Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 11983 | 07 Feb 2025
Klinis : Pasien mengelukan nyeri di bagian abdomen disertai dengan mual dan muntah dengan konsumsi cairan 5-7 gelas perhari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses patologis pada abdomen, ditandai dengan pasien mengeluhkan nyeri di bagian abdomen.
Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Tujuan utama dari intervensi keperawatan adalah untuk menurunkan nyeri, meningkatkan kemampuan pasien dalam mengatasi nyeri, dan mencegah komplikasi akibat nyeri.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan mencakup pemberian analgesik, teknik relaksasi, kompres hangat/dingin, distraksi, dan edukasi tentang manajemen nyeri.
2. Risiko dehidrasi berhubungan dengan intake cairan yang tidak adekuat, ditandai dengan pasien mengonsumsi cairan hanya 5-7 gelas per hari.
Penjelasan singkat:
- SDKI: Risiko dehidrasi didefinisikan sebagai keadaan di mana terdapat risiko penurunan cairan tubuh yang dapat menyebabkan gangguan homeostasis.
- SLKI: Tujuan utama dari intervensi keperawatan adalah untuk mempertahankan status cairan dan elektrolit yang optimal, mencegah komplikasi akibat dehidrasi, dan memfasilitasi pemulihan.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan mencakup pemantauan asupan dan output cairan, pemberian cairan intravena, serta edukasi tentang pentingnya hidrasi yang adekuat.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, perawat -
Article No. 11984 | 07 Feb 2025
Klinis : Pasien mengelukan nyeri di bagian abdomen disertai dengan mual dan muntah dengan konsumsi cairan 5-7 gelas perhari
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci sesuai dengan kondisi pasien yang Anda gambarkan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosa keperawatan yang paling sesuai dengan kondisi pasien adalah "Nyeri Akut". Pasien mengeluhkan nyeri di bagian abdomen, yang merupakan salah satu karakteristik utama dari diagnosa keperawatan Nyeri Akut. Selain itu, pasien juga mengalami mual dan muntah, yang dapat menjadi faktor yang berkontribusi terhadap nyeri akut.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Pasien dapat melaporkan penurunan tingkat nyeri hingga berada pada tingkat yang dapat ditoleransi.
2. Pasien dapat mendemonstrasikan strategi non-farmakologis yang efektif untuk mengatasi nyeri.
3. Pasien dapat mendemonstrasikan peningkatan toleransi terhadap makanan dan cairan sesuai dengan kebutuhan tubuh.
4. Pasien dapat menunjukkan peningkatan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan cairan sehari-hari.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, berikut adalah intervensi keperawatan yang diperlukan:
1. Pengkajian nyeri: Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, intensitas, durasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri.
2. Manajemen nyeri: Berikan intervensi farmakologis dan non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti pemberian analgesik sesuai resep, terapi komplementer (misalnya distraksi, relaksasi, kompres hangat/dingin), dan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya.
3. Monitoring dan evaluasi status cairan: Pantau asupan dan output cairan pasien, serta tanda-tanda dehidrasi. Berikan edukasi dan dukungan untuk meningkatkan konsumsi cairan sesuai kebutuhan.
4. Manajemen mual dan muntah: Berikan intervensi untuk mengatasi mual dan muntah, seperti pemberian anti-emetik sesuai resep, pemberian makanan dan cairan dalam jumlah yang lebih sedikit tetapi lebih sering, dan teknik relaksasi.
5. Edukasi dan konseling: Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai penyebab, gejala, dan penatalaksanaan nyeri, mual, muntah, serta pentingnya konsumsi cairan yang adekuat.
6. Kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya: Berkoordinasi dengan dokter, ahli gizi, dan profesi kesehatan lainnya untuk memberikan pengobatan dan perawatan yang komprehensif.
Dengan memahami diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang efektif untuk mengatasi kondisi pasien dengan nyeri akut, mual, dan penurunan konsumsi cairan. -
Article No. 11985 | 07 Feb 2025
Klinis : klien mengatakan nyeri di dada jika bernapas terasa ssakit seperti ditusuk tusuk.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Terima kasih atas permintaan Anda. Berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi yang Anda deskripsikan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R07.1
- Deskripsi: Nyeri dada saat bernapas
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: N/A
- Deskripsi: Tidak ada kode prosedur ICD-9-CM yang spesifik untuk kondisi ini, karena tidak ada tindakan medis yang biasanya dilakukan. Penanganan utama umumnya berupa pemeriksaan klinis, evaluasi gejala, dan manajemen nyeri dada.
Penjelasan:
Kode ICD-10 R07.1 merujuk pada kondisi "Nyeri dada saat bernapas", yang juga dikenal sebagai "pleuritis" atau "nyeri dada pleuritik". Kondisi ini ditandai dengan nyeri yang dirasakan di dada saat melakukan pernapasan dalam atau batuk, yang dapat dirasakan seperti "ditusuk-tusuk". Gejala ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti infeksi paru, pneumonia, emboli paru, atau peradangan pada lapisan pleura di paru-paru.
Penatalaksanaan utama untuk kondisi ini umumnya meliputi:
- Evaluasi klinis dan pemeriksaan fisik untuk menentukan penyebab mendasar
- Manajemen nyeri, seperti pemberian analgesik atau anti-inflamasi
- Terapi yang ditujukan untuk mengatasi penyebab, seperti pengobatan infeksi atau penanganan penyakit dasar
- Pemantauan gejala dan evaluasi lanjutan jika diperlukan
Tidak ada kode prosedur ICD-9-CM yang spesifik untuk kondisi ini, karena penanganan utamanya tidak memerlukan tindakan medis invasif. Manajemen pasien umumnya berfokus pada evaluasi, pengobatan gejala, dan penanganan penyebab mendasar. -
Article No. 11986 | 07 Feb 2025
Klinis : Pasien mengelukan nyeri di bagian abdomen disertai dengan mual dan muntah dengan konsumsi cairan 5-7 gelas perhari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses patologis pada abdomen, ditandai dengan pasien mengeluhkan nyeri di bagian abdomen.
Penjelasan:
- Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Nyeri abdomen dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti gastritis, infeksi saluran cerna, obstruksi usus, atau kondisi lainnya.
- Pasien mengeluhkan nyeri di bagian abdomen, yang merupakan tanda utama dari diagnosa ini.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake cairan yang tidak adekuat, ditandai dengan pasien mengonsumsi 5-7 gelas cairan per hari dan disertai dengan mual dan muntah.
Penjelasan:
- Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan di mana asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Pasien mengalami mual dan muntah, yang dapat menyebabkan intake cairan yang tidak adekuat, yaitu hanya 5-7 gelas per hari.
- Kondisi ini dapat menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh: Keadaan di mana asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kontrol nyeri: Kemampuan individu dalam mengontrol nyeri yang dialami.
- Status nutrisi: Keadaan kesehatan yang ditentukan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan asupan nutrisi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen nyeri: Upaya untuk mengurangi atau mengontrol nyeri yang dialami pasien.
- Manajemen nutrisi: Upaya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien sesuai dengan kondisinya. -
Article No. 11987 | 07 Feb 2025
Klinis : Kejang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi kejang.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Kerusakan Integritas Kulit (Risiko Luka Bakar)
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Kerusakan Integritas Kulit (Risiko Luka Bakar) adalah kondisi di mana individu berisiko mengalami kerusakan pada lapisan kulit akibat paparan sumber panas, kimia, listrik, atau radiasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosis ini adalah:
1. Tidak terjadi kerusakan integritas kulit
2. Luka bakar dapat sembuh dengan baik
3. Tidak terjadi komplikasi dari luka bakar
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosis ini antara lain:
1. Manajemen Nyeri
2. Perawatan Luka Bakar
3. Pencegahan Komplikasi Luka Bakar
4. Edukasi Pencegahan Luka Bakar
Sebagai seorang perawat, saya akan bekerja sama dengan pasien dan tim kesehatan lainnya untuk memastikan masalah kejang ditangani dengan tepat dan komplikasi dapat diminimalisir. Pemantauan yang ketat, tindakan perawatan yang sesuai, serta edukasi kepada pasien dan keluarga akan menjadi prioritas dalam penanganan kondisi ini. -
Article No. 11988 | 07 Feb 2025
Klinis : Pasien keloid di telinga, dioperasi untuk mengangkat keloid tersebut
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan senang hati, saya akan membantu Anda menemukan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi pasien keloid di telinga yang dioperasi untuk mengangkat keloid tersebut.
1. Kode ICD-10:
- Kode: L91.0
- Deskripsi: Keloid
2. Kode ICD-9-CM Procedure:
- Kode: 86.11
- Deskripsi: Eksisi atau destruksi lesi atau jaringan kulit dan subkutan (termasuk keloid)
Penjelasan:
- Kode ICD-10 L91.0 (Keloid) adalah kode yang sesuai untuk menggambarkan kondisi keloid pada telinga pasien.
- Kode ICD-9-CM 86.11 (Eksisi atau destruksi lesi atau jaringan kulit dan subkutan) adalah kode yang sesuai untuk prosedur pengangkatan atau pemusnahan keloid yang dilakukan pada pasien.
Dalam praktik medis, penentuan kode diagnosis dan prosedur/tindakan medis yang tepat sangat penting untuk dokumentasi medis yang akurat, klaim asuransi yang benar, serta analisis epidemiologi dan penelitian kesehatan yang valid. -
Article No. 11989 | 07 Feb 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan analisis yang rinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk pasien pria, usia 45 tahun, dengan dugaan tuberkulosis paru.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang tetap paten.
- Karakteristik Definisi: Batuk tidak efektif, suara nafas ronki, sputum berlebihan, sesak napas.
2. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk menahan atau menyelesaikan aktivitas rutin akibat keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
- Karakteristik Definisi: Lemah, kelelahan, napas pendek saat beraktivitas, penurunan kepasitas fungsional.
3. Kekurangan Volume Cairan
- Definisi: Pengurangan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler.
- Karakteristik Definisi: Peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, kering pada membran mukosa, penurunan berat badan.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Bersihan Jalan Napas Efektif
- Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan jalan napas terbuka dan bebas dari sekret.
- Indikator:
- Batuk efektif
- Pola napas normal
- Suara napas bersih
- Tidak ada sputum yang berlebihan
2. Toleransi Aktivitas Membaik
- Definisi: Kemampuan untuk melakukan aktivitas rutin tanpa hambatan.
- Indikator:
- Mampu melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan
- Tidak ada sesak napas saat beraktivitas
- Peningkatan kapasitas fungsional
3. Volume Cairan Seimbang
- Definisi: Keseimbangan antara asupan dan pengeluaran cairan.
- Indikator:
- Tekanan darah normal
- Turgor kulit baik
- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Jalan Napas
- Tujuan: Mempertahankan jalan napas tetap paten dan bersih dari sekret.
- Intervensi:
- Kolaborasi pemberian oksigen
- Kolaborasi pemberian bronkodilator
- Latihan batuk efektif
- Terapi postural
2. Manajemen Aktivitas
- Tujuan: Meningkatkan toleransi aktivitas pasien.
- Intervensi:
- Atur istirahat dan aktivitas
- Berikan bantuan dalam aktivitas sehari-hari
- Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen energi
3. Manajemen Cairan
- Tujuan: Mempertahankan volume cairan yang adekuat.
- Intervensi:
- Pantau tanda-tanda dehidrasi
- Kolaborasi pemberian cairan intravena jika perlu
- Edukasi pasien tentang asupan cairan yang cukup
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk pasien dengan dugaan tuberkulosis paru. Jangan ragu untuk bertanya jika ada hal yang perlu ditambahkan atau dijelaskan lebih lanjut. -
Article No. 11990 | 07 Feb 2025
Klinis : demam dan muntah 3 hari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi demam dan muntah selama 3 hari.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan peningkatan kehilangan cairan melalui muntah.
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Ketidakseimbangan antara jumlah cairan dan elektrolit yang masuk dan keluar dari tubuh.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Tetap mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam batas normal.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, seperti pemantauan tanda-tanda vital, asupan dan output cairan, pemberian cairan intravena, dll.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan energi akibat demam dan muntah.
Penjelasan:
- SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang diinginkan.
- SLKI: Meningkatnya kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
- SIKI: Intervensi untuk meningkatkan toleransi aktivitas, seperti pengaturan aktivitas, manajemen energi, dsb.
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan pengkajian yang komprehensif, melibatkan pasien dan keluarga, serta menerapkan rencana asuhan keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien. Penekanan akan diberikan pada pemantauan tanda-tanda vital, penanganan dehidrasi, dan peningkatan toleransi aktivitas. Komunikasi yang efektif dan kolaborasi dengan tim kesehatan lain juga akan menjadi fokus dalam penanganan kasus ini. -
Article No. 11991 | 07 Feb 2025
Klinis : Ansietas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi Ansietas.
Diagnosa Keperawatan:
Ansietas
Penjelasan singkat:
SDKI:
Ansietas adalah perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang berlebihan terkait sumber yang tidak jelas atau tidak diketahui. Ansietas dapat menimbulkan respons fisiologis, perilaku, kognitif, dan afektif.
SLKI:
Luaran yang diharapkan dari penanganan ansietas antara lain: Tingkat kecemasan menurun, Kemampuan koping meningkat, Respon fisiologis terkontrol, dan Kemampuan beradaptasi meningkat.
SIKI:
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani ansietas meliputi: Manajemen ansietas, Terapi relaksasi, Terapi kognitif, Terapi spiritual, dan Edukasi terkait ansietas.
Sebagai seorang pakar keperawatan, saya dapat menjelaskan lebih lanjut mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Jangan ragu untuk menanyakan hal-hal lebih lanjut. -
Article No. 11992 | 07 Feb 2025
Klinis : os demam (+) batuk pilek (-) sesak nafas (-) muntah (-) diare (-) kejang (-) bak terakhir 2 jam yang lalu, makan minum mau sedikit-sedikit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Peningkatan suhu tubuh di atas 37,5°C.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Mempertahankan suhu tubuh normal.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen Hipertermia, yang meliputi intervensi untuk menurunkan suhu tubuh, mengurangi produksi panas, dan meningkatkan vasodilatasi.
Berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, pasien mengalami demam (+) yang merupakan tanda adanya hipertermia. Perawat perlu melakukan intervensi untuk menurunkan suhu tubuh, seperti pemberian kompres hangat, pemberian obat antipiretik, dan memastikan asupan cairan yang adekuat.
Saya berharap penjelasan singkat ini dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan dan standar praktek keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya.