Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 11154 | 19 Jan 2025
Klinis : Ny.W dengan keluhan Demam,pusing, badan merasa lemas Volume depletion
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang dialami Ny. W, yaitu demam, pusing, dan badan terasa lemas, maka dapat ditegakkan diagnosa keperawatan sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan volume depletion (kehilangan cairan) yang ditandai dengan demam, pusing, dan badan terasa lemas.
Penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakseimbangan antara asupan dan pengeluaran cairan dan elektrolit yang dapat menyebabkan kelebihan atau kekurangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
- Karakteristik Definisi: Demam, pusing, badan terasa lemas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien menunjukkan keseimbangan cairan dan elektrolit yang memadai.
- Kriteria Hasil: Tanda-tanda vital dalam batas normal, tidak ada tanda-tanda dehidrasi, dan hasil pemeriksaan laboratorium elektrolit normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Monitoring intake dan output cairan, pemberian cairan intravena, pemberian obat-obatan (antipiretik, antiemetik, elektrolit), serta edukasi tentang manajemen dehidrasi.
Semoga penjelasan ini dapat membantu. Jika ada pertanyaan lain, silakan ditanyakan. -
Article No. 11155 | 19 Jan 2025
Klinis : Ny.W dengan keluhan Demam,pusing, badan merasa lemas Typhoid fever
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Risiko Ketidakseimbangan Suhu Tubuh Berhubungan dengan Infeksi Typhoid Fever
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Ketidakseimbangan Suhu Tubuh adalah keadaan rentan yang dapat menyebabkan fluktuasi suhu tubuh di atas atau di bawah rentang normal, yang dapat mengganggu fungsi fisiologis.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah tercapainya stabilitas suhu tubuh dalam rentang normal, dimana pasien mampu mempertahankan suhu tubuh yang stabil tanpa ada fluktuasi.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
a. Pemantauan suhu tubuh secara berkala
b. Pemberian kompres hangat/dingin untuk menurunkan/menaikkan suhu tubuh
c. Manajemen lingkungan untuk memberikan kenyamanan
d. Pemberian obat penurun panas sesuai instruksi dokter
e. Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai manajemen demam
Kondisi Ny. W dengan keluhan demam, pusing, dan badan terasa lemas merupakan gejala khas dari infeksi Typhoid Fever. Intervensi keperawatan yang dilakukan akan berfokus pada upaya menstabilkan suhu tubuh pasien, serta memberikan kenyamanan dan edukasi yang tepat. -
Article No. 11156 | 19 Jan 2025
Klinis : Ny.W dengan keluhan Demam, badan lemas diare Typhoid fever
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan yang Anda sampaikan, yaitu demam, badan lemas, dan diare, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Diagnosa Keperawatan (SDKI):
a. Hipertermia
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal.
b. Intoleransi aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
2. Penjelasan Singkat:
a. Hipertermia
Hipertermia atau demam adalah peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal, yang disebabkan oleh infeksi atau proses inflamasi dalam tubuh. Pada kasus typhoid fever, demam yang timbul biasanya bersifat intermiten atau bertahap.
b. Intoleransi aktivitas
Intoleransi aktivitas adalah ketidakmampuan individu untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin, yang disebabkan oleh kelemahan fisik. Pada typhoid fever, pasien biasanya mengalami kelelahan dan kelemahan yang signifikan, sehingga tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
3. Standar Diagnosis, Intervensi, dan Hasil Keperawatan (SDKI-SLKI-SIKI):
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Hipertermia: Kode diagnosis D.0115
- Intoleransi aktivitas: Kode diagnosis D.0202
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Hipertermia: Kode luaran L.0115
- Intoleransi aktivitas: Kode luaran L.0202
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Hipertermia: Kode intervensi I.0115
- Intoleransi aktivitas: Kode intervensi I.0202
Standar tersebut merupakan pedoman yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk memastikan kualitas dan keseragaman dalam praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 11157 | 19 Jan 2025
Klinis : Ny.W dengan keluhan Demam, badan lemas diare Typhoid fever
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi Ny. W dengan keluhan demam, badan lemas, dan diare akibat typhoid fever.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan diare.
