Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 12410 | 17 Feb 2025
Klinis : terkena duri sawit di tumit sebelah kiri 1 minggu yang lalu, bengak
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang sesuai dengan kondisi yang Anda deskripsikan, dengan format yang rapi dan penjelasan yang terstruktur.
1. Kode ICD-10:
- Kode: S91.04XA
- Deskripsi: Luka tusuk pada tumit, kiri, kunjungan awal
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.22
- Deskripsi: Pembersihan dan penyembuhan luka, komplek
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang Anda berikan, pasien mengalami kondisi terkena duri sawit di tumit sebelah kiri sejak 1 minggu yang lalu dan mengalami pembengkakan. Untuk menentukan kode diagnosis yang sesuai, saya mengacu pada Klasifikasi Statistik Internasional Penyakit dan Masalah Kesehatan Terkait Versi 10 (ICD-10).
1. Kode ICD-10 S91.04XA menunjukkan:
- S91 - Luka terbuka pada pergelangan kaki dan kaki
- S91.0 - Luka tusuk pada pergelangan kaki dan kaki
- S91.04 - Luka tusuk pada tumit, kiri
- XA - Kunjungan awal
Kode ini mengidentifikasi bahwa pasien mengalami luka tusuk pada tumit sebelah kiri, dan ini merupakan kunjungan pertama (awal) untuk penanganan kondisi tersebut.
2. Kode ICD-9-CM Prosedur 86.22 menunjukkan:
- 86 - Prosedur pada kulit dan jaringan subkutan
- 86.2 - Perawatan luka dan dekubitus
- 86.22 - Pembersihan dan penyembuhan luka, komplek
Kode ini mengidentifikasi bahwa tindakan medis yang dilakukan adalah pembersihan dan penyembuhan luka yang kompleks, yang sesuai dengan kondisi pembengkakan akibat tusukan duri sawit pada tumit pasien. -
Article No. 12411 | 17 Feb 2025
Klinis : terkena duri sawit di tumit sebelah kiri 1 minggu yang lalu, bengak luka tertutup
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 dan ICD-9-CM untuk kondisi yang Anda jelaskan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: T14.01
- Deskripsi: Luka tusuk (tungkai bawah)
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.22
- Deskripsi: Debridement luka, kulit dan subkutan
Penjelasan:
Berdasarkan gejala yang Anda deskripsikan, pasien mengalami luka tusuk di tumit sebelah kiri akibat terkena duri sawit. Sesuai dengan Klasifikasi Internasional Penyakit (ICD-10), kode yang sesuai adalah T14.01, yang mengindikasikan luka tusuk di tungkai bawah.
Selanjutnya, jika diperlukan tindakan medis berupa debridemen atau pembersihan luka, kode ICD-9-CM yang sesuai adalah 86.22, yang menunjukkan prosedur debridemen luka pada kulit dan jaringan subkutan.
Proses perawatan luka yang tertutup dan bengkak ini dapat meliputi pembersihan luka, penggunaan antibiotik topikal, dan pemantauan untuk mencegah infeksi atau komplikasi lebih lanjut. Pasien harus menerima edukasi mengenai perawatan luka yang tepat dan tanda-tanda infeksi yang harus segera dilaporkan. -
Article No. 12412 | 17 Feb 2025
Klinis : Seorang laki-laki, 63 tahun dirawat dengan keluhan pusing dan kelemahan sisi tubuh sebelah kanan sejak 3 jam sebelum masuk RS. Pasien bicara pelo, wajah sebelah kanan tampak tidak simetris. Kesadaran compos mentis. Tekanan darah 130/90 mmHg, frekuensi nadi 60 x/menit, dan frekuensi napas 22 x/menit. Keluarga mengatakan bila pagi pasien masih biasa melakukan olahraga jalan kaki keliling kompleks.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat, saya memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pasien tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan oklusi pembuluh darah cerebral, ditandai dengan pusing, kelemahan sisi tubuh sebelah kanan, dan bicara pelo.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan sirkulasi darah yang adekuat untuk mendukung fungsi jaringan otak.
- Faktor Risiko: Oklusi pembuluh darah cerebral.
- Tanda dan Gejala: Pusing, kelemahan sisi tubuh, bicara pelo, dan wajah tidak simetris.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Perfusi jaringan serebral yang efektif, ditandai dengan tidak ada pusing, kelemahan otot, bicara pelo, dan wajah simetris.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan tanda-tanda vital, manajemen aktivitas, manajemen nyeri, dan edukasi mengenai gaya hidup yang sehat.
Berdasarkan kondisi pasien, diagnosis keperawatan yang paling sesuai adalah Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan oklusi pembuluh darah cerebral. Perawatan yang diberikan akan berfokus pada pemulihan perfusi jaringan serebral, pengurangan risiko komplikasi, serta edukasi pasien dan keluarga mengenai penatalaksanaan kondisi medis dan gaya hidup yang sehat. -
Article No. 12413 | 17 Feb 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan demam, pusing sakit kepala sudah dua hari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang Anda paparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan serta penjelasan singkat terkait standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia
Penjelasan:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas normal.
- Penyebab: Infeksi, dehidrasi, peningkatan metabolisme, gangguan regulasi suhu tubuh.
- Gejala: Demam, suhu tubuh meningkat, kulit kemerahan.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Suhu tubuh kembali normal, tanda-tanda vital stabil, tidak ada komplikasi.
- Kriteria hasil: Pasien menunjukkan penurunan suhu tubuh, tanda-tanda vital dalam batas normal, tidak ada tanda infeksi.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: Monitoring suhu tubuh, pemberian cairan, penggunaan kompres hangat/dingin, pemberian obat penurun demam.
- Tujuan intervensi: Menurunkan suhu tubuh, mempertahankan sirkulasi, mencegah komplikasi.
Penjelasan singkat:
Pasien dengan keluhan demam, pusing, dan sakit kepala selama dua hari menunjukkan gejala hipertermia atau peningkatan suhu tubuh di atas normal. Berdasarkan standar PPNI, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah hipertermia. Perawat perlu melakukan monitoring suhu tubuh, pemberian cairan, dan intervensi lainnya untuk menurunkan suhu tubuh serta mencegah komplikasi. Luaran yang diharapkan adalah suhu tubuh kembali normal, tanda-tanda vital stabil, dan tidak ada komplikasi. -
Article No. 12414 | 17 Feb 2025
Klinis : Seorang perempuan masuk rumah sakit dengan dm tipe 2 kadar gula 250 mg/dl pasien mengeluh banyak nakan sejak beberapa bulan terakhir namun dua minggu lalu mengalami penurunan berat badan. Tb 160 cm, bb awal 70 kg bb akhir 50 kg hb 10 terdapat luka pada telapak kaki yang sudah menunjukan perbaikan pasien mengatakan ibunya mengalami penyakit gula makan habis ½ porsi mendapat obat naporapid 6 unit 3x sehari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
2. Resiko Hiperglikemia
3. Resiko Gangguan Integritas Kulit
Penjelasan SDKI-SLKI-SIKI:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- SDKI: Ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan nutrisi yang menyebabkan berat badan menurun.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk mempertahankan keseimbangan nutrisi yang adekuat.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk meningkatkan asupan nutrisi, memantau dan mengevaluasi status nutrisi.
2. Resiko Hiperglikemia
- SDKI: Peningkatan kadar glukosa darah di atas nilai normal yang dapat menyebabkan komplikasi.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk mencegah dan mengelola hiperglikemia.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk memantau kadar glukosa darah, pemberian insulin, dan edukasi pengelolaan diabetes.
3. Resiko Gangguan Integritas Kulit
- SDKI: Peningkatan kemungkinan terjadinya kerusakan pada kulit dan jaringan di bawahnya.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk mencegah dan mengelola gangguan integritas kulit.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk perawatan luka, peningkatan sirkulasi darah, dan edukasi pencegahan luka.
Dalam kondisi seorang perempuan dengan diabetes tipe 2, kadar gula darah 250 mg/dl, penurunan berat badan yang signifikan, dan adanya luka pada telapak kaki, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh, Resiko Hiperglikemia, dan Resiko Gangguan Integritas Kulit. Perawat dapat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi asuhan keperawatan yang komprehensif. -
Article No. 12415 | 17 Feb 2025
Klinis : kpasien datang dengan keluhan demam, pusing, batuk, pilek, sudah dua hari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Tanda dan gejala: Batuk produktif, suara napas tambahan, sputum berlebih, dispnea.
- Faktor terkait: Infeksi saluran napas atas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif.
- Kriteria hasil: Jalan napas paten, frekuensi napas dalam rentang normal, tidak ada sekresi yang berlebih, tidak ada suara napas tambahan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: Manajemen jalan napas, peningkatan batuk efektif, pemberian oksigen (jika perlu).
2. Hipertermia
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal akibat kegagalan mekanisme termoregulasi.
SDKI:
- Tanda dan gejala: Peningkatan suhu tubuh, kulit hangat, keringat, menggigil.
- Faktor terkait: Infeksi.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal.
- Kriteria hasil: Suhu tubuh dalam rentang normal, tidak ada tanda-tanda hipertermia.
SIKI:
- Intervensi keperawatan: Manajemen demam, pemberian cairan, pemberian antipiretik (jika perlu).
Secara singkat, pasien yang datang dengan keluhan demam, pusing, batuk, dan pilek yang sudah berlangsung selama dua hari dapat didiagnosis dengan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas dan Hipertermia. Penjelasan SDKI, SLKI, dan SIKI di atas memberikan panduan untuk mengelola kondisi pasien tersebut secara komprehensif. -
Article No. 12416 | 17 Feb 2025
Klinis : pasien mengalami demam tinggi dengan suhu 41 derajat selama 3 hari, dengan gejala mual muntah, dan ganguan eliminasii
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan yang rinci dan terperinci untuk kondisi yang Anda berikan:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien yang mengalami demam tinggi dengan suhu 41 derajat selama 3 hari, disertai gejala mual, muntah, dan gangguan eliminasi adalah:
1. Hipertermia
Definisi: Kenaikan suhu tubuh di atas nilai normal sebagai respon terhadap peningkatan produksi atau penurunan hilangnya panas.
Penyebab: Infeksi, dehidrasi, cedera fisik/trauma, gangguan neurologis, obat-obatan.
Tanda dan Gejala: Suhu tubuh di atas 38,3°C, menggigil, kulit merah, sakit kepala, mual, muntah.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Termoregulasi: Suhu tubuh dalam batas normal
- Kriteria hasil: Suhu tubur kembali ke rentang normal (36,0-37,5°C)
- Indikator: Tidak ada menggigil, kulit kering dan hangat, tidak ada tanda-tanda infeksi.
2. Manajemen Mual dan Muntah
- Kriteria hasil: Frekuensi dan keparahan mual dan muntah berkurang
- Indikator: Tidak ada mual atau muntah, asupan cairan dan nutrisi adekuat.
3. Keseimbangan Cairan
- Kriteria hasil: Status cairan dalam batas normal
- Indikator: Intake dan output cairan seimbang, membran mukosa lembab, nadi dan tekanan darah normal.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Hipertermia
- Monitor suhu tubuh secara berkala
- Berikan terapi penurun panas (kompres dingin, antipiretik)
- Anjurkan banyak minum air putih
- Kurangi aktivitas dan beri istirahat yang cukup
- Identifikasi dan atasi penyebab demam
2. Manajemen Mual dan Muntah
- Identifikasi penyebab mual dan muntah
- Berikan antiemetik jika perlu
- Anjurkan diet rendah lemak dan mudah dicerna
- Beri dukungan emosional dan psikologis
- Monitor intake dan output cairan
3. Manajemen Keseimbangan Cairan
- Monitor intake dan output cairan secara akurat
- Ganti cairan yang hilang melalui infus atau oral rehidrasi
- Pertahankan status hidrasi yang adekuat
- Pantau tanda-tanda dehidrasi atau overload cairan
- Kolaborasi dengan tenaga medis untuk pengobatan jika perlu
Dengan intervensi keperawatan yang tepat dan pemantauan yang ketat, diharapkan kondisi pasien dapat membaik, dengan suhu tubuh kembali normal, mual dan muntah berkurang, serta keseimbangan cairan yang terjaga. -
Article No. 12417 | 17 Feb 2025
Klinis : pasien mengalami demam tinggi dengan suhu 41 derajat selama 3 hari, dengan gejala mual muntah, dan ganguan eliminasii
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda paparkan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia (SDKI)
Penjelasan: Peningkatan suhu tubuh di atas normal (>37,5°C) yang disebabkan oleh peningkatan produksi panas atau penurunan kehilangan panas.
2. Mual dan Muntah (SDKI)
Penjelasan: Sensasi tidak nyaman di perut yang dirasakan mendahului pengeluaran isi lambung melalui mulut.
3. Gangguan Eliminasi Urin (SDKI)
Penjelasan: Perubahan pola dan/atau fungsi pembuangan urin yang tidak efektif.
Rencana Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Hipertermia
Tujuan: Suhu tubuh pasien kembali normal.
Intervensi: Pemantauan suhu tubuh, pemberian antipiretik, manajemen lingkungan.
2. Manajemen Mual dan Muntah
Tujuan: Mual dan muntah pasien teratasi.
Intervensi: Pemantauan tanda-tanda vital, pemberian antiemetik, manajemen diet.
3. Manajemen Eliminasi Urin
Tujuan: Pola eliminasi urin pasien kembali normal.
Intervensi: Pemantauan intake dan output cairan, pemberian terapi cairan, tindakan kateterisasi.
Implementasi dan Evaluasi (SIKI):
Perawat akan melaksanakan tindakan-tindakan keperawatan sesuai dengan rencana asuhan keperawatan, dan melakukan evaluasi secara berkala untuk memantau perkembangan kondisi pasien. -
Article No. 12418 | 17 Feb 2025
Klinis : pasien mengalami demam tinggi dengan suhu 41 derajat selama 3 hari, dengan gejala mual muntah, dan ganguan eliminasii
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat sesuai dengan SDKI, SLKI, dan SIKI standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia (SDKI)
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas normal.
2. Mual (SDKI)
Definisi: Sensasi tidak nyaman yang muncul di bagian belakang tenggorokan atau epigastrium yang dapat mengakibatkan keinginan untuk muntah.
3. Defisit Volume Cairan (SDKI)
Definisi: Pengurangan cairan intravaskular, intraseluler, dan/atau ekstravaskular.
Penjelasan Singkat:
1. Hipertermia (SDKI)
- Faktor yang berhubungan: Infeksi, dehidrasi, gangguan regulasi suhu tubuh.
- Kriteria Hasil (SLKI): Suhu tubuh dalam rentang normal, tanda-tanda vital dalam batas normal.
- Intervensi Keperawatan (SIKI): Manajemen hipertermia, pemberian cairan, terapi farmakologis.
2. Mual (SDKI)
- Faktor yang berhubungan: Infeksi, dehidrasi, reaksi obat.
- Kriteria Hasil (SLKI): Frekuensi muntah menurun, rasa mual terkontrol.
- Intervensi Keperawatan (SIKI): Manajemen mual, pemberian antiemetik, terapi komplementer.
3. Defisit Volume Cairan (SDKI)
- Faktor yang berhubungan: Kehilangan cairan melalui muntah, diare, demam.
- Kriteria Hasil (SLKI): Tanda-tanda vital dalam batas normal, turgor kulit baik, input dan output seimbang.
- Intervensi Keperawatan (SIKI): Manajemen cairan, terapi penggantian cairan, pemantauan status cairan.
Dalam kondisi ini, pasien mengalami demam tinggi, mual muntah, dan gangguan eliminasi yang dapat menyebabkan defisit volume cairan. Oleh karena itu, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah hipertermia, mual, dan defisit volume cairan. Perawat perlu melakukan intervensi yang komprehensif untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. -
Article No. 12419 | 17 Feb 2025
Klinis : pasien mengalami demam tinggi dengan suhu 41 derajat selama 3 hari, dengan gejala mual muntah, dan ganguan eliminasii
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi ditandai dengan suhu tubuh 41 derajat Celsius selama 3 hari.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas nilai normal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Suhu tubuh dalam rentang normal
2. Tidak terjadi komplikasi akibat hipertermia
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan tanda-tanda vital secara berkala
2. Pemberian kompres hangat/dingin untuk menurunkan suhu tubuh
3. Pemberian cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan
4. Manajemen mual dan muntah
5. Edukasi terkait penyebab dan penanganan hipertermia
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan "Hipertermia" dirumuskan berdasarkan gejala utama yang dialami pasien, yaitu demam tinggi dengan suhu 41 derajat Celsius selama 3 hari. Kondisi ini dapat disebabkan oleh proses infeksi. Tujuan keperawatan adalah untuk menurunkan suhu tubuh dalam rentang normal dan mencegah komplikasi akibat hipertermia. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pemantauan tanda-tanda vital, pemberian kompres hangat/dingin, pemberian cairan dan elektrolit, manajemen mual dan muntah, serta edukasi terkait penyebab dan penanganan hipertermia.