Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 13264 | 04 Mar 2025
Klinis : Memfasilitasi pasien untuk meningkatkan aktivitas berpindah adalah ... Select one: a. Promosi Latihan fisik b. edukasi teknik ambulasi c. edukasi latihan fisik d. edukasi mobilisasi e. Dukungan ambulasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Jawaban yang tepat adalah:
e. Dukungan ambulasi
Penjelasan:
1. Diagnosa Keperawatan: Mobilitas Fisik Terganggu
2. Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Mobilitas Fisik Terganggu adalah keterbatasan dalam gerakan fisik yang disengaja dan terarah dari satu tempat ke tempat lain.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Mobilitas Fisik Terganggu memiliki luaran keperawatan berupa Mobilitas Fisik Membaik.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Salah satu intervensi yang sesuai adalah Dukungan Ambulasi, yaitu memfasilitasi pasien untuk meningkatkan aktivitas berpindah tempat.
Dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat, jawaban yang paling tepat adalah e. Dukungan ambulasi. -
Article No. 13265 | 04 Mar 2025
Klinis : Memfasilitasi pasien untuk meningkatkan aktivitas berpindah adalah ... Select one: a. Promosi Latihan fisik b. edukasi teknik ambulasi c. edukasi latihan fisik d. edukasi mobilisasi e. Dukungan ambulasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Jawaban yang tepat adalah:
e. Dukungan ambulasi
Penjelasan:
Diagnosa Keperawatan:
Kelemahan Mobilitas Fisik berhubungan dengan keterbatasan kemampuan pasien dalam melakukan perpindahan.
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Kelemahan Mobilitas Fisik adalah keterbatasan kemampuan mandiri dan terkoordinasi dalam melakukan pergerakan fisik yang disengaja dari satu tempat ke tempat lain.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Dukungan Ambulasi adalah bantuan dan dorongan yang diberikan kepada pasien agar dapat melakukan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain dengan aman.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang sesuai untuk memfasilitasi pasien meningkatkan aktivitas berpindah adalah Dukungan Ambulasi, yang meliputi membantu, mendorong, dan memotivasi pasien agar dapat melakukan perpindahan dengan aman.
Jadi, jawaban yang paling tepat adalah "Dukungan ambulasi" dengan nada akademis dan persona pakar/perawat. -
Article No. 13266 | 04 Mar 2025
Klinis : Suatu intervensi, dimana klien dibatasi supaya tetap berada di tempat tidur yang bertujuan teraupetik disebut … Select one: a. Pembatasan gerak b. Mobilisasi c. Tirah baring d. Ambulasi e. Imobilisasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: e. Imobilisasi
Penjelasan:
Imobilisasi adalah suatu intervensi keperawatan dimana klien dibatasi untuk tetap berada di tempat tidur yang bertujuan terapeutik. Imobilisasi bertujuan untuk mencegah komplikasi akibat keterbatasan mobilisasi.
Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), imobilisasi merupakan salah satu intervensi keperawatan yang dapat diterapkan pada kondisi klien yang membutuhkan pembatasan aktivitas demi tujuan terapeutik.
Sebagai seorang pakar keperawatan, saya melihat bahwa pemahaman yang tepat mengenai konsep imobilisasi sangat penting bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas dan aman bagi klien. -
Article No. 13267 | 04 Mar 2025
Klinis : Berikut adalah kebutuhan keselamatan fisik yaitu keadaan mengurangi atau mengeluarkan ancaman pada tubuh atau kehidupan adalah ... Select one: a. Kurang cairan dan elektrolit b. Tidak bisa eliminasi c. kecelakaan d. Kurang nutrisi e. Terancam dengan lingkungan yang baru
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Risiko Cedera
Penjelasan singkat:
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI): Risiko Cedera didefinisikan sebagai "Kerentanan terhadap luka fisik yang dapat menyebabkan kerusakan tubuh, baik akut maupun kronis, sebagai akibat dari lingkungan dan kondisi individu".
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI): Luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan pada pasien dengan risiko cedera adalah tidak terjadi cedera, kualitas hidup terjaga, dan kemampuan pasien dalam mencegah cedera meningkat.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi risiko cedera meliputi pengkajian faktor risiko, penciptaan lingkungan yang aman, edukasi kepada pasien dan keluarga, serta tindakan pencegahan cedera yang sesuai dengan kondisi pasien.
Dalam kasus ini, "kecelakaan" merupakan salah satu contoh dari keadaan yang dapat meningkatkan risiko cedera fisik pada pasien. Oleh karena itu, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Risiko Cedera. -
Article No. 13268 | 04 Mar 2025
Klinis : pasien mengalami hemiparises dextra
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis terkait kondisi hemiparesis dextra:
1. Kode ICD-10:
- Kode: G81.1
- Deskripsi: Hemiparesis spastik
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.12
- Deskripsi: Rehabilitasi fisik, terapi latihan untuk meningkatkan fungsi ekstremitas atas
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 G81.1 (Hemiparesis spastik) adalah kode yang tepat untuk menggambarkan kondisi hemiparesis dextra, yang merujuk pada kelemahan atau paralisis satu sisi tubuh (di sisi kanan) dengan peningkatan tonus otot (spastisitas) sebagai ciri khasnya.
2. Kode ICD-9-CM 93.12 (Rehabilitasi fisik, terapi latihan untuk meningkatkan fungsi ekstremitas atas) adalah kode yang dapat digunakan untuk prosedur atau tindakan medis yang mungkin dilakukan untuk menangani kondisi hemiparesis dextra, seperti terapi latihan dan rehabilitasi fisik untuk meningkatkan fungsi dan kemampuan pada ekstremitas atas yang terkena.
Dalam penanganan hemiparesis dextra, upaya rehabilitasi dan terapi latihan yang terstruktur dan komprehensif sangat penting untuk membantu pasien memulihkan fungsi motorik, meningkatkan kemampuan fungsional, dan mencapai kemandirian dalam aktivitas sehari-hari. -
Article No. 13269 | 04 Mar 2025
Klinis : Berikut adalah kebutuhan keselamatan fisik yaitu keadaan mengurangi atau mengeluarkan ancaman pada tubuh atau kehidupan adalah ... Select one: a. Kurang cairan dan elektrolit b. Tidak bisa eliminasi c. kecelakaan d. Kurang nutrisi e. Terancam dengan lingkungan yang baru
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda berikan.
Berdasarkan kebutuhan keselamatan fisik yaitu keadaan mengurangi atau mengeluarkan ancaman pada tubuh atau kehidupan, maka diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
c. Kecelakaan
Penjelasan:
Diagnosis keperawatan "Kecelakaan" mengacu pada kondisi di mana individu mengalami cedera atau terluka akibat kejadian yang tidak disengaja dan dapat mengancam keselamatan fisik. Hal ini dapat mencakup berbagai jenis kecelakaan, seperti jatuh, luka bakar, keracunan, dan sebagainya.
Dalam konteks SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), diagnosis ini terkait dengan domain Keselamatan/Perlindungan, dengan fokus pada keamanan fisik. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) akan menetapkan luaran keperawatan yang sesuai, misalnya Pemulihan Cedera, Penyembuhan Luka, atau Manajemen Risiko Cedera. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) akan memberikan intervensi yang tepat, seperti Manajemen Cedera, Pencegahan Kecelakaan, atau Perawatan Luka.
Dengan demikian, diagnosis keperawatan "Kecelakaan" dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI menjawab pertanyaan Anda. -
Article No. 13270 | 04 Mar 2025
Klinis : Manusia memiliki kekuatan dan wewenang dalam pengambilan keputusan di lingkungannya dalam keluarga , masyarakat, maupun lingkungan adalah manusia sebagai sistem ... Select one: a. Spiritual b. Personal c. Sosial d. Interpersonal e. Adaptif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: e. Adaptif, dengan tone = akademis, persona = pakar, nurse
Diagnosa Keperawatan:
Kesiapan Peningkatan Pengambilan Keputusan
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi yang diberikan, dimana manusia memiliki kekuatan dan wewenang dalam pengambilan keputusan di lingkungannya, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Kesiapan Peningkatan Pengambilan Keputusan".
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah standar yang mengatur tentang diagnosis keperawatan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Dalam SDKI, "Kesiapan Peningkatan Pengambilan Keputusan" merupakan salah satu diagnosis keperawatan yang termasuk dalam Domain Adaptif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang mengatur tentang hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan, sesuai dengan diagnosis keperawatan. SLKI terkait dengan diagnosa "Kesiapan Peningkatan Pengambilan Keputusan" antara lain adalah peningkatan kemampuan dalam pengambilan keputusan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang mengatur tentang intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan sesuai dengan diagnosis keperawatan. Intervensi keperawatan terkait dengan diagnosa "Kesiapan Peningkatan Pengambilan Keputusan" antara lain adalah memberikan pendidikan kesehatan tentang proses pengambilan keputusan, memfasilitasi diskusi pengambilan keputusan, dan mendorong klien untuk terlibat aktif dalam pengambilan keputusan. -
Article No. 13271 | 04 Mar 2025
Klinis : Menurut Maslow, kebutuhan paling dasar, memiliki prioritas tertinggi dan mutlak harus dipenuhi untuk bertahan hidup adalah Select one: a. Harga diri b. Keamanan dan keselamatan c. Fisiologis d. Aktualisasi diri e. Cinta dan memiliki
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi yang paling sesuai dengan pemaparan adalah kebutuhan fisiologis menurut Maslow.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Pemenuhan Kebutuhan Dasar Tidak Terpenuhi
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Risiko Pemenuhan Kebutuhan Dasar Tidak Terpenuhi adalah kondisi di mana individu berisiko mengalami kegagalan dalam memenuhi kebutuhan fisiologis yang paling mendasar untuk bertahan hidup, seperti kebutuhan oksigen, nutrisi, cairan, eliminasi, istirahat dan tidur.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah klien dapat memenuhi kebutuhan fisiologis dasar secara adekuat, seperti menjaga jalan napas, mempertahankan status nutrisi dan cairan yang optimal, serta mendapatkan istirahat dan tidur yang cukup.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan adalah memantau status fisiologis klien, membantu pemenuhan kebutuhan dasar, mengajarkan teknik-teknik untuk memenuhi kebutuhan dasar, serta berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk memastikan kebutuhan fisiologis klien terpenuhi.
Dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, dapat disimpulkan bahwa kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan dasar yang paling prioritas dan mutlak harus dipenuhi untuk bertahan hidup, sesuai dengan teori Maslow. -
Article No. 13272 | 04 Mar 2025
Klinis : pemasangan CVC resiko infeksi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamu'alaikum, Saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pemasangan CVC dengan risiko infeksi. Saya akan menyampaikannya dengan nada akademis dan persona sebagai seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi berhubungan dengan prosedur pemasangan CVC.
Penjelasan:
Risiko Infeksi adalah kondisi di mana individu berisiko mengalami invasi dan multiplikasi mikroorganisme patogen yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan. Pada pasien dengan pemasangan CVC, terdapat risiko infeksi yang tinggi akibat prosedur invasif dan potensi kontaminasi selama pemasangan maupun perawatan CVC.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Kerentanan individu terhadap invasi dan multiplikasi mikroorganisme patogen yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan.
- Faktor yang berhubungan: Prosedur invasif, paparan patogen, sistem kekebalan tubuh yang terganggu, kebersihan yang buruk.
- Gejala dan Tanda: Demam, nyeri, kemerahan, bengkak, dan keluarnya cairan pada area pemasangan CVC.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien bebas dari tanda-tanda infeksi pada area pemasangan CVC.
- Kriteria Hasil: Tidak ada tanda infeksi lokal (demam, nyeri, kemerahan, bengkak, cairan purulent), tidak ada tanda infeksi sistemik (demam, menggigil, leukositosis), hasil pemeriksaan laboratorium dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Perawatan kateter intravena, pencegahan infeksi nosokomial, manajemen aseptik, pemantauan tanda-tanda infeksi.
- Aktivitas Keperawatan: Mempersiapkan peralatan aseptik, melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan kateter, menggunakan teknik aseptik saat merawat kateter, memantau tanda-tanda infeksi, melakukan kultur jika diperlukan.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lain, saya siap untuk membantu. -
Article No. 13273 | 04 Mar 2025
Klinis : Manusia memiliki keyakinan, pandangan hidup, dan dorongan hidup adalah manusia sebagai mahluk ... Select one: a. Spiritual b. Holistik c. Biologis d. Psikologis e. Sosial
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat yang memahami standar SDKI-SLKI-SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Potensi Gangguan Spiritual
Penjelasan:
Manusia memiliki keyakinan, pandangan hidup, dan dorongan hidup yang menempatkannya sebagai makhluk spiritual. Hal ini sesuai dengan konsep holistik dalam keperawatan, yang memandang manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosio-spiritual.
Diagnosa keperawatan "Potensi Gangguan Spiritual" dapat diterapkan pada kondisi ini, karena manusia sebagai makhluk spiritual memiliki kebutuhan akan pemenuhan dan pengembangan aspek spiritualnya. Gangguan pada aspek spiritual dapat berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan individu secara menyeluruh.
Perawat perlu mengkaji dan mengidentifikasi potensi gangguan spiritual pada pasien, serta mengembangkan rencana asuhan keperawatan yang komprehensif untuk memenuhi kebutuhan spiritual pasien dan mencegah terjadinya gangguan spiritual.