Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 13954 | 13 Mar 2025
Klinis : Paronchya adalah Select one: a. Bercak kemerahan pada sekitar kuku b. Pertumbuhan kuku yang lambat disertai dengan kerusakan dasar luka c. Kuku tangan yang tidak tumbuhdan dirasakan sakit pada daerah tersebut d. Bau yang tidak sedap akibat mikroorganisme e. Radang disekitar jaringan kuku
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Paronkia.
Diagnosa Keperawatan:
e. Radang di sekitar jaringan kuku (Paronkia)
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Paronkia adalah radang di sekitar jaringan kuku yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur. Gejala yang muncul adalah bercak kemerahan, pembengkakan, nyeri, dan bahkan pus di sekitar kuku.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan paronkia adalah berkurangnya tanda-tanda infeksi, tidak ada pembengkakan atau kemerahan di sekitar kuku, dan tidak ada lagi rasa nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani paronkia antara lain: debridemen luka, pemberian antibiotik topikal atau oral, kompres hangat, serta edukasi mengenai perawatan kuku yang benar.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa paronkia adalah radang di sekitar jaringan kuku yang membutuhkan penanganan segera untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 13955 | 13 Mar 2025
Klinis : Pemberian inhalasi atau Nebulizer pada dengan kondisi: Select one: a. Penyakit jantung b. Stroke c. Pembengkakan jantung d. Sekret/lender pada jalan nafas e. Obstruksi jalan nafas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pemberian inhalasi atau nebulizer pada pasien dengan obstruksi jalan nafas.
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Penjelasan:
Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif" didefinisikan sebagai "Ketidakmampuan untuk mengeluarkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang tetap terbuka".
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
1. Jalan Napas Terbuka
2. Frekuensi Napas dalam Rentang Normal
3. Tidak Ada Retraksi Otot Bantu Napas
4. Tidak Ada Suara Napas Tambahan
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
1. Manajemen Jalan Napas
2. Terapi Inhalasi
3. Fisioterapi Dada
4. Monitoring Pernapasan
Dalam kasus obstruksi jalan nafas, pemberian inhalasi atau nebulizer bertujuan untuk melembabkan dan mengencerkan sekret/lendir sehingga dapat dikeluarkan dengan lebih efektif, serta melebarkan jalan napas. Intervensi ini dapat membantu meningkatkan ventilasi dan oksigenasi pasien. -
Article No. 13956 | 13 Mar 2025
Klinis : iws adalah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
Sesuai dengan informasi yang Anda berikan, kondisi pasien dapat didiagnosis dengan "Gangguan Mobilitas Fisik" berdasarkan SDKI. Gangguan Mobilitas Fisik didefinisikan sebagai keterbatasan dalam gerakan fisik yang disebabkan oleh penurunan kekuatan, ketahanan, atau fleksibilitas otot.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan oleh perawat dalam menentukan masalah kesehatan pasien dan merumuskan diagnosa keperawatan yang tepat. Diagnosa keperawatan "Gangguan Mobilitas Fisik" mencakup berbagai penyebab, seperti penyakit, cedera, atau kondisi lain yang berdampak pada kemampuan pasien untuk bergerak secara mandiri.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang menggambarkan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan. Dalam kasus "Gangguan Mobilitas Fisik", luaran yang diharapkan dapat mencakup peningkatan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari, peningkatan kekuatan otot, dan peningkatan kemandirian dalam bergerak.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan perawat dalam menentukan tindakan atau intervensi keperawatan yang sesuai untuk mengatasi masalah kesehatan pasien. Intervensi yang dapat dilakukan untuk "Gangguan Mobilitas Fisik" dapat meliputi latihan fisik, penggunaan alat bantu, edukasi terkait manajemen mobilitas, dan kolaborasi dengan profesi kesehatan lainnya.
Sebagai perawat, saya akan menggunakan kerangka SDKI, SLKI, dan SIKI untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien, dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup dan membantu pasien mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 13957 | 13 Mar 2025
Klinis : insessible water loss
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi insensible water loss dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan: Risiko Kekurangan Volume Cairan
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami penurunan volume cairan tubuh yang dapat membahayakan kesehatan.
- Penyebab: Kehilangan cairan melalui proses insensibel (penguapan melalui kulit dan pernapasan) yang berlebihan.
- Gejala dan Tanda: Kulit kering, turgor kulit menurun, denyut nadi cepat, dan penurunan berat badan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Klien mempertahankan volume cairan tubuh yang adekuat.
- Indikator:
a. Tanda-tanda vital dalam batas normal.
b. Turgor kulit baik.
c. Berat badan stabil.
d. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
a. Pantau tanda-tanda vital secara rutin.
b. Catat asupan dan pengeluaran cairan.
c. Anjurkan klien untuk meningkatkan asupan cairan.
d. Berikan makanan dengan kandungan air yang tinggi.
e. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengatasi penyebab kehilangan cairan.
Kesimpulan:
Risiko Kekurangan Volume Cairan adalah diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi insensible water loss. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pemantauan tanda-tanda vital, pencatatan asupan dan pengeluaran cairan, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengatasi penyebab kehilangan cairan. -
Article No. 13958 | 13 Mar 2025
Klinis : Side panel Question 40 Not yet answered Marked out of 1.00 Not flaggedFlag question Question text Rentang jumlah obat yang diberikan kepada penderita dewasa untuk satu kali pemberian dalam jangka waktu tertentu, untuk mendapatkan efek terapeutik yang diinginkan dalam satuan berat (gram, milligram, mikogram) atau satuan isi volum (mililiter, liter), disebut : Select one: a. Rute Obat b. Dosis maksimum obat c. Efek Obat d. Dosis obat e. Daya larut obat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dosis Obat
Dosis obat adalah rentang jumlah obat yang diberikan kepada penderita dewasa untuk satu kali pemberian dalam jangka waktu tertentu, dengan tujuan untuk mendapatkan efek terapeutik yang diinginkan. Dosis obat biasanya dinyatakan dalam satuan berat (gram, miligram, mikrogram) atau satuan isi volume (mililiter, liter).
Penentuan dosis obat yang tepat sangat penting untuk memastikan efektivitas dan keamanan pengobatan. Dosis yang terlalu rendah mungkin tidak akan memberikan efek terapeutik yang diinginkan, sementara dosis yang terlalu tinggi dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya.
Dalam praktik keperawatan, perawat harus memahami prinsip-prinsip penentuan dosis obat dan memantau respon pasien terhadap obat yang diberikan. Perawat juga berperan penting dalam memberikan edukasi kepada pasien mengenai penggunaan obat yang aman dan benar. -
Article No. 13959 | 13 Mar 2025
Klinis : sakit pada kelopak mata
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas
Definisi:
Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, yang disebabkan oleh keterbatasan fisik, mental, dan/atau lingkungan.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Intoleransi Aktivitas ditandai dengan adanya keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seperti kesulitan dalam membuka dan menutup kelopak mata. Penyebabnya dapat berasal dari faktor fisik, mental, maupun lingkungan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dalam menangani Intoleransi Aktivitas adalah pasien dapat melakukan aktivitas membuka dan menutup kelopak mata secara mandiri, serta tidak ada tanda-tanda kelelahan saat melakukan aktivitas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain: membantu pasien dalam melakukan aktivitas membuka dan menutup kelopak mata, memberikan edukasi tentang teknik aktivitas yang benar, serta mengidentifikasi dan mengatasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi toleransi aktivitas pasien. -
Article No. 13960 | 13 Mar 2025
Klinis : Salah satu contoh luka pada kulit adalah akibat terjadinya tekanan lama , yang disebut dengan : Select one: a. Dekubitus b. Kilosis c. Periodental disease d. Alopesia e. Halitosis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: a. Dekubitus
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Integritas Kulit Terganggu
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Risiko Integritas Kulit Terganggu adalah status kesehatan individu yang rentan terhadap kerusakan pada lapisan epidermis dan/atau dermis, yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosis ini adalah pemulihan integritas kulit, yang dapat diukur melalui indikator seperti tidak adanya luka, kulit tampak utuh, dan tidak ada tanda-tanda infeksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain perawatan luka, monitoring tanda-tanda vital, manajemen nutrisi, serta edukasi dan konseling bagi pasien dan keluarga tentang pencegahan kerusakan kulit.
Sebagai perawat, saya akan membantu pasien dengan kondisi dekubitus ini untuk mencegah dan mengatasi masalah integritas kulit yang terganggu, serta memastikan pemulihan yang optimal. -
Article No. 13961 | 13 Mar 2025
Klinis : Side panel Question 44 Not yet answered Marked out of 1.00 Not flaggedFlag question Question text Seorang pasien laki- laki 17 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan perut terasa penuh, tinja keras dan gelap serta sedikit berbentuk bulat kecil, anus terasa penuh dan mengganjal serta nyeri, buang angin busuk serta nafsu makan menurun. Sebagai perawat yang bertugas saat itu menurut anda pasien tersebut mengalami : Select one: a. Obstipasi b. Konstipasi c. Haemoroid d. Impaksi e. Inkontenen
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala yang dialami oleh pasien, saya berpendapat bahwa pasien tersebut mengalami kondisi Obstipasi.
Obstipasi adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan dan ketidaknyamanan dalam buang air besar, yang ditandai dengan tinja yang keras, kering, dan sulit dikeluarkan. Tanda-tanda yang dideskripsikan oleh pasien, seperti perut terasa penuh, tinja keras dan gelap, anus terasa penuh dan mengganjal serta nyeri, serta buang angin yang berbau busuk, semuanya merupakan gejala khas dari obstipasi.
Untuk diagnosis keperawatan dan rencana asuhan keperawatan, dapat digunakan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Label Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosis keperawatan yang sesuai untuk kondisi ini adalah:
1. SDKI: Obstipasi
2. SLKI: Pembuangan Tidak Efektif
3. SIKI: Manajemen Obstipasi
Penjelasan singkat dari masing-masing komponen:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Obstipasi adalah ketidakmampuan untuk buang air besar secara teratur, yang ditandai dengan tinja yang keras, kering, dan sulit dikeluarkan.
2. SLKI (Standar Label Keperawatan Indonesia): Pembuangan Tidak Efektif adalah ketidakmampuan untuk buang air besar secara teratur, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan komplikasi.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen Obstipasi adalah serangkaian tindakan keperawatan untuk membantu pasien dalam mengatasi masalah obstipasi, seperti pemberian cairan, makanan berserat, laksatif, dan latihan fisik yang sesuai.
Perawat dapat menggunakan standar-standar ini sebagai panduan dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur bagi pasien dengan kondisi obstipasi. -
Article No. 13962 | 13 Mar 2025
Klinis : Arti persen (%) dalam campuran obat pada Tetracylin salep 2%, artinya: Select one: a. Setiap 2 gram salep mengandung 100 % tetracylin b. Setiap 2 ml salep mengandung 100 ml tetracylin c. Setiap 100 ml obat mengandung 2 ml tetracylin d. Setiap 100 gram salep mengandung 2 gram tetracylin e. Setiap 100 gram salep mengandung 2 ml tetracylin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan penjelasan terkait diagnosa keperawatan dan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, serta menjawab pertanyaan mengenai arti persen (%) dalam campuran obat pada Tetracylin salep 2%.
Diagnosa Keperawatan:
Berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, salep Tetracylin 2% mengandung Tetracylin dalam konsentrasi 2% dari total berat atau volume salep. Jadi, setiap 100 gram salep mengandung 2 gram Tetracylin. Pada kasus ini, diagnosa keperawatan yang mungkin sesuai adalah:
1. Risiko infeksi berhubungan dengan kondisi kulit.
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kondisi kulit.
3. Nyeri berhubungan dengan kondisi kulit.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah sistem klasifikasi diagnosis keperawatan yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah sistem klasifikasi luaran atau hasil keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah sistem klasifikasi intervensi keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI.
Ketiga standar ini merupakan panduan bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan berkualitas.
Jawaban pertanyaan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, pilihan yang tepat adalah:
d. Setiap 100 gram salep mengandung 2 gram Tetracylin.
Jadi, dalam salep Tetracylin 2%, setiap 100 gram salep mengandung 2 gram Tetracylin. -
Article No. 13963 | 13 Mar 2025
Klinis : sakit mag
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dokter. Berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi "sakit mag":
1. Kode ICD-10:
- Kode: K29.7
- Deskripsi: Gastritis, tidak spesifik
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 44.43
- Deskripsi: Endoskopi atas gastrointestinal, pengambilan biopsi
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 K29.7 (Gastritis, tidak spesifik) digunakan untuk mendiagnosis kondisi "sakit mag" atau gastritis. Gastritis adalah peradangan atau pembengkakan pada lapisan dalam lambung yang dapat menyebabkan gejala seperti nyeri perut, mual, muntah, dan rasa tidak nyaman di perut.
2. Kode ICD-9-CM 44.43 (Endoskopi atas gastrointestinal, pengambilan biopsi) dapat digunakan untuk prosedur atau tindakan medis yang dilakukan untuk menyelidiki dan mendiagnosis kondisi "sakit mag". Prosedur ini melibatkan penggunaan endoskop untuk memeriksa saluran pencernaan atas dan mengambil sampel jaringan (biopsi) untuk diperiksa lebih lanjut.
Pemeriksaan endoskopi atas gastrointestinal dapat membantu menentukan penyebab gejala "sakit mag" dan membantu dalam memberikan perawatan yang tepat bagi pasien.