Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 12369 | 16 Feb 2025
Klinis : Pasien datang dengan keluhan demam sudah 5 hari Tidak kunjung reda,ada mual dan sempat muntah 3 kali, pasien juga mengatakan nyeri kepala dan pusing diagnosa medis nya typhoid fever
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Hipertermia
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas normal akibat ketidakmampuan tubuh untuk mengatur suhu.
- Faktor yang Berhubungan: Infeksi, seperti typhoid fever.
2. Mual
- Definisi: Sensasi tidak nyaman yang mendorong untuk muntah.
- Faktor yang Berhubungan: Efek samping pengobatan, seperti dari infeksi typhoid fever.
3. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
- Faktor yang Berhubungan: Peradangan, seperti yang terjadi pada infeksi typhoid fever.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Hipertermia
- Pasien dapat mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal.
- Pasien melaporkan penurunan suhu tubuh.
- Pasien menunjukkan penurunan tanda-tanda dan gejala hipertermia.
2. Mual
- Pasien melaporkan penurunan intensitas mual.
- Pasien tidak mengalami episode muntah.
- Pasien menunjukkan peningkatan intake cairan yang adekuat.
3. Nyeri Akut
- Pasien melaporkan penurunan tingkat nyeri.
- Pasien menunjukkan perilaku yang menunjukkan penurunan nyeri.
- Pasien menunjukkan peningkatan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Hipertermia
- Pantau suhu tubuh secara berkala.
- Berikan kompres hangat atau dingin untuk membantu menurunkan suhu tubuh.
- Beri obat penurun demam sesuai instruksi medis.
- Dorong asupan cairan yang adekuat.
- Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen hipertermia.
2. Mual
- Identifikasi faktor penyebab mual.
- Berikan antiemetik sesuai instruksi medis.
- Atur lingkungan yang nyaman untuk mengurangi rangsangan yang dapat memicu mual.
- Anjurkan pasien untuk makan makanan yang ringan dan mudah dicerna.
- Berikan intervensi relaksasi, seperti teknik napas dalam, untuk mengurangi mual.
3. Nyeri Akut
- Identifikasi karakteristik nyeri, termasuk lokasi, intensitas, durasi, dan faktor pemicu.
- Berikan analgesik sesuai instruksi medis.
- Terapkan intervensi non-farmakologis, seperti kompres hangat atau dingin, relaksasi, dan distraksi.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk manajemen nyeri yang komprehensif.
- Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen nyeri.
Penjelasan rinci dan terperinci:
Diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai dengan kondisi pasien yang datang dengan keluhan demam selama 5 hari, mual dan muntah, serta nyeri kepala dan pusing, dengan diagnosa medis typhoid fever, adalah hipertermia, mual, dan nyeri akut. Hipertermia karena adanya peningkatan suhu tubuh akibat infeksi typhoid fever. Mual dan muntah disebabkan oleh efek samping pengobatan dan peradangan akibat infeksi. Nyeri akut terjadi karena peradangan yang disebabkan oleh infeksi typhoid fever.
Luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan adalah pasien dapat mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal, melaporkan penurunan intensitas mual dan tidak mengalami episode muntah, serta melaporkan penurunan tingkat nyeri. Intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran mencakup pemantauan suhu tubuh, pemberian kompres hangat atau dingin, pemberian obat penurun demam, pengaturan asupan cairan, identifikasi faktor penyebab mual, pemberian antiemetik, pengaturan lingkungan, pemberian intervensi relaksasi, identifikasi karakteristik nyeri, pemberian analgesik, penerapan intervensi non-farmakologis, dan edukasi pasien dan keluarga. -
Article No. 12370 | 16 Feb 2025
Klinis : Pasien datang dengan keluhan demam sudah 5 hari Tidak kunjung reda,ada mual dan sempat muntah 3 kali, pasien juga mengatakan nyeri kepala dan pusing diagnosa medis nya typhoid fever
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan keluhan demam, mual, muntah, nyeri kepala, dan pusing yang didiagnosis dengan typhoid fever.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi typhoid fever ditandai dengan demam yang tidak kunjung reda.
2. Mual dan muntah berhubungan dengan proses infeksi typhoid fever.
3. Nyeri kepala berhubungan dengan proses infeksi typhoid fever.
4. Kelelahan berhubungan dengan proses infeksi typhoid fever.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Hipertermia: Peningkatan suhu tubuh di atas ambang batas normal.
2. Mual dan muntah: Perasaan tidak nyaman di perut yang dapat menyebabkan pengeluaran isi lambung.
3. Nyeri kepala: Perasaan tidak nyaman di kepala yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
4. Kelelahan: Perasaan letih yang mengganggu kemampuan untuk melakukan aktivitas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Hipertermia: Suhu tubuh normal, tidak ada tanda-tanda infeksi.
2. Mual dan muntah: Tidak ada mual dan muntah, pasien dapat makan dan minum dengan baik.
3. Nyeri kepala: Nyeri kepala berkurang, pasien dapat beraktivitas dengan nyaman.
4. Kelelahan: Pasien dapat beraktivitas sehari-hari dengan baik, tidak ada tanda-tanda kelelahan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Hipertermia: Manajemen suhu tubuh, pemberian cairan dan antipiretik.
2. Mual dan muntah: Manajemen mual dan muntah, pemberian antiemetik.
3. Nyeri kepala: Manajemen nyeri, pemberian analgesik.
4. Kelelahan: Manajemen energi, istirahat yang cukup, asupan nutrisi yang adekuat.
Sebagai perawat, saya akan bekerja sama dengan tim medis untuk menangani kondisi pasien ini sesuai dengan standar praktik keperawatan yang berlaku di Indonesia. -
Article No. 12371 | 16 Feb 2025
Klinis : Pasien datang dengan keluhan demam sudah 5 hari Tidak kunjung reda,ada mual dan sempat muntah 3 kali, pasien juga mengatakan nyeri kepala dan pusing diagnosa medis nya typhoid fever Pasien di rawat selama 3 hari tapi demam menurun di hari pertama
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan rinci mengenai Diagnosis Keperawatan SDKI, Luaran/Output yang diharapkan SLKI, dan Intervensi Keperawatan SIKI yang sesuai untuk kondisi pasien tersebut:
Diagnosis Keperawatan SDKI:
1. Hipertermia (00007): Suhu tubuh meningkat di atas rentang normal yang disebabkan oleh proses patologis.
- Ditandai dengan: Suhu tubuh > 38°C, menggigil, kulit kemerahan.
- Berhubungan dengan: Proses infeksi (typhoid fever).
2. Mual (00134): Pengalaman subyektif yang tidak menyenangkan dan mendorong keinginan untuk muntah.
- Ditandai dengan: Rasa ingin muntah, sensasi tidak nyaman di perut.
- Berhubungan dengan: Proses patologis (typhoid fever).
3. Nyeri Kepala (00048): Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial di area kepala.
- Ditandai dengan: Keluhan nyeri kepala, rasa pusing.
- Berhubungan dengan: Proses infeksi (typhoid fever).
Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
1. Keadaan Hipertermia Teratasi (0800):
- Suhu tubuh kembali normal (36-37,5°C).
- Tidak ada tanda-tanda peningkatan suhu tubuh.
- Pasien tidak lagi menggigil.
2. Kontrol Mual (1450):
- Pasien tidak lagi merasa mual.
- Tidak terjadi episode muntah.
- Pasien dapat makan dan minum dengan baik.
3. Kontrol Nyeri (1605):
- Pasien melaporkan nyeri kepala dan pusing yang terkontrol.
- Pasien dapat beraktivitas tanpa gangguan nyeri kepala dan pusing.
- Pasien dapat beristirahat dengan nyaman.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Hipertermia (3740):
- Pantau suhu tubuh secara rutin.
- Berikan obat penurun demam sesuai resep.
- Gunakan kompres dingin untuk menurunkan suhu.
- Anjurkan pasien minum cairan hangat dan makanan lunak.
- Tingkatkan istirahat pasien.
2. Manajemen Mual (1450):
- Identifikasi faktor penyebab mual.
- Berikan antiemetik sesuai resep.
- Anjurkan pasien makan sedikit tapi sering.
- Hindari makanan beraroma kuat.
- Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman.
3. Manajemen Nyeri (1400):
- Identifikasi karakteristik nyeri kepala dan pusing.
- Berikan analgesik sesuai resep.
- Ajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi nyeri.
- Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang.
- Kolaborasi dengan dokter untuk terapi tambahan jika perlu.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif dan terarah, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan dan pulih dari kondisi yang dialaminya. -
Article No. 12372 | 16 Feb 2025
Klinis : seorang wanita usia 49 tahun, mengeluh cemas yang luar biasa setelah menjadi supervisor di kantornya. pasien mengeluh sesak nafas selama periode cemas, dan ada palpitasi selama cemas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan memahami kondisi pasien yang Anda uraikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Kecemasan (Anxiety)
Penjelasan Singkat:
SDKI:
Kecemasan adalah perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disertai dengan respons autonom, yang disebabkan oleh antisipasi bahaya atau ancaman, baik yang realistis maupun tidak.
SLKI:
1. Tingkat kecemasan menurun
2. Pasien dapat mengenali faktor penyebab kecemasan
3. Pasien dapat menggunakan teknik relaksasi untuk mengurangi kecemasan
SIKI:
1. Kaji tingkat kecemasan pasien
2. Berikan informasi yang jelas dan dapat dipahami oleh pasien
3. Latih pasien teknik relaksasi (teknik napas dalam, visualisasi, distraksi)
4. Psikoedukasi terkait manajemen kecemasan
5. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain jika diperlukan
Dengan pendekatan yang komprehensif berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, diharapkan pasien dapat mengelola kecemasannya dengan baik, meningkatkan fungsi optimal, dan mencapai derajat kesehatan yang optimal. -
Article No. 12373 | 16 Feb 2025
Klinis : Seorang Anak usia 4 tahun, diperiksakan ke Poliklinik Mata dengan keluhan mata kanan terasa gatal dan panas. Pada saat dilakukan pemeriksaan mata kanan pasien terlihat kemerahan, dan terdapat kotoran berupa cairan kuning lengket yang keluar sehingga kelopak mata sulit untuk dibuka. Keluhan sudah dirasakan 6 hari dan kotoran pada mata tersebut ditemukan paling banyak pada pagi hari setelah bangun tidur. Diketahui ibu pasien juga mengalami keluhan yang sama. Pada pemeriksaan mata bagian kanan terdapat: Palpebra; edema (+), pseudoptosis (+), konjungtiva; secret purulent (+), hiperemia (+). Pasien mendapat diagnose medis: konjungtivitis bakteri. Pasien mendapatkan terapi obat topical: ofoloxacin1 tetes/2 jam, Amoxilin 1 x 1 per oral. Keluarga pasien dan pasien di edukasi untuk menghindari menyentuh mata yang sakit dan menjaga kebersihan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dideskripsikan, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
1. Risiko infeksi terkait kondisi konjungtivitis bakteri yang dialami pasien.
Penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko infeksi adalah kondisi rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan. Faktor risiko yang terkait dalam kasus ini adalah adanya kondisi konjungtivitis bakteri dengan gejala kemerahan, edema, dan secret purulent pada mata.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah tidak terjadi komplikasi infeksi, dengan indikator: 1) Tanda-tanda infeksi berkurang, 2) Tidak ada tanda-tanda infeksi, dan 3) Tidak terjadi penyebaran infeksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang sesuai adalah:
1. Observasi: Pantau tanda-tanda infeksi (seperti kemerahan, edema, secret purulent).
2. Edukasi: Ajarkan kepada pasien dan keluarga tentang cara menjaga kebersihan mata dan menghindari menyentuh mata yang sakit.
3. Kolaborasi: Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter) dalam pemberian terapi antibiotik topikal dan oral.
Dengan implementasi intervensi tersebut, diharapkan dapat mencegah terjadinya komplikasi infeksi dan mempercepat penyembuhan pada pasien. -
Article No. 12374 | 16 Feb 2025
Klinis : Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti asma, DM, hipertensi, penyakit menular seperti TBC, hepatitis, HIV/AIDS, penyakit kronis seperti jantung dan tidak ada riwayat kehamilan kembar
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, saya dapat memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Berhubungan dengan Faktor Lingkungan
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Risiko Infeksi adalah kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi risiko infeksi meliputi manajemen lingkungan, pemantauan tanda-tanda infeksi, dan edukasi terkait pencegahan infeksi.
Dengan tidak adanya riwayat penyakit menular seperti TBC, hepatitis, atau HIV/AIDS, pasien memiliki risiko infeksi yang perlu dikelola dengan baik, terutama terkait faktor lingkungan. Perawat perlu memastikan bahwa lingkungan pasien bersih dan aman serta memberikan edukasi terkait pencegahan infeksi.
Secara akademis, persona saya sebagai pakar keperawatan memberikan penjelasan ini dengan nada yang informatif dan profesional, sesuai dengan standar PPNI. -
Article No. 12375 | 16 Feb 2025
Klinis : Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Penjelasan berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh adalah kondisi di mana asupan nutrisi tidak memenuhi kebutuhan metabolik individu. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor fisiologis, psikologis, sosioekonomi, dan lingkungan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan kondisi ini adalah: Pasien dapat mempertahankan berat badan yang sesuai, memiliki asupan nutrisi yang adekuat, serta tidak mengalami komplikasi akibat malnutrisi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi:
1. Pengkajian nutrisi secara komprehensif
2. Pemberian edukasi tentang kebutuhan nutrisi yang sesuai
3. Perencanaan dan pemberian makanan atau suplemen nutrisi yang tepat
4. Pemantauan status nutrisi dan berat badan pasien
5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk penatalaksanaan nutrisi yang optimal
Secara akademis, diagnosa dan penatalaksanaan kondisi ini memerlukan pemahaman mendalam tentang kebutuhan nutrisi tubuh, faktor-faktor yang memengaruhinya, serta intervensi keperawatan yang tepat untuk mencapai luaran yang diharapkan. Peran perawat sebagai pakar kesehatan sangat penting dalam menangani masalah ketidakseimbangan nutrisi ini. -
Article No. 12376 | 16 Feb 2025
Klinis : Dehidrasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Selamat siang. Saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi dehidrasi, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan cairan
Definisi:
Kondisi di mana kehilangan cairan dan elektrolit melebihi jumlah yang dapat diganti, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Faktor Terkait:
- Penurunan asupan cairan
- Peningkatan kehilangan cairan melalui kulit, urin, feses, dan pernapasan
Gejala dan Tanda:
- Penurunan turgor kulit
- Mulut dan selaput lendir kering
- Takikardia
- Hipotensi ortostatik
- Peningkatan berat jenis urin
- Penurunan volume urin
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Penurunan volume cairan tubuh
- Perubahan tanda-tanda vital
- Perubahan tingkat kesadaran
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Keseimbangan cairan dan elektrolit
- Tanda-tanda vital dalam rentang normal
- Tingkat kesadaran membaik
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Pemantauan cairan dan elektrolit
- Pemberian cairan infus
- Edukasi terkait asupan cairan yang adekuat
Dalam penanganan dehidrasi, perawat berperan penting dalam melakukan penilaian, intervensi, dan evaluasi secara komprehensif untuk memulihkan keseimbangan cairan dan elektrolit pasien. Kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya juga diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan. -
Article No. 12377 | 16 Feb 2025
Klinis : Diare
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) untuk kondisi Diare:
Diagnosa Keperawatan: Diare
Definisi: Pengeluaran feses yang tidak normal, berlebihan dan cair.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan standar yang disusun oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk mendokumentasikan diagnosis keperawatan yang diidentifikasi oleh perawat. SDKI berisi deskripsi, faktor yang berhubungan, dan ciri-ciri diagnostik dari setiap diagnosis keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang disusun oleh PPNI untuk mendokumentasikan hasil atau luaran yang diharapkan dapat dicapai klien setelah dilakukan tindakan keperawatan. SLKI berisi deskripsi, kriteria hasil, dan indikator dari setiap luaran keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang disusun oleh PPNI untuk mendokumentasikan tindakan keperawatan yang dilakukan oleh perawat untuk mencapai luaran keperawatan yang diharapkan. SIKI berisi deskripsi, aktivitas, dan kriteria pelaksanaan dari setiap intervensi keperawatan.
Penggunaan standar SDKI, SLKI, dan SIKI membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan berkualitas, sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. -
Article No. 12378 | 16 Feb 2025
Klinis : Intervensi diare
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Diare
Definisi: Pengeluaran feses yang tidak normal, yaitu terlalu encer dan/atau terlalu sering.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Risiko Dehidrasi
2. Kekurangan Volume Cairan
3. Gangguan Integritas Kulit
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Hidrasi Cairan yang Memadai
2. Integritas Kulit Membaik
3. Pengendalian Diare
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Diare
- Kaji tanda dan gejala diare
- Pantau tanda-tanda vital
- Berikan terapi penggantian cairan
- Berikan obat antidiare sesuai resep
- Ajari pasien dan keluarga teknik pencegahan diare
2. Perawatan Kulit
- Kaji integritas kulit
- Lakukan perawatan kulit sesuai kebutuhan
- Berikan bantuan perawatan kulit jika diperlukan
3. Edukasi Kesehatan
- Jelaskan penyebab, tanda, dan gejala diare
- Ajarkan teknik pencegahan dan penanganan diare
- Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi dan cairan
Sebagai perawat, saya akan melakukan assessment komprehensif, merumuskan diagnosa keperawatan, menetapkan luaran yang diharapkan, dan melaksanakan intervensi keperawatan sesuai dengan standar praktik yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Tujuannya adalah untuk membantu pasien mencapai pemulihan yang optimal dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi.