Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 11509 | 26 Jan 2025
Klinis : penurunan kesadaran, pasien cenderung tidur, sesak nafas, batuk disertai dahak sulit keluar, nafsu makan menurun 4 hari ini
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari standar SDKI-SLKI-SIKI Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Penjelasan: Kondisi di mana terdapat hambatan dalam membersihkan sekresi atau obstruksi jalan napas, sehingga pasien mengalami kesulitan dalam bernafas.
2. Penurunan Cardiac Output
Penjelasan: Kondisi di mana terjadi penurunan volume darah yang dipompa oleh jantung, yang dapat mengakibatkan penurunan suplai oksigen ke jaringan tubuh.
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Penjelasan: Kondisi di mana asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh lebih rendah dari kebutuhan tubuh, sehingga dapat menyebabkan penurunan berat badan dan malnutrisi.
4. Perubahan Proses Tidur
Penjelasan: Kondisi di mana terjadi perubahan pola tidur-bangun yang normal, seperti kesulitan untuk memulai atau mempertahankan tidur, serta kualitas tidur yang buruk.
Penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
SDKI merupakan standar yang digunakan untuk menentukan diagnosis keperawatan berdasarkan respons pasien terhadap masalah kesehatan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
SLKI merupakan standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
SIKI merupakan standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Sebagai seorang perawat, saya akan menggunakan standar SDKI-SLKI-SIKI untuk mengembangkan rencana asuhan keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan keamanan perawatan. -
Article No. 11510 | 26 Jan 2025
Klinis : pasien berusia 55 tahun datang dengan keluhan tidak selera makan dan mual
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang Anda sampaikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Penjelasan:
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Gejala dan Tanda: Tidak selera makan, mual, penurunan berat badan.
- Faktor Risiko: Penyakit kronis, perubahan fisiologis, psikologis, ekonomi, dan budaya.
2. Mual
Penjelasan:
- Definisi: Perasaan tidak nyaman yang mengarah pada keinginan untuk muntah.
- Gejala dan Tanda: Rasa tidak nyaman pada perut, rasa ingin muntah.
- Faktor Risiko: Obat-obatan, infeksi, gangguan gastrointestinal, dan perubahan psikologis.
Standar Asuhan Keperawatan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
Dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, uraian di atas menyajikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Semoga informasi ini bermanfaat. -
Article No. 11511 | 26 Jan 2025
Klinis : keluhan sesak nafas sejak semalam, demam (+) sejak kemarin pagi, batuk (+)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif berhubungan dengan Proses Penyakit.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Pola Napas Tidak Efektif adalah ketidakmampuan untuk mempertahankan pola pernapasan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigen.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pola Napas Efektif: Kemampuan mempertahankan pola pernapasan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigen.
2. Bebas Gejala Pernapasan: Bebas dari gejala-gejala gangguan pernapasan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas
2. Terapi Oksigen
3. Pemantauan Tanda-Tanda Vital
Penjelasan Singkat:
Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, pasien mengalami sesak napas, demam, dan batuk. Hal ini menunjukkan adanya gangguan pada pola napas, yang dapat disebabkan oleh proses penyakit tertentu. Diagnosis keperawatan yang sesuai adalah Pola Napas Tidak Efektif. Tujuan keperawatan adalah mempertahankan pola napas yang efektif dan bebas dari gejala pernapasan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen jalan napas, terapi oksigen, dan pemantauan tanda-tanda vital untuk memastikan status pernapasan pasien. -
Article No. 11512 | 26 Jan 2025
Klinis : pasien mengeluh sulit tidur, mengeluh sering terjaga, mengeluh tidak puas tidur
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan rinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi pasien yang mengeluh sulit tidur, sering terjaga, dan tidak puas tidur.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien tersebut adalah "Gangguan Pola Tidur". Gangguan Pola Tidur didefinisikan sebagai perubahan dalam kualitas dan/atau kuantitas tidur yang menyebabkan ketidaknyamanan dan disfungsi. Hal ini dicirikan oleh pasien mengeluh sulit tidur, sering terjaga, dan tidak puas dengan kualitas tidurnya.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Istirahat yang adekuat: Pasien mampu tidur dengan nyenyak selama 6-8 jam per malam tanpa terbangun.
2. Kebutuhan tidur terpenuhi: Pasien merasa segar dan puas setelah istirahat tidur.
3. Kualitas tidur membaik: Pasien melaporkan perbaikan dalam kualitas tidurnya.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Tidur
- Identifikasi faktor-faktor yang mengganggu tidur, seperti stres, kecemasan, atau lingkungan yang tidak nyaman.
- Ajarkan teknik relaksasi, seperti teknik pernapasan dalam, visualisasi, atau terapi musik untuk membantu pasien tertidur.
- Atur lingkungan kamar tidur yang nyaman, dengan pencahayaan, suhu, dan kebisingan yang tepat.
- Anjurkan pasien untuk menerapkan rutinitas tidur yang konsisten, seperti waktu tidur dan bangun yang teratur.
2. Edukasi Kesehatan
- Berikan edukasi kepada pasien mengenai pola tidur yang sehat, termasuk durasi tidur yang cukup dan higiene tidur yang baik.
- Ajarkan pasien mengenai strategi untuk mengatasi kesulitan tidur, seperti menghindari stimulan sebelum tidur dan melakukan aktivitas yang menenangkan.
- Diskusikan dengan pasien mengenai dampak buruk dari kualitas tidur yang buruk, seperti penurunan fungsi kognitif, suasana hati, dan produktivitas.
3. Kolaborasi
- Lakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter, ahli gizi, atau terapis, jika diperlukan untuk mengatasi masalah tidur yang kompleks.
- Berkoordinasi dengan tenaga kesehatan lain untuk memberikan terapi tambahan, seperti obat-obatan atau terapi perilaku, jika diperlukan.
Dengan menerapkan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output yang diharapkan, yaitu istirahat yang adekuat, kebutuhan tidur yang terpenuhi, dan perbaikan kualitas tidur secara keseluruhan. -
Article No. 11513 | 26 Jan 2025
Klinis : pasien mengeluh sulit tidur, mengeluh sering terjaga, mengeluh tidak puas tidur
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pola Tidur
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Pola Tidur didefinisikan sebagai pengalaman subjektif individu yang mengalami kesulitan untuk memulai, mempertahankan, atau mendapatkan kualitas tidur yang memuaskan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan pada pasien dengan Gangguan Pola Tidur adalah:
- Pasien dapat mempertahankan pola tidur yang adekuat
- Pasien dapat melaporkan peningkatan kualitas tidur
- Pasien dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi pola tidurnya
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan pada pasien dengan Gangguan Pola Tidur meliputi:
- Manajemen Tidur: melakukan edukasi tentang teknik relaksasi, menghindari stimulan, dan menjaga lingkungan tidur yang nyaman
- Terapi Kognitif-Perilaku: membantu pasien mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan perilaku yang mengganggu tidur
- Terapi Farmakologis: pemberian obat-obatan tidur, jika diperlukan, dengan pengawasan tenaga kesehatan
Dengan pendekatan berbasis standar SDKI-SLKI-SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk mengatasi Gangguan Pola Tidur pada pasien. -
Article No. 11465 | 25 Jan 2025
Klinis : nausea
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah informasi yang Anda minta:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R11.0
- Deskripsi: Nausea
Nausea adalah sensasi tidak nyaman di perut yang dapat menyebabkan keinginan untuk muntah. Ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis, seperti infeksi, obat-obatan, atau kondisi gastrointestinal lainnya. Kode ICD-10 R11.0 digunakan untuk mengidentifikasi nausea sebagai diagnosis utama atau penyerta.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM spesifik untuk nausea
- Deskripsi: Tidak ada prosedur atau tindakan medis spesifik yang dikaitkan dengan nausea. Penanganan nausea umumnya dilakukan melalui pengobatan simptomatik, seperti pemberian antiemetik atau pengaturan pola makan.
Dalam praktik klinis, penanganan nausea akan disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Evaluasi dan pemeriksaan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk mengidentifikasi kondisi yang menyebabkan nausea dan menentukan tatalaksana yang tepat. -
Article No. 11466 | 25 Jan 2025
Klinis : nausea
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi nausea.
Diagnosa Keperawatan:
Nausea
Definisi:
Pengalaman subyektif ketidaknyamanan yang dirasakan di bagian belakang tenggorokan dan/atau epigastrium yang mengarah pada keinginan untuk muntah.
Penyebab (Etiologi):
1. Obat-obatan
2. Radiasi
3. Iritasi saluran pencernaan
4. Perubahan kimiawi dalam tubuh
5. Stres psikologis
6. Gastritis
7. Kehamilan
Gejala dan Tanda:
1. Perasaan tidak nyaman di bagian belakang tenggorokan dan/atau epigastrium
2. Keinginan untuk muntah
3. Hipersalivasi
4. Pucat
5. Berkeringat
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
1. Kontrol Nausea
2. Kenyamanan Gastrointestinal
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
1. Manajemen Nausea
2. Terapi Relaksasi
3. Terapi Komplementer
Dengan pemahaman yang komprehensif tentang diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang sesuai, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang efektif dan holistik bagi pasien yang mengalami nausea. -
Article No. 11467 | 25 Jan 2025
Klinis : Seorang Laki-laki, usia 48 tahun, diantar oleh keluarganya ke IGD setelah mengeluh nyeri dada sejak 2 jam yang lalu. Saat dilakukan pengkajian, keluhan nyeri dada klien terus bertambah, tampak pucat dan berkeringat, SpO2: 82% dan tiba-tiba klien tidak sadarkan diri.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi klien yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Perfusi Jaringan Kardiovaskular Akut
Definisi: Penurunan sirkulasi darah ke jaringan jantung yang dapat mengancam kehidupan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Penyebab: Oklusi arteri koroner, kerusakan miokard, diseksi aorta, emboli paru.
- Gejala dan Tanda: Nyeri dada, dispnea, fatigue, penurunan tekanan darah, gangguan irama jantung, perubahan kulit (pucat, dingin, berkeringat).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Perfusi jaringan jantung membaik, tekanan darah stabil, irama jantung normal, saturasi oksigen meningkat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Monitoring tanda-tanda vital, memonitor EKG, pemberian oksigen, pemberian obat-obatan, edukasi tentang penyakit jantung.
Penjelasan Singkat:
Kondisi klien dengan nyeri dada yang terus bertambah, pucat, berkeringat, penurunan saturasi oksigen, dan tiba-tiba tidak sadarkan diri mengarah pada diagnosis gangguan perfusi jaringan kardiovaskular akut. Hal ini mengindikasikan adanya gangguan aliran darah ke jantung, yang dapat disebabkan oleh oklusi arteri koroner, kerusakan miokard, atau kondisi lain yang mengancam nyawa. Intervensi keperawatan yang dibutuhkan adalah pemantauan tanda-tanda vital, monitoring EKG, pemberian oksigen, dan pemberian obat-obatan sesuai indikasi, serta edukasi tentang penyakit jantung. -
Article No. 11468 | 25 Jan 2025
Klinis : Seorang Laki-laki, usia 48 tahun, diantar oleh keluarganya ke IGD setelah mengeluh nyeri dada sejak 2 jam yang lalu. Saat dilakukan pengkajian, keluhan nyeri dada klien terus bertambah, tampak pucat dan berkeringat, SpO2: 82% dan tiba-tiba klien tidak sadarkan diri.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Gangguan Perfusi Jaringan Kardiak (00029)
Definisi: Aliran darah ke jantung yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik jaringan jantung.
Tanda dan Gejala:
- Nyeri dada
- Pucat
- Berkeringat
- Penurunan saturasi oksigen (SpO2 82%)
- Ketidaksadaran
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Hemodinamik Stabil (0802)
- Tanda-tanda vital dalam batas normal
- Tidak ada tanda-tanda gagal jantung
- Tidak ada tanda-tanda syok
2. Status Oksigenasi Adekuat (0402)
- Saturasi oksigen (SpO2) dalam batas normal
- Tidak ada tanda-tanda distres pernapasan
3. Pemulihan Kesadaran (0913)
- Klien sadar penuh dan responsif
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Nyeri Akut (1400)
- Identifikasi karakteristik nyeri
- Berikan analgetik sesuai instruksi dokter
- Lakukan manajemen non-farmakologis (posisi nyaman, kompres hangat/dingin)
2. Pemantauan Hemodinamik (4066)
- Periksa tanda-tanda vital secara teratur
- Pantau intake dan output cairan
- Pantau hasil tes laboratorium terkait
3. Manajemen Oksigen (3302)
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- Pantau saturasi oksigen (SpO2) secara kontinyu
- Fasilitasi ventilasi dan pernapasan yang efektif
4. Penanganan Kegawatdaruratan (6200)
- Lakukan langkah-langkah resusitasi jantung-paru jika diperlukan
- Pantau tanda-tanda vital dan status kesadaran secara ketat
- Koordinasikan dengan tim medis untuk penanganan lebih lanjut
Penjelasan Rinci:
Diagnosa Keperawatan SDKI "Gangguan Perfusi Jaringan Kardiak" dipilih karena klien menunjukkan gejala-gejala yang berhubungan dengan adanya gangguan aliran darah ke jantung, seperti nyeri dada, pucat, berkeringat, dan penurunan saturasi oksigen. Kondisi ini dapat disebabkan oleh adanya gangguan pada fungsi jantung atau pembuluh darah yang menyuplai oksigen ke otot jantung.
Luaran/Output yang diharapkan (SLKI) mencakup tiga area utama, yaitu:
1. Hemodinamik Stabil, yang menunjukkan kondisi jantung dan sistem peredaran darah dalam batas normal.
2. Status Oksigenasi Adekuat, yang menunjukkan kemampuan sistem pernapasan untuk mempertahankan oksigenasi yang cukup.
3. Pemulihan Kesadaran, yang menunjukkan pemulihan fungsi otak setelah episode penurunan kesadaran.
Intervensi Keperawatan (SIKI) yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran tersebut meliputi:
1. Manajemen Nyeri Akut, untuk mengatasi keluhan nyeri dada yang dirasakan klien.
2. Pemantauan Hemodinamik, untuk memantau kondisi jantung dan peredaran darah secara ketat.
3. Manajemen Oksigen, untuk memastikan oksigenasi yang adekuat dan mencegah komplikasi pernapasan.
4. Penanganan Kegawatdaruratan, untuk memberikan tindakan resusitasi dan stabilisasi kondisi klien yang sedang mengalami penurunan kesadaran.
Seluruh intervensi ini bertujuan untuk menstabilkan kondisi klien, mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan, serta memulihkan kesadaran klien, sehingga dapat mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 11469 | 25 Jan 2025
Klinis : pasien mengeluhkan sering buang air kecil sehingga balutan luka lebih sering terkena air
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan bahasa yang akademis dan menggunakan persona sebagai pakar perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang mengeluhkan sering buang air kecil sehingga balutan luka lebih sering terkena air:
Diagnosa Keperawatan:
Inkompetensi Sfingter Urinarius
Penjelasan:
Inkompetensi Sfingter Urinarius adalah diagnosa keperawatan yang menggambarkan ketidakmampuan individu untuk mengendalikan pengeluaran urin secara sukarela. Kondisi ini dapat menyebabkan sering berkemih dan inkontinensia urin, yang dapat berdampak pada perawatan luka.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Dalam SDKI, Inkompetensi Sfingter Urinarius didefinisikan sebagai "Ketidakmampuan individu untuk mengendalikan pengeluaran urin secara sukarela yang disebabkan oleh kerusakan pada sistem kontrol urinasi."
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran keperawatan yang terkait dengan diagnosa ini adalah Kontrol Eliminasi Urin, yang menggambarkan kemampuan individu untuk mengatur pengeluaran urin secara teratur dan terkendali.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Inkompetensi Sfingter Urinarius antara lain Manajemen Inkontinensia, Terapi Bladder Training, serta Perawatan Kateter Urin.
Tujuan utama dari intervensi ini adalah untuk memulihkan kontrol sfingter urinarius, mengurangi frekuensi berkemih, dan mencegah terkontaminasinya luka oleh urin, sehingga dapat mendukung penyembuhan luka yang optimal.