Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 12087 | 11 Feb 2025
Klinis : Asam urat tinggi, bengkak kedua lutut
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi asam urat tinggi dengan bengkak pada kedua lutut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: M10.00
- Deskripsi: Gout denitrifikasi, tanpa penyebutan lokasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 81.44
- Deskripsi: Artroskopi lutut, dengan sindroma tertentu, seperti asam urat.
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 M10.00 digunakan untuk menandakan diagnosis gout atau asam urat tinggi, tanpa penyebutan spesifik lokasi. Kondisi ini ditandai dengan peningkatan kadar asam urat dalam darah yang dapat menyebabkan kristal-kristal urat mengendap di sendi, termasuk pada kedua lutut, menyebabkan peradangan dan pembengkakan.
2. Kode ICD-9-CM 81.44 merujuk pada prosedur artroskopi lutut yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis dan menangani komplikasi gout pada sendi lutut, seperti pemeriksaan visual dan pengambilan sampel cairan sendi untuk analisis.
Penanganan asam urat tinggi dengan bengkak pada lutut dapat meliputi pengobatan farmakologis untuk menurunkan kadar asam urat, pemberian obat anti-inflamasi, serta prosedur drainase cairan dan injeksi kortikosteroid pada sendi lutut yang terkena. -
Article No. 12088 | 11 Feb 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan demam
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan rinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan untuk pasien dengan keluhan demam:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk pasien dengan keluhan demam adalah "Hipertermia" (SDKI, 2017). Hipertermia didefinisikan sebagai peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal, yang disebabkan oleh gangguan regulasi suhu tubuh. Indikator utama diagnosa ini adalah suhu tubuh di atas 38°C.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Suhu tubuh dalam rentang normal (36,5-37,5°C)
2. Tanda-tanda vital stabil (nadi, pernapasan, tekanan darah)
3. Tidak ada tanda-tanda komplikasi akibat demam (dehidrasi, kejang, dll.)
4. Pasien dan keluarga memahami penyebab, tanda, dan cara penanganan demam
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan (SIKI):
1. Pemantauan suhu tubuh secara berkala
2. Pemberian obat penurun demam (antipiretik) sesuai resep dokter
3. Pemberian cairan dan elektrolit untuk mengatasi dehidrasi
4. Pengaturan lingkungan yang nyaman (suhu ruangan, kelembaban, dll.)
5. Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penyebab, tanda, dan penanganan demam
6. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, apoteker, dll.) untuk penanganan optimal
7. Evaluasi efektivitas intervensi dan penyesuaian rencana asuhan keperawatan
Penjelasan rinci:
1. Diagnosa Keperawatan "Hipertermia" dipilih karena pasien datang dengan keluhan utama demam, yang sesuai dengan definisi dan indikator diagnosa ini.
2. Luaran yang diharapkan mencakup stabilitas tanda-tanda vital, tidak adanya komplikasi, serta pemahaman pasien dan keluarga tentang demam. Hal ini penting untuk memastikan pemulihan pasien secara menyeluruh.
3. Intervensi keperawatan yang diberikan bertujuan untuk menurunkan suhu tubuh, mencegah komplikasi, dan meningkatkan pemahaman pasien serta keluarga. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain juga diperlukan untuk penanganan yang komprehensif.
Sebagai perawat, saya akan melaksanakan asuhan keperawatan ini dengan pendekatan yang holistik, berpusat pada pasien, dan berdasarkan bukti terbaik (evidence-based practice). Tujuan utamanya adalah untuk memulihkan kondisi pasien secara optimal dan meningkatkan kualitas hidup. -
Article No. 12089 | 11 Feb 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan telinga berair
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati saya akan memberikan informasi yang diminta dalam format akademis sebagai seorang perawat pakar.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan keluhan pasien dengan telinga berair, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Gangguan integritas kulit periaural (00047)
Definisi: Kerusakan atau perubahan pada kulit di sekitar telinga.
Penyebab: Iritasi, infeksi mikroorganisme, perubahan kelembapan, trauma.
Tanda dan gejala: Kulit di sekitar telinga merah, gatal, nyeri, bengkak, terdapat eksudat/cairan.
Luaran/Outcome SLKI:
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/outcome sebagai berikut:
1. Integritas kulit periaural membaik (1101)
Indikator:
- Tidak ada tanda-tanda infeksi pada kulit periaural
- Tidak ada iritasi atau kemerahan pada kulit periaural
- Tidak ada eksudat/cairan yang keluar dari telinga
- Pasien melaporkan tidak ada keluhan gatal atau nyeri di area telinga
Intervensi Keperawatan SIKI:
Untuk mencapai luaran/outcome tersebut, diperlukan intervensi keperawatan sebagai berikut:
1. Perawatan luka telinga (6540)
Tujuan: Mempertahankan kebersihan dan integritas kulit area telinga
Aktivitas:
- Lakukan pengkajian telinga, seperti inspeksi visual, palpasi, dan pemeriksaan kondisi kulit sekitar telinga
- Bersihkan area telinga dengan larutan antiseptik yang sesuai
- Aplikasikan salep/krim dengan bahan aktif antijamur atau antibiotik sesuai indikasi
- Lakukan debridemen jika diperlukan
- Berikan edukasi kepada pasien tentang perawatan telinga yang benar
2. Manajemen Nyeri (1400)
Tujuan: Menurunkan nyeri yang dirasakan pasien
Aktivitas:
- Kaji intensitas, karakteristik, dan penyebab nyeri pada pasien
- Berikan analgesik sesuai instruksi dokter
- Ajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis, seperti kompres hangat
- Evaluasi efektivitas intervensi dalam menurunkan nyeri pasien
Penjelasan rinci:
Diagnosa keperawatan "Gangguan integritas kulit periaural" dipilih karena pasien datang dengan keluhan telinga berair, yang menunjukkan adanya perubahan atau kerusakan pada kulit di sekitar telinga. Diagnosa ini mencakup tanda dan gejala yang ditemukan, serta faktor penyebab yang mungkin terjadi.
Luaran/outcome yang diharapkan adalah "Integritas kulit periaural membaik", yang menunjukkan perbaikan kondisi kulit di sekitar telinga. Indikator-indikator yang disebutkan mencerminkan pemulihan kondisi kulit dan hilangnya gejala yang dirasakan pasien.
Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah "Perawatan luka telinga" untuk menjaga kebersihan dan memulihkan integritas kulit di area telinga. Selain itu, "Manajemen Nyeri" juga penting untuk mengurangi keluhan nyeri yang mungkin dirasakan pasien. Aktivitas-aktivitas yang disebutkan dalam setiap intervensi menggambarkan langkah-langkah sistematis yang dapat dilakukan perawat untuk mencapai luaran/outcome yang diharapkan. -
Article No. 12090 | 11 Feb 2025
Klinis : pasien datangdengan keluhan batuk dan demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan keluhan batuk dan demam.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang bersih dan bebas.
- Faktor yang Berhubungan: Produksi sekret yang berlebihan, infeksi saluran napas.
2. Hipertermia
- Definisi: Suhu tubuh di atas kisaran normal karena kegagalan mekanisme pengaturan suhu.
- Faktor yang Berhubungan: Infeksi.
Penjelasan Singkat:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- SLKI: Permeabilitas Jalan Napas
- Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Manajemen Jalan Napas
- Fisioterapi Dada
- Suction
2. Hipertermia
- SLKI: Suhu Tubuh
- Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Manajemen Demam
- Terapi Suhu
- Pemantauan Tanda-Tanda Vital
Dalam pendekatan akademis dan sebagai seorang pakar perawat, diagnosa keperawatan ini menggambarkan kondisi pasien dengan keluhan batuk dan demam. Intervensi keperawatan yang direkomendasikan berfokus pada manajemen jalan napas dan demam untuk membantu memulihkan kondisi pasien. -
Article No. 12091 | 11 Feb 2025
Klinis : batuk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi batuk.
Diagnosa Keperawatan:
Batuk (Cough)
Definisi:
Batuk adalah respon fisiologis tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari benda asing, sekresi, atau iritasi.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Batuk adalah diagnosa keperawatan dengan kode 00032 dalam SDKI. SDKI merupakan standar diagnosa keperawatan yang digunakan di Indonesia, yang dikembangkan oleh PPNI.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Terkait dengan diagnosa batuk, SLKI menetapkan beberapa luaran keperawatan yang dapat digunakan, antara lain:
1. Bersihan Jalan Napas Efektif (Effective Airway Clearance)
2. Pengendalian Batuk (Cough Control)
3. Status Pernapasan Membaik (Improved Respiratory Status)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Untuk mengatasi kondisi batuk, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan berdasarkan SIKI antara lain:
1. Manajemen Jalan Napas
2. Manajemen Batuk
3. Edukasi Batuk
Penjelasan Singkat:
Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari benda asing, sekresi, atau iritasi. Diagnosa keperawatan batuk ditegakkan berdasarkan adanya gejala batuk yang dialami pasien. Tujuan intervensi keperawatan adalah untuk mempertahankan bersihnya jalan napas, mengendalikan batuk, dan meningkatkan status pernapasan. Intervensi yang dilakukan dapat meliputi manajemen jalan napas, manajemen batuk, dan edukasi kepada pasien terkait batuk. -
Article No. 12092 | 11 Feb 2025
Klinis : sakit kepala sejak 2 hari yang lalu
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi "sakit kepala sejak 2 hari yang lalu":
Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi ini adalah "Nyeri Kepala" (00119). Nyeri kepala didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial di daerah kepala.
Karakteristik definisi ini mencakup:
- Keluhan nyeri atau rasa tidak nyaman di daerah kepala
- Nyeri muncul tiba-tiba atau berlangsung terus-menerus
- Nyeri dapat menyebar ke daerah sekitar kepala
- Nyeri dapat disertai dengan gejala lain seperti mual, muntah, atau fotofobia
Dalam kasus ini, pasien mengalami sakit kepala sejak 2 hari yang lalu, yang sesuai dengan karakteristik dari diagnosa Nyeri Kepala.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah melakukan asuhan keperawatan untuk pasien dengan nyeri kepala, diharapkan luaran yang dicapai adalah:
a. Tingkat Nyeri Terkontrol (0407)
- Kriteria hasil: Pasien melaporkan nyeri berkurang sesuai tujuan yang telah ditetapkan
- Indikator: Skala nyeri turun, pasien dapat beraktivitas normal, dan tidak menghambat tidur/istirahat.
b. Kenyamanan Teratasi (1211)
- Kriteria hasil: Pasien melaporkan kenyamanan sudah membaik
- Indikator: Pasien tidur dan beristirahat dengan baik, tidak ada tanda-tanda distres fisik.
c. Pengetahuan tentang Manajemen Nyeri (1843)
- Kriteria hasil: Pasien menunjukkan pemahaman tentang strategi manajemen nyeri
- Indikator: Pasien dapat menjelaskan penyebab nyeri, faktor pemicu, dan tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah:
a. Manajemen Nyeri (1400)
- Kaji karakteristik nyeri (lokasi, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas)
- Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri
- Kolaborasi pemberian analgesik sesuai kebutuhan
- Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri (relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin)
- Evaluasi efektivitas intervensi dan lakukan penyesuaian jika diperlukan
b. Manajemen Lingkungan: Kenyamanan (6482)
- Sediakan lingkungan yang tenang dan mendukung pemulihan
- Atur posisi yang nyaman bagi pasien
- Fasilitasi istirahat dan tidur yang cukup
c. Peningkatan Pengetahuan: Manajemen Nyeri (5520)
- Jelaskan penyebab dan faktor yang mempengaruhi nyeri kepala
- Ajarkan strategi manajemen nyeri nonfarmakologi yang dapat dilakukan pasien
- Berikan informasi tentang penggunaan analgesik yang tepat
- Diskusikan pentingnya mematuhi pengobatan untuk mencapai perbaikan
Dengan melaksanakan intervensi-intervensi tersebut, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu nyeri terkontrol, kenyamanan tercapai, dan pengetahuan tentang manajemen nyeri yang meningkat. Evaluasi dan penyesuaian intervensi dapat dilakukan secara berkala untuk memastikan tujuan asuhan keperawatan tercapai. -
Article No. 12093 | 11 Feb 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan batuk dan sakit tenggorakan
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum dan salam sejahtera.
Sebagai perawat profesional, saya akan memberikan analisis dan rekomendasi yang komprehensif terkait kondisi pasien dengan keluhan batuk dan sakit tenggorokan.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia)
Berdasarkan keluhan pasien, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
a. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
Penyebab: Peningkatan produksi sekret,
Gejala: Batuk tidak efektif, suara napas tambahan, sesak napas.
b. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
Penyebab: Proses penyakit, inflamasi pada tenggorokan.
Gejala: Rasa sakit atau tidak nyaman pada tenggorokan.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI)
a. Bersihan Jalan Napas Efektif
- Pasien dapat batuk efektif untuk mengeluarkan sekret.
- Tidak ada suara napas tambahan.
- Frekuensi napas dalam batas normal.
b. Kontrol Nyeri
- Pasien mampu mengontrol nyeri pada tenggorokan.
- Pasien melaporkan nyeri dalam skala 1-2 (pada skala 0-10).
- Pasien dapat beristirahat dengan nyaman.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI)
a. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Monitor status pernapasan dan bunyi napas
- Berikan humidifikasi oksigen, jika diperlukan
- Anjurkan pasien untuk batuk dan bernapas dalam
- Ajarkan teknik batuk efektif
- Berikan obat-obatan sesuai resep dokter (misal: ekspektoran, mukolitik)
b. Nyeri Akut
- Kaji karakteristik, lokasi, durasi, frekuensi, dan keparahan nyeri
- Berikan tindakan non-farmakologis (kompres hangat, relaksasi)
- Berikan analgesik sesuai resep dokter
- Ajarkan pasien strategi manajemen nyeri
- Evaluasi efektivitas intervensi dan lakukan modifikasi jika diperlukan
Penjelasan rinci:
Diagnosa keperawatan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif dan Nyeri Akut merupakan dua masalah utama yang harus ditangani pada pasien dengan keluhan batuk dan sakit tenggorokan. Intervensi keperawatan yang komprehensif, meliputi pemantauan status pernapasan, pemberian terapi farmakologis dan non-farmakologis, serta edukasi kepada pasien, diperlukan untuk mencapai luaran yang diharapkan, yaitu bersihan jalan napas yang efektif dan kontrol nyeri yang baik. Evaluasi dan modifikasi intervensi juga penting untuk memastikan hasil perawatan yang optimal.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lain, saya siap membantu. Terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. -
Article No. 12094 | 11 Feb 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan gatal-gatal
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi pasien dengan keluhan gatal-gatal:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai adalah "Intoleransi aktivitas" (00092). Intoleransi aktivitas didefinisikan sebagai keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau dibutuhkan dari waktu ke waktu. Pasien dengan keluhan gatal-gatal dapat mengalami intoleransi aktivitas karena gatal-gatal yang dirasakan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti kesulitan untuk beristirahat, berkonsentrasi, atau melakukan pekerjaan rumah tangga.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan adalah "Toleransi aktivitas" (0005). Toleransi aktivitas didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau dibutuhkan. Setelah diberikan Asuhan Keperawatan, diharapkan pasien dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman tanpa terganggu oleh keluhan gatal-gatal.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SLKI) "Toleransi aktivitas" (0005) adalah:
a. Manajemen gejala (6040)
- Kaji gejala gatal-gatal yang dirasakan pasien, termasuk lokasi, intensitas, durasi, dan faktor pencetus.
- Berikan intervensi untuk mengurangi gejala gatal-gatal, seperti pemberian obat antihistamin, pelembab kulit, atau menghindari faktor pencetus.
- Ajarkan pasien teknik manajemen gejala gatal-gatal, seperti penggunaan kompres dingin, oleskan krim penghilang gatal, atau hindari menggosok kulit.
b. Peningkatan kenyamanan (6680)
- Kaji faktor-faktor yang memengaruhi kenyamanan pasien, seperti lingkungan, posisi tubuh, atau kebutuhan higienis.
- Lakukan intervensi untuk meningkatkan kenyamanan pasien, seperti mengatur suhu ruangan, memberikan bantalan atau bantal, atau membantu pasien melakukan perawatan diri.
c. Edukasi kesehatan (5510)
- Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai penyebab, gejala, dan manajemen gatal-gatal.
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang perawatan kulit yang tepat, seperti penggunaan pelembab, pencegahan infeksi, dan pengelolaan stres.
- Dorong pasien dan keluarga untuk terlibat aktif dalam perawatan dan pengambilan keputusan.
Dengan intervensi-intervensi tersebut, diharapkan pasien dapat mencapai luaran "Toleransi aktivitas" (0005), di mana pasien dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman tanpa terganggu oleh keluhan gatal-gatal. -
Article No. 12095 | 11 Feb 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan gatal-gatal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan keluhan gatal-gatal.
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi aktivitas (SDKI)
Penjelasan: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang diinginkan, disebabkan oleh perasaan lelah, nyeri, atau gejala fisik lainnya.
2. Gangguan Kenyamanan: Gatal (SDKI)
Penjelasan: Perasaan tidak nyaman pada kulit yang menimbulkan keinginan untuk menggaruk.
3. Risiko Infeksi (SDKI)
Penjelasan: Peningkatan risiko terpapar oleh agen patogen, yang dapat menyebabkan penyakit.
Rencana Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Intoleransi Aktivitas
2. Manajemen Kenyamanan: Gatal
3. Pencegahan Infeksi
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Intoleransi Aktivitas:
- Monitor tanda dan gejala intoleransi aktivitas
- Atur/batasi aktivitas sesuai toleransi pasien
- Libatkan pasien dalam perencanaan aktivitas
2. Manajemen Kenyamaran: Gatal:
- Identifikasi penyebab gatal
- Berikan tindakan meredakan gatal (kompres dingin, pemberian obat anti-gatal)
- Ajarkan teknik mengurangi gatal (tidak menggaruk)
3. Pencegahan Infeksi:
- Monitor tanda dan gejala infeksi
- Berikan edukasi tentang pencegahan infeksi
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan untuk pemberian terapi antibiotik jika diperlukan
Mohon maaf, penjelasan ini saya sampaikan dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat sesuai dengan permintaan Anda. Semoga informasi ini bermanfaat. -
Article No. 12096 | 11 Feb 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan gatal-gatal
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi pasien dengan keluhan gatal-gatal:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai adalah "Intoleransi Aktivitas". Intoleransi Aktivitas didefinisikan sebagai "Ketidakcukupan energi fisik, fisiologis, psikologis, atau kognitif untuk menahan atau menyelesaikan aktivitas rutin". Pada kasus pasien dengan keluhan gatal-gatal, gejala gatal yang dirasakan dapat mengganggu kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara optimal.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan adalah "Toleransi Aktivitas Meningkat". Toleransi Aktivitas Meningkat didefinisikan sebagai "Kemampuan untuk melakukan aktivitas rutin tanpa kelelahan yang berlebihan". Tujuan utama dari Asuhan Keperawatan adalah untuk membantu pasien meningkatkan kemampuannya dalam melakukan aktivitas sehari-hari tanpa hambatan yang disebabkan oleh gejala gatal-gatal yang dialami.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SLKI) "Toleransi Aktivitas Meningkat" antara lain:
a. Manajemen Gejala: Intervensi ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengelola gejala gatal-gatal yang dialami pasien. Tindakan yang dapat dilakukan meliputi pemberian antihistamin, penggunaan lotion atau krim penghilang rasa gatal, dan edukasi mengenai cara mengelola gejala.
b. Manajemen Energi: Intervensi ini bertujuan untuk membantu pasien mengatur penggunaan energi sehingga dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara optimal. Tindakan yang dapat dilakukan meliputi perencanaan dan penjadwalan aktivitas, pengaturan periode istirahat, serta penggunaan alat bantu aktivitas jika diperlukan.
c. Peningkatan Kenyamanan: Intervensi ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan pasien sehingga dapat melakukan aktivitas dengan lebih optimal. Tindakan yang dapat dilakukan meliputi pengaturan lingkungan yang kondusif, penggunaan teknik relaksasi, serta pemberian dukungan psikologis.
Penjelasan rinci di atas diharapkan dapat membantu Anda memahami Diagnosa Keperawatan SDKI, Luaran/Output SLKI, serta Intervensi Keperawatan SIKI yang diperlukan untuk menangani kondisi pasien dengan keluhan gatal-gatal. Sebagai perawat, kami berkomitmen untuk memberikan Asuhan Keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien.