Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 19241 | 03 Jul 2025
Klinis : Pasien perempuan, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk pilek selama 2 hari, demam. Saat ini pasien hamil g5p4a0 dan dari hasil pemeriksaan laboratorium hasil hbsag reaktif. Td pasien 139/77 mmhg suhu 37 celcius. Diagnosis medis adalah pemeriksaan antenatal (z36.9)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas (00031)
Definisi: Ketidakadekuatan dalam membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan patensi jalan napas.
2. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
a. Kode: 00031
b. Definisi: Ketidakadekuatan dalam membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan patensi jalan napas.
3. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
a. Kode: 0401
b. Judul: Bersihan Jalan Napas
c. Definisi: Derajat kemampuan mempertahankan patensi jalan napas.
4. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
a. Kode: 4320
b. Judul: Manajemen Jalan Napas
c. Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan atau meningkatkan patensi jalan napas.
Penjelasan Singkat:
Pasien perempuan usia 45 tahun dengan keluhan batuk pilek selama 2 hari dan demam. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan hasil HBsAg reaktif, yang mengindikasikan adanya infeksi hepatitis B. Kondisi ini dapat menyebabkan ketidakefektifan bersihan jalan napas, sehingga diperlukan intervensi keperawatan untuk mempertahankan patensi jalan napas. -
Article No. 19242 | 03 Jul 2025
Klinis : Pasien perempuan, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk pilek selama 2 hari, demam. Saat ini pasien hamil g5p4a0 dan dari hasil pemeriksaan laboratorium hasil hbsag reaktif. Td pasien 139/77 mmhg suhu 37 celcius. Diagnosis medis adalah pemeriksaan antenatal (z36.9)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat, kode, dan definisi dari SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi (00004)
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Definisi: Peningkatan risiko yang dapat membahayakan kesehatan.
Kode: 00004
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Infeksi (1842)
Definisi: Hasil peningkatan kemampuan individu untuk mencegah dan mengendalikan infeksi.
Kode: 1842
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Infeksi (6550)
Definisi: Pencegahan dan pengendalian infeksi untuk meminimalkan komplikasi.
Kode: 6550
Penjelasan singkat:
Pasien perempuan usia 45 tahun, hamil G5P4A0, datang dengan keluhan batuk, pilek, dan demam selama 2 hari. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan hasil HBsAg reaktif, yang mengindikasikan adanya risiko infeksi hepatitis B. Diagnosa keperawatan yang tepat adalah Risiko Infeksi (00004), yang memerlukan intervensi keperawatan berupa Manajemen Infeksi (6550) untuk mencegah dan mengendalikan infeksi serta meningkatkan kontrol infeksi (1842) pada pasien. -
Article No. 19243 | 03 Jul 2025
Klinis : Pasien perempuan, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk pilek selama 2 hari, demam. Saat ini pasien hamil g5p4a0 dan dari hasil pemeriksaan laboratorium hasil hbsag reaktif. Td pasien 139/77 mmhg suhu 37 celcius. Diagnosis medis adalah pemeriksaan antenatal (z36.9)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi pasien yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (00031)
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- SLKI: Mempertahankan jalan napas yang terbuka melalui tindakan keperawatan.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk mempertahankan jalan napas terbuka.
b. Risiko Infeksi (00004)
- SDKI: Peningkatan risiko terkena organisme patogen.
- SLKI: Mencegah atau mengurangi risiko infeksi.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk mencegah atau mengurangi risiko infeksi.
c. Risiko Komplikasi Kehamilan (00211)
- SDKI: Peningkatan risiko terjadinya komplikasi selama kehamilan.
- SLKI: Meminimalkan risiko komplikasi kehamilan.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk meminimalkan risiko komplikasi kehamilan.
Penjelasan singkat:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (00031):
Pasien memiliki keluhan batuk dan pilek, yang dapat menyebabkan obstruksi jalan napas. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah mempertahankan jalan napas terbuka, mengatur posisi, memberikan oksigen, dan suction jika diperlukan.
2. Risiko Infeksi (00004):
Pasien memiliki riwayat HBsAg reaktif, yang meningkatkan risiko terjadinya infeksi. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah menjaga higiene, mengobservasi tanda-tanda infeksi, dan memberikan edukasi tentang pencegahan infeksi.
3. Risiko Komplikasi Kehamilan (00211):
Pasien sedang hamil dengan usia kehamilan yang lanjut (G5P4A0). Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memantau tanda-tanda vital, melakukan pemeriksaan antenatal, memberikan edukasi tentang kehamilan, dan berkoordinasi dengan tenaga kesehatan lainnya untuk mencegah komplikasi.
Kode dan definisi masing-masing diagnosa keperawatan sesuai dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). -
Article No. 19244 | 03 Jul 2025
Klinis : diagnosa komunitas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi diagnosa komunitas:
Diagnosa Keperawatan Komunitas:
Kesiapan Peningkatan Kesehatan Komunitas (00188)
Definisi: Pola kesehatan komunitas yang dapat ditingkatkan dan didukung.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00188
Definisi: Suatu pola kesehatan komunitas yang dapat ditingkatkan dan didukung melalui upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: LS-KK.01
Judul: Kesehatan Komunitas Membaik
Definisi: Komunitas menunjukkan peningkatan status kesehatan fisik, mental, sosial, dan spiritual.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: IP-KK.01
Judul: Manajemen Kesehatan Komunitas
Definisi: Serangkaian kegiatan keperawatan yang dilakukan untuk meningkatkan status kesehatan komunitas melalui upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan komunitas "Kesiapan Peningkatan Kesehatan Komunitas" menggambarkan pola kesehatan komunitas yang dapat ditingkatkan dan didukung melalui berbagai upaya keperawatan. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) memberikan definisi dan kode diagnosis ini. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) mencakup luaran yang diharapkan, yaitu "Kesehatan Komunitas Membaik" dengan definisi komunitas menunjukkan peningkatan status kesehatan fisik, mental, sosial, dan spiritual. Sementara itu, Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) menyediakan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan, yaitu "Manajemen Kesehatan Komunitas" yang mencakup serangkaian kegiatan keperawatan untuk meningkatkan status kesehatan komunitas melalui upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. -
Article No. 19245 | 03 Jul 2025
Klinis : diagnosa komunitas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan Komunitas Berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI (PPNI)**
Berikut adalah diagnosa keperawatan komunitas beserta penjelasan singkat sesuai Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
---
### **1. Risiko Penularan Penyakit di Masyarakat (SDKI: D.0016)**
**Definisi:** Meningkatnya kerentanan komunitas terhadap penyebaran penyakit menular akibat faktor lingkungan, perilaku, atau akses kesehatan yang terbatas.
**Luaran (SLKI: L.15016)**
- **Komunitas mampu mencegah penularan penyakit** melalui peningkatan kesadaran, penerapan PHBS, dan deteksi dini.
**Intervensi (SIKI: I.15016)**
- **Pendidikan kesehatan tentang pencegahan penyakit menular** (penyuluhan, demonstrasi cuci tangan, vaksinasi).
- **Pemantauan kasus potensial** (surveilans epidemiologi).
- **Kolaborasi dengan puskesmas/pemerintah** untuk program sanitasi lingkungan.
---
### **2. Ketidakefektifan Manajemen Program Kesehatan Komunitas (SDKI: D.0024)**
**Definisi:** Ketidakmampuan komunitas dalam mengorganisir atau memanfaatkan sumber daya untuk mencapai tujuan kesehatan.
**Luaran (SLKI: L.15024)**
- **Peningkatan partisipasi masyarakat** dalam program kesehatan (posyandu, posbindu).
- **Optimalisasi penggunaan sumber daya lokal** (kader, fasilitas kesehatan).
**Intervensi (SIKI: I.15024)**
- **Pemberdayaan kader kesehatan** (pelatihan, pendampingan).
- **Advokasi kebijakan kesehatan** (musyawarah desa, kerja sama lintas sektor).
---
### **3. Gangguan Kesiapsiagaan Bencana (SDKI: D.0027)**
**Definisi:** Kurangnya kesiapan komunitas menghadapi bencana alam/wabah, meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas.
**Luaran (SLKI: L.15027)**
- **Terbentuknya sistem tanggap darurat** (simulasi, penyediaan logistik).
**Intervensi (SIKI: I.15027)**
- **Penyusunan rencana evakuasi dan mitigasi**.
- **Edukasi *community preparedness*** (pelatihan pertolongan pertama, early warning system).
---
### **4. Ketidakpatuhan Terhadap Terapi Kesehatan (SDKI: D.0008)**
**Definisi:** Kegagalan komunitas dalam menjalankan rekomendasi kesehatan (contoh: pengobatan TB, program imunisasi).
**Luaran (SLKI: L.15008)**
- **Peningkatan kepatuhan** melalui pendekatan budaya dan dukungan sosial.
**Intervensi (SIKI: I.15008)**
- **Konseling individu/kelompok** tentang pentingnya terapi.
- **Penguatan dukungan keluarga** (*family-centered care*).
---
### **Catatan Akademis**
- **SDKI** digunakan untuk merumuskan diagnosa berbasis assessment komunitas (fisik, psikososial, lingkungan).
- **SLKI** mengukur capaian luaran yang terstruktur (misal: skala pengetahuan dari "kurang" ke "baik").
- **SIKI** harus disesuaikan dengan konteks lokal (contoh: intervensi di daerah endemis malaria berbeda dengan urban).
**Referensi:**
- PPNI. (2019). *Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) Edisi VI*.
- PPNI. (2019). *Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) Edisi II*.
- PPNI. (2019). *Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Edisi II*.
Format ini memenuhi kaidah akademis dengan integrasi teori dan praktik keperawatan komunitas. Untuk penyesuaian lebih lanjut, diperlukan analisis mendalam terhadap karakteristik populasi. -
Article No. 19246 | 03 Jul 2025
Klinis : diagnosa komunitas : sudah tau bahwa mempunyai sakit hipertensi tapi masih malas minum obat dan periksa tensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi komunitas yang sudah tahu memiliki hipertensi tetapi masih malas minum obat dan periksa tensi.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakpatuhan pengobatan (00079)
Definisi SDKI:
Pola perilaku yang tidak sesuai dengan rencana pengobatan yang disepakati oleh pasien dan penyedia layanan kesehatan.
Kode SLKI:
Perilaku Kesehatan: Patuh terhadap Pengobatan (1601)
Definisi SLKI:
Tindakan individu untuk mengikuti regimen pengobatan yang direkomendasikan oleh penyedia layanan kesehatan.
Kode SIKI:
Peningkatan Kepatuhan Pengobatan (5616)
Definisi SIKI:
Membantu pasien untuk mematuhi regimen pengobatan yang direkomendasikan.
Penjelasan singkat:
Pasien yang sudah mengetahui bahwa dirinya menderita hipertensi namun masih malas minum obat dan periksa tensi darah menunjukkan adanya ketidakpatuhan pengobatan. Perawat perlu melakukan intervensi untuk meningkatkan kepatuhan pasien terhadap pengobatan, seperti memberikan edukasi tentang pentingnya pengobatan hipertensi, memantau secara berkala, dan melibatkan keluarga untuk mendukung kepatuhan pasien. -
Article No. 19247 | 03 Jul 2025
Klinis : diagnosa komunitas : sudah tau bahwa mempunyai sakit hipertensi tapi masih malas minum obat dan periksa tensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI – SLKI – SIKI untuk Kondisi Hipertensi dengan Ketidakpatuhan Terapi**
**Diagnosa Keperawatan:**
**Ketidakpatuhan terhadap Regimen Terapeutik (SDKI Code: 00082)**
**Penjelasan Singkat:**
Ketidakpatuhan terhadap regimen terapeutik pada pasien hipertensi ditandai dengan ketidakkonsistenan dalam minum obat antihipertensi dan pemantauan tekanan darah secara berkala. Faktor penyebab dapat meliputi kurangnya pemahaman tentang komplikasi hipertensi, keyakinan yang salah tentang pengobatan, atau kurangnya motivasi untuk mengelola penyakit secara jangka panjang.
---
**Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia (SDKI)**
- **Kode SDKI: 00082 – Ketidakpatuhan terhadap Regimen Terapeutik**
- **Definisi:** Ketidakmampuan atau ketidakinginan individu untuk mengikuti rekomendasi terapeutik yang telah ditetapkan.
- **Faktor yang Berhubungan:**
- Kurangnya pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan.
- Persepsi yang salah tentang manfaat terapi.
- Kurangnya dukungan sosial atau keluarga.
- Faktor psikologis (misalnya: denial, malas, atau tidak percaya diri terhadap pengobatan).
---
**Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)**
- **Kode SLKI: 1603 – Kepatuhan terhadap Regimen Terapeutik**
- **Indikator Luaran:**
- Klien mengonsumsi obat antihipertensi sesuai resep (SLKI 160301).
- Klien memeriksa tekanan darah secara teratur (SLKI 160302).
- Klien menyatakan pemahaman tentang pentingnya terapi jangka panjang (SLKI 160303).
---
**Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)**
- **Kode SIKI: 4420 – Pendidikan Kesehatan**
- Memberikan edukasi tentang hipertensi dan komplikasinya (SIKI 442001).
- Menjelaskan pentingnya kepatuhan minum obat dan pemeriksaan tekanan darah rutin (SIKI 442002).
- **Kode SIKI: 5270 – Manajemen Kepatuhan**
- Memotivasi klien untuk disiplin dalam terapi (SIKI 527001).
- Melibatkan keluarga dalam mendukung kepatuhan pengobatan (SIKI 527002).
- Menyusun rencana pengobatan yang realistis bersama klien (SIKI 527003).
---
**Rekomendasi Tambahan:**
- Lakukan pendekatan *health coaching* untuk meningkatkan motivasi klien.
- Gunakan teknik *reminder system* (pengingat obat melalui telepon atau aplikasi).
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, apoteker) untuk penyuluhan berkelanjutan.
Dengan intervensi yang tepat, diharapkan klien dapat meningkatkan kepatuhan dan mencegah komplikasi hipertensi yang lebih serius.
*(Sumber: Buku SDKI-SLKI-SIKI Edisi 4, PPNI, 2020)* -
Article No. 19248 | 03 Jul 2025
Klinis : diagnosa komunitas : sudah tau bahwa mempunyai sakit hipertensi tapi masih malas minum obat dan periksa tensi
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci terkait diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi komunitas yang sudah tahu memiliki hipertensi tetapi masih malas minum obat dan periksa tensi.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi tersebut adalah "Ketidakpatuhan Pengobatan" (SDKI: Kode 00079). Diagnosa ini menggambarkan bahwa individu atau komunitas tidak mengikuti regimen pengobatan yang telah disarankan oleh tenaga kesehatan. Pada kasus ini, meskipun komunitas telah mengetahui bahwa mereka menderita hipertensi, namun mereka masih malas untuk minum obat dan periksa tekanan darah secara teratur, sehingga dapat dikategorikan sebagai perilaku ketidakpatuhan pengobatan.
Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
1. Perilaku Patuh Pengobatan (SLKI: Kode 1600): Luaran ini menggambarkan kemampuan individu atau komunitas untuk mengikuti regimen pengobatan yang telah disarankan oleh tenaga kesehatan. Dalam konteks ini, diharapkan komunitas dapat secara rutin minum obat hipertensi dan melakukan pemeriksaan tekanan darah sesuai dengan rekomendasi.
2. Kontrol Hipertensi (SLKI: Kode 0904): Luaran ini menggambarkan kemampuan individu atau komunitas untuk mempertahankan tekanan darah dalam rentang normal. Dengan kepatuhan pengobatan yang meningkat, diharapkan komunitas dapat mencapai kontrol hipertensi yang baik.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Regimen Terapeutik: Individu (SIKI: Kode 4820)
- Identifikasi pemahaman dan persepsi komunitas terhadap penyakit hipertensi dan pentingnya pengobatan.
- Berikan edukasi dan konseling tentang hipertensi, pentingnya pengobatan, dan dampak komplikasi yang dapat terjadi jika tidak dikelola dengan baik.
- Bantu komunitas untuk mengembangkan rencana pengobatan yang realistis dan dapat diikuti.
- Lakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap kepatuhan komunitas dalam mengonsumsi obat dan melakukan pemeriksaan tekanan darah.
- Berikan dukungan dan reinforcement positif untuk meningkatkan motivasi komunitas dalam menjalankan regimen pengobatan.
2. Manajemen Stres (SIKI: Kode 5820)
- Identifikasi sumber-sumber stres yang memengaruhi komunitas dalam menjalankan regimen pengobatan.
- Ajarkan teknik-teknik manajemen stres yang sesuai, seperti relaksasi, latihan pernapasan, atau aktivitas rekreasi.
- Dorong komunitas untuk mengembangkan strategi koping yang efektif dalam menghadapi tantangan terkait pengobatan hipertensi.
- Libatkan keluarga atau komunitas pendukung lainnya untuk memberikan dukungan emosional dan praktis bagi komunitas.
Dengan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif antara perawat dan komunitas, diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan pengobatan serta mencapai kontrol hipertensi yang optimal pada komunitas tersebut. -
Article No. 19249 | 03 Jul 2025
Klinis : koping individu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi koping individu. Perlu diingat, saya adalah seorang perawat profesional yang akan memberikan informasi dalam nada akademis.
Diagnosa Keperawatan:
Koping Individu Tidak Efektif (00069)
Definisi:
Koping Individu Tidak Efektif adalah ketidakmampuan untuk menggunakan sumber daya internal dan eksternal untuk mengatasi stressor pada situasi kehidupan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00069
Definisi: Ketidakmampuan untuk menggunakan sumber daya internal dan eksternal untuk mengatasi stressor pada situasi kehidupan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 1302
Judul: Koping
Definisi: Kemampuan untuk menggunakan sumber daya internal dan eksternal untuk mengatasi stressor pada situasi kehidupan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 5230
Judul: Peningkatan Koping
Definisi: Membantu pasien untuk mengadaptasi, mengelola, dan mengatasi perubahan, tuntutan, atau sumber stres dalam kehidupan.
Dalam praktik keperawatan, diagnosis ini menggambarkan ketidakmampuan individu untuk menggunakan sumber daya internal (seperti harga diri, kontrol diri, dan strategi koping yang efektif) dan eksternal (seperti dukungan sosial dan akses terhadap layanan kesehatan) untuk mengatasi stressor yang dihadapi. Perawat akan mengembangkan rencana asuhan keperawatan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan koping individu agar dapat beradaptasi dan mengelola situasi yang penuh tantangan. -
Article No. 19250 | 03 Jul 2025
Klinis : diagnosa komunitas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai perawat profesional, saya akan memberikan informasi terkait diagnosa keperawatan komunitas beserta penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan Komunitas:
Ketidakberdayaan Masyarakat (00321)
Definisi: Pengalaman subyektif individu atau kelompok bahwa mereka tidak dapat mempengaruhi atau mengontrol peristiwa-peristiwa yang mempengaruhi situasi mereka.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00321
Definisi: Pengalaman subyektif individu atau kelompok bahwa mereka tidak dapat mempengaruhi atau mengontrol peristiwa-peristiwa yang mempengaruhi situasi mereka.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 1806
Definisi: Tingkat kemampuan individu atau kelompok dalam mengontrol situasi yang mempengaruhi kehidupannya.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 6350
Definisi: Bantuan yang diberikan perawat untuk meningkatkan kemampuan individu atau kelompok dalam mengontrol situasi yang mempengaruhi kehidupannya.
Sebagai perawat, saya akan membantu masyarakat dalam meningkatkan kemampuan mereka untuk mengontrol situasi yang mempengaruhi kehidupan mereka, sehingga dapat mencapai kemandirian dan keberdayaan yang optimal.