2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
3. Hipertermi berhubungan dengan infeksi bakteri.
Penjelasan Singkat:
1. Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan diare.
- SDKI: Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
- SLKI: Manajemen Cairan
- SIKI: Terapi Cairan Oral, Pemantauan Cairan, Pengaturan Asupan Cairan
2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
- SDKI: Intoleransi Aktivitas
- SLKI: Pemulihan Fisik
- SIKI: Manajemen Energi, Peningkatan Aktivitas, Manajemen Kelelahan
3. Hipertermi berhubungan dengan infeksi bakteri.
- SDKI: Hipertermi
- SLKI: Manajemen Suhu Tubuh
- SIKI: Terapi Antipiretik, Manajemen Demam, Pemantauan Suhu Tubuh
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) telah mengembangkan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk membantu perawat dalam proses asuhan keperawatan yang terstandar dan terintegrasi. -
Article No. 11158 | 19 Jan 2025
Klinis : pasien meninggal tgl 19/01/2025 jam 00:37
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dalam menangani kasus pasien yang telah meninggal, pendekatan keperawatan paliatif menjadi sangat penting. Berikut adalah penjelasan rinci untuk setiap poin yang Anda minta:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI:
a. Risiko Kematian: Diagnosis ini mencerminkan kondisi pasien yang telah meninggal. Risiko Kematian dapat didefinisikan sebagai "Risiko terjadinya penghentian fungsi vital tubuh".
b. Berduka: Diagnosis ini dapat diterapkan pada keluarga atau orang-orang terdekat pasien yang mengalami duka cita atas kehilangan. Berduka dapat didefinisikan sebagai "Respon emosional dan fisik terhadap kehilangan yang signifikan".
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
a. Risiko Kematian:
i. Kriteria Hasil: Tidak ada tanda-tanda vital, tidak ada respon terhadap rangsangan, dan tidak ada aktivitas pernapasan.
ii. Indikator: Pasien menunjukkan tanda-tanda pasti kematian, keluarga memahami prognosis yang buruk, dan keluarga menerima kematian pasien.
b. Berduka:
i. Kriteria Hasil: Keluarga menunjukkan ekspresi emosi yang sesuai, keluarga dapat mengekspresikan rasa kehilangan, dan keluarga dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan baik.
ii. Indikator: Keluarga dapat mengenali dan mengekspresikan perasaan mereka, keluarga dapat menerima kematian pasien, dan keluarga dapat menjalankan rutinitas sehari-hari.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Risiko Kematian:
i. Memantau tanda-tanda vital pasien dan menginformasikan dokter.
ii. Memastikan kenyamanan pasien dengan memberikan perawatan paliatif yang sesuai.
iii. Memfasilitasi perpisahan keluarga dengan pasien sesuai dengan keyakinan dan budaya mereka.
iv. Mendokumentasikan waktu kematian dan menyiapkan prosedur penanganan jenazah.
b. Berduka:
i. Mengidentifikasi reaksi berduka keluarga dan memberikan dukungan emosional.
ii. Menghubungkan keluarga dengan sumber dukungan sosial dan spiritual yang sesuai.
iii. Membantu keluarga dalam membuat rencana pemakaman dan upacara peringatan.
iv. Memantau tanda-tanda kesulitan beradaptasi dalam berduka dan merujuk ke konselor atau psikolog jika diperlukan.
Dalam kasus pasien yang telah meninggal, diagnosis keperawatan, luaran, dan intervensi yang fokus pada perawatan paliatif dan dukungan berduka menjadi sangat penting. Pendekatan ini bertujuan untuk memastikan kenyamanan pasien, memberi dukungan emosional kepada keluarga, dan membantu mereka dalam proses duka cita. -
Article No. 11159 | 19 Jan 2025
Klinis : Ny.W dengan keluhan Demam, badan lemas diare Typhoid fever Priotitas masalah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Ny.W dengan Typhoid Fever:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko infeksi berhubungan dengan penurunan sistem imun akibat Typhoid Fever.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kehilangan cairan dan elektrolit akibat diare.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik akibat demam dan diare.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Risiko infeksi: Adanya kemungkinan masuknya agen patogen ke dalam tubuh yang dapat menyebabkan penyakit.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
3. Intoleransi aktivitas: Ketidakmampuan untuk mentolerasi atau melakukan aktivitas fisik secara mandiri.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Risiko infeksi: Bebas dari infeksi atau komplikasi infeksi.
2. Status nutrisi: Tercapainya keseimbangan nutrisi sesuai kebutuhan.
3. Toleransi aktivitas: Peningkatan kemampuan melakukan aktivitas fisik secara mandiri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen infeksi: Intervensi untuk mencegah dan mengelola infeksi.
2. Manajemen nutrisi: Intervensi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
3. Manajemen aktivitas: Intervensi untuk meningkatkan toleransi dan kemampuan beraktivitas.
Prioritas masalah:
Berdasarkan kondisi Ny.W, masalah prioritas yang harus ditangani adalah risiko infeksi berhubungan dengan penurunan sistem imun akibat Typhoid Fever. Infeksi yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius, sehingga harus menjadi fokus utama dalam perawatan. -
Article No. 11160 | 19 Jan 2025
Klinis : Ny.W dengan keluhan Demam, badan lemas diare Typhoid fever
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan untuk Ny. W dengan keluhan Demam, Badan Lemas, dan Diare akibat Typhoid Fever:
1. Defisiensi volume cairan (SLKI: Keseimbangan Cairan)
Penjelasan: Ny. W mengalami kehilangan cairan dan elektrolit akibat diare yang disebabkan oleh typhoid fever. Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan cairan-elektrolit.
2. Intoleransi aktivitas (SLKI: Aktivitas Sehari-hari)
Penjelasan: Ny. W merasa lemas dan kelelahan, yang dapat mengganggu kemampuannya dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
3. Risiko infeksi (SLKI: Pencegahan Infeksi)
Penjelasan: Typhoid fever adalah infeksi bakteri yang dapat menyebar lebih luas jika tidak ditangani dengan baik. Ny. W berisiko mengalami komplikasi infeksi, seperti perforasi usus atau sepsis.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk mendefinisikan, mengklasifikasikan, dan mendeskripsikan respons pasien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk mendefinisikan, mengklasifikasikan, dan mendeskripsikan hasil dari intervensi keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk mendefinisikan, mengklasifikasikan, dan mendeskripsikan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran keperawatan yang diharapkan.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) adalah organisasi profesi perawat di Indonesia yang bertanggung jawab dalam pengembangan dan penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI sebagai standar asuhan keperawatan di Indonesia. -
Article No. 11161 | 19 Jan 2025
Klinis : Ny.W dengan keluhan Demam, badan lemas diare Typhoid fever
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Ny. W dengan keluhan demam, badan lemas, dan diare yang disebabkan oleh typhoid fever.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan diare akut.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
3. Hipertermi berhubungan dengan infeksi typhoid fever.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
1. Risiko Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit: Diare akut dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit yang signifikan, sehingga perlu diidentifikasi adanya risiko ketidakseimbangan.
2. Intoleransi Aktivitas: Kelemahan fisik akibat infeksi typhoid fever dapat menyebabkan intoleransi terhadap aktivitas sehari-hari.
3. Hipertermi: Infeksi typhoid fever dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh, sehingga perlu diidentifikasi dan diatasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Keseimbangan Cairan: Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit yang adekuat.
2. Toleransi Aktivitas: Meningkatkan toleransi terhadap aktivitas.
3. Suhu Tubuh: Mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Cairan: Mengatur asupan dan pengeluaran cairan untuk mempertahankan keseimbangan.
2. Manajemen Aktivitas: Mengatur aktivitas untuk meningkatkan toleransi dan mengatasi kelemahan.
3. Manajemen Demam: Menggunakan intervensi farmakologis dan non-farmakologis untuk menurunkan suhu tubuh.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mempertimbangkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk memastikan kualitas dan keselamatan pasien. -
Article No. 11162 | 19 Jan 2025
Klinis : seak nafas, T 60/40 mmHg
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang diberikan, yaitu sesak napas dengan tekanan darah 60/40 mmHg, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang mungkin:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R06.0
- Deskripsi: Sesak napas
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.90
- Deskripsi: Pemantauan kontinyu tekanan darah, tidak ditetapkan lain
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 R06.0 (Sesak napas) digunakan untuk mendeskripsikan kondisi sesak napas yang dialami oleh pasien.
2. Kode ICD-9-CM 93.90 (Pemantauan kontinyu tekanan darah, tidak ditetapkan lain) dapat digunakan untuk mencatat tindakan pemantauan tekanan darah pasien yang dilakukan, mengingat tekanan darah pasien rendah (60/40 mmHg).
Dalam praktik klinis, dokter atau perekam medis akan mengkaji lebih lanjut gejala dan kondisi pasien untuk menentukan diagnosis dan tindakan medis yang tepat. Kode-kode ini dapat digunakan sebagai referensi awal untuk mendokumentasikan informasi medis pasien. -
Article No. 11163 | 19 Jan 2025
Klinis : Pasien mual dan muntah serta nyeei ulu hati
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosis keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien dengan mual, muntah, dan nyeri ulu hati.
Diagnosis Keperawatan SDKI:
1. Mual (00134)
Definisi: Sensasi tidak nyaman di daerah perut yang dapat menimbulkan rasa ingin muntah.
Penyebab: Faktor fisiologis (iritasi lambung, obat-obatan), psikologis (kecemasan, depresi), dan lingkungan (bau, penglihatan).
2. Nyeri (00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
Penyebab: Iritasi pada mukosa lambung/esofagus, peradangan, spasme otot.
Luaran/Output SLKI:
1. Manajemen Mual (1605)
- Tingkat Mual: Pasien dapat melaporkan penurunan tingkat mual selama perawatan.
- Kontrol Muntah: Pasien dapat mengendalikan keinginan untuk muntah.
- Toleransi terhadap Makanan/Cairan: Pasien dapat mengonsumsi makanan dan cairan tanpa timbulnya mual atau muntah.
2. Manajemen Nyeri (1605)
- Tingkat Nyeri: Pasien dapat melaporkan penurunan tingkat nyeri selama perawatan.
- Kendali Nyeri: Pasien dapat mengontrol nyeri yang dirasakan.
- Kenyamanan Fisik: Pasien dapat mencapai kenyamanan fisik yang optimal.
Intervensi Keperawatan SIKI:
1. Manajemen Mual (4270)
- Identifikasi penyebab dan faktor yang mempengaruhi mual
- Berikan antiemetik sesuai indikasi
- Anjurkan pasien mengonsumsi makanan/minuman yang dapat mengurangi mual
- Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengatasi mual
- Lakukan intervensi lingkungan yang dapat mengurangi mual (ventilasi, pencahayaan)
2. Manajemen Nyeri (1400)
- Identifikasi karakteristik nyeri (lokasi, kualitas, durasi, frekuensi)
- Berikan analgesik sesuai indikasi
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri (kompres hangat/dingin, relaksasi)
- Monitor respons pasien terhadap intervensi yang diberikan
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk manajemen nyeri yang efektif
Penjelasan rinci:
Diagnosis keperawatan SDKI terkait kondisi pasien dengan mual, muntah, dan nyeri ulu hati adalah Mual dan Nyeri. Diagnosis ini didasarkan pada definisi dan penyebab yang sesuai dengan kondisi pasien. Luaran/Output SLKI yang diharapkan adalah Manajemen Mual dan Manajemen Nyeri, dengan indikator capaian yang dapat diukur, seperti penurunan tingkat mual dan nyeri, serta peningkatan toleransi terhadap makanan/cairan dan kenyamanan fisik pasien. Intervensi keperawatan SIKI yang diperlukan mencakup identifikasi penyebab, pemberian terapi farmakologis, edukasi, dan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi mual dan nyeri secara efektif.