Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 21233 | 29 Aug 2025
Klinis : Riwayat gagal ginjal stg v on hd rutin, hb 7.1, sesak
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi rinci terkait diagnosis keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan riwayat gagal ginjal stadium V, pasien menjalani hemodialisis rutin, dengan kadar hemoglobin 7,1 g/dL, dan mengalami sesak napas, maka diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
1. Intoleransi Aktivitas (SDKI: 2020) berhubungan dengan keterbatasan energi akibat anemia dan penyakit ginjal kronis.
Definisi: Ketidakcukupan energi fisiologis atau psikologis untuk menahan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari.
Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
1. Partisipasi dalam Aktivitas Sehari-hari
2. Toleransi Aktivitas
3. Pemulihan Energi
Indikator Luaran:
- Pasien dapat berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari sesuai kemampuan.
- Pasien dapat mentoleransi aktivitas tanpa mengalami sesak napas atau kelelahan.
- Pasien menunjukkan peningkatan energi setelah menjalani intervensi keperawatan.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Energi
- Kaji tingkat energi pasien dan toleransi aktivitas.
- Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi intoleransi aktivitas, seperti anemia dan kondisi ginjal.
- Bantu pasien dalam merencanakan dan melakukan aktivitas sesuai kemampuan.
- Ajarkan teknik-teknik konservasi energi, seperti mengatur jeda istirahat.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan untuk mengatasi anemia dan optimalisasi fungsi ginjal.
2. Manajemen Respirasi
- Kaji status pernapasan pasien, termasuk frekuensi, irama, dan kedalaman pernapasan.
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan untuk membantu mengatasi sesak napas.
- Ajarkan teknik-teknik pernapasan yang efektif, seperti pernapasan diafragmatik.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan untuk mengelola kondisi medis yang menyebabkan sesak napas.
3. Edukasi Kesehatan
- Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penyakit ginjal kronis, anemia, dan pentingnya manajemen energi serta aktivitas.
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang gejala-gejala yang perlu dilaporkan dan tindakan yang harus dilakukan.
- Dorong pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif dalam perawatan dan pengambilan keputusan.
Penjelasan rinci di atas mencakup diagnosis keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mengatasi kondisi pasien dengan riwayat gagal ginjal stadium V, anemia, dan sesak napas. Pendekatan ini didasarkan pada standar praktik keperawatan dan berfokus pada peningkatan partisipasi pasien dalam aktivitas sehari-hari, toleransi aktivitas, dan pemulihan energi. -
Article No. 21234 | 29 Aug 2025
Klinis : pasien ,mengatakan badan terasa letih albumin 3,3
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang Anda berikan, yaitu pasien mengatakan badan terasa letih, albumin 3,3, dengan tone akademis dan persona pakar, berikut adalah Diagnosa Keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI, yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas (00092)
2. Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00092
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan, akibat dari keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: (00093) Toleransi Aktivitas
Definisi: Kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan, tanpa adanya hambatan fisik dan/atau psikologis.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: (6480) Manajemen Energi
Definisi: Bantuan untuk mengatur penggunaan sumber daya untuk mempromosikan aktivitas yang optimal.
Berdasarkan kondisi pasien dengan keluhan badan terasa letih, rendahnya albumin (3,3), serta tone akademis dan persona pakar, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Intoleransi Aktivitas. Hal ini dikarenakan pasien mengalami keterbatasan fisik yang ditunjukkan dengan keluhan badan terasa letih, serta rendahnya albumin yang dapat memengaruhi toleransi aktivitas. Intervensi yang dapat diberikan adalah Manajemen Energi, yang bertujuan untuk membantu pasien mengatur penggunaan sumber daya demi mempromosikan aktivitas yang optimal. -
Article No. 21235 | 29 Aug 2025
Klinis : pasien ,mengatakan badan terasa letih albumin 3,3
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Terima kasih atas permintaan Anda. Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan rekomendasi yang komprehensif untuk menangani kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Berdasarkan kondisi pasien yang mengatakan badan terasa letih dan data laboratorium menunjukkan albumin 3,3, diagnosa keperawatan yang paling sesuai adalah:
1. Risiko Malnutrisi Berhubungan dengan Asupan Nutrisi yang Tidak Adekuat
Penjelasan: Pasien memiliki risiko malnutrisi yang ditandai dengan penurunan kadar albumin di bawah normal (normal: 3,5-5,0 g/dL). Hal ini dapat disebabkan oleh asupan nutrisi yang tidak memadai, sehingga membutuhkan intervensi keperawatan yang tepat.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah dilakukan asuhan keperawatan yang sesuai, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Status Nutrisi: Seimbang
Penjelasan: Pasien dapat mempertahankan status nutrisi yang seimbang, dengan kadar albumin dalam batas normal (3,5-5,0 g/dL) dan tidak ada tanda-tanda kekurangan nutrisi.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, intervensi keperawatan yang diperlukan adalah:
1. Pemantauan Nutrisi
- Kaji status nutrisi pasien, termasuk riwayat makan, berat badan, dan parameter laboratorium seperti albumin.
- Pantau asupan dan output cairan pasien.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (misalnya ahli gizi) untuk menentukan kebutuhan nutrisi pasien.
2. Edukasi Nutrisi
- Edukasikan pasien dan keluarga tentang pentingnya asupan nutrisi yang adekuat.
- Berikan informasi tentang makanan yang kaya nutrisi dan mudah dicerna.
- Motivasi pasien untuk meningkatkan asupan nutrisinya.
3. Terapi Nutrisi
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk menentukan terapi nutrisi yang sesuai, seperti suplemen nutrisi atau pemberian nutrisi enteral/parenteral.
- Pantau dan evaluasi efektivitas terapi nutrisi yang diberikan.
4. Manajemen Gejala
- Identifikasi dan tangani faktor-faktor yang dapat menghambat asupan nutrisi, seperti mual, nyeri, atau masalah menelan.
- Berikan intervensi yang sesuai untuk mengatasi gejala-gejala tersebut.
Dengan menerapkan intervensi keperawatan yang komprehensif dan berfokus pada perbaikan status nutrisi, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu status nutrisi yang seimbang.
Saya berharap penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memberikan asuhan keperawatan yang tepat untuk pasien. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi saya. -
Article No. 21236 | 29 Aug 2025
Klinis : pasien ,mengatakan badan terasa letih albumin 3,3
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan SDKI, luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan (SLKI), serta intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran (SIKI) untuk pasien dengan keluhan badan terasa letih dan albumin 3,3.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan gejala yang dialami pasien, yaitu badan terasa letih dan nilai albumin yang rendah (3,3), maka diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah Kelelahan (Fatigue). Kelelahan adalah sensasi subjektif dan objektif yang tidak menyenangkan, berupa perasaan lelah, lemah, dan tidak mampu untuk mempertahankan aktivitas. Kelelahan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti malnutrisi, anemia, dan penyakit kronis.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pemulihan Energi (Energy Restoration): Pasien akan menunjukkan peningkatan energi yang ditandai dengan mampu melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan yang berlebihan.
2. Kontrol Kelelahan (Fatigue Control): Pasien akan mampu mengenali tanda-tanda kelelahan dan melakukan manajemen kelelahan secara efektif.
3. Adaptasi Gaya Hidup (Lifestyle Adaptation): Pasien akan mampu menyesuaikan gaya hidup untuk mengatasi kelelahan, seperti mengatur pola istirahat, nutrisi, dan aktivitas.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Pemantauan Tanda-Tanda Vital: Memantau tanda-tanda vital pasien, terutama denyut nadi, tekanan darah, dan suhu tubuh, untuk mendeteksi adanya perubahan yang dapat memengaruhi kelelahan.
2. Manajemen Nutrisi: Mengevaluasi asupan nutrisi pasien dan memberikan intervensi nutrisi yang adekuat, seperti meningkatkan asupan kalori, protein, dan nutrisi yang dapat membantu meningkatkan kadar albumin.
3. Edukasi Manajemen Kelelahan: Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai strategi manajemen kelelahan, seperti pengaturan pola istirahat, aktivitas, dan teknik relaksasi.
4. Aktivitas Terapi: Menyusun program aktivitas terapi yang sesuai dengan kemampuan pasien, seperti latihan fisik ringan, latihan pernapasan, dan latihan kemandirian dalam aktivitas sehari-hari.
5. Dukungan Psikososial: Memberikan dukungan psikososial kepada pasien dan keluarga untuk meningkatkan motivasi, manajemen stres, dan adaptasi terhadap kondisi kesehatan.
Penjelasan rinci:
Diagnosa keperawatan SDKI Kelelahan (Fatigue) dipilih karena pasien mengeluhkan badan terasa letih, yang merupakan gejala utama dari kelelahan. Selain itu, nilai albumin yang rendah (3,3) dapat menjadi faktor penyebab kelelahan, karena albumin berperan dalam mempertahankan volume plasma dan transfer zat-zat gizi.
Luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan (SLKI) meliputi Pemulihan Energi (Energy Restoration), Kontrol Kelelahan (Fatigue Control), dan Adaptasi Gaya Hidup (Lifestyle Adaptation). Hal ini bertujuan untuk memulihkan energi pasien, memampukan pasien mengenali dan mengelola kelelahan, serta menyesuaikan gaya hidup untuk mencegah kelelahan berulang.
Intervensi keperawatan yang diperlukan (SIKI) mencakup pemantauan tanda-tanda vital, manajemen nutrisi, edukasi manajemen kelelahan, aktivitas terapi, dan dukungan psikososial. Intervensi-intervensi ini bertujuan untuk mengatasi faktor penyebab kelelahan, meningkatkan kemampuan pasien dalam mengelola kelelahan, serta mendukung proses pemulihan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, saya sebagai perawat akan menerapkan pendekatan yang berpusat pada pasien, mempertimbangkan kebutuhan individu, dan bekerjasama dengan pasien dan keluarga untuk mencapai tujuan yang diharapkan. -
Article No. 21237 | 29 Aug 2025
Klinis : pasien ,mengatakan badan terasa letih albumin 3,3
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang Anda berikan, yaitu pasien mengatakan badan terasa letih, albumin 3,3, dengan tone akademis dan persona pakar, berikut adalah diagnosa keperawatan yang dapat ditetapkan beserta penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI dengan kodenya:
Diagnosa Keperawatan:
1. Kelelahan (00093)
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kelelahan adalah suatu kondisi subjektif yang ditandai dengan perasaan keletihan dan penurunan kapasitas untuk melakukan aktivitas fisik dan mental.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Istirahat yang adekuat
2. Manajemen energi
3. Peningkatan aktivitas
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Kelelahan (O0096)
2. Terapi Aktivitas (I0090)
3. Manajemen Nutrisi (I0170)
Kode dan Definisi:
00093 Kelelahan: Suatu sensasi yang menetap terkait dengan penurunan kapasitas untuk melakukan aktivitas fisik dan mental sebagaimana biasanya. -
Article No. 21238 | 29 Aug 2025
Klinis : pasien ,mengatakan badan terasa letih albumin 3,3
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: \rtf1\ansi\ansicpg1252\deff0\nouicompat\deflang1057{\fonttbl{\f0\fnil\fcharset0 Calibri;}}
{\colortbl;\red0\green0\blue0;\red0\green0\blue255;\red0\green128\blue0;\red128\green0\blue0;}
{\*\generator Riched20 10.0.22621}\viewkind4\uc1
\pard\nowidctlpar\sa200\sl276\slmult1\f0\fs22\lang1057 Berdasarkan data yang disampaikan, berikut adalah diagnosa keperawatan yang relevan beserta penjelasan singkat sesuai standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):\par
\par
\b DIAGNOSA KEPERAWATAN:\b0\par
\cf2\b Intoleransi Aktivitas\cf0\b0 (Kode SDKI: B.1.4)\par
\cf0\b Definisi:\b0 Ketidakcukupan energi fisiologis atau psikologis untuk melanjutkan atau menyelesaikan aktivitas yang diinginkan atau diperlukan.\par
\par
\b DATA PENDUKUNG:\b0\par
1. \i Subjektif:\i0 Pasien mengatakan badan terasa letih.\par
2. \i Objektif:\i0 Kadar albumin 3,3 g/dL (hipoalbuminemia ringan).\par
\par
\b SLKI (STANDAR LUARAN KEPERAWATAN INDONESIA):\b0\par
\cf3\b Toleransi Aktivitas\cf0\b0 (Kode SLKI: B.0104)\par
\b Kriteria Luaran:\b0\par
- \i Kriteria negatif untuk dihindari:\i0 Keletihan (skor 1-5, target: 1 [tidak pernah])\par
- \i Kriteria positif untuk dicapai:\i0 Energi untuk melakukan aktivitas (skor 1-5, target: 5 [selalu])\par
\par
\b SIKI (STANDAR INTERVENSI KEPERAWATAN INDONESIA):\b0\par
\cf4\b Manajemen Energi\cf0\b0 (Kode SIKI: B.01.04)\par
\b Intervensi:\b0\par
1. Monitor tanda-tanda keletihan (frekuensi, durasi, dan pemicu).\par
2. Ajarkan teknik penghematan energi (contoh: duduk saat melakukan aktivitas, istirahat teratur).\par
3. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk optimasi asupan protein guna meningkatkan kadar albumin.\par
4. Anjurkan aktivitas bertahap sesuai toleransi.\par
\par
\b Catatan Akademis:\b0\par
Hipoalbuminemia (albumin < 3,5 g/dL) dapat berkontribusi terhadap keletihan melalui mekanisme penurunan tekanan onkotik plasma, yang mempengaruhi distribusi cairan dan transportasi nutrisi ke sel. Penatalaksanaan keperawatan berfokus pada manajemen energi dan dukungan nutrisi untuk meningkatkan kapasitas fungsional pasien.\par
} -
Article No. 21239 | 29 Aug 2025
Klinis : pasien mengatakan badan letih dan lesu diet yang di habiskan setengah porsi albimin 3,3 hb 9,5
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, yaitu pasien mengatakan badan letih dan lesu, diet yang dihabiskan setengah porsi, serta hasil laboratorium Albumin 3,3 dan Hemoglobin 9,5, maka dapat ditetapkan beberapa diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
1. Diagnosa Keperawatan: Kelelahan (NANDA-I: 00093)
- SDKI: Kelelahan adalah pengalaman subjektif yang berkepanjangan dan berkelanjutan dari perasaan yang lemah dan tidak mampu untuk menyelesaikan aktivitas sehari-hari.
- SLKI: Kode SLKI: NE 0001
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk mengatasi kelelahan, seperti manajemen aktivitas, manajemen energi, dan intervensi dukungan psikologis.
2. Diagnosa Keperawatan: Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh (NANDA-I: 00002)
- SDKI: Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh adalah keadaan di mana asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Kode SLKI: NS 0001
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk mengatasi ketidakseimbangan nutrisi, seperti manajemen nutrisi, edukasi nutrisi, dan pemantauan status nutrisi.
3. Diagnosa Keperawatan: Anemia (NANDA-I: 00047)
- SDKI: Anemia adalah kondisi di mana terjadi penurunan kadar hemoglobin dalam darah di bawah nilai normal.
- SLKI: Kode SLKI: HM 0001
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk mengatasi anemia, seperti manajemen nutrisi, manajemen obat, dan edukasi terkait anemia.
Catatan:
- Tone = akademis, persona = pakar, nurse, menunjukkan bahwa informasi diberikan dengan nada akademis, perspektif pakar, dan gaya bahasa perawat.
- Penggunaan kode SDKI, SLKI, dan SIKI sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). -
Article No. 21240 | 29 Aug 2025
Klinis : pasien menghabiskan seporah diet yang diberikan albumin 3,3 badan terasa letih
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan yang rinci dan terperinci untuk kondisi yang Anda berikan:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien dengan menghabiskan separuh diet yang diberikan, albumin 3,3, dan badan terasa letih adalah "Risiko Malnutrisi". Hal ini didasarkan pada gejala pasien yang tidak menghabiskan seluruh diet yang diberikan, serta nilai albumin yang rendah, yang menunjukkan adanya masalah pada asupan nutrisi dan metabolisme.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Asupan Nutrisi: Pasien dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya sesuai dengan rekomendasi diet.
2. Status Nutrisi: Terjadi peningkatan pada parameter status nutrisi, seperti peningkatan berat badan, kadar albumin, dan lainnya.
3. Energi: Pasien dapat meningkatkan energi dan mengurangi rasa kelelahan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Pemantauan Asupan Nutrisi:
- Mengkaji asupan nutrisi pasien, termasuk jumlah, jenis, dan waktu makan.
- Memantau berat badan pasien secara berkala.
- Mengkaji kadar albumin dan parameter status nutrisi lainnya.
2. Edukasi Nutrisi:
- Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai pentingnya nutrisi yang adekuat.
- Membantu pasien memahami kebutuhan nutrisi berdasarkan kondisinya.
- Mengajarkan pasien dan keluarga tentang pemilihan makanan yang sesuai.
3. Intervensi Nutrisi:
- Memodifikasi diet pasien sesuai dengan kebutuhannya.
- Memberikan suplemen nutrisi jika diperlukan.
- Memantau dan mendukung pasien dalam mengonsumsi makanan.
4. Manajemen Kelelahan:
- Mengkaji penyebab dan tingkat kelelahan yang dirasakan pasien.
- Mengajarkan teknik manajemen kelelahan, seperti istirahat yang cukup, aktivitas yang seimbang, dan lainnya.
- Membantu pasien mengelola energinya dengan baik.
Penjelasan rinci:
Diagnosa keperawatan "Risiko Malnutrisi" dipilih karena pasien menunjukkan gejala yang mengarah pada masalah nutrisi, yaitu tidak menghabiskan seluruh diet yang diberikan dan nilai albumin yang rendah. Hal ini dapat berdampak pada penurunan status nutrisi dan energi.
Luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan meliputi peningkatan asupan nutrisi, status nutrisi yang membaik (ditandai dengan peningkatan berat badan, kadar albumin, dan lainnya), serta peningkatan energi dan pengurangan rasa kelelahan. Tujuan ini diharapkan dapat dicapai melalui intervensi keperawatan yang komprehensif, termasuk pemantauan asupan nutrisi, edukasi nutrisi, intervensi nutrisi, dan manajemen kelelahan.
Dengan pendekatan ini, diharapkan kondisi pasien dapat membaik dan tercapai hasil yang optimal. -
Article No. 21241 | 29 Aug 2025
Klinis : pasien mengatakan nyeri dada sebelah kiri,sesak sedikit
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri dan sesak nafas sedikit adalah "Nyeri Akut" (SDKI, 2017). Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain, 1979).
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah dilakukan asuhan keperawatan yang komprehensif, diharapkan luaran/output yang akan dicapai adalah:
1. Tingkat nyeri menurun: Pasien melaporkan penurunan intensitas nyeri dari skala 7 menjadi skala 3 atau kurang (SLKI, 2016).
2. Kemampuan mengontrol nyeri meningkat: Pasien mampu mengidentifikasi dan menggunakan teknik pengurangan nyeri yang efektif (SLKI, 2016).
3. Kenyamanan meningkat: Pasien melaporkan peningkatan rasa nyaman setelah intervensi keperawatan (SLKI, 2016).
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, intervensi keperawatan yang diperlukan adalah:
1. Manajemen Nyeri (SIKI, 2018):
a. Kaji karakteristik nyeri (lokasi, kualitas, frekuensi, durasi, dan intensitas).
b. Berikan analgesik sesuai indikasi.
c. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi, distraksi, atau kompres hangat.
d. Monitor respon pasien terhadap intervensi dan evaluasi efektivitasnya.
2. Manajemen Jalan Napas (SIKI, 2018):
a. Kaji status pernapasan (frekuensi, kedalaman, dan irama pernapasan).
b. Berikan oksigen sesuai indikasi.
c. Ajarkan teknik pernapasan dalam dan latihan batuk efektif.
d. Pantau status pernapasan dan respon pasien terhadap intervensi.
3. Manajemen Kenyamanan (SIKI, 2018):
a. Kaji faktor-faktor yang memengaruhi kenyamanan pasien.
b. Berikan intervensi untuk meningkatkan kenyamanan, seperti pengaturan posisi dan lingkungan yang nyaman.
c. Libatkan pasien dalam perencanaan dan evaluasi intervensi untuk meningkatkan kenyamanan.
d. Monitor respon pasien dan evaluasi efektivitas intervensi.
Dengan melaksanakan intervensi keperawatan yang komprehensif dan terpadu, diharapkan dapat membantu pasien mencapai luaran/output yang diharapkan, yaitu penurunan nyeri, peningkatan kemampuan mengontrol nyeri, dan peningkatan kenyamanan. -
Article No. 21163 | 28 Aug 2025
Klinis : Subjective (S) ibu mengatakan perut anak lebih mengecil diabnding seelumnya, anak muntah pagi ini jam 07.00 1 kali, warna hijau. anak masih mual. keluhan nyeri masih ada dibgian perut hilang timbul, anak belum BAB 9 hari, pagi ini anak demam subfebris, S : 37.8 C Dx : Tumor Abdomen Susp. Limfoma Maligna + Yolk sac tumor + dermatitis seboroik + S. lleus Obstruksi + Dehidrasi pucat anak nampak berkurang Anaak tidak bisa tidur, anak minta minum terus menerus objektif keadaan umum tampak lemah, kesadaran composmetis, tampak konjungtiva anemis berkurang, tampak sklera ikterik tampak perut membesar, nyeri perut masih FLACC 3, tampak kurus, kepala tampak exoriasi, tampak dermatitis (+) regio frontal Tampak suara nafas vesikuler, tidak terdengar suara nafas tambahan ronkii NGT alir -> pasien dipuasakan Terpasang oksigen NK 3 lpm Status Gizi : gizi kurang + stunted 12:32:31 BC 06.00-12.00 wita -08-25 11:56:50 INPUT makan: 0 cc minum: 0 cc infus TPN + lipid : 267.48 + 8.75 cc Koreksi NS3% : 20 cc obat2an injeksi + oral : 25 ml OUTPUT BAK : 230 cc BAB: 0 cc NGT alir: 0 Muntah : 10 cc IWL 6 jam : 47,25 cc Suhu Rr: Spoz: : 36.9°C : 30 bpm : 98% Salin Nadi BB: : 115 bpm : 11.3 kg
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI dengan kodenya:
1. Diagnosa Keperawatan:
Nama Diagnosa: Gangguan Pola Eliminasi Fekal
Kode SDKI: 10023
Definisi SDKI: Gangguan dalam pengeluaran feses secara teratur.
2. Diagnosa Keperawatan:
Nama Diagnosa: Nyeri Akut
Kode SDKI: 10030
Definisi SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
3. Diagnosa Keperawatan:
Nama Diagnosa: Ketidakseimbangan Cairan
Kode SDKI: 10008
Definisi SDKI: Kelebihan atau kekurangan cairan intravaskular, interstisial, atau intraseluler.
4. Diagnosa Keperawatan:
Nama Diagnosa: Intoleransi Aktivitas
Kode SDKI: 10015
Definisi SDKI: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau melakukan aktivitas fisik yang dibutuhkan.
5. Diagnosa Keperawatan:
Nama Diagnosa: Kekurangan Volume Cairan
Kode SDKI: 10009
Definisi SDKI: Penurunan volume cairan intravaskular, interstisial, atau intraseluler.
6. Diagnosa Keperawatan:
Nama Diagnosa: Perubahan Pola Tidur
Kode SDKI: 10034
Definisi SDKI: Perubahan dalam durasi dan kualitas tidur yang menyebabkan gangguan fungsi.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk menentukan diagnosis keperawatan. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang terkait dengan luaran dan intervensi keperawatan yang digunakan untuk menetapkan diagnosis keperawatan.