Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 12427 | 17 Feb 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit perut, sakit ulu hati, demam, mual, muntah, batuk berdahak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan yang disampaikan oleh pasien, yaitu sakit perut, sakit ulu hati, demam, mual, muntah, dan batuk berdahak, kemungkinan besar pasien mengalami Gastritis atau Infeksi Saluran Pencernaan. Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI terkait kondisi tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi mukosa lambung, berdasarkan keluhan sakit perut dan sakit ulu hati.
2. Mual dan muntah berhubungan dengan iritasi pada saluran pencernaan, berdasarkan keluhan mual dan muntah.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik, berdasarkan keluhan demam, mual, dan muntah.
4. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan produksi sekret yang berlebihan, berdasarkan keluhan batuk berdahak.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang digambarkan dalam istilah tersebut.
2. Mual dan muntah: Sensasi tidak nyaman di perut yang dapat mengarah pada keinginan untuk memuntahkan isi perut.
3. Intoleransi aktivitas: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan karena keterbatasan fisik atau psikologis.
4. Ketidakefektifan bersihan jalan napas: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang bersih.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol nyeri: Kemampuan untuk mengontrol pengalaman nyeri saat terjadi.
2. Pengendalian mual dan muntah: Kemampuan untuk mencegah atau mengendalikan sensasi mual dan muntah.
3. Toleransi aktivitas: Kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.
4. Bersihan jalan napas: Kemampuan untuk mempertahankan jalan napas yang bersih dan bebas dari sekret atau obstruksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen nyeri: Tindakan yang dilakukan untuk mengendalikan nyeri yang dialami pasien.
2. Manajemen mual dan muntah: Tindakan yang dilakukan untuk mencegah atau mengendalikan sensasi mual dan muntah.
3. Manajemen intoleransi aktivitas: Tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan toleransi pasien dalam melakukan aktivitas.
4. Manajemen bersihan jalan napas: Tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan jalan napas yang bersih dan bebas dari sekret atau obstruksi. -
Article No. 12428 | 17 Feb 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan pusing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang datang dengan keluhan pusing, maka berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Kepala
Penjelasan:
Nyeri kepala adalah sensasi tidak nyaman yang dirasakan di daerah kepala, termasuk dahi, pelipis, dan bagian belakang kepala. Nyeri kepala dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres, dehidrasi, atau kondisi medis tertentu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Penurunan Nyeri Kepala
- Manajemen Nyeri Kepala
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Nyeri
- Teknik Relaksasi
- Edukasi Kesehatan
Dalam penanganannya, perawat akan melakukan penilaian nyeri, memberikan intervensi manajemen nyeri, mengajarkan teknik relaksasi, dan memberikan edukasi kesehatan terkait faktor-faktor yang memengaruhi nyeri kepala. Tujuannya adalah untuk mengurangi nyeri kepala yang dialami pasien.
Harapan saya, penjelasan ini dapat membantu Anda memahami Diagnosa Keperawatan dan standar SDKI-SLKI-SIKI yang digunakan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia dalam menangani kasus pusing pada pasien. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk bertanya. -
Article No. 12429 | 17 Feb 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan mata merah, terasa pedih saat terkenan angin, air sudah dua hari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan keluhan yang Anda sampaikan, yaitu mata merah, terasa pedih saat terkena angin, dan adanya air mata selama dua hari, maka diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
1. Gangguan Penglihatan
- Definisi: Perubahan dalam kemampuan penglihatan yang menyebabkan berkurangnya atau hilangnya fungsi normal mata.
- Penyebab: Infeksi mata, iritasi, atau peradangan.
Penjelasan singkat standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk diagnosis keperawatan ini:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi dan kriteria diagnostik yang jelas.
- Klasifikasi diagnosis keperawatan yang terstruktur dan komprehensif.
- Memudahkan perawat dalam mengidentifikasi dan menegakkan diagnosis keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Menetapkan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Membantu perawat dalam mengevaluasi efektivitas asuhan keperawatan.
- Menjamin kualitas dan keselamatan pasien.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Menetapkan intervensi keperawatan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan pasien.
- Membantu perawat dalam merencanakan dan melaksanakan asuhan keperawatan yang komprehensif.
- Meningkatkan kualitas dan keselamatan pasien.
Dengan menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstruktur, terukur, dan sesuai dengan kebutuhan pasien. -
Article No. 12430 | 17 Feb 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan mata merah, terasa perih saat terkenan angin, air sudah dua hari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan pola tidur
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Pola tidur yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan istirahat individu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tidur yang adekuat
- Fungsi fisiologis yang optimal
- Fungsi psikologis yang optimal
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen lingkungan: Ciptakan lingkungan yang nyaman untuk tidur
- Manajemen nyeri: Berikan analgesik/kompres dingin untuