Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 10529 | 07 Jan 2025
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat, saya akan memberikan analisis yang rinci atas kondisi pasien anak perempuan usia 5 tahun yang mengalami gejala-gejala mengarah pada penyakit campak.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Risiko infeksi berhubungan dengan penyakit campak yang disebabkan oleh virus Measles. Karakteristik definisi: pasien mengalami demam tinggi, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hal ini menunjukkan bahwa pasien berisiko mengalami komplikasi infeksi lebih lanjut.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Kontrol Infeksi: Pasien akan menunjukkan tidak adanya tanda-tanda infeksi sekunder selama masa perawatan.
2. Status Imun: Pasien akan menunjukkan peningkatan respon imun terhadap virus Measles.
3. Manajemen Demam: Pasien akan menunjukkan penurunan suhu tubuh ke dalam batas normal.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Pemantauan Tanda Vital: Secara rutin memantau suhu tubuh, nadi, respirasi, dan tekanan darah pasien.
2. Manajemen Demam: Memberikan kompres hangat, obat penurun demam, dan memastikan asupan cairan yang adekuat.
3. Perawatan Kulit: Memantau kulit pasien untuk mendeteksi tanda-tanda infeksi sekunder, serta memberikan perawatan kulit yang lembut untuk mengurangi risiko iritasi.
4. Edukasi Kesehatan: Memberikan edukasi kepada keluarga pasien tentang penyakit campak, tanda-tanda komplikasi, dan pentingnya menjaga kebersihan.
5. Kolaborasi dengan Tim Kesehatan: Berkoordinasi dengan dokter untuk memastikan pengobatan yang tepat dan mengelola komplikasi yang mungkin terjadi.
6. Pencegahan Penularan: Menerapkan tindakan pencegahan penularan, seperti isolasi, penggunaan APD, dan desinfeksi lingkungan.
Dengan penerapan asuhan keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat pulih dari penyakit campak tanpa mengalami komplikasi yang serius. Peran perawat sangat penting dalam memantau kondisi pasien, mencegah infeksi, dan mendukung pemulihan secara holistik. -
Article No. 10530 | 07 Jan 2025
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: B05
- Deskripsi: Campak (Measles)
Penjelasan:
Berdasarkan gejala yang dialami oleh pasien anak perempuan berusia 5 tahun, yaitu demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah, hal ini menunjukkan kemungkinan pasien mengalami campak (measles). Kode ICD-10 untuk diagnosis campak adalah B05.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.22
- Deskripsi: Pemberian vaksin campak (Measles vaccination)
Penjelasan:
Dalam kasus ini, tidak ada tindakan medis yang spesifik yang perlu dikodekan menggunakan ICD-9-CM. Namun, jika pasien memerlukan pemberian vaksin campak sebagai tindak lanjut, maka kode ICD-9-CM yang sesuai adalah 99.22, yaitu pemberian vaksin campak. -
Article No. 10531 | 07 Jan 2025
Klinis : Mobilitas fisik, siki dan SLKI
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan rincian yang komprehensif terkait dengan kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
1. Mobilitas Fisik Terganggu
Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disebabkan oleh penurunan kekuatan, ketahanan, rentang gerak, atau kontrol motorik.
2. Risiko Cidera Fisik
Definisi: Kerentanan terhadap cedera fisik yang dapat mengancam integritas fisik.
3. Gangguan Sensori-Perseptual
Definisi: Perubahan dalam sensasi atau persepsi yang dapat mengganggu fungsi normal.
Luaran/Output SLKI yang Diharapkan:
1. Mobilitas Fisik
Definisi: Kemampuan untuk bergerak secara bebas dan terkoordinasi.
Kriteria Hasil:
- Pasien dapat melakukan pergerakan yang diinginkan
- Pasien menunjukkan peningkatan kekuatan, ketahanan, dan rentang gerak
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan mandiri
2. Integritas Fisik
Definisi: Keutuhan dan kesesuaian struktur dan fungsi fisik.
Kriteria Hasil:
- Pasien bebas dari cedera fisik
- Pasien menunjukkan pemulihan yang baik dari cedera fisik
- Pasien dapat mempertahankan kebersihan dan keutuhan kulit
3. Fungsi Sensorik
Definisi: Kemampuan untuk menerima, menginterpretasi, dan merespons stimuli sensorik.
Kriteria Hasil:
- Pasien menunjukkan respon yang tepat terhadap stimuli
- Pasien dapat mengidentifikasi dan membedakan berbagai stimuli
- Pasien dapat menggunakan informasi sensorik untuk berinteraksi dengan lingkungan
Intervensi Keperawatan SIKI:
1. Intervensi untuk Mobilitas Fisik Terganggu:
- Mobilisasi progresif
- Terapi latihan gerak
- Bantuan alat bantu mobilisasi
- Perawatan kulit dan jaringan
2. Intervensi untuk Risiko Cidera Fisik:
- Pengkajian risiko jatuh
- Manajemen lingkungan aman
- Edukasi pasien dan keluarga tentang pencegahan cidera
- Pemantauan tanda-tanda vital dan respon fisiologis
3. Intervensi untuk Gangguan Sensori-Perseptual:
- Stimulasi sensori
- Manajemen nyeri
- Terapi modalitas sensorik
- Edukasi pasien dan keluarga tentang fungsi sensorik
Penjelasan yang rinci dan terperinci:
Diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai dengan kondisi yang dijelaskan mencakup Mobilitas Fisik Terganggu, Risiko Cidera Fisik, dan Gangguan Sensori-Perseptual. Masing-masing diagnosa memiliki definisi dan karakteristik yang khas berdasarkan SDKI.
Luaran/Output SLKI yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan mencakup Mobilitas Fisik, Integritas Fisik, dan Fungsi Sensorik. Setiap luaran memiliki kriteria hasil yang jelas, seperti kemampuan pasien untuk bergerak secara bebas, bebas dari cedera fisik, dan kemampuan menggunakan informasi sensorik.
Intervensi Keperawatan SIKI yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran meliputi mobilisasi progresif, terapi latihan gerak, manajemen lingkungan aman, stimulasi sensori, dan edukasi pasien serta keluarga. Masing-masing intervensi memiliki tujuan dan langkah-langkah yang spesifik untuk mengatasi permasalahan yang diidentifikasi.
Secara keseluruhan, rincian yang diberikan mencakup aspek diagnostik, luaran, dan intervensi keperawatan yang komprehensif untuk menangani kondisi mobilitas fisik, risiko cidera fisik, dan gangguan sensori-perseptual pada pasien. Pendekatan yang digunakan bersifat holistik dan berpusat pada pasien untuk mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 10462 | 07 Jan 2025
Klinis : mual
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat dengan pengalaman yang luas, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi mual.
Diagnosa Keperawatan:
Mual (Nausea)
Definisi:
Sensasi tidak nyaman di bagian atas perut yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
SDKI:
Mual berhubungan dengan efek samping pengobatan, perubahan pola makan, kecemasan, atau gangguan gastrointestinal.
SLKI:
Setelah intervensi keperawatan, pasien akan melaporkan penurunan frekuensi dan keparahan mual.
SIKI:
1. Manajemen mual, termasuk pemberian antiemetik, terapi komplementer, dan modifikasi lingkungan.
2. Edukasi tentang penyebab, pencegahan, dan manajemen mual.
3. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan komprehensif.
Penjelasan Singkat:
Mual merupakan sensasi tidak nyaman di bagian atas perut yang dapat menimbulkan keinginan untuk muntah. Hal ini dapat disebabkan oleh efek samping pengobatan, perubahan pola makan, kecemasan, atau gangguan gastrointestinal. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen mual melalui pemberian antiemetik, terapi komplementer, dan modifikasi lingkungan, serta edukasi tentang penyebab, pencegahan, dan manajemen mual. Selain itu, perawat juga perlu berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan komprehensif. -
Article No. 10463 | 07 Jan 2025
Klinis : diagnosa mual
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi mual.
Diagnosa Keperawatan:
Mual (Nausea)
Definisi:
Sensasi tidak nyaman di perut yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
SDKI:
Penyebab:
- Perubahan rasa, bau, atau penampilan makanan
- Perubahan peristaltik gastrointestinal
- Perubahan keseimbangan elektrolit
- Faktor psikologis
Gejala dan Tanda:
- Sensasi tidak nyaman di perut
- Rasa ingin muntah
- Perubahan warna kulit menjadi pucat
SLKI:
Luaran yang Diharapkan:
- Klien melaporkan sensasi mual berkurang
- Klien mampu mengidentifikasi faktor penyebab mual
- Klien mampu menerapkan strategi mengatasi mual
SIKI:
Intervensi Keperawatan:
- Manajemen mual, seperti memberikan anti-emetik, mengatur diet, dan menganjurkan teknik relaksasi
- Edukasi tentang faktor penyebab dan strategi mengatasi mual
- Monitoring tanda-tanda vital dan status cairan
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan pengkajian komprehensif, menetapkan diagnosa keperawatan, merencanakan intervensi yang sesuai, dan mengevaluasi respons klien terhadap tindakan keperawatan yang diberikan. Tujuan akhirnya adalah membantu klien mengatasi mual dan meningkatkan kualitas hidupnya. -
Article No. 10464 | 07 Jan 2025
Klinis : diagnosa muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia - Standar Luaran Keperawatan Indonesia - Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi muntah.
Diagnosa Keperawatan:
Mual (SDKI)
Penjelasan Singkat:
Mual (SDKI) adalah sensasi tidak nyaman atau ingin muntah yang dialami pasien. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti efek samping obat, infeksi, cedera kepala, atau gangguan gastrointestinal.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
1. Kontrol Mual: Pasien dapat mengendalikan sensasi mual yang dialami.
2. Pengetahuan Tentang Mual: Pasien memahami penyebab, tanda, dan cara mengatasi mual.
3. Toleransi terhadap Mual: Pasien dapat mentoleransi sensasi mual yang dialami.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
1. Manajemen Mual: Intervensi untuk mengurangi atau mengendalikan sensasi mual yang dialami pasien.
2. Edukasi Tentang Mual: Memberikan informasi kepada pasien mengenai penyebab, tanda, dan cara mengatasi mual.
3. Terapi Komplementer Mual: Pemberian terapi komplementer untuk mengurangi sensasi mual, seperti akupresur atau aromaterapi.
Dengan menggunakan pendekatan SDKI - SLKI - SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar untuk mengatasi kondisi muntah pada pasien. -
Article No. 10465 | 07 Jan 2025
Klinis : diagnosa muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi muntah.
Diagnosa Keperawatan:
Muntah (Nausea & Vomiting)
Penjelasan:
Muntah adalah keluarnya isi lambung melalui mulut secara tiba-tiba dan tidak terkontrol. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, obat-obatan, gangguan gastrointestinal, atau kondisi medis lainnya.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Dalam SDKI, diagnosa keperawatan untuk kondisi muntah dikenal sebagai "Nausea & Vomiting". Definisi dari diagnosa ini adalah "Sensasi tidak nyaman dan dorongan untuk mengeluarkan isi lambung yang disertai dengan kontraksi otot abdomen".
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Terkait dengan diagnosa Nausea & Vomiting, beberapa luaran keperawatan yang dapat diterapkan antara lain:
1. Kontrol Muntah: Kemampuan untuk mengendalikan atau mengelola sensasi muntah.
2. Manajemen Gejala: Kemampuan untuk mengelola gejala yang menyertai kondisi muntah.
3. Asupan Nutrisi Adekuat: Kemampuan untuk mempertahankan asupan nutrisi yang adekuat meskipun mengalami kondisi muntah.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani kondisi muntah meliputi:
1. Manajemen Mual dan Muntah: Tindakan untuk mengendalikan dan mengelola sensasi mual dan muntah.
2. Terapi Nutrisi: Pemberian nutrisi yang sesuai untuk mempertahankan status gizi pasien.
3. Edukasi Pasien: Memberikan informasi dan edukasi kepada pasien terkait dengan kondisi muntah dan upaya penanganannya.
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan penilaian komprehensif terhadap pasien, mengidentifikasi faktor-faktor penyebab, dan menerapkan intervensi keperawatan yang sesuai berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI untuk membantu pasien mengatasi kondisi muntah secara efektif. -
Article No. 10466 | 07 Jan 2025
Klinis : diagnosa mual dan lambung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Mual
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Mual didefinisikan sebagai sensasi tidak nyaman di dalam perut yang dapat menimbulkan keinginan untuk muntah. Mual dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pengobatan, efek samping, gangguan gastrointestinal, atau kondisi lainnya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan mual antara lain: pasien dapat mengenali faktor penyebab mual, pasien dapat menerapkan intervensi untuk mengatasi mual, dan pasien dapat melaporkan penurunan frekuensi serta intensitas mual.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi mual meliputi: manajemen obat anti-mual, manajemen diet, teknik relaksasi, dan edukasi pasien serta keluarga. Intervensi ini bertujuan untuk mengurangi frekuensi dan intensitas mual serta mencegah komplikasi lebih lanjut.
Sebagai perawat, saya akan melakukan assessment secara komprehensif untuk mengidentifikasi penyebab mual pada pasien. Selanjutnya, saya akan menyusun rencana asuhan keperawatan yang berfokus pada pengelolaan mual sesuai dengan kondisi pasien. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter, ahli gizi, dan farmasis, juga diperlukan untuk memberikan penanganan yang optimal. -
Article No. 10467 | 07 Jan 2025
Klinis : diagnosa mual
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Mual
Penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi Mual: Perasaan tidak nyaman di perut yang mengarah pada keinginan untuk muntah.
- Penyebab Mual: Dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti efek samping obat, kondisi medis tertentu, stres, dan lain-lain.
- Gejala Mual: Perasaan tidak nyaman di perut, rasa ingin muntah, produksi saliva yang berlebih.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat mengendalikan mual, mengurangi frekuensi dan intensitas mual, dan dapat mempertahankan asupan nutrisi yang adekuat.
- Indikator Luaran: Pasien melaporkan penurunan frekuensi dan intensitas mual, pasien dapat mempertahankan asupan nutrisi yang adekuat, dan pasien dapat mengendalikan faktor yang menyebabkan mual.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen mual, yang meliputi pemberian antiemetik, manajemen lingkungan, teknik relaksasi, dan edukasi pasien.
- Tujuan Intervensi: Mengurangi frekuensi dan intensitas mual, mempertahankan asupan nutrisi yang adekuat, dan membantu pasien mengendalikan faktor yang menyebabkan mual.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus melakukan pengkajian yang komprehensif, menetapkan diagnosis keperawatan yang tepat, merencanakan intervensi yang sesuai, dan mengevaluasi hasil asuhan keperawatan yang diberikan. Hal ini bertujuan untuk membantu pasien mencapai hasil yang diharapkan dan meningkatkan kualitas hidup. -
Article No. 10468 | 07 Jan 2025
Klinis : diagnosa mual
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi mual.
Diagnosa Keperawatan:
Mual (Nausea)
Definisi:
Mual adalah sensasi tidak nyaman di bagian atas perut yang dapat menimbulkan keinginan untuk muntah.
Penyebab Utama:
1. Efek samping obat-obatan
2. Kehamilan
3. Gangguan gastrointestinal
4. Infeksi
5. Stres emosional
Gejala Klinik:
1. Merasa mual atau ingin muntah
2. Salivasi berlebih
3. Rasa tidak nyaman di epigastrium
4. Pucat
5. Berkeringat
Tujuan Intervensi Keperawatan:
1. Mengurangi sensasi mual
2. Mencegah terjadinya muntah
3. Mempertahankan status hidrasi yang adekuat
4. Meningkatkan kenyamanan pasien
Intervensi Keperawatan:
1. Kaji penyebab dan faktor risiko mual
2. Berikan antiemetik sesuai dengan resep dokter
3. Anjurkan pasien untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang mudah dicerna
4. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengurangi mual
5. Pantau tanda-tanda vital dan status hidrasi pasien
6. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk penanganan yang komprehensif
Evaluasi:
1. Pasien melaporkan sensasi mual berkurang
2. Pasien tidak mengalami muntah
3. Pasien mempertahankan status hidrasi yang adekuat
4. Pasien merasa lebih nyaman
Dengan menggunakan pendekatan SDKI-SLKI-SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar untuk menangani kondisi mual pada pasien. Pendekatan ini memastikan bahwa intervensi keperawatan yang diberikan sesuai dengan praktik keperawatan berbasis bukti dan dapat memberikan hasil yang optimal bagi pasien.