Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 12124 | 12 Feb 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien tersebut.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
Faktor yang Berhubungan: Sekresi jalan napas yang berlebihan, bronkospasme, dan kelemahan otot pernapasan.
2. Gangguan Pertukaran Gas
Definisi: Ketidakmampuan membentuk atau mengeluarkan gas darah yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme.
Faktor yang Berhubungan: Gangguan ventilasi dan/atau perfusi.
3. Penurunan Nafsu Makan
Definisi: Berkurangnya minat untuk makan yang menyebabkan asupan nutrisi yang tidak adekuat.
Faktor yang Berhubungan: Penyakit, perubahan rasa, dan mual.
Penjelasan Singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah sistem klasifikasi yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan/respons pasien yang membutuhkan intervensi keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah sistem klasifikasi yang digunakan untuk mendeskripsikan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah sistem klasifikasi yang digunakan untuk mendeskripsikan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Sebagai perawat, saya akan menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI untuk merumuskan rencana asuhan keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien, dengan tujuan meningkatkan status kesehatan pasien dan mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 12125 | 12 Feb 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Sesuai dengan informasi yang diberikan, diagnosis pasien adalah tuberkulosis paru. Berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang mungkin dilakukan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A15.0
- Deskripsi: Tuberkulosis paru dengan pemeriksaan mikrobiologis atau histologis positif
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 87.44
- Deskripsi: Bronchoscopy with biopsy
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 A15.0 untuk "Tuberkulosis paru dengan pemeriksaan mikrobiologis atau histologis positif" digunakan karena pasien menunjukkan gejala batuk berdahak, demam, sesak napas, dan hasil pemeriksaan menunjukkan adanya lesi di paru, yang secara klinis sesuai dengan diagnosis tuberkulosis paru.
2. Kode ICD-9-CM 87.44 untuk "Bronchoscopy with biopsy" adalah prosedur yang mungkin dilakukan untuk memperoleh sampel jaringan dari lesi di paru untuk pemeriksaan mikrobiologis atau histologis guna menegakkan diagnosis tuberkulosis paru secara definitif.
Selain itu, tindakan lain yang mungkin dilakukan adalah:
- Rontgen toraks untuk melihat gambaran radiologis lesi di paru
- Pemeriksaan sputum untuk identifikasi bakteri Mycobacterium tuberculosis
- Pemberian terapi antimikobakteri sesuai protokol pengobatan tuberkulosis
Pengkodean ICD-10 dan ICD-9-CM ini penting untuk keperluan dokumentasi, pelaporan, dan penagihan biaya perawatan pasien. -
Article No. 12126 | 12 Feb 2025
Klinis : hipertiroid
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan serta penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi hipertiroid.
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas
2. Risiko Kekurangan Volume Cairan
3. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi: Intake Lebih dari Kebutuhan
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Intoleransi Aktivitas: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin karena keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
2. Risiko Kekurangan Volume Cairan: Peningkatan risiko kehilangan cairan tubuh yang dapat menyebabkan dehidrasi.
3. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi: Intake Lebih dari Kebutuhan: Peningkatan risiko asupan nutrisi yang melebihi kebutuhan tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Intoleransi Aktivitas: Klien dapat meningkatkan toleransi aktivitas sesuai kemampuan.
2. Risiko Kekurangan Volume Cairan: Klien dapat mempertahankan volume cairan yang adekuat.
3. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi: Intake Lebih dari Kebutuhan: Klien dapat mempertahankan status nutrisi yang optimal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Intoleransi Aktivitas: Manajemen Energi, Optimalisasi Fungsi Fisik, Terapi Aktivitas.
2. Risiko Kekurangan Volume Cairan: Manajemen Cairan, Pemantauan Cairan, Terapi Cairan.
3. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi: Intake Lebih dari Kebutuhan: Manajemen Nutrisi, Monitoring Nutrisi, Edukasi Gizi.
Dalam konteks hipertiroid, diagnosa keperawatan di atas menjadi relevan karena kondisi ini ditandai dengan peningkatan metabolisme, penurunan berat badan, dan peningkatan aktivitas fisik yang dapat menyebabkan intoleransi aktivitas, risiko kekurangan volume cairan, serta risiko ketidakseimbangan nutrisi. -
Article No. 12127 | 12 Feb 2025
Klinis : hipertiroid hamil
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi hipertiroid pada kehamilan.
Sebagai perawat dengan latar belakang akademis, saya akan memberikan penjelasan dengan bahasa yang terstruktur dan padat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Penyebab: Peningkatan metabolisme akibat hipertiroid, mual, dan anoreksia.
- Tanda dan Gejala: Penurunan berat badan, asupan nutrisi yang tidak adekuat, dan keletihan.
2. Kecemasan
- Definisi: Respon emosional terhadap ancaman yang dirasakan atau dibayangkan.
- Penyebab: Ketidakpastian akan kondisi kesehatan ibu dan janin akibat hipertiroid.
- Tanda dan Gejala: Gelisah, sulit berkonsentrasi, dan perasaan takut.
3. Intoleransi aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
- Penyebab: Peningkatan metabolisme, keletihan, dan kelemahan otot akibat hipertiroid.
- Tanda dan Gejala: Mudah lelah, sesak napas, dan palpitasi.
Rencana Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen nutrisi
- Tujuan: Mempertahankan keseimbangan nutrisi ibu.
- Intervensi: Konseling gizi, monitor asupan dan output nutrisi, dan pemberian suplemen.
2. Manajemen kecemasan
- Tujuan: Mengurangi tingkat kecemasan ibu.
- Intervensi: Terapi relaksasi, konseling psikologis, dan dukungan emosional.
3. Manajemen intoleransi aktivitas
- Tujuan: Meningkatkan toleransi ibu terhadap aktivitas.
- Intervensi: Pengaturan aktivitas, latihan fisik bertahap, dan manajemen gejala.
Implementasi Keperawatan (SIKI):
1. Edukasi gizi, pemantauan asupan dan output nutrisi, serta pemberian suplemen yang sesuai.
2. Teknik relaksasi, konseling psikologis, dan penciptaan lingkungan yang mendukung.
3. Pengaturan aktivitas sesuai toleransi, latihan fisik bertahap, dan manajemen gejala.
Evaluasi (SLKI):
1. Ibu mempertahankan status nutrisi yang optimal.
2. Ibu menunjukkan penurunan tingkat kecemasan.
3. Ibu meningkatkan toleransi terhadap aktivitas sehari-hari.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, saya akan menerapkan prinsip-prinsip praktik berbasis bukti dan berpusat pada pasien untuk mencapai hasil yang optimal bagi ibu dan janin. -
Article No. 12128 | 12 Feb 2025
Klinis : hipertiroid hamil
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi hipertiroid pada pasien hamil.
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari yang diinginkan atau diperlukan karena keterbatasan fisiologis.
- Faktor yang berhubungan: Hipertiroidisme, kehamilan.
2. Risiko Gangguan Termoregulasi
- Definisi: Berisiko mengalami ketidakmampuan untuk mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal.
- Faktor risiko: Hipertiroidisme, kehamilan.
3. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Berisiko mengalami intake nutrisi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Faktor risiko: Hipertiroidisme, kehamilan.
Penjelasan Singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- SDKI memberikan definisi dan faktor yang berhubungan atau faktor risiko dari setiap diagnosa keperawatan.
- Membantu perawat dalam mengidentifikasi dan menegakkan diagnosa keperawatan yang tepat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- SLKI menyediakan daftar luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Membantu perawat dalam menetapkan tujuan dan evaluasi keberhasilan asuhan keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- SIKI menyediakan daftar intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Membantu perawat dalam merencanakan dan melaksanakan intervensi keperawatan yang tepat.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI memberikan kerangka kerja yang terstandar dan komprehensif bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas, terutama dalam kasus hipertiroid pada pasien hamil. -
Article No. 12129 | 12 Feb 2025
Klinis : hamil
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi hamil.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Penjelasan: Kondisi hamil dapat menyebabkan peningkatan kebutuhan nutrisi untuk perkembangan janin. Apabila tidak terpenuhi, dapat terjadi ketidakseimbangan nutrisi yang dapat berdampak pada kesehatan ibu dan janin.
