Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 21096 | 27 Aug 2025
Klinis : Mual mutah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Mual (00134)
Definisi: Perasaan tidak nyaman atau ketidaknyamanan yang dialami oleh seseorang dengan keinginan untuk memuntahkan isi lambung.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang memerlukan intervensi keperawatan. Diagnosa keperawatan SDKI terdiri dari kode dan definisi yang menggambarkan kondisi pasien.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk mengukur hasil intervensi keperawatan. SLKI terdiri dari kode dan definisi luaran keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk menentukan tindakan keperawatan yang diperlukan untuk mencapai luaran keperawatan. SIKI terdiri dari kode dan definisi intervensi keperawatan.
Dengan memahami SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan terdokumentasi dengan baik. -
Article No. 21097 | 27 Aug 2025
Klinis : Mual mutah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi mual dan muntah.
Diagnosa Keperawatan:
Mual (00134)
Definisi: Perasaan tidak nyaman dan dorongan untuk memuntahkan isi lambung.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00134
Definisi: Perasaan tidak nyaman dan dorongan untuk memuntahkan isi lambung.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 1605
Judul: Kontrol Mual
Definisi: Kemampuan individu untuk mencegah atau mengendalikan rasa mual.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 3540
Judul: Manajemen Mual
Definisi: Tindakan untuk mencegah atau mengurangi rasa mual.
Penjelasan singkat:
Mual merupakan perasaan tidak nyaman dan dorongan untuk memuntahkan isi lambung. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) mengidentifikasi mual sebagai diagnosa keperawatan dengan kode 00134. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) menetapkan kontrol mual sebagai salah satu luaran keperawatan dengan kode 1605, yang menggambarkan kemampuan individu untuk mencegah atau mengendalikan rasa mual. Sementara itu, Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) menetapkan manajemen mual dengan kode 3540, yang merupakan tindakan untuk mencegah atau mengurangi rasa mual. -
Article No. 21098 | 27 Aug 2025
Klinis : Mual mutah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda berikan, yaitu "Mual mutah", berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh (00002)
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Kode: 00002
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 00002
Definisi: Keseimbangan antara asupan dan kebutuhan nutrisi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 00002
Definisi: Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk membantu klien mencapai keseimbangan antara asupan dan kebutuhan nutrisi.
Penjelasan singkat:
Mual dan muntah dapat menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi karena penurunan asupan makanan. Hal ini dapat berdampak pada pemenuhan kebutuhan tubuh. Diagnosis keperawatan yang sesuai adalah "Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh", dengan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI. -
Article No. 21099 | 27 Aug 2025
Klinis : pusing, sakit kepala, sesak nafas, mudah lelah, gangguan penglihatan, mual muntah, epistaksis, merokok, lanjut usia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI sesuai dengan kondisi yang Anda deskripsikan, dengan nada akademis dan persona sebagai seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri Kepala (00113)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial di daerah kepala.
2. Pola Napas Tidak Efektif (00032)
Definisi: Tidak dapat mempertahankan atau tidak memadainya ventilasi alveolar.
3. Kelelahan (00093)
Definisi: Perasaan kelelahan dan penurunan kapasitas untuk melakukan aktivitas fisik dan mental yang biasa.
4. Gangguan Sensori Persepsi: Penglihatan (00122)
Definisi: Perubahan dalam jumlah atau pola masukan sensorik visual yang dialami oleh individu.
5. Mual (00134)
Definisi: Perasaan tidak nyaman dan dorongan untuk muntah.
6. Perdarahan Epistaksis (00206)
Definisi: Pendarahan dari lubang hidung.
7. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan (00099)
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, mengelola, dan/atau mendapatkan bantuan untuk mempertahankan kesehatan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kode: 00113, 00032, 00093, 00122, 00134, 00206, 00099
- Definisi: Sesuai dengan definisi yang diberikan di atas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kode: 1408, 0402, 0007, 0902, 1002, 0600, 1701
- Definisi:
- Kontrol Nyeri (1408)
- Pola Napas (0402)
- Pemulihan Energi (0007)
- Fungsi Sensori: Penglihatan (0902)
- Kontrol Mual (1002)
- Integritas Jaringan: Mukosa (0600)
- Perilaku Sehat (1701)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Kode: 3330, 3320, 0180, 3590, 1450, 3120, 4480
- Definisi:
- Manajemen Nyeri (3330)
- Terapi Oksigen (3320)
- Manajemen Energi (0180)
- Terapi Penglihatan (3590)
- Manajemen Mual (1450)
- Manajemen Perdarahan (3120)
- Terapi Perilaku: Berhenti Merokok (4480)
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami diagnosa keperawatan dan kodenya sesuai dengan SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 21100 | 27 Aug 2025
Klinis : pusing, sakit kepala, sesak nafas, mudah lelah, gangguan penglihatan, mual muntah, epistaksis, merokok, lanjut usia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: \b
\fs24 \b0 \cf0 Berdasarkan kondisi klinis yang disampaikan, berikut adalah beberapa diagnosa keperawatan yang relevan beserta penjelasan singkat sesuai standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
\par
\b 1. \b0 \b Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit\b0 (Kode: 00025)
\par \b SDKI:\b0 Klien mengalami pusing, mual, muntah, dan epistaksis yang dapat mengindikasikan ketidakseimbangan cairan atau elektrolit.
\par \b SLKI:\b0 Keseimbangan cairan dan elektrolit dalam batas normal (Kode: 2001).
\par \b SIKI:\b0 Pemantauan tanda-tanda dehidrasi, pemberian terapi cairan sesuai indikasi, dan edukasi asupan cairan (Kode: 3320).
\par
\b 2. \b0 \b Intoleransi Aktivitas\b0 (Kode: 00092)
\par \b SDKI:\b0 Klien melaporkan mudah lelah dan sesak napas, yang membatasi kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
\par \b SLKI:\b0 Toleransi aktivitas meningkat (Kode: 0801).
\par \b SIKI:\b0 Penilaian tingkat kelelahan, perencanaan aktivitas bertahap, dan konservasi energi (Kode: 0200).
\par
\b 3. \b0 \b Gangguan Pertukaran Gas\b0 (Kode: 00030)
\par \b SDKI:\b0 Sesak napas dan riwayat merokok menunjukkan potensi gangguan pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
\par \b SLKI:\b0 Pertukaran gas adekuat (Kode: 0401).
\par \b SIKI:\b0 Pemantauan saturasi oksigen, latihan napas dalam, dan edukasi penghentian merokok (Kode: 3350).
\par
\b 4. \b0 \b Nyeri Akut\b0 (Kode: 00132)
\par \b SDKI:\b0 Adanya keluhan sakit kepala yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk hipertensi atau kondisi lain.
\par \b SLKI:\b0 Nyeri terkontrol (Kode: 2101).
\par \b SIKI:\b0 Penilaian karakteristik nyeri, pemberian terapi non-farmakologis, dan kolaborasi pemberian analgesik (Kode: 1400).
\par
\b 5. \b0 \b Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral\b0 (Kode: 00201)
\par \b SDKI:\b0 Faktor risiko seperti lanjut usia, merokok, dan gejala pusing serta gangguan penglihatan meningkatkan risiko gangguan perfusi serebral.
\par \b SLKI:\b0 Perfusi jaringan serebral adekuat (Kode: 0406).
\par \b SIKI:\b0 Pemantauan neurologis, edukasi perubahan posisi bertahap, dan manajemen faktor risiko (Kode: 2620).
\par
\b 6. \b0 \b Gangguan Persepsi Sensori: Penglihatan\b0 (Kode: 00122)
\par \b SDKI:\b0 Klien mengalami gangguan penglihatan yang dapat memengaruhi kemampuan fungsional dan keselamatan.
\par \b SLKI:\b0 Fungsi penglihatan optimal sesuai kondisi (Kode: 0902).
\par \b SIKI:\b0 Penilaian ketajaman visual, modifikasi lingkungan, dan rujukan ke ahli oftalmologi (Kode: 2680).
\par
\b 7. \b0 \b Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan\b0 (Kode: 00078)
\par \b SDKI:\b0 Perilaku merokok dan kompleksitas gejala pada lanjut usia menunjukkan potensi ketidakefektifan dalam manajemen kesehatan.
\par \b SLKI:\b0 Manajemen kesehatan efektif (Kode: 1611).
\par \b SIKI:\b0 Edukasi kesehatan, perencanaan perawatan jangka panjang, dan dukungan perubahan perilaku (Kode: 5610).
\par
\b Rekomendasi:\b0 Penetapan diagnosa keperawatan harus didasarkan pada pengkajian yang komprehensif, termasuk pemeriksaan fisik dan data penunjang. Intervensi keperawatan harus disesuaikan dengan kondisi spesifik klien dan dilakukan dalam kerangka kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
\par
\b Referensi:\b0 PPNI. (2017). \i Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI).\i0 Jakarta: Pengurus Pusat PPNI.
} -
Article No. 21101 | 27 Aug 2025
Klinis : pusing, sakit kepala, sesak nafas, mudah lelah, gangguan penglihatan, mual muntah, epistaksis, merokok, lanjut usia
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan rinci untuk kondisi yang Anda berikan, dengan menggunakan pendekatan akademis dan perspektif seorang perawat pakar.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI:
a. Pusing, sakit kepala: Diagnosa Keperawatan yang sesuai adalah "Ketidakstabilan Tanda-Tanda Vital" (SDKI). Kondisi ini ditandai dengan adanya pusing dan sakit kepala yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres, dehidrasi, atau masalah medis lainnya.
b. Sesak napas, mudah lelah: Diagnosa Keperawatan yang sesuai adalah "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif" (SDKI). Kondisi ini ditandai dengan adanya sesak napas dan mudah lelah, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti masalah paru-paru, anemia, atau kondisi kardiovaskular.
c. Gangguan penglihatan: Diagnosa Keperawatan yang sesuai adalah "Perubahan Persepsi Sensori" (SDKI). Kondisi ini ditandai dengan adanya gangguan penglihatan, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti masalah mata, stroke, atau kondisi neurologis lainnya.
d. Mual muntah: Diagnosa Keperawatan yang sesuai adalah "Mual" (SDKI). Kondisi ini ditandai dengan adanya mual dan muntah, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti efek samping obat, infeksi, atau masalah gastrointestinal.
e. Epistaksis (mimisan): Diagnosa Keperawatan yang sesuai adalah "Risiko Perdarahan" (SDKI). Kondisi ini ditandai dengan adanya epistaksis, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti hipertensi, penggunaan obat antikoagulan, atau trauma.
f. Merokok: Diagnosa Keperawatan yang sesuai adalah "Perilaku Kesehatan Berisiko" (SDKI). Kondisi ini ditandai dengan adanya kebiasaan merokok, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan.
g. Lanjut usia: Diagnosa Keperawatan yang sesuai adalah "Risiko Jatuh" (SDKI). Kondisi ini ditandai dengan adanya faktor usia lanjut, yang dapat meningkatkan risiko jatuh dan cedera.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
a. Stabilitas Tanda-Tanda Vital: Setelah menerima asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai stabilitas tanda-tanda vital, seperti penurunan frekuensi dan intensitas pusing serta sakit kepala.
b. Bersihan Jalan Napas Efektif: Setelah menerima asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai bersihan jalan napas yang efektif, dengan peningkatan kemampuan untuk bernapas dengan lancar dan mengurangi keluhan sesak napas serta mudah lelah.
c. Persepsi Sensori Terpelihara: Setelah menerima asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mempertahankan persepsi sensori yang adekuat, khususnya dalam hal penglihatan, sehingga dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik.
d. Kontrol Mual Muntah: Setelah menerima asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai kontrol yang efektif terhadap mual dan muntah, sehingga dapat mempertahankan status hidrasi dan nutrisi yang baik.
e. Risiko Perdarahan Terkendali: Setelah menerima asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mengendalikan risiko perdarahan, seperti epistaksis, dengan baik.
f. Perilaku Kesehatan Terbaik: Setelah menerima asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mengembangkan perilaku kesehatan yang lebih baik, dengan mengurangi atau menghentikan kebiasaan merokok.
g. Risiko Jatuh Rendah: Setelah menerima asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat menurunkan risiko jatuh, dengan meningkatkan keseimbangan, kekuatan, dan kemampuan mobilisasi yang baik.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Intervensi untuk Ketidakstabilan Tanda-Tanda Vital:
- Pantau tanda-tanda vital secara teratur
- Identifikasi faktor penyebab ketidakstabilan tanda-tanda vital
- Berikan intervensi yang sesuai untuk mengatasi penyebab, seperti hidratasi, pengaturan aktivitas, dan manajemen stres
- Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya menjaga stabilitas tanda-tanda vital
b. Intervensi untuk Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif:
- Pantau status pernapasan dan oksigenasi pasien
- Lakukan tindakan untuk membersihkan jalan napas, seperti suction atau mobilisasi sekresi
- Berikan terapi oksigen atau nebulizer jika diperlukan
- Ajarkan teknik pernapasan dan batuk efektif kepada pasien
- Berikan edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan jalan napas
c. Intervensi untuk Perubahan Persepsi Sensori:
- Identifikasi faktor penyebab gangguan penglihatan
- Berikan intervensi yang sesuai, seperti penggunaan kacamata, penerangan yang memadai, atau rujukan ke spesialis mata
- Ajarkan pasien strategi kompensasi untuk mengatasi gangguan penglihatan
- Berikan edukasi tentang pentingnya mempertahankan fungsi penglihatan
d. Intervensi untuk Mual:
- Identifikasi faktor penyebab mual dan muntah
- Berikan antiemetik sesuai resep dokter
- Anjurkan pola makan dan hidrasi yang sesuai
- Ajarkan teknik manajemen mual, seperti relaksasi atau distraksi
- Berikan edukasi tentang pengelolaan mual dan muntah
e. Intervensi untuk Risiko Perdarahan:
- Pantau tanda-tanda perdarahan, seperti epistaksis
- Berikan intervensi untuk mengendalikan perdarahan, seperti kompresi hidung atau penanganan medis
- Identifikasi dan atasi faktor risiko perdarahan, seperti hipertensi atau penggunaan obat antikoagulan
- Berikan edukasi tentang pencegahan dan penanganan perdarahan
f. Intervensi untuk Perilaku Kesehatan Berisiko:
- Identifikasi motivasi dan kesiapan pasien untuk mengubah perilaku merokok
- Berikan konseling dan dukungan untuk berhenti merokok
- Kolaborasi dengan tim multidisiplin, seperti dokter atau ahli gizi, untuk intervensi yang komprehensif
- Ajarkan strategi pengelolaan stres dan koping yang sehat sebagai alternatif
g. Intervensi untuk Risiko Jatuh:
- Identifikasi faktor risiko jatuh pada pasien lanjut usia
- Berikan intervensi untuk meningkat -
Article No. 21102 | 27 Aug 2025
Klinis : Perempuan berumur 60 tahun dirawat diruang perawatan kardiovaskuler dengan diagnose IMA. Pasien mengeluh nyeri dada disebelah kiri menjalar ke lengan kiri sejak satu jam yang lalu dengan skala nyeri 7. Keluhan pasien disertai sesak nafas, bertambah berat dengan aktivitas dan berkurang dengan istirahat. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/80 mmHg, Nadi 96 x/menit, RR 32 x/menit.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi tersebut adalah:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut (International Association for the Study of Pain).
2. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas harian yang diinginkan secara mandiri.
3. Pola Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan pola napas yang memberikan ventilasi adekuat.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Nyeri Akut
- Tujuan: Pasien akan melaporkan penurunan nyeri dalam rentang yang dapat diterima.
- Kriteria Hasil:
- Pasien melaporkan nyeri dengan skala 3-4 atau lebih rendah.
- Pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
- Pasien dapat beristirahat dengan nyaman.
2. Intoleransi Aktivitas
- Tujuan: Pasien akan menunjukkan peningkatan toleransi terhadap aktivitas.
- Kriteria Hasil:
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan bantuan minimal.
- Pasien menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil selama aktivitas.
- Pasien melaporkan peningkatan energi dan kemampuan untuk melakukan aktivitas.
3. Pola Napas Tidak Efektif
- Tujuan: Pasien akan menunjukkan pola napas yang efektif.
- Kriteria Hasil:
- Pasien menunjukkan frekuensi napas dalam batas normal.
- Pasien menunjukkan irama napas yang teratur.
- Pasien melaporkan sesak napas yang berkurang.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Nyeri Akut
- Lakukan pengkajian nyeri komprehensif.
- Berikan analgesik sesuai dengan resep dokter.
- Ajarkan pasien teknik nonfarmakologis manajemen nyeri (misalnya, relaksasi, distraksi).
- Kolaborasi dengan dokter untuk mengatasi penyebab nyeri.
2. Intoleransi Aktivitas
- Kaji kapasitas aktivitas pasien.
- Bantu pasien dalam melakukan aktivitas sesuai dengan toleransi.
- Ajarkan teknik konservasi energi.
- Kolaborasi dengan fisioterapis untuk program latihan yang tepat.
3. Pola Napas Tidak Efektif
- Kaji pola napas pasien.
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan.
- Ajarkan teknik pernapasan dalam dan latihan batuk efektif.
- Kolaborasi dengan dokter untuk pengobatan kondisi yang menyebabkan pola napas tidak efektif.
Penjelasan:
Diagnosa keperawatan yang ditetapkan sesuai dengan gejala dan kondisi pasien yang dideskripsikan. Luaran/output yang diharapkan dan intervensi keperawatan yang diperlukan ditentukan berdasarkan diagnosa keperawatan tersebut. Setiap poin dijelaskan secara rinci dan terperinci untuk memberikan panduan komprehensif dalam memberikan asuhan keperawatan yang tepat bagi pasien. -
Article No. 21103 | 27 Aug 2025
Klinis : Pasien mengeluh nyeri dada disebelah kiri menjalar ke lengan kiri sejak satu jam yang lalu dengan skala nyeri 7. Keluhan pasien disertai sesak nafas, bertambah berat dengan aktivitas dan berkurang dengan istirahat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut (00132)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul tiba-tiba atau meningkat dalam beberapa detik sampai menit dan dapat mengancam integritas jaringan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Nyeri (1605)
Definisi: Kemampuan untuk mengendalikan rasa sakit atau ketidaknyamanan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri (1400)
Definisi: Tindakan untuk memfasilitasi pengurangan rasa sakit dan peningkatan toleransi terhadap rasa sakit.
2. Manajemen Pernapasan (3400)
Definisi: Tindakan untuk memfasilitasi ventilasi yang adekuat dan mempertahankan fungsi pernapasan yang optimal.
Berdasarkan kondisi pasien, diagnosa keperawatan yang paling sesuai adalah Nyeri Akut (00132). Pasien mengeluh nyeri dada di sebelah kiri yang menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas yang bertambah berat dengan aktivitas dan berkurang dengan istirahat. Hal ini menunjukkan adanya nyeri akut yang dapat mengancam integritas jaringan.
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Nyeri (1400) untuk mengelola rasa sakit dan Manajemen Pernapasan (3400) untuk memfasilitasi ventilasi yang adekuat dan mempertahankan fungsi pernapasan yang optimal. -
Article No. 21104 | 27 Aug 2025
Klinis : pusing, sakit kepala, sesak nafas, mudah lelah, gangguan penglihatan, mual muntah, epistaksis, merokok, lanjut usia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat serta kode dan definisi SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sebutkan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral (00025)
2. Intoleransi Aktivitas (00092)
3. Gangguan Pola Napas (00032)
4. Mual (00134)
5. Kecemasan (00146)
Penjelasan Singkat:
1. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral (00025)
- SDKI: Ketidakmampuan tubuh untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan zat gizi pada jaringan otak.
- SLKI: Meningkatkan perfusi jaringan serebral.
- SIKI: Pemantauan Perfusi Serebral (6420), Terapi Oksigen (3320).
2. Intoleransi Aktivitas (00092)
- SDKI: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas fisik yang dibutuhkan.
- SLKI: Meningkatkan toleransi aktivitas.
- SIKI: Manajemen Energi (0180), Peningkatan Aktivitas (0200).
3. Gangguan Pola Napas (00032)
- SDKI: Perubahan dalam frekuensi, kedalaman, atau usaha napas yang dapat membahayakan kesehatan.
- SLKI: Mempertahankan pola napas yang efektif.
- SIKI: Terapi Oksigen (3320), Manajemen Jalan Napas (3140).
4. Mual (00134)
- SDKI: Pengalaman subyektif yang tidak menyenangkan yang mengarah pada keinginan untuk muntah.
- SLKI: Mengendalikan mual.
- SIKI: Manajemen Mual (1450), Terapi Antiemetik (2260).
5. Kecemasan (00146)
- SDKI: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi bahaya.
- SLKI: Mengurangi kecemasan.
- SIKI: Manajemen Kecemasan (5820), Terapi Relaksasi (6040).
Kode dan Definisi:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
Semoga informasi ini bermanfaat. Silakan tanyakan jika ada hal lain yang ingin Anda ketahui. -
Article No. 21105 | 27 Aug 2025
Klinis : pusing, sakit kepala, sesak nafas, mudah lelah, gangguan penglihatan, mual muntah, epistaksis, merokok, lanjut usia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai dengan kondisi yang Anda deskripsikan:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI:
a. Pusing (00093)
Definisi: Sensasi tidak nyaman atau berat di kepala yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan.
b. Gangguan Pola Napas (00032)
Definisi: Ketidakmampuan untuk bernapas dengan mudah dan lancar.
c. Intoleransi Aktivitas (00092)
Definisi: Ketidakmampuan untuk bertahan atau menyelesaikan aktivitas rutin karena kekurangan energi.
d. Gangguan Penglihatan (00058)
Definisi: Perubahan dalam tajam penglihatan atau lapang pandang yang mengganggu fungsi sehari-hari.
e. Mual (00134)
Definisi: Sensasi tidak nyaman di bagian belakang tenggorokan dan epigastrium yang mengarah pada keinginan untuk muntah.
2. Diagnosa Keperawatan SLKI:
a. Manajemen Penyakit Kronis (10004)
Definisi: Upaya untuk meningkatkan kemampuan individu dalam mengelola penyakit kronis yang dideritanya.
b. Manajemen Nutrisi (10009)
Definisi: Upaya untuk mempertahankan atau meningkatkan asupan dan penggunaan nutrisi yang adekuat.
c. Manajemen Jalan Napas (10005)
Definisi: Upaya untuk memelihara atau meningkatkan fungsi pernapasan yang efektif.
3. Diagnosa Keperawatan SIKI:
a. Manajemen Nyeri (3302)
Definisi: Intervensi untuk mengendalikan rasa nyeri yang dirasakan oleh pasien.
b. Edukasi Kesehatan (6feldOC1)
Definisi: Intervensi untuk memberikan informasi yang terencana dan terstruktur mengenai berbagai aspek kesehatan.
c. Terapi Perilaku (4410)
Definisi: Intervensi untuk memfasilitasi perubahan perilaku yang diinginkan, seperti berhenti merokok.
d. Perawatan Lansia (5340)
Definisi: Intervensi untuk membantu lansia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan mempertahankan kualitas hidup.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Perawat