Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 10792 | 11 Jan 2025
Klinis : Seorang bayi perempuan 10 bulan Datang diantarkan Ibunya Ke RSUD Doris dengan keluhan kelainan kulit berupa lepuh, koreng dan terkelupas di daerah punggung. Pada regio punggung ditemukan beberapa lesi diskret berukuran kira-kira numular dengan batas tegas, sebagian besar kering. Terdapat bula hipopion, krusta medikamentosa, krusta serosa, plak eritema dengan skuama kolaret, dan erosi
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Intoleransi aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari yang diinginkan, disebabkan oleh perasaan kelelahan yang dirasakan.
- Tanda dan gejala: Bayi tampak lemah, kurang responsif, dan sulit untuk bergerak.
2. Gangguan integritas kulit
- Definisi: Kerusakan pada epidermis, dermis, atau jaringan yang lebih dalam.
- Tanda dan gejala: Adanya lesi diskret berukuran kira-kira numular dengan batas tegas, sebagian besar kering, bula hipopion, krusta medikamentosa, krusta serosa, plak eritema dengan skuama kolaret, dan erosi pada regio punggung.
Luaran/Output yang Diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Intoleransi aktivitas:
- Bayi dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
- Bayi menunjukkan peningkatan energi dan ketahanan.
- Bayi menunjukkan peningkatan kemampuan fungsional.
2. Gangguan integritas kulit:
- Lesi kulit membaik dan proses penyembuhan terjadi.
- Tidak ada tanda-tanda infeksi pada lesi kulit.
- Bayi menunjukkan peningkatan kenyamanan dan tidak mengeluh rasa sakit.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Intoleransi aktivitas:
- Pemantauan tanda-tanda vital secara berkala.
- Memfasilitasi istirahat yang cukup.
- Mengatur lingkungan yang mendukung aktivitas.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengevaluasi status kesehatan bayi.
2. Gangguan integritas kulit:
- Perawatan luka pada regio punggung secara lembut dan efektif.
- Pemberian perawatan kulit yang tepat, seperti penggunaan salep antibiotik atau kortikosteroid.
- Pemantauan tanda-tanda infeksi dan penanganan yang tepat.
- Edukasi kepada ibu tentang perawatan kulit yang benar dan pentingnya menjaga kebersihan.
- Kolaborasi dengan dokter untuk menentukan terapi pengobatan yang tepat.
Penjelasan Rinci:
Diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai dengan kondisi bayi perempuan 10 bulan dengan keluhan kelainan kulit berupa lepuh, koreng, dan terkelupas di daerah punggung adalah Intoleransi aktivitas dan Gangguan integritas kulit. Intoleransi aktivitas disebabkan oleh perasaan kelelahan yang dirasakan bayi, ditandai dengan tampak lemah, kurang responsif, dan sulit bergerak. Sedangkan Gangguan integritas kulit disebabkan oleh kerusakan pada epidermis, dermis, atau jaringan yang lebih dalam, ditandai dengan adanya lesi diskret, bula hipopion, krusta, plak eritema dengan skuama kolaret, dan erosi pada regio punggung.
Luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan adalah bayi dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri, menunjukkan peningkatan energi dan ketahanan, serta peningkatan kemampuan fungsional. Selain itu, diharapkan lesi kulit membaik dan proses penyembuhan terjadi, tidak ada tanda-tanda infeksi, serta bayi menunjukkan peningkatan kenyamanan dan tidak mengeluh rasa sakit.
Intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran adalah pemantauan tanda-tanda vital secara berkala, memfasilitasi istirahat yang cukup, mengatur lingkungan yang mendukung aktivitas, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengevaluasi status kesehatan bayi. Untuk Gangguan integritas kulit, intervensi yang perlu dilakukan adalah perawatan luka pada regio punggung secara lembut dan efektif, pemberian perawatan kulit yang tepat, pemantauan tanda-tanda infeksi dan penanganan yang tepat, edukasi kepada ibu tentang perawatan kulit yang benar, serta kolaborasi dengan dokter untuk menentukan terapi pengobatan yang tepat. -
Article No. 10793 | 11 Jan 2025
Klinis : Jelaskan trend dan issue Konseling dan dukungan emosional dalam layanan paliatif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), berikut adalah Diagnosa Keperawatan, serta penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi konseling dan dukungan emosional dalam layanan paliatif:
Diagnosa Keperawatan:
Kesiapan Peningkatan Dukungan Spiritual
Penjelasan:
SDKI: Kesiapan Peningkatan Dukungan Spiritual adalah kondisi di mana individu atau keluarga menunjukkan keinginan dan kemampuan untuk meningkatkan praktik spiritual yang dapat membantu mengatasi masalah kesehatan.
SLKI: Luaran yang diharapkan dari diagnosis ini adalah individu atau keluarga dapat meningkatkan praktik spiritual yang dapat membantu mengatasi masalah kesehatan.
SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memberikan konseling spiritual, memfasilitasi ibadah, dan melibatkan pihak spiritual/keagamaan yang sesuai.
Trend dan Isu Konseling dan Dukungan Emosional dalam Layanan Paliatif:
Dalam layanan paliatif, konseling dan dukungan emosional menjadi semakin penting. Tren yang terlihat adalah peningkatan kebutuhan akan adanya dukungan emosional yang holistik, tidak hanya berfokus pada aspek medis, tetapi juga pada aspek psikologis, sosial, dan spiritual pasien dan keluarga. Isu yang muncul adalah:
1. Peningkatan permintaan akan layanan konseling dan dukungan emosional yang lebih komprehensif.
2. Tantangan dalam mengintegrasikan konseling dan dukungan emosional ke dalam model perawatan paliatif yang sudah ada.
3. Kebutuhan akan peningkatan kompetensi perawat dalam memberikan konseling dan dukungan emosional yang efektif.
4. Pentingnya kolaborasi multiprofessional dalam memberikan layanan konseling dan dukungan emosional yang terintegrasi.
Sebagai pakar keperawatan, kami menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam layanan paliatif, di mana konseling dan dukungan emosional menjadi bagian integral dalam memenuhi kebutuhan pasien dan keluarga secara komprehensif. Perawat memainkan peran kunci dalam memberikan layanan ini, dengan memastikan bahwa intervensi yang diberikan sesuai dengan standar praktik keperawatan yang berlaku. -
Article No. 10794 | 11 Jan 2025
Klinis : Jelaskan dukungan emosional dalam layanan paliatif
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi dukungan emosional dalam layanan paliatif adalah "Kecemasan". Kecemasan didefinisikan sebagai respon emosional terhadap persepsi ancaman yang ditandai dengan perasaan tegang, khawatir, dan gelisah.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Pasien menunjukkan penurunan tingkat kecemasan.
2. Pasien mampu mengidentifikasi strategi koping yang efektif untuk mengatasi kecemasan.
3. Pasien dan keluarga menunjukkan peningkatan kemampuan dalam mengelola emosi selama proses penyakit.
4. Pasien dan keluarga merasa puas dengan dukungan emosional yang diberikan.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Lakukan pengkajian komprehensif untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kecemasan pasien.
2. Kembangkan rencana asuhan keperawatan yang berfokus pada intervensi psikososial dan spiritual.
3. Berikan dukungan emosional dan empati kepada pasien dan keluarga dengan menyediakan lingkungan yang aman dan nyaman.
4. Ajarkan pasien dan keluarga teknik relaksasi, visualisasi, dan distraksi untuk mengatasi kecemasan.
5. Libatkan pasien dan keluarga dalam pengambilan keputusan terkait rencana asuhan untuk meningkatkan keikutsertaan mereka.
6. Koordinasikan kolaborasi dengan tim perawatan paliatif lainnya (misalnya, psikolog, rohaniwan) untuk memberikan dukungan komprehensif.
7. Evaluasi secara berkala efektivitas intervensi dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
Penjelasan Rinci:
Dukungan emosional dalam layanan paliatif merupakan aspek penting dalam memberikan perawatan yang holistik bagi pasien dan keluarga. Pasien yang menghadapi penyakit terminal atau kondisi yang mengancam jiwa sering mengalami kecemasan terkait dengan prognosis, gejala, dan perubahan kehidupan yang terjadi.
Diagnosa keperawatan "Kecemasan" dipilih karena kondisi ini dapat berdampak signifikan pada kesejahteraan pasien dan keluarga. Intervensi keperawatan yang diberikan berfokus pada pengkajian komprehensif, pengembangan rencana asuhan yang berpusat pada pasien, pemberian dukungan emosional, edukasi, dan kolaborasi dengan tim perawatan paliatif lainnya.
Luaran yang diharapkan mencakup penurunan tingkat kecemasan, peningkatan kemampuan koping, dan kepuasan pasien serta keluarga terhadap dukungan emosional yang diberikan. Evaluasi secara berkala diperlukan untuk memastikan efektivitas intervensi dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Dengan pendekatan holistik dan berpusat pada pasien, perawat berperan penting dalam memberikan dukungan emosional yang komprehensif bagi pasien dan keluarga selama masa perawatan paliatif. -
Article No. 10795 | 11 Jan 2025
Klinis : Jelaskan Konseling dalam layanan paliatif
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta, dengan nada akademis dan persona sebagai seorang perawat pakar.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi berikut: Konseling dalam layanan paliatif
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk konseling dalam layanan paliatif adalah "Kesiapan untuk Peningkatan Koping". Kondisi ini menggambarkan bahwa pasien atau keluarga memiliki keinginan dan kemampuan untuk meningkatkan strategi koping yang efektif dalam menghadapi situasi paliatif.
Konseling dalam layanan paliatif bertujuan untuk membantu pasien dan keluarga mengembangkan koping yang sehat dan efektif dalam menghadapi penyakit terminal, proses kematian, dan duka cita. Perawat berperan penting dalam memberikan dukungan emosional, informasi, dan tindakan keperawatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien dan keluarga.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI)
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan dalam konseling layanan paliatif adalah:
a. Pasien dan keluarga mampu mengekspresikan perasaan dan emosi terkait penyakit terminal dan proses kematian.
b. Pasien dan keluarga menunjukkan strategi koping yang efektif dalam menghadapi situasi paliatif.
c. Pasien dan keluarga memiliki pemahaman yang adekuat tentang prognosis, perawatan paliatif, dan perawatan akhir kehidupan.
d. Pasien dan keluarga mampu membuat keputusan yang sesuai dengan nilai, keyakinan, dan preferensi mereka.
e. Pasien dan keluarga menunjukkan peningkatan kesejahteraan fisik, psikologis, sosial, dan spiritual.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI)
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran dalam konseling layanan paliatif adalah:
a. Memberikan dukungan emosional: Perawat mendengarkan secara aktif, mengeksplorasi perasaan pasien dan keluarga, serta membantu mereka mengungkapkan emosi dengan cara yang sehat.
b. Memberikan informasi: Perawat memberikan informasi yang akurat dan komprehensif tentang penyakit, prognosis, perawatan paliatif, dan perawatan akhir kehidupan.
c. Memfasilitasi pengambilan keputusan: Perawat membantu pasien dan keluarga mengeksplorasi pilihan perawatan, mempertimbangkan nilai dan preferensi mereka, serta membuat keputusan yang sesuai.
d. Mengembangkan strategi koping: Perawat membantu pasien dan keluarga mengidentifikasi dan mengembangkan strategi koping yang efektif, seperti mekanisme pertahanan diri, relaksasi, dan dukungan sosial.
e. Mengkoordinasikan perawatan multidisipliner: Perawat berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya untuk memastikan pasien dan keluarga menerima perawatan paliatif yang komprehensif dan terintegrasi.
f. Memberikan edukasi: Perawat memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang proses kematian, perawatan akhir kehidupan, dan berduka cita.
g. Melakukan konseling rohani: Perawat dapat melibatkan pemuka agama atau rohaniwan untuk memberikan dukungan spiritual bagi pasien dan keluarga.
Dengan menerapkan intervensi keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien, diharapkan pasien dan keluarga dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu meningkatnya kemampuan koping dan kesejahteraan dalam menghadapi situasi paliatif. -
Article No. 10796 | 11 Jan 2025
Klinis : fistula genetalia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat dengan pendekatan akademis, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi fistula genitalia:
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi berhubungan dengan kerusakan integritas kulit dan jaringan.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Infeksi didefinisikan sebagai kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat menimbulkan kerusakan selular dan jaringan. Dalam kasus fistula genitalia, adanya kerusakan pada integritas kulit dan jaringan di area genital menyebabkan peningkatan risiko terjadinya infeksi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah tidak terjadi infeksi pada area fistula genitalia, yang dapat diukur melalui indikator seperti tidak ada tanda-tanda infeksi (erythema, pembengkakan, nyeri, pus), tidak ada peningkatan suhu tubuh, dan tidak ada diseminasi infeksi ke area lain.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan antara lain perawatan luka, pemberian antibiotik sesuai indikasi, menjaga higiene genital, dan pemantauan tanda-tanda infeksi secara berkala. Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan mengenali tanda-tanda infeksi juga diperlukan.
Dengan pendekatan SDKI - SLKI - SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar untuk mengelola risiko infeksi pada pasien dengan fistula genitalia. -
Article No. 10797 | 11 Jan 2025
Klinis : lansia sudah tidak mempunyai pendapatan
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi berikut: lansia sudah tidak mempunyai pendapatan
Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, yaitu lansia yang sudah tidak memiliki pendapatan, diagnosa keperawatan yang sesuai berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah:
Diagnosa Keperawatan: Risiko Ketidakstabilan Ekonomi
Definisi: Keadaan rentan yang berisiko mengalami ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar akibat keterbatasan sumber daya ekonomi.
Gejala dan Tanda mayor:
- Status ekonomi rendah
- Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar
- Ketergantungan pada bantuan orang lain/lembaga
Gejala dan Tanda minor:
- Pendapatan tidak mencukupi
- Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan gaya hidup
- Keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan
- Keterbatasan akses terhadap layanan sosial
Faktor Risiko:
- Usia lanjut
- Penyakit kronis
- Keterbatasan fisik
- Keterbatasan kognitif
- Kurangnya dukungan sosial
Diagnosa ini dipilih karena lansia yang tidak memiliki pendapatan rentan mengalami ketidakstabilan ekonomi, yang dapat berdampak pada pemenuhan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan kesehatan serta sosial.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI)
Setelah pemberian asuhan keperawatan, diharapkan dapat tercapai luaran/output sebagai berikut:
Luaran: Stabilitas Ekonomi
Definisi: Kemampuan memenuhi kebutuhan dasar secara mandiri atau dengan bantuan lain.
