Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 12470 | 18 Feb 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan kontrol luka dan cabut benang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi Luka Operasi
Penjelasan:
Berdasarkan keluhan pasien yang datang untuk kontrol luka dan cabut benang, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Risiko Infeksi Luka Operasi". Ini dikarenakan pasien baru saja menjalani prosedur operasi, sehingga memiliki risiko terjadinya infeksi pada area luka.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Infeksi Luka Operasi didefinisikan sebagai kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen pada luka operasi yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada pasien dengan Risiko Infeksi Luka Operasi adalah:
1. Luka operasi tetap bersih dan kering
2. Tidak ada tanda-tanda infeksi pada luka operasi
3. Tidak terjadi komplikasi akibat infeksi luka operasi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Risiko Infeksi Luka Operasi meliputi:
1. Perawatan luka operasi
2. Pemberian antibiotik sesuai indikasi
3. Edukasi pasien dan keluarga tentang perawatan luka operasi
4. Pemantauan tanda-tanda infeksi luka operasi
Dengan menerapkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar untuk mengelola Risiko Infeksi Luka Operasi pada pasien. -
Article No. 12471 | 18 Feb 2025
Klinis : Kasus Pemicu untuk Penyakit Gagal Ginjal Akut Seorang anak perempuan usia 5 tahun di bawa kerumah sakit karena keluhan mual, muntah dan letih sejak 2 hari yang lalu. Ibu juga mengatakan bahwa muka anaknya sembab dari biasanya. Ibu juiga mengatakan sudah satu minggu ini anak jarang sekali buang air kecil, yang mencemaskan ibu adalah buang air kecil anak terlihat berwarna kemerahan seperti air cucian daging. Hasil pemeriksaan didapatkan data TD: 130/90mmHg, nadi: 124x/menit, nafas: 32x/menit dan suhu: 37,8⁰C. Anak terlihat letih, pucat, mata cekung, kulit dan membran mukosa kering. Menurut ibu tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan anak. carikan diagnosa beserta do ds dan etiologinya
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien dengan kasus penyakit gagal ginjal akut ini memiliki diagnosa keperawatan yang sesuai dengan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Gangguan Perfusi Ginjal Berhubungan dengan Penyakit Gagal Ginjal Akut
Definisi:
Gangguan aliran darah ke dan dari ginjal yang menyebabkan penurunan filtrasi dan produksi urin.
DO (Data Objektif):
- Tekanan darah 130/90 mmHg
- Nadi 124 x/menit
- Pernapasan 32 x/menit
- Suhu 37,8°C
- Anak terlihat letih, pucat, mata cekung, kulit dan membran mukosa kering
DS (Data Subjektif):
- Keluhan mual, muntah, dan letih sejak 2 hari yang lalu
- Oedema pada wajah
- Urin berwarna kemerahan seperti air cucian daging
- Jarang buang air kecil sejak 1 minggu terakhir
Etiologi:
- Penyakit Gagal Ginjal Akut
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Perbaikan Perfusi Ginjal
2. Pemulihan Fungsi Ginjal
3. Penurunan Tanda dan Gejala Gagal Ginjal Akut
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Pemantauan Cairan dan Elektrolit
- Pantau intake dan output cairan
- Pantau data laboratorium (ureum, kreatinin, elektrolit)
- Atur pemberian cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan
2. Manajemen Hipertensi
- Pantau tekanan darah secara rutin
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat antihipertensi
3. Manajemen Komplikasi Gagal Ginjal Akut
- Pantau tanda dan gejala komplikasi (edema, mual, muntah, anoreksia)
- Kolaborasi dengan dokter untuk penatalaksanaan komplikasi
4. Edukasi Kesehatan
- Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penyakit gagal ginjal akut
- Jelaskan pentingnya mematuhi regimen pengobatan dan perawatan
Penjelasan rinci dan terperinci:
Pasien dengan kasus penyakit gagal ginjal akut ini memiliki diagnosa keperawatan utama yaitu "Gangguan Perfusi Ginjal Berhubungan dengan Penyakit Gagal Ginjal Akut". Hal ini didasarkan pada data objektif dan subjektif yang menunjukkan adanya gangguan aliran darah ke dan dari ginjal, sehingga menyebabkan penurunan filtrasi dan produksi urin.
Luaran yang diharapkan setelah asuhan keperawatan adalah perbaikan perfusi ginjal, pemulihan fungsi ginjal, dan penurunan tanda serta gejala gagal ginjal akut. Untuk mencapai tujuan tersebut, intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi pemantauan cairan dan elektrolit, manajemen hipertensi, manajemen komplikasi gagal ginjal akut, serta edukasi kesehatan bagi pasien dan keluarga.
Pemantauan cairan dan elektrolit bertujuan untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, serta mendeteksi dan mengoreksi gangguan yang terjadi. Manajemen hipertensi bertujuan untuk menurunkan tekanan darah dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Manajemen komplikasi gagal ginjal akut bertujuan untuk mencegah dan mengelola komplikasi yang mungkin timbul, seperti edema, mual, muntah, dan anoreksia. Edukasi kesehatan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pasien dan keluarga tentang penyakit gagal ginjal akut, pentingnya mematuhi regimen pengobatan dan perawatan, serta mencegah komplikasi lebih lanjut.
Melalui implementasi intervensi keperawatan yang komprehensif dan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu perbaikan perfusi ginjal, pemulihan fungsi ginjal, dan penurunan tanda serta gejala gagal ginjal akut. -
Article No. 12472 | 18 Feb 2025
Klinis : Kasus Pemicu untuk Penyakit Gagal Ginjal Akut Seorang anak perempuan usia 5 tahun di bawa kerumah sakit karena keluhan mual, muntah dan letih sejak 2 hari yang lalu. Ibu juga mengatakan bahwa muka anaknya sembab dari biasanya. Ibu juiga mengatakan sudah satu minggu ini anak jarang sekali buang air kecil, yang mencemaskan ibu adalah buang air kecil anak terlihat berwarna kemerahan seperti air cucian daging. Hasil pemeriksaan didapatkan data TD: 130/90mmHg, nadi: 124x/menit, nafas: 32x/menit dan suhu: 37,8⁰C. Anak terlihat letih, pucat, mata cekung, kulit dan membran mukosa kering. Menurut ibu tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan anak. carikan 3 diagnosa beserta do ds dan etiologinya
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan SDKI, luaran SLKI, dan intervensi SIKI yang sesuai dengan kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Kekurangan Volume Cairan
- DO: Mual, muntah, letih, muka sembab, jarang BAK, urin berwarna kemerahan
- DS: Ibu mengatakan anaknya jarang BAK sejak 1 minggu terakhir
- Etiologi: Gangguan mekanisme pengaturan cairan dan elektrolit
2. Intoleransi Aktivitas
- DO: Anak terlihat letih, pucat, mata cekung
- DS: Ibu mengatakan anaknya merasa letih sejak 2 hari terakhir
- Etiologi: Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan energi
3. Hipervolemia
- DO: Muka sembab, TD 130/90 mmHg, nadi 124x/menit
- DS: Ibu mengatakan muka anaknya sembab dari biasanya
- Etiologi: Gangguan mekanisme pengaturan cairan dan elektrolit
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Keseimbangan Cairan
- Indikator: Intake dan output cairan seimbang, membran mukosa lembab, turgor kulit baik
2. Toleransi Aktivitas
- Indikator: Anak dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan
3. Tekanan Darah Terkontrol
- Indikator: Tekanan darah dalam batas normal sesuai usia
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Cairan
- Kaji status hidrasi pasien
- Atur intake dan output cairan
- Pantau tanda-tanda vital
- Berikan dukungan nutrisi yang adekuat
2. Manajemen Energi
- Atur aktivitas dan istirahat pasien
- Berikan perawatan yang mendukung peningkatan energi
- Libatkan keluarga dalam perawatan
3. Manajemen Hipertensi
- Kaji faktor risiko hipertensi
- Kolaborasi dengan tim medis untuk terapi farmakologi
- Ajarkan keluarga tentang kontrol hipertensi
Penjelasan rinci dan terperinci:
Diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai dengan kondisi kasus ini adalah kekurangan volume cairan, intoleransi aktivitas, dan hipervolemia. Hal ini didasarkan pada tanda dan gejala yang muncul, seperti mual, muntah, letih, muka sembab, jarang BAK, urin berwarna kemerahan, pasien terlihat letih dan pucat, serta tanda-tanda vital yang menunjukkan hipertensi.
Luaran SLKI yang diharapkan adalah keseimbangan cairan, toleransi aktivitas, dan tekanan darah terkontrol. Indikator-indikator ini menunjukkan bahwa pasien dapat mempertahankan status cairan yang baik, dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan, serta memiliki tekanan darah dalam batas normal sesuai usia.
Intervensi SIKI yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran tersebut adalah manajemen cairan, manajemen energi, dan manajemen hipertensi. Intervensi ini meliputi pengkajian status hidrasi, pengaturan intake dan output cairan, pemantauan tanda-tanda vital, pemberian dukungan nutrisi, pengaturan aktivitas dan istirahat pasien, serta kolaborasi dengan tim medis untuk terapi farmakologi dan edukasi keluarga terkait kontrol hipertensi.
Penerapan asuhan keperawatan yang komprehensif dan kolaboratif dengan tim medis diharapkan dapat membantu mengatasi kondisi pasien dan mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 12473 | 18 Feb 2025
Klinis : Kasus Pemicu untuk Penyakit Gagal Ginjal Akut Seorang anak perempuan usia 5 tahun di bawa kerumah sakit karena keluhan mual, muntah dan letih sejak 2 hari yang lalu. Ibu juga mengatakan bahwa muka anaknya sembab dari biasanya. Ibu juiga mengatakan sudah satu minggu ini anak jarang sekali buang air kecil, yang mencemaskan ibu adalah buang air kecil anak terlihat berwarna kemerahan seperti air cucian daging. Hasil pemeriksaan didapatkan data TD: 130/90mmHg, nadi: 124x/menit, nafas: 32x/menit dan suhu: 37,8⁰C. Anak terlihat letih, pucat, mata cekung, kulit dan membran mukosa kering. Menurut ibu tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan anak. carikan 3 diagnosa beserta do ds dan etiologinya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus yang dipaparkan, berikut adalah 3 diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkatnya sesuai dengan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan: Kelebihan Volume Cairan
DO: Edema, nyeri akibat tekanan, gangguan pola berkemih (frekuensi, warna, dan volume berkurang), mual, muntah, letih, kulit dan membran mukosa kering.
DS: Ibu mengatakan anak jarang buang air kecil dan warnanya kemerahan.
Etiologi: Gagal ginjal akut
2. Diagnosa Keperawatan: Intoleransi Aktivitas
DO: Anak terlihat letih, pucat, dan aktivitas menurun.
DS: Ibu mengatakan anak merasa letih sejak 2 hari yang lalu.
Etiologi: Gagal ginjal akut
3. Diagnosa Keperawatan: Perubahan Perfusi Ginjal
DO: Tekanan darah tinggi, nadi cepat, dan produksi urin berkurang.
DS: Ibu mengatakan anak jarang buang air kecil dan warnanya kemerahan.
Etiologi: Gagal ginjal akut
Dalam kasus ini, gagal ginjal akut merupakan etiologi utama yang menyebabkan ketiga diagnosa keperawatan tersebut. Anak mengalami gejala-gejala seperti edema, gangguan pola berkemih, mual, muntah, letih, dan perubahan tanda-tanda vital yang mengarah pada kelebihan volume cairan, intoleransi aktivitas, dan perubahan perfusi ginjal. Pemeriksaan dan intervensi segera diperlukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 12474 | 18 Feb 2025
Klinis : Kasus Pemicu untuk Penyakit Gagal Ginjal Akut Seorang anak perempuan usia 5 tahun di bawa kerumah sakit karena keluhan mual, muntah dan letih sejak 2 hari yang lalu. Ibu juga mengatakan bahwa muka anaknya sembab dari biasanya. Ibu juiga mengatakan sudah satu minggu ini anak jarang sekali buang air kecil, yang mencemaskan ibu adalah buang air kecil anak terlihat berwarna kemerahan seperti air cucian daging. Hasil pemeriksaan didapatkan data TD: 130/90mmHg, nadi: 124x/menit, nafas: 32x/menit dan suhu: 37,8⁰C. Anak terlihat letih, pucat, mata cekung, kulit dan membran mukosa kering. Menurut ibu tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan anak. carikan 3 diagnosa beserta do ds dan panah etiologinya
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dideskripsikan, berikut adalah 3 diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai untuk kasus Penyakit Gagal Ginjal Akut pada anak perempuan usia 5 tahun:
1. Kelebihan volume cairan
DO: Edema pada muka, mata cekung, kulit dan membran mukosa kering
DS: Ibu mengatakan anak jarang sekali buang air kecil, buang air kecil berwarna kemerahan
Etiologi: Penurunan laju filtrasi glomerulus, Penurunan perfusi ginjal
2. Ketidakefektifan pola napas
DO: Nafas 32x/menit
DS: Anak terlihat letih
Etiologi: Peningkatan akumulasi produk sisa metabolik dalam darah
3. Intoleransi aktivitas
DO: Anak terlihat pucat dan letih
DS: Ibu mengatakan anak merasa letih sejak 2 hari yang lalu
Etiologi: Penurunan curah jantung, Penurunan oksigenasi jaringan
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Keseimbangan cairan yang memadai
2. Pola napas efektif
3. Toleransi aktivitas meningkat
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Cairan
- Monitor intake dan output cairan
- Berikan cairan intravena sesuai indikasi
- Pantau tanda-tanda kelebihan volume cairan
2. Manajemen Jalan Napas
- Posisikan anak untuk memfasilitasi ekspansi dada
- Lakukan fisioterapi dada jika perlu
- Berikan oksigen sesuai indikasi
3. Manajemen Aktivitas
- Evaluasi toleransi aktivitas anak
- Berikan aktivitas yang sesuai dengan kondisi anak
- Anjurkan istirahat yang cukup
Penjelasan rinci dan terperinci:
Pada kasus ini, anak mengalami gejala-gejala yang mengindikasikan adanya penyakit gagal ginjal akut, seperti edema, penurunan produksi urin, serta perubahan warna urin. Hal ini dapat menyebabkan kelebihan volume cairan, perubahan pola napas, dan penurunan toleransi aktivitas. Intervensi keperawatan yang diberikan harus ditujukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut dan mencapai luaran yang diharapkan, yaitu pemulihan fungsi ginjal dan peningkatan kondisi umum anak. Pemantauan yang ketat dan pemberian perawatan yang komprehensif sangat penting untuk mendukung proses pemulihan anak. -
Article No. 12475 | 18 Feb 2025
Klinis : Kasus Pemicu untuk Penyakit Gagal Ginjal Akut Seorang anak perempuan usia 5 tahun di bawa kerumah sakit karena keluhan mual, muntah dan letih sejak 2 hari yang lalu. Ibu juga mengatakan bahwa muka anaknya sembab dari biasanya. Ibu juiga mengatakan sudah satu minggu ini anak jarang sekali buang air kecil, yang mencemaskan ibu adalah buang air kecil anak terlihat berwarna kemerahan seperti air cucian daging. Hasil pemeriksaan didapatkan data TD: 130/90mmHg, nadi: 124x/menit, nafas: 32x/menit dan suhu: 37,8⁰C. Anak terlihat letih, pucat, mata cekung, kulit dan membran mukosa kering. Menurut ibu tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan anak. carikan 3 diagnosa beserta do ds dan panah etiologinya
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus yang diberikan, berikut adalah 3 diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai dengan kondisi pasien, beserta DO, DS, dan panah etiologinya:
1. Diagnosa Keperawatan: Ketidakseimbangan Volume Cairan
- DO: Edema pada muka, kulit dan membran mukosa kering, urine berwarna kemerahan, TD 130/90 mmHg, nadi 124x/menit, nafas 32x/menit
- DS: Mual, muntah, dan letih sejak 2 hari terakhir, pasien jarang buang air kecil (± 1 minggu)
- Panah etiologi: Penyakit Gagal Ginjal Akut
2. Diagnosa Keperawatan: Intoleransi Aktivitas
- DO: Pasien terlihat letih dan pucat
- DS: Pasien mengeluh letih sejak 2 hari terakhir
- Panah etiologi: Penyakit Gagal Ginjal Akut
3. Diagnosa Keperawatan: Nyeri
- DO: Pasien terlihat meringis saat dibawa ke rumah sakit
- DS: Pasien mengeluh mual dan muntah sejak 2 hari terakhir
- Panah etiologi: Penyakit Gagal Ginjal Akut
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Keseimbangan Volume Cairan Terpelihara
- Indikator:
- Tanda-tanda vital dalam rentang normal
- Turgor kulit dan membran mukosa normal
- Urine normal
- Tidak ada edema
2. Toleransi Aktivitas Meningkat
- Indikator:
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan bantuan minimal
- Pasien tidak mengeluh kelelahan saat beraktivitas
3. Nyeri Terkontrol
- Indikator:
- Pasien melaporkan nyeri berkurang
- Pasien dapat beradaptasi dengan nyeri
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Cairan
- Kaji status hidrasi pasien
- Monitor intake dan output cairan
- Berikan cairan intravena sesuai kebutuhan
- Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen cairan
2. Manajemen Aktivitas
- Kaji kemampuan fisik pasien
- Bantu pasien dalam aktivitas sehari-hari sesuai toleransi
- Anjurkan aktivitas bertahap untuk meningkatkan toleransi
- Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen aktivitas
3. Manajemen Nyeri
- Kaji karakteristik nyeri pasien
- Berikan intervensi farmakologis dan non-farmakologis untuk mengurangi nyeri
- Monitor efektivitas penanganan nyeri
- Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen nyeri
Perawat perlu memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk mengatasi masalah-masalah yang dialami oleh pasien dengan Penyakit Gagal Ginjal Akut. Intervensi keperawatan yang diberikan harus disesuaikan dengan kondisi pasien dan bertujuan untuk mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 12476 | 18 Feb 2025
Klinis : Kasus Pemicu untuk Penyakit Gagal Ginjal Akut Seorang anak perempuan usia 5 tahun di bawa kerumah sakit karena keluhan mual, muntah dan letih sejak 2 hari yang lalu. Ibu juga mengatakan bahwa muka anaknya sembab dari biasanya. Ibu juiga mengatakan sudah satu minggu ini anak jarang sekali buang air kecil, yang mencemaskan ibu adalah buang air kecil anak terlihat berwarna kemerahan seperti air cucian daging. Hasil pemeriksaan didapatkan data TD: 130/90mmHg, nadi: 124x/menit, nafas: 32x/menit dan suhu: 37,8⁰C. Anak terlihat letih, pucat, mata cekung, kulit dan membran mukosa kering. Menurut ibu tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan anak. carikan 3 diagnosa beserta do ds dan panah etiologinya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dalam kasus tersebut, terdapat beberapa diagnosa keperawatan yang dapat diidentifikasi berdasarkan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), yaitu:
1. Diagnosa Keperawatan: Ketidakseimbangan Volume Cairan
DO: Muka sembab, kulit dan membran mukosa kering, nadi cepat, letih, pucat, dan urin berwarna kemerahan.
DS: Ibu melaporkan anak jarang buang air kecil selama satu minggu terakhir.
Etiologi:
→ Peningkatan kehilangan cairan melalui muntah dan penurunan asupan cairan.
2. Diagnosa Keperawatan: Intoleransi Aktivitas
DO: Anak terlihat letih, pucat, dan aktivitas terbatas.
DS: Ibu melaporkan anak merasa letih sejak 2 hari yang lalu.
Etiologi:
→ Penurunan energi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan cairan.
3. Diagnosa Keperawatan: Pola Eliminasi Urin Terganggu
DO: Urin berwarna kemerahan, frekuensi berkurang.
DS: Ibu melaporkan anak jarang buang air kecil selama satu minggu terakhir, dengan warna urin yang terlihat kemerahan.
Etiologi:
→ Gangguan fungsi ginjal akibat penyakit ginjal akut.
Berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI PPNI, penjelasan singkat untuk masing-masing diagnosa adalah sebagai berikut:
1. Ketidakseimbangan Volume Cairan
SDKI: Kondisi di mana jumlah cairan yang masuk dan keluar dari tubuh tidak seimbang.
SLKI: Tujuan utamanya adalah mencapai dan mempertahankan keseimbangan cairan yang adekuat.
SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pemantauan cairan masuk dan keluar, pengaturan asupan cairan, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
2. Intoleransi Aktivitas
SDKI: Kondisi di mana seseorang mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas yang biasa dilakukan.
SLKI: Tujuan utamanya adalah meningkatkan toleransi terhadap aktivitas.
SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi manajemen aktivitas, pemberian terapi energi, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
3. Pola Eliminasi Urin Terganggu
SDKI: Kondisi di mana terjadi perubahan frekuensi, jumlah, atau karakteristik eliminasi urin.
SLKI: Tujuan utamanya adalah mencapai dan mempertahankan pola eliminasi urin yang normal.
SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pemantauan eliminasi urin, intervensi untuk meningkatkan eliminasi urin, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain. -
Article No. 12477 | 18 Feb 2025
Klinis : Kasus Pemicu untuk Penyakit Gagal Ginjal Akut Seorang anak perempuan usia 5 tahun di bawa kerumah sakit karena keluhan mual, muntah dan letih sejak 2 hari yang lalu. Ibu juga mengatakan bahwa muka anaknya sembab dari biasanya. Ibu juiga mengatakan sudah satu minggu ini anak jarang sekali buang air kecil, yang mencemaskan ibu adalah buang air kecil anak terlihat berwarna kemerahan seperti air cucian daging. Hasil pemeriksaan didapatkan data TD: 130/90mmHg, nadi: 124x/menit, nafas: 32x/menit dan suhu: 37,8⁰C. Anak terlihat letih, pucat, mata cekung, kulit dan membran mukosa kering. Menurut ibu tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan anak. carikan 3 diagnosa beserta do ds dan panah etiologinya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan tiga diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kasus Gagal Ginjal Akut pada seorang anak perempuan berusia 5 tahun.
1. Diagnosa Keperawatan: Ketidakseimbangan Volume Cairan
Definisi: Ketidakseimbangan antara cairan yang masuk dan cairan yang keluar dari tubuh.
Penyebab:
- Intake cairan yang tidak memadai (mual, muntah)
- Peningkatan kehilangan cairan (berkurangnya frekuensi buang air kecil)
DO: Tanda-tanda dehidrasi (mata cekung, kulit dan membran mukosa kering)
DS: Keluhan mual, muntah, dan letih
2. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Perfusi Jaringan Ginjal
Definisi: Perubahan aliran darah ke ginjal yang mengakibatkan penurunan fungsi ginjal.
Penyebab:
- Penyakit ginjal akut (perubahan warna urin)
- Peningkatan tekanan darah
DO: Warna urin kemerahan, peningkatan tekanan darah
DS: Penurunan frekuensi buang air kecil
3. Diagnosa Keperawatan: Kelelahan
Definisi: Pengalaman yang subjektif dan tak terlindungi dari keletihan fisik, emosional, dan kognitif yang terkait dengan ketidakmampuan untuk beristirahat.
Penyebab:
- Penyakit ginjal akut
- Ketidakseimbangan cairan
DO: Tampak letih, pucat
DS: Keluhan letih
Panah etiologi:
Gagal Ginjal Akut → Gangguan Perfusi Jaringan Ginjal → Ketidakseimbangan Volume Cairan → Kelelahan
Dalam kasus ini, Gagal Ginjal Akut merupakan penyebab utama yang memicu Gangguan Perfusi Jaringan Ginjal, Ketidakseimbangan Volume Cairan, dan Kelelahan pada anak perempuan berusia 5 tahun. -
Article No. 12478 | 18 Feb 2025
Klinis : Kasus Pemicu untuk Penyakit Gagal Ginjal Akut Seorang anak perempuan usia 5 tahun di bawa kerumah sakit karena keluhan mual, muntah dan letih sejak 2 hari yang lalu. Ibu juga mengatakan bahwa muka anaknya sembab dari biasanya. Ibu juiga mengatakan sudah satu minggu ini anak jarang sekali buang air kecil, yang mencemaskan ibu adalah buang air kecil anak terlihat berwarna kemerahan seperti air cucian daging. Hasil pemeriksaan didapatkan data TD: 130/90mmHg, nadi: 124x/menit, nafas: 32x/menit dan suhu: 37,8⁰C. Anak terlihat letih, pucat, mata cekung, kulit dan membran mukosa kering. Menurut ibu tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan anak. carikan 3 diagnosa beserta do ds dan panah etiologinya
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah rincian asuhan keperawatan untuk kasus Gagal Ginjal Akut pada anak perempuan usia 5 tahun:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Penurunan Volume Cairan berhubungan dengan peningkatan kehilangan cairan (mual, muntah, oliguria)
- Data subyektif: Ibu mengatakan anaknya mual, muntah dan jarang buang air kecil sejak 2 hari terakhir
- Data obyektif: Anak terlihat letih, pucat, mata cekung, kulit dan membran mukosa kering, TD 130/90 mmHg, nadi 124x/menit, nafas 32x/menit, suhu 37,8°C
- Etiologi: Peningkatan kehilangan cairan (mual, muntah, oliguria)
2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan malnutrisi dan penurunan energi
- Data subyektif: Ibu mengatakan anaknya terlihat letih
- Data obyektif: Anak terlihat pucat dan letih
- Etiologi: Malnutrisi dan penurunan energi akibat gagal ginjal
3. Resiko Infeksi berhubungan dengan penurunan sistem imun
- Data subyektif: Ibu tidak mengetahui riwayat penyakit yang sama pada anggota keluarga
- Data obyektif: Hasil pemeriksaan menunjukkan peningkatan tanda-tanda infeksi (suhu 37,8°C)
- Etiologi: Penurunan sistem imun akibat gagal ginjal
Luaran/Outcome yang diharapkan (SLKI):
1. Peningkatan Volume Cairan: Anak menunjukkan tanda-tanda hidrasi yang adekuat (mata tidak cekung, turgor kulit baik, produksi urin meningkat)
2. Peningkatan Toleransi Aktivitas: Anak mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri
3. Bebas Infeksi: Anak tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi (suhu tubuh normal, tidak ada peningkatan leukosit)
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Cairan:
- Kaji intake dan output cairan
- Pantau tanda-tanda hidrasi (mata, turgor kulit, produksi urin)
- Berikan cairan intravena sesuai indikasi
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian diuretik jika diperlukan
2. Manajemen Aktivitas:
- Kaji kemampuan anak dalam melakukan aktivitas sehari-hari
- Berikan bantuan dan asistensif selama aktivitas
- Anjurkan istirahat yang cukup
- Kolaborasi dengan dokter untuk evaluasi nutrisi
3. Pencegahan Infeksi:
- Kaji tanda-tanda infeksi (suhu, leukosit)
- Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan anak
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antibiotik jika diperlukan
Penjelasan rinci dan terperinci:
Sebagai perawat, saya menyadari pentingnya memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk mengatasi kondisi gagal ginjal akut pada anak. Diagnosa keperawatan yang saya berikan berfokus pada masalah cairan, aktivitas, dan risiko infeksi yang sering muncul pada kasus ini. Luaran yang diharapkan adalah tercapainya status hidrasi yang adekuat, peningkatan toleransi aktivitas, dan bebas infeksi. Intervensi keperawatan yang saya ajukan mencakup manajemen cairan, manajemen aktivitas, dan pencegahan infeksi. Setiap intervensi dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dengan kolaborasi yang erat dengan tim medis lainnya. Saya berharap bahwa asuhan keperawatan yang komprehensif ini dapat membantu mempercepat pemulihan dan mencegah komplikasi pada pasien. -
Article No. 12479 | 18 Feb 2025
Klinis : Kasus Pemicu untuk Penyakit Gagal Ginjal Akut Seorang anak perempuan usia 5 tahun di bawa kerumah sakit karena keluhan mual, muntah dan letih sejak 2 hari yang lalu. Ibu juga mengatakan bahwa muka anaknya sembab dari biasanya. Ibu juiga mengatakan sudah satu minggu ini anak jarang sekali buang air kecil, yang mencemaskan ibu adalah buang air kecil anak terlihat berwarna kemerahan seperti air cucian daging. Hasil pemeriksaan didapatkan data TD: 130/90mmHg, nadi: 124x/menit, nafas: 32x/menit dan suhu: 37,8⁰C. Anak terlihat letih, pucat, mata cekung, kulit dan membran mukosa kering. Menurut ibu tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan anak. carikan 3 diagnosa beserta do ds dan panah etiologinya
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kasus Gagal Ginjal Akut pada anak perempuan usia 5 tahun adalah:
1. Penurunan Curah Jantung
D: Anak terlihat letih, pucat, nadi 124x/menit, TD 130/90 mmHg
S: Ibu mengatakan anak jarang buang air kecil, air seni berwarna kemerahan
e: Gangguan perfusi ginjal, Peningkatan afterload
2. Ketidakseimbangan Volume Cairan
D: Anak terlihat sembab, kulit dan membran mukosa kering, urine menurun
S: Ibu mengatakan anak mual, muntah, jarang buang air kecil
e: Penurunan intake cairan, Peningkatan kehilangan cairan
3. Intoleransi Aktivitas
D: Anak terlihat letih, pucat
S: Ibu mengatakan anak merasa lelah
e: Penurunan curah jantung, Ketidakseimbangan elektrolit
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Perbaikan Curah Jantung
- Tanda-tanda vital stabil
- Perfusi perifer membaik
- Eliminasi urine membaik
2. Keseimbangan Volume Cairan
- Tanda-tanda dehidrasi membaik
- Intake dan output cairan seimbang
- Edema berkurang
3. Peningkatan Toleransi Aktivitas
- Anak dapat beraktivitas tanpa kelelahan yang berlebihan
- Anak tidak mengeluh lelah
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Perbaikan Curah Jantung:
- Monitor tanda-tanda vital secara berkala
- Atur posisi semi-fowler untuk meningkatkan curah jantung
- Berikan terapi cairan sesuai indikasi
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat-obatan diuretik
2. Keseimbangan Volume Cairan:
- Monitor intake dan output cairan secara akurat
- Timbang berat badan harian
- Monitor tanda-tanda dehidrasi dan kelebihan cairan
- Atur pemberian cairan sesuai kebutuhan
3. Peningkatan Toleransi Aktivitas:
- Batasi aktivitas sesuai toleransi anak
- Berikan latihan fisik ringan secara bertahap
- Dorong istirahat yang cukup
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi simptomatik
Penjelasan rinci dan terperinci:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang dirumuskan berdasarkan data subjektif dan objektif yang ada. Penurunan curah jantung akibat gangguan perfusi ginjal dan peningkatan afterload, ketidakseimbangan volume cairan akibat penurunan intake dan peningkatan kehilangan cairan, serta intoleransi aktivitas akibat penurunan curah jantung dan ketidakseimbangan elektrolit.
Luaran/Output yang diharapkan mencakup stabilisasi tanda-tanda vital, perbaikan perfusi, eliminasi urine, keseimbangan intake-output cairan, dan peningkatan toleransi aktivitas. Intervensi keperawatan yang direkomendasikan mencakup monitor dan manajemen cairan, kolaborasi pemberian obat, pembatasan dan latihan aktivitas, serta tindakan suportif lainnya sesuai kondisi pasien.