Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 11026 | 16 Jan 2025
Klinis : Pasien mengeluh nyeri karena nyeri dismenore
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang mengeluh nyeri karena dismenore.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan dismenore
Penjelasan SDKI, SLKI, SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut berhubungan dengan dismenore adalah keadaan yang ditandai dengan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat potensi atau aktual kerusakan jaringan yang dirasakan di daerah panggul atau perut bawah, yang muncul secara tiba-tiba dan dapat diprediksi waktunya, terkait dengan siklus menstruasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Nyeri: Pasien dapat mengendalikan sensasi nyeri yang dialami.
2. Kenyamanan: Pasien dapat merasakan keadaan yang menyenangkan dan bebas dari distres fisik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri: Tindakan untuk mengidentifikasi dan mengurangi faktor penyebab, memfasilitasi strategi koping, dan memantau efektivitas intervensi dalam mengatasi nyeri yang dialami pasien.
2. Terapi Komplementer: Pemberian terapi tambahan selain pengobatan medis untuk memenuhi kebutuhan pasien secara holistik, seperti terapi relaksasi, akupresur, atau terapi herbal.
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan nyeri akut berhubungan dengan dismenore, perawat perlu mengidentifikasi penyebab nyeri, memfasilitasi strategi koping pasien, dan memberikan intervensi yang komprehensif untuk mengurangi nyeri, serta memantau efektivitas intervensi yang diberikan. -
Article No. 11027 | 16 Jan 2025
Klinis : Data subjektif : 1. Pasien mengatakan nyeri perut bagian bawah 2. Pasien mengatakan nyeri hilang timbul 3. Pasien mengatakan sering makan-makanan cepat saji 4. Pasien mengatakan jarang olahraga 5. Pasien mengatakan belum memahami konsep dismenore 6. Pasien mengatakan nyeri ini mengganggu aktivitas Data objektif 1. Skala nyeri 4 2. Pasien tampak cemas 3. Pasien tidak beraktivitas seperti biasa
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan data subjektif dan objektif yang diberikan, saya sebagai perawat profesional menyimpulkan bahwa pasien kemungkinan mengalami diagnosa keperawatan "Nyeri akut" berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI).
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI adalah kumpulan diagnosis keperawatan yang diakui secara nasional di Indonesia. Diagnosa "Nyeri akut" dalam SDKI didefinisikan sebagai pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah kumpulan luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Untuk diagnosa "Nyeri akut", beberapa luaran yang diharapkan antara lain penurunan intensitas nyeri, peningkatan kemampuan mengatasi nyeri, dan peningkatan kenyamanan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah kumpulan tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Untuk diagnosa "Nyeri akut", intervensi yang dapat dilakukan antara lain manajemen nyeri, manajemen aktivitas, dan edukasi tentang nyeri.
Dengan demikian, sebagai perawat, saya akan melakukan pengkajian lebih lanjut, menetapkan diagnosa "Nyeri akut", serta merencanakan dan melaksanakan intervensi keperawatan yang sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk membantu pasien mengatasi nyeri yang dialaminya. -
Article No. 11028 | 16 Jan 2025
Klinis : tidak bisa berkemih, distensi kandung kemih
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Retensi Urin
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih secara lengkap.
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Retensi urin adalah ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih secara lengkap, yang dapat disebabkan oleh obstruksi atau disfungsi kandung kemih.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien dengan retensi urin dapat mencapai status eliminasi urin yang efektif.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan meliputi pengkajian status eliminasi urin, pemantauan input-output cairan, pemasangan kateter, dan edukasi tentang manajemen retensi urin.
2. Distensio Vesicae
Definisi: Pembesaran abnormal dari kandung kemih.
Penjelasan:
- SDKI: Distensio vesicae adalah pembesaran abnormal dari kandung kemih yang dapat disebabkan oleh obstruksi pada saluran kemih atau penurunan kemampuan kandung kemih untuk berkontraksi.
- SLKI: Pasien dengan distensio vesicae dapat mencapai kandung kemih yang tidak terdistansi.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan meliputi pengkajian status eliminasi urin, pemantauan input-output cairan, pemasangan kateter, dan edukasi tentang manajemen distensio vesicae.
Dalam kondisi ini, pasien mengalami tidak dapat berkemih (retensi urin) yang menyebabkan distensio vesicae (pembesaran kandung kemih). Penatalaksanaan keperawatan yang perlu dilakukan meliputi pengkajian status eliminasi urin, pemantauan input-output cairan, pemasangan kateter, dan edukasi pasien serta keluarga tentang manajemen retensi urin dan distensio vesicae. -
Article No. 11029 | 16 Jan 2025
Klinis : kelemahan eksiremitas kiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi kelemahan ekstremitas kiri.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Mobilitas Fisik
Definisi:
Keterbatasan dalam kemampuan untuk melakukan pergerakan yang independen dan terkoordinasi dari satu tempat ke tempat lain.
Faktor Terkait:
- Kelemahan otot ekstremitas kiri
Karakteristik Mayor:
- Kesulitan dalam bergerak
- Penurunan kekuatan otot ekstremitas kiri
- Penurunan rentang gerak ekstremitas kiri
Luaran Keperawatan (SLKI):
- Mobilitas Fisik
- Kekuatan Otot
- Rentang Gerak Sendi
Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Latihan Mobilitas
- Latihan Kekuatan Otot
- Terapi Latihan
Penjelasan:
Kelemahan ekstremitas kiri dapat menyebabkan gangguan mobilitas fisik pada pasien. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Gangguan Mobilitas Fisik" dengan faktor terkait berupa kelemahan otot ekstremitas kiri. Luaran yang diharapkan adalah peningkatan mobilitas fisik, kekuatan otot, dan rentang gerak sendi. Intervensi keperawatan yang dapat diberikan adalah latihan mobilitas, latihan kekuatan otot, dan terapi latihan untuk membantu memulihkan fungsi ekstremitas kiri pasien. -
Article No. 11030 | 16 Jan 2025
Klinis : kadar hemoglobin 7 mg/dL, mudah lelah, pucat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Kekurangan Volume Cairan
Penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kekurangan Volume Cairan: Penurunan jumlah cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraselular.
- Karakteristik Utama: Kadar hemoglobin rendah, mudah lelah, pucat.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien menunjukkan peningkatan volume cairan.
- Kriteria Hasil: Tanda-tanda vital stabil, kapillary refill time normal, dan tidak ada tanda-tanda dehidrasi.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Utama:
- Pemantauan Cairan: Memantau intake dan output cairan, tanda-tanda vital, dan tanda-tanda dehidrasi.
- Terapi Cairan: Memberikan cairan intravena atau oral sesuai dengan kebutuhan pasien.
- Edukasi: Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya asupan cairan yang adekuat.
Berdasarkan kondisi yang diberikan, pasien mengalami kekurangan volume cairan ditandai dengan kadar hemoglobin rendah, mudah lelah, dan tampak pucat. Perawat perlu melakukan pemantauan cairan, memberikan terapi cairan sesuai kebutuhan, serta memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya asupan cairan yang adekuat. -
Article No. 11031 | 16 Jan 2025
Klinis : bab > 5x, bab encer
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Diare akut
Penjelasan: Diare akut adalah kondisi di mana seseorang mengalami buang air besar (BAB) lebih dari 5 kali dalam sehari dengan konsistensi feses yang cair. Ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, intoleransi makanan, atau penggunaan obat-obatan tertentu.
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Kode Diagnosa: 00013
- Judul Diagnosa: Diare akut
- Definisi: Pengeluaran feses cair yang meningkat secara tiba-tiba dan berlangsung selama kurang dari 14 hari.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Kode Luaran: L01001
- Judul Luaran: Pemulihan Diare
- Definisi: Kemampuan untuk kembali ke pola BAB normal.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Kode Intervensi: I01001
- Judul Intervensi: Manajemen Diare
- Definisi: Serangkaian tindakan dalam mengelola diare. -
Article No. 11032 | 16 Jan 2025
Klinis : Pasien malas melakukan aktivitas karena nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Intoleransi Aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan, yang disebabkan oleh keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Toleransi Aktivitas Meningkat
2. Energi Terpelihara
3. Mobilitas Fisik Membaik
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Aktivitas
2. Manajemen Nyeri
3. Manajemen Kelelahan
Penjelasan:
Pasien malas melakukan aktivitas karena nyeri yang dialami. Diagnosa keperawatan yang tepat adalah Intoleransi Aktivitas, yang ditandai dengan ketidakmampuan pasien untuk melakukan aktivitas rutin akibat adanya pembatasan fisik dan/atau psikologis. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Aktivitas, Manajemen Nyeri, dan Manajemen Kelelahan untuk membantu pasien meningkatkan toleransi aktivitasnya, mempertahankan energi, dan memperbaiki mobilitas fisik. -
Article No. 11033 | 16 Jan 2025
Klinis : Pasien belum memahami konsep dismenore, dan masih bingung untuk penanganan yang seperti apa.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi pasien yang belum memahami konsep dismenore dan masih bingung mengenai penanganannya.
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Pengetahuan terkait Dismenore
Definisi:
Keterbatasan informasi yang dimiliki pasien tentang dismenore, penyebab, pencegahan, dan penanganannya.
Faktor Berhubungan:
- Kurangnya paparan informasi tentang dismenore
- Keterbatasan sumber informasi yang dapat diakses
- Tingkat pendidikan pasien
Gejala/Tanda Mayor:
- Pasien menyatakan tidak memahami konsep dismenore
- Pasien menunjukkan kebingungan terhadap penanganan yang tepat
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Defisit Pengetahuan: Keterbatasan informasi kognitif yang diperoleh melalui pengalaman dan pembelajaran tentang suatu masalah kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Peningkatan Pengetahuan: Meningkatnya kemampuan intelektual yang diperoleh melalui pengalaman dan pembelajaran.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Edukasi Kesehatan: Pemberian informasi yang terstruktur tentang masalah kesehatan, penyebab, pencegahan, dan penanganannya.
Dalam konteks ini, peran perawat adalah memberikan edukasi kesehatan yang komprehensif kepada pasien mengenai konsep dismenore, penyebab, pencegahan, dan penanganan yang tepat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pasien sehingga dapat mengelola kondisi dismenorea dengan baik. -
Article No. 11034 | 16 Jan 2025
Klinis : Pasien belum memahami konsep dismenore, dan masih bingung untuk penanganan yang seperti apa.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dengan senang hati saya akan membantu Anda menemukan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang sesuai dengan kondisi yang Anda deskripsikan.
1. Kode ICD-10:
- Kode: N94.6
- Deskripsi: Dismenore, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
Dismenore adalah kondisi nyeri atau ketidaknyamanan selama menstruasi. Kode ICD-10 N94.6 digunakan untuk menggambarkan kondisi ini, yang belum dipahami dengan baik oleh pasien dan memerlukan penanganan yang sesuai.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM spesifik untuk kondisi ini.
Penjelasan:
Untuk kondisi pasien yang belum memahami konsep dismenore dan masih bingung dengan penanganan yang sesuai, tidak ada kode ICD-9-CM prosedur atau tindakan medis yang spesifik. Penanganan yang mungkin dilakukan adalah edukasi dan konseling kepada pasien mengenai dismenore, termasuk penjelasan tentang gejala, penyebab, dan strategi penanganan yang dapat dilakukan. -
Article No. 11035 | 16 Jan 2025
Klinis : Pasien masih belum mengerti konsep dismenore dan belum mengetahui apa yang dilakukan saat nyeri datang.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat menurut standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang belum memahami konsep dismenore dan belum mengetahui tindakan yang dilakukan saat nyeri datang.
Diagnosa Keperawatan:
Defisiensi Pengetahuan
Definisi:
Kurangnya informasi kognitif yang terkait dengan kondisi/masalah kesehatan, perawatan kesehatan, atau pemulihan.
Penyebab:
- Kurangnya paparan terhadap informasi
- Kompleksitas informasi
- Gangguan kognitif
Gejala dan Tanda:
- Pasien menyatakan tidak mengetahui informasi yang dibutuhkan
- Pasien salah menafsirkan informasi
- Pasien tidak dapat menyebutkan kembali informasi yang diberikan
Rencana Intervensi Keperawatan (SLKI):
1. Edukasi Kesehatan
2. Bimbingan: Perawatan Diri
3. Manajemen Nyeri
Luaran Keperawatan (SIKI):
1. Pengetahuan Tentang Kesehatan Meningkat
2. Keterampilan Perawatan Diri Meningkat
3. Kontrol Nyeri Meningkat
Penjelasan singkat:
Pasien belum memiliki pengetahuan yang cukup mengenai konsep dismenore (nyeri haid) dan belum mengetahui tindakan yang dapat dilakukan saat nyeri datang. Oleh karena itu, diperlukan intervensi keperawatan berupa edukasi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan pasien, bimbingan perawatan diri untuk meningkatkan keterampilan pasien dalam melakukan tindakan saat nyeri haid, serta manajemen nyeri untuk membantu pasien dalam mengatasi nyeri yang dirasakan. Dengan demikian, diharapkan pasien dapat memahami kondisi dismenorenya dan mampu melakukan tindakan yang tepat untuk mengatasi nyeri yang dialami.