Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 11980 | 06 Feb 2025
Klinis : Seorang wanita, Ny. S, 27 tahun, datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut bawah yang semakin memberat sejak 4 hari terakhir. Nyeri dirasakan konstan, tumpul, dan menyebar ke punggung bawah serta kedua paha. Pasien juga mengeluhkan keputihan berwarna kuning kehijauan dengan bau tidak sedap, serta demam yang tidak kunjung turun sejak 3 hari terakhir. Dari anamnesis, diketahui bahwa Ny. S sudah menikah selama 3 tahun dan belum memiliki anak. la mengaku sering mengalami dispareunia dan haidnya tidak teratur. Siklus terakhir haidnya terjadi 6 minggu yang lalu. Pasien memiliki riwayat abortus 8 bulan yang lalu dan menjalani kuretase di klinik swasta dengan prosedur yang tidak jelas. Ia juga mengaku pernah mengalami ISK berulang. Hasil pemeriksaan fisik terdapat nyeri tekan di regio hipogastrium, turgor kulit sedikit menurun, Pemeriksaan dalam: Nyeri goyang pada serviks (cervical motion tenderness), nyeri tekan pada kedua adneksa, keputihan purulen keluar dari kanalis servikalis. TTV TD 100/70 mmHg, Nadi 110x/menit, RR 24x/menit, Suhu 38,9°C. Hasil laboratorium Hb: 11,2 g/dL., Leukosit: 15.500/mm², CRP: meningkat, HCG: negative, Urinalisis: Leukosit positif (+), nitrit positif (+). urutan diagnosa nyeri akut dan hipertermia pada kasus tersebut
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dipaparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang dapat diberikan:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Nyeri Akut berhubungan dengan proses penyakit (infeksi pelvis) yang ditandai dengan keluhan nyeri perut bawah yang memberat, nyeri menyebar ke punggung dan paha.
2. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit (infeksi pelvis) yang ditandai dengan demam yang tidak kunjung turun.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Nyeri Akut
- Pasien melaporkan intensitas nyeri berkurang
- Pasien dapat beradaptasi dengan nyeri yang dialami
- Pasien mendemonstrasikan teknik penanganan nyeri yang efektif
2. Hipertermia
- Suhu tubuh pasien dalam batas normal
- Pasien menunjukkan tanda-tanda penurunan demam
- Pasien tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi yang berkelanjutan
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Nyeri Akut
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif (lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas, faktor pencetus, dan gejala yang menyertai)
- Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian analgesik yang sesuai
- Ajarkan pasien teknik manajemen nyeri non-farmakologis (misalnya relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin)
- Anjurkan pasien untuk beristirahat dan menghindari aktivitas yang dapat memperburuk nyeri
- Monitor tanda-tanda vital dan respons pasien terhadap intervensi
2. Hipertermia
- Lakukan pengkajian tanda-tanda infeksi secara menyeluruh (suhu tubuh, tanda-tanda peradangan, hasil pemeriksaan laboratorium)
- Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian terapi antibiotik yang sesuai
- Berikan kompres hangat/dingin untuk menurunkan suhu tubuh
- Anjurkan pasien untuk banyak minum air putih dan cukup istirahat
- Monitor tanda-tanda vital dan respons pasien terhadap intervensi
Penjelasan yang rinci:
Diagnosa keperawatan Nyeri Akut dan Hipertermia didasarkan pada gejala-gejala yang dialami oleh pasien, yaitu nyeri perut bawah yang memberat, nyeri menyebar ke punggung dan paha, serta demam yang tidak kunjung turun. Kondisi ini mengarah pada adanya proses infeksi di area pelvis yang dapat menyebabkan komplikasi yang serius jika tidak segera ditangani.
Luaran yang diharapkan meliputi penurunan intensitas nyeri, kemampuan pasien beradaptasi dengan nyeri, dan penggunaan teknik penanganan nyeri yang efektif. Untuk hipertermia, luaran yang diharapkan adalah suhu tubuh pasien dalam batas normal, penurunan tanda-tanda infeksi, dan tidak ditemukannya tanda-tanda infeksi yang berkelanjutan.
Intervensi keperawatan yang diperlukan mencakup pengkajian yang komprehensif, kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian terapi farmakologis, edukasi dan pendampingan pasien dalam melakukan manajemen nyeri non-farmakologis, serta pemantauan tanda-tanda vital dan respons pasien terhadap intervensi yang diberikan. Tujuannya adalah membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan dan mencegah komplikasi yang lebih buruk. -
Article No. 11981 | 06 Feb 2025
Klinis : Kasus 3 Kasus Intergument Seorang pria berusia 68 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan luka di punggung bawah yang semakin memburuk Pasien sebelumnya dirawat di rumah sakit karena stroke iskemik yang menyebabkan kelumpuhan di sisi kanan tubuhnya Pasien tinggal di panti jompo dan sering terbaring di tempat tidur tanpa bisa bergerak secara mandiri Riwayat Keluhan Pasien mengeluhkan adanya luka pada punggung bawah yang muncul beberapa minggu lalu dan semakin memburuk dalam beberapa hari terakhir Luka tersebut semakin besar dan mengeluarkan cairan berwarna kekuningan. Pasien merasa nyeri saat diperiksa di area luka tersebut dan mengeluhkan bau tidak sedap. Luka tersebut sulit disembuhkan meskipun telah dilakukan perawatan medis dasar di panti jompo. Pasien juga mengeluhkan penurunan nafsu makan yang menyebabkan penurunan berat badan dalam beberapa bulan terakhir. Riwayat Medis Stroke Iskemik: Pasien mengalami stroke iskemik 6 bulan lalu yang menyebabkan kelumpuhan pada sisi kanan tubuh dan kesulitan berbicara Pasien kini tergantung pada bantuan orang lain untuk aktivitas sehari-hari dan menggunakan kursi roda untuk mobilitas terbatas Malnutrisi Pasien mengeluhkan penurunan berat badan yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir, dan terdapat riwayat asupan kalori yang rendah. Diabetes Melitus Tipe 2 Dikenal sejak 10 tahun lalu, terkontrol dengan diet dan obat oral. tetapi gula darahnya tidak selalu stabil, terutama dengan penurunan asupan makanan. Hipertensi: Hipertensi terkontrol dengan obat antihipertensi Pemeriksaan Fisik Tanda Vital. Tekanan darah 130/85 mmHg, frekuensi jantung 88 bpm. saturasi oksigen 94% (berbaring), suhu tubuh 37,2°C Pemeriksaan Kulit Ditemukan ulkus dekubitus grade III pada punggung bawah (sacral region) yang memiliki diameter sekitar 6 cm x 4 cm dengan kedalaman mencapai jaringan subkutan, terlihat jaringan nekrotik dan adanya cairan kuning yang berbau Sekitar luka tampak peradangan dengan erythema di jaringan sekitar, tetapi tidak ada tanda-tanda infeksi yang meluas Status Neurologis. Pasien tidak dapat bergerak secara mandiri dan memiliki kekuatan otot yang sangat lemah pada sısı kanan tubuh. Tidak ada defisit sensorik yang signifikan selain kelumpuhan pada sisi kanan Nutrisi Pasien tampak kurus dengan BMI 18,5. menunjukkan tanda-tanda malnutrisi Tekanan pada rongga perut terasa sedikit keras, tetapi tidak ada nyeri tekan yang signifikan pada palpası abdomen Pemeriksaan Penunjang Tes Laboratorium Glukosa darah 140 mg/dl. (sedikit meningkat, kemungkinan karena pengaruh stres pada kondisi medis) Albumin. 2.5 g/dl. (rendah, menunjukkan malnutrisi protein) Hemoglobin 11 g/dL (sedikit rendah, kemungkinan anemia ringan akibat malnutrisi) Kadar C-Reactive Protein (CRP) 15 mg/l. (terjadi peningkatan, menunjukkan adanya inflaması akut) Total Protein 5.8 g/dl. (rendah, menunjukkan gangguan status gızı) Cek Mikrobiologı Luka Kultur luka mengidentifikasi Staphylococcus aureus sebagai patogen yang dominan, dengan beberapa koloni Pseudomonas aeruginosa terdeteksi dalam jumlah lebih kecil Tidak ditemukan tanda-tanda infeksi sistemik seperti sepsis, tetapi luka tampak terinfeksi secara lokal.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Integritas Kulit Terganggu
- Definisi: Kerusakan pada epidermis dan/atau dermis
- Tanda dan Gejala: Luka pada punggung bawah yang memburuk dengan adanya jaringan nekrotik, cairan kuning berbau, dan peradangan di sekitar luka.
2. Perubahan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik
- Tanda dan Gejala: Penurunan berat badan yang signifikan, malnutrisi protein (albumin rendah), dan anemia ringan.
3. Risiko Infeksi
- Definisi: Rentan mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen
- Tanda dan Gejala: Infeksi lokal pada luka dengan adanya bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Integritas Kulit: Luka Sembuh
- Kriteria Hasil:
- Luka bersih, tidak ada jaringan nekrotik, eritema, eksudat, atau bau
- Luka mengalami penutupan dan epitelisasi
2. Status Nutrisi: Adekuat
- Kriteria Hasil:
- Berat badan stabil atau meningkat
- Nilai albumin dalam batas normal
- Kadar hemoglobin dalam batas normal
3. Bebas Infeksi
- Kriteria Hasil:
- Tidak ada tanda-tanda infeksi lokal atau sistemik
- Hasil kultur luka negatif untuk bakteri patogen
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan (SIKI):
1. Perawatan Luka
- Asuhan Keperawatan: Debridemen, irigasi, aplikasi balutan luka yang tepat, perawatan luka secara rutin
- Tujuan: Memfasilitasi penyembuhan luka, mencegah infeksi, dan menjaga kelembaban luka.
2. Manajemen Nutrisi
- Asuhan Keperawatan: Asesmen status gizi, konseling diet, pemberian nutrisi enteral/parenteral jika perlu
- Tujuan: Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien, mencegah malnutrisi, dan mendukung penyembuhan luka.
3. Pencegahan Infeksi
- Asuhan Keperawatan: Perawatan luka aseptik, pemantauan tanda-tanda infeksi, pemberian antibiotik sesuai hasil kultur
- Tujuan: Mencegah penyebaran infeksi, memantau respon pengobatan, dan mencegah komplikasi infeksi.
Catatan: Intervensi keperawatan juga harus mencakup manajemen aktivitas dan mobilisasi pasien, perawatan pencegahan dekubitus, serta edukasi bagi pasien dan keluarga untuk mendukung pemulihan secara holistik. -
Article No. 11858 | 05 Feb 2025
Klinis : Nn. x umur 10 tahun mengeluh sesak nafas disertai batuk berdahak, pilek disertai demam. Juga mengatakan dirinya lebih banyak mengantuk dan kelelahan tetapi tidak dapat tidur karena batuk yang mengganggu dan kesulitan bernafas karena pilek. Yang dicari : 1. apakah yang dapat di diagnosa medis yang di alami Nn. X pada kasus diatas?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Medis yang Mungkin Dialami Nn. X:
Berdasarkan gejala yang dilaporkan, yaitu sesak napas, batuk berdahak, pilek, dan demam, serta kelelahan dan kesulitan tidur, diagnosa medis yang mungkin dialami oleh Nn. X adalah:
1. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
ISPA adalah infeksi akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran pernapasan, mulai dari hidung hingga alveoli di paru-paru. Gejala umum ISPA meliputi demam, batuk, pilek, dan sesak napas.
2. Bronkitis Akut
Bronkitis akut adalah peradangan pada bronkus (saluran napas besar) yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Gejala khas bronkitis akut adalah batuk berdahak, sesak napas, dan demam.
3. Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi pada jaringan paru-paru yang dapat menyebabkan peradangan dan cairan di dalam alveoli. Gejala utama pneumonia di antaranya adalah sesak napas, batuk, dan demam.
Diagnosa medis yang tepat dapat ditegakkan setelah dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan laboratorium dan pencitraan (X-ray atau CT-Scan) oleh tenaga medis yang berwenang. -
Article No. 11859 | 05 Feb 2025
Klinis : Nn. x umur 10 tahun mengeluh sesak nafas disertai batuk berdahak, pilek disertai demam. Juga mengatakan dirinya lebih banyak mengantuk dan kelelahan tetapi tidak dapat tidur karena batuk yang mengganggu dan kesulitan bernafas karena pilek. Yang dicari : 1. apakah yang dapat di diagnosa medis yang di alami Nn. X pada kasus diatas?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, dalam konteks kasus Nn. X yang berusia 10 tahun dengan keluhan sesak napas, batuk berdahak, pilek, demam, serta kelelahan dan sulit tidur, berikut adalah diagnosa keperawatan yang dapat diterapkan berdasarkan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. Diagnosa Medis yang Mungkin:
Berdasarkan gejala yang dialami Nn. X, kemungkinan diagnosis medis yang dapat dipertimbangkan adalah:
- Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), yang dapat disebabkan oleh virus atau bakteri
- Bronkitis akut, yaitu peradangan pada saluran pernapasan besar (bronkus)
- Pneumonia, yaitu infeksi pada jaringan paru-paru
- Sinusitis, yaitu peradangan pada sinus (rongga udara di sekitar hidung)
2. Diagnosa Keperawatan (SDKI):
a. Bersihan jalan napas tidak efektif
- Karakteristik: Batuk tidak efektif, sesak napas, sianosis, pernapasan cuping hidung, dan perubahan warna lender.
- Tujuan: Klien menunjukkan bersihan jalan napas yang efektif.
- Intervensi: Berikan oksigen, lakukan suction, berikan obat bronkodilator, dan ajarkan teknik batuk efektif.
b. Intoleransi aktivitas
- Karakteristik: Kelelahan, dyspnea, dan penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas rutin.
- Tujuan: Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa hambatan.
- Intervensi: Atur aktivitas dan istirahat, monitor tanda-tanda vital, dan berikan edukasi manajemen energi.
c. Gangguan pola tidur
- Karakteristik: Kesulitan untuk memulai dan mempertahankan tidur.
- Tujuan: Klien dapat mempertahankan pola tidur yang adekuat.
- Intervensi: Optimalkan lingkungan tidur, berikan terapi relaksasi, dan evaluasi penggunaan obat.
Demikian penjelasan singkat mengenai diagnosa medis dan diagnosa keperawatan yang dapat diterapkan pada kasus Nn. X. Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya. -
Article No. 11860 | 05 Feb 2025
Klinis : Nn. x umur 10 tahun mengeluh sesak nafas disertai batuk berdahak, pilek disertai demam. Juga mengatakan dirinya lebih banyak mengantuk dan kelelahan tetapi tidak dapat tidur karena batuk yang mengganggu dan kesulitan bernafas karena pilek. Yang dicari : 1. apakah yang dapat di diagnosa medis yang di alami Nn. X pada kasus diatas?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan gejala yang dialami oleh Nn. X, yaitu sesak napas disertai batuk berdahak, pilek, demam, mengantuk dan kelelahan, maka diagnosis medis yang dapat dicurigai adalah:
1. Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi pada satu atau lebih lobus paru yang menyebabkan peradangan dan pengisian cairan di dalam alveoli paru-paru. Gejala yang dialami Nn. X, seperti sesak napas, batuk berdahak, dan demam, sesuai dengan manifestasi klinis pneumonia pada anak.
2. Bronkopneumonia
Bronkopneumonia adalah peradangan pada bronkiolus dan jaringan paru-paru yang dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Gejala yang dialami Nn. X, termasuk batuk, pilek, dan sesak napas, juga sesuai dengan karakteristik bronkopneumonia.
Selain itu, gangguan tidur dan kelelahan yang dialami Nn. X juga dapat menjadi manifestasi dari kondisi medis yang sedang dideritanya. Pengkajian lebih lanjut oleh tenaga medis, seperti pemeriksaan fisik, laboratorium, dan pencitraan, diperlukan untuk menegakkan diagnosis medis yang tepat.
Sebagai perawat, saya akan melakukan pengkajian yang komprehensif dan menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk memberikan asuhan keperawatan yang optimal bagi Nn. X. -
Article No. 11861 | 05 Feb 2025
Klinis : Nn. x umur 10 tahun mengeluh sesak nafas disertai batuk berdahak, pilek disertai demam. Juga mengatakan dirinya lebih banyak mengantuk dan kelelahan tetapi tidak dapat tidur karena batuk yang mengganggu dan kesulitan bernafas karena pilek. Yang dicari : 1. apakah yang dapat di diagnosa medis yang di alami Nn. X pada kasus diatas?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baiklah, Mari saya berikan analisis diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang dialami Nn. X.
Berdasarkan gejala yang dialami Nn. X, yaitu sesak nafas, batuk berdahak, pilek disertai demam, serta keluhan mengantuk dan kelelahan namun sulit tidur, dapat diduga bahwa Nn. X kemungkinan besar mengalami kondisi medis yang dikenal sebagai Bronkopneumonia.
Bronkopneumonia adalah infeksi yang menyebabkan peradangan di bronkiolus (cabang-cabang kecil bronkus) dan parenkim paru. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi virus, bakteri, atau bahkan kombinasi keduanya.
Terkait dengan standar diagnosa keperawatan SDKI, SLKI, dan SIKI, berikut adalah analisisnya:
1. Diagnosa Keperawatan (SDKI):
a. Pola Napas Tidak Efektif
b. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
c. Intoleransi Aktivitas
2. Luaran Keperawatan (SLKI):
a. Perbaikan Pola Napas
b. Pemeliharaan Bersihan Jalan Napas
c. Peningkatan Toleransi Aktivitas
3. Intervensi Keperawatan (SIKI):
a. Manajemen Jalan Napas
b. Manajemen Oksigenasi
c. Manajemen Energi
Dalam penanganan kasus Nn. X, perawat akan berfokus pada upaya untuk memfasilitasi perbaikan pola napas, memelihara bersihan jalan napas, dan meningkatkan toleransi aktivitas Nn. X. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pemberian oksigen, manajemen batuk dan sekresi, serta edukasi dan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya untuk membantu Nn. X dalam pemulihan.
Demikian analisis diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kasus Nn. X. Semoga informasi ini dapat membantu dalam memahami kondisi Nn. X dan rencana perawatan yang sesuai. -
Article No. 11862 | 05 Feb 2025
Klinis : Nn. x umur 10 tahun mengeluh sesak nafas disertai batuk berdahak, pilek disertai demam. Juga mengatakan dirinya lebih banyak mengantuk dan kelelahan tetapi tidak dapat tidur karena batuk yang mengganggu dan kesulitan bernafas karena pilek. Yang dicari : 1. apakah yang dapat di diagnosa medis yang di alami Nn. X pada kasus diatas?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala yang dipaparkan pada kasus Nn. X (umur 10 tahun), diagnosisnya kemungkinan adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Hal ini didukung oleh keluhan sesak napas, batuk berdahak, pilek, dan demam yang dialami pasien.
Penjelasan singkat mengenai standar diagnosa keperawatan SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kasus ini:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Diagnosa Keperawatan: Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mengeluarkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran Keperawatan: Bersihan Jalan Napas
- Definisi: Kemampuan untuk memelihara jalan napas terbuka dan bebas dari sekresi.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Jalan Napas
- Definisi: Upaya untuk mempertahankan atau meningkatkan ventilasi dan oksigenasi yang adekuat.
Dengan demikian, berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI dari PPNI, diagnosis keperawatan yang dapat ditegakkan untuk kasus Nn. X adalah Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif, dengan tujuan luaran Bersihan Jalan Napas, dan intervensi Manajemen Jalan Napas. -
Article No. 11863 | 05 Feb 2025
Klinis : Nn. x umur 10 tahun mengeluh sesak nafas disertai batuk berdahak, pilek disertai demam. Juga mengatakan dirinya lebih banyak mengantuk dan kelelahan tetapi tidak dapat tidur karena batuk yang mengganggu dan kesulitan bernafas karena pilek. Yang dicari : 1. apakah yang dapat di diagnosa medis yang di alami Nn. X pada kasus diatas?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan melihat gejala yang dialami oleh Nn. X, seperti sesak napas, batuk berdahak, pilek, demam, serta adanya keluhan mengantuk dan kelelahan namun sulit tidur, maka dapat didiagnosa secara medis bahwa Nn. X kemungkinan besar mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
ISPA adalah kondisi infeksi akut yang mempengaruhi bagian atas (hidung, tenggorokan, laring) atau bagian bawah (trakea, bronkus, paru-paru) dari saluran pernapasan. Gejala utama yang muncul pada ISPA biasanya mencakup demam, batuk, pilek, dan kesulitan bernapas.
Pada kasus Nn. X, gejala-gejala yang dialami seperti sesak napas, batuk berdahak, pilek, dan demam mengarah pada adanya infeksi di saluran pernapasan atas maupun bawah. Selain itu, keluhan mengantuk, kelelahan, dan kesulitan tidur juga seringkali menyertai kondisi ISPA.
Oleh karena itu, berdasarkan gejala yang dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa Nn. X kemungkinan besar mengalami ISPA. Diagnosis medis yang tepat dapat ditegakkan oleh tenaga medis setelah melakukan pemeriksaan dan evaluasi lebih lanjut. -
Article No. 11864 | 05 Feb 2025
Klinis : Nn. x umur 10 tahun mengeluh sesak nafas disertai batuk berdahak, pilek disertai demam. Juga mengatakan dirinya lebih banyak mengantuk dan kelelahan tetapi tidak dapat tidur karena batuk yang mengganggu dan kesulitan bernafas karena pilek. Yang dicari : 1. apakah yang dapat di diagnosa medis yang di alami Nn. X pada kasus diatas?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan gejala yang dialami oleh Nn. X, yaitu sesak nafas, batuk berdahak, pilek, demam, mengantuk, dan kelelahan, kemungkinan diagnosis medis yang dapat ditegakkan adalah:
1. Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi pada paru-paru yang dapat menyebabkan peradangan dan pengisian cairan pada alveoli (kantung udara di paru-paru). Gejala khas pneumonia termasuk sesak nafas, batuk berdahak, dan demam.
2. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
ISPA adalah infeksi pada saluran pernapasan atas, seperti hidung, tenggorokan, dan bronkus. Gejala umum ISPA termasuk pilek, batuk, dan demam.
3. Bronkitis
Bronkitis adalah peradangan pada saluran pernapasan bagian bawah (bronkus). Gejala bronkitis meliputi batuk berdahak, sesak nafas, dan rasa tidak nyaman di dada.
Berdasarkan standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), beberapa diagnosa keperawatan yang mungkin sesuai dengan kondisi Nn. X antara lain:
1. Diagnosa Keperawatan (SDKI):
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Pola Napas Tidak Efektif
- Intoleransi Aktivitas
2. Luaran Keperawatan (SLKI):
- Bersihan Jalan Napas
- Pola Napas
- Toleransi Aktivitas
3. Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Manajemen Jalan Napas
- Manajemen Ventilasi
- Manajemen Kelelahan
Perawat akan melakukan pengkajian komprehensif, menetapkan diagnosa keperawatan, dan merencanakan intervensi yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan dan membantu pemulihan Nn. X. -
Article No. 11865 | 05 Feb 2025
Klinis : Nn. x umur 10 tahun mengeluh sesak nafas disertai batuk berdahak, pilek disertai demam. Juga mengatakan dirinya lebih banyak mengantuk dan kelelahan tetapi tidak dapat tidur karena batuk yang mengganggu dan kesulitan bernafas karena pilek. Yang dicari : 1. apakah yang dapat di diagnosa medis yang di alami Nn. X pada kasus diatas?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala yang dialami oleh Nn. X, yaitu sesak napas disertai batuk berdahak, pilek, demam, mengantuk, kelelahan, dan kesulitan tidur, dapat disimpulkan bahwa kondisi medis yang mungkin dialami adalah:
1. Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan peradangan pada satu atau lebih alveoli di paru-paru. Gejala yang dialami Nn. X, seperti sesak napas, batuk berdahak, dan demam, sering ditemukan pada kasus pneumonia.
2. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
ISPA adalah infeksi akut yang menyerang salah satu bagian dari sistem pernapasan, mulai dari hidung hingga alveoli di paru-paru. Gejala seperti pilek, batuk, dan demam yang dialami Nn. X merupakan ciri khas ISPA.
Dalam praktik keperawatan, diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah:
1. Pola napas tidak efektif
Ditandai dengan sesak napas, penggunaan otot bantu pernapasan, dan perubahan irama pernapasan.
2. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
Ditandai dengan adanya sekret yang menumpuk dan mengganggu proses pernapasan.
3. Ketidakefektifan pertukaran gas
Ditandai dengan adanya perubahan saturasi oksigen dan tanda-tanda hipoksemia.
Selanjutnya, rencana asuhan keperawatan dapat disusun berdasarkan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk mengatasi masalah-masalah yang teridentifikasi.