Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 12008 | 08 Feb 2025
Klinis : Kliean mederita penyakit jantung koroner dan hipertensi, pasien menyatakan tidak mampu lagi beraktifitas berat, tidak bekerja lagi , oemenuhan kebutahan sehari2 tergantung dari anak, klien mengandalkan anak yg bekerja
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda gambarkan, berikut diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI menurut Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiak
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakadekuatan aliran darah ke jantung yang dapat mengancam kesehatan.
- Penyebab: Penyakit jantung koroner, hipertensi.
- Gejala: Nyeri dada, sesak napas, kelelahan, penurunan toleransi aktivitas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Perfusi jaringan jantung membaik, aktivitas fisik meningkat, tanda-tanda vital dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Pemantauan tanda-tanda vital, manajemen nyeri, edukasi penyakit jantung, latihan fisik bertahap, manajemen stres.
2. Keterbatasan Mobilitas Fisik
SDKI:
- Definisi: Keterbatasan dalam satu atau lebih pergerakan fisik yang disengaja dari satu tempat ke tempat lain.
- Penyebab: Penyakit jantung koroner, ketergantungan terhadap orang lain.
- Gejala: Penurunan kemampuan beraktivitas, ketergantungan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Kemampuan mobilitas fisik meningkat, kemandirian dalam aktivitas sehari-hari meningkat.
SIKI:
- Intervensi: Latihan gerak, perawatan diri, manajemen energi, dukungan keluarga, modifikasi lingkungan.
Penjelasan singkat:
Pasien dengan penyakit jantung koroner dan hipertensi mengalami penurunan kemampuan beraktivitas berat serta ketergantungan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah ketidakefektifan perfusi jaringan kardiak dan keterbatasan mobilitas fisik. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemantauan tanda-tanda vital, manajemen nyeri, edukasi penyakit, latihan fisik, manajemen stres, latihan gerak, perawatan diri, dukungan keluarga, dan modifikasi lingkungan. -
Article No. 12009 | 08 Feb 2025
Klinis : Kliean mederita penyakit jantung koroner dan hipertensi, pasien menyatakan tidak mampu lagi beraktifitas berat, tidak bekerja lagi , oemenuhan kebutahan sehari2 tergantung dari anak, klien mengandalkan anak yg bekerja
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
1. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin sehari-hari yang diinginkan atau diperlukan karena keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
Karakteristik mayor: Klien menyatakan tidak mampu lagi beraktivitas berat, tidak bekerja lagi, dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari tergantung pada anak.
2. Kelelahan
Definisi: Pengalaman subjektif yang mempengaruhi fisik, emosi, dan kognitif, yang menimbulkan keterbatasan dalam melakukan aktivitas rutin.
Karakteristik mayor: Klien menyatakan tidak mampu lagi beraktivitas berat dan tidak bekerja lagi.
3. Ketidakberdayaan
Definisi: Pengalaman subjektif individu bahwa dirinya tidak mampu mencegah atau mengontrol situasi yang signifikan.
Karakteristik mayor: Pemenuhan kebutuhan sehari-hari tergantung pada anak, klien mengandalkan anak yang bekerja.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Toleransi Aktivitas Meningkat
Definisi: Kemampuan individu untuk melakukan aktivitas rutin sehari-hari yang diinginkan atau diperlukan tanpa mengalami kelelahan berlebih, sesak napas, atau nyeri.
Kriteria hasil:
- Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
- Klien mampu beradaptasi dengan aktivitas yang dibutuhkan.
- Klien melaporkan peningkatan energi dan kemampuan untuk beraktivitas.
2. Manajemen Energi Efektif
Definisi: Kemampuan individu untuk mengatur penggunaan energi secara efektif.
Kriteria hasil:
- Klien dapat mengidentifikasi aktivitas yang membuat kelelahan.
- Klien menerapkan strategi manajemen energi yang efektif.
- Klien melaporkan peningkatan energi dan kemampuan untuk beraktivitas.
3. Pemberdayaan Meningkat
Definisi: Kemampuan individu untuk mengambil kendali atas situasi atau kondisi yang signifikan.
Kriteria hasil:
- Klien dapat mengidentifikasi sumber daya yang dapat dimanfaatkan.
- Klien menunjukkan peningkatan kemampuan untuk mengambil keputusan dan melakukan tindakan yang diperlukan.
- Klien melaporkan peningkatan rasa kendali atas situasi.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Aktivitas
- Identifikasi aktivitas yang dapat ditoleransi klien.
- Bantu klien menetapkan tujuan aktivitas yang realistis.
- Ajarkan teknik pengaturan aktivitas dan istirahat.
- Bantu klien mengevaluasi efektivitas strategi manajemen aktivitas.
2. Manajemen Energi
- Kaji kebutuhan energi klien untuk aktivitas sehari-hari.
- Ajarkan teknik manajemen energi (misalnya, pacing, perencanaan, delegasi).
- Bantu klien mengatur jadwal aktivitas dan istirahat.
- Evaluasi efektivitas strategi manajemen energi yang diterapkan.
3. Pemberdayaan
- Identifikasi sumber daya yang dapat dimanfaatkan klien.
- Diskusikan peran dan tanggung jawab klien dalam proses pemulihan.
- Dorong klien untuk mengambil keputusan dan melakukan tindakan yang diperlukan.
- Berikan umpan balik positif atas upaya klien dalam mengambil kendali.
Penjelasan tambahan:
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mempertimbangkan kondisi klien secara holistik, termasuk aspek fisik, psikologis, sosial, dan spiritual. Tujuan utama adalah membantu klien mencapai kemandirian dan kualitas hidup yang optimal. Dengan demikian, intervensi keperawatan harus dirancang secara komprehensif untuk memenuhi kebutuhan klien dan mencapai hasil yang diharapkan. -
Article No. 12010 | 08 Feb 2025
Klinis : panas badan sejak 2 hari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu panas badan sejak 2 hari, maka diagnosis keperawatan yang sesuai menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah:
1. Hipertermia
Definisi:
Peningkatan suhu tubuh di atas normal, disebabkan oleh peningkatan produksi panas atau penurunan kemampuan tubuh dalam mengatur suhu.
Penyebab:
- Infeksi
- Peradangan
- Efek samping obat
- Dehidrasi
- Gangguan termoregulasi
Gejala dan Tanda:
- Suhu tubuh di atas 38°C
- Kulit terasa panas
- Menggigil
- Muka kemerahan
- Sakit kepala
- Denyut nadi cepat
Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Pantau suhu tubuh secara berkala
- Berikan cairan yang cukup
- Lakukan kompres hangat atau dingin untuk menurunkan suhu
- Ajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi kecemasan
- Berikan obat penurun panas sesuai instruksi dokter
Hasil yang Diharapkan (SLKI):
- Suhu tubuh kembali normal
- Tanda-tanda vital dalam batas normal
- Tidak ada komplikasi akibat hipertermia
- Pasien mampu melakukan perawatan mandiri
Peran Perawat:
Sebagai seorang perawat, Anda berperan penting dalam mengelola kondisi hipertermia pada pasien. Tugas Anda meliputi pemantauan, pemberian intervensi keperawatan yang tepat, edukasi, dan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya untuk memastikan penanganan yang efektif dan mencegah komplikasi. -
Article No. 12011 | 08 Feb 2025
Klinis : nyeri perutsejak 3 hari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi nyeri perut sejak 3 hari.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri akut berhubungan dengan proses patologis pada gastrointestinal.
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Karakteristik Mayor: Klien melaporkan nyeri, Ekspresi wajah menunjukkan nyeri, Perubahan tanda-tanda vital.
- Faktor Berhubungan: Proses patologis pada gastrointestinal.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Klien melaporkan nyeri berkurang, Klien dapat mengenali faktor yang memperberat dan memperingan nyeri, Klien dapat menerapkan manajemen nyeri yang efektif.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
- Manajemen nyeri: Identifikasi karakteristik nyeri, Kolaborasi pemberian analgesik, Ajarkan teknik nonfarmakologis.
- Peningkatan kenyamanan: Atur posisi yang nyaman, Berikan lingkungan yang tenang.
- Edukasi kesehatan: Ajarkan manajemen nyeri, Identifikasi faktor pemicu nyeri.
Sebagai seorang perawat, saya akan berfokus pada pengelolaan nyeri akut yang dialami klien, dengan mempertimbangkan standar asuhan keperawatan yang telah ditetapkan oleh PPNI. Tujuan utamanya adalah untuk menurunkan intensitas nyeri, meningkatkan kemampuan klien dalam mengelola nyeri, serta mencapai kenyamanan yang optimal. -
Article No. 12012 | 08 Feb 2025
Klinis : Konstipasi b.d colonic aganglionosis (TCA)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi konstipasi yang disebabkan oleh colonic aganglionosis (TCA), dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Konstipasi berhubungan dengan colonic aganglionosis (TCA)
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Konstipasi adalah kondisi di mana terjadi penurunan frekuensi, kesulitan, atau rasa tidak nyaman dalam defekasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari kondisi ini adalah pasien dapat mempertahankan pola eliminasi yang adekuat, mengelola gejala konstipasi, dan mempertahankan fungsi gastrointestinal yang optimal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi:
1. Manajemen konstipasi: Mengevaluasi pola eliminasi, mengidentifikasi penyebab, dan mengimplementasikan intervensi yang sesuai seperti pemberian laksatif, peningkatan asupan cairan dan serat, serta latihan.
2. Edukasi dan konseling: Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai penyebab, pencegahan, dan pengelolaan konstipasi.
3. Manajemen nyeri: Mengelola nyeri atau rasa tidak nyaman yang menyertai konstipasi.
4. Pemantauan dan evaluasi: Memantau efektivitas intervensi dan mengevaluasi perkembangan kondisi pasien.
Dalam kasus konstipasi akibat colonic aganglionosis (TCA), intervensi keperawatan yang dilakukan akan lebih fokus pada manajemen konstipasi jangka panjang, penggunaan laksatif yang tepat, serta edukasi dan konseling yang komprehensif untuk membantu pasien dan keluarga mengelola kondisi ini secara optimal. -
Article No. 12013 | 08 Feb 2025
Klinis : Muntah, memiliki alergi makanan,sakit uluh hati
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sebutkan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Makan (SDKI)
Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau mencerna makanan atau zat gizi tertentu.
2. Mual (SDKI)
Definisi: Perasaan tidak nyaman di perut yang dapat menimbulkan rasa ingin muntah.
3. Nyeri Gastritis (SDKI)
Definisi: Rasa tidak nyaman atau sakit di daerah epigastrium atau ulu hati.
Penjelasan Singkat Standar SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia) merupakan pedoman dalam menentukan diagnosa keperawatan yang akurat dan komprehensif berdasarkan penilaian klinis.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) menetapkan luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) memberikan panduan tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah dan mencapai tujuan asuhan keperawatan.
Dalam kasus ini, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan berdasarkan standar SIKI antara lain:
- Manajemen Mual (SIKI)
- Manajemen Alergi (SIKI)
- Manajemen Nyeri (SIKI)
Tujuan dari intervensi tersebut adalah untuk mengurangi mual, mengelola alergi makanan, dan mengatasi nyeri gastritis yang dialami oleh pasien.
Saya harap penjelasan ini dapat memberikan pemahaman yang jelas mengenai diagnosa keperawatan dan standar SDKI-SLKI-SIKI untuk kondisi yang Anda sebutkan. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 12014 | 08 Feb 2025
Klinis : badan lemas pucat nyeri seluruh tubuh turgor kulit menurun
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan mempertimbangkan gejala yang Anda sebutkan, yaitu badan lemas, pucat, nyeri seluruh tubuh, dan turgor kulit menurun, kami dapat menentukan kode ICD-10 yang sesuai sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R53.81
- Deskripsi: Malaise dan fatigue
Malaise dan fatigue (R53.81) adalah kode ICD-10 yang sesuai untuk menggambarkan kondisi di mana pasien mengalami perasaan lemas, lelah, atau tidak enak badan secara umum. Gejala-gejala yang Anda sebutkan, seperti badan lemas, pucat, dan nyeri seluruh tubuh, dapat dikategorikan dalam kode ini.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Dalam kasus ini, tidak ada kode ICD-9-CM Procedure yang spesifik yang dapat diterapkan, karena tidak ada tindakan medis yang tercatat. Kondisi ini umumnya memerlukan evaluasi, pemeriksaan, dan manajemen gejala oleh tenaga medis.
Secara ringkas, kode ICD-10 yang sesuai untuk kondisi yang Anda deskripsikan adalah R53.81 (Malaise dan fatigue), dan tidak ada kode ICD-9-CM Procedure yang dapat diterapkan dalam kasus ini. -
Article No. 12015 | 08 Feb 2025
Klinis : badan lemas pucat nyeri seluruh tubuh turgor kulit menurun
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Kelelahan (Fatigue)
Penjelasan: Kelelahan merupakan perasaan lelah atau kurangnya energi yang dialami pasien secara terus-menerus, yang dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari.
Standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Pengalaman subyektif dari kurangnya energi fisik dan mental yang berkelanjutan dan mengganggu kemampuan seseorang untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari.
- Karakteristik Mayor: Melaporkan perasaan lelah, Mudah kelelahan saat beraktivitas, Menurunnya kemampuan fisik.
- Karakteristik Minor: Iritabilitas, Perubahan mood, Penurunan motivasi, Penurunan konsentrasi.
Standar SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Hasil yang Diharapkan: Pasien melaporkan peningkatan energi, Pasien mampu melakukan aktivitas sehari-hari, Pasien menunjukkan peningkatan motivasi.
Standar SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Energi, Manajemen Aktivitas, Terapi Modalitas.
2. Perubahan Perfusi Jaringan (Impaired Tissue Perfusion)
Penjelasan: Perubahan pada pengiriman oksigen dan nutrisi ke jaringan tubuh, yang dapat disebabkan oleh penurunan sirkulasi darah.
Standar SDKI:
- Definisi: Pengurangan aliran darah ke jaringan tubuh yang dapat mengancam kesehatan.
- Karakteristik Mayor: Kulit pucat, Nyeri seluruh tubuh, Turgor kulit menurun.
- Karakteristik Minor: Penurunan sensasi, Penurunan suhu ekstremitas, Perubahan warna kulit.
Standar SLKI:
- Hasil yang Diharapkan: Pasien menunjukkan peningkatan perfusi jaringan, Pasien menunjukkan peningkatan sirkulasi, Pasien menunjukkan peningkatan oksigenasi jaringan.
Standar SIKI:
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Sirkulasi, Manajemen Oksigenasi, Manajemen Nyeri. -
Article No. 12016 | 08 Feb 2025
Klinis : badan lemas pucat nyeri seluruh tubuh turgor kulit menurun
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan nutrisi yang tidak adekuat.
Penjelasan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan di mana asupan zat gizi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik. Gejala yang muncul antara lain badan lemas, pucat, nyeri seluruh tubuh, dan turgor kulit menurun.
Penjelasan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan berat badan dalam batas normal, tidak mengalami kelelahan, memiliki turgor kulit yang baik, dan tidak mengeluhkan nyeri.
Penjelasan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain:
1. Asesmen status nutrisi pasien
2. Pemberian nutrisi enteral atau parenteral sesuai kebutuhan
3. Pemberian suplemen nutrisi
4. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk penyusunan rencana diet
5. Edukasi tentang kebutuhan nutrisi yang adekuat
Persona: Sebagai seorang perawat, saya memahami bahwa kondisi yang Anda deskripsikan memerlukan perhatian dan penanganan yang tepat. Saya akan bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya untuk memastikan Anda mendapatkan perawatan yang komprehensif dan sesuai dengan standar keperawatan yang berlaku di Indonesia. -
Article No. 11982 | 07 Feb 2025
Klinis : Pasien mengelukan nyeri di bagian abdomen disertai dengan mual dan muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan menggunakan pendekatan SDKI-SLKI-SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkatnya untuk kondisi pasien yang mengeluhkan nyeri di bagian abdomen disertai dengan mual dan muntah:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses patologis di abdomen, ditandai dengan keluhan nyeri di abdomen, mual, dan muntah.
Penjelasan Singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
- Tanda dan gejala yang muncul pada pasien dengan nyeri akut di abdomen dapat berupa keluhan rasa nyeri di abdomen, mual, dan muntah.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan pada pasien dengan nyeri akut di abdomen adalah pengurangan nyeri, peningkatan kemampuan mengatasi nyeri, dan perbaikan status nutrisi.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan pada pasien dengan nyeri akut di abdomen meliputi manajemen nyeri, manajemen mual dan muntah, serta pemantauan tanda-tanda vital dan status nutrisi.
Dengan pendekatan SDKI-SLKI-SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk mengatasi masalah nyeri akut di abdomen disertai mual dan muntah yang dialami oleh pasien.