Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 13828 | 12 Mar 2025
Klinis : buatkan luaran dan intervensi dari seluruh diagnosa ini : Data subjektif dan objektif Etiologi Masalah keperawatan DS: - Pasien mengatakan mendengar suara bisikan yang memanggil namanya dan menyuruhnya untuk kabur - Dalam 1 hari sering muncul ±10 kali bisikan - Bisikan muncul setiap saat dan sering muncul pada siang hari - Pasien mengatakan kesal karena terus mendengar suara bisikan namanya dan menuruti apa yang didengarnya DO: - Pasien tampak berbicara sendiri dengan tembok - Pasien tampak merespon suara yang didengarnya dengan mengomel dan kesal dengan ekspresi yang marah - Pasien pernah mencoba kabur Gangguan persepsi sensori (halusinasi) pendengaran ↑ Penyalahgunaan obat-obatan ↑ Koping individu dan keluarga tidak efektif ↑ Faktor predisposisi dan presipitasi Gangguan persepsi sensori berhbuungan dengan gangguan pendengaran DS: Pasien mengatakan kesal dan ingin memukuli karena suara bisikan yang didengarnya memanggil namanya terus-menerus. DO: - Pasien tampak kesal dan terkadang menendang tembok dan ranjang tidurnya dan merusak lingkungan - Tatapan mata pasien tajam - Bicara lantang dan kencang - Ekspresi wajar marah dan kesal Risiko perilaku kekerasan mencederai orang lain dan lingkungan ↑ Gangguan persepsi sensori (halusinasi) pendengaran ↑ Koping individu dan keluarga tidak efektif ↑ Faktor predisposisi dan presipitasi Risiko perilaku kekerasan berhubungan dengan halusinasi DS: Pasien mengatakan ia sudah mandi DO: Pasien tampak lesu, tubuh kotor dan bau, rambut berketombe, gigi dan telinga kotor Defisit perawatan diri ↑ Koping individu tidak efektif ↑ Faktor predisposisi dan presipitasi Defisit perawatan diri berhubungan dengan gangguan psikologis DS: Pasien mengatakan jika ia ada masalah, ia lebih memilih keluar Bersama teman-temannya dan minum alkohol DO: Penyalahgunaan zat dan perilaku tidak asertif Koping individu tidak efektif ↑ Penyalgunaan zat ↑ Faktor predisposisi dan presipitasi Koping tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan strategi koping DS: Pasien menanyakan apa yang yang ia alami saat ini DO: Pasien tampak lesu dan bertanya tentang penyakit dan apa yang sedang dialaminya Defisit pengetahuan ↑ Ketidaktahuan tentang penyakit ↑ Gangguan persepsi sensori (halusinasi) pendengaran ↑ Koping individu dan keluarga tidak efektif ↑ Faktor predisposisi dan presipitasi Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi tentang penyakit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI, luaran, dan intervensi untuk kondisi yang Anda berikan:
Diagnosa Keperawatan 1:
Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan gangguan pendengaran
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI: Gangguan Persepsi Sensori (halusinasi)
SLKI: Peningkatan Persepsi Sensori
SIKI: Manajemen Halusinasi
Luaran:
1. Pasien dapat mengidentifikasi karakteristik halusinasi yang dialami
2. Pasien dapat mengendalikan halusinasi yang muncul
3. Pasien dapat mempertahankan perilaku sosial yang adaptif
Intervensi:
1. Kaji karakteristik halusinasi (frekuensi, durasi, lokasi, isi, dan respon pasien)
2. Berikan orientasi realitas dan klarifikasi persepsi
3. Bantu pasien mengembangkan strategi untuk mengontrol halusinasi
4. Libatkan keluarga dalam manajemen halusinasi
5. Berikan obat anti-psikotik sesuai indikasi
Diagnosa Keperawatan 2:
Risiko perilaku kekerasan berhubungan dengan halusinasi
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI: Risiko Perilaku Kekerasan
SLKI: Kontrol Perilaku
SIKI: Manajemen Perilaku Kekerasan
Luaran:
1. Pasien dapat mengendalikan perilaku kekerasan yang muncul
2. Pasien dapat berinteraksi dengan orang lain secara aman
3. Pasien dapat mempertahankan lingkungan yang aman
Intervensi:
1. Kaji faktor pencetus dan tanda-tanda perilaku kekerasan
2. Ciptakan lingkungan yang aman bagi pasien dan orang lain
3. Berikan obat anti-psikotik sesuai indikasi
4. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengendalikan perilaku kekerasan
5. Libatkan keluarga dalam manajemen perilaku kekerasan
Diagnosa Keperawatan 3:
Defisit perawatan diri berhubungan dengan gangguan psikologis
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI: Defisit Perawatan Diri
SLKI: Peningkatan Perawatan Diri
SIKI: Perawatan Diri
Luaran:
1. Pasien dapat melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri
2. Pasien dapat mempertahankan kebersihan dan kerapian diri
3. Pasien dapat berpartisipasi dalam kegiatan sosial
Intervensi:
1. Kaji kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas perawatan diri
2. Bantu pasien dalam aktivitas perawatan diri sesuai kebutuhan
3. Ajarkan dan latih teknik perawatan diri yang benar
4. Berikan motivasi dan dukungan untuk meningkatkan perawatan diri
5. Libatkan keluarga dalam membantu perawatan diri pasien
Diagnosa Keperawatan 4:
Koping tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan strategi koping
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI: Koping tidak Efektif
SLKI: Peningkatan Koping
SIKI: Terapi Kognitif
Luaran:
1. Pasien dapat mengidentifikasi strategi koping yang efektif
2. Pasien dapat menerapkan strategi koping yang efektif
3. Pasien dapat mempertahankan perilaku yang sesuai dengan norma sosial
Intervensi:
1. Kaji pola koping yang digunakan pasien dalam menghadapi masalah
2. Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi koping pasien
3. Ajarkan teknik koping yang efektif (relaksasi, manajemen stres, dll)
4. Bantu pasien mengidentifikasi sumber dukungan sosial
5. Berikan konseling untuk meningkatkan strategi koping yang efektif
Diagnosa Keperawatan 5:
Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi tentang penyakit
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI: Defisit Pengetahuan
SLKI: Peningkatan Pengetahuan
SIKI: Edukasi Kesehatan
Luaran:
1. Pasien dapat menjelaskan penyakit yang dialami dan proses pengobatannya
2. Pasien dapat menjelaskan peran aktif dalam proses perawatannya
3. Pasien dapat menunjukkan peningkatan kemampuan dalam mengelola penyakitnya
Intervensi:
1. Kaji tingkat pengetahuan pasien tentang penyakit dan proses pengobatannya
2. Berikan informasi dan edukasi tentang penyakit, pengobatan, dan proses pemulihan
3. Gunakan media edukasi yang sesuai dengan kemampuan pasien
4. Libatkan keluarga dalam proses edukasi
5. Evaluasi pemahaman pasien dan berikan umpan balik yang konstruktif -
Article No. 13829 | 12 Mar 2025
Klinis : Subjektif: pasien mengeluh mual dan terasa ingin muntah, pasien juga mengatakan terasa ingin muntah Objektif: pasien tampak pucat, terdapat diaforesis, takikardia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Mual (NANDA-I)
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Mual adalah sensasi tidak nyaman di daerah ulu hati yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pasien bebas dari mual
2. Pasien mampu mengontrol mual
3. Pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen mual
- Identifikasi penyebab mual
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian antiemetik
- Ajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi mual
- Sediakan lingkungan yang tenang dan nyaman
2. Pemantauan tanda-tanda vital
- Pantau tanda-tanda vital secara berkala
- Beri intervensi sesuai kebutuhan pasien
Tone: Akademis
Persona: Pakar (Perawat) -
Article No. 13830 | 12 Mar 2025
Klinis : Subjektif: pasien mengeluh mual dan terasa ingin muntah, pasien juga mengatakan terasa ingin muntah Objektif: pasien tampak pucat, terdapat diaforesis, takikardia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan data yang Anda berikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
Mual (NANDA-I, 2018)
Definisi:
Sensasi tidak nyaman di bagian atas perut yang dapat menyebabkan muntah.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Mual
- Tekanan pada perut
- Sensasi ingin muntah
- Salivasi berlebih
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kontrol mual
- Toleransi terhadap mual
- Manajemen mual
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen mual
- Terapi relaksasi
- Pemberian antiemetik
- Teknik distraksi
Penjelasan singkat:
Pasien mengeluhkan mual dan ingin muntah, yang didukung dengan tanda-tanda objektif seperti tampak pucat, diaforesis, dan takikardia. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Mual. Tujuan keperawatan yang ingin dicapai adalah kontrol mual, toleransi terhadap mual, dan manajemen mual. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen mual, terapi relaksasi, pemberian antiemetik, dan teknik distraksi. -
Article No. 13831 | 12 Mar 2025
Klinis : Subjektif: pasien mengeluh mual dan terasa ingin muntah, pasien juga mengatakan terasa ingin muntah Objektif: pasien tampak pucat, terdapat diaforesis, takikardia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data yang disajikan, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
1. Mual (Nausea)
Definisi (SDKI):
Sensasi tak nyaman di perut yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
Penjelasan:
- Pasien mengeluh mual dan terasa ingin muntah, yang merupakan gejala utama dari diagnosa keperawatan mual.
- Pasien tampak pucat, mengalami diaforesis (berkeringat), dan takikardia, yang menunjukkan gejala-gejala fisiologis dari mual.
Rencana Intervensi (SLKI):
- Ajarkan teknik manajemen mual (misalnya, distraksi, relaksasi, pemberian obat antiemetik)
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi farmakologis (misalnya, antiemetik)
- Pantau tanda-tanda vital dan gejala mual secara berkala
- Berikan makanan dan cairan sesuai toleransi pasien
Luaran yang Diharapkan (SIKI):
- Pasien melaporkan penurunan tingkat mual
- Pasien mendemonstrasikan strategi manajemen mual yang efektif
- Tanda-tanda vital pasien stabil
Tone: Akademis
Persona: Pakar/Perawat -
Article No. 13832 | 12 Mar 2025
Klinis : Subjektif: pasien mengeluh mual dan terasa ingin muntah, pasien juga mengatakan terasa ingin muntah Objektif: pasien tampak pucat, terdapat diaforesis, takikardia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Mual (NANDA-I)
Definisi (SDKI):
Sensasi tidak nyaman di bagian belakang tenggorokan atau lambung yang dapat menimbulkan keinginan untuk memuntahkan isi lambung.
Faktor Terkait (SDKI):
1. Perubahan metabolisme
2. Efek samping pengobatan
3. Rangsangan vestibular
4. Iritasi gastrointestinal
Kriteria Hasil (SLKI):
1. Pasien melaporkan mual berkurang
2. Pasien tampak tidak pucat
3. Pasien tidak berkeringat berlebihan
4. Pasien tidak mengalami takikardia
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Identifikasi penyebab mual
2. Kolaborasi pemberian antiemetik
3. Anjurkan pasien berbaring dalam posisi yang nyaman
4. Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman
5. Anjurkan pasien untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang disukai
Dengan tone akademis dan persona pakar, perawat dapat menjelaskan diagnosa keperawatan mual berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Penjelasan ini dapat membantu memberikan pemahaman yang komprehensif kepada pasien dan anggota tim kesehatan lainnya. -
Article No. 13833 | 12 Mar 2025
Klinis : Subjektif: pasien mengeluh mual dan terasa ingin muntah, pasien juga mengatakan terasa ingin muntah Objektif: pasien tampak pucat, terdapat diaforesis, takikardia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala yang disampaikan, yaitu pasien mengeluh mual, ingin muntah, tampak pucat, terdapat diaforesis, dan takikardia, maka dapat ditegakkan diagnosa keperawatan sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan: Mual
Definisi: Perasaan tidak nyaman di daerah perut yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Mual merupakan salah satu diagnosis keperawatan yang termasuk dalam domain Rasa Aman/Perlindungan, kelas Respons Fisiologis.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Tujuan yang ingin dicapai dalam penanganan mual adalah pasien dapat mengatasi mual, tidak terjadi dehidrasi, dan tidak terjadi komplikasi lain.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen mual, manajemen cairan, manajemen nutrisi, dan terapi komplementer.
2. Diagnosa Keperawatan: Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk mentolelir aktivitas fisik.
Penjelasan:
- SDKI: Intoleransi Aktivitas merupakan diagnosis keperawatan yang termasuk dalam domain Aktivitas/Istirahat, kelas Pergerakan.
- SLKI: Tujuan yang ingin dicapai adalah pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen aktivitas, manajemen energi, dan peningkatan mobilitas.
Catatan:
- Tone akademis dan persona pakar/perawat (nurse) telah diterapkan dalam penulisan.
- Penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI sesuai dengan kondisi pasien yang diberikan. -
Article No. 13834 | 12 Mar 2025
Klinis : Subjektif: pasien mengeluh mual dan terasa ingin muntah, pasien juga mengatakan terasa ingin muntah Objektif: pasien tampak pucat, terdapat diaforesis, takikardia
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, serta intervensi keperawatan untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi ini adalah "Mual" (SDKI, 2017). Pasien mengeluhkan mual dan ingin muntah, yang merupakan tanda dan gejala utama dari diagnosa keperawatan mual. Selain itu, ditemukannya tanda-tanda objektif seperti pucat, diaforesis, dan takikardia juga mendukung diagnosa ini.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Tingkat kenyamanan pasien meningkat (SLKI, 2019): Pasien dapat melaporkan penurunan gejala mual dan keinginan untuk muntah, serta peningkatan kenyamanan secara umum.
2. Tanda-tanda vital stabil (SLKI, 2019): Pasien menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil, seperti penurunan denyut nadi, perbaikan suhu tubuh, dan normalisasi profil keringat.
3. Pengetahuan tentang manajemen mual meningkat (SLKI, 2019): Pasien dapat menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi mual dan strategi untuk mengelola mual.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Monitoring tanda-tanda vital (SIKI, 2018): Memantau tanda-tanda vital pasien secara berkala, seperti denyut nadi, suhu tubuh, dan profil keringat, untuk mendeteksi perubahan yang terjadi.
2. Manajemen mual (SIKI, 2018): Memberikan intervensi untuk mengurangi mual, seperti mengidentifikasi dan menghindari faktor pencetus, memberikan antiemetik sesuai indikasi, dan melakukan teknik relaksasi.
3. Edukasi manajemen mual (SIKI, 2018): Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang faktor-faktor yang memengaruhi mual, serta strategi untuk mengelola mual, seperti penggunaan obat, diet, dan teknik relaksasi.
4. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain (SIKI, 2018): Melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter, untuk memastikan penanganan mual yang optimal, termasuk pemberian obat-obatan dan pemantauan kondisi pasien.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus memperhatikan prinsip-prinsip keperawatan yang berpusat pada pasien, seperti mempertahankan privasi, menghargai hak pasien, dan memastikan keamanan pasien. Selain itu, perawat juga harus melakukan dokumentasi yang lengkap dan akurat sebagai bukti pertanggungjawaban profesional. -
Article No. 13835 | 12 Mar 2025
Klinis : Subjektif: pasien mengeluh mual dan terasa ingin muntah, pasien juga mengatakan terasa ingin muntah Objektif: pasien tampak pucat, terdapat diaforesis, takikardia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, saya dapat menyusun diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien tersebut.
Diagnosa Keperawatan:
Mual (Nausea)
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Pengalaman subyektif yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan sensasi ingin muntah.
- Karakteristik Definisi: Pasien mengeluh mual dan ingin muntah, tampak pucat, terdapat diaforesis (keringat berlebih), dan takikardia (denyut jantung cepat).
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Outcome: Pasien bebas dari mual.
- Kriteria Hasil: Pasien melaporkan tidak ada sensasi ingin muntah, tampak kooperatif, dan tanda-tanda vital dalam batas normal.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi:
a. Manajemen Mual: Mengidentifikasi faktor penyebab mual, mengatur posisi pasien yang nyaman, memberikan obat anti-mual sesuai indikasi.
b. Manajemen Cairan dan Elektrolit: Memantau status cairan dan elektrolit, memberikan cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan.
c. Edukasi Kesehatan: Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang manajemen mual dan cara mencegah komplikasi.
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan, perawat harus mengikuti standar-standar tersebut sebagai pedoman untuk memastikan kualitas dan keselamatan pasien. -
Article No. 13836 | 12 Mar 2025
Klinis : Subjektif: pasien mengeluh mual dan terasa ingin muntah, pasien juga mengatakan terasa ingin muntah Objektif: pasien tampak pucat, terdapat diaforesis, takikardia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosis Keperawatan:
Mual (NANDA-I)
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Perasaan tidak nyaman yang muncul sebagai keinginan untuk muntah.
- Karakteristik Definisi: Mual, rasa ingin muntah, rasa tidak nyaman di perut.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran Keperawatan: Kontrol Mual
- Definisi: Kemampuan individu untuk mengendalikan atau mengelola rasa mual.
- Kriteria Hasil:
- Tidak ada keluhan mual
- Tidak ada tanda-tanda mual (pucat, berkeringat, takikardia)
- Mampu mengidentifikasi dan menghindari faktor pencetus mual
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Mual
- Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa mual.
- Aktivitas Keperawatan:
- Identifikasi penyebab mual
- Berikan obat anti-mual sesuai resep
- Anjurkan pasien untuk istirahat dan tirah baring
- Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengurangi mual
- Monitor tanda-tanda vital dan gejala mual
Dalam mengelola kondisi ini, perawat perlu melakukan pengkajian yang komprehensif, menetapkan diagnosis keperawatan yang tepat, dan memberikan intervensi keperawatan yang sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk membantu pasien mengatasi mual dan mencapai hasil yang diharapkan. -
Article No. 13837 | 12 Mar 2025
Klinis : Subjektif: pasien mengeluh mual dan terasa ingin muntah, pasien juga mengatakan terasa ingin muntah Objektif: pasien tampak pucat, terdapat diaforesis, takikardia Mual dengan sub kategori apa
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien mengalami keluhan mual dan ingin muntah. Gejala objektif yang tampak adalah pasien tampak pucat, terdapat diaforesis (berkeringat berlebihan), dan takikardia (denyut jantung cepat).
Diagnosa Keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien ini adalah:
Diagnosa Keperawatan: Mual (NANDA-I, 2021)
Definisi:
Sensasi subjektif yang tidak menyenangkan dan mendesak untuk muntah.
Etiologi (Penyebab):
- Aktivasi sistem saraf pusat
- Iritasi saluran gastrointestinal
- Obat-obatan
- Infeksi
- Nyeri
- Kecemasan
Karakteristik Mayor:
- Sensasi ingin muntah
- Mual
Karakteristik Minor:
- Takikardia
- Diaforesis
- Pucat
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Mual didefinisikan sebagai sensasi subjektif yang tidak menyenangkan dan mendesak untuk muntah, dengan etiologi yang dapat berasal dari aktivasi sistem saraf pusat, iritasi saluran gastrointestinal, obat-obatan, infeksi, nyeri, atau kecemasan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan mual adalah pasien dapat mengendalikan rasa mual, tidak terjadi muntah, dan menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi mual antara lain pemberian antiemetik, terapi relaksasi, pengaturan posisi, manajemen lingkungan, dan edukasi terkait penyebab dan cara mengatasi mual.
Berdasarkan Standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, diagnosis keperawatan, etiologi, karakteristik, serta luaran dan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani kondisi mual pada pasien ini telah dijelaskan.