Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 11066 | 17 Jan 2025
Klinis : hipotensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai perawat dengan latar belakang akademis, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi hipotensi.
Diagnosa Keperawatan:
Penurunan Volume Cairan Tubuh
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Pengurangan volume cairan intravaskular, ekstravaskular, atau keduanya.
- Penyebab yang mungkin: Perdarahan, dehidrasi, pembatasan asupan cairan, peningkatan kehilangan cairan.
- Karakteristik Mayor: Tekanan darah sistolik <90 mmHg, nadi cepat dan lemah, kulit pucat, dingin, dan lembab.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Stabilitas Hemodinamik Membaik, yaitu menunjukkan kondisi hemodinamik yang stabil, termasuk tekanan darah, nadi, dan perfusi perifer yang memadai.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
a. Pantau tanda-tanda vital secara berkala.
b. Berikan terapi cairan intravena sesuai kebutuhan.
c. Bantu pasien dalam posisi yang dapat meningkatkan aliran balik vena.
d. Kolaborasi dengan tim medis terkait pengobatan hipotensi.
e. Edukasi pasien dan keluarga tentang penyebab, pencegahan, dan penanganan hipotensi.
Dalam mengelola kondisi hipotensi, perawat berperan penting dalam memantau tanda-tanda vital, memberikan terapi cairan, memposisikan pasien dengan tepat, serta berkolaborasi dengan tim medis untuk memastikan stabilitas hemodinamik pasien. Edukasi kepada pasien dan keluarga juga penting untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi dalam perawatan. -
Article No. 11067 | 17 Jan 2025
Klinis : hipotensi,lemas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi hipotensi dan lemas dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan Volume Cairan Tubuh
Penjelasan:
Penurunan Volume Cairan Tubuh merupakan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi hipotensi dan lemas. Penurunan volume cairan tubuh dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti dehidrasi, perdarahan, atau gangguan pada sistem kardiovaskular. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan tekanan darah (hipotensi) dan rasa lemah pada pasien.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Pengurangan volume cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau intraselular.
- Karakteristik Mayor: Takikardia, penurunan tekanan darah, penurunan volume urin, penurunan pengisian kapiler.
- Faktor yang Berhubungan: Perdarahan, diuresis berlebih, malabsorpsi, gagal jantung, sepsis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Mencapai volume cairan tubuh yang adekuat.
- Kriteria Hasil: Tekanan darah normal, nadi perifer teraba baik, jumlah urin normal, turgor kulit baik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Utama: Pantau tanda-tanda vital, Berikan cairan intravena, Batasi aktivitas.
- Intervensi Lain: Pantau asupan dan hasilkan cairan, Pantau fungsi ginjal, Berikan nutrisi sesuai kebutuhan.
Dengan demikian, diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi hipotensi dan lemas adalah Penurunan Volume Cairan Tubuh, dan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 11068 | 17 Jan 2025
Klinis : hipotensi, lemas, sesak, urin banyak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sebutkan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan Volume Cairan Tubuh berhubungan dengan diuresis berlebih, ditandai dengan hipotensi, lemas, dan sesak.
Penjelasan Singkat:
- SDKI: Penurunan Volume Cairan Tubuh adalah keadaan di mana terjadi pengurangan jumlah cairan dalam tubuh.
- SLKI: Luaran yang diharapkan adalah Keseimbangan Cairan Tubuh, di mana pasien dapat mempertahankan volume cairan yang adekuat.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Pemantauan Cairan, Manajemen Cairan, dan Terapi Cairan untuk memulihkan volume cairan tubuh pasien.
Dengan pendekatan ini, diharapkan pasien dapat mengatasi kondisi hipotensi, lemas, dan sesak yang dialami akibat penurunan volume cairan tubuh, serta dapat memulihkan keseimbangan cairan tubuh yang adekuat. -
Article No. 11069 | 17 Jan 2025
Klinis : sesak, takikardi, hipotensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Perfusi Jaringan Perifer
Definisi: Penurunan sirkulasi darah ke jaringan perifer yang dapat mengancam fungsi dan integritas jaringan.
2. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan permeabilitas jalan nafas untuk memfasilitasi pertukaran gas.
3. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin akibat ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
Penjelasan Singkat:
1. Gangguan Perfusi Jaringan Perifer
- Tanda dan gejala: Takikardi, hipotensi, ekstremitas dingin, dan penurunan pengisian kapiler.
- Penyebab: Penurunan volume cairan, vasokonstriksi perifer, atau gangguan fungsi jantung.
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan tanda vital, manajemen cairan, terapi oksigen, dan kolaborasi dengan tim medis.
2. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas
- Tanda dan gejala: Sesak nafas, suara napas tidak normal, dan keterbatasan aktivitas.
- Penyebab: Obstruksi jalan napas, produksi sekret yang berlebihan, atau kelemahan otot pernapasan.
- Intervensi Keperawatan: Suction, terapi oksigen, teknik pernapasan, dan kolaborasi dengan fisioterapis.
3. Intoleransi Aktivitas
- Tanda dan gejala: Sesak napas, takikardi, dan kelelahan yang berlebihan saat beraktivitas.
- Penyebab: Kondisi medis yang menyebabkan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
- Intervensi Keperawatan: Manajemen gejala, perencanaan aktivitas, latihan fisik yang bertahap, dan edukasi pasien.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai panduan dalam praktik keperawatan yang profesional dan berkualitas. -
Article No. 11070 | 17 Jan 2025
Klinis : takikardi, sesak, hipotensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang pakar perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi takikardi, sesak, dan hipotensi.
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas
Penjelasan: Intoleransi Aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas harian yang diinginkan, dibutuhkan, atau diharapkan pada tingkat yang diharapkan. Kondisi takikardi, sesak, dan hipotensi dapat menyebabkan penurunan toleransi terhadap aktivitas.
2. Perfusi Jaringan Tidak Efektif
Penjelasan: Perfusi Jaringan Tidak Efektif adalah ketidakmampuan untuk mempertahankan pasokan oksigen dan nutrisi yang memadai ke jaringan. Kondisi hipotensi dapat menyebabkan penurunan perfusi jaringan yang efektif.
3. Gangguan Pertukaran Gas
Penjelasan: Gangguan Pertukaran Gas adalah ketidakmampuan untuk melakukan oksigenasi dan/atau eliminasi karbon dioksida pada tingkat yang diinginkan. Kondisi sesak dapat menyebabkan gangguan pertukaran gas.
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
1. Intoleransi Aktivitas: Indikator utama seperti denyut nadi meningkat, tekanan darah menurun, dan keluhan sesak napas saat aktivitas.
2. Perfusi Jaringan Tidak Efektif: Indikator utama seperti tekanan darah rendah, nadi perifer menurun, dan kulit pucat.
3. Gangguan Pertukaran Gas: Indikator utama seperti frekuensi napas meningkat, kesulitan bernapas, dan warna kulit abnormal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Intoleransi Aktivitas: Luaran yang diharapkan adalah peningkatan toleransi terhadap aktivitas.
2. Perfusi Jaringan Tidak Efektif: Luaran yang diharapkan adalah peningkatan perfusi jaringan yang efektif.
3. Gangguan Pertukaran Gas: Luaran yang diharapkan adalah perbaikan pertukaran gas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Intoleransi Aktivitas: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen aktivitas, manajemen energi, dan rehabilitasi.
2. Perfusi Jaringan Tidak Efektif: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen hemodinamik, manajemen syok, dan terapi oksigen.
3. Gangguan Pertukaran Gas: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen jalan napas, manajemen ventilasi, dan terapi oksigen.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat perlu mempertimbangkan kondisi spesifik pasien, riwayat kesehatan, dan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi proses penyembuhan. -
Article No. 11071 | 17 Jan 2025
Klinis : pasien demam selama 10 hari, hari ke 10 baru di larikan ke rumah sakit, demam turun naik, dan juga mengalami nyeri pada daerah ekstermitas atas hingga bawah, merasa badan lemah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi, ditandai dengan demam turun naik selama 10 hari.
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Hipertermi: Peningkatan suhu tubuh di atas kisaran normal.
- Faktor berhubungan: Proses infeksi.
- Karakteristik mayor: Demam turun naik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Suhu tubuh dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen demam, pemberian cairan, dan pemantauan tanda-tanda vital.
2. Nyeri akut berhubungan dengan proses infeksi, ditandai dengan adanya nyeri pada ekstremitas atas dan bawah.
Penjelasan:
SDKI:
- Nyeri akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Faktor berhubungan: Proses infeksi.
- Karakteristik mayor: Nyeri pada ekstremitas atas dan bawah.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Nyeri terkontrol.
SIKI:
- Intervensi: Manajemen nyeri, pemberian analgetik, dan kompres hangat/dingin.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik, ditandai dengan pasien merasa badan lemah.
Penjelasan:
SDKI:
- Intoleransi aktivitas: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang diinginkan.
- Faktor berhubungan: Kelemahan fisik.
- Karakteristik mayor: Pasien merasa badan lemah.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Toleransi aktivitas meningkat.
SIKI:
- Intervensi: Manajemen aktivitas, latihan fisik bertingkat, dan dukungan keluarga.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda. Jika ada pertanyaan lain, saya siap membantu. -
Article No. 11072 | 17 Jan 2025
Klinis : pasien demam selama 10 hari, hari ke 10 baru di larikan ke rumah sakit, demam turun naik, dan juga mengalami nyeri pada daerah ekstermitas atas hingga bawah, merasa badan lemah, keluarga pasien juga mengatakan tidak mengenali penyakitnya dan tidak tahu bahwa pasien terkena malaria karna pasien juga bekerja di hutan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia (SDKI)
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas normal
- Faktor Terkait: Infeksi bakteri atau virus, malaria, demam tifoid
- Gejala: Peningkatan suhu tubuh, kulit terasa panas, sakit kepala, nyeri otot
2. Nyeri Akut (SDKI)
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial
- Faktor Terkait: Proses penyakit, trauma
- Gejala: Mengeluh rasa nyeri, peningkatan tanda-tanda vital, perubahan ekspresi wajah
3. Kelelahan (SDKI)
- Definisi: Pengalaman subyektif dari keletihan atau kurangnya energi untuk menyelesaikan aktivitas sehari-hari
- Faktor Terkait: Proses penyakit, gangguan tidur, malnutrisi
- Gejala: Mudah lelah, lemah, aktivitas terbatas
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Suhu Tubuh (SLKI)
2. Manajemen Nyeri (SLKI)
3. Pemulihan Energi (SLKI)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Hipertermia
2. Manajemen Nyeri Akut
3. Manajemen Kelelahan
Berdasarkan kondisi pasien yang dideskripsikan, sangat mungkin pasien menderita malaria. Hal ini ditandai dengan demam tinggi yang naik turun, nyeri pada ekstremitas, dan kelelahan. Perawatan yang diperlukan antara lain pengontrolan suhu tubuh, manajemen nyeri, serta upaya pemulihan energi. Selain itu, pemeriksaan diagnostik dan pemberian pengobatan antimalaria yang tepat juga menjadi intervensi penting. -
Article No. 11073 | 17 Jan 2025
Klinis : sesak,asma, batuk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi sesak, asma, dan batuk.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
2. Perubahan Pola Napas
Definisi: Perubahan frekuensi, kedalaman, atau irama pernapasan yang dapat mengganggu ventilasi.
3. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Keterbatasan dalam toleransi terhadap aktivitas fisik.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Gejala: Napas cuping hidung, suara napas tambahan, batuk tidak produktif, sianosis, sputum berlebihan, takipnea.
- Penyebab: Hipersekresi, edema, spasme bronkus, dehidrasi, kelemahan otot pernapasan.
2. Perubahan Pola Napas
- Gejala: Napas dangkal, takipnea, ortopnea, bradipnea, dispnea.
- Penyebab: Obstruksi jalan napas, penyakit paru, gangguan ventilasi/perfusi, kelelahan otot pernapasan.
3. Intoleransi Aktivitas
- Gejala: Kelelahan, dispnea pada aktivitas, takikardia, penurunan kekuatan, penurunan kapasitas.
- Penyebab: Penyakit paru, penurunan fungsi kardiovaskular, malnutrisi, kecemasan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Napas Efektif
2. Pola Napas Efektif
3. Toleransi Aktivitas Membaik
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas
- Tindakan: Latihan batuk efektif, terapi inhalasi, suction, pengaturan posisi.
2. Manajemen Pernapasan
- Tindakan: Terapi oksigen, latihan pernapasan, pengaturan lingkungan.
3. Peningkatan Aktivitas
- Tindakan: Manajemen energi, latihan aktivitas bertahap, edukasi aktivitas.
Dengan pendekatan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan komprehensif untuk mengatasi masalah kesehatan terkait sesak napas, asma, dan batuk. -
Article No. 11075 | 17 Jan 2025
Klinis : Lansia screening kesehatan. ekg
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi lansia dengan pemeriksaan EKG.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakstabilan Kardiovaskular
Penjelasan:
Diagnosa ini menunjukkan adanya risiko terjadinya gangguan atau ketidakstabilan pada sistem kardiovaskular lansia, yang dapat terlihat dari hasil pemeriksaan EKG. Lansia rentan mengalami perubahan fisiologis pada sistem kardiovaskular, seperti penurunan fungsi jantung, penyempitan pembuluh darah, dan gangguan irama jantung.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Definisi: Risiko terjadinya perubahan yang tidak diharapkan pada fungsi jantung dan pembuluh darah.
Faktor risiko: Usia lanjut, riwayat penyakit kardiovaskular, gaya hidup tidak sehat, dan komorbiditas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Stabilitas Kardiovaskular
2. Perfusi Jaringan
3. Pemantauan Kardiovaskular
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan Tanda-Tanda Vital
2. Manajemen Aktivitas
3. Manajemen Kardiovaskular
4. Edukasi Kesehatan Kardiovaskular
Sebagai perawat, saya akan melakukan penilaian yang komprehensif terhadap kondisi kardiovaskular lansia, termasuk pemantauan tanda-tanda vital, analisis hasil pemeriksaan EKG, dan pengkajian faktor risiko. Selanjutnya, saya akan menyusun rencana perawatan yang berfokus pada stabilisasi kondisi kardiovaskular, peningkatan perfusi jaringan, dan edukasi kesehatan untuk mencegah komplikasi. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain juga akan dilakukan untuk memastikan penanganan yang optimal bagi lansia. -
Article No. 11076 | 17 Jan 2025
Klinis : Lansia screening kesehatan. ekg normal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi lansia screening kesehatan dengan EKG normal, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko ketidakstabilan kesehatan
Penjelasan:
Lansia dengan screening kesehatan rutin dan EKG normal dapat memiliki risiko ketidakstabilan kesehatan. Lansia rentan terhadap perubahan kondisi kesehatan yang dapat terjadi secara tiba-tiba, sehingga perlu pemantauan dan pencegahan secara proaktif.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko ketidakstabilan kesehatan adalah kemungkinan terjadinya perubahan kondisi kesehatan yang mendadak atau tidak terduga yang dapat mengancam keselamatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah lansia dapat mempertahankan stabilitas kondisi kesehatan, bebas dari komplikasi, dan dapat beraktivitas sesuai kemampuan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan adalah pemantauan tanda-tanda vital, edukasi tentang gaya hidup sehat, konseling untuk mengatasi stres, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mencegah komplikasi.
Dengan pemantauan dan intervensi yang tepat, diharapkan lansia dapat mempertahankan stabilitas kesehatan dan mencegah terjadinya perubahan kondisi yang mendadak.