Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 10353 | 05 Jan 2025
Klinis : REMAJA DI WILAYAH RAWAN BANJIR DENGAN DIARE DAN GATAL-GATAL
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi remaja di wilayah rawan banjir dengan diare dan gatal-gatal.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Berhubungan dengan Kondisi Lingkungan Rawan Banjir
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Berhubungan dengan Diare
3. Pruritus Berhubungan dengan Kondisi Kulit
Penjelasan Singkat:
1. Risiko Infeksi Berhubungan dengan Kondisi Lingkungan Rawan Banjir:
- SDKI: Risiko Infeksi adalah kerentanan individu atau komunitas terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat menimbulkan penyakit.
- SLKI: Tujuan keperawatan adalah individu atau komunitas dapat mempertahankan integritas kulit dan membatasi penyebaran infeksi.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memantau tanda-tanda infeksi, menjaga kebersihan lingkungan, dan memberikan edukasi mengenai pencegahan infeksi.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Berhubungan dengan Diare:
- SDKI: Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan adalah asupan nutrisi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Tujuan keperawatan adalah individu atau komunitas dapat mempertahankan status nutrisi yang adekuat.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah mengevaluasi asupan nutrisi, memantau tanda-tanda malnutrisi, dan memberikan edukasi mengenai manajemen diare.
3. Pruritus Berhubungan dengan Kondisi Kulit:
- SDKI: Pruritus adalah sensasi tidak nyaman pada kulit yang menimbulkan keinginan untuk menggaruk.
- SLKI: Tujuan keperawatan adalah individu atau komunitas dapat mempertahankan integritas kulit dan mengurangi rasa gatal.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah mengevaluasi penyebab gatal, memberikan perawatan kulit yang tepat, dan memberikan edukasi mengenai manajemen gatal.
Dalam penanganan kondisi remaja di wilayah rawan banjir dengan diare dan gatal-gatal, perawat perlu mempertimbangkan aspek-aspek tersebut dan melakukan intervensi keperawatan yang komprehensif untuk memenuhi kebutuhan kesehatan pasien. -
Article No. 10354 | 05 Jan 2025
Klinis : REMAJA DI WILAYAH RAWAN BANJIR DENGAN DIARE DAN GATAL-GATAL
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi remaja di wilayah rawan banjir dengan diare dan gatal-gatal.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Berhubungan dengan Paparan Lingkungan Banjir
2. Risiko Dehidrasi Berhubungan dengan Diare
3. Kerusakan Integritas Kulit Berhubungan dengan Gatal-Gatal
Penjelasan Singkat:
1. Risiko Infeksi Berhubungan dengan Paparan Lingkungan Banjir
- SDKI: Risiko Infeksi adalah kerentanan individu terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
- SLKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah memonitor tanda dan gejala infeksi, mempertahankan kebersihan lingkungan, dan memberikan edukasi tentang pencegahan infeksi.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang sesuai adalah Manajemen Lingkungan, Manajemen Infeksi, dan Edukasi Kesehatan.
2. Risiko Dehidrasi Berhubungan dengan Diare
- SDKI: Risiko Dehidrasi adalah kerentanan individu terhadap kehilangan cairan dan elektrolit yang dapat mengancam kesehatan.
- SLKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah memonitor intake dan output cairan, mempertahankan keseimbangan cairan, dan memberikan edukasi tentang manajemen diare.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang sesuai adalah Manajemen Cairan, Manajemen Diare, dan Edukasi Kesehatan.
3. Kerusakan Integritas Kulit Berhubungan dengan Gatal-Gatal
- SDKI: Kerusakan Integritas Kulit adalah perubahan pada struktur dan fungsi kulit yang dapat mengganggu kesehatan.
- SLKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah memonitor kondisi kulit, memberikan perawatan kulit, dan memberikan edukasi tentang perawatan kulit.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang sesuai adalah Manajemen Kulit, Terapi Topikal, dan Edukasi Kesehatan.
Sebagai perawat, saya akan menerapkan diagnosa dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk membantu remaja di wilayah rawan banjir dengan diare dan gatal-gatal, sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari PPNI. -
Article No. 10389 | 05 Jan 2025
Klinis : Pasien mengeluh nyeri pinggang sejak 1 minggu yang lalu kadang hilang timbul dan pada malam hari sering tidak bisa tidur karna betis kakinya terasa keram terutama kalau siang hari banyak di bawa jalan serta ujung jari tangan sering terasa kesemutan. pasien mengatakan pasien tidur 4 samapai 5 jam perhari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Kronik
2. Penjelasan singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain, 1994).
- Karakteristik Utama: Melaporkan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan, menunjukkan perubahan perilaku, dan menunjukkan perubahan fisiologis.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat melaporkan pengurangan nyeri, meningkatkan kemampuan untuk beraktivitas, dan meningkatkan kualitas tidur.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
1. Manajemen nyeri
2. Terapi aktivitas
3. Manajemen tidur
Dalam kondisi ini, pasien mengeluh nyeri pinggang yang kadang hilang timbul, kesulitan tidur karena keram pada betis, serta kesemutan pada ujung jari tangan. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Nyeri Kronik, dengan intervensi keperawatan yang dapat diberikan adalah manajemen nyeri, terapi aktivitas, dan manajemen tidur untuk membantu pasien mengatasi keluhan yang dirasakan. -
Article No. 10390 | 05 Jan 2025
Klinis : Pasien mengeluh nyeri pinggang sejak 1 minggu yang lalu kadang hilang timbul dan pada malam hari sering tidak bisa tidur karna betis kakinya terasa keram terutama kalau siang hari banyak di bawa jalan serta ujung jari tangan sering terasa kesemutan. pasien mengatakan pasien tidur 4 samapai 5 jam perhari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosis Keperawatan:
1. Nyeri Kronis Berhubungan dengan Penyakit Muskuloskeletal (SDKI)
Penjelasan: Pasien mengeluh nyeri pinggang yang kadang hilang timbul, terutama malam hari sehingga mengganggu tidurnya. Nyeri kronis adalah rasa tidak nyaman yang berlangsung lebih dari 3 bulan dan berhubungan dengan penyakit muskuloskeletal seperti low back pain.
2. Gangguan Pola Tidur Berhubungan dengan Nyeri (SDKI)
Penjelasan: Pasien mengatakan sering tidak bisa tidur karena nyeri di betis kakinya, terutama saat banyak berjalan. Gangguan pola tidur adalah perubahan dalam jumlah, pola, atau kualitas tidur yang menyebabkan ketidaknyamanan atau mempengaruhi fungsi.
3. Risiko Gangguan Sensibilitas Berhubungan dengan Penyakit Neurovaskular (SDKI)
Penjelasan: Pasien mengeluhkan sering merasa kesemutan di ujung jari tangan, yang dapat berhubungan dengan penyakit neurovaskular. Risiko gangguan sensibilitas adalah kondisi di mana individu berisiko mengalami perubahan sensasi yang tidak normal.
Rencana Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Nyeri
2. Peningkatan Kualitas Tidur
3. Peningkatan Sensibilitas
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Nyeri:
- Identifikasi karakteristik nyeri
- Kolaborasi pemberian analgesik
- Latihan relaksasi
2. Peningkatan Kualitas Tidur:
- Identifikasi pola tidur
- Modifikasi lingkungan tidur
- Teknik manajemen stres
3. Peningkatan Sensibilitas:
- Identifikasi perubahan sensasi
- Latihan sensibilitas
- Edukasi tentang perawatan ekstremitas
Kesimpulan: Diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien mencakup nyeri kronis, gangguan pola tidur, dan risiko gangguan sensibilitas. Rencana asuhan keperawatan dan intervensi keperawatan yang dapat diberikan sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 10391 | 05 Jan 2025
Klinis : Seorang perempuan, umur 35 tahun, G1P0A0 hamil 36 minggu, kontrol kehamilan di di Puskesmas. Hasil pengkajian: pasien mengeluh sering BAK dan takut melahirkan, TB : 155 cm, BB sebelum hamil 45 kg dan saat ini 53 kg, RR 20x/mnt, nadi 88 x/mnt, TD. 110/70 mmHg. Pasien tidak mengalami penyulit kehamilan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosis keperawatan, penjelasan singkat, serta standar SDKI-SLKI-SIKI yang sesuai dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosis Keperawatan:
1. Kecemasan berhubungan dengan takut melahirkan, ditandai dengan keluhan sering berkemih.
Penjelasan Singkat:
Kecemasan adalah perasaan tidak nyaman atau khawatir yang timbul karena adanya ancaman yang sumbernya tidak jelas dan menyebar, yang ditandai dengan ketegangan fisik, psikologis, sosial, dan spiritual. Dalam kasus ini, pasien mengalami kecemasan terkait rasa takut terhadap proses persalinan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nama diagnosis: Kecemasan
Definisi: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang berkepanjangan terkait dengan sumber yang tidak jelas dan menyebar, yang ditandai dengan ketegangan fisik, psikologis, sosial, dan spiritual.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan:
1. Tingkat kecemasan menurun
2. Pasien dapat mengidentifikasi sumber kecemasan
3. Pasien dapat menggunakan strategi koping yang efektif untuk mengatasi kecemasan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan:
1. Identifikasi penyebab dan faktor yang berkontribusi pada kecemasan
2. Berikan informasi yang akurat dan komprehensif mengenai proses persalinan
3. Latih teknik relaksasi dan distraksi untuk mengurangi kecemasan
4. Libatkan keluarga dalam memberikan dukungan emosional
Dengan pendekatan ini, diharapkan dapat membantu pasien mengatasi kecemasan yang dialaminya terkait proses persalinan. -
Article No. 10392 | 05 Jan 2025
Klinis : Resiko infeksi D.0142
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI untuk kondisi Risiko Infeksi (D.0142) sesuai dengan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi (D.0142)
Definisi:
Risiko Infeksi adalah kerentanan individu terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat menimbulkan kerusakan sel atau jaringan.
Faktor Risiko:
1. Kondisi tubuh yang lemah
2. Prosedur invasif
3. Kondisi hiperglikemia
4. Malnutrisi
5. Penurunan sistem imun
6. Paparan agen infeksius
Tujuan Keperawatan:
1. Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi selama perawatan.
2. Klien mampu melakukan pencegahan infeksi secara mandiri.
Intervensi Keperawatan (SDKI):
1. Identifikasi faktor risiko infeksi
2. Kaji tanda dan gejala infeksi
3. Observasi tanda vital
4. Lakukan prosedur aseptik
5. Berikan edukasi tentang pencegahan infeksi
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Bebas tanda dan gejala infeksi
2. Perilaku pencegahan infeksi
Intervensi dan Aktivitas Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen risiko infeksi
- Identifikasi faktor risiko infeksi
- Kaji tanda dan gejala infeksi
- Monitor tanda vital
2. Perawatan luka
- Lakukan prosedur aseptik
- Pertahankan lingkungan steril
3. Edukasi pencegahan infeksi
- Ajarkan teknik cuci tangan
- Ajarkan perawatan luka
- Anjurkan kepatuhan terhadap program imunisasi
Kesimpulan:
Diagnosa Keperawatan Risiko Infeksi (D.0142) membutuhkan intervensi yang komprehensif untuk mencegah dan mengelola risiko infeksi pada klien. Pendekatan yang holistik, mulai dari identifikasi faktor risiko, pemantauan tanda dan gejala, serta edukasi pencegahan infeksi, sangat penting untuk mencapai tujuan keperawatan yang optimal. -
Article No. 10393 | 05 Jan 2025
Klinis : sesak nafas lambung batuk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi sesak napas, lambung, dan batuk.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pertukaran Gas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan oksigenasi dan/atau eliminasi karbon dioksida yang sesuai dengan kebutuhan metabolisme.
- Penyebab: Penyakit paru-paru, gangguan neuromuskular, gangguan kardiovaskular, dan obstruksi jalan napas.
2. Risiko Aspirasi
- Definisi: Rentan terhadap masuknya cairan/padat ke dalam saluran pernapasan.
- Penyebab: Gangguan fungsi menelan, perubahan kesadaran, dan gangguan reflek batuk.
3. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang bebas.
- Penyebab: Adanya sekret yang berlebihan, kelemahan otot pernapasan, dan obstruksi jalan napas.
Penjelasan Singkat:
1. Gangguan Pertukaran Gas
- SLKI: Pertukaran Gas Efektif
- SIKI: Terapi Oksigen, Manajemen Jalan Napas, Manajemen Ventilasi
2. Risiko Aspirasi
- SLKI: Tidak Terjadi Aspirasi
- SIKI: Manajemen Jalan Napas, Manajemen Nutrisi, Posisioning
3. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- SLKI: Bersihan Jalan Napas Efektif
- SIKI: Fisioterapi Dada, Manajemen Jalan Napas, Manajemen Ventilasi
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami diagnosa keperawatan dan standar-standar yang digunakan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi sesak napas, lambung, dan batuk. Jangan ragu untuk bertanya lebih lanjut. -
Article No. 10394 | 05 Jan 2025
Klinis : sesak nafas lambung batuk perut kembung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Pola Napas
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi yang dipaparkan, pasien mengalami sesak napas, yang merupakan salah satu tanda dan gejala dari ketidakefektifan pola napas. Ketidakefektifan pola napas merupakan ketidakmampuan untuk bernapas dengan lancar yang dapat menyebabkan pertukaran gas yang tidak optimal.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakefektifan Pola Napas didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk bernapas dengan nyaman.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dalam kasus ini adalah Pola Napas Efektif, yang ditandai dengan frekuensi, kedalaman, dan irama napas yang dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi Ketidakefektifan Pola Napas antara lain:
- Pemantauan tanda-tanda vital
- Pengaturan posisi tidur
- Pemberian oksigen, jika diperlukan
- Latihan pernapasan
- Manajemen kenyamanan
2. Dispepsia
Penjelasan:
Pasien juga mengalami gejala lambung, yaitu batuk dan perut kembung, yang dapat menunjukkan adanya dispepsia atau gangguan pencernaan. Dispepsia merupakan rasa tidak nyaman atau nyeri di daerah epigastrium (ulu hati).
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Dispepsia didefinisikan sebagai persepsi tidak nyaman atau nyeri di daerah epigastrium.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah Manajemen Dispepsia yang Efektif, yang ditandai dengan penurunan atau hilangnya gejala-gejala dispepsia.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi Dispepsia antara lain:
- Pengkajian tanda dan gejala dispepsia
- Pemberian obat antasida atau proton pump inhibitor, jika diperlukan
- Pengaturan diet dan pola makan
- Edukasi tentang manajemen dispepsia
Dengan menerapkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk mengatasi kondisi sesak napas, lambung, batuk, dan perut kembung yang dialami oleh pasien. -
Article No. 10395 | 05 Jan 2025
Klinis : latihan rentang gerak
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang relevan dengan kondisi "latihan rentang gerak" sesuai dengan format yang Anda berikan.
1. Kode ICD-10:
- Kode: Z50.1
- Deskripsi: Terapi latihan
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.39
- Deskripsi: Prosedur terapi fisik lainnya, termasuk latihan rentang gerak dan aktivitas fungsional.
Penjelasan:
Dalam klasifikasi ICD-10, kode Z50.1 "Terapi latihan" digunakan untuk mengkodekan kondisi yang berkaitan dengan latihan rentang gerak sebagai bagian dari perawatan atau rehabilitasi. Kode ini mencakup berbagai jenis terapi latihan, seperti latihan otot, latihan sendi, dan latihan fungsional.
Pada klasifikasi ICD-9-CM, kode 93.39 "Prosedur terapi fisik lainnya, termasuk latihan rentang gerak dan aktivitas fungsional" digunakan untuk mengkodekan prosedur atau tindakan medis yang terkait dengan latihan rentang gerak. Kode ini mencakup berbagai intervensi fisioterapi yang ditujukan untuk meningkatkan atau mempertahankan fungsi fisik pasien.
Pengodean yang tepat dan terstruktur seperti ini membantu dalam dokumentasi medis yang akurat, analisis data epidemiologi, serta pembuatan laporan dan kebijakan di bidang kesehatan. -
Article No. 10396 | 05 Jan 2025
Klinis : sesak nafas dan batuk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi sesak napas dan batuk.
Diagnosis Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Penjelasan: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang bersih dan bebas.
2. Pola Napas Tidak Efektif
Penjelasan: Perubahan dalam frekuensi, kedalaman, atau irama pernapasan yang mengganggu ventilasi yang adekuat.
3. Intoleransi Aktivitas
Penjelasan: Ketidakmampuan untuk bertoleransi terhadap aktivitas fisik akibat dari ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen di seluruh tubuh.
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI):
SDKI merupakan standar yang digunakan untuk menentukan diagnosis keperawatan berdasarikan respon pasien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan. Dalam kasus ini, SDKI mencakup definisi, faktor yang berhubungan, karakteristik definitif, dan tanda-tanda dari diagnosis keperawatan yang teridentifikasi.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
SLKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Dalam kasus ini, SLKI dapat mencakup indikator hasil seperti pola napas yang efektif, jalan napas yang bersih, dan toleransi terhadap aktivitas yang meningkat.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
SIKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Dalam kasus ini, SIKI dapat mencakup intervensi seperti manajemen jalan napas, terapi oksigen, dan manajemen kelelahan.
Secara keseluruhan, diagnosis keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI yang diuraikan di atas memberikan kerangka kerja komprehensif untuk mengelola kondisi sesak napas dan batuk secara sistematis dan berdasarkan standar keperawatan nasional di Indonesia.