Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 10074 | 30 Dec 2024
Klinis : Bu Siti, seorang ibu rumah tangga berusia 35 tahun, baru saja didiagnosis dengan HIV/AIDS setelah suaminya, Pak Budi, meninggal dunia akibat infeksi oportunistik. Bu Siti tinggal bersama kedua anaknya yang berusia 5 dan 8 tahun di wilayah RW 6 Kelurahan Marimaju yang dihuni oleh 60 kepala keluarga. Ia merasa terisolasi karena takut stigma dari masyarakat sekitar. Saat ini, Bu Siti belum memulai terapi antiretroviral (ARV) karena merasa malu untuk pergi ke klinik. Di lingkungan tempat tinggalnya, informasi tentang HIV/AIDS sangat minim, dan banyak warga yang memiliki stigma negatif terhadap penyakit ini.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk Kondisi Bu Siti:
Diagnosa Keperawatan:
1. Isolasi Sosial berhubungan dengan stigma masyarakat
2. Ketidakpatuhan terhadap Regimen Terapeutik berhubungan dengan rasa malu untuk pergi ke klinik
3. Defisit Pengetahuan tentang HIV/AIDS berhubungan dengan informasi yang minim di lingkungan tempat tinggal
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Isolasi Sosial: Keadaan di mana individu mengalami pengasingan yang dipersepsikan atau dialami secara aktual dari hubungan sosial.
2. Ketidakpatuhan terhadap Regimen Terapeutik: Perilaku individu yang tidak sesuai dengan rencana terapi yang disepakati antara individu dan petugas kesehatan.
3. Defisit Pengetahuan: Kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Isolasi Sosial: Individu dapat berinteraksi secara efektif dengan orang lain.
2. Kepatuhan terhadap Regimen Terapeutik: Individu mengikuti rencana terapi yang disepakati.
3. Pengetahuan: Individu memiliki informasi kognitif yang cukup terkait topik tertentu.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Dukungan Sosial: Memberikan dukungan emosional, informasional, dan instrumental untuk membantu individu terlibat dalam hubungan sosial yang bermakna.
2. Manajemen Regimen Terapeutik: Membantu individu untuk mengikuti rencana terapi yang disepakati.
3. Edukasi Kesehatan: Memberikan informasi yang tepat dan benar terkait topik tertentu.
Dengan pendekatan tersebut, diharapkan perawat dapat membantu Bu Siti mengatasi masalah yang dihadapinya, meningkatkan kepatuhan terapi, serta meningkatkan pengetahuan dan penerimaan masyarakat terhadap HIV/AIDS. -
Article No. 10075 | 30 Dec 2024
Klinis : Bu Siti, seorang ibu rumah tangga berusia 35 tahun, baru saja didiagnosis dengan HIV/AIDS setelah suaminya, Pak Budi, meninggal dunia akibat infeksi oportunistik. Bu Siti tinggal bersama kedua anaknya yang berusia 5 dan 8 tahun di wilayah RW 6 Kelurahan Marimaju yang dihuni oleh 60 kepala keluarga. Ia merasa terisolasi karena takut stigma dari masyarakat sekitar. Saat ini, Bu Siti belum memulai terapi antiretroviral (ARV) karena merasa malu untuk pergi ke klinik. Di lingkungan tempat tinggalnya, informasi tentang HIV/AIDS sangat minim, dan banyak warga yang memiliki stigma negatif terhadap penyakit ini.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya sebagai perawat akan memberikan analisis yang rinci berdasarkan kasus Bu Siti.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Isolasi Sosial
- Definisi: Pengalaman individu yang merasa terpisah dari orang lain, kurang memiliki hubungan sosial yang bermakna, dan tidak dapat berkomunikasi secara efektif dengan orang lain.
- Penyebab: Perubahan status kesehatan, kondisi yang memalukan atau stigma, dan kurangnya dukungan sosial.
- Tanda dan Gejala: Menarik diri dari interaksi, merasa kesepian, mengalami kecemasan sosial, dan kurang berpartisipasi dalam kegiatan sosial.
2. Kurang Pengetahuan
- Definisi: Kurangnya informasi kognitif yang terkait dengan topik tertentu.
- Penyebab: Kurangnya paparan, informasi yang tidak memadai, dan keterbatasan kemampuan memahami informasi.
- Tanda dan Gejala: Pernyataan yang salah tentang kondisi, pengobatan, atau prognosis, dan kemampuan yang kurang untuk menjelaskan kondisi atau pengobatan.
3. Stigma
- Definisi: Pengalaman atau persepsi individu tentang sikap negatif atau diskriminasi dari orang lain karena kondisi tertentu.
- Penyebab: Kurangnya pengetahuan, keyakinan yang salah, atau takut akan konsekuensi sosial.
- Tanda dan Gejala: Merasa malu, takut, atau enggan untuk mengungkapkan kondisi, menarik diri dari interaksi sosial, dan mengalami perlakuan diskriminatif.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Isolasi Sosial
- Tujuan: Pasien dapat meningkatkan interaksi sosial.
- Indikator:
- Pasien melaporkan perasaan lebih terhubung dengan orang lain.
- Pasien berpartisipasi dalam kegiatan sosial.
- Pasien mengekspresikan perasaan positif tentang hubungan sosial.
2. Pengetahuan: Manajemen HIV/AIDS
- Tujuan: Pasien dapat mendemonstrasikan pengetahuan yang memadai tentang HIV/AIDS.
- Indikator:
- Pasien dapat menjelaskan proses penyakit, penularan, dan pengobatan HIV/AIDS.
- Pasien dapat menjelaskan pentingnya kepatuhan terapi ARV.
- Pasien dapat mengidentifikasi sumber informasi yang akurat tentang HIV/AIDS.
3. Harga Diri
- Tujuan: Pasien dapat meningkatkan harga diri.
- Indikator:
- Pasien mengekspresikan penerimaan diri dan kepercayaan diri.
- Pasien menunjukkan kemampuan untuk mengatasi stigma dan diskriminasi.
- Pasien menunjukkan perilaku yang mencerminkan harga diri yang baik.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Isolasi Sosial
- Intervensi:
- Fasilitasi kelompok dukungan sebaya untuk pasien dan keluarga.
- Dorong pasien untuk terlibat dalam kegiatan sosial di lingkungan tempat tinggal.
- Bantu pasien mengembangkan strategi untuk mengatasi hambatan dalam berinteraksi sosial.
2. Kurang Pengetahuan: Manajemen HIV/AIDS
- Intervensi:
- Berikan edukasi terstruktur tentang HIV/AIDS, termasuk proses penyakit, penularan, pengobatan, dan kepatuhan terapi.
- Identifikasi sumber informasi yang akurat dan terpercaya tentang HIV/AIDS.
- Libatkan keluarga dalam proses edukasi untuk mendukung pemahaman pasien.
3. Stigma
- Intervensi:
- Diskusikan persepsi dan pengalaman pasien terkait stigma.
- Berikan dukungan emosional dan bantu pasien mengembangkan strategi untuk mengatasi stigma.
- Libatkan tokoh masyarakat dan pemuka agama untuk membangun pemahaman yang lebih baik tentang HIV/AIDS di lingkungan tempat tinggal pasien.
Melalui pemberian asuhan keperawatan yang komprehensif, diharapkan Bu Siti dapat meningkatkan interaksi sosial, memperoleh pengetahuan yang memadai tentang HIV/AIDS, dan mengembangkan harga diri yang baik, sehingga dapat menghadapi tantangan dan stigma di lingkungan tempat tinggalnya. -
Article No. 10076 | 30 Dec 2024
Klinis : Seorang perempuan G3P2A0 berusia 28 tahun hamil 30 minggu diantar suami ke sebuah Puskesmas PONED (Pelayanan Obstetri dan Neonatologi Emergensi Dasar) dengan keluhan batuk sejak 1 bulan terakhir, pasien juga mengeluhkan nafsu makan menurun, dan berat badan tetap. Pada malam hari pasien sering berkeringat berlebihan dan batuk lebih sering. Berdasarkan Riwayat pemeriksaan sebelumnya, pasien juga memiliki riwayat terdiagnosis anemia dan diminta meminum obat penambah darah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan kondisi yang Anda sampaikan, saya akan memberikan diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang sesuai dengan standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosis Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- Faktor yang Berhubungan: Batuk yang tidak efektif, sekresi yang berlebihan.
