dan peningkatan kemampuan fungsional.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang fokus pada manajemen aktivitas dan latihan untuk meningkatkan toleransi aktivitas.
3. Diagnosa Keperawatan: Pola Tidur Terganggu
- SDKI: Gangguan dalam jumlah dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi sehari-hari.
- SLKI: Pola tidur yang adekuat, tidur yang restoratif, dan tidak ada gangguan tidur.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang fokus pada manajemen pola tidur untuk memastikan tidur yang cukup dan berkualitas.
4. Diagnosa Keperawatan: Kelelahan
- SDKI: Keadaan yang ditandai dengan kurangnya energi dan kapasitas untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
- SLKI: Peningkatan energi, tidak ada tanda-tanda kelelahan, dan peningkatan kemampuan beraktivitas.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang fokus pada manajemen kelelahan, seperti pengaturan aktivitas dan istirahat.
5. Diagnosa Keperawatan: Anemia
- SDKI: Penurunan kadar hemoglobin dalam darah yang berdampak pada fungsi tubuh.
- SLKI: Peningkatan kadar hemoglobin, tidak ada tanda-tanda anemia, dan peningkatan toleransi aktivitas.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang fokus pada pemberian nutrisi yang kaya zat besi dan manajemen anemia.
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada kasus ini, perawat harus memperhatikan diagnosa keperawatan yang paling utama dan menyusun rencana tindakan keperawatan yang komprehensif untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialami oleh pasien. -
Article No. 11931 | 06 Feb 2025
Klinis : urutan diagnosa sesuai kasus berikut. Ny. M, 26 tahun, datang ke poliklinik pada usia kehamilan 28 minggu dengan keluhan cepat lelah, lemas, sering pusing, dan sesak saat berjalan jauh. Ia juga mengatakan bahwa ia mudah mengantuk dan merasa jantungnya berdebar-debar. Pasien memiliki pola makan yang kurang teratur dan jarang mengonsumsi sayur serta daging. Riwayat obstetri: Kehamilan kedua, kehamilan pertama lahir spontan tanpa komplikasi. Tidak ada riwayat perdarahan selama kehamilan ini. Pemeriksaan TTV: TD 100/60 mmHg, nadi 92 x/menit, suhu 36,7 °C, dan pernapasan 20 x/menit. Pemeriksaan fisik menunjukkan terlihat konjunctiva tampak pucat, mukosa bibir tampak kering, tidak ada edema dan turgor kulit cukup namun ujung jari teraba dingin. Saat auskultasi terdengar murmur sistolik ringan di area pulmonal. Pada pemeriksaan abdomen fundus uteri sesuai usia kehamilan dan janin dalam presentasi kepala. Berdasarkan pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 8,5 g/dL, hematokrit 30%, serum besi 30 µg/dL. Perawat menganjurkan ibu untuk makan daging merah, hati dan sayur berdaun hijau gelap.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi Ny. M berdasarkan SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan (SLKI), serta intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran (SIKI). Berikut penjelasannya:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Anemia Defisiensi Besi
Definisi: Penurunan kadar hemoglobin yang disebabkan oleh defisiensi besi dalam tubuh.
Faktor yang berhubungan: Asupan nutrisi yang tidak adekuat, ketidakseimbangan antara kebutuhan dan cadangan zat besi.
2. Kelelahan
Definisi: Sensasi keletihan dan penurunan kapasitas untuk melakukan aktivitas.
Faktor yang berhubungan: Anemia, pola makan yang tidak adekuat.
3. Pola Tidur Terganggu
Definisi: Gangguan kuantitas dan kualitas tidur yang menyebabkan ketidaknyamanan.
Faktor yang berhubungan: Anemia, kecemasan.
Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
1. Anemia Defisiensi Besi
- Kadar hemoglobin meningkat
- Lingkar lengan atas meningkat
- Tidak ada tanda-tanda anemia
2. Kelelahan
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa rasa lelah berlebih
- Pasien memiliki energi yang cukup untuk beraktivitas
3. Pola Tidur Terganggu
- Pasien dapat tidur dengan nyenyak
- Pasien merasa segar setelah bangun tidur
- Tidak ada keluhan sulit tidur atau mengantuk berlebihan
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Anemia Defisiensi Besi
- Monitoring kadar hemoglobin, serum besi, dan hematokrit
- Pemberian suplemen besi dan vitamin C
- Edukasi pola makan kaya zat besi (daging merah, hati, sayur hijau)
- Kolaborasi dengan dokter untuk pengobatan anemia
2. Kelelahan
- Monitoring tanda-tanda vital, kadar hemoglobin, dan status nutrisi
- Manajemen energi dengan mengatur jadwal aktivitas dan istirahat
- Edukasi tentang pentingnya pola makan dan istirahat yang adekuat
- Dukungan emosional untuk mengurangi kecemasan
3. Pola Tidur Terganggu
- Asesmen pola tidur dan faktor-faktor yang mempengaruhi
- Manajemen lingkungan tidur yang nyaman
- Relaksasi dan teknik manajemen stres
- Edukasi tentang higiene tidur yang baik
Penjelasan di atas menjabarkan diagnosa keperawatan, luaran/output, dan intervensi keperawatan yang komprehensif untuk menangani kondisi Ny. M. Saya harap penjelasan ini dapat membantu Anda memahami penatalaksanaan asuhan keperawatan yang sesuai. Jika ada pertanyaan, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 11932 | 06 Feb 2025
Klinis : urutan diagnosa sesuai kasus berikut. Ny. M, 26 tahun, datang ke poliklinik pada usia kehamilan 28 minggu dengan keluhan cepat lelah, lemas, sering pusing, dan sesak saat berjalan jauh. Ia juga mengatakan bahwa ia mudah mengantuk dan merasa jantungnya berdebar-debar. Pasien memiliki pola makan yang kurang teratur dan jarang mengonsumsi sayur serta daging. Riwayat obstetri: Kehamilan kedua, kehamilan pertama lahir spontan tanpa komplikasi. Tidak ada riwayat perdarahan selama kehamilan ini. Pemeriksaan TTV: TD 100/60 mmHg, nadi 92 x/menit, suhu 36,7 °C, dan pernapasan 20 x/menit. Pemeriksaan fisik menunjukkan terlihat konjunctiva tampak pucat, mukosa bibir tampak kering, tidak ada edema dan turgor kulit cukup namun ujung jari teraba dingin. Saat auskultasi terdengar murmur sistolik ringan di area pulmonal. Pada pemeriksaan abdomen fundus uteri sesuai usia kehamilan dan janin dalam presentasi kepala. Berdasarkan pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 8,5 g/dL, hematokrit 30%, serum besi 30 µg/dL. Perawat menganjurkan ibu untuk makan daging merah, hati dan sayur berdaun hijau gelap.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: O99.0
- Deskripsi: Anemia complicating pregnancy, childbirth and the puerperium
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.17
- Deskripsi: Dietary recommendation and instruction
Berdasarkan kasus Ny. M, yang datang dengan keluhan cepat lelah, lemas, sering pusing, sesak saat berjalan jauh, mudah mengantuk, dan merasa jantungnya berdebar-debar, serta pemeriksaan fisik dan laboratorium yang menunjukkan anemia, maka diagnosis yang sesuai adalah anemia complicating pregnancy, yang tercakup dalam kode ICD-10 O99.0.
Pada kasus ini, tidak ada prosedur atau tindakan medis yang spesifik tercatat, tetapi perawat telah memberikan rekomendasi diet yang sesuai, yaitu mengonsumsi daging merah, hati, dan sayur berdaun hijau gelap. Untuk tindakan ini, kode ICD-9-CM yang sesuai adalah 99.17, Dietary recommendation and instruction. -
Article No. 11933 | 06 Feb 2025
Klinis : urutan diagnosa sesuai kasus berikut. Ny. M, 26 tahun, datang ke poliklinik pada usia kehamilan 28 minggu dengan keluhan cepat lelah, lemas, sering pusing, dan sesak saat berjalan jauh. Ia juga mengatakan bahwa ia mudah mengantuk dan merasa jantungnya berdebar-debar. Pasien memiliki pola makan yang kurang teratur dan jarang mengonsumsi sayur serta daging. Riwayat obstetri: Kehamilan kedua, kehamilan pertama lahir spontan tanpa komplikasi. Tidak ada riwayat perdarahan selama kehamilan ini. Pemeriksaan TTV: TD 100/60 mmHg, nadi 92 x/menit, suhu 36,7 °C, dan pernapasan 20 x/menit. Pemeriksaan fisik menunjukkan terlihat konjunctiva tampak pucat, mukosa bibir tampak kering, tidak ada edema dan turgor kulit cukup namun ujung jari teraba dingin. Saat auskultasi terdengar murmur sistolik ringan di area pulmonal. Pada pemeriksaan abdomen fundus uteri sesuai usia kehamilan dan janin dalam presentasi kepala. Berdasarkan pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 8,5 g/dL, hematokrit 30%, serum besi 30 µg/dL. Perawat menganjurkan ibu untuk makan daging merah, hati dan sayur berdaun hijau gelap.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kasus Ny. M.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002)
Definisi: Berisiko mengalami asupan nutrisi yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
2. Pola Tidur Terganggu (00198)
Definisi: Gangguan dalam kualitas atau kuantitas tidur yang mengganggu fungsi sehari-hari.
3. Intoleransi Aktivitas (00092)
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan karena keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh:
- Asupan nutrisi adekuat
- Kadar hemoglobin dalam batas normal
- Tidak ada tanda-tanda anemia
2. Pola Tidur Terganggu:
- Durasi tidur yang adekuat
- Kualitas tidur yang baik
- Merasakan istirahat yang cukup setelah tidur
3. Intoleransi Aktivitas:
- Kemampuan melakukan aktivitas tanpa hambatan
- Tidak ada keluhan kelelahan atau sesak saat melakukan aktivitas
- Mempertahankan aktivitas harian yang biasa dilakukan
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh:
- Asesmen nutrisi komprehensif
- Edukasi mengenai kebutuhan nutrisi selama kehamilan
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk merencanakan diet yang sesuai
- Monitoring asupan nutrisi dan status nutrisi (Hb, hematokrit, serum besi)
- Pemberian suplemen zat besi dan asam folat
2. Pola Tidur Terganggu:
- Asesmen pola tidur dan faktor-faktor yang mempengaruhi
- Edukasi mengenai praktik tidur yang baik
- Intervensi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur (manajemen stres, relaksasi, pengaturan lingkungan tidur)
- Monitoring kualitas dan kuantitas tidur
3. Intoleransi Aktivitas:
- Asesmen kemampuan fungsional dan faktor-faktor yang mempengaruhi
- Edukasi mengenai manajemen aktivitas yang tepat selama kehamilan
- Latihan aktivitas fisik yang sesuai dengan kondisi ibu
- Monitoring tanda-tanda intoleransi aktivitas
- Kolaborasi dengan ahli fisioterapi untuk pelatihan aktivitas yang aman
Penjelasan rinci:
Berdasarkan kasus yang diberikan, Ny. M mengalami beberapa masalah keperawatan yang perlu ditangani. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh, Pola Tidur Terganggu, dan Intoleransi Aktivitas.
Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh disebabkan oleh pola makan yang kurang teratur dan asupan nutrisi yang tidak adekuat, terutama zat besi. Hal ini dapat menyebabkan anemia dan berdampak pada kondisi ibu dan janin. Luaran yang diharapkan adalah asupan nutrisi yang adekuat, kadar hemoglobin dalam batas normal, dan tidak ada tanda-tanda anemia.
Pola Tidur Terganggu ditandai dengan keluhan mudah mengantuk dan merasa jantung berdebar-debar. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi anemia dan perubahan fisiologis selama kehamilan. Luaran yang diharapkan adalah durasi tidur yang adekuat, kualitas tidur yang baik, dan ibu merasa istirahat yang cukup setelah tidur.
Intoleransi Aktivitas ditandai dengan keluhan cepat lelah, lemas, sering pusing, dan sesak saat berjalan jauh. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi anemia dan perubahan kardiovaskular selama kehamilan. Luaran yang diharapkan adalah kemampuan melakukan aktivitas tanpa hambatan, tidak ada keluhan kelelahan atau sesak saat melakukan aktivitas, dan ibu dapat mempertahankan aktivitas harian yang biasa dilakukan.
Intervensi keperawatan yang diperlukan mencakup asesmen komprehensif, edukasi, kolaborasi dengan ahli gizi dan fisioterapi, serta monitoring status nutrisi, pola tidur, dan toleransi aktivitas. Tujuannya adalah untuk membantu Ny. M mencapai luaran yang diharapkan dan meningkatkan kesehatan selama kehamilan. -
Article No. 11934 | 06 Feb 2025
Klinis : Bb bayi baru lahir 2220, hb 17, hemaktokrit 50, glukosa 64.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu bayi baru lahir dengan berat badan 2220 gram, hemoglobin 17 g/dL, hematokrit 50%, dan glukosa 64 mg/dL, maka kode dan deskripsi diagnosis berdasarkan ICD-10 serta kode dan deskripsi prosedur/tindakan medis berdasarkan ICD-9-CM adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: P07.1
- Deskripsi: Bayi besar untuk masa kehamilan
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.61
- Deskripsi: Pemantauan kadar glukosa darah
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 P07.1 (Bayi besar untuk masa kehamilan) digunakan untuk mengkodekan kondisi bayi baru lahir dengan berat badan 2220 gram, yang merupakan berat badan di atas rata-rata untuk masa kehamilan.
2. Kode ICD-9-CM 99.61 (Pemantauan kadar glukosa darah) dapat digunakan untuk mengkodekan tindakan pemantauan kadar glukosa darah yang dilakukan pada bayi baru lahir ini.
Perlu diperhatikan bahwa kode ICD-10 dan ICD-9-CM dapat berbeda, dan penggunaan yang tepat harus disesuaikan dengan kondisi dan tindakan medis yang dilakukan. Interpretasi dan penggunaan kode yang tepat harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang berwenang, seperti dokter atau perekam medis. -
Article No. 11935 | 06 Feb 2025
Klinis : Bb bayi baru lahir 2220, hb 17, hemaktokrit 50, glukosa 64.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, beserta penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) sesuai dengan standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Hipoglikemia
Penjelasan:
SDKI: Risiko Hipoglikemia didefinisikan sebagai keadaan di mana individu berisiko mengalami penurunan kadar glukosa darah di bawah normal.
SLKI: Luaran yang diharapkan dari pengelolaan risiko hipoglikemia adalah kadar glukosa darah dalam batas normal, tidak terjadi komplikasi, dan tidak terjadi kejadian hipoglikemia.
SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengelola risiko hipoglikemia pada bayi baru lahir dengan kondisi berat badan 2220 gram, hemoglobin 17 g/dL, hematokrit 50%, dan glukosa 64 mg/dL, antara lain pemantauan kadar glukosa darah secara berkala, pemberian nutrisi yang adekuat, dan penanganan segera jika terjadi hipoglikemia.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Perawat -
Article No. 11936 | 06 Feb 2025
Klinis : Luka post operasi caesar. Luka bernanah
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis sesuai dengan kondisi yang Anda berikan. Berikut adalah rinciannya:
1. Kode ICD-10:
- Kode: O86.0
- Deskripsi: Infeksi luka pascaoperasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.22
- Deskripsi: Debridemen luka, infeksi yang ada
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 O86.0 (Infeksi luka pascaoperasi) merupakan kode diagnosis yang sesuai untuk kondisi "Luka post operasi caesar bernanah". Kode ini digunakan untuk mengindikasikan adanya infeksi pada luka bedah, termasuk luka pascaoperasi sesar (caesar).
2. Kode ICD-9-CM 86.22 (Debridemen luka, infeksi yang ada) merupakan kode prosedur/tindakan medis yang dapat digunakan untuk menangani kondisi "Luka post operasi caesar bernanah". Debridemen luka dilakukan untuk menghilangkan jaringan mati, kotoran, atau benda asing dari luka yang terinfeksi untuk memfasilitasi penyembuhan.
Penggunaan kode-kode ini membantu dalam dokumentasi dan pengkodean yang tepat untuk kondisi medis pasien, serta mendukung proses perawatan, pengkodean, dan penagihan yang akurat. -
Article No. 11937 | 06 Feb 2025
Klinis : Ny. M, 26 tahun, datang ke poliklinik pada usia kehamilan 28 minggu dengan keluhan cepat lelah, lemas, sering pusing, dan sesak saat berjalan jauh. Ia juga mengatakan bahwa ia mudah mengantuk dan merasa jantungnya berdebar-debar. Pasien memiliki pola makan yang kurang teratur dan jarang mengonsumsi sayur serta daging. Riwayat obstetri: Kehamilan kedua, kehamilan pertama lahir spontan tanpa komplikasi. Tidak ada riwayat perdarahan selama kehamilan ini. Pemeriksaan TTV: TD 100/60 mmHg, nadi 92 x/menit, suhu 36,7 °C, dan pernapasan 20 x/menit. Pemeriksaan fisik menunjukkan terlihat konjunctiva tampak pucat, mukosa bibir tampak kering, tidak ada edema dan turgor kulit cukup namun ujung jari teraba dingin. Saat auskultasi terdengar murmur sistolik ringan di area pulmonal. Pada pemeriksaan abdomen fundus uteri sesuai usia kehamilan dan janin dalam presentasi kepala. Berdasarkan pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 8,5 g/dL, hematokrit 30%, serum besi 30 µg/dL. Perawat menganjurkan ibu untuk makan daging merah, hati dan sayur berdaun hijau gelap.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Definisi: Keadaan di mana individu mengalami asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme.
Faktor Berhubungan: Pola makan yang tidak teratur, kurang mengkonsumsi makanan yang kaya zat besi (daging merah, hati, sayur berdaun hijau).
2. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau diperlukan untuk mempertahankan kesehatan.
Faktor Berhubungan: Anemia, sesak napas, dan kelelahan.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Keseimbangan Nutrisi: Sesuai Kebutuhan
Kriteria Hasil:
a. Mengonsumsi makanan kaya zat besi sesuai anjuran.
b. Tidak ada tanda-tanda malnutrisi.
c. Kadar Hb dan hematokrit dalam batas normal.
2. Toleransi Aktivitas
Kriteria Hasil:
a. Melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan berlebih.
b. Tidak ada keluhan sesak napas saat beraktivitas.
c. Tanda-tanda vital dalam batas normal saat aktivitas.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nutrisi
a. Kaji pola makan pasien dan identifikasi kebutuhan nutrisi.
b. Anjurkan pasien untuk mengonsumsi makanan kaya zat besi (daging merah, hati, sayur berdaun hijau) secara teratur.
c. Berikan edukasi tentang pentingnya nutrisi yang adekuat selama kehamilan.
d. Pantau asupan makanan dan zat gizi pasien.
e. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk perencanaan diet yang sesuai.
2. Manajemen Energi
a. Kaji tingkat aktivitas dan toleransi pasien terhadap aktivitas.
b. Anjurkan pasien untuk beristirahat yang cukup dan menghindari aktivitas berlebihan.
c. Ajarkan teknik manajemen energi, seperti pengaturan aktivitas dan istirahat.
d. Berikan edukasi tentang pentingnya aktivitas fisik yang sesuai selama kehamilan.
e. Pantau tanda-tanda vital saat aktivitas.
Penjelasan rinci:
Pada kasus ini, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh dan Intoleransi Aktivitas. Pasien mengalami keluhan kelelahan, lemas, pusing, dan sesak napas yang menunjukkan adanya anemia selama kehamilan. Hal ini disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur dan kurangnya asupan makanan kaya zat besi.
Luaran/Output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan adalah Keseimbangan Nutrisi: Sesuai Kebutuhan dan Toleransi Aktivitas. Kriteria hasil yang diharapkan mencakup perbaikan asupan nutrisi, tidak ada tanda-tanda malnutrisi, kadar Hb dan hematokrit dalam batas normal, serta peningkatan toleransi aktivitas sehari-hari tanpa keluhan berlebih.
Intervensi keperawatan yang perlu dilakukan adalah Manajemen Nutrisi dan Manajemen Energi. Pada Manajemen Nutrisi, perawat akan mengkaji pola makan, memberikan edukasi tentang nutrisi yang adekuat selama kehamilan, dan berkolaborasi dengan ahli gizi untuk perencanaan diet yang sesuai. Pada Manajemen Energi, perawat akan mengkaji tingkat aktivitas dan toleransi pasien, memberikan edukasi tentang aktivitas yang sesuai, serta memantau tanda-tanda vital saat aktivitas.
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu Keseimbangan Nutrisi: Sesuai Kebutuhan dan Toleransi Aktivitas, sehingga dapat meningkatkan kesehatan ibu selama kehamilan. -
Article No. 11938 | 06 Feb 2025
Klinis : Luka post operasi usus buntu. Luka bernanah
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi yang Anda sampaikan.
1. Kode ICD-10:
- Kode: K42.9
- Deskripsi: Hernia inguinal, tidak terspesifikasi, tanpa obstruksi atau gangren
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 47.0
- Deskripsi: Appendektomi, terbuka
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 K42.9 (Hernia inguinal, tidak terspesifikasi, tanpa obstruksi atau gangren) digunakan untuk menggambarkan kondisi luka post operasi usus buntu. Usus buntu (apendisitis) sering disertai dengan pembentukan hernia inguinal yang dapat menyebabkan komplikasi pasca operasi, sehingga kode ini dianggap sesuai.
2. Kode ICD-9-CM 47.0 (Appendektomi, terbuka) menunjukkan prosedur pembedahan yang dilakukan untuk mengatasi kondisi apendisitis, yang kemungkinan menyebabkan luka post operasi usus buntu.
Untuk kondisi luka bernanah, tidak ada kode ICD-10 spesifik yang disediakan. Namun, kondisi ini dapat dikodekan sebagai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: L08.9
- Deskripsi: Infeksi lokal kulit dan jaringan subkutan, tidak terspesifikasi
Infeksi lokal kulit dan jaringan subkutan yang menyebabkan luka bernanah dapat dikodekan menggunakan kode L08.9, yang merupakan kode yang lebih umum untuk kondisi tersebut.
Saya harap informasi ini bermanfaat bagi Anda. Jika Anda membutuhkan penjelasan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 11939 | 06 Feb 2025
Klinis : Ny. M, 26 tahun, datang ke poliklinik pada usia kehamilan 28 minggu dengan keluhan cepat lelah, lemas, sering pusing, dan sesak saat berjalan jauh. Ia juga mengatakan bahwa ia mudah mengantuk dan merasa jantungnya berdebar-debar. Pasien memiliki pola makan yang kurang teratur dan jarang mengonsumsi sayur serta daging. Riwayat obstetri: Kehamilan kedua, kehamilan pertama lahir spontan tanpa komplikasi. Tidak ada riwayat perdarahan selama kehamilan ini. Pemeriksaan TTV: TD 100/60 mmHg, nadi 92 x/menit, suhu 36,7 °C, dan pernapasan 20 x/menit. Pemeriksaan fisik menunjukkan terlihat konjunctiva tampak pucat, mukosa bibir tampak kering, tidak ada edema dan turgor kulit cukup namun ujung jari teraba dingin. Saat auskultasi terdengar murmur sistolik ringan di area pulmonal. Pada pemeriksaan abdomen fundus uteri sesuai usia kehamilan dan janin dalam presentasi kepala. Berdasarkan pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 8,5 g/dL, hematokrit 30%, serum besi 30 µg/dL. Perawat menganjurkan ibu untuk makan daging merah, hati dan sayur berdaun hijau gelap. apa diagnosa dari kasus tersebut.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi Ny. M yang dipaparkan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Defisiensi Besi Berhubungan dengan Asupan Nutrisi Tidak Adekuat
Penjelasan:
Berdasarkan data yang diperoleh, Ny. M mengalami gejala-gejala anemia, seperti cepat lelah, lemas, sering pusing, sesak saat berjalan jauh, dan mudah mengantuk. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar Hb yang rendah (8,5 g/dL) serta kadar serum besi yang rendah (30 µg/dL), yang mengindikasikan adanya defisiensi besi. Hal ini disebabkan oleh pola makan Ny. M yang kurang teratur dan jarang mengonsumsi sumber protein hewani serta sayuran hijau.
SDKI: Defisiensi Besi
SLKI: Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Terpelihara, Performa Aktivitas Fisik Membaik
SIKI: Manajemen Anemia, Edukasi Nutrisi, Monitoring Laboratorium
2. Gangguan Perfusi Jaringan Berhubungan dengan Penurunan Volume Cairan
Penjelasan:
Gejala-gejala yang dialami Ny. M, seperti sering pusing, sesak saat berjalan jauh, dan ujung jari yang teraba dingin, mengindikasikan adanya gangguan perfusi jaringan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh penurunan volume cairan akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat.
SDKI: Gangguan Perfusi Jaringan
SLKI: Perfusi Jaringan Membaik, Tanda-Tanda Vital dalam Rentang Normal
SIKI: Manajemen Cairan, Pengaturan Aktivitas, Edukasi Nutrisi
Diharapkan dengan penanganan yang tepat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, kondisi Ny. M dapat segera membaik dan kehamilannya dapat berjalan dengan lancar.