Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 11586 | 28 Jan 2025
Klinis : Px mengatakan nyeri perut kanan atas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses patologis pada area perut kanan atas.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Nyeri akut berhubungan dengan proses patologis pada area perut kanan atas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa keperawatan ini adalah pasien dapat melaporkan penurunan tingkat nyeri, pasien dapat mendemonstrasikan teknik manajemen nyeri yang efektif, dan pasien dapat mempertahankan aktivitas sehari-hari sesuai toleransi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan antara lain: pengkajian komprehensif nyeri, manajemen nyeri (farmakologi dan non-farmakologi), edukasi tentang nyeri dan manajemen nyeri, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan nyeri.
Sebagai perawat, saya akan melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, menginformasikan pasien tentang proses pengkajian dan rencana penanganan, serta melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan terkait intervensi yang akan diberikan. Tujuan utamanya adalah mencapai penurunan tingkat nyeri dan peningkatan kemampuan pasien dalam mengelola nyerinya. -
Article No. 11587 | 28 Jan 2025
Klinis : Px mengatakan nyeri perut kanan atas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, yaitu pasien mengeluhkan nyeri perut bagian kanan atas, maka diagnosis keperawatan yang sesuai dengan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) adalah:
Diagnosis Keperawatan: Nyeri akut
Definisi:
Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain).
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah tersebut.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Hasil yang diharapkan dari penanganan nyeri akut adalah pasien dapat melaporkan nyeri terkontrol, aktivitas sehari-hari dapat dilakukan, dan tidak terjadi komplikasi.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri akut antara lain pemberian analgesik, terapi relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin, dan edukasi tentang manajemen nyeri.
Tone: Akademis
Persona: Pakar/Perawat -
Article No. 11588 | 28 Jan 2025
Klinis : Px mengatakan nyeri perut kanan atas
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, terima kasih atas permintaan Anda. Berdasarkan kondisi yang Anda jelaskan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R10.1
- Deskripsi: Nyeri perut, bagian atas
Penjelasan:
- Kode ICD-10 R10.1 digunakan untuk menggambarkan nyeri perut yang dirasakan pada bagian atas abdomen, sesuai dengan keluhan pasien.
- Pasien mengeluh nyeri pada kuadran kanan atas abdomen, yang dapat menunjukkan kemungkinan kondisi terkait organ-organ di area tersebut, seperti kandung empedu, hati, atau pankreatitis.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode prosedur spesifik
- Deskripsi: Tidak ada prosedur atau tindakan medis yang dapat diidentifikasi dari informasi yang diberikan. Evaluasi klinis lebih lanjut diperlukan untuk menentukan tindakan yang sesuai.
Penjelasan:
- Berdasarkan informasi yang diberikan, tidak ada tindakan atau prosedur medis yang dapat diidentifikasi secara spesifik.
- Evaluasi lebih lanjut oleh dokter, seperti pemeriksaan fisik, anamnesis, dan pemeriksaan penunjang (jika diperlukan), akan diperlukan untuk menentukan diagnosis yang tepat dan rencana tatalaksana yang sesuai. -
Article No. 11589 | 28 Jan 2025
Klinis : Px mengatakan nyeri perut kanan atas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang mengatakan nyeri perut kanan atas, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat menggunakan SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri akut (00132)
Definisi:
Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah-istilah tersebut (NANDA-I, 2018).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat Nyeri (1605)
2. Kontrol Nyeri (1605)
3. Status Fungsional (0303)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri (1400)
2. Terapi Modalitas Nyeri (1450)
3. Edukasi Manajemen Nyeri (5240)
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan "Nyeri akut" dipilih karena pasien mengeluhkan nyeri di perut kanan atas, yang merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan. Luaran keperawatan yang dapat dicapai adalah penurunan tingkat nyeri, peningkatan kontrol nyeri, dan mempertahankan status fungsional pasien. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, terapi modalitas nyeri, dan edukasi manajemen nyeri untuk membantu pasien mengatasi nyeri yang dirasakan. -
Article No. 11590 | 28 Jan 2025
Klinis : Px mengatakan nyeri perut kanan bagian atas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses patologis terkait pada Px
Penjelasan:
- Berdasarkan keluhan Px mengatakan nyeri perut kanan bagian atas, maka dapat diidentifikasi adanya kondisi nyeri akut yang dialami oleh Px.
- Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut (SDKI, 2017).
- Kondisi ini berhubungan dengan proses patologis yang terjadi pada Px, misalnya radang atau gangguan pada organ-organ di dalam abdomen kanan atas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Penurunan tingkat nyeri
- Peningkatan kemampuan mengatasi nyeri
- Pemulihan fungsi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen nyeri
- Terapi modalitas nyeri
- Edukasi pengelolaan nyeri
Persona: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan membantu Px dalam mengelola nyeri akut yang dialaminya. Saya akan melakukan pengkajian lebih lanjut untuk mengidentifikasi penyebab nyeri, kemudian merencanakan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mengatasi nyeri Px, serta memberikan edukasi mengenai pengelolaan nyeri yang efektif. Tujuan utamanya adalah untuk menurunkan tingkat nyeri, meningkatkan kemampuan Px dalam mengatasi nyeri, dan memulihkan fungsi yang terganggu akibat nyeri tersebut. -
Article No. 11591 | 28 Jan 2025
Klinis : Px mengatakan nyeri perut kanan bagian atas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan nada akademis dan sebagai seorang pakar keperawatan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi Px yang mengeluhkan nyeri perut kanan bagian atas:
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat Nyeri Terkontrol
2. Kenyamanan Terpenuhi
3. Pemulihan Kondisi Fisik Membaik
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri
2. Terapi Farmakologis
3. Terapi Komplementer
4. Edukasi Manajemen Nyeri
Penjelasan singkat:
Px mengeluhkan nyeri perut kanan bagian atas, yang merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan atau potensi kerusakan jaringan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, pemberian terapi farmakologis, terapi komplementer, serta edukasi manajemen nyeri. Tujuan luaran keperawatan yang diharapkan adalah tingkat nyeri terkontrol, kenyamanan Px terpenuhi, serta pemulihan kondisi fisik Px membaik. -
Article No. 11592 | 28 Jan 2025
Klinis : Px mengatakan nyeri perut kanan bagian atas
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi Px yang mengeluhkan nyeri perut kanan bagian atas.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan keluhan Px, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Nyeri Akut" (SDKI). Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah kerusakan. Nyeri akut pada perut kanan bagian atas dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti kolecistitis, pankreatitis, atau kondisi lain yang mempengaruhi organ-organ di daerah tersebut.
Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
1. Pasien dapat melaporkan penurunan intensitas nyeri.
2. Pasien dapat mengenali faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri.
3. Pasien dapat menerapkan manajemen nyeri yang efektif.
4. Pasien dapat mempertahankan aktivitas sehari-hari sesuai kemampuan.
5. Pasien dapat menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan (SIKI):
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor presipitasi/pencetus nyeri.
2. Berikan analgesik sesuai dengan resep dokter untuk mengurangi nyeri.
3. Ajarkan pasien teknik-teknik manajemen nyeri non-farmakologis, seperti relaksasi, distraksi, dan kompres hangat/dingin.
4. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain (dokter, ahli gizi, fisioterapis, dll.) untuk menentukan etiologi nyeri dan penanganan yang tepat.
5. Pantau tanda-tanda vital pasien secara berkala untuk memastikan kondisi yang stabil.
6. Berikan dukungan emosional dan informasi yang dibutuhkan pasien untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengelola nyeri.
7. Libatkan keluarga dalam proses perawatan dan edukasi mengenai manajemen nyeri.
8. Evaluasi efektivitas intervensi yang diberikan dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
Dengan menerapkan diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang sesuai, diharapkan pasien dapat mengalami penurunan intensitas nyeri, meningkatkan kemampuan dalam mengelola nyeri, dan mempertahankan aktivitas sehari-hari dengan lebih baik. -
Article No. 11593 | 28 Jan 2025
Klinis : Nyeri perut kanan bagian atas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi nyeri perut kanan bagian atas.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri akut (00132)
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
Luaran yang diharapkan dari diagnosis nyeri akut adalah pasien dapat melaporkan penurunan intensitas nyeri, pasien dapat mengenali dan menggunakan teknik pengelolaan nyeri yang efektif, dan pasien dapat mendemonstrasikan perilaku yang mendukung pengelolaan nyeri.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
Intervensi keperawatan untuk nyeri akut meliputi pengkajian nyeri, manajemen nyeri farmakologis, manajemen nyeri nonfarmakologis, dan edukasi tentang nyeri. Tujuannya adalah untuk menurunkan intensitas nyeri, meningkatkan kemampuan pasien dalam mengelola nyeri, dan mencegah komplikasi yang dapat timbul akibat nyeri.
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan pengkajian yang komprehensif untuk mengetahui karakteristik nyeri yang dialami pasien, seperti lokasi, intensitas, kualitas, durasi, dan faktor yang mempengaruhi. Selanjutnya, saya akan menyusun rencana asuhan keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien, termasuk pemberian intervensi farmakologis dan nonfarmakologis untuk mengelola nyeri serta memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga. -
Article No. 11594 | 28 Jan 2025
Klinis : Anak "D" didiagnosis thalasemia sejak usia 2 tahun, wajah nampak pucat, kulit kehitaman. Klien nampak lemah dan terlihat kurus, BB: 9 kg Hasil pemeriksan laboratorium Hb: 6,2 mg%. Mendapatkan therapi transfusi darah PRC Gol. AB 2 kantong dan Nacl 0.9% 1 kolf = 2:1 Pertanyaan: a. Tegakkan diagnosis keperawatan pada anak sesuai kasus? b. Iintervensi keperawatan apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah keperawatan utama pada kasus tersebut? c. Tuliskan SOP tindakan pemberian transfusi pada anak dan praktikan saat bimbingan laboratorium?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: a. Tegakkan diagnosis keperawatan pada anak sesuai kasus:
Berdasarkan data yang diberikan, diagnosis keperawatan yang dapat ditegakkan pada anak "D" adalah:
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan anemia sekunder thalasemia ditandai dengan adanya kelelahan, lemah, dan penurunan berat badan.
2. Integritas kulit terganggu berhubungan dengan anemia sekunder thalasemia ditandai dengan kulit yang pucat dan kehitaman.
b. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah keperawatan utama pada kasus tersebut:
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan anemia sekunder thalasemia:
- Kaji tingkat aktivitas dan toleransi klien terhadap aktivitas
- Bantu klien dalam melakukan aktivitas sehari-hari sesuai kemampuan
- Anjurkan klien untuk beristirahat yang cukup
- Ajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi kelelahan
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk pemberian terapi transfusi darah dan perawatan thalasemia
2. Integritas kulit terganggu berhubungan dengan anemia sekunder thalasemia:
- Kaji kondisi kulit secara berkala
- Lakukan perawatan kulit dengan lembut dan hindari gesekan
- Berikan pelembab kulit untuk menjaga kelembaban
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk pemberian terapi transfusi darah dan perawatan thalasemia
c. SOP tindakan pemberian transfusi pada anak dan praktikan saat bimbingan laboratorium:
SOP Pemberian Transfusi Darah pada Anak:
1. Persiapan sebelum transfusi:
- Identifikasi klien dengan benar
- Periksa tanda-tanda vital
- Pastikan golongan darah dan cross match sesuai
- Persiapkan cairan infus dan alat transfusi
2. Pelaksanaan transfusi:
- Pasang infus dan hidupkan tetes infus
- Buka klem dan pastikan cairan infus mengalir dengan baik
- Pantau tanda-tanda vital selama transfusi
- Jika ada reaksi, hentikan transfusi dan lakukan tindakan pertolongan pertama
3. Monitoring setelah transfusi:
- Pantau tanda-tanda vital selama 1 jam pertama
- Catat jumlah darah yang diberikan dan reaksi yang terjadi
- Berikan edukasi kepada keluarga terkait transfusi darah
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Klien menunjukkan peningkatan toleransi aktivitas yang ditandai dengan peningkatan energi dan tidak mudah lelah.
2. Integritas kulit klien membaik yang ditandai dengan berkurangnya pucat dan kehitaman pada kulit.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen aktivitas
2. Perawatan kulit
3. Kolaborasi pemberian terapi transfusi darah
4. Edukasi manajemen thalasemia
Penjelasan rinci:
Diagnosis keperawatan, intervensi, dan luaran yang diharapkan pada kasus anak "D" dengan thalasemia ini bertujuan untuk mengatasi masalah intoleransi aktivitas dan integritas kulit terganggu yang dialami akibat anemia sekunder thalasemia. Perawat berperan penting dalam membantu klien beradaptasi dengan kondisinya, menjaga kebersihan dan kelembaban kulit, serta berkolaborasi dengan tim kesehatan lain dalam pemberian terapi transfusi darah. Edukasi kepada keluarga juga diperlukan agar mereka dapat memahami dan mendukung perawatan thalasemia pada anak. -
Article No. 11595 | 28 Jan 2025
Klinis : Anak "D" didiagnosis thalasemia sejak usia 2 tahun, wajah nampak pucat, kulit kehitaman. Klien nampak lemah dan terlihat kurus, BB: 9 kg Hasil pemeriksan laboratorium Hb: 6,2 mg%. Mendapatkan therapi transfusi darah PRC Gol. AB 2 kantong dan Nacl 0.9% 1 kolf = 2:1 Pertanyaan: a. Tegakkan diagnosis keperawatan pada anak sesuai kasus? b. Iintervensi keperawatan apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah keperawatan utama pada kasus tersebut? c. Tuliskan SOP tindakan pemberian transfusi pada anak dan praktikan saat bimbingan laboratorium?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Nak. Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan jawaban atas pertanyaan Anda dengan penuh tanggung jawab dan berdasarkan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
a. Diagnosis Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan penurunan Hb pada anak dengan thalassemia.
Penjelasan: Anak "D" mengalami penurunan Hb yang menyebabkan gangguan toleransi aktivitas, ditandai dengan tampak lemah dan kurus.
b. Intervensi Keperawatan:
1. Manajemen Energi
- Monitor tanda-tanda vital dan keluhan anak selama aktivitas
- Bantu anak dalam melakukan aktivitas sehari-hari sesuai kemampuannya
- Anjurkan istirahat yang cukup
2. Peningkatan Perfusi Jaringan
- Monitor kadar Hb dan transfusi darah sesuai indikasi
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi transfusi darah PRC
- Observasi tanda-tanda vital dan reaksi anak selama transfusi
3. Manajemen Nutrisi
- Kaji status nutrisi anak
- Berikan makanan bergizi dan kalori tinggi sesuai kebutuhan anak
- Konseling gizi untuk meningkatkan asupan nutrisi anak
c. SOP Pemberian Transfusi Darah pada Anak:
1. Persiapan
- Verifikasi identitas anak dan riwayat alergi
- Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
- Koordinasi dengan dokter dan laboratorium
2. Pelaksanaan
- Lakukan pungsi vena dan pasang akses intravena
- Berikan cairan NaCl 0,9% sebagai pembuka vena
- Mulai transfusi darah PRC sesuai dosis dan kecepatan yang diresepkan
- Pantau tanda-tanda vital dan reaksi anak selama transfusi
3. Evaluasi
- Evaluasi respon anak selama dan setelah transfusi
- Catat jumlah darah yang diberikan dan tanda-tanda vital
- Dokumentasikan tindakan dan hasil pengamatan
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami diagnosis keperawatan, intervensi, dan SOP pemberian transfusi pada anak dengan thalassemia. Jangan ragu untuk bertanya jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut.