Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 12147 | 12 Feb 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhantidak bisa berdiri lama, sakit pinggang dan kaki apabila berdiri lama, bila berjalanan lama pinggangg langsung sakit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan serta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda jelaskan.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakstabilan Posisi Tubuh
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakstabilan Posisi Tubuh didefinisikan sebagai kemampuan seseorang yang terbatas untuk mempertahankan posisi tubuh yang diinginkan atau dibutuhkan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Stabilitas Posisi Tubuh: Kemampuan untuk mempertahankan posisi tubuh yang diinginkan atau dibutuhkan.
2. Kemampuan Mobilisasi: Kemampuan untuk bergerak dengan mudah dan aman.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Mobilitas: Intervensi untuk memfasilitasi pergerakan dan perpindahan yang aman dan efektif.
2. Perawatan Fisik: Intervensi untuk mempertahankan fungsi fisik optimal.
3. Edukasi Kesehatan: Intervensi untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan keterampilan terkait kesehatan.
Dalam kasus ini, pasien mengalami keluhan tidak bisa berdiri lama, sakit pinggang dan kaki saat berdiri lama, serta sakit pinggang saat berjalan lama. Hal ini menunjukkan adanya ketidakstabilan posisi tubuh yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kelemahan otot, gangguan sendi, atau masalah muskuloskeletal lainnya. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan mencakup manajemen mobilitas, perawatan fisik, dan edukasi kesehatan untuk meningkatkan kemampuan mobilisasi dan stabilitas posisi tubuh pasien. -
Article No. 12148 | 12 Feb 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan gatal-gatal di kaki, tangan, dan badan sudah 1 minggu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas Berhubungan dengan Gejala Penyakit Kulit
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan karena adanya keterbatasan fisik.
- Faktor Berhubungan: Gejala penyakit kulit, seperti gatal-gatal.
- Karakteristik Definisi: Adanya keluhan gatal-gatal di kaki, tangan, dan badan selama 1 minggu.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Toleransi Aktivitas Meningkat
- Indikator:
- Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.
- Klien melaporkan peningkatan kemampuan melakukan aktivitas.
- Klien menunjukkan perbaikan status fisik.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
- Manajemen Gejala Penyakit Kulit
- Peningkatan Mobilitas
- Manajemen Kelelahan
- Tujuan Intervensi:
- Mengelola gejala penyakit kulit (gatal-gatal) agar tidak mengganggu aktivitas.
- Meningkatkan kemampuan klien dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
- Mengelola kelelahan yang dialami klien akibat kondisi penyakit kulit.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat dapat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI sebagai panduan dalam menegakkan diagnosa, menetapkan luaran yang diharapkan, dan melaksanakan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien. -
Article No. 12149 | 12 Feb 2025
Klinis : Klien mengatakan badannya tiba tiba lemas dan klien pusing Klien ada riwayat penyakit jantung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Selamat siang Bapak/Ibu. Perkenankan saya memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Bapak/Ibu deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas
Penjelasan:
Intoleransi Aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas harian yang diinginkan, yang disebabkan oleh perasaan kelelahan, kelemahan, atau kurangnya energi. Dalam kasus ini, keluhan klien tentang tiba-tiba merasa lemas dan pusing dapat mengarah pada diagnosa Intoleransi Aktivitas.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas harian yang diinginkan, yang disebabkan oleh perasaan kelelahan, kelemahan, atau kurangnya energi.
- Karakteristik Utama: Klien melaporkan ketidakmampuan melakukan aktivitas rutin, kelelahan yang tidak sebanding dengan aktivitas, dan penurunan toleransi terhadap aktivitas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
- Indikator: Klien mampu melakukan aktivitas rutin, memiliki energi yang cukup untuk melakukan aktivitas, dan toleransi terhadap aktivitas meningkat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Energi, Manajemen Aktivitas, Peningkatan Mobilitas, dan Edukasi Aktivitas.
Semoga penjelasan di atas dapat membantu Bapak/Ibu. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. -
Article No. 12150 | 12 Feb 2025
Klinis : klien pusing Klien ada riwayat penyakit jantung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Ketidakstabilan Tanda-Tanda Vital
Penjelasan singkat:
Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, di mana klien mengalami pusing dan memiliki riwayat penyakit jantung, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Ketidakstabilan Tanda-Tanda Vital.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
Ketidakstabilan Tanda-Tanda Vital adalah perubahan kondisi tanda-tanda vital (suhu, nadi, respirasi, tekanan darah) yang tidak stabil, yang dapat mengancam kesehatan dan kehidupan.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Kriteria hasil yang diharapkan untuk Ketidakstabilan Tanda-Tanda Vital meliputi stabilitas tanda-tanda vital, tidak ada komplikasi, dan tidak ada gejala yang mengancam.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Ketidakstabilan Tanda-Tanda Vital antara lain pemantauan tanda-tanda vital, pengelolaan terapeutik, dan pemberian edukasi kepada klien dan keluarga.
Sebagai seorang pakar perawat, saya menekankan pentingnya pemantauan yang ketat terhadap tanda-tanda vital klien, terutama dalam kaitannya dengan riwayat penyakit jantung yang dimilikinya. Hal ini diperlukan untuk memastikan stabilitas kondisi klien dan mencegah komplikasi yang dapat mengancam kesehatan dan keselamatan. -
Article No. 12151 | 12 Feb 2025
Klinis : Klien mengatakan pusing Klien ada riwayat penyakit jantung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan kondisi yang Anda jelaskan, yaitu klien mengeluhkan pusing dan memiliki riwayat penyakit jantung, berikut adalah diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosis Keperawatan:
Berdyspnea (NANDA-I)
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Berdyspnea adalah status pernapasan yang tidak efektif yang ditandai dengan sensasi tidak nyaman atau kesulitan dalam bernapas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosis keperawatan ini adalah klien dapat menunjukkan pola napas yang efektif, terbebas dari tanda-tanda distres pernapasan, dan mampu melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kesulitan bernapas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Manajemen jalan napas
2. Manajemen oksigenasi
3. Manajemen aktivitas
4. Manajemen nyeri
5. Edukasi manajemen penyakit jantung
Sebagai perawat, kami akan bekerja sama dengan klien dan tim kesehatan lainnya untuk mengelola pernafasan klien, mengatasi rasa pusing yang mungkin terkait dengan penyakit jantung, dan memastikan klien dapat beraktivitas dengan aman. Kami akan memberikan edukasi mengenai manajemen penyakit jantung untuk mendukung pemulihan klien. -
Article No. 12152 | 12 Feb 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis awal pasien adalah tuberkulosis paru. Berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang terkait:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A15.9
- Deskripsi: Tuberkulosis paru, tidak dispesifikasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 87.44
- Deskripsi: Pemeriksaan mikroskopis sputum untuk bakteri tuberkulosis
Penjelasan:
Kode ICD-10 A15.9 (Tuberkulosis paru, tidak dispesifikasi) digunakan untuk menggambarkan kondisi tuberkulosis paru pada pasien pria usia 45 tahun dengan gejala batuk berdahak, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan, serta ditemukannya lesi di paru pada pemeriksaan rontgen.
Kode ICD-9-CM 87.44 (Pemeriksaan mikroskopis sputum untuk bakteri tuberkulosis) merupakan prosedur yang mungkin dilakukan untuk menegakkan diagnosis tuberkulosis paru, yaitu dengan pemeriksaan mikroskopis sputum untuk mengidentifikasi keberadaan bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Dalam praktik klinis, diagnosis tuberkulosis paru biasanya memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, seperti pemeriksaan bakteriologis, tes sensitivitas obat, dan pemeriksaan penunjang lainnya untuk menegakkan diagnosis definitif dan merencanakan pengobatan yang sesuai. -
Article No. 12153 | 12 Feb 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dideskripsikan, berikut adalah penjelasan rinci dan terperinci untuk setiap poin yang diminta:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI
Berdasarkan gejala dan temuan pemeriksaan yang dipaparkan, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
a. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan patensi jalan napas.
- Karakteristik: Batuk tidak efektif, sputum berlebihan, kesulitan bernafas, bunyi napas bronkial.
b. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin karena keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
- Karakteristik: Sesak napas, letih, lemah, gangguan nafsu makan.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI)
a. Bersihan Jalan Napas Efektif
- Indikator:
1) Batuk efektif untuk mengeluarkan sekret
2) Tidak ada suara napas abnormal
3) Tidak ada sianosis
4) Frekuensi napas dalam batas normal
b. Toleransi Aktivitas Meningkat
- Indikator:
1) Mampu melakukan aktivitas sehari-hari tanpa sesak napas
2) Tidak ada keluhan kelelahan saat beraktivitas
3) Nafsu makan membaik
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI)
a. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Memantau status pernafasan (frekuensi, irama, kedalaman)
- Memberikan terapi oksigen sesuai indikasi
- Mengajarkan teknik batuk efektif
- Melakukan suction bila diperlukan
- Mempertahankan posisi yang memfasilitasi ekspansi paru
b. Intoleransi Aktivitas
- Memantau tanda-tanda vital sebelum, selama, dan setelah aktivitas
- Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi intoleransi aktivitas
- Memberikan asuhan keperawatan yang membantu memulihkan energi (istirahat yang cukup, diet bergizi)
- Mengajarkan teknik manajemen energi (pembagian aktivitas, istirahat yang cukup)
- Memberikan dukungan psikologis untuk meningkatkan motivasi pasien
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran asuhan keperawatan yang diharapkan, yaitu bersihan jalan napas yang efektif dan peningkatan toleransi aktivitas, sehingga dapat mendukung pemulihan kondisi pasien dengan diagnosa tuberkulosis paru. -
Article No. 12154 | 12 Feb 2025
Klinis : Klien mengatakan pusing dan badannya lemas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Ibu/Bapak pasien yang terhormat. Sebagai perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI berdasarkan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Berdasarkan gejala yang Anda sampaikan, yaitu pusing dan badan terasa lemas, maka diagnosa keperawatan yang dapat ditetapkan adalah:
1. Ketidakseimbangan Elektrolit berhubungan dengan ketidakstabilan aktivitas fisik.
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakseimbangan Elektrolit adalah ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan komposisi dan konsentrasi normal elektrolit dalam cairan tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat mempertahankan keseimbangan elektrolit yang normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Pemantauan tanda-tanda vital
2. Pemberian cairan elektrolit sesuai kebutuhan
3. Pengaturan aktivitas sesuai toleransi pasien
4. Edukasi tentang pentingnya mempertahankan keseimbangan elektrolit.
Semoga penjelasan ini bermanfaat bagi Anda. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. Terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. -
Article No. 12155 | 12 Feb 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit perut seperti menyesak, ada riwayat sakit magh
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, yaitu pasien datang dengan keluhan sakit perut seperti menyesak dan memiliki riwayat sakit maag, maka Diagnosa Keperawatan yang dapat diterapkan adalah:
1. Nyeri akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah kerusakan.
- Gejala khas: Pasien mengeluhkan rasa sakit pada perut yang terasa seperti menyesak.
2. Gangguan nutrisi: intake kurang dari kebutuhan tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Gejala khas: Pasien memiliki riwayat sakit maag yang dapat mempengaruhi asupan makanan.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan atau respons pasien terhadap masalah kesehatan.
- Terdiri dari definisi, karakteristik, faktor yang berhubungan, dan faktor yang menyebabkan diagnosis keperawatan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Terdiri dari definisi, kriteria hasil, dan skala pengukuran.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Terdiri dari definisi, aktivitas, dan rasional.
Dalam konteks kasus ini, perawat dapat menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI untuk mengidentifikasi, merencanakan, dan melaksanakan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien. -
Article No. 12156 | 12 Feb 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit perut seperti menyesak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda jabarkan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau yang digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut (International Association for the Study of Pain).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pasien melaporkan nyeri terkontrol
2. Pasien mampu menggunakan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
3. Pasien mendemonstrasikan perilaku untuk mengatasi nyeri
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri
2. Terapi Relaksasi
3. Terapi Distraksi
Dengan tone akademis, persona pakar, dan kondisi pasien yang datang dengan keluhan sakit perut seperti menyesak, diagnosa keperawatan yang paling sesuai adalah nyeri akut. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, terapi relaksasi, dan terapi distraksi untuk membantu pasien mengatasi nyeri yang dirasakan.