2. Nyeri Akut
Penjelasan: Kondisi hamil dapat menyebabkan nyeri, misalnya nyeri punggung, kontraksi, atau nyeri lainnya yang terkait dengan perubahan fisik selama kehamilan.
3. Risiko Ketidakseimbangan Cairan
Penjelasan: Kondisi hamil dapat menyebabkan perubahan dalam keseimbangan cairan, seperti edema, dehidrasi, atau retensi cairan, yang perlu dipantau.
4. Kecemasan
Penjelasan: Kondisi hamil dapat menyebabkan kecemasan terkait dengan perubahan fisik, psikologis, dan tanggung jawab baru yang dihadapi oleh ibu hamil.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan standar diagnosis keperawatan yang dirumuskan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). SDKI memberikan panduan bagi perawat dalam menentukan diagnosis keperawatan yang tepat berdasarkan kondisi pasien.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar luaran keperawatan yang dirumuskan oleh PPNI. SLKI memberikan panduan bagi perawat dalam menentukan luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar intervensi keperawatan yang dirumuskan oleh PPNI. SIKI memberikan panduan bagi perawat dalam menentukan intervensi keperawatan yang tepat untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Sebagai perawat, saya akan menggunakan panduan SDKI, SLKI, dan SIKI untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan sesuai dengan standar profesi keperawatan di Indonesia. -
Article No. 12130 | 12 Feb 2025
Klinis : hamil
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan rinci dan terperinci untuk kondisi hamil:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi kehamilan adalah "Risiko Komplikasi Kehamilan". Diagnosa ini mengidentifikasi adanya potensi atau kemungkinan terjadinya komplikasi selama kehamilan, seperti preeklampsia, diabetes gestasional, perdarahan, atau komplikasi lainnya. Diagnosa ini memungkinkan perawat untuk fokus pada pemantauan dan pencegahan terjadinya komplikasi selama kehamilan.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Stabilitas Tanda Vital: Diharapkan tanda-tanda vital ibu hamil, seperti tekanan darah, denyut nadi, suhu, dan pernapasan, berada dalam rentang normal sesuai dengan tahap kehamilan.
2. Manajemen Gejala: Ibu hamil dapat mengelola gejala-gejala umum kehamilan, seperti mual, muntah, kelelahan, dan ketidaknyamanan, dengan baik.
3. Kepatuhan Terhadap Perawatan Antenatal: Ibu hamil dapat secara teratur mengikuti jadwal kunjungan pemeriksaan kehamilan dan mengikuti anjuran tenaga kesehatan.
4. Pengetahuan Ibu Hamil: Ibu hamil memiliki pemahaman yang baik tentang perubahan fisiologis selama kehamilan, tanda bahaya, dan perawatan yang diperlukan.
5. Kemampuan Adaptasi Ibu Hamil: Ibu hamil dapat beradaptasi dengan perubahan fisik dan psikologis yang terjadi selama kehamilan.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Pemantauan Tanda Vital: Perawat melakukan pemantauan tanda vital ibu hamil secara teratur, mencatat, dan mengidentifikasi adanya perubahan yang perlu ditindaklanjuti.
2. Edukasi dan Konseling: Perawat memberikan edukasi dan konseling kepada ibu hamil tentang perubahan fisiologis selama kehamilan, tanda bahaya, nutrisi yang tepat, aktivitas, dan perawatan kehamilan yang baik.
3. Manajemen Gejala: Perawat membantu ibu hamil dalam mengelola gejala-gejala umum kehamilan, seperti mual, muntah, kelelahan, dan ketidaknyamanan, dengan memberikan intervensi yang sesuai.
4. Perencanaan Antenatal: Perawat membantu ibu hamil dalam merencanakan dan menjadwalkan kunjungan pemeriksaan kehamilan, termasuk memantau kepatuhan ibu hamil dalam mengikuti anjuran tenaga kesehatan.
5. Dukungan Psikologis: Perawat memberikan dukungan psikologis kepada ibu hamil untuk membantu adaptasi terhadap perubahan fisik dan psikologis selama kehamilan.
Dengan penerapan diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang tepat, diharapkan perawat dapat membantu ibu hamil dalam mencapai kehamilan yang sehat dan mencegah terjadinya komplikasi selama proses kehamilan. -
Article No. 12131 | 12 Feb 2025
Klinis : hamil
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi kehamilan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan perubahan fisik akibat kehamilan.
- Penjelasan: Selama kehamilan, terjadi perubahan fisik seperti pembesaran uterus yang dapat menekan diafragma, sehingga mengganggu pola napas ibu.
2. Kesiapan meningkatkan nutrisi berhubungan dengan peningkatan kebutuhan nutrisi selama kehamilan.
- Penjelasan: Selama kehamilan, kebutuhan nutrisi ibu meningkat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin.
3. Resiko ketidakstabilan emosi berhubungan dengan perubahan hormonal akibat kehamilan.
- Penjelasan: Perubahan hormonal selama kehamilan dapat menyebabkan fluktuasi emosi dan mood pada ibu hamil.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pola napas efektif
2. Asupan nutrisi adekuat
3. Stabilitas emosi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen jalan napas
2. Edukasi nutrisi
3. Manajemen kecemasan
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan pengkajian yang komprehensif, merumuskan diagnosa keperawatan, dan menyusun rencana asuhan keperawatan yang sesuai dengan kondisi ibu hamil. Hal ini bertujuan untuk memastikan ibu dan janin mendapatkan perawatan yang optimal selama masa kehamilan. -
Article No. 12132 | 12 Feb 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan merasa ketakutan dan kecemasan berlebihan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan pasien yang merasa ketakutan dan kecemasan berlebihan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
Kecemasan (Anxiety)
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kecemasan (Anxiety) didefinisikan sebagai respon emosional dan psikologis individu terhadap sumber penyebab kecemasan yang disertai dengan perasaan ketakutan, kekhawatiran, dan keprihatinan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat Kecemasan Terkontrol
2. Manajemen Kecemasan
3. Ketenangan
4. Kontrol Diri
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Kecemasan
2. Terapi Relaksasi
3. Terapi Kognitif
4. Edukasi Kesehatan
Sebagai perawat, saya akan melakukan penilaian komprehensif terhadap pasien, mengidentifikasi penyebab kecemasan, dan menyusun rencana asuhan keperawatan yang berfokus pada manajemen kecemasan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain terapi relaksasi, terapi kognitif, dan edukasi kesehatan terkait kecemasan. Tujuannya adalah membantu pasien mencapai tingkat kecemasan yang terkontrol dan mampu mengelola kecemasannya secara efektif. -
Article No. 12133 | 12 Feb 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan bengkak pada kelopak mata
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang datang dengan keluhan bengkak pada kelopak mata.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Integritas Kulit (SDKI)
Definisi: Kerusakan atau perubahan struktur dan fungsi kulit.
Karakteristik mayor: Adanya perubahan warna, tekstur, dan kontinuitas kulit.
2. Risiko Gangguan Perfusi Jaringan Perifer (SDKI)
Definisi: Berisiko mengalami penurunan sirkulasi darah ke jaringan perifer.
Faktor risiko: Edema.
Rencana Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Edema (SLKI)
Tujuan: Pasien tidak mengalami edema dan kembalikan fungsi organ/jaringan.
Intervensi:
- Identifikasi penyebab edema
- Pantau tanda-tanda vital dan karakteristik edema
- Atur posisi ekstremitas yang bengkak
- Berikan kompres dingin pada daerah yang bengkak
2. Perawatan Luka (SLKI)
Tujuan: Luka terawat dan sembuh tanpa komplikasi.
Intervensi:
- Bersihkan luka dengan teknik aseptik
- Aplikasikan balutan yang sesuai
- Pantau tanda-tanda infeksi
Rencana Implementasi (SIKI):
1. Kolaborasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut dan pemberian terapi yang sesuai.
2. Edukasi pasien dan keluarga tentang penyebab, pencegahan, dan penanganan edema pada kelopak mata.
3. Berikan kenyamanan pasien dengan menjaga kebersihan dan posisi yang tepat.
4. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pengaturan diet sesuai kebutuhan.
5. Pantau tanda-tanda vital, karakteristik edema, dan respons pasien terhadap terapi.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus berpedoman pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh PPNI untuk memastikan kualitas dan keselamatan pasien.