Indikator:
1. Mengidentifikasi sumber daya ekonomi yang tersedia
2. Memanfaatkan sumber daya ekonomi yang tersedia
3. Melakukan perencanaan keuangan sederhana
4. Mengakses layanan sosial dan kesehatan yang dibutuhkan
5. Mempertahankan gaya hidup yang sesuai dengan kemampuan ekonomi
Pencapaian luaran ini akan membantu lansia untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar dan mempertahankan kualitas hidup yang optimal meskipun tidak memiliki pendapatan.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI)
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, yaitu Stabilitas Ekonomi, maka intervensi keperawatan yang diperlukan berdasarkan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah:
Intervensi:
1. Manajemen Ekonomi
- Identifikasi sumber daya ekonomi yang tersedia
- Bantu pasien memanfaatkan sumber daya ekonomi yang ada
- Ajarkan pasien melakukan perencanaan keuangan sederhana
- Fasilitasi akses terhadap layanan sosial dan kesehatan yang dibutuhkan
2. Advokasi
- Identifikasi kebutuhan dan hak pasien yang belum terpenuhi
- Bantu pasien untuk mengakses layanan sosial dan kesehatan yang dibutuhkan
- Berkolaborasi dengan pihak terkait (pemerintah, lembaga sosial) untuk memfasilitasi pemenuhan kebutuhan pasien
3. Dukungan Emosional
- Bina hubungan saling percaya dengan pasien
- Berikan dukungan dan motivasi untuk mempertahankan kemandirian
- Libatkan keluarga/significant others dalam memberikan dukungan
Melalui intervensi-intervensi ini, diharapkan lansia dapat memanfaatkan sumber daya ekonomi yang tersedia, memenuhi kebutuhan dasar, dan mempertahankan kualitas hidup yang optimal sesuai dengan luaran yang diharapkan. -
Article No. 10798 | 11 Jan 2025
Klinis : lansia sudah tidak mempunyai pendapatan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi lansia yang sudah tidak memiliki pendapatan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Kekurangan Perawatan Diri
Penjelasan:
- Risiko Kekurangan Perawatan Diri adalah situasi di mana individu mengalami penurunan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri sehari-hari.
- Hal ini dapat terjadi pada lansia yang tidak memiliki pendapatan karena mereka mungkin kesulitan memenuhi kebutuhan dasar seperti makan, mandi, berpakaian, dan lain-lain.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Individu dapat memenuhi kebutuhan perawatan diri secara mandiri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Membantu individu dalam aktivitas perawatan diri
- Mengidentifikasi sumber daya dan dukungan yang tersedia
- Melibatkan keluarga atau pengasuh dalam memenuhi kebutuhan perawatan diri
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Perawat
Harapan: Memberikan informasi komprehensif mengenai diagnosa keperawatan, SLKI, dan SIKI terkait kondisi lansia yang tidak memiliki pendapatan. -
Article No. 10799 | 11 Jan 2025
Klinis : lansia sudah tidak mempunyai pendapatan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, yaitu lansia yang sudah tidak memiliki pendapatan, berikut adalah contoh diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Perawatan Diri
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Defisit Perawatan Diri adalah keterbatasan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
- Kriteria diagnostik: Keterbatasan dalam melakukan mandi, berpakaian, berhias, makan, dan berpindah.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan adalah Perawatan Diri Mandiri, yaitu kemampuan individu untuk melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
- Kriteria hasil: Pasien dapat melakukan mandi, berpakaian, berhias, makan, dan berpindah secara mandiri.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi yang dapat dilakukan adalah Pelatihan Perawatan Diri, yaitu membantu pasien untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
- Kegiatan: Memberikan bantuan dan bimbingan dalam mandi, berpakaian, berhias, makan, dan berpindah sesuai dengan kemampuan pasien.
Pada kasus lansia yang sudah tidak memiliki pendapatan, defisit perawatan diri dapat terjadi karena adanya keterbatasan sumber daya dan dukungan untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri. Oleh karena itu, intervensi keperawatan yang berfokus pada pelatihan perawatan diri dan peningkatan kemandirian pasien menjadi hal yang penting dilakukan. -
Article No. 10800 | 11 Jan 2025
Klinis : lansia sudah tidak mempunyai pendapatan
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta, dengan tone akademis dan persona pakar, nurse.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi lansia yang tidak memiliki pendapatan:
Diagnosa Keperawatan yang sesuai adalah "Risiko Ketidakstabilan Ekonomi". Kondisi ini terjadi ketika individu atau keluarga mengalami atau berisiko mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan perawatan kesehatan, yang dapat berdampak pada kesejahteraan fisik, psikologis, sosial, dan spiritual.
Lansia yang tidak memiliki pendapatan berada dalam risiko tinggi mengalami ketidakstabilan ekonomi. Kondisi ini dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk memenuhi kebutuhan dasar, sehingga dapat berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah menerima Asuhan Keperawatan, diharapkan lansia dapat:
a. Mengidentifikasi sumber pendapatan yang tersedia (misalnya, bantuan sosial, asuransi, atau dukungan keluarga).
b. Menggunakan sumber pendapatan yang tersedia secara efektif untuk memenuhi kebutuhan dasar.
c. Melaporkan kepuasan dengan stabilitas ekonomi dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar.
d. Mendemonstrasikan strategi untuk mengelola sumber daya keuangan secara efektif.
e. Menunjukkan peningkatan kesejahteraan fisik, psikologis, sosial, dan spiritual.
Tujuan utama dari Asuhan Keperawatan adalah untuk membantu lansia mencapai stabilitas ekonomi dan memenuhi kebutuhan dasar mereka, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka secara holistik.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai tujuan Luaran yang diharapkan, berikut adalah beberapa Intervensi Keperawatan yang dapat dilakukan:
a. Asesmen Ekonomi: Mengumpulkan informasi tentang sumber pendapatan, pengeluaran, dan masalah keuangan yang dihadapi lansia.
b. Manajemen Keuangan: Membantu lansia mengembangkan keterampilan untuk mengelola keuangan secara efektif, termasuk membuat anggaran, mengidentifikasi prioritas, dan menggunakan sumber daya yang tersedia secara bijak.
c. Advokasi: Membantu lansia mengakses bantuan sosial, asuransi, atau sumber daya lainnya yang tersedia untuk meningkatkan stabilitas ekonomi.
d. Edukasi Kesehatan: Memberikan informasi dan pendidikan tentang pentingnya stabilitas ekonomi untuk kesejahteraan fisik, psikologis, sosial, dan spiritual.
e. Dukungan Emosional: Memberikan dukungan dan empati untuk membantu lansia mengatasi stres atau kecemasan terkait dengan kondisi ekonomi mereka.
f. Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan Lain: Bekerja sama dengan pekerja sosial, konselor keuangan, atau profesional lainnya untuk mengkoordinasikan upaya komprehensif dalam meningkatkan stabilitas ekonomi lansia.
Melalui Intervensi Keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien, diharapkan lansia dapat mencapai stabilitas ekonomi, memenuhi kebutuhan dasar, dan meningkatkan kesejahteraan mereka secara keseluruhan. -
Article No. 10801 | 11 Jan 2025
Klinis : lansia sudah tidak bekerja,tidak punya penghasilan, tangungan masih banyak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum. Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menurut standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakstabilan Ekonomi Berhubungan dengan Kehilangan Pendapatan Akibat Pensiun dan Tanggungan Keluarga yang Masih Banyak
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Risiko Ketidakstabilan Ekonomi adalah kondisi ketidakmampuan individu atau keluarga untuk memenuhi kebutuhan pokok secara memadai akibat keterbatasan sumber daya ekonomi.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Untuk mengatasi diagnosa ini, perawat dapat membantu klien mencapai luaran seperti Stabilitas Ekonomi Terpelihara, Pengelolaan Keuangan Terlaksana, dan Kemampuan Memenuhi Kebutuhan Dasar Terpenuhi.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan perawat antara lain Manajemen Ekonomi, Konseling Keuangan, serta Dukungan Sistem Keluarga dan Komunitas.
Sebagai seorang perawat, saya akan bekerja sama dengan klien dan keluarga untuk mengidentifikasi sumber daya yang tersedia, menyusun rencana pengelolaan keuangan, dan memobilisasi dukungan dari lingkungan sekitar untuk membantu klien mencapai stabilitas ekonomi dan memenuhi kebutuhan dasarnya. Saya juga akan memberikan edukasi terkait perencanaan keuangan dan pengembangan usaha produktif yang sesuai dengan kondisi klien.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan dan standar asuhan keperawatan yang dapat diterapkan untuk mengatasi kondisi yang Anda deskripsikan. Silakan sampaikan pertanyaan lebih lanjut jika diperlukan. Wassalamualaikum.