- Tanda dan Gejala: Pasien mengeluhkan batuk sejak 1 bulan terakhir, sering berkeringat berlebihan pada malam hari.
2. Kekurangan Volume Cairan
- Definisi: Pengurangan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler.
- Faktor yang Berhubungan: Penurunan asupan cairan, peningkatan kehilangan cairan.
- Tanda dan Gejala: Pasien mengeluhkan nafsu makan menurun dan berat badan tetap.
SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- SDKI: Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- SLKI: Bersihan Jalan Napas Membaik
- SIKI: Manajemen Jalan Napas, Manajemen Batuk, Oksigenasi
2. Kekurangan Volume Cairan
- SDKI: Kekurangan Volume Cairan
- SLKI: Keseimbangan Cairan Membaik
- SIKI: Manajemen Cairan, Peningkatan Asupan Nutrisi
Kesimpulan:
Berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, pasien mengalami Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif dan Kekurangan Volume Cairan. Diperlukan intervensi keperawatan yang sesuai dengan SDKI, SLKI, dan SIKI untuk mengatasi masalah kesehatan pasien tersebut. -
Article No. 10077 | 30 Dec 2024
Klinis : Seorang perempuan G3P2A0 berusia 28 tahun hamil 30 minggu diantar suami ke sebuah Puskesmas PONED (Pelayanan Obstetri dan Neonatologi Emergensi Dasar) dengan keluhan batuk sejak 1 bulan terakhir, pasien juga mengeluhkan nafsu makan menurun, dan berat badan tetap. Pada malam hari pasien sering berkeringat berlebihan dan batuk lebih sering. Berdasarkan Riwayat pemeriksaan sebelumnya, pasien juga memiliki riwayat terdiagnosis anemia dan diminta meminum obat penambah darah
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa pasien ini adalah seorang perempuan hamil trimester ketiga yang memiliki keluhan batuk, penurunan nafsu makan, dan berat badan tetap. Selain itu, pasien juga memiliki riwayat anemia dan diminta untuk mengonsumsi obat penambah darah.
1. Kode ICD-10:
- Kode: J15.9
- Deskripsi: Pneumonia bakteri, tidak diklasifikasikan di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.21
- Deskripsi: Pemberian nutrisi parenteral
Penjelasan:
1. Kode ICD-10: J15.9 (Pneumonia bakteri, tidak diklasifikasikan di tempat lain)
- Pasien memiliki keluhan batuk yang berlangsung selama 1 bulan, nafsu makan menurun, dan berat badan tetap. Gejala-gejala ini mengarah pada kemungkinan adanya infeksi paru-paru atau pneumonia bakteri.
- Kode ICD-10 J15.9 digunakan untuk mengkodekan pneumonia bakteri yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.
2. Kode ICD-9-CM Procedure: 99.21 (Pemberian nutrisi parenteral)
- Pasien memiliki riwayat anemia dan diminta untuk mengonsumsi obat penambah darah.
- Pemberian nutrisi parenteral dapat dilakukan untuk mengatasi masalah penurunan nafsu makan dan membantu mempertahankan berat badan pasien selama kehamilan.
- Kode ICD-9-CM 99.21 digunakan untuk mengkodekan pemberian nutrisi parenteral.
Dalam kasus ini, direkomendasikan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan penyebab pneumonia dan penanganan yang sesuai untuk mengatasi kondisi pasien selama kehamilan. -
Article No. 10078 | 30 Dec 2024
Klinis : Seorang perempuan G3P2A0 berusia 28 tahun hamil 30 minggu diantar suami ke sebuah Puskesmas PONED (Pelayanan Obstetri dan Neonatologi Emergensi Dasar) dengan keluhan batuk sejak 1 bulan terakhir, pasien juga mengeluhkan nafsu makan menurun, dan berat badan tetap. Pada malam hari pasien sering berkeringat berlebihan dan batuk lebih sering. Berdasarkan Riwayat pemeriksaan sebelumnya, pasien juga memiliki riwayat terdiagnosis anemia dan diminta meminum obat penambah darah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda paparkan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan penurunan cadangan energi akibat anemia dan proses kehamilan.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Intoleransi Aktivitas: Keterbatasan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan akibat ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
- Penyebab: Anemia, proses kehamilan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Toleransi Aktivitas Meningkat: Kemampuan melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan secara mandiri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Energi: Intervensi untuk mengatur penggunaan energi pasien agar seimbang dengan suplai energi.
- Manajemen Nutrisi: Intervensi untuk mempertahankan status nutrisi yang adekuat.
- Monitoring Tanda Vital: Intervensi untuk memantau fungsi vital pasien.
Dengan penerapan standar asuhan keperawatan SDKI - SLKI - SIKI, perawat dapat membantu pasien dalam mengatasi intoleransi aktivitas serta mempertahankan status kesehatan ibu dan janin selama kehamilan. -
Article No. 10079 | 30 Dec 2024
Klinis : Seorang perempuan G3P2A0 berusia 28 tahun hamil 30 minggu diantar suami ke sebuah Puskesmas PONED (Pelayanan Obstetri dan Neonatologi Emergensi Dasar) dengan keluhan batuk sejak 1 bulan terakhir, pasien juga mengeluhkan nafsu makan menurun, dan berat badan tetap. Pada malam hari pasien sering berkeringat berlebihan dan batuk lebih sering. Berdasarkan Riwayat pemeriksaan sebelumnya, pasien juga memiliki riwayat terdiagnosis anemia dan diminta meminum obat penambah darah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif
- SDKI: Pola napas yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan ventilasi.
- SLKI: Pola napas yang efektif.
- SIKI: Intervensi untuk mempertahankan pola napas yang efektif, seperti pemantauan respirasi, pemberian oksigen, dan latihan pernapasan.
2. Kelebihan Volume Cairan
- SDKI: Kelebihan cairan tubuh yang mengakibatkan ketidakseimbangan antara intake dan output cairan.
- SLKI: Keseimbangan cairan yang optimal.
- SIKI: Intervensi untuk mempertahankan keseimbangan cairan, seperti pemantauan intake dan output cairan, pembatasan cairan, dan pemberian diuretik jika diperlukan.
3. Risiko Infeksi
- SDKI: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen.
- SLKI: Bebas dari infeksi.
- SIKI: Intervensi untuk mencegah dan mengelola infeksi, seperti pemantauan tanda-tanda infeksi, pemberian antibiotik, dan peningkatan imunitas.
4. Risiko Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- SDKI: Rentan terhadap asupan nutrisi yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Status nutrisi yang optimal.
- SIKI: Intervensi untuk meningkatkan asupan nutrisi, seperti edukasi nutrisi, pemberian makanan bergizi, dan pemberian suplemen jika diperlukan.
Penjelasan singkat:
SDKI, SLKI, dan SIKI merupakan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk mendukung praktik keperawatan yang berkualitas. SDKI menyediakan definisi dan kriteria diagnosis keperawatan, SLKI menetapkan luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan, dan SIKI memberikan panduan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diinginkan. Penggunaan standar ini membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstruktur, terukur, dan sesuai dengan kondisi pasien. -
Article No. 10080 | 30 Dec 2024
Klinis : Bu Siti, seorang ibu rumah tangga berusia 35 tahun, baru saja didiagnosis dengan HIV/AIDS setelah suaminya, Pak Budi, meninggal dunia akibat infeksi oportunistik. Bu Siti tinggal bersama kedua anaknya yang berusia 5 dan 8 tahun di wilayah RW 6 Kelurahan Marimaju yang dihuni oleh 60 kepala keluarga. Ia merasa terisolasi karena takut stigma dari masyarakat sekitar. Saat ini, Bu Siti belum memulai terapi antiretroviral (ARV) karena merasa malu untuk pergi ke klinik. Di lingkungan tempat tinggalnya, informasi tentang HIV/AIDS sangat minim, dan banyak warga yang memiliki stigma negatif terhadap penyakit ini. diagnosa keperawatan komunitas pada kasus tersebut adalah
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Isolasi Sosial
Definisi: Pengalaman subyektif individu yang merasa terisolasi dari orang lain, terputus dari sumber dukungan sosial, dan tidak mampu untuk terlibat dalam hubungan yang bermakna.
2. Stigma
Definisi: Persepsi negatif dari orang lain terhadap kondisi kesehatan individu yang dapat menyebabkan perasaan malu, takut, dan dikucilkan.
