Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 11458 | 24 Jan 2025
Klinis : Seorang perempuan 21 tahun, G1P0A0, hamil 37 minggu, datang ke poli Kebidanan dengan keluhan kepalanya pusing. Hasil wawancara diperoleh bahwa pasien mengatakan belum pernah mengalami pusing seperti yang dirasakan saat ini. Pasien mengatakan tidak memiliki Riwayat penyakit darah tinggi. Hasil pemeriksaan tekanan darah 160/110 mmHg, nadi 100x/menit , respirasi 25x/menit, suhu 37,3°C, TFU 32 cm, fundus teraba bokong, punggung teraba disebelah kiri, presentasi kepala, dan belum masuk PAP. DJJ 150x/menit, Ekstremitas bawah sebelah kiri dan kanan edema +3. Hasil laboratorium didapatkan protein urine positif 3. Diagnosa Medis Pre Eklampsia Berat.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Diagnosa Keperawatan (SDKI):
Hipertensi Akut
Definisi: Peningkatan mendadak tekanan darah sistolik dan/atau diastolik.
2. Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Hipertensi Akut: Peningkatan mendadak tekanan darah sistolik dan/atau diastolik yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres, nyeri, atau komplikasi penyakit.
- Tanda dan gejala: Sakit kepala, mual, mudah marah, kesulitan berkonsentrasi, penglihatan kabur, dan edema.
- Faktor yang mempengaruhi: Stres, nyeri, komplikasi penyakit, dan ketidakpatuhan terhadap pengobatan.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kontrol Hipertensi
- Definisi: Kemampuan individu untuk mempertahankan tekanan darah dalam rentang normal.
- Indikator: Tekanan darah dalam rentang normal, tidak ada gejala komplikasi, memahami regimen pengobatan, dan mampu mengelola faktor risiko.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Hipertensi Akut
- Definisi: Serangkaian tindakan keperawatan untuk mengelola peningkatan mendadak tekanan darah sistolik dan/atau diastolik.
- Intervensi: Pemantauan tanda-tanda vital, pemberian oksigen, manajemen nyeri, edukasi, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya.
Dalam kasus ini, pasien mengalami peningkatan tekanan darah yang mendadak, yang merupakan tanda-tanda pre-eklampsia berat. Oleh karena itu, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Hipertensi Akut, dengan intervensi keperawatan yang berfokus pada stabilisasi kondisi pasien dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya untuk mengelola kondisi pre-eklampsia berat. -
Article No. 11459 | 24 Jan 2025
Klinis : Seorang perempuan 21 tahun, G1P0A0, hamil 37 minggu, datang ke poli Kebidanan dengan keluhan kepalanya pusing. Hasil wawancara diperoleh bahwa pasien mengatakan belum pernah mengalami pusing seperti yang dirasakan saat ini. Pasien mengatakan tidak memiliki Riwayat penyakit darah tinggi. Hasil pemeriksaan tekanan darah 160/110 mmHg, nadi 100x/menit , respirasi 25x/menit, suhu 37,3°C, TFU 32 cm, fundus teraba bokong, punggung teraba disebelah kiri, presentasi kepala, dan belum masuk PAP. DJJ 150x/menit, Ekstremitas bawah sebelah kiri dan kanan edema +3. Hasil laboratorium didapatkan protein urine positif 3. Diagnosa Medis Pre Eklampsia Berat.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan kondisi yang diberikan, diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
1. Ketidakstabilan tanda-tanda vital
- Definisi: Fluktuasi yang tidak terkontrol dalam tanda-tanda vital seperti suhu, nadi, pernapasan, dan tekanan darah.
- Etiologi: Pre-eklampsia berat, peningkatan tekanan darah.
2. Hipertensi
- Definisi: Peningkatan tekanan darah sistolik dan atau diastolik melebihi nilai normal.
- Etiologi: Pre-eklampsia berat.
3. Edema
- Definisi: Akumulasi cairan di dalam ruang interstisial tubuh.
- Etiologi: Pre-eklampsia berat, peningkatan retensi cairan.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Stabilitas tanda-tanda vital
- Kriteria hasil:
- Tekanan darah dalam batas normal (120/80 mmHg)
- Nadi 60-100 x/menit
- Respirasi 12-20 x/menit
- Suhu 36,5-37,5°C
2. Tekanan darah terkendali
- Kriteria hasil:
- Tekanan darah sistolik 120-130 mmHg
- Tekanan darah diastolik 80-90 mmHg
3. Edema berkurang
- Kriteria hasil:
- Edema ekstremitas bawah berkurang
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Pemantauan tanda-tanda vital
- Monitor tekanan darah, nadi, respirasi, dan suhu secara berkala
- Catat dan analisis perubahan tanda-tanda vital
2. Manajemen hipertensi
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan untuk pemberian obat antihipertensi
- Kaji efektivitas obat dan lakukan titrasi dosis jika diperlukan
- Anjurkan istirahat yang cukup
3. Manajemen edema
- Kaji tanda dan gejala edema ekstremitas bawah
- Anjurkan elevasi ekstremitas bawah saat berbaring
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan untuk pemberian diuretik jika indikasi
4. Manajemen cairan dan elektrolit
- Monitor asupan dan pengeluaran cairan
- Pantau kadar elektrolit dalam darah
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan untuk pemberian terapi cairan dan elektrolit jika diperlukan
Penjelasan di atas mencakup diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien dengan pre-eklampsia berat. Sebagai perawat, saya akan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien. -
Article No. 11460 | 24 Jan 2025
Klinis : Seorang perempuan 21 tahun, G1P0A0, hamil 37 minggu, datang ke poli Kebidanan dengan keluhan kepalanya pusing. Hasil wawancara diperoleh bahwa pasien mengatakan belum pernah mengalami pusing seperti yang dirasakan saat ini. Pasien mengatakan tidak memiliki Riwayat penyakit darah tinggi. Hasil pemeriksaan tekanan darah 160/110 mmHg, nadi 100x/menit , respirasi 25x/menit, suhu 37,3°C, TFU 32 cm, fundus teraba bokong, punggung teraba disebelah kiri, presentasi kepala, dan belum masuk PAP. DJJ 150x/menit, Ekstremitas bawah sebelah kiri dan kanan edema +3. Hasil laboratorium didapatkan protein urine positif 3. Diagnosa Medis Pre Eklampsia Berat.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakstabilan Hemodinamik berhubungan dengan Pre-Eklampsia Berat
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Ketidakstabilan Hemodinamik adalah keadaan di mana individu berisiko mengalami perubahan pada fungsi kardiovaskular, pernapasan, dan metabolik yang dapat mengancam kehidupan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Stabilitas Hemodinamik
2. Tekanan Darah
3. Perfusi Jaringan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan Hemodinamik
2. Manajemen Hipertensi
3. Terapi Cairan
4. Terapi Obat
Pada kasus ini, pasien mengalami Pre-Eklampsia Berat yang dapat menyebabkan perubahan hemodinamik yang mengancam nyawa, seperti peningkatan tekanan darah, nadi, dan edema ekstremitas. Oleh karena itu, diagnosa keperawatan yang tepat adalah Risiko Ketidakstabilan Hemodinamik yang harus segera ditangani melalui pemantauan, manajemen hipertensi, dan terapi cairan serta obat sesuai dengan standar SIKI. -
Article No. 11461 | 24 Jan 2025
Klinis : Seorang perempuan 21 tahun, G1P0A0, hamil 37 minggu, datang ke poli Kebidanan dengan keluhan kepalanya pusing. Hasil wawancara diperoleh bahwa pasien mengatakan belum pernah mengalami pusing seperti yang dirasakan saat ini. Pasien mengatakan tidak memiliki Riwayat penyakit darah tinggi. Hasil pemeriksaan tekanan darah 160/110 mmHg, nadi 100x/menit , respirasi 25x/menit, suhu 37,3°C, TFU 32 cm, fundus teraba bokong, punggung teraba disebelah kiri, presentasi kepala, dan belum masuk PAP. DJJ 150x/menit, Ekstremitas bawah sebelah kiri dan kanan edema +3. Hasil laboratorium didapatkan protein urine positif 3. Diagnosa Medis Pre Eklampsia Berat.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, maka Diagnosa Keperawatan yang dapat ditegakkan adalah:
1. Peningkatan Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
SDKI: Peningkatan Tekanan Darah Tinggi
SLKI: Efektivitas Pengaturan Tekanan Darah
SIKI: Manajemen Hipertensi
Penjelasan:
Pasien mengalami peningkatan tekanan darah hingga 160/110 mmHg, yang merupakan karakteristik dari preeklampsia berat. Hal ini perlu mendapatkan intervensi keperawatan untuk memantau dan mengontrol tekanan darah.
2. Kelebihan Volume Cairan
SDKI: Kelebihan Volume Cairan
SLKI: Keseimbangan Cairan
SIKI: Manajemen Cairan
Penjelasan:
Pasien mengalami edema pada ekstremitas bawah, yang merupakan salah satu tanda kelebihan volume cairan. Ini perlu ditangani dengan manajemen cairan yang tepat.
3. Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral
SDKI: Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral
SLKI: Perfusi Jaringan
SIKI: Manajemen Peningkatan Tekanan Intrakranial
Penjelasan:
Pasien mengalami keluhan pusing yang dapat mengindikasikan adanya risiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral, yang perlu dipantau dan diatasi.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mengacu pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk memastikan kualitas dan keamanan praktik keperawatan. -
Article No. 11462 | 24 Jan 2025
Klinis : demam tinggi, muntah , BAK sedikit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi demam tinggi, muntah, dan BAK sedikit.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia
2. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
Penjelasan Singkat:
1. Hipertermia
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas 37,5°C yang disebabkan oleh respon fisiologis terhadap rangsangan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan adalah suhu tubuh kembali normal, nyeri berkurang, dan tidak ada tanda-tanda infeksi.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah mengobservasi suhu tubuh, memberikan kompres dingin, dan mengatur lingkungan yang sejuk.
2. Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit
- SDKI: Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit adalah kondisi di mana terjadi ketidakseimbangan antara asupan dan pengeluaran cairan dan elektrolit yang dapat menyebabkan dehidrasi atau overload cairan.
- SLKI: Luaran yang diharapkan adalah tercapainya keseimbangan cairan dan elektrolit, status hidrasi normal, dan tidak ada tanda-tanda komplikasi.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah mengukur intake dan output cairan, memantau elektrolit, memberikan cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan, dan mengontrol mual dan muntah.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mengacu pada SDKI, SLKI, dan SIKI yang merupakan standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Hal ini bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas dan sesuai dengan standar profesi. -
Article No. 11463 | 24 Jan 2025
Klinis : demam 4 hari, batuk mual muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan mempertimbangkan kondisi yang Anda paparkan, yaitu demam selama 4 hari, batuk disertai mual dan muntah, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan beserta penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi
Penjelasan:
1. SDKI: Risiko Infeksi adalah kerentanan individu terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
2. SLKI: Luaran yang diharapkan dari penanganan Risiko Infeksi adalah:
a. Individu bebas dari infeksi
b. Tanda-tanda infeksi menurun
c. Sistem imun individu meningkat
3. SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani Risiko Infeksi meliputi:
a. Identifikasi faktor risiko infeksi
b. Pemantauan tanda dan gejala infeksi
c. Manajemen demam
d. Pemberian terapi sesuai indikasi
e. Edukasi pencegahan infeksi
Dalam konteks kasus Anda, demam selama 4 hari, batuk, serta mual dan muntah menunjukkan adanya risiko infeksi yang perlu segera ditangani. Perawat harus melakukan identifikasi penyebab infeksi, memantau tanda-tanda vital, dan memberikan intervensi yang sesuai, seperti manajemen demam, pemberian terapi, serta edukasi pencegahan infeksi kepada pasien. -
Article No. 11464 | 24 Jan 2025
Klinis : demam 4 hari, batuk mual muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda sampaikan: demam 4 hari, batuk, mual muntah.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas batas normal.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Gejala: Demam, peningkatan suhu tubuh, kulit hangat, denyut nadi cepat.
- Penyebab: Proses infeksi, dehidrasi, gangguan sistem termoregulasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tujuan: Suhu tubuh kembali normal.
- Kriteria Hasil: Suhu tubuh dalam batas normal, kulit normal, denyut nadi dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Pemantauan tanda-tanda vital, pemberian antipiretik, pemberian cairan, manajemen lingkungan, edukasi pasien dan keluarga.
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SDKI:
- Gejala: Mual, muntah, nafsu makan menurun.
- Penyebab: Proses penyakit, efek samping pengobatan, keterbatasan kemampuan makan.
SLKI:
- Tujuan: Berat badan stabil, asupan nutrisi adekuat.
- Kriteria Hasil: Berat badan dalam batas normal, tidak ada tanda-tanda malnutrisi, tidak ada keluhan terkait nutrisi.
SIKI:
- Intervensi: Pemantauan berat badan, asupan nutrisi, pemberian antiemetik, edukasi nutrisi.
Dengan pendekatan SDKI-SLKI-SIKI, perawat dapat melakukan pengkajian komprehensif, menetapkan diagnosa keperawatan yang tepat, dan merencanakan intervensi yang sesuai untuk mengatasi masalah kesehatan pasien secara efektif. -
Article No. 11381 | 23 Jan 2025
Klinis : kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait dengan kondisi kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, dengan tone akademis dan persona pakar, nurse.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah "Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang Dari Kebutuhan Tubuh". Diagnosa ini menggambarkan adanya asupan nutrisi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tubuh, yang dapat mengakibatkan risiko malnutrisi.
2. Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI)
Luaran yang diharapkan setelah pemberian asuhan keperawatan untuk kondisi ini adalah:
a. Peningkatan Berat Badan: Pasien akan menunjukkan peningkatan berat badan sesuai target yang ditetapkan.
b. Keseimbangan Nutrisi: Pasien akan menunjukkan keseimbangan antara asupan dan kebutuhan nutrisi.
c. Tidak Terjadi Malnutrisi: Pasien akan terhindar dari risiko malnutrisi dan komplikasi terkait.
d. Pengetahuan Nutrisi Meningkat: Pasien akan menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi yang adekuat.
3. Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI)
Intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai luaran yang diharapkan adalah:
a. Pengkajian Nutrisi
- Mengkaji riwayat nutrisi, pola makan, dan preferensi makanan pasien.
- Melakukan pengukuran antropometri (berat badan, tinggi badan, indeks masa tubuh).
- Mengevaluasi asupan nutrisi dan kebutuhan nutrisi berdasarkan kondisi pasien.
b. Manajemen Nutrisi
- Menyusun rencana pemberian nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
- Mengatur jadwal pemberian makanan dan memastikan asupan nutrisi yang adekuat.
- Memberikan edukasi tentang pentingnya nutrisi yang seimbang dan cara memenuhinya.
- Memantau perubahan berat badan dan status nutrisi pasien secara berkala.
c. Kolaborasi dengan Tim Gizi
- Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan kebutuhan nutrisi yang tepat.
- Mengimplementasikan intervensi nutrisi yang direkomendasikan oleh tim gizi.
- Memantau efektivitas intervensi nutrisi dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
d. Dukungan Psikologis
- Memberikan dukungan emosional dan motivasi kepada pasien untuk meningkatkan kepatuhan dalam pemenuhan nutrisi.
- Mengatasi hambatan psikologis yang memengaruhi asupan nutrisi, seperti anoreksia atau depresi.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu peningkatan berat badan, keseimbangan nutrisi, pencegahan malnutrisi, serta peningkatan pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi yang adekuat. -
Article No. 11382 | 23 Jan 2025
Klinis : kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan yang sesuai dengan kondisi "kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh" adalah "Defisit Nutrisi" (SDKI, 2017). Diagnosa ini menggambarkan keadaan di mana asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan Asuhan Keperawatan, luaran/output yang diharapkan adalah:
1. Berat Badan: Berat Badan Membaik (SLKI, 2019)
- Kriteria hasil: Pasien menunjukkan peningkatan berat badan sesuai dengan usia dan tinggi badan.
2. Status Gizi: Status Gizi Membaik (SLKI, 2019)
- Kriteria hasil: Pasien menunjukkan status gizi yang membaik dengan indikator yang sesuai.
3. Intake Nutrisi: Intake Nutrisi Memadai (SLKI, 2019)
- Kriteria hasil: Pasien menunjukkan asupan nutrisi yang adekuat sesuai dengan kebutuhan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Intervensi Keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan luaran tersebut adalah:
1. Manajemen Nutrisi (SIKI, 2018)
- Tujuan: Memastikan asupan nutrisi yang adekuat sesuai dengan kebutuhan pasien.
- Aktivitas:
- Menilai status gizi pasien.
- Menetapkan kebutuhan nutrisi pasien.
- Merencanakan dan mengatur pola makan pasien.
- Mengawasi dan mengevaluasi asupan nutrisi pasien.
2. Edukasi Gizi (SIKI, 2018)
- Tujuan: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pasien/keluarga dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.
- Aktivitas:
- Memberikan informasi tentang pentingnya nutrisi yang adekuat.
- Mengajarkan teknik/cara memenuhi kebutuhan nutrisi.
- Melibatkan pasien/keluarga dalam perencanaan dan pelaksanaan diet.
3. Konsultasi Gizi (SIKI, 2018)
- Tujuan: Memfasilitasi pasien untuk mendapatkan konsultasi dengan ahli gizi.
- Aktivitas:
- Mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk konsultasi dengan ahli gizi.
- Melakukan koordinasi dengan ahli gizi untuk konsultasi.
- Memfasilitasi pertemuan antara pasien dan ahli gizi.
Dengan menerapkan Diagnosa Keperawatan, Luaran, dan Intervensi Keperawatan yang sesuai, perawat dapat membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan tubuhnya. -
Article No. 11383 | 23 Jan 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pasien yang Anda jelaskan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas (SDKI)
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan fungsi pernapasan yang optimal.
Penyebab: Adanya pengumpulan sekret, obstruksi, dan/atau peningkatan produksi sekret.
2. Intoleransi Aktivitas (SDKI)
Definisi: Ketidakmampuan untuk mentolerir atau menyelesaikan aktivitas rutin.
Penyebab: Keterbatasan energi, ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen, dan/atau kelemahan.
3. Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (SDKI)
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Penyebab: Anoreksia, disfagia, dan/atau malabsorpsi.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah sistem klasifikasi diagnosis keperawatan yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Diagnosa keperawatan tersebut didasarkan pada pengkajian data-data pasien dan digunakan sebagai dasar untuk menetapkan intervensi keperawatan yang tepat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah sistem klasifikasi luaran keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI. SLKI menggambarkan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah sistem klasifikasi intervensi keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI. SIKI membantu perawat dalam menentukan tindakan keperawatan yang tepat untuk mencapai luaran keperawatan yang diharapkan.
Dengan menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar, sistematis, dan terintegrasi untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien.