Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 10979 | 16 Jan 2025
Klinis : mual muntah 5x hari ini sejak 3 hari yang lalu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat untuk kondisi mual muntah 5 kali per hari sejak 3 hari yang lalu:
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan Intake tidak adekuat yang ditandai dengan mual muntah.
Penjelasan singkat:
1. Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit:
- Definisi: Ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan dan elektrolit yang sesuai dengan kebutuhan fisiologis.
- Tanda dan gejala: Mual, muntah, rasa haus, pusing, berat badan turun, dan kulit kering.
2. Berhubungan dengan Intake tidak adekuat:
- Definisi: Asupan cairan dan elektrolit yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh.
- Penyebab: Mual dan muntah, sehingga mengurangi asupan cairan dan elektrolit.
3. Ditandai dengan mual muntah:
- Definisi: Sensasi tidak nyaman di perut yang dapat menyebabkan pengeluaran isi lambung melalui mulut.
- Tanda dan gejala: Mual, muntah, rasa tidak nyaman di perut, dan dehidrasi.
Berdasarkan kondisi yang dipaparkan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan Intake tidak adekuat yang ditandai dengan mual muntah. Tujuan utama dari intervensi keperawatan adalah untuk memulihkan keseimbangan cairan dan elektrolit, mengatasi mual dan muntah, serta mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. -
Article No. 10980 | 16 Jan 2025
Klinis : mual muntah 5x hari ini sejak 3 hari yang lalu
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi mual muntah 5x hari ini sejak 3 hari yang lalu.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi tersebut adalah "Mual" (00134). Mual didefinisikan sebagai sensasi tidak nyaman di perut yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah. Kriteria diagnostik untuk mual meliputi: adanya keluhan rasa tidak enak di perut, perasaan ingin muntah, dan frekuensi mual yang berulang.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output berikut:
1. Kontrol Mual (1618)
- Kriteria hasil: Pasien dapat mengendalikan atau mengurangi sensasi mual yang dirasakan.
- Indikator: Frekuensi mual berkurang, pasien dapat mengidentifikasi faktor pencetus mual, dan pasien dapat melakukan tindakan untuk mengendalikan mual.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, perawat dapat melakukan intervensi keperawatan sebagai berikut:
1. Manajemen Mual (5460)
- Definisi: Tindakan untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan sensasi mual yang dirasakan pasien.
- Aktivitas:
- Identifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan atau memperburuk mual (misalnya obat-obatan, makanan, stres, dll).
- Anjurkan pasien untuk mengonsumsi makanan atau minuman yang dapat mengurangi mual (misalnya makanan ringan, minuman dingin, dll).
- Berikan antiemetik (obat untuk mengurangi mual dan muntah) sesuai dengan resep dokter.
- Ajarkan teknik relaksasi, distraksi, atau imagery untuk mengurangi sensasi mual.
- Monitor tanda-tanda vital dan toleransi pasien terhadap makanan/minuman.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, ahli gizi, dsb) untuk mengelola mual secara komprehensif.
Penjelasan rinci:
Diagnosa keperawatan "Mual" dipilih karena pasien mengalami sensasi tidak nyaman di perut yang menyebabkan keinginan untuk muntah berulang sebanyak 5 kali dalam sehari selama 3 hari terakhir. Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mengendalikan atau mengurangi sensasi mual yang dirasakan, sehingga frekuensi mual berkurang dan pasien dapat mengidentifikasi serta mengelola faktor penyebabnya. Intervensi keperawatan yang dilakukan bertujuan untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan sensasi mual melalui identifikasi faktor pencetus, pemberian makanan/minuman yang dapat membantu, pemberian antiemetik, serta teknik relaksasi dan distraksi. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain juga diperlukan untuk mengelola mual secara komprehensif. -
Article No. 10981 | 16 Jan 2025
Klinis : mual muntah 5x hari ini sejak 3 hari yang lalu, demam naik turun sejak 3 hari yang lalu, diare 3x hari ini sejak 3 hari yang lalu, tiap makan minum muntah disertai pusing berputar, tidak ada nyeri perut
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
1. Mual (00134)
Definisi: Sensasi tidak nyaman dan tidak dapat ditahan di epigastrium yang dapat menyebabkan keinginan untuk muntah.
2. Diare (00013)
Definisi: Pengeluaran feses yang tidak normal, berlebihan, dan cair.
3. Ketidakseimbangan Cairan Volume (00027)
Definisi: Ketidakseimbangan antara intake dan output cairan yang dapat mengancam kesehatan.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Mual (1605)
- Kontrol Mual (160501)
- Tingkat Mual (160502)
2. Keseimbangan Cairan (0601)
- Status Hidrasi (060101)
- Volume Cairan (060102)
- Tekanan Darah (060103)
3. Pengendalian Diare (1619)
- Frekuensi Diare (161901)
- Konsistensi Feses (161902)
- Durasi Diare (161903)
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Mual (5460)
- Identifikasi faktor penyebab mual
- Kolaborasi pemberian antiemetik
- Anjurkan istirahat yang cukup
- Anjurkan makan makanan ringan dan cairan
2. Manajemen Cairan (4120)
- Pantau intake dan output cairan
- Pantau tanda-tanda dehidrasi
- Berikan cairan oral sesuai status hidrasi
- Kolaborasi pemberian cairan intravena jika perlu
3. Manajemen Diare (0460)
- Identifikasi penyebab diare
- Anjurkan diet rendah serat dan mudah dicerna
- Kolaborasi pemberian antidiare jika perlu
- Pantau frekuensi, konsistensi, dan durasi diare
Penjelasan:
Berdasarkan gejala yang dialami pasien, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah mual, diare, dan ketidakseimbangan cairan volume. Pasien mengalami mual muntah, demam, diare, dan dehidrasi, sehingga intervensi yang diperlukan adalah manajemen mual, manajemen cairan, dan manajemen diare. Luaran yang diharapkan adalah kontrol mual yang baik, keseimbangan cairan, dan pengendalian diare. Intervensi keperawatan yang dilakukan harus bertujuan untuk mencapai luaran tersebut, seperti identifikasi penyebab, pemberian terapi simptomatik, serta pemantauan status hidrasi dan kondisi umum pasien. -
Article No. 10982 | 16 Jan 2025
Klinis : masalah keperawatan = mual muntah hari ini 5x sejak 3 hari yang lalu, demam naik turun sejak 3 hari yang lalu diare hari ini 3 kali sejak 3 hari yang lalu tiap makan minum muntah disertai pusing berputar
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan gejala yang Anda paparkan, yakni mual muntah, demam naik turun, diare, dan muntah saat makan/minum disertai pusing berputar, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Mual (SDKI 2017)
Definisi: Sensasi tidak nyaman dan tidak dapat mengendalikan keinginan untuk memuntahkan isi lambung.
Karakteristik Definisi: Ekspresi verbal tentang sensasi tidak nyaman di perut, gerakan mual, frekuensi muntah.
2. Diare (SDKI 2017)
Definisi: Pola buang air besar yang tidak normal, frekuensi lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi encer.
Karakteristik Definisi: Frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali sehari, konsistensi tinja encer, adanya rasa ingin buang air besar terus-menerus.
3. Intoleransi Aktivitas (SDKI 2017)
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan akibat keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
Karakteristik Definisi: Mengeluhkan kelelahan, mengalami pusing atau pandangan berkunang-kunang saat aktivitas.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Mual teratasi (SLKI 2019)
- Pasien tidak mengungkapkan rasa mual
- Pasien tidak mengalami episode muntah
- Pasien tidak mengalami rasa tidak nyaman di perut
2. Diare teratasi (SLKI 2019)
- Frekuensi buang air besar kembali normal (< 3 kali per hari)
- Konsistensi tinja kembali normal
- Pasien tidak merasakan dorongan terus-menerus untuk buang air besar
3. Toleransi Aktivitas meningkat (SLKI 2019)
- Pasien mampu melakukan aktivitas perawatan diri tanpa merasa lelah
- Pasien tidak mengalami pusing atau pandangan berkunang-kunang saat aktivitas
- Pasien melaporkan peningkatan kemampuan untuk melakukan aktivitas
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Mual (SIKI 2018)
- Identifikasi penyebab mual
- Atur posisi pasien senyaman mungkin
- Berikan antiemetik sesuai instruksi medis
- Berikan makanan dan minuman yang mudah dicerna
2. Manajemen Diare (SIKI 2018)
- Identifikasi penyebab diare
- Pantau tanda-tanda dehidrasi
- Berikan cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan
- Anjurkan diet rendah serat dan mudah dicerna
3. Manajemen Aktivitas (SIKI 2018)
- Identifikasi faktor yang membatasi aktivitas
- Rencanakan aktivitas sesuai toleransi pasien
- Ajarkan teknik manajemen energi
- Libatkan keluarga dalam perencanaan aktivitas
Penjelasan rinci dan terperinci:
Diagnosa keperawatan yang dipilih sesuai dengan gejala yang dipaparkan, yaitu mual, diare, dan intoleransi aktivitas. Luaran yang diharapkan adalah hilangnya mual dan muntah, normalisasi pola buang air besar, serta peningkatan toleransi aktivitas pasien. Intervensi keperawatan yang diperlukan berfokus pada manajemen mual, manajemen diare, dan manajemen aktivitas untuk mencapai tujuan tersebut. Penerapan intervensi yang tepat dan kolaborasi dengan tim kesehatan lain diharapkan dapat membantu pasien dalam pemulihan kondisinya. -
Article No. 10983 | 16 Jan 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan sesak nafas disertai batuk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi pasien dengan keluhan sesak napas disertai batuk.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan fungsi pernapasan yang optimal.
- Penyebab: Sekresi berlebih, obstruksi jalan napas, perubahan struktural saluran napas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Napas
- Luaran: Pasien akan menunjukkan jalan napas yang bersih dan bebas dari obstruksi.
- Kriteria Hasil: Pasien menunjukkan pola napas yang efektif, frekuensi napas dalam batas normal, tidak ada suara napas tambahan, dan pasien mampu mengeluarkan sekret.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas
- Intervensi: Mempertahankan dan/atau memperbaiki fungsi pernapasan dengan mengelola jalan napas.
- Aktivitas Keperawatan:
- Lakukan pemeriksaan fisik untuk mengidentifikasi obstruksi jalan napas.
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan.
- Lakukan tindakan untuk mengeluarkan sekret, seperti suction, postural drainage, atau terapi inhalasi.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk memberikan penanganan tambahan, jika diperlukan.
Dalam kondisi ini, pasien dengan keluhan sesak napas disertai batuk membutuhkan intervensi keperawatan yang berfokus pada manajemen jalan napas untuk mempertahankan fungsi pernapasan yang optimal. Perawat perlu melakukan pemeriksaan fisik, memberikan oksigen, dan melakukan tindakan untuk mengeluarkan sekret. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain juga diperlukan untuk memberikan penanganan yang komprehensif. -
Article No. 10984 | 16 Jan 2025
Klinis : badan terasa lemas
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi "badan terasa lemas", dapat diberikan kode diagnosis dan prosedur sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R53.1
- Deskripsi: Malaise dan kelelahan
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: -
- Deskripsi: Tidak ada kode prosedur yang spesifik untuk kondisi "badan terasa lemas". Penanganan utama biasanya berupa pemeriksaan fisik, evaluasi riwayat penyakit, dan penentuan penyebab yang mendasarinya, seperti anemia, dehidrasi, infeksi, atau kondisi medis lainnya.
Penjelasan:
- Kode ICD-10 R53.1 (Malaise dan kelelahan) adalah kode yang paling sesuai untuk menggambarkan kondisi "badan terasa lemas". Malaise dan kelelahan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, gangguan mental, penyakit kronis, atau sebagai gejala penyakit lain.
- Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik untuk kondisi "badan terasa lemas". Penanganan umumnya melibatkan evaluasi riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan penentuan penyebab yang mendasarinya, sehingga tidak ada kode prosedur yang dapat diberikan secara spesifik. -
Article No. 10985 | 16 Jan 2025
Klinis : intervensi kekurangan cairan
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan menjelaskan secara rinci dan terperinci mengenai diagnosis keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi kekurangan cairan.
Diagnosis Keperawatan SDKI:
Diagnosis keperawatan yang sesuai untuk kondisi kekurangan cairan adalah "Kekurangan Volume Cairan" (00027). Diagnosis ini didefinisikan sebagai "Pengurangan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler". Karakteristik definisi ini meliputi adanya perubahan parameter hemodinamik, penipisan turgor kulit, mulut kering, dan output urin yang menurun.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Keseimbangan Cairan Membaik (0601)
- Indikator:
a. Tekanan darah sistolik dalam batas normal
b. Denyut nadi dalam batas normal
c. Turgor kulit baik
d. Mukosa mulut lembab
e. Jumlah urin dalam batas normal
2. Hidrasi Adekuat (0602)
- Indikator:
a. Asupan cairan adekuat
b. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
c. Berat badan stabil
d. Penampilan umum baik
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Cairan (4120)
- Kaji status cairan pasien (input, output, balance, tanda-tanda dehidrasi)
- Monitor tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu)
- Berikan cairan intravena sesuai kebutuhan dan respon pasien
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain dalam pemberian cairan
2. Manajemen Hidrasi (4130)
- Kaji status hidrasi pasien (turgor kulit, mukosa mulut, output urin)
- Dorong pasien untuk mengonsumsi cairan oral sesuai kebutuhan
- Pantau asupan dan output cairan
- Berikan cairan intravena jika pasien tidak mampu minum oral
3. Pemantauan Cairan (4130)
- Monitor intake dan output cairan secara akurat
- Catat semua asupan dan pengeluaran cairan
- Hitung keseimbangan cairan secara periodik
- Lakukan pemeriksaan laboratorium terkait elektrolit dan profil cairan
Penjelasan rinci:
Diagnosis keperawatan "Kekurangan Volume Cairan" (00027) menggambarkan kondisi dimana terjadi pengurangan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler pada pasien. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti peningkatan kehilangan cairan, gangguan intake cairan, atau penyakit-penyakittertentu.
Luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan adalah keseimbangan cairan yang membaik dan hidrasi yang adekuat. Indikator-indikator yang digunakan untuk menilai luaran ini meliputi parameter hemodinamik, tanda-tanda dehidrasi, dan volume urin.
Intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran tersebut adalah manajemen cairan, manajemen hidrasi, dan pemantauan cairan yang komprehensif. Perawat berperan penting dalam mengevaluasi status cairan pasien, memberikan cairan sesuai kebutuhan, serta memantau asupan dan output cairan secara teliti. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain juga diperlukan untuk memastikan pemberian cairan yang tepat.
Dengan pendekatan yang sistematis dan berpusat pada pasien, diharapkan asuhan keperawatan yang diberikan dapat membantu mengatasi kondisi kekurangan cairan dan mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 10986 | 16 Jan 2025
Klinis : Kesiapan Peningkatan Pengetahuan
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi "Kesiapan Peningkatan Pengetahuan":
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi "Kesiapan Peningkatan Pengetahuan" adalah "Kesiapan Peningkatan Pengetahuan". Diagnosa ini menggambarkan adanya kemampuan dan keinginan klien untuk meningkatkan pengetahuannya tentang kondisi kesehatan, pengobatan, atau tindakan keperawatan yang diperlukan.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan untuk "Kesiapan Peningkatan Pengetahuan" adalah:
a. Pengetahuan Peningkatan Kesehatan: Kemampuan klien untuk memahami informasi yang berkaitan dengan kondisi kesehatannya, pengobatan, dan tindakan keperawatan yang diperlukan meningkat.
b. Motivasi: Keinginan klien untuk meningkatkan pengetahuan tentang kondisi kesehatannya, pengobatan, dan tindakan keperawatan yang diperlukan meningkat.
c. Partisipasi dalam Perawatan Kesehatan: Keterlibatan aktif klien dalam proses perawatannya meningkat.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran pada "Kesiapan Peningkatan Pengetahuan" adalah:
a. Edukasi Kesehatan: Memberikan informasi dan pendidikan kepada klien tentang kondisi kesehatannya, pengobatan, dan tindakan keperawatan yang diperlukan secara terstruktur dan sistematis.
b. Peningkatan Motivasi: Mendorong dan memotivasi klien untuk aktif berpartisipasi dalam proses perawatannya dengan menggunakan teknik-teknik seperti konseling, umpan balik, dan penguatan positif.
c. Koordinasi Asuhan: Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan berbagai aspek perawatan untuk memastikan kesinambungan dan efektivitas asuhan keperawatan yang diberikan.
d. Manajemen Informasi: Memastikan bahwa klien memiliki akses dan pemahaman yang baik terhadap informasi terkait kondisi kesehatannya, pengobatan, dan tindakan keperawatan yang diperlukan.
Secara keseluruhan, diagnosa keperawatan, luaran/output, dan intervensi keperawatan yang dipaparkan di atas merupakan pendekatan holistik dan komprehensif untuk menangani kondisi "Kesiapan Peningkatan Pengetahuan" pada klien. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan partisipasi aktif klien dalam proses perawatannya, sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 10987 | 16 Jan 2025
Klinis : konsultasi sehat
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: Z00.0
- Deskripsi: Pemeriksaan kesehatan rutin anak
Sebagai dokter atau perekam medik, saya akan menjelaskan bahwa kode ICD-10 Z00.0 digunakan untuk mengkodekan konsultasi sehat atau pemeriksaan kesehatan rutin pada anak. Kode ini mencakup pemeriksaan komprehensif pada anak yang tampak sehat, untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan mereka. Hal ini termasuk konsultasi rutin, pemeriksaan berkala, serta skrining dan konseling terkait kesehatan anak.
Kode Z00.0 digunakan saat pasien datang untuk pemeriksaan kesehatan rutin, bukan untuk menangani suatu keluhan atau kondisi medis tertentu. Penggunaan kode ini memastikan bahwa catatan medis pasien mencerminkan tujuan kunjungan yang bersifat preventif dan promotif, bukan kuratif.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak Ada
- Deskripsi: Untuk konsultasi sehat, tidak ada tindakan medis spesifik yang dikodekan menggunakan ICD-9-CM.
Dalam kasus konsultasi sehat, biasanya tidak ada prosedur atau tindakan medis yang perlu dikodekan menggunakan sistem ICD-9-CM. Pemeriksaan fisik rutin, konseling, dan evaluasi perkembangan anak umumnya tidak memerlukan kode prosedur khusus. Catatan medis akan mendokumentasikan temuan pemeriksaan dan rekomendasi, tetapi tidak ada tindakan yang dikodekan secara spesifik. -
Article No. 10988 | 16 Jan 2025
Klinis : terlambat haid, pptest positif, mual muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi terlambat haid, tes kehamilan positif, serta mual dan muntah.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Kehamilan (SDKI)
- Definisi: Adanya kemungkinan terjadinya kehamilan pada individu yang tidak direncanakan atau tidak diinginkan.
- Penyebab: Aktivitas seksual tanpa menggunakan kontrasepsi yang efektif.
- Gejala dan Tanda: Terlambat haid, tes kehamilan positif, serta mual dan muntah.
Rencana Asuhan Keperawatan:
1. Pengkajian (SIKI)
- Mengkaji tanda-tanda vital, riwayat medis, dan riwayat seksual klien.
- Mengevaluasi hasil tes kehamilan.
- Menilai tingkat kecemasan dan dukungan sosial klien.
2. Intervensi (SLKI)
- Memberikan edukasi tentang kehamilan, termasuk tahapan, perubahan, dan komplikasi yang mungkin terjadi.
- Membantu klien mengidentifikasi opsi-opsi yang tersedia, seperti melanjutkan atau menghentikan kehamilan.
- Menyediakan konseling dan dukungan emosional bagi klien.
- Merujuk klien ke tenaga kesehatan yang kompeten, jika diperlukan.
3. Evaluasi (SIKI)
- Memantau perkembangan kehamilan dan kesejahteraan klien.
- Menilai efektivitas intervensi yang telah dilakukan.
- Melakukan tindak lanjut sesuai dengan kebutuhan klien.
Sebagai perawat, saya akan berusaha memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada klien, dengan memperhatikan aspek fisik, psikologis, dan sosial. Tujuan utamanya adalah memastikan kesehatan dan kesejahteraan klien, serta membantu klien dalam mengambil keputusan yang terbaik untuk dirinya.