Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 11398 | 23 Jan 2025
Klinis : pasien perempuan usia 70 th dengan keluhan sesak nafas dan batuk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien perempuan usia 70 tahun dengan keluhan sesak napas dan batuk, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- Penyebab: Peningkatan produksi sekret, kelemahan batuk, serta obstruksi jalan napas.
Rencana Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Tujuan:
- Pasien menunjukkan jalan napas yang bebas dari obstruksi.
- Pasien mampu mengeluarkan sekret dengan efektif.
2. Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Monitoring status pernapasan
- Memfasilitasi batuk efektif
- Pengisapan lendir
- Pemberian oksigen
- Manajemen energi
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif" menggambarkan kondisi pasien yang mengalami kesulitan dalam membersihkan saluran napas dari sekret atau obstruksi. Hal ini dapat disebabkan oleh peningkatan produksi sekret, kelemahan batuk, serta obstruksi jalan napas.
Rencana asuhan keperawatan (SLKI) bertujuan untuk memastikan pasien memiliki jalan napas yang bebas dari obstruksi dan mampu mengeluarkan sekret dengan efektif. Intervensi keperawatan (SIKI) yang dapat dilakukan antara lain: monitoring status pernapasan, memfasilitasi batuk efektif, pengisapan lendir, pemberian oksigen, dan manajemen energi.
Pendekatan ini bertujuan untuk membantu pasien mempertahankan bersihan jalan napas dan mengatasi masalah sesak napas serta batuk yang dialaminya. -
Article No. 11399 | 23 Jan 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan demam, pusing, muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan pasien yang meliputi demam, pusing, dan muntah, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat menurut standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia (SDKI)
Penjelasan: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal, yang disebabkan oleh peningkatan produksi panas atau penurunan mekanisme pengeluaran panas.
2. Mual (SDKI)
Penjelasan: Sensasi tidak nyaman yang mendorong keinginan untuk muntah, yang disebabkan oleh faktor fisiologis, psikologis, atau faktor lain.
3. Pusing (SDKI)
Penjelasan: Perasaan tidak seimbang atau rotasi yang tidak nyaman pada kepala, yang disebabkan oleh gangguan pada sistem vestibular, visual, sensorik, atau muskuloskeletal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Suhu tubuh dalam batas normal (0801)
2. Tidak mual (1401)
3. Tidak pusing (1403)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Demam (3820)
2. Manajemen Mual (3520)
3. Manajemen Pusing (3540)
Dalam konteks akademis dan dengan persona sebagai pakar/perawat, penjelasan singkat untuk masing-masing diagnosa dan rencana luaran serta intervensi adalah sebagai berikut:
1. Hipertermia (Demam)
- Demam adalah peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal, yang dapat disebabkan oleh infeksi, radang, atau respon stres.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen demam, seperti pemantauan suhu, pemberian antipiretik, dan tindakan fisik untuk menurunkan suhu.
- Luaran yang diharapkan adalah suhu tubuh dalam batas normal.
2. Mual
- Mual adalah sensasi tidak nyaman yang mendorong keinginan untuk muntah, yang dapat disebabkan oleh faktor fisiologis (misalnya obat-obatan) atau psikologis.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen mual, seperti pemberian antiemetik, terapi relaksasi, dan modifikasi lingkungan.
- Luaran yang diharapkan adalah tidak adanya keluhan mual.
3. Pusing
- Pusing adalah perasaan tidak seimbang atau rotasi yang tidak nyaman pada kepala, yang dapat disebabkan oleh gangguan pada sistem vestibular, visual, sensorik, atau muskuloskeletal.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen pusing, seperti pemantauan tanda-tanda vital, manajemen lingkungan, dan latihan keseimbangan.
- Luaran yang diharapkan adalah tidak adanya keluhan pusing. -
Article No. 11400 | 23 Jan 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan dema, pilek, pusing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Penjelasan:
- Pasien mengalami gejala demam, pilek, dan pusing yang dapat mengganggu fungsi pernapasan.
- Kondisi ini dapat menyebabkan sekret berlebih dan hambatan di saluran napas.
- Diagnosa ini sesuai dengan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia).
2. Risiko Infeksi
Penjelasan:
- Pasien datang dengan gejala-gejala yang mengarah pada adanya proses infeksi.
- Risiko infeksi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti sistem imun yang terganggu atau paparan agen infeksius.
- Diagnosa ini sesuai dengan SDKI.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah keperawatan pasien.
- Disusun oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai acuan baku dalam praktik keperawatan di Indonesia.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang menjelaskan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Membantu perawat dalam menetapkan tujuan dan mengukur keberhasilan asuhan keperawatan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang mendeskripsikan tindakan-tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Memberikan panduan bagi perawat dalam merencanakan dan melaksanakan intervensi keperawatan.
Dengan menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat melakukan pengkajian, merumuskan diagnosa keperawatan, merencanakan intervensi, dan mengevaluasi hasil asuhan keperawatan secara terstruktur dan sesuai dengan standar praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 11401 | 23 Jan 2025
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala yang dialami oleh pasien anak perempuan berusia 5 tahun, yaitu demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah, kemungkinan besar pasien mengalami penyakit campak (measles).
1. Kode ICD-10:
- Kode: B05
- Deskripsi: Campak (measles)
Penjelasan:
- Kode B05 dalam ICD-10 adalah untuk diagnosis penyakit campak (measles), yang merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus campak. Gejala yang dialami pasien, seperti demam tinggi, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah, sesuai dengan gambaran klinis dari penyakit campak.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada
- Deskripsi: Tidak ada
Penjelasan:
- Pada kasus ini, tidak ada tindakan medis spesifik yang perlu dicatat menggunakan kode ICD-9-CM Procedure. Pengobatan utama untuk campak biasanya bersifat suportif, seperti memberikan obat penurun demam, menjaga hidrasi, dan mengatasi gejala lainnya.
Kesimpulan:
Berdasarkan gejala yang dialami oleh pasien, diagnosis yang sesuai adalah penyakit campak (measles), yang didokumentasikan dengan kode ICD-10 B05. Tidak ada tindakan medis spesifik yang perlu dicatat menggunakan kode ICD-9-CM Procedure pada kasus ini. -
Article No. 11402 | 23 Jan 2025
Klinis : Pasien datang dengan keluhan lemas bab cair lebih dari 10 kali sejak 5 hari yang lalu bab cair warna kuning ada lendir dan bercak darah keluhan disertai demam dan nyeri ulu hati setiap makan pasien mual tetapi tidak muntah tidak nafsu makan dan bak baik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda jelaskan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Diare akut berhubungan dengan infeksi gastroenteritis ditandai dengan frekuensi buang air besar lebih dari 10 kali per hari, konsistensi cair, ada lendir dan bercak darah, disertai demam dan nyeri ulu hati.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Diare akut: Pengeluaran feses cair atau encer lebih dari 3 kali per hari, dengan atau tanpa darah, lendir, atau nanah, yang berlangsung kurang dari 14 hari.
- Infeksi gastroenteritis: Peradangan pada saluran cerna yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau parasit.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Keseimbangan cairan: Kemampuan untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan tubuh yang adekuat.
- Manajemen nutrisi: Kemampuan untuk mengatur asupan dan metabolisme nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
- Manajemen nyeri: Kemampuan untuk mengontrol rasa sakit atau ketidaknyamanan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen diare: Intervensi untuk mengatasi kehilangan cairan, elektrolit, dan zat gizi akibat diare.
- Manajemen infeksi: Intervensi untuk mencegah, mengendalikan, dan mengatasi infeksi.
- Manajemen nyeri: Intervensi untuk mengontrol rasa sakit atau ketidaknyamanan.
Dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, diharapkan penjelasan ini dapat memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai kondisi pasien dan pendekatan keperawatan yang sesuai. -
Article No. 11403 | 23 Jan 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan hoyong, sakit kepala
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi pasien tersebut dapat didiagnosis dengan menggunakan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Kekurangan Volume Cairan (NANDA-I)
Penjelasan singkat:
- Kekurangan Volume Cairan adalah kondisi saat tubuh kekurangan cairan dan elektrolit yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kehilangan cairan yang berlebihan, asupan cairan yang tidak adekuat, atau gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
- Tanda dan gejala yang mungkin muncul pada pasien dengan kondisi ini antara lain hoyong (sering kencing), sakit kepala, mulut kering, tekanan darah rendah, dan lain-lain.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kekurangan Volume Cairan (Dehydration)
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Keseimbangan Cairan Terpelihara
- Tidak Terjadi Tanda/Gejala Dehidrasi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Pemantauan Cairan
- Terapi Cairan
- Manajemen Dehidrasi
Tone: Akademis
Persona: Pakar
Sebagai seorang perawat yang pakar, saya memberikan penjelasan secara akademis mengenai diagnosa keperawatan dan standar PPNI yang sesuai dengan kondisi pasien yang datang dengan keluhan hoyong dan sakit kepala. Penjelasan ini dapat menjadi dasar bagi perawat untuk melakukan pengkajian, perencanaan, dan intervensi keperawatan yang tepat. -
Article No. 11404 | 23 Jan 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit kepala
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari SDKI, SLKI, dan SIKI standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk pasien dengan keluhan sakit kepala.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Kepala
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri kepala adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial di daerah kepala.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Nyeri: Pasien mampu mengontrol nyeri kepala yang dialami.
2. Koping yang Efektif: Pasien mampu mengatasi nyeri kepala dengan strategi koping yang efektif.
3. Peningkatan Kenyamanan: Pasien merasakan kenyamanan setelah intervensi keperawatan untuk mengatasi nyeri kepala.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri: Intervensi untuk mengidentifikasi faktor penyebab, menilai nyeri, dan memfasilitasi strategi pengurangan nyeri kepala.
2. Terapi Relaksasi: Intervensi untuk memfasilitasi teknik relaksasi yang dapat membantu menurunkan intensitas nyeri kepala.
3. Terapi Komplementer: Intervensi dengan menggunakan terapi komplementer, seperti kompres hangat/dingin, akupresur, atau terapi herbal untuk mengurangi nyeri kepala.
Dengan pendekatan akademis dan persona sebagai pakar perawat, diharapkan pasien dapat memperoleh pemahaman yang komprehensif mengenai diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi keluhan sakit kepala. -
Article No. 11405 | 23 Jan 2025
Klinis : Hiperteemia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi hipertermia.
Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia
Definisi:
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas 37,5°C (99,5°F) yang disebabkan oleh gangguan mekanisme pengaturan suhu tubuh.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hipertermia: Peningkatan suhu tubuh di atas 37,5°C yang disebabkan oleh gangguan termoreguasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Suhu tubuh dalam batas normal
2. Tanda-tanda vital stabil
3. Tidak ada tanda-tanda infeksi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan Suhu Tubuh
2. Manajemen Hipertermia
3. Pendinginan Tubuh
Penjelasan Singkat:
Hipertermia merupakan kondisi di mana suhu tubuh melebihi 37,5°C. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, dehidrasi, lingkungan yang panas, dan lain-lain. Perawatan yang tepat sangat penting untuk mengembalikan suhu tubuh ke batas normal dan mencegah komplikasi yang dapat terjadi. Pemantauan suhu tubuh, manajemen hipertermia, dan pendinginan tubuh merupakan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi ini. -
Article No. 11406 | 23 Jan 2025
Klinis : Hiperteemia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Ibu/Bapak. Sebagai perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi hiperteremia.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hipertermia didefinisikan sebagai peningkatan suhu tubuh di atas 37,5°C (99,5°F) yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk mengatur suhu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan pada pasien dengan hipertermia adalah:
- Suhu tubuh kembali normal
- Tanda-tanda vital stabil
- Kenyamanan pasien meningkat
- Tidak terjadi komplikasi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan pada pasien dengan hipertermia antara lain:
- Monitor suhu tubuh secara berkala
- Berikan cairan intravena jika diperlukan
- Lakukan tindakan penurunan suhu (kompres hangat, kipas angin)
- Identifikasi dan tangani penyebab hipertermia
- Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga
Sebagai perawat profesional, saya akan berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya untuk mengelola kondisi hipertermia pada pasien sesuai dengan standar praktik keperawatan yang berlaku. Jangan ragu untuk menanyakan hal lain yang Ibu/Bapak perlukan. Semoga informasi ini bermanfaat. -
Article No. 11407 | 23 Jan 2025
Klinis : Hipertermia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan untuk Kondisi Hipertermia:
Menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) Persatuan Perawat Nasional Indonesia, diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi hipertermia adalah:
1. Hipertermia
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas batas normal.
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang disusun oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk memandu perawat dalam menentukan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang disusun untuk menentukan luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang disusun untuk menentukan tindakan atau intervensi keperawatan yang sesuai dengan diagnosa keperawatan.
Sebagai seorang pakar dan perawat, saya dapat menjelaskan bahwa hipertermia merupakan suatu kondisi medis yang ditandai dengan peningkatan suhu tubuh di atas batas normal, biasanya di atas 38°C. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, dehidrasi, gangguan sistem regulasi suhu tubuh, dan lain-lain. Perawatan yang tepat dan segera sangat penting untuk mencegah komplikasi yang dapat terjadi, seperti kerusakan organ, dehidrasi, dan syok. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pemantauan suhu tubuh, pengelolaan cairan dan elektrolit, serta tindakan-tindakan untuk menurunkan suhu tubuh.