3. Kurang Pengetahuan
Definisi: Kurangnya informasi kognitif yang terkait dengan kondisi, rencana perawatan, prosedur, dan prognosis.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Isolasi Sosial
- Pasien dapat mengidentifikasi sumber dukungan sosial yang tersedia
- Pasien dapat berpartisipasi dalam aktivitas sosial di lingkungan tempat tinggalnya
- Pasien dapat mengungkapkan perasaan dan pikiran positif terkait hubungan sosialnya
2. Stigma
- Pasien dapat mengenali dan mengatasi persepsi negatif masyarakat terhadap HIV/AIDS
- Pasien dapat mengungkapkan perasaan dan keyakinan positif tentang dirinya
- Pasien dapat berpartisipasi dalam aktivitas komunitas tanpa rasa malu atau takut
3. Pengetahuan Tentang Kesehatan
- Pasien dapat menjelaskan informasi dasar tentang HIV/AIDS, termasuk penyebab, penularan, dan pengobatan
- Pasien dapat menjelaskan pentingnya memulai dan patuh terhadap terapi ARV
- Pasien dapat menjelaskan cara mencegah penularan HIV/AIDS di lingkungan keluarga dan masyarakat
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Isolasi Sosial
- Fasilitasi pasien untuk mengidentifikasi sumber dukungan sosial yang ada di lingkungan
- Kolaborasi dengan pemimpin masyarakat untuk mengembangkan kelompok dukungan bagi pasien
- Dorong pasien untuk berpartisipasi dalam aktivitas sosial dan keagamaan di lingkungan tempat tinggal
2. Stigma
- Edukasi pasien dan keluarga tentang fakta-fakta HIV/AIDS untuk mengurangi stigma
- Bantu pasien mengungkapkan perasaan dan keyakinan positif tentang dirinya
- Fasilitasi pasien untuk berpartisipasi dalam aktivitas komunitas secara terbuka
3. Pengetahuan Tentang Kesehatan
- Berikan edukasi komprehensif kepada pasien dan keluarga tentang HIV/AIDS, termasuk penyebab, penularan, dan pengobatan
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan untuk mendorong pasien memulai dan patuh terhadap terapi ARV
- Edukasi pasien dan keluarga tentang cara mencegah penularan HIV/AIDS di lingkungan keluarga dan masyarakat
Penjelasan Rinci:
Kasus Bu Siti menggambarkan beberapa masalah keperawatan komunitas yang perlu ditangani secara komprehensif. Isolasi sosial yang dialami Bu Siti dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental, sehingga perlu difasilitasi untuk mengidentifikasi sumber dukungan sosial dan berpartisipasi dalam aktivitas sosial di lingkungannya. Selain itu, stigma yang ada di masyarakat terhadap HIV/AIDS juga harus diatasi melalui edukasi dan upaya untuk membangun keyakinan positif pada diri Bu Siti. Kurangnya pengetahuan tentang HIV/AIDS di lingkungan tempat tinggal Bu Siti juga perlu ditangani melalui edukasi yang komprehensif bagi pasien, keluarga, dan masyarakat sekitar. Intervensi keperawatan yang dilakukan harus melibatkan kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti tenaga kesehatan, pemimpin masyarakat, dan sumber daya lainnya, untuk mencapai luaran yang diharapkan dan membantu Bu Siti beradaptasi dengan kondisinya serta berpartisipasi aktif dalam komunitas. -
Article No. 10081 | 30 Dec 2024
Klinis : psien hipertensi,
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Sendiri
- Penjelasan: Pasien dengan hipertensi memerlukan kemampuan untuk melakukan manajemen kesehatan secara efektif, namun mengalami keterbatasan dalam melakukan perawatan diri yang sesuai untuk mengelola kondisi hipertensinya.
2. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan Sendiri
- Penjelasan: Pasien memiliki motivasi dan keinginan untuk meningkatkan kemampuan dalam mengelola kondisi hipertensinya, namun membutuhkan bimbingan dan dukungan dari petugas kesehatan.
3. Risiko Ketidakseimbangan Volume Cairan
- Penjelasan: Pasien dengan hipertensi memiliki risiko mengalami ketidakseimbangan volume cairan, baik kelebihan maupun kekurangan, yang dapat berdampak pada kondisi kesehatannya.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan diagnosis keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien. Diagnosa keperawatan yang diberikan sebelumnya mengacu pada SDKI.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang menjelaskan luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan. Luaran tersebut dapat diukur dan dievaluasi untuk menentukan efektivitas asuhan keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang menjelaskan intervensi atau tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Intervensi keperawatan yang diberikan harus sesuai dengan diagnosa keperawatan dan disesuaikan dengan kondisi pasien.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) merupakan organisasi profesi perawat di Indonesia yang berperan dalam pengembangan dan penerapan standar asuhan keperawatan, termasuk SDKI, SLKI, dan SIKI. -
Article No. 10082 | 30 Dec 2024
Klinis : Pasien Tn.M usia 22 tahun tiba di IGD RS Islam Tasikmalaya j.14.00 dengan keluhan : 30 menit smrs os tabrakan motor dengan mobil,posisi os dibonceng motor, os tidak sadarkan diri,terdapat luka robek di kepala belakang diameter 5cmx2cmx0,5cm,bengkak +.Menurut penuturan keluarga os Muntah + 2x di tempat kejadian.Pemfis : TD.100/60 mmhg,Nd.65x/mt,RR : 29x/mt,sh.36.9’c,Spo2 89%,GCS 3
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien Tn. M yang diberikan, dapat ditegakkan diagnosis keperawatan dengan menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai berikut:
Diagnosis Keperawatan:
1. Penurunan Kesadaran berhubungan dengan trauma kepala.
Penjelasan singkat:
- SDKI: Penurunan Kesadaran adalah penurunan respons individu terhadap rangsangan lingkungan.
- SLKI: Setelah dilakukan intervensi keperawatan, diharapkan pasien dapat mempertahankan tingkat kesadaran yang optimal.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memonitor tanda-tanda vital, menjaga jalan napas, serta memberikan oksigen dan cairan intravena sesuai dengan kondisi pasien.
2. Risiko Perdarahan berhubungan dengan luka robek di kepala.
Penjelasan singkat:
- SDKI: Risiko Perdarahan adalah kondisi di mana individu berisiko mengalami kehilangan darah yang berlebihan.
- SLKI: Setelah dilakukan intervensi keperawatan, diharapkan pasien dapat mempertahankan volume darah yang adekuat.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memonitor tanda-tanda perdarahan, memberikan tindakan hemostatik, serta melakukan perawatan luka sesuai dengan kondisi pasien.
3. Risiko Aspirasi berhubungan dengan Muntah.
Penjelasan singkat:
- SDKI: Risiko Aspirasi adalah kondisi di mana individu berisiko mengalami masuknya benda asing ke dalam saluran pernapasan.
- SLKI: Setelah dilakukan intervensi keperawatan, diharapkan pasien dapat mempertahankan jalan napas yang bebas dari obstruksi.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memonitor tanda-tanda aspirasi, menjaga posisi kepala tetap terangkat, serta memberikan suction jika diperlukan. -
Article No. 10083 | 30 Dec 2024
Klinis : pasien datang dengan asi uda keluar
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang Anda berikan, yaitu kondisi pasien dengan ASI yang sudah keluar, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan Produksi Asi
Penjelasan singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan atau meningkatkan produksi ASI yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi.
- Penyebab: Penurunan refleks let-down, penyakit ibu, stres, penghentian menyusui, pengaruh obat-obatan, serta faktor psikologis dan lingkungan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat mempertahankan atau meningkatkan produksi ASI yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi.
- Indikator: Frekuensi dan durasi menyusui, volume ASI yang dihasilkan, penambahan berat badan bayi, produksi ASI yang adekuat.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
- Manajemen Laktasi: Mengidentifikasi dan mengatasi hambatan produksi ASI, memberikan edukasi dan konseling tentang teknik menyusui yang benar, serta memantau produksi ASI.
- Dukungan Psikologis: Memberikan dukungan emosional dan mengatasi kecemasan atau stres yang dapat menghambat produksi ASI.
- Nutrisi: Memastikan asupan nutrisi yang adekuat untuk ibu menyusui.
Sebagai perawat dengan peran pakar, saya dapat membantu pasien mengidentifikasi penyebab masalah produksi ASI, memberikan intervensi yang tepat, serta memantau dan mengevaluasi kemajuan pasien dalam meningkatkan produksi ASI yang efektif.