Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 12340 | 16 Feb 2025
Klinis : Pasien masuk dengan keluhan nyeri ulu hati seperti darah bercampur mendidih dan muntah menggumpal. Riwayat BAB encer kehitaman sejak 8 haru yang lalu. R berobat dengan keluhan yang sama ada. selama ini sering mengkonsumsi makanan pedas dan telat makan, pasien pernah mengalami ISK dan oprasi batu ginjal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan dan riwayat pasien yang Anda berikan, dapat dirumuskan beberapa diagnosa keperawatan sesuai dengan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Berikut adalah diagnosa keperawatan yang mungkin sesuai dengan kasus ini:
1. Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut
- SDKI: Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- SLKI: Pasien menunjukkan tanda-tanda nyeri yang minimal dan dapat beraktivitas sesuai kemampuan.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: Manajemen Nyeri, Terapi Relaksasi, Terapi Bermain, dan Terapi Comfort.
2. Diagnosa Keperawatan: Risiko Perdarahan
- SDKI: Risiko Perdarahan adalah kerentanan terhadap hilangnya cairan darah yang melebihi volume normal, yang dapat mengancam kesehatan.
- SLKI: Pasien tidak mengalami perdarahan dan/atau menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: Pemantauan Tanda Vital, Manajemen Perdarahan, Terapi Cairan, dan Edukasi Pencegahan Perdarahan.
3. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Pola Eliminasi
- SDKI: Gangguan Pola Eliminasi adalah perubahan dalam frekuensi, konsistensi, dan/atau pengeluaran buang air besar yang tidak sesuai dengan kebiasaan normal.
- SLKI: Pasien dapat mempertahankan pola eliminasi yang adekuat sesuai dengan kebiasaan normal.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: Manajemen Diare, Manajemen Konstipasi, Edukasi Pola Eliminasi, dan Terapi Nutrisi.
Selain itu, berdasarkan riwayat pasien yang sering mengkonsumsi makanan pedas dan telat makan, serta adanya riwayat infeksi saluran kemih (ISK) dan operasi batu ginjal, dapat juga dipertimbangkan diagnosa keperawatan lain seperti Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi dan Risiko Infeksi.
Penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI dalam praktik keperawatan bertujuan untuk memastikan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh PPNI. -
Article No. 12341 | 16 Feb 2025
Klinis : Pasien masuk dengan keluhan nyeri ulu hati seperti darah bercampur mendidih dan muntah menggumpal. Riwayat BAB encer kehitaman sejak 8 haru yang lalu. R berobat dengan keluhan yang sama ada. selama ini sering mengkonsumsi makanan pedas dan telat makan, pasien pernah mengalami ISK dan oprasi batu ginjal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan berikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan iritasi mukosa gastrointestinal akibat konsumsi makanan pedas dan keterlambatan makan.
Penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
- Kriteria diagnostik: Pasien mengeluhkan rasa nyeri di ulu hati, skala nyeri meningkat, pasien tampak meringis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kontrol nyeri: Kemampuan individu untuk mengendalikan rasa nyeri pada tingkat yang dapat diterima.
- Kriteria hasil: Pasien mampu mengidentifikasi faktor penyebab nyeri, pasien mampu menerapkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen nyeri: Tindakan untuk mengendalikan nyeri yang dialami pasien.
- Intervensi: Identifikasi karakteristik nyeri, anjurkan pasien untuk mengurangi konsumsi makanan pedas, berikan analgesik sesuai instruksi dokter, ajarkan teknik relaksasi.
Persona: Sebagai perawat, saya memahami bahwa pasien Anda sedang mengalami masalah kesehatan yang serius. Saya akan berusaha memberikan informasi medis dan keperawatan yang akurat dan komprehensif untuk membantu Anda memahami kondisi pasien dan rencana perawatannya. Jangan ragu untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas. -
Article No. 12342 | 16 Feb 2025
Klinis : Pasien masuk dengan keluhan nyeri ulu hati seperti darah bercampur mendidih dan muntah menggumpal. Riwayat BAB encer kehitaman sejak 8 haru yang lalu. R berobat dengan keluhan yang sama ada. selama ini sering mengkonsumsi makanan pedas dan telat makan, pasien pernah mengalami ISK dan oprasi batu ginjal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan iritasi mukosa gastrointestinal, ditandai dengan keluhan nyeri ulu hati seperti darah bercampur mendidih dan muntah menggumpal.
Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan jaringan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Tujuan yang diharapkan adalah pasien dapat mengontrol nyeri, mendemonstrasikan perilaku untuk mengurangi nyeri, dan dapat mempertahankan fungsi aktivitas sehari-hari.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, pemberian antiasida, dan edukasi terkait diet yang sesuai.
2. Diare kronis berhubungan dengan iritasi mukosa gastrointestinal, ditandai dengan riwayat BAB encer kehitaman sejak 8 hari yang lalu.
Penjelasan singkat:
- SDKI: Diare kronis adalah pengeluaran feses cair yang berlangsung lebih dari 2 minggu dan mengganggu fungsi usus.
- SLKI: Tujuan yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, menunjukkan pola defekasi normal, dan tidak mengalami komplikasi.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen diare, pemberian cairan dan elektrolit yang adekuat, dan edukasi terkait diet yang sesuai.
3. Risiko infeksi berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh, ditandai dengan riwayat ISK dan operasi batu ginjal sebelumnya.
Penjelasan singkat:
- SDKI: Risiko infeksi adalah kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
- SLKI: Tujuan yang diharapkan adalah pasien tidak mengalami infeksi, menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal, dan tidak mengalami komplikasi.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah pencegahan infeksi, pemantauan tanda-tanda vital, dan edukasi terkait kebersihan diri yang baik.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mempertimbangkan riwayat medis pasien, gejala yang dialami, dan faktor-faktor yang dapat memengaruhi kondisi kesehatan pasien. Perawat juga harus berpedoman pada standar praktik keperawatan yang telah ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 12343 | 16 Feb 2025
Klinis : Pasien masuk dengan keluhan nyeri ulu hati seperti darah bercampur mendidih dan muntah menggumpal. Riwayat BAB encer kehitaman sejak 8 haru yang lalu. R berobat dengan keluhan yang sama ada. selama ini sering mengkonsumsi makanan pedas dan telat makan, pasien pernah mengalami ISK dan oprasi batu ginjal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan memperhatikan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan iritasi mukosa lambung
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien melaporkan penurunan nyeri, menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal, dan menunjukkan perilaku yang sesuai dengan manajemen nyeri yang efektif.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri (seperti pemberian analgetik, terapi panas/dingin, relaksasi), edukasi pasien, dan pemantauan tanda-tanda vital.
2. Risiko diare berhubungan dengan gangguan integritas mukosa gastrointestinal
Penjelasan:
- SDKI: Risiko diare adalah keadaan yang berpotensi mengakibatkan pengeluaran feses yang tidak normal, yaitu cair atau lembek dan frekuensi yang meningkat.
- SLKI: Pasien tidak mengalami diare, menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal, dan tidak mengalami dehidrasi.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah pemantauan tanda-tanda vital dan pola eliminasi, pemberian cairan dan elektrolit, serta edukasi pasien.
3. Risiko infeksi saluran kemih berhubungan dengan riwayat infeksi saluran kemih sebelumnya
Penjelasan:
- SDKI: Risiko infeksi saluran kemih adalah keadaan yang berpotensi mengakibatkan infeksi pada saluran kemih.
- SLKI: Pasien tidak mengalami infeksi saluran kemih, menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal, dan tidak mengalami komplikasi.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah pemantauan tanda-tanda infeksi, edukasi pasien, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi yang sesuai.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mempertimbangkan riwayat kesehatan pasien, faktor risiko, serta gejala yang dialami untuk menentukan diagnosa keperawatan yang tepat dan memberikan intervensi yang sesuai. -
Article No. 12344 | 16 Feb 2025
Klinis : Pasien masuk dengan keluhan nyeri ulu hati seperti darah bercampur mendidih dan muntah menggumpal. Riwayat BAB encer kehitaman sejak 8 haru yang lalu. R berobat dengan keluhan yang sama ada. selama ini sering mengkonsumsi makanan pedas dan telat makan, pasien pernah mengalami ISK dan oprasi batu ginjal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan berdasarkan pada kondisi yang Anda sampaikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk pasien tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan jaringan gastrointestinal ditandai dengan keluhan nyeri ulu hati seperti darah bercampur mendidih dan muntah menggumpal.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Faktor berhubungan: Kerusakan jaringan gastrointestinal.
- Karakteristik: Nyeri ulu hati, muntah menggumpal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran: Kontrol Nyeri
- Kriteria Hasil: Pasien melaporkan nyeri berkurang, mampu mengidentifikasi faktor pemicu nyeri, dan mampu menerapkan manajemen nyeri yang efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen Nyeri
- Aktivitas: Lakukan pengkajian nyeri yang komprehensif, kolaborasi dengan tim kesehatan untuk pemberian analgesik, ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, monitor efektivitas intervensi.
2. Diare kronis berhubungan dengan gangguan fungsi gastrointestinal ditandai dengan riwayat BAB encer kehitaman sejak 8 hari yang lalu.
SDKI:
- Definisi: Pengeluaran feses yang lembek atau cair dalam frekuensi yang meningkat (> 3 kali/hari) yang berlangsung lebih dari 2 minggu.
- Faktor berhubungan: Gangguan fungsi gastrointestinal.
- Karakteristik: BAB encer kehitaman.
SLKI:
- Luaran: Kontrol Diare
- Kriteria Hasil: Pasien melaporkan frekuensi dan konsistensi BAB membaik, tidak terjadi dehidrasi, dan tidak ada tanda-tanda komplikasi.
SIKI:
- Intervensi: Manajemen Diare
- Aktivitas: Lakukan pengkajian diare yang komprehensif, kolaborasi pemberian terapi obat antidiare, anjurkan diet yang sesuai, monitor intake dan output cairan.
Ringkasan: Pasien masuk dengan keluhan nyeri ulu hati dan diare kronis yang kemungkinan besar disebabkan oleh gangguan fungsi gastrointestinal. Riwayat konsumsi makanan pedas dan telat makan, serta rekam medis ISK dan batu ginjal, dapat menjadi faktor yang berkontribusi terhadap kondisi tersebut. Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah manajemen nyeri dan diare secara komprehensif. -
Article No. 12345 | 16 Feb 2025
Klinis : Pasien masuk dengan keluhan nyeri ulu hati seperti darah bercampur mendidih dan muntah menggumpal. Riwayat BAB encer kehitaman sejak 8 haru yang lalu. R berobat dengan keluhan yang sama ada. selama ini sering mengkonsumsi makanan pedas dan telat makan, pasien pernah mengalami ISK dan oprasi batu ginjal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan dan kondisi pasien yang Anda paparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
2. Risiko Perdarahan
Penjelasan Singkat:
1. Nyeri Akut
- SDKI: Nyeri Akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan seperti itu.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: Manajemen Nyeri, Manajemen Farmakologi, dan Terapi Modalitas.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah Pengkajian Nyeri, Pemberian Analgesik, Terapi Panas/Dingin, dan Relaksasi.
2. Risiko Perdarahan
- SDKI: Risiko Perdarahan adalah kerentanan terhadap pengurangan volume darah yang dapat mengancam kesehatan.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: Manajemen Perdarahan, Pemantauan Tanda Vital, dan Pemberian Cairan/Elektrolit.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah Pemantauan Tanda Vital, Pemberian Cairan/Elektrolit, dan Edukasi Pencegahan Perdarahan.
Dalam kondisi ini, pasien mengalami nyeri ulu hati yang disertai dengan muntah menggumpal dan riwayat BAB encer kehitaman, yang menunjukkan kemungkinan adanya perdarahan dalam saluran cerna. Selain itu, pasien juga memiliki riwayat penyakit terkait saluran cerna dan pola makan yang tidak teratur, sehingga perlu diwaspadai risiko perdarahan. -
Article No. 12346 | 16 Feb 2025
Klinis : Perdarahan saluran cerna, dengan BAB encer earma hitam pekat, di sertai darah, dan muntah darah, serta nyeri pada abdomen dan ulu hati tembus ke punggung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perdarahan Gastrointestinal Aktif
Penjelasan Singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami perdarahan dari saluran cerna yang dapat mengancam kehidupan.
- Faktor Risiko: Riwayat perdarahan gastrointestinal, penggunaan obat antiinflamasi non-steroid, riwayat ulkus peptikum, sirosis hati, infeksi Helicobacter pylori.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Tidak terjadi perdarahan gastrointestinal, tanda-tanda vital stabil, nyeri abdomen dan ulu hati terkontrol.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan tanda-tanda vital, pengukuran intake dan output cairan, monitor perdarahan, pengelolaan nyeri, pemberian obat gastritis, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, pasien mengalami gejala-gejala perdarahan saluran cerna, seperti BAB encer berwarna hitam pekat disertai darah, muntah darah, serta nyeri pada abdomen dan ulu hati yang menjalar ke punggung. Diagnosa keperawatan yang tepat adalah Risiko Perdarahan Gastrointestinal Aktif. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pemantauan tanda-tanda vital, pengelolaan nyeri, pemberian obat gastritis, dan kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk menangani kondisi tersebut. -
Article No. 12347 | 16 Feb 2025
Klinis : Perdarahan saluran cerna, dengan BAB encer earma hitam pekat, di sertai darah, dan muntah darah, serta nyeri pada abdomen dan ulu hati tembus ke punggung
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai perawat profesional, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi perdarahan saluran cerna, BAB encer berwarna hitam pekat disertai darah, muntah darah, serta nyeri pada abdomen dan ulu hati yang tembus ke punggung adalah:
1. Perdarahan Saluran Cerna
Definisi: Keadaan di mana individu mengalami kehilangan darah yang tidak terkontrol dari saluran cerna.
Penyebab: Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti ulkus peptikum, varises esofagus, tumor, atau cedera pada saluran cerna.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Perdarahan terkendali
2. Tanda-tanda vital dalam batas normal
3. Tidak terjadi komplikasi (seperti syok hipovolemik)
4. Nyeri berkurang
5. Koping pasien dan keluarga efektif dalam menghadapi situasi
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Monitoring tanda-tanda vital secara ketat (tekanan darah, nadi, respirasi, suhu)
2. Observasi karakteristik dan jumlah perdarahan
3. Pemberian cairan/transfusi darah sesuai indikasi
4. Pemberian obat-obatan antasida, proton pump inhibitor, atau obat-obatan lain sesuai anjuran dokter
5. Manajemen nyeri dengan pemberian analgesik dan tindakan non-farmakologis
6. Edukasi dan dukungan psikologis bagi pasien dan keluarga
Penjelasan:
Diagnosa keperawatan "Perdarahan Saluran Cerna" dipilih karena gejala yang Anda deskripsikan, yaitu BAB encer berwarna hitam pekat disertai darah, muntah darah, serta nyeri pada abdomen dan ulu hati yang tembus ke punggung, menunjukkan adanya perdarahan pada saluran cerna. Luaran/output yang diharapkan mencakup stabilisasi tanda-tanda vital, pengendalian perdarahan, pencegahan komplikasi, serta peningkatan koping pasien dan keluarga. Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi pemantauan ketat, pemberian terapi medis, manajemen nyeri, serta edukasi dan dukungan psikologis.
Diharapkan penjelasan ini dapat membantu Anda memahami kondisi dan tindakan keperawatan yang diperlukan. Jika membutuhkan informasi lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya. -
Article No. 12348 | 16 Feb 2025
Klinis : Perdarahan saluran cerna, dengan BAB encer warna hitam pekat, di sertai darah, dan muntah darah, serta nyeri pada abdomen dan ulu hati tembus ke punggung
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan rinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi perdarahan saluran cerna, dengan BAB encer warna hitam pekat disertai darah, muntah darah, serta nyeri pada abdomen dan ulu hati tembus ke punggung adalah "Perdarahan".
Perdarahan didefinisikan sebagai keluarnya darah dari pembuluh darah dalam jumlah yang berlebihan, baik secara spontan maupun karena cedera. Dalam kasus ini, pasien mengalami perdarahan saluran cerna yang ditandai dengan BAB encer warna hitam pekat disertai darah, serta muntah darah, yang mengindikasikan adanya perdarahan di saluran cerna.
Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
1. Kontrol Perdarahan: Tercapainya kontrol atas perdarahan yang dialami pasien.
2. Manajemen Nyeri: Pasien mampu mengontrol nyeri pada abdomen dan ulu hati yang menjalar ke punggung.
3. Integritas Jaringan: Pemulihan integritas jaringan saluran cerna yang mengalami perdarahan.
4. Stabilitas Hemodinamik: Tercapainya stabilitas tanda-tanda vital dan status hemodinamik pasien.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Kontrol Perdarahan:
a. Lakukan pengkajian tanda-tanda perdarahan secara komprehensif.
b. Berikan oksigen sesuai kebutuhan untuk mempertahankan saturasi oksigen.
c. Berikan cairan intravena untuk resusitasi volume.
d. Pantau tanda-tanda vital dan status hemodinamik pasien.
e. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian obat-obatan dan prosedur terapeutik lainnya.
2. Manajemen Nyeri:
a. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif.
b. Berikan analgetik sesuai resep untuk mengurangi nyeri.
c. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengatasi nyeri.
d. Kolaborasi dengan tim medis untuk penanganan nyeri yang efektif.
3. Peningkatan Integritas Jaringan:
a. Berikan diet yang sesuai untuk memulihkan integritas saluran cerna.
b. Lakukan perawatan luka pada saluran cerna yang mengalami perdarahan.
c. Pantau status nutrisi dan cairan pasien.
d. Kolaborasi dengan tim medis untuk terapi yang mendukung penyembuhan.
4. Stabilitas Hemodinamik:
a. Pantau tanda-tanda vital dan status hemodinamik pasien secara ketat.
b. Berikan cairan intravena sesuai kebutuhan untuk mempertahankan volume cairan.
c. Pantau hasil laboratorium terkait profil darah.
d. Kolaborasi dengan tim medis untuk mengatasi gangguan hemodinamik.
Penjelasan di atas mencakup diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk menangani kondisi perdarahan saluran cerna pada pasien. Diharapkan dengan penerapan asuhan keperawatan yang komprehensif, kondisi pasien dapat terkontrol dan memulih secara optimal. -
Article No. 12349 | 16 Feb 2025
Klinis : Perdarahan saluran cerna, dengan BAB encer warna hitam pekat, di sertai darah, dan muntah darah, serta nyeri pada abdomen dan ulu hati tembus ke punggung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko perdarahan saluran cerna
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko perdarahan saluran cerna adalah keadaan di mana individu berisiko mengalami kehilangan darah dari saluran cerna.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tidak terjadi perdarahan saluran cerna
2. Tanda-tanda vital dalam batas normal
3. Tidak ada kelelahan atau pusing
4. Tidak ada nyeri abdomen
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Observasi tanda-tanda vital secara teratur
2. Observasi karakteristik, jumlah, dan warna feses
3. Kolaborasi pemberian terapi penghentian perdarahan
4. Kolaborasi pemberian cairan intravena/nutrisi parenteral
5. Manajemen nyeri
Persona: Sebagai perawat, saya akan segera melakukan observasi yang komprehensif pada pasien, termasuk tanda-tanda vital, karakteristik feses, dan keluhan nyeri. Saya akan berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi penghentian perdarahan dan dukungan cairan/nutrisi yang diperlukan. Selain itu, saya akan melakukan manajemen nyeri untuk memberikan kenyamanan bagi pasien. Tujuan utama penanganan adalah menghentikan perdarahan, menjaga stabilitas hemodinamik, dan mencegah komplikasi.