Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 19261 | 03 Jul 2025
Klinis : Anak di bawa ke igd dg keluhan kejang selama kurleb 10mnt di rumah, panas dari pagi lalu di igd kejang lagi 1x dan di berikan diazepam suppo, suhu 39,2
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
1. Risiko cedera (R.Cedera)
Definisi: Risiko terjadinya kerusakan fisik pada tubuh yang dapat mengakibatkan ketidakmampuan atau kematian.
Faktor risiko: Riwayat kejang, Peningkatan suhu tubuh.
2. Hipertermia (Hipertermia)
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal.
Penyebab: Infeksi.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Risiko Cedera (R.Cedera)
a. Tanda-tanda vital dalam batas normal
b. Tidak terjadi cedera selama kejang
c. Tidak ada komplikasi akibat kejang
2. Hipertermia (Hipertermia)
a. Suhu tubuh kembali normal
b. Tanda-tanda infeksi menurun
c. Anak tampak nyaman
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Risiko Cedera (R.Cedera)
a. Monitor tanda-tanda vital secara berkala
b. Berikan posisi aman saat kejang
c. Pastikan jalan napas tetap terbuka
d. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antikonvulsan
2. Hipertermia (Hipertermia)
a. Ukur suhu tubuh secara berkala
b. Berikan kompres hangat/dingin untuk menurunkan suhu
c. Pantau intake dan output cairan
d. Berikan obat penurun demam sesuai instruksi dokter
e. Identifikasi dan tangani penyebab infeksi
Penjelasan:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai adalah Risiko Cedera (R.Cedera) dan Hipertermia (Hipertermia). Risiko Cedera dikarenakan adanya riwayat kejang dan peningkatan suhu tubuh yang dapat menyebabkan risiko cedera pada anak. Hipertermia disebabkan oleh infeksi yang menyebabkan peningkatan suhu tubuh.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI) adalah anak tidak mengalami cedera selama kejang, tanda-tanda vital dalam batas normal, suhu tubuh kembali normal, dan anak tampak nyaman. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI) meliputi pemantauan tanda-tanda vital, pemberian posisi aman saat kejang, penanganan hipertermia, dan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antikonvulsan dan obat penurun demam.
Tone akademis, persona pakar, nurse. Penjelasan yang rinci dan terperinci bertujuan untuk memberikan informasi yang komprehensif kepada perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang optimal pada anak dengan kejang demam. -
Article No. 19200 | 02 Jul 2025
Klinis : nyeri perut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya untuk kondisi nyeri perut, sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut (00132)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Tingkat Nyeri (1605)
Definisi: Intensitas pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Manajemen Nyeri (1400)
Definisi: Pengurangan rasa nyeri hingga ke tingkat kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien.
Sebagai seorang perawat profesional, saya memahami bahwa nyeri perut dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti infeksi, obstruksi usus, radang pada organ pencernaan, atau kondisi lainnya. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pengkajian komprehensif untuk mengidentifikasi penyebab nyeri dan menentukan intervensi keperawatan yang tepat.
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengelola nyeri perut antara lain:
1. Pengkajian nyeri secara komprehensif (lokasi, karakteristik, durasi, intensitas, dll.)
2. Pemberian analgesik sesuai dengan resep dokter
3. Penerapan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti kompres hangat, relaksasi, dan distraksi
4. Pemantauan tanda-tanda vital dan respon pasien terhadap intervensi
5. Edukasi pasien dan keluarga mengenai manajemen nyeri
Dengan pengetahuan dan keterampilan yang saya miliki sebagai perawat profesional, saya akan bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya untuk memberikan perawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien dalam mengelola nyeri perut. -
Article No. 19201 | 02 Jul 2025
Klinis : pasien mengatakan mengeluh gatal gatal bagian kaki bawah kiri td 111/76 n 80 rr 20 bb 51 tb 152
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan analisis dan rekomendasi keperawatan yang komprehensif untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Berdasarkan data yang diberikan, yaitu keluhan gatal-gatal pada bagian kaki bawah kiri, tanda-tanda vital (TD 111/76, N 80, RR 20), serta data antropometri (BB 51 kg, TB 152 cm), diagnosa keperawatan yang paling sesuai adalah:
1. Intoleransi Aktivitas
Diagnosa ini dipilih karena gejala gatal-gatal yang dialami pasien dapat mengganggu mobilitas dan aktivitas sehari-hari. Kondisi ini dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan toleransi terhadap aktivitas.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan yang tepat, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Toleransi Aktivitas Meningkat
Indikator keberhasilan:
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa disertai kelelahan yang berlebihan.
- Pasien dapat mempertahankan denyut nadi, tekanan darah, dan frekuensi pernapasan dalam batas normal saat melakukan aktivitas.
- Pasien melaporkan peningkatan kemampuan untuk beraktivitas.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
Untuk membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan, intervensi keperawatan yang dapat diberikan adalah:
1. Manajemen Energi
Intervensi ini bertujuan untuk membantu pasien mengatur penggunaan energi sehingga dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa merasa kelelahan yang berlebihan. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan:
- Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi intoleransi aktivitas, seperti gejala gatal-gatal.
- Bimbingan pasien untuk melakukan aktivitas secara bertahap dan bergantian dengan istirahat.
- Edukasi pasien tentang teknik-teknik konservasi energi, seperti mengatur jadwal aktivitas, menggunakan alat bantu, dan melakukan aktivitas yang ringan terlebih dahulu.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain (misalnya dokter, fisioterapis) untuk mengatasi penyebab intoleransi aktivitas.
2. Manajemen Gejala
Intervensi ini bertujuan untuk membantu pasien mengelola gejala gatal-gatal yang dialami. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan:
- Identifikasi faktor-faktor pemicu atau pencetus gejala gatal-gatal.
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi farmakologis yang sesuai, seperti antihistamin.
- Edukasi pasien tentang manajemen gejala non-farmakologis, seperti penggunaan pelembab kulit, menghindari iritasi, dan menjaga kebersihan kulit.
- Monitoring efektivitas intervensi dan respon pasien terhadap pengobatan.
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif dan terpadu, diharapkan pasien dapat meningkatkan toleransi aktivitasnya dan mengelola gejala gatal-gatal yang dialami, sehingga dapat mencapai kualitas hidup yang optimal. -
Article No. 19202 | 02 Jul 2025
Klinis : pasien mengatakan mengeluh gatal gatal bagian kaki bawah kiri td 111/76 n 80 rr 20 bb 51 tb 152 diagnosa nya pake berhubungan dengan sama ditandai dengan pakai otek pakai kode nya juga
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien adalah: Gatal (00013) berhubungan dengan reaksi alergi ditandai dengan pasien mengeluh gatal-gatal pada bagian kaki bawah kiri.
Kode diagnosa: 00013
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Kontrol Gatal (1608)
- Kriteria hasil:
- Pasien melaporkan pengurangan atau penghilangan gatal
- Pasien menunjukkan pola tidur yang lebih baik
- Pasien menunjukkan kulit yang lebih sehat
2. Kenyamanan: Bebas Nyeri (1605)
- Kriteria hasil:
- Pasien melaporkan rasa nyaman
- Pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal
- Pasien menunjukkan perilaku rileks
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Gatal (4920)
- Identifikasi penyebab dan faktor pemicu gatal
- Ajarkan pasien untuk menghindari faktor pemicu gatal
- Berikan obat topikal yang diresepkan (misal: otek)
- Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar dan lembut
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat sistemik, jika diperlukan
2. Manajemen Nyeri (1400)
- Kaji karakteristik nyeri pasien (lokasi, kualitas, durasi, frekuensi)
- Identifikasi faktor yang memperberat atau meringankan nyeri
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri (relaksasi, distraksi)
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik, jika diperlukan
3. Perawatan Kulit: Topikal (3584)
- Identifikasi area kulit yang perlu perawatan
- Bersihkan dan lindungi kulit sesuai kebutuhan
- Aplikasikan obat topikal yang diresepkan (otek) sesuai instruksi
- Pantau respons pasien terhadap terapi topikal
Penjelasan rinci:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI:
- Gatal (00013) berhubungan dengan reaksi alergi ditandai dengan pasien mengeluh gatal-gatal pada bagian kaki bawah kiri.
- Kode diagnosa: 00013
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
- Kontrol Gatal (1608): Ini adalah luaran yang fokus pada pengurangan atau penghilangan gatal yang dialami pasien, serta peningkatan kualitas tidur dan kesehatan kulit.
- Kenyamanan: Bebas Nyeri (1605): Ini adalah luaran yang fokus pada pencapaian rasa nyaman bagi pasien, dengan tanda-tanda vital dalam batas normal dan perilaku rileks.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
- Manajemen Gatal (4920): Intervensi ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab dan faktor pemicu gatal, serta memberikan perawatan yang tepat, termasuk penggunaan obat topikal (otek) yang diresepkan.
- Manajemen Nyeri (1400): Intervensi ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik nyeri pasien dan memberikan intervensi farmakologis dan nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri.
- Perawatan Kulit: Topikal (3584): Intervensi ini bertujuan untuk memberikan perawatan kulit yang tepat, termasuk aplikasi obat topikal (otek) sesuai instruksi, untuk mengatasi masalah kulit yang dialami pasien.
Semoga penjelasan ini membantu Anda memahami diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan. Jika ada pertanyaan lain, silakan tanyakan. -
Article No. 19203 | 02 Jul 2025
Klinis : pasien mengatakan mengeluh gatal gatal bagian kaki bawah kiri td 111/76 n 80 rr 20 bb 51 tb 152 diagnosa nya sesuai buku sdki nya dan keluhan pasien dan pake berhubungan dengan sama ditandai dengan pakai otek pakai kode nya juga
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi tersebut adalah:
1. Risiko Gangguan Integritas Kulit berhubungan dengan gatal-gatal pada bagian kaki bawah kiri.
Kode: 00047
Penjelasan: Pasien mengeluhkan gatal-gatal pada bagian kaki bawah kiri, yang merupakan tanda-tanda gangguan integritas kulit. Kondisi ini berisiko menyebabkan kerusakan pada lapisan kulit jika tidak segera ditangani.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Integritas Kulit: Tidak Terganggu
Kode: 1101
Kriteria Hasil:
- Kulit tidak kemerahan
- Tidak ada lesi/luka
- Tidak ada iritasi kulit
- Tidak ada perubahan warna kulit
Penjelasan: Setelah mendapatkan asuhan keperawatan yang tepat, diharapkan integritas kulit pasien dapat terjaga dengan baik, tidak terdapat lesi, iritasi, atau perubahan warna kulit yang dapat mengganggu.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Perawatan Kulit
Kode: 3584
Aktivitas:
- Lakukan inspeksi kulit secara berkala
- Berikan pelembab/emolient pada kulit
- Lakukan perawatan luka jika ada
- Edukasikan kepada pasien mengenai perawatan kulit
2. Manajemen Gatal
Kode: 3546
Aktivitas:
- Identifikasi penyebab gatal
- Berikan terapi topikal (otek) untuk mengurangi gatal
- Anjurkan pasien untuk menghindari iritasi kulit
- Ajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi gatal
Penjelasan: Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah perawatan kulit secara komprehensif, termasuk inspeksi, pemberian pelembab, dan perawatan luka jika ada. Selain itu, manajemen gatal juga perlu dilakukan dengan mengidentifikasi penyebab, memberikan terapi topikal (otek), dan mengajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi gatal. -
Article No. 19173 | 02 Jul 2025
Klinis : pasien perempuan mengatakan demam naik turun sejak 3hari yang lalu disertai lemas dan pusing
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala yang disampaikan, yaitu pasien perempuan mengatakan demam naik turun sejak 3 hari yang lalu disertai lemas dan pusing, diagnosis yang sesuai adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tidak spesifik
Penjelasan:
Kode ICD-10 R50.9 digunakan untuk menggambarkan kondisi demam yang tidak disebabkan oleh penyakit tertentu. Dalam kasus ini, pasien mengalami demam naik turun selama 3 hari, yang merupakan gejala umum dan tidak spesifik.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk gejala demam, lemas, dan pusing.
- Deskripsi: Pada kasus ini, tidak ada tindakan medis yang tercatat dalam kode ICD-9-CM. Pasien hanya perlu dievaluasi lebih lanjut untuk menentukan penyebab dan rencana pengobatan yang sesuai.
Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis utama adalah demam yang tidak spesifik (R50.9), dan selanjutnya perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut untuk menentukan penyebab dan rencana perawatan yang sesuai. -
Article No. 19174 | 02 Jul 2025
Klinis : pasien perempuan mengatakan demam naik turun sejak 3hari yang lalu disertai lemas dan pusing. tekanan darah: 92/63 Nadi:102x/menit suhu:37,3°c respirasi 22x/menit spo2:94%
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang disampaikan, yaitu pasien perempuan dengan demam naik turun sejak 3 hari yang lalu disertai lemas dan pusing, serta hasil pemeriksaan tekanan darah 92/63 mmHg, nadi 102 x/menit, suhu 37,3°C, dan respirasi 22 x/menit dengan saturasi oksigen 94%, maka diagnosis dan kode ICD-10 yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
- Pasien mengalami gejala demam naik turun, yang merupakan salah satu manifestasi klinis umum yang tidak dapat diklasifikasikan secara spesifik ke dalam kategori lain berdasarkan informasi yang diberikan.
- Kode R50.9 dalam klasifikasi ICD-10 digunakan untuk menggambarkan demam yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak ada kode ICD-9-CM Procedure yang dapat diterapkan pada kondisi ini, karena informasi yang diberikan tidak mencakup tindakan medis yang dilakukan.
Dalam kasus ini, pemeriksaan fisik dan pengkajian gejala klinis merupakan langkah awal dalam proses diagnosis. Selanjutnya, dapat dilakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium atau pencitraan untuk membantu mengidentifikasi penyebab demam dan mempertimbangkan diagnosis banding yang sesuai. -
Article No. 19175 | 02 Jul 2025
Klinis : pasien perempuan mengatakan demam naik turun sejak 3hari yang lalu disertai lemas dan pusing. tekanan darah: 92/63 Nadi:102x/menit suhu:37,3°c respirasi 22x/menit spo2:94%. trombosit 359.000 leukosit 15.170. tubex negatif skor 2
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala dan temuan klinis yang diberikan, diagnosis yang paling sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
- Pasien menunjukkan gejala demam naik turun selama 3 hari, yang merupakan ciri khas dari demam.
- Tidak ada informasi spesifik tentang penyebab demam, sehingga diagnosis yang paling sesuai adalah demam yang tidak diklasifikasikan di tempat lain (R50.9).
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang dapat ditetapkan berdasarkan informasi yang diberikan.
Berdasarkan data laboratorium yang disediakan, pasien memiliki trombositosis (jumlah trombosit 359.000) dan leukositosis (jumlah leukosit 15.170). Selain itu, hasil tes Tubex negatif dengan skor 2 menunjukkan kemungkinan infeksi selain demam tifoid. Pemeriksaan fisik juga menunjukkan tanda-tanda dehidrasi (tekanan darah rendah) dan peningkatan frekuensi nadi. Dengan demikian, pasien ini memerlukan evaluasi lebih lanjut untuk menentukan penyebab demam, dan tindakan medis yang sesuai seperti pemberian cairan intravena, pemberian obat antipiretik, dan pemantauan keadaan umum pasien. -
Article No. 19176 | 02 Jul 2025
Klinis : pasien perempuan mengatakan demam naik turun sejak 3hari yang lalu disertai lemas dan pusing. tekanan darah: 92/63 Nadi:102x/menit suhu:37,3°c respirasi 22x/menit spo2:94%. trombosit 359.000 leukosit 15.170. tubex skor negatif 2
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia (00007)
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Hipertermia (10020)
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Suhu (10004)
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Hipertermia (10020)
Definisi: Serangkaian tindakan untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat di atas rentang normal.
Penjelasan singkat:
Pasien perempuan mengeluhkan demam naik turun sejak 3 hari yang lalu disertai lemas dan pusing. Berdasarkan data vital signs, pasien memiliki tekanan darah 92/63 mmHg, nadi 102 x/menit, suhu 37,3°C, dan respirasi 22 x/menit. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan trombosit 359.000 dan leukosit 15.170. Hasil pemeriksaan Tubex adalah negatif 2. Hal ini menunjukkan adanya indikasi hipertermia atau peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal. -
Article No. 19177 | 02 Jul 2025
Klinis : pasien perempuan mengatakan demam naik turun sejak 3hari yang lalu disertai lemas dan pusing. tekanan darah: 92/63 Nadi:102x/menit suhu:37,3°c respirasi 22x/menit spo2:94%. trombosit 359.000 leukosit 15.170. tubex skor negatif 2
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI**
**Kondisi Pasien:**
Pasien perempuan mengeluh demam naik turun sejak 3 hari yang lalu, disertai lemas dan pusing. Hasil pemeriksaan:
- Tekanan darah: 92/63 mmHg (hipotensi)
- Nadi: 102x/menit (takikardia)
- Suhu: 37,3°C (subfebris)
- Respirasi: 22x/menit (takipnea)
- SpO₂: 94% (normal)
- Trombosit: 359.000/µL (normal)
- Leukosit: 15.170/µL (leukositosis)
- Tubex skor: negatif 2 (menunjukkan kemungkinan infeksi non-tifoid).
**Diagnosa Keperawatan (SDKI):**
**1. Hipertermia (SDKI: 00007)**
- **Definisi:** Suhu tubuh meningkat di atas rentang normal akibat ketidakseimbangan produksi dan pelepasan panas.
- **Faktor terkait:** Proses infeksi (leukositosis), demam naik turun.
**2. Intoleransi Aktivitas (SDKI: 00092)**
- **Definisi:** Ketidakcukupan energi fisiologis atau psikologis untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
- **Faktor terkait:** Kelemahan, takikardia, hipotensi.
**3. Risiko Syok Hipovolemik (SDKI: 00220)**
- **Definisi:** Risiko penurunan volume sirkulasi yang mengancam perfusi jaringan.
- **Faktor risiko:** Hipotensi, takikardia, demam berkepanjangan.
**Luaran Keperawatan (SLKI):**
**1. Hipertermia (SLKI: 0701)**
- Kriteria:
- Suhu tubuh dalam rentang normal (36,5–37,5°C).
- Pasien melaporkan penurunan keluhan demam.
**2. Intoleransi Aktivitas (SLKI: 0901)**
- Kriteria:
- Pasien mampu melakukan aktivitas sesuai toleransi.
- Tanda vital stabil selama aktivitas (nadi <100x/menit, tekanan darah ≥90/60 mmHg).
**3. Keseimbangan Cairan (SLKI: 0601)**
- Kriteria:
- Tekanan darah ≥90/60 mmHg, nadi 60–100x/menit.
- Turgor kulit normal, mukosa lembap.
**Intervensi Keperawatan (SIKI):**
**1. Manajemen Hipertermia (SIKI: 2610)**
- Tindakan:
- Kompres hangat/dingin pada aksila dan lipat paha.
- Pantau suhu setiap 2–4 jam.
- Anjurkan asupan cairan adekuat.
**2. Manajemen Energi (SIKI: 0180)**
- Tindakan:
- Bantu pasien dalam aktivitas sesuai kebutuhan.
- Jadwalkan istirahat antara aktivitas.
**3. Pemantauan Keseimbangan Cairan (SIKI: 4120)**
- Tindakan:
- Pantau tanda vital setiap 4 jam.
- Observasi tanda dehidrasi (turgor kulit, produksi urine).
**Kode SDKI-SLKI-SIKI:**
- **SDKI:** 00007, 00092, 00220
- **SLKI:** 0701, 0901, 0601
- **SIKI:** 2610, 0180, 4120
**Catatan:**
- Leukositosis (15.170/µL) mengindikasikan infeksi bakteri, tetapi perlu dikonfirmasi dengan pemeriksaan lanjutan (misalnya, kultur darah).
- Hipotensi dan takikardia memerlukan kewaspadaan terhadap syok septik atau hipovolemik.
**Referensi:**
- PPNI. (2017). _Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)_. Edisi 2.
---
*Format akademis ini memastikan konsistensi dengan standar PPNI dan pendekatan berbasis bukti (evidence-based practice).*