Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 19350 | 06 Jul 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 35 tahun, BB 80kg. dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak nafas, Penggunaan otot bantu pernapasan (+), Pola Napas takipneu. Dari pemeriksaan auskultasi dada Bunyi napas weezing, pernafasan 30 kali permenit, nadi 85 kali permenit, tekanan darah 140/80mm Hg. Klien mengatakan mual dan tidak napsu makan. Apa Diagnosa keperawatan utama pada pasien dan tuliskan Intervensi nya ?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan utama dan intervensi yang sesuai dengan kondisi pasien yang Anda jabarkan.
Diagnosa Keperawatan Utama:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (00031) - SDKI
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Penjelasan:
Pasien mengalami sesak napas, penggunaan otot bantu pernapasan, pola napas takipneu, serta bunyi napas wheezing yang mengindikasikan adanya hambatan pada jalan napas. Hal ini menunjukkan bahwa pasien mengalami masalah dalam membersihkan saluran napas secara efektif.
Intervensi Keperawatan:
1. Manajemen Jalan Napas (13009) - SIKI
Definisi: Tindakan untuk mempertahankan atau memperbaiki ventilasi dan oksigenasi yang adekuat.
Intervensi:
- Pantau status pernapasan (frekuensi, kedalaman, irama, dan usaha pernapasan)
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- Lakukan suction pada jalan napas bila perlu
- Posisikan pasien untuk memfasilitasi ventilasi
2. Manajemen Obstruksi Jalan Napas (13010) - SIKI
Definisi: Tindakan untuk mencegah atau mengatasi obstruksi pada jalan napas.
Intervensi:
- Identifikasi penyebab obstruksi jalan napas
- Berikan bronkodilator atau terapi lain sesuai indikasi
- Lakukan fisioterapi dada atau postural drainage bila perlu
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk tindakan lanjut
3. Manajemen Nutrisi (1804) - SLKI
Definisi: Tindakan untuk mempertahankan atau meningkatkan status nutrisi pasien.
Intervensi:
- Kaji status nutrisi pasien
- Berikan makanan yang mudah dicerna dan disukai pasien
- Pantau asupan dan keseimbangan cairan
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk intervensi nutrisi yang tepat
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan dapat membantu pasien mengatasi masalah bersihan jalan napas yang tidak efektif serta meningkatkan status nutrisinya. -
Article No. 19351 | 06 Jul 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 35 tahun, BB 80kg. dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak nafas, Penggunaan otot bantu pernapasan (+), Pola Napas takipneu. Dari pemeriksaan auskultasi dada Bunyi napas weezing, pernafasan 30 kali permenit, nadi 85 kali permenit, tekanan darah 140/80mm Hg. Klien mengatakan mual dan tidak napsu makan. Apa Diagnosa keperawatan utama pada pasien dan tuliskan Intervensi nya ?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan utama dan intervensi untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan Utama:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (SIKI: 00031)
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
Penjelasan:
Pasien mengalami sesak napas, penggunaan otot bantu pernapasan, dan pola napas takipneu yang mengindikasikan adanya gangguan bersihan jalan napas. Temuan pemeriksaan auskultasi dada juga menunjukkan bunyi napas wheezing, yang menandakan adanya obstruksi di saluran napas.
Intervensi Keperawatan:
1. Monitor status pernapasan (frekuensi, kedalaman, irama, dan upaya) (SLKI: 10030)
2. Auskultasi suara napas (SLKI: 10032)
3. Berikan oksigen sesuai indikasi (SLKI: 10036)
4. Lakukan suction jika diperlukan (SLKI: 10041)
5. Berikan bronkodilator dan mukolitik sesuai indikasi (SLKI: 10045)
6. Ajarkan teknik batuk efektif (SLKI: 10046)
7. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk manajemen jalan napas (SLKI: 10051)
Tujuan dari intervensi-intervensi tersebut adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan bersihan jalan napas pasien sehingga dapat mengurangi sesak napas dan memfasilitasi pertukaran gas yang adekuat. -
Article No. 19352 | 06 Jul 2025
Klinis : Seorang laki-laki usia 45 tahun mengeluh Cepat kenyang setelah makan, nafsu makan menurun dan ada nyeri abdomen. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan ada nyeri tekan di kuadran kiri atas, bising usus 20x/menit. RR 24x/menit, TD 140/80 mmHg, Nadi 100x/menit dan suhu 38⁰C. klien mengatakan ada penurunan berat badan dari 50Kg menjadi 45Kg. Apa Diagnosa keperawatan utama pada pasien dan tuliskan Intervensi nya?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan utama dan intervensi keperawatan sesuai dengan kondisi pasien yang Anda jelaskan.
Diagnosa Keperawatan Utama:
Nyeri akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain).
Intervensi Keperawatan:
1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor yang memperberat atau memperingan nyeri.
2. Berikan analgetik sesuai indikasi dan evaluasi efektivitasnya.
3. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri, seperti relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin.
4. Pantau tanda-tanda vital dan respon pasien terhadap terapi nyeri.
5. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk mengatasi sumber nyeri.
Selain diagnosa nyeri akut, diagnosa keperawatan lain yang perlu dipertimbangkan adalah:
1. Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh (00002)
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
2. Risiko infeksi (00004)
Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat menimbulkan kerusakan sel.
Intervensi keperawatan untuk diagnosa-diagnosa tersebut dapat mencakup:
- Pemantauan asupan dan output nutrisi
- Pemberian makanan yang sesuai dengan kondisi pasien
- Edukasi tentang pentingnya nutrisi yang adekuat
- Pemantauan tanda-tanda infeksi dan pemberian terapi antibiotik sesuai indikasi
- Perawatan luka dan higiene yang baik untuk mencegah infeksi
Kode SDKI, SLKI, dan SIKI yang terkait dengan diagnosa dan intervensi di atas adalah:
SDKI: 00132, 00002, 00004
SLKI: 1809, 2006, 0807
SIKI: 7450, 1867, 6540
Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 19353 | 06 Jul 2025
Klinis : Seorang laki-laki usia 45 tahun mengeluh Cepat kenyang setelah makan, nafsu makan menurun dan ada nyeri abdomen. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan ada nyeri tekan di kuadran kiri atas, bising usus 20x/menit. RR 24x/menit, TD 140/80 mmHg, Nadi 100x/menit dan suhu 38⁰C. klien mengatakan ada penurunan berat badan dari 50Kg menjadi 45Kg. Apa Diagnosa keperawatan utama pada pasien dan tuliskan Intervensi nya?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sesuai dengan kondisi yang Anda deskripsikan, Diagnosa Keperawatan utama yang dapat ditetapkan adalah:
1. Diagnosa Keperawatan:
Kode: 00194
Judul: Gangguan Fungsi Gastrointestinal
Definisi: Ketidakmampuan untuk mencerna, menyerap, atau mengeluarkan sisa makanan dari saluran cerna.
Penjelasan Singkat:
Pasien mengeluhkan gejala-gejala yang mengarah pada gangguan fungsi gastrointestinal, seperti rasa cepat kenyang setelah makan, penurunan nafsu makan, dan nyeri abdomen. Hasil pemeriksaan fisik juga menunjukkan adanya nyeri tekan di kuadran kiri atas, bising usus yang menurun, serta penurunan berat badan yang signifikan. Hal ini mengindikasikan adanya gangguan dalam proses pencernaan dan penyerapan makanan.
2. Sistem Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI):
Kode: 00194
Judul: Gangguan Fungsi Gastrointestinal
Definisi: Ketidakmampuan untuk mencerna, menyerap, atau mengeluarkan sisa makanan dari saluran cerna.
3. Sistem Klasifikasi Intervensi Keperawatan Indonesia (SKIKI):
Kode: 6050
Judul: Manajemen Nutrisi
Definisi: Membantu klien untuk mempertahankan atau meningkatkan status nutrisi yang optimal.
4. Sistem Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Kode: 0002
Judul: Status Nutrisi: Cairan dan Elektrolit
Definisi: Keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
Intervensi Keperawatan:
1. Lakukan pengkajian komprehensif terkait status nutrisi dan gastrointestinal pasien.
2. Pantau tanda-tanda vital secara berkala, terutama suhu tubuh, nadi, dan tekanan darah.
3. Berikan diet yang sesuai dengan kondisi pasien, misalnya diet lunak atau makanan yang mudah dicerna.
4. Anjurkan pasien untuk makan dalam porsi kecil tapi sering.
5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan kebutuhan nutrisi yang adekuat.
6. Pantau berat badan pasien secara berkala dan berikan intervensi yang sesuai untuk mencegah penurunan berat badan.
7. Edukasikan pasien dan keluarga tentang manajemen nutrisi yang tepat.
8. Lakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, ahli gizi) untuk mengatasi gangguan fungsi gastrointestinal. -
Article No. 19354 | 06 Jul 2025
Klinis : Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan keluhan lemas disertai demam sejak 4 hari yang lalu, mual (+), muntah (+) 3x, nafsu makan meman, AC (+ BAB (+)N
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya untuk kondisi yang Anda paparkan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Kode SDKI: 00002
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
2. Intoleransi Aktivitas
Kode SDKI: 00092
Definisi: Ketidakmampuan untuk menoleransi atau menyelesaikan aktivitas yang dibutuhkan atau diinginkan.
3. Hipertermia
Kode SDKI: 00007
Definisi: Suhu tubuh di atas kisaran normal.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan panduan resmi yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien yang menjadi fokus intervensi keperawatan. SDKI berisi daftar diagnosis keperawatan, definisi, karakteristik, faktor yang berhubungan, dan kode unik untuk setiap diagnosis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah panduan yang berisi daftar luaran (outcome) keperawatan yang diharapkan dapat dicapai melalui intervensi keperawatan. SLKI mencakup definisi, kriteria hasil, dan kode unik untuk setiap luaran keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah panduan yang berisi daftar intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. SIKI mencakup definisi, aktivitas, dan kode unik untuk setiap intervensi keperawatan.
Dengan demikian, SDKI, SLKI, dan SIKI merupakan satu kesatuan sistem dokumentasi asuhan keperawatan yang baku dan terstandar di Indonesia, yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). -
Article No. 19355 | 06 Jul 2025
Klinis : Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan keluhan lemas disertai demam sejak 4 hari yang lalu, mual (+), muntah (+) 3x, nafsu makan meman, AC (+ BAB (+)N
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi yang Anda jelaskan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik dan kelelahan, ditandai dengan pasien mengeluh lemas dan mudah lelah.
2. Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual, dan muntah, ditandai dengan penurunan nafsu makan.
3. Risiko Dehidrasi berhubungan dengan kehilangan cairan akibat demam, mual, dan muntah.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Intoleransi Aktivitas:
- Pasien dapat mempertahankan aktivitas sehari-hari dengan bantuan minimal.
- Pasien dapat mengenali faktor-faktor yang memengaruhi intoleransi aktivitas.
- Pasien dapat melakukan aktivitas tanpa mengalami kelelahan berlebih.
2. Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh:
- Pasien dapat mempertahankan berat badan sesuai rentang normal.
- Pasien dapat mengonsumsi makanan dan cairan sesuai kebutuhan.
- Pasien dapat mengenali faktor-faktor yang memengaruhi nafsu makan.
3. Risiko Dehidrasi:
- Pasien dapat mempertahankan status hidrasi yang adekuat.
- Pasien dapat mengenali tanda-tanda dehidrasi dan melaporkan kepada petugas kesehatan.
- Pasien dapat mengonsumsi cairan sesuai kebutuhan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Intoleransi Aktivitas:
- Lakukan pengkajian intoleransi aktivitas, termasuk faktor-faktor yang memengaruhinya.
- Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang manajemen intoleransi aktivitas.
- Bantu pasien merencanakan aktivitas sehari-hari sesuai dengan kemampuannya.
- Pantau tanda-tanda vital dan respons pasien terhadap aktivitas.
- Berikan bantuan atau asisten sesuai kebutuhan pasien dalam melakukan aktivitas.
2. Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh:
- Lakukan pengkajian status nutrisi, termasuk faktor-faktor yang memengaruhinya.
- Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya nutrisi yang adekuat.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan kebutuhan nutrisi pasien.
- Bantu pasien mengonsumsi makanan dan cairan sesuai kebutuhan.
- Pantau berat badan, asupan nutrisi, dan tanda-tanda kekurangan nutrisi.
3. Risiko Dehidrasi:
- Lakukan pengkajian status hidrasi pasien, termasuk faktor-faktor yang memengaruhinya.
- Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya hidrasi yang adekuat.
- Berikan cairan oral atau parenteral sesuai kebutuhan pasien.
- Pantau intake dan output cairan, serta tanda-tanda dehidrasi.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk mengatasi penyebab kehilangan cairan.
Penjelasan yang lebih rinci dan terperinci:
Diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang diberikan di atas sesuai dengan kondisi pasien yang Anda jelaskan, yaitu pasien dengan keluhan lemas, demam, mual, muntah, dan penurunan nafsu makan. Ketiga diagnosa keperawatan tersebut saling terkait dan merupakan prioritas utama dalam penanganan pasien.
Intoleransi aktivitas disebabkan oleh kelemahan fisik dan kelelahan akibat kondisi demam dan infeksi. Gangguan nutrisi terjadi karena pasien mengalami anoreksia, mual, dan muntah, sehingga asupan nutrisi tidak adekuat. Risiko dehidrasi muncul akibat kehilangan cairan yang berlebihan melalui demam, mual, dan muntah.
Luaran yang diharapkan untuk masing-masing diagnosa adalah pasien dapat mempertahankan aktivitas sehari-hari, mempertahankan status nutrisi dan berat badan, serta mempertahankan status hidrasi yang adekuat. Intervensi keperawatan yang diberikan bertujuan untuk mencapai luaran tersebut, seperti melakukan pengkajian, memberikan edukasi, membantu pasien dalam aktivitas dan asupan nutrisi, serta memantau tanda-tanda vital dan status hidrasi.
Penanganan yang komprehensif dan kolaboratif antara perawat, ahli gizi, dan tim kesehatan lainnya sangat diperlukan untuk memulihkan kondisi pasien secara optimal. -
Article No. 19356 | 06 Jul 2025
Klinis : Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan keluhan lemas disertai demam sejak 4 hari yang lalu, mual (+), muntah (+) 3x, nafsu makan meman, AC (+ BAB (+)N
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah **Diagnosa Keperawatan** beserta penjelasan singkat **SDKI, SLKI, dan SIKI** sesuai standar **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)** untuk kondisi pasien dengan keluhan lemas, demam, mual, muntah, dan nafsu makan menurun:
---
### **1. Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (SDKI Code: B.3)**
**Definisi:** Risiko atau ketidakmampuan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit akibat kehilangan cairan berlebihan (muntah, demam) atau asupan tidak adekuat.
#### **SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):**
- **SLKI Code: L.0301** → Keseimbangan cairan dan elektrolit tercapai.
**Indikator:**
- Tanda vital stabil (TD, nadi, suhu).
- Turgor kulit normal.
- Produksi urine adekuat (>30 mL/jam).
- Tidak ada mual/muntah berlebihan.
#### **SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):**
- **SIKI Code: I.0901** → **Manajemen Keseimbangan Cairan**
**Tindakan:**
- Pantau intake-output cairan.
- Berikan cairan oral/IV sesuai kebutuhan.
- Observasi tanda dehidrasi (turgor kulit, mukosa kering).
- Kolaborasi pemberian antiemetik jika diperlukan.
---
### **2. Diagnosa Keperawatan:**
**Hipertermia (SDKI Code: B.5)**
**Definisi:** Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal akibat proses infeksi/inflamasi.
#### **SLKI:**
- **SLKI Code: L.0801** → Suhu tubuh dalam rentang normal.
**Indikator:**
- Suhu 36,5–37,5°C.
- Tidak ada menggigil atau keringat berlebih.
#### **SIKI:**
- **SIKI Code: I.1501** → **Manajemen Hipertermia**
**Tindakan:**
- Kompres hangat/dingin.
- Pantau suhu tubuh tiap 4 jam.
- Berikan antipiretik sesuai kolaborasi.
---
### **3. Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (SDKI Code: B.1.1)**
**Definisi:** Asupan nutrisi tidak mencukupi kebutuhan metabolik akibat mual, muntah, dan nafsu makan menurun.
#### **SLKI:**
- **SLKI Code: L.0103** → Status nutrisi membaik.
**Indikator:**
- Asupan makanan ≥80% dari porsi.
- Tidak ada penurunan berat badan signifikan.
#### **SIKI:**
- **SIKI Code: I.1101** → **Manajemen Nutrisi**
**Tindakan:**
- Berikan diet kecil tapi sering.
- Hindari makanan berlemak/berbau tajam.
- Kolaborasi dengan ahli gizi.
---
### **Catatan Tambahan:**
- **AC (+)** (Air Conditioning) dapat memengaruhi kelembapan lingkungan dan risiko dehidrasi, perlu dipantau.
- **BAB (+) N** (Buang Air Besar Normal) menunjukkan tidak ada diare, sehingga fokus intervensi lebih pada keseimbangan cairan akibat muntah dan demam.
Semoga membantu. Jika diperlukan penyesuaian lebih lanjut, silakan berikan data tambahan seperti hasil laboratorium atau pemeriksaan fisik.
**Sumber Referensi:**
- *Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) Edisi 5, PPNI (2022).*
- *Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) Edisi 3, PPNI (2022).*
- *Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Edisi 3, PPNI (2022).*
*(Format RTF dapat disesuaikan dengan kebutuhan dokumentasi klinis).* -
Article No. 19357 | 06 Jul 2025
Klinis : Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan keluhan lemas disertai demam sejak 4 hari yang lalu, mual (+), muntah (+) 3x, nafsu makan meman, AC (+ BAB (+)N
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan riwayat penyakit yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, kode, dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, serta SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Risiko Dehidrasi
b. Defisit Volume Cairan
c. Mual
2. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
a. Risiko Dehidrasi
- Kode: 00028
- Definisi: Kerentanan terhadap kehilangan cairan dan elektrolit yang dapat membahayakan kesehatan.
b. Defisit Volume Cairan
- Kode: 00027
- Definisi: Penurunan volume cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler.
c. Mual
- Kode: 00134
- Definisi: Perasaan tidak nyaman di perut yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
3. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
a. Risiko Dehidrasi
- Kode: LD001
- Definisi: Keadaan di mana individu memiliki kemungkinan mengalami penurunan volume cairan dan elektrolit yang dapat mengancam kesehatan.
b. Defisit Volume Cairan
- Kode: LD002
- Definisi: Keadaan di mana individu mengalami penurunan volume cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler.
c. Mual
- Kode: LM001
- Definisi: Keadaan di mana individu mengalami perasaan tidak nyaman di perut yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
4. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
a. Risiko Dehidrasi
- Kode: IC0158
- Definisi: Tindakan keperawatan untuk mencegah, mengurangi, atau mengatasi penurunan volume cairan dan elektrolit yang dapat mengancam kesehatan.
b. Defisit Volume Cairan
- Kode: IC0157
- Definisi: Tindakan keperawatan untuk mencegah, mengurangi, atau mengatasi penurunan volume cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler.
c. Mual
- Kode: IC0263
- Definisi: Tindakan keperawatan untuk mencegah, mengurangi, atau mengatasi perasaan tidak nyaman di perut yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat dapat menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI sebagai acuan untuk menetapkan diagnosa, hasil, dan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien. -
Article No. 19358 | 06 Jul 2025
Klinis : Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan keluhan lemas disertai demam sejak 4 hari yang lalu, mual (+), muntah (+) 3x, nafsu makan meman, AC (+ BAB (+)N
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah **Diagnosa Keperawatan** beserta penjelasan singkat terkait **SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)** berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, sesuai dengan panduan **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)**.
---
### **Diagnosa Keperawatan**
**1. Risiko Ketidakseimbangan Volume Cairan** *(Kode: D.0016)*
**Penjelasan:**
- **SDKI (D.0016):** Pasien mengalami mual, muntah, dan penurunan nafsu makan yang dapat menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit.
- **SLKI (L.1401):** Keseimbangan cairan dan elektrolit tercapai (output urine adekuat, turgor kulit baik, tidak ada tanda dehidrasi).
- **SIKI (I.1401):**
- Memonitor tanda-tanda dehidrasi (turgor kulit, mukosa mulut, produksi urine).
- Memberikan cairan oral/IV sesuai kebutuhan.
- Edukasi pentingnya asupan cairan.
**2. Hipertermi** *(Kode: D.0027)*
**Penjelasan:**
- **SDKI (D.0027):** Pasien mengalami demam, yang dapat meningkatkan risiko komplikasi seperti dehidrasi dan kejang.
- **SLKI (L.0801):** Suhu tubuh kembali normal (36,5–37,5°C).
- **SIKI (I.0801):**
- Kompres hangat.
- Pemberian antipiretik sesuai indikasi.
- Memonitor suhu tubuh secara berkala.
**3. Intoleransi Aktivitas** *(Kode: D.0096)*
**Penjelasan:**
- **SDKI (D.0096):** Pasien mengeluh lemas, yang dapat mengganggu kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari.
- **SLKI (L.0301):** Pasien mampu beraktivitas sesuai kemampuan tanpa kelelahan berlebihan.
- **SIKI (I.0301):**
- Bantu pasien dalam aktivitas sesuai kebutuhan.
- Anjurkan istirahat yang cukup.
- Pantau tanda vital sebelum dan setelah aktivitas.
**4. Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh** *(Kode: D.0030)*
**Penjelasan:**
- **SDKI (D.0030):** Pasien mengalami mual, muntah, dan nafsu makan menurun, yang berisiko menyebabkan malnutrisi.
- **SLKI (L.1101):** Asupan nutrisi adekuat sesuai kebutuhan tubuh.
- **SIKI (I.1101):**
- Berikan makanan dalam porsi kecil tapi sering.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk diet yang sesuai.
- Pantau berat badan dan asupan nutrisi.
---
### **Catatan Tambahan**
- **SDKI** digunakan untuk menegakkan diagnosa keperawatan.
- **SLKI** menentukan luaran yang diharapkan setelah intervensi.
- **SIKI** berisi tindakan keperawatan yang direkomendasikan.
Jika diperlukan penyesuaian lebih lanjut berdasarkan perkembangan kondisi pasien, evaluasi berkala harus dilakukan.
Semoga membantu.
*(Sumber: Buku Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) – PPNI, Edisi Terkini)* -
Article No. 19359 | 06 Jul 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 65 tahun mengeluh tidak bisa merasakan BAK sudah 3 hari, BAK mengalir begitu saja. awalnya pasien mengatakan nyeri pada saat BAK. Klien terpasang kateter dengan volume urin bag 100ml. Klien mengeluh nyeri di area perut bawah. Klien mengatakan lemas. Dari hasil lab Leukosit 14.000 per miroliter. Apa Diagnosa keperawatan utama pada pasien dan tuliskan Intervensi nya?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan Utama:
Diagnosa Keperawatan: Retensi Urin (00023)
Kode SDKI: RET
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih secara lengkap.
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien perempuan berusia 65 tahun mengeluh tidak dapat merasakan BAK selama 3 hari. Pasien terpasang kateter dengan volume urin dalam kantong 100ml, mengeluh nyeri pada area perut bawah, dan merasa lemas. Hasil laboratorium menunjukkan leukosit 14.000 per mikroliter, yang mengindikasikan adanya infeksi. Tanda-tanda ini mengarah pada diagnosa keperawatan Retensi Urin (00023).
Intervensi Keperawatan:
1. Intervensi SLKI: Manajemen Eliminasi Urin (6540)
Definisi: Memfasilitasi pengeluaran urin yang efektif.
Kode SIKI: M0008
2. Intervensi SLKI: Manajemen Nyeri (1400)
Definisi: Pengurangan rasa nyeri hingga ke tingkat toleransi yang dapat diterima pasien.
Kode SIKI: N0002
3. Intervensi SLKI: Manajemen Infeksi (6540)
Definisi: Pencegahan dan pengendalian infeksi.
Kode SIKI: M0005
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
- Monitoring intake dan output urin
- Memantau tanda-tanda vital
- Memberikan analgesik untuk mengurangi nyeri
- Mengatur posisi pasien yang nyaman
- Mengobservasi tanda-tanda infeksi dan melakukan penanganan yang sesuai
- Berkolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk penanganan yang komprehensif
Tujuan yang diharapkan adalah pasien dapat mengosongkan kandung kemih secara efektif, nyeri berkurang, dan tidak terjadi komplikasi infeksi.