Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 11405 | 23 Jan 2025
Klinis : Hiperteemia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi hipertermia.
Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia
Definisi:
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas 37,5°C (99,5°F) yang disebabkan oleh gangguan mekanisme pengaturan suhu tubuh.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hipertermia: Peningkatan suhu tubuh di atas 37,5°C yang disebabkan oleh gangguan termoreguasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Suhu tubuh dalam batas normal
2. Tanda-tanda vital stabil
3. Tidak ada tanda-tanda infeksi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan Suhu Tubuh
2. Manajemen Hipertermia
3. Pendinginan Tubuh
Penjelasan Singkat:
Hipertermia merupakan kondisi di mana suhu tubuh melebihi 37,5°C. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, dehidrasi, lingkungan yang panas, dan lain-lain. Perawatan yang tepat sangat penting untuk mengembalikan suhu tubuh ke batas normal dan mencegah komplikasi yang dapat terjadi. Pemantauan suhu tubuh, manajemen hipertermia, dan pendinginan tubuh merupakan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi ini. -
Article No. 11406 | 23 Jan 2025
Klinis : Hiperteemia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Ibu/Bapak. Sebagai perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi hiperteremia.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hipertermia didefinisikan sebagai peningkatan suhu tubuh di atas 37,5°C (99,5°F) yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk mengatur suhu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan pada pasien dengan hipertermia adalah:
- Suhu tubuh kembali normal
- Tanda-tanda vital stabil
- Kenyamanan pasien meningkat
- Tidak terjadi komplikasi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan pada pasien dengan hipertermia antara lain:
- Monitor suhu tubuh secara berkala
- Berikan cairan intravena jika diperlukan
- Lakukan tindakan penurunan suhu (kompres hangat, kipas angin)
- Identifikasi dan tangani penyebab hipertermia
- Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga
Sebagai perawat profesional, saya akan berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya untuk mengelola kondisi hipertermia pada pasien sesuai dengan standar praktik keperawatan yang berlaku. Jangan ragu untuk menanyakan hal lain yang Ibu/Bapak perlukan. Semoga informasi ini bermanfaat. -
Article No. 11407 | 23 Jan 2025
Klinis : Hipertermia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan untuk Kondisi Hipertermia:
Menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) Persatuan Perawat Nasional Indonesia, diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi hipertermia adalah:
1. Hipertermia
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas batas normal.
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang disusun oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk memandu perawat dalam menentukan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang disusun untuk menentukan luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang disusun untuk menentukan tindakan atau intervensi keperawatan yang sesuai dengan diagnosa keperawatan.
Sebagai seorang pakar dan perawat, saya dapat menjelaskan bahwa hipertermia merupakan suatu kondisi medis yang ditandai dengan peningkatan suhu tubuh di atas batas normal, biasanya di atas 38°C. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, dehidrasi, gangguan sistem regulasi suhu tubuh, dan lain-lain. Perawatan yang tepat dan segera sangat penting untuk mencegah komplikasi yang dapat terjadi, seperti kerusakan organ, dehidrasi, dan syok. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pemantauan suhu tubuh, pengelolaan cairan dan elektrolit, serta tindakan-tindakan untuk menurunkan suhu tubuh. -
Article No. 11408 | 23 Jan 2025
Klinis : SLKI dari diagnosa keperawatan Hipertermia
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis terkait kondisi SLKI dari diagnosa keperawatan Hipertermia:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tidak terspesifikasi
Penjelasan:
Kode ICD-10 R50.9 (Demam, tidak terspesifikasi) sesuai dengan SLKI dari diagnosa keperawatan Hipertermia, yang merupakan peningkatan suhu tubuh di atas normal. Demam atau hipertermia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, dehidrasi, atau gangguan sistem termoregulasi.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.81
- Deskripsi: Pemberian obat antipiretik
Penjelasan:
Dalam penatalaksanaan hipertermia, pemberian obat antipiretik (penurun demam) merupakan salah satu intervensi medis yang dapat dilakukan. Kode ICD-9-CM 99.81 (Pemberian obat antipiretik) dapat digunakan untuk mengkodekan tindakan pemberian obat tersebut.
Catatan: Kode ICD-9-CM digunakan hanya untuk kasus-kasus yang terjadi sebelum transisi sistem klasifikasi ke ICD-10 pada tahun 2015 di Indonesia. Untuk kasus-kasus terbaru, penggunaan kode ICD-10 lebih dianjurkan. -
Article No. 11409 | 23 Jan 2025
Klinis : SLKI dari diagnosa keperawatan Hipertermia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Hipertermia:
Diagnosa Keperawatan: Hipertermia
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas 37,5°C (99,5°F) yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk mengatur suhu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Suhu Tubuh: Kemampuan untuk mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal.
2. Kenyamanan: Kemampuan untuk merasakan kepuasan, ketenangan, dan kelegaan.
3. Pengendalian Infeksi: Kemampuan untuk mencegah dan mengendalikan infeksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Suhu Tubuh: Tindakan untuk membantu mengontrol atau mempertahankan suhu tubuh pada rentang normal.
2. Manajemen Kenyamanan: Tindakan untuk memfasilitasi kenyamanan fisik dan psikologis.
3. Pencegahan Infeksi: Tindakan untuk mencegah atau mengurangi risiko infeksi.
Sebagai seorang pakar keperawatan, saya dapat menjelaskan bahwa diagnosa keperawatan Hipertermia menggambarkan kondisi pasien dengan peningkatan suhu tubuh di atas batas normal. Luaran yang diharapkan adalah kemampuan pasien untuk mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal, merasakan kenyamanan, serta mencegah dan mengendalikan infeksi. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen suhu tubuh, manajemen kenyamanan, dan pencegahan infeksi. Dengan pendekatan yang komprehensif, perawat dapat membantu pasien dengan kondisi hipertermia untuk mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 11410 | 23 Jan 2025
Klinis : SLKI dan SIKI hipertermia
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Sebagai dokter atau perekam medik, saya dapat memberikan kode ICD-10 dan ICD-9-CM untuk kondisi SLKI dan SIKI hipertermia sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: T67.0
- Deskripsi: Hipertermia dan insolasi panas
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.39
- Deskripsi: Terapi lain untuk kondisi panas, termasuk pendinginan, hipotermi terapeutik, dan lain-lain
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 T67.0 (Hipertermia dan insolasi panas) mencakup kondisi SLKI dan SIKI hipertermia, yang merupakan peningkatan suhu tubuh yang disebabkan oleh paparan berlebih terhadap panas lingkungan. Kondisi ini dapat terjadi akibat berbagai aktivitas di lingkungan dengan suhu tinggi, seperti bekerja atau berolahraga di cuaca panas.
2. Kode ICD-9-CM 93.39 (Terapi lain untuk kondisi panas, termasuk pendinginan, hipotermi terapeutik, dan lain-lain) dapat digunakan untuk mengkodekan prosedur atau tindakan medis yang dilakukan untuk mengatasi kondisi hipertermia, seperti pendinginan tubuh, pemberian cairan intravena, dan lain-lain. Tindakan ini bertujuan untuk menurunkan suhu tubuh dan mencegah komplikasi yang dapat timbul akibat hipertermia.
Penggunaan kode-kode ini penting untuk dokumentasi medis yang akurat dan memfasilitasi proses pelaporan, penagihan, serta analisis epidemiologi dan penelitian terkait kondisi hipertermia. -
Article No. 11411 | 23 Jan 2025
Klinis : SLKI dan SIKI hipertermia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi hipertermia, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia
Definisi SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas 37.5°C (99.5°F) yang disebabkan oleh gangguan mekanisme pengaturan suhu tubuh.
Definisi SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Hipertermia adalah kondisi di mana klien mengalami peningkatan suhu tubuh di atas 37.5°C (99.5°F) akibat gangguan dalam mekanisme pengaturan suhu tubuh.
Definisi SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Hipertermia adalah kondisi di mana klien mengalami peningkatan suhu tubuh di atas 37.5°C (99.5°F) akibat gangguan dalam mekanisme pengaturan suhu tubuh, yang memerlukan intervensi keperawatan untuk menurunkan suhu tubuh.
Penjelasan singkat:
Hipertermia merupakan kondisi di mana terjadi peningkatan suhu tubuh di atas nilai normal, yang disebabkan oleh gangguan dalam mekanisme pengaturan suhu tubuh. Hal ini dapat terjadi akibat infeksi, dehidrasi, paparan panas berlebih, atau kondisi medis lainnya. Sebagai perawat, kita perlu melakukan intervensi keperawatan yang tepat untuk menurunkan suhu tubuh pasien dan mencegah komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 11412 | 23 Jan 2025
Klinis : pasien dengan keluhan batuk darah kemarin, dahak bercampur dengan darah, sesak 2 minggu yang lalu, memberat 3 hari ini. pasien mengaku batuk sudah lama hilang timbul, kadang malam demam, mengigil, keringat dingin. mual (-) muntah (-) diare (-) turun BB (+) nafsu makan menurun 1 minggu ini.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan lancarnya pertukaran gas.
- Gejala dan Tanda: Batuk darah, dahak bercampur darah, sesak napas.
2. Hipertermia
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas batas normal.
- Gejala dan Tanda: Demam, menggigil, keringat dingin.
3. Penurunan Berat Badan
- Definisi: Penurunan berat badan yang tidak diinginkan.
- Gejala dan Tanda: Penurunan berat badan, penurunan nafsu makan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan lancarnya pertukaran gas.
- Faktor Berhubungan: Hipersekresi, peningkatan kekentalan sekret, edema mukosa, penyakit pernapasan.
- Gejala dan Tanda: Sputum berlebih, batuk tidak efektif, suara napas tambahan.
2. Hipertermia
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas batas normal.
- Faktor Berhubungan: Infeksi.
- Gejala dan Tanda: Peningkatan suhu tubuh, menggigil, kulit hangat.
3. Penurunan Berat Badan
- Definisi: Penurunan berat badan yang tidak diinginkan.
- Faktor Berhubungan: Penurunan asupan nutrisi, penyakit.
- Gejala dan Tanda: Penurunan berat badan, penurunan nafsu makan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang dapat diberikan akan disesuaikan dengan diagnosa keperawatan dan kondisi pasien. -
Article No. 11413 | 23 Jan 2025
Klinis : SLKI dari diagnosa keperawatan hipertermia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi hipertermia, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan: Hipertermia
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hipertermia didefinisikan sebagai kenaikan suhu tubuh di atas 37,5°C yang disebabkan oleh peningkatan produksi panas atau penurunan hilangnya panas, yang dapat mengancam kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Tujuan utama penanganan hipertermia adalah menurunkan suhu tubuh ke batas normal dan mencegah komplikasi yang dapat terjadi. Luaran yang diharapkan antara lain suhu tubuh normal, pola pernapasan normal, tidak terjadi dehidrasi, dan tidak terjadi komplikasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan untuk hipertermia meliputi:
1) Monitor suhu tubuh secara berkala
2) Lakukan upaya penurunan suhu tubuh melalui kompres dingin, pemberian cairan, dan obat antipiretik
3) Tingkatkan asupan cairan dan pantau keseimbangan cairan
4) Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen hipertermia
5) Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk penatalaksanaan yang optimal.
Penerapan intervensi ini secara komprehensif diharapkan dapat memulihkan kondisi pasien dengan hipertermia dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. -
Article No. 11414 | 23 Jan 2025
Klinis : Apa SLKI dari diagnosa keperawatan hipertermia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Selamat siang. Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan penjelasan singkat mengenai Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) untuk diagnosa keperawatan hipertermia berdasarkan standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa Keperawatan: Hipertermia
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) untuk Hipertermia:
1. Suhu tubuh dalam rentang normal
- Definisi: Klien menunjukkan suhu tubuh dalam rentang normal (36,5-37,5°C).
- Kriteria hasil: Klien menunjukkan suhu tubuh dalam rentang normal.
2. Tanda-tanda vital stabil
- Definisi: Klien menunjukkan tanda-tanda vital (nadi, respirasi, tekanan darah, suhu) yang stabil.
- Kriteria hasil: Klien menunjukkan nadi, respirasi, tekanan darah, dan suhu yang stabil.
3. Tidak ada tanda-tanda infeksi
- Definisi: Klien tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi (misalnya erythema, edema, nyeri, hangat).
- Kriteria hasil: Klien tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi.
4. Tidak ada riwayat kejang
- Definisi: Klien tidak memiliki riwayat kejang akibat hipertermia.
- Kriteria hasil: Klien tidak mengalami kejang.
Sebagai seorang pakar di bidang keperawatan, saya berharap penjelasan singkat mengenai SLKI untuk diagnosa keperawatan hipertermia ini dapat membantu Anda memahami luaran yang diharapkan dalam proses asuhan keperawatan. Jangan ragu untuk menanyakan hal lain yang mungkin Anda butuhkan.