Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 21223 | 29 Aug 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan batuk
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk pasien dengan keluhan batuk, dalam tone akademis dan persona pakar, nurse.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Berdasarkan keluhan pasien yaitu batuk, diagnosa keperawatan yang sesuai berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah:
a. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- Penyebab: Peningkatan produksi sekret, penyempitan jalan napas, kelemahan otot pernapasan, dan ketidakmampuan untuk batuk atau bernapas secara efektif.
- Gejala dan tanda: Batuk tidak efektif, sputum berlebih, mengi, dispnea, dan suara napas tambahan.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
a. Bersihan Jalan Napas Membaik
- Definisi: Pasien dapat mempertahankan bersihan jalan napas yang adekuat.
- Kriteria hasil:
1) Pasien dapat batuk efektif untuk mengeluarkan sekret.
2) Pasien tidak mengalami kesulitan bernapas.
3) Suara napas tambahan (wheezing, mengi) berkurang atau hilang.
4) Pasien dapat mempertahankan oksigenasi yang adekuat.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, yaitu Bersihan Jalan Napas Membaik, maka diperlukan intervensi keperawatan sebagai berikut:
a. Manajemen Jalan Napas
- Definisi: Upaya untuk mempertahankan atau memperbaiki bersihan jalan napas.
- Aktivitas keperawatan:
1) Auskultasi suara napas dan identifikasi adanya bunyi tambahan.
2) Pantau status pernapasan pasien, termasuk frekuensi, irama, dan kedalaman pernapasan.
3) Berikan oksigen sesuai kebutuhan pasien untuk menjaga oksigenasi yang adekuat.
4) Bantu pasien batuk dan bersihan jalan napas secara efektif.
5) Lakukan suction jika diperlukan untuk mengeluarkan sekret.
6) Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi pernapasan, jika diperlukan.
b. Manajemen Batuk
- Definisi: Upaya untuk membantu pasien dalam mengelola batuk.
- Aktivitas keperawatan:
1) Identifikasi tipe dan penyebab batuk.
2) Anjurkan pasien untuk minum air hangat atau teh untuk melembabkan saluran napas.
3) Ajarkan teknik batuk efektif, seperti batuk dalam, batuk dengan mulut terbuka, dan batuk dengan dorongan abdominal.
4) Berikan mukolitik atau ekspektoran sesuai dengan resep untuk membantu pengeluaran sekret.
5) Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi farmakologis, jika diperlukan.
Dengan penerapan diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan pasien dengan keluhan batuk dapat memperoleh perawatan yang komprehensif dan mencapai perbaikan kondisi secara optimal. -
Article No. 21224 | 29 Aug 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan gatal
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta, dengan tone akademis dan persona pakar perawat.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi pasien dengan keluhan gatal:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai dalam kasus ini adalah "Intoleransi Aktivitas". Intoleransi Aktivitas didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin sehari-hari akibat keterbatasan fisiologis, psikologis, perkembangan, atau lingkungan.
Dalam kasus pasien dengan keluhan gatal, intoleransi aktivitas dapat terjadi karena adanya gangguan kulit yang menyebabkan rasa gatal yang mengganggu, sehingga pasien tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman. Gejala lain yang mungkin muncul adalah rasa tidak nyaman, frustrasi, dan keterbatasan dalam melakukan aktivitas.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan Asuhan Keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
a. Tingkat Kenyamanan Meningkat
- Pasien dapat mengatasi rasa gatal yang mengganggu
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan lebih nyaman
b. Tingkat Toleransi Aktivitas Meningkat
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa merasa kelelahan atau tidak nyaman
- Pasien dapat beradaptasi dengan perubahan kondisi kulit yang menyebabkan gatal
c. Tingkat Pengetahuan Meningkat
- Pasien memahami penyebab dan gejala gatal yang dialami
- Pasien mengetahui cara mengatasi gatal dan mencegah kekambuhan
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, berikut adalah intervensi keperawatan yang dapat diberikan:
a. Manajemen Gejala
- Identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan atau memperburuk gatal
- Ajarkan pasien teknik manajemen gatal, seperti menghindari faktor pencetus, menggunakan pelembab kulit, dan mengaplikasikan obat topikal sesuai indikasi
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, apoteker) untuk pemberian terapi farmakologis yang sesuai, jika diperlukan
b. Peningkatan Kenyamanan
- Bantu pasien mengidentifikasi aktivitas yang dapat dilakukan dengan nyaman
- Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengurangi rasa gatal
- Fasilitasi lingkungan yang nyaman bagi pasien
c. Peningkatan Toleransi Aktivitas
- Evaluasi tingkat aktivitas pasien dan bantu menyusun rencana aktivitas yang sesuai
- Ajarkan teknik konservasi energi dan manajemen aktivitas
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (fisioterapis) untuk program latihan fisik yang sesuai
d. Edukasi Kesehatan
- Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai penyebab, gejala, dan penanganan gatal
- Ajarkan cara merawat kulit dan mencegah kekambuhan
- Dorong pasien untuk aktif berpartisipasi dalam perawatannya
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif dan terfokus pada luaran yang diharapkan, diharapkan pasien dapat mencapai tingkat kenyamanan, toleransi aktivitas, dan pengetahuan yang meningkat, sehingga dapat mengelola kondisi gatalnya dengan baik. -
Article No. 21225 | 29 Aug 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit kepala sampe kekuduk
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait kondisi pasien dengan keluhan sakit kepala sampai ke kuduk.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Berdasarkan keluhan pasien, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Nyeri Kepala Akut" (SDKI). Nyeri kepala akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan actual atau potensial di daerah kepala.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Tingkat Nyeri Terkontrol: Pasien dapat melaporkan penurunan tingkat nyeri kepala yang dirasakan setelah intervensi keperawatan dilakukan.
2. Pengetahuan Tentang Nyeri: Pasien dapat mendemonstrasikan pengetahuan yang memadai tentang penyebab, gejala, dan penanganan nyeri kepala.
3. Manajemen Nyeri: Pasien dapat menerapkan strategi manajemen nyeri secara efektif untuk mengurangi atau menghilangkan keluhan nyeri kepala.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Pengkajian Nyeri: Menggali informasi lebih lanjut tentang karakteristik nyeri kepala, seperti lokasi, durasi, intensitas, penyebab, dan faktor yang memperparah atau meringankan.
2. Manajemen Nyeri: Memberikan intervensi farmakologis (obat-obatan) dan non-farmakologis (kompres hangat, relaksasi, distraksi) untuk mengurangi nyeri kepala.
3. Edukasi Kesehatan: Memberikan edukasi kepada pasien tentang penyebab, gejala, dan penanganan nyeri kepala, serta strategi untuk mencegah atau mengelola nyeri kepala di masa mendatang.
4. Kolaborasi Interprofesional: Berkoordinasi dengan tim kesehatan lain, seperti dokter, untuk menentukan diagnosis dan rencana pengobatan yang tepat bagi pasien.
5. Evaluasi dan Tindak Lanjut: Memantau efektivitas intervensi keperawatan dan melakukan penyesuaian jika diperlukan, serta memastikan pasien dapat mengelola nyeri kepala secara mandiri setelah pulang dari perawatan.
Dengan melaksanakan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu mengalami penurunan tingkat nyeri kepala, memiliki pengetahuan yang baik tentang nyeri kepala, dan mampu menerapkan strategi manajemen nyeri secara efektif. -
Article No. 21226 | 29 Aug 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit kepala sampe kekuduk
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis sesuai dengan informasi yang Anda berikan tentang keluhan pasien.
1. Kode ICD-10:
- Kode: G44.209
- Deskripsi: Migren, tidak spesifik
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 89.17
- Deskripsi: Computed tomography (CT scan) kepala tanpa kontras.
Penjelasan:
Berdasarkan keluhan pasien yang datang dengan sakit kepala hingga ke kuduk, diagnosis yang paling sesuai adalah migren, yang diklasifikasikan dengan kode ICD-10 G44.209. Migren adalah jenis sakit kepala yang biasanya disertai dengan gejala lainnya seperti mual, sensitivitas terhadap cahaya dan suara, serta dapat menyebar ke bagian leher.
Untuk mendiagnosis migren dan mengevaluasi kemungkinan penyebab lainnya, prosedur pencitraan CT scan kepala tanpa kontras (kode ICD-9-CM 89.17) mungkin akan dilakukan oleh dokter. Hal ini bertujuan untuk memeriksa apakah ada kelainan struktural atau lesi di dalam otak yang dapat menjelaskan gejala sakit kepala pasien. -
Article No. 21227 | 29 Aug 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit kepala sampe kekuduk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan pasien yang datang dengan keluhan sakit kepala hingga ke kuduk, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Kepala (00119)
2. Penjelasan singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00119
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang diakibatkan oleh kerusakan jaringan aktual atau potensial pada kepala.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 0013
Definisi: Keadaan bebas dari rasa sakit atau tidak nyaman di kepala.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 3210
Definisi: Upaya perawat untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit pada kepala.
Dalam memberikan penjelasan ini, saya menggunakan nada akademis dan persona seorang pakar/perawat, sesuai dengan permintaan Anda. -
Article No. 21228 | 29 Aug 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit kepala sampe kekuduk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang mengalami keluhan sakit kepala sampai ke kuduk, berikut adalah beberapa diagnosis keperawatan yang mungkin sesuai, beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. Diagnosis Keperawatan: Nyeri Akut
- SDKI Kode: 00132
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
- SLKI Kode: 00406
- Definisi: Tingkat kenyamanan fisik yang dapat diterima.
- SIKI Kode: 00463
- Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan sensasi nyeri yang dirasakan individu.
2. Diagnosis Keperawatan: Pola Tidur Terganggu
- SDKI Kode: 00198
- Definisi: Gangguan kuantitas dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi normal individu.
- SLKI Kode: 00015
- Definisi: Pola istirahat dan tidur yang sesuai kebutuhan individu.
- SIKI Kode: 00165
- Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur individu.
3. Diagnosis Keperawatan: Kelelahan
- SDKI Kode: 00093
- Definisi: Sensasi terus-menerus dan berkepanjangan akan kurangnya energi untuk menyelesaikan aktivitas sehari-hari.
- SLKI Kode: 00013
- Definisi: Kemampuan individu untuk melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan.
- SIKI Kode: 00025
- Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mengurangi kelelahan yang dirasakan individu.
Catatan: Dalam konteks akademis dan persona sebagai pakar perawat, penting untuk memperhatikan penggunaan bahasa yang formal dan ilmiah, serta menyajikan informasi dengan ringkas dan jelas. -
Article No. 21229 | 29 Aug 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit kepala sampe kekuduk
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan rinci dan terperinci terkait kondisi pasien yang mengalami sakit kepala sampai ke kuduk:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang paling sesuai untuk kondisi pasien dengan keluhan sakit kepala sampai ke kuduk adalah "Nyeri Akut". Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
Pada kondisi ini, pasien mengalami nyeri di bagian kepala sampai kuduk, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti ketegangan otot, stres, atau gangguan pada struktur saraf di area tersebut. Nyeri akut merupakan diagnosa keperawatan yang tepat untuk menggambarkan kondisi pasien dan memandu intervensi keperawatan yang diperlukan.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, luaran/output yang diharapkan adalah:
a. Tingkat Nyeri: Pasien dapat melaporkan penurunan tingkat nyeri kepala sampai ke kuduk.
b. Pengendalian Nyeri: Pasien dapat menunjukkan strategi yang efektif untuk mengendalikan nyeri.
c. Kesejahteraan: Pasien dapat menunjukkan peningkatan kesejahteraan fisik dan psikologis.
Pencapaian luaran ini akan menunjukkan keberhasilan asuhan keperawatan dalam mengelola kondisi nyeri akut yang dialami oleh pasien.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, berikut adalah intervensi keperawatan yang diperlukan:
a. Manajemen Nyeri
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, termasuk lokasi, intensitas, durasi, dan karakteristik nyeri.
- Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri, seperti stres, ketegangan otot, atau gangguan saraf.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, fisioterapis, dll.) untuk menentukan intervensi medis yang tepat.
- Ajarkan pasien teknik manajemen nyeri non-farmakologis, seperti relaksasi, distraksi, atau kompres hangat/dingin.
- Monitoring efektivitas intervensi dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
b. Edukasi Kesehatan
- Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penyebab, gejala, dan penanganan nyeri kepala.
- Ajarkan strategi untuk mengenali faktor pencetus nyeri dan mencegah kekambuhan.
- Dorong pasien untuk aktif terlibat dalam perawatan diri dan pengelolaan nyeri.
c. Dukungan Psikologis
- Tinjau aspek psikologis pasien yang mungkin mempengaruhi persepsi dan respons terhadap nyeri.
- Berikan dukungan emosional dan bantuan dalam mengelola kecemasan atau stres yang terkait dengan nyeri.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan mental jika diperlukan.
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu penurunan tingkat nyeri, peningkatan kemampuan mengendalikan nyeri, dan peningkatan kesejahteraan secara keseluruhan. -
Article No. 21230 | 29 Aug 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit kepala sampe kekuduk
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci berdasarkan kondisi pasien yang anda berikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Berdasarkan keluhan pasien yang datang dengan sakit kepala hingga ke kuduk, maka diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau yang dijelaskan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain).
Karakteristik Definisi:
- Melaporkan rasa sakit
- Ekspresi wajah menunjukkan rasa sakit
- Ketidakmampuan untuk beristirahat/tidur
- Perubahan tanda-tanda vital
Luaran/Output yang Diharapkan SLKI:
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Tingkat Nyeri Terkontrol
Definisi: Kemampuan individu untuk mengontrol pengalaman nyeri pada tingkat yang dapat diterima.
Kriteria Hasil:
- Melaporkan nyeri terkontrol
- Dapat mengenali dan menggunakan teknik pengendalian nyeri yang efektif
- Menunjukkan perilaku yang mengarah pada pengurangan nyeri
- Tanda-tanda vital dalam rentang normal
Intervensi Keperawatan SIKI:
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, berikut intervensi keperawatan yang diperlukan:
1. Manajemen Nyeri
Definisi: Memfasilitasi kemampuan pasien untuk mencapai relief nyeri yang memuaskan dan tingkat kenyamanan yang optimal.
Aktivitas Keperawatan:
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
- Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi nyeri
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian analgesik atau terapi komplementer
- Ajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis (seperti relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin)
- Monitor respons pasien terhadap intervensi dan efektivitas terapi nyeri
- Berikan dukungan emosional dan psikolohis
Penjelasan Rinci:
Diagnosa keperawatan "Nyeri Akut" dipilih karena pasien datang dengan keluhan utama sakit kepala hingga ke kuduk, yang merupakan gejala dari nyeri akut. Dalam mengelola nyeri akut, perawat perlu melakukan pengkajian komprehensif, mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi nyeri, serta mengkolaborasikan pemberian analgesik atau terapi komplementer dengan tenaga kesehatan lain. Selain itu, perawat juga dapat mengajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis, seperti relaksasi, distraksi, dan kompres hangat/dingin, untuk membantu pasien mencapai tingkat kenyamanan yang optimal. Luaran/output yang diharapkan adalah pasien dapat mencapai tingkat nyeri yang terkontrol, ditandai dengan kemampuan pasien dalam mengenali dan menggunakan teknik pengendalian nyeri yang efektif, serta menunjukkan tanda-tanda vital dalam rentang normal. -
Article No. 21231 | 29 Aug 2025
Klinis : Bab hitam, hb 6.1
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu "Bab hitam, Hb 6.1", maka Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
1. Risiko Perdarahan Aktif
Definisi: Keadaan di mana individu memiliki risiko mengalami kehilangan darah yang berlebihan dari sistem tubuh.
Penyebab: Penurunan kadar hemoglobin (Hb 6.1).
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan Asuhan Keperawatan yang komprehensif, diharapkan dapat tercapai luaran/output sebagai berikut:
1. Pemeliharaan Perfusi Jaringan: Sirkulasi darah ke jaringan yang adekuat.
Kriteria Hasil:
a. Tanda-tanda vital dalam rentang normal.
b. Tidak ada tanda-tanda perdarahan aktif.
c. Kadar hemoglobin (Hb) dalam batas normal.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, diperlukan beberapa intervensi keperawatan, antara lain:
1. Pemantauan Tanda-Tanda Vital
a. Pantau tanda-tanda vital secara teratur, seperti tekanan darah, nadi, pernapasan, dan suhu tubuh.
b. Catat dan laporkan adanya perubahan yang signifikan pada tanda-tanda vital.
2. Manajemen Perdarahan
a. Identifikasi sumber perdarahan dan lakukan penghentian perdarahan sesuai prosedur.
b. Berikan cairan dan/atau produk darah sesuai indikasi untuk mempertahankan volume darah.
c. Pantau tanda-tanda perdarahan aktif dan laporkan bila terjadi.
3. Manajemen Anemia
a. Berikan terapi besi sesuai indikasi untuk meningkatkan kadar hemoglobin.
b. Pantau kadar hemoglobin secara berkala.
c. Edukasikan pasien dan keluarga tentang pentingnya menjaga asupan nutrisi yang kaya zat besi.
Penjelasan rinci:
Diagnosa Keperawatan "Risiko Perdarahan Aktif" didasarkan pada kondisi pasien dengan bab hitam dan kadar hemoglobin (Hb) yang rendah, yaitu 6.1. Hal ini menunjukkan adanya risiko perdarahan aktif yang perlu segera ditangani.
Luaran/Output yang diharapkan adalah Pemeliharaan Perfusi Jaringan, di mana pasien diharapkan memiliki tanda-tanda vital dalam rentang normal, tidak ada tanda-tanda perdarahan aktif, serta kadar hemoglobin (Hb) dalam batas normal. Hal ini akan memastikan sirkulasi darah ke jaringan yang adekuat.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan meliputi Pemantauan Tanda-Tanda Vital untuk mendeteksi adanya perubahan yang signifikan, Manajemen Perdarahan untuk menghentikan perdarahan dan mempertahankan volume darah, serta Manajemen Anemia untuk meningkatkan kadar hemoglobin melalui pemberian terapi besi dan edukasi tentang asupan nutrisi yang kaya zat besi.
Dengan implementasi intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan dapat mencapai luaran/output yang diinginkan dan menjamin pemeliharaan perfusi jaringan yang adekuat pada pasien. -
Article No. 21232 | 29 Aug 2025
Klinis : Riwayat cod stg v on hd rutin, hb 7.1, sesak
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi tersebut adalah:
1. Penurunan Volume Cairan Berhubungan dengan Kehilangan Cairan Kronis
Penjelasan:
Pasien memiliki riwayat curah jantung rendah (congestive heart failure/CHF) yang membutuhkan dialisis rutin (hemodialisis). Hal ini dapat menyebabkan penurunan volume cairan dalam tubuh, yang ditandai dengan hemoglobin (Hb) rendah (7,1 g/dL) dan gejala sesak napas. Diagnosa ini menggambarkan kondisi kekurangan cairan yang dialami pasien.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Keseimbangan Cairan
Penjelasan:
Setelah mendapatkan asuhan keperawatan yang tepat, diharapkan pasien dapat mencapai keseimbangan cairan yang optimal. Hal ini ditandai dengan peningkatan kadar Hb, pengurangan gejala sesak napas, dan kemampuan pasien untuk mempertahankan volume cairan yang sesuai.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Cairan
Penjelasan:
Intervensi ini bertujuan untuk mengatur dan memantau asupan dan pengeluaran cairan pasien. Tindakan yang dapat dilakukan antara lain:
a. Mengukur dan mencatat intake dan output cairan secara akurat.
b. Mengatur pemberian cairan intravena atau oral sesuai kebutuhan pasien.
c. Memantau tanda-tanda dehidrasi atau kelebihan cairan.
d. Mengkaji berat badan dan edema sebagai indikator keseimbangan cairan.
2. Terapi Penggantian Renal
Penjelasan:
Karena pasien membutuhkan dialisis rutin (hemodialisis), intervensi ini bertujuan untuk membantu mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit. Tindakan yang dapat dilakukan antara lain:
a. Menyiapkan dan memantau pasien selama prosedur dialisis.
b. Mengkaji respon pasien terhadap dialisis dan mengambil tindakan yang sesuai.
c. Mengkaji status cairan dan elektrolit pasien sebelum dan setelah dialisis.
d. Mengatur pemberian cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan.
3. Manajemen Gejala
Penjelasan:
Intervensi ini bertujuan untuk mengelola gejala sesak napas yang dialami oleh pasien. Tindakan yang dapat dilakukan antara lain:
a. Memantau tanda-tanda vital, seperti frekuensi napas dan saturasi oksigen.
b. Mengatur posisi pasien yang nyaman untuk mengurangi sesak napas.
c. Memberikan oksigen sesuai kebutuhan pasien.
d. Mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi sesak napas, seperti aktivitas dan lingkungan.
Dengan penerapan diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang tepat, diharapkan pasien dapat mencapai keseimbangan cairan yang optimal dan mengatasi gejala sesak napas yang dialami.