Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 10680 | 10 Jan 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas berhubungan dengan produksi sekret yang berlebihan, ditandai dengan batuk berdahak, sesak napas, dan suara napas bronkial di paru kanan atas.
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang paten.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan jalan napas yang paten, mengurangi produksi sekret, dan meningkatkan kemampuan batuk efektif.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen jalan napas, terapi oksigen, postural drainage, dan pemberian obat-obatan seperti bronkodilator dan mukolitik.
2. Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan anoreksia, ditandai dengan kehilangan nafsu makan.
Penjelasan:
- SDKI: Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh didefinisikan sebagai asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan berat badan yang optimal, tidak mengalami penurunan berat badan, dan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pengkajian nutrisi, pemberian makanan dengan kalori dan protein yang cukup, serta konseling gizi.
Fokus utama dalam penanganan pasien ini adalah mengatasi ketidakefektifan bersihan jalan napas dan gangguan nutrisi untuk mendukung proses pemulihan dari tuberkulosis paru. -
Article No. 10681 | 10 Jan 2025
Klinis : Seorang pasien wanita usia 60 tahun dengan diagnosa medis gagal jantung kiri sedang dirawat di ruang penyakit dalam. Saat dikaji pasien masih mengeluh kaki terasa kebas dan pegal akibat oedem di kedua kaki, pitting oedem positif 3, akral hangat. Apa tindakan yang tepat untuk mengurangi keluhan pasien?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Edema perifer berhubungan dengan gagal jantung kiri.
Penjelasan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Edema perifer didefinisikan sebagai akumulasi cairan pada ruang interstisial yang menyebabkan pembengkakan di ekstremitas. Pada kasus ini, edema perifer disebabkan oleh gagal jantung kiri yang menyebabkan cairan menumpuk di ekstremitas bawah.
Penjelasan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada pasien dengan edema perifer adalah pengurangan edema, peningkatan mobilitas, dan perbaikan perfusi jaringan. Indikator keberhasilannya dapat berupa penurunan pitting edema, peningkatan suhu akral, dan peningkatan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Penjelasan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi keluhan pasien dengan edema perifer akibat gagal jantung kiri antara lain:
1. Manajemen cairan: mengatur asupan dan keluaran cairan, memantau berat badan harian, serta mengatur posisi elevasi ekstremitas.
2. Terapi kompresi: penggunaan stoking kompresi atau perendaman ekstremitas dalam air hangat untuk meningkatkan drainase vena.
3. Edukasi: memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai manajemen cairan, diet rendah garam, dan aktivitas fisik yang dapat membantu mengurangi edema.
Dengan penerapan tindakan keperawatan yang tepat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI, diharapkan dapat mengurangi keluhan pasien dan meningkatkan kualitas hidup pasien dengan gagal jantung kiri. -
Article No. 10682 | 10 Jan 2025
Klinis : n. M (35_ tahun mengeluh kehilangan nafsu makan dan berat badannya turun sebanyak 15 kg dalam waktu 2 bulan tanpa penyebab yang jelas. Pasien menyatakan sulit BAB dan terdapat darah saat BAB. hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8,5 MgdL, pasien mengalami Iron Deficiency Anemia. Apakah prioritas diagnosis keperawatan pada kasus tersebut ?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan kondisi yang telah Anda deskripsikan, prioritas diagnosis keperawatan yang dapat ditegakkan adalah:
Diagnosis Keperawatan: Defisit Nutrisi
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak adekuat dibandingkan dengan kebutuhan tubuh.
Penyebab:
- Anoreksia
- Mual dan muntah
- Diare
- Malabsorbsi
Gejala dan Tanda:
- Penurunan berat badan
- Kehilangan nafsu makan
- Kelelahan
- Anemia
Rencana Keperawatan (SDKI-SLKI-SIKI):
- Kaji status nutrisi pasien
- Lakukan monitoring intake dan output cairan
- Berikan informasi tentang pentingnya nutrisi yang adekuat
- Kolaborasi dengan tim gizi untuk meningkatkan asupan nutrisi
- Pantau kadar hemoglobin dan parameter laboratorium terkait
Evaluasi:
- Pasien dapat mempertahankan berat badan
- Pasien menunjukkan peningkatan nafsu makan
- Kadar hemoglobin dalam batas normal
Diagnosis keperawatan lain yang juga perlu diperhatikan adalah Konstipasi terkait diet dan aktivitas yang terbatas. Hal ini juga perlu ditangani untuk mengatasi gejala yang dialami pasien.
Penerapan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dalam proses keperawatan akan membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandarisasi sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 10683 | 10 Jan 2025
Klinis : ada saat melakukan pengkajian terhadap Ny. R 34 tahun, didapatkan tanda inflamasi pada kelenjar parotis.Ny. R mengeluh tidak biasa makan karena sakit dan perih yang dirasakan saat menggerakan lidah serta rongga mulutnya. Apakah tindakan keperawatan yang tepat untuk kasus diatas ?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan kondisi yang dialami oleh Ny. R, 34 tahun, yang mengeluhkan tanda inflamasi pada kelenjar parotis serta rasa sakit dan perih saat makan dan menggerakkan lidah serta rongga mulut, maka dapat ditegakkan diagnosis keperawatan sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
2. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
a. Definisi: Nyeri yang dirasakan secara tiba-tiba dan dalam jangka waktu tertentu, yang disebabkan oleh stimulus spesifik, dapat diatasi, dan memiliki ancaman pada fungsi.
b. Karakteristik Utama: Keluhan nyeri, ekspresi wajah yang menunjukkan nyeri, perilaku protektif terhadap area yang nyeri.
3. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
a. Luaran yang diharapkan: Klien dapat melaporkan berkurangnya rasa nyeri dan mampu mengontrol nyeri.
b. Indikator: Klien melaporkan nyeri berkurang, klien dapat beraktivitas sesuai kemampuan, ekspresi wajah klien menunjukkan relaksasi.
4. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
a. Intervensi Keperawatan:
i. Manajemen Nyeri
- Identifikasi karakteristik nyeri (lokasi, durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas)
- Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi
- Ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri (seperti kompres dingin, relaksasi)
ii. Perawatan Mulut
- Bersihkan rongga mulut secara lembut
- Aplikasikan agen pelembab pada bibir dan mukosa mulut
- Anjurkan makan makanan dan minuman lembut yang tidak mengiritasi
Berdasarkan kondisi Ny. R, tindakan keperawatan yang tepat adalah:
1. Melakukan pengkajian yang komprehensif untuk mengidentifikasi karakteristik nyeri yang dirasakan Ny. R.
2. Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter) untuk pemberian analgesik yang sesuai untuk mengurangi nyeri.
3. Mengajarkan Ny. R teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti kompres dingin dan teknik relaksasi.
4. Melakukan perawatan mulut secara lembut, seperti membersihkan rongga mulut dan mengaplikasikan agen pelembab pada bibir dan mukosa mulut.
5. Memberikan edukasi kepada Ny. R untuk mengonsumsi makanan dan minuman lembut yang tidak mengiritasi.
Dengan penerapan tindakan keperawatan yang tepat dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, diharapkan Ny. R dapat melaporkan berkurangnya rasa nyeri dan mampu beraktivitas sesuai kemampuan. -
Article No. 10684 | 10 Jan 2025
Klinis : Nn. M (17 tahun) diantar ke UGD RSUD dengan keluhan mual muntah sejak 2 hari yang lalu. Diketahui bahwa Nn. R mempunyai riwayat gastritis kronis. Saat dilakukan pemeriksaan fisik, nampak lemah, mata cekung, dan konjungtiva anemis. TTV : TD 100/80 mmHg, N : 60 kali/menit, RR : 20 x/menit, S : 38 derajat celcius. Apakah diagnosa yang mungkin muncul pada kasus terebut?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, sebagai perawat profesional saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kasus Nn. M.
Berdasarkan informasi yang diberikan, terdapat beberapa diagnosa keperawatan yang mungkin muncul, antara lain:
1. Diagnosa Keperawatan: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Faktor yang berhubungan: Mual dan muntah yang menyebabkan penurunan asupan nutrisi.
- Karakteristik mayor: Lemah, mata cekung, konjungtiva anemis.
2. Diagnosa Keperawatan: Intoleransi aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk menoleransi atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari.
- Faktor yang berhubungan: Penurunan energi dan kondisi fisik akibat mual dan muntah.
- Karakteristik mayor: Lemah.
3. Diagnosa Keperawatan: Hipertermia
- Definisi: Suhu tubuh di atas batas normal.
- Faktor yang berhubungan: Infeksi atau proses peradangan.
- Karakteristik mayor: Suhu tubuh 38 derajat Celsius.
Terkait SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. SDKI: merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan respons pasien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan.
2. SLKI: merupakan standar yang digunakan untuk menetapkan hasil atau luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan.
3. SIKI: merupakan standar yang digunakan untuk menentukan dan mendeskripsikan intervensi keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Penggunaan standar-standar tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien secara sistematis, terstandar, dan berdasarkan bukti ilmiah.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. Terima kasih. -
Article No. 10685 | 10 Jan 2025
Klinis : anak demam
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin terkait kasus anak demam:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi anak demam adalah "Ketidakseimbangan Suhu Tubuh". Diagnosa ini mencerminkan gangguan dalam pengaturan suhu tubuh yang menyebabkan peningkatan suhu melebihi batas normal. Anak dengan demam mengalami peningkatan suhu tubuh yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, peradangan, atau reaksi tubuh terhadap stressor tertentu.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pemulihan Suhu Tubuh: Diharapkan suhu tubuh anak kembali normal sesuai rentang usia dan kondisi.
2. Pengelolaan Gejala Demam: Gejala-gejala yang menyertai demam, seperti nyeri, malaise, dan dehidrasi, dapat diatasi dengan baik.
3. Pencegahan Komplikasi: Tidak terjadi komplikasi yang dapat membahayakan kesehatan anak, seperti kejang demam, dehidrasi berat, atau gangguan organ lainnya.
4. Peningkatan Kenyamanan: Anak merasa nyaman dan dapat beraktivitas sesuai kemampuannya selama proses pemulihan.
5. Pengetahuan Keluarga: Keluarga memahami cara pengelolaan demam dan perawatan anak dengan tepat.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Pemantauan Tanda Vital: Melakukan pemantauan suhu tubuh, denyut nadi, respirasi, dan tekanan darah secara berkala.
2. Manajemen Demam: Memberikan intervensi penurun demam, seperti pemberian antipiretik, kompres hangat, dan hidratasi yang adekuat.
3. Manajemen Gejala: Mengelola gejala-gejala yang menyertai demam, seperti pemberian analgesik untuk mengatasi nyeri dan malaise.
4. Edukasi Keluarga: Memberikan edukasi kepada keluarga mengenai penyebab demam, cara pengelolaan demam di rumah, dan tanda-tanda komplikasi yang perlu diwaspadai.
5. Pemantauan Tanda dan Gejala Komplikasi: Melakukan observasi dan pemeriksaan secara seksama untuk mendeteksi secara dini adanya komplikasi yang mungkin timbul.
6. Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan Lain: Berkoordinasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter, untuk menentukan penyebab demam dan memperoleh pengobatan yang tepat.
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak dengan kondisi demam, perawat harus mempertimbangkan kondisi klinis anak, faktor penyebab, serta melibatkan keluarga secara aktif dalam proses perawatan. Penanganan yang komprehensif dan kolaboratif sangat diperlukan untuk mencapai luaran yang optimal dan memastikan kesembuhan anak. -
Article No. 10686 | 10 Jan 2025
Klinis : pengertian dari ketidakseimbangan suhu tubuh
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan terkait ketidakseimbangan suhu tubuh:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI:
Pengertian Ketidakseimbangan Suhu Tubuh
Ketidakseimbangan suhu tubuh didefinisikan sebagai kondisi di mana terjadi peningkatan atau penurunan suhu tubuh dari rentang normal, yang disebabkan oleh gangguan pada mekanisme pengaturan suhu tubuh. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, lingkungan, atau kondisi medis tertentu.
2. Luaran/Output yang Diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
a. Stabilitas Suhu Tubuh: Klien menunjukkan suhu tubuh dalam rentang normal selama asuhan keperawatan.
b. Pengendalian Gejala: Klien melaporkan berkurangnya gejala-gejala yang berhubungan dengan ketidakseimbangan suhu tubuh, seperti menggigil, berkeringat, atau demam.
c. Pemantauan Suhu Tubuh: Klien mampu melakukan pemantauan suhu tubuh secara mandiri dan melaporkan perubahan yang terjadi.
d. Peningkatan Kenyamanan: Klien menunjukkan peningkatan kenyamanan dan penurunan rasa tidak nyaman akibat ketidakseimbangan suhu tubuh.
3. Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
a. Pengkajian Komprehensif:
- Lakukan pengkajian yang menyeluruh, mencakup riwayat kesehatan, gejala-gejala yang dialami, dan faktor-faktor yang memengaruhi suhu tubuh.
- Pantau suhu tubuh secara rutin dan catat perubahan yang terjadi.
- Identifikasi penyebab potensial ketidakseimbangan suhu tubuh, seperti infeksi, dehidrasi, atau kondisi medis lain.
b. Manajemen Suhu Tubuh:
- Lakukan tindakan untuk meningkatkan atau menurunkan suhu tubuh sesuai dengan kondisi klien, misalnya pemberian cairan atau kompres hangat/dingin.
- Atur lingkungan sekitar klien untuk mencapai kenyamanan suhu.
- Edukasikan klien dan keluarga tentang pentingnya mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal.
c. Pemantauan dan Evaluasi:
- Pantau secara berkala suhu tubuh klien dan catat perubahan yang terjadi.
- Evaluasi efektivitas tindakan yang telah dilakukan dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
- Libatkan klien dan keluarga dalam memantau dan mengevaluasi perkembangan kondisi.
Dengan penerapan diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan klien dengan ketidakseimbangan suhu tubuh dapat mencapai stabilitas suhu tubuh, pengendalian gejala, pemantauan suhu tubuh yang mandiri, serta peningkatan kenyamanan selama masa perawatan. -
Article No. 10687 | 10 Jan 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosis keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi pasien tersebut.
Diagnosis Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
2. Intoleransi Aktivitas
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
Penjelasan Singkat:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
SLKI: Intervensi keperawatan yang dibutuhkan antara lain: Manajemen Jalan Napas, Suction, Fisioterapi Dada, dan Oksigenasi.
SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan meliputi: Pemantauan respirasi, Pemberian oksigen, Manajemen jalan napas, dan Fisioterapi dada.
2. Intoleransi Aktivitas
SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan karena keterbatasan fisik.
SLKI: Intervensi keperawatan yang dibutuhkan antara lain: Manajemen Energi, Peningkatan Aktivitas, dan Manajemen Kelelahan.
SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan meliputi: Pemberian istirahat, Pengaturan aktivitas, dan Edukasi mengenai manajemen energi.
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
SDKI: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI: Intervensi keperawatan yang dibutuhkan antara lain: Manajemen Nutrisi, Monitoring Status Nutrisi, dan Peningkatan Intake Nutrisi.
SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan meliputi: Pengkajian status nutrisi, Pemberian makanan dan suplemen, serta Edukasi mengenai kebutuhan nutrisi.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat akan merujuk pada standar diagnosis, intervensi, dan tindakan keperawatan yang telah ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) melalui SDKI, SLKI, dan SIKI. -
Article No. 10688 | 10 Jan 2025
Klinis : Nn. M (17 tahun) diantar ke UGD RSUD dengan keluhan mual muntah sejak 2 hari yang lalu. Diketahui bahwa Nn. R mempunyai riwayat gastritis kronis. Saat dilakukan pemeriksaan fisik, nampak lemah, mata cekung, dan konjungtiva anemis. TTV : TD 100/80 mmHg, N : 60 kali/menit, RR : 20 x/menit, S : 38 derajat celcius. Apakah diagnosa yang mungkin muncul pada kasus terebut?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan kondisi yang dideskripsikan, maka beberapa diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada kasus Nn. M (17 tahun) adalah:
1. Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit
- Definisi: Kondisi di mana terdapat peningkatan atau penurunan cairan dan/atau elektrolit dalam tubuh.
- Karakteristik Utama: Mual, muntah, mata cekung, konjungtiva anemis, takikardia, hipotensi.
2. Kekurangan Volume Cairan
- Definisi: Kondisi di mana terdapat penurunan volume cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraselular.
- Karakteristik Utama: Mual, muntah, mata cekung, konjungtiva anemis, takikardia, hipotensi.
3. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Karakteristik Utama: Ekspresi wajah yang menunjukkan rasa sakit, perilaku yang mengindikasikan rasa sakit, keluhan nyeri.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Standar yang berisi definisi, karakteristik utama, faktor yang berhubungan, dan intervensi untuk diagnosa keperawatan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Standar yang berisi definisi, kriteria hasil, dan indikator untuk setiap luaran keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Standar yang berisi definisi, aktivitas, dan rasional untuk setiap intervensi keperawatan.
Standar-standar tersebut dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk menjaga kualitas dan keseragaman praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 10689 | 10 Jan 2025
Klinis : Seorang anak berusia 5 tahun diantar ke rumah sakit oleh orang tuanya, berdasarkan informasi dari orang tua anak tersebut mengalami BAB tujuh selama 24 jam, feses lembek, dan cair. Berdasarkan hail observasi diperoleh turgor kulit jelek dan lemas.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan tone akademis dan persona pakar perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan serta penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Diare akut
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Diare akut didefinisikan sebagai pengeluaran feses yang tidak normal, yaitu lebih sering (lebih dari 3 kali per hari) dan konsistensi yang lebih cair dari biasanya, yang terjadi dalam waktu kurang dari 14 hari.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari kasus diare akut pada anak usia 5 tahun ini adalah:
1. Cairan dan elektrolit seimbang
2. Tidak terjadi dehidrasi
3. Frekuensi BAB kembali normal
4. Rasa nyaman terpenuhi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani kasus diare akut pada anak usia 5 tahun ini meliputi:
1. Pemantauan intake dan output cairan
2. Pemberian cairan oral/parenteral untuk mencegah dehidrasi
3. Pemberian obat antidiare/antibiotik sesuai indikasi
4. Edukasi kepada orang tua mengenai manajemen diare pada anak
5. Kolaborasi dengan tim medis untuk penanganan lebih lanjut.
Dengan penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI yang tepat, diharapkan kondisi anak dengan diare akut dapat diatasi secara komprehensif dan tujuan perawatan dapat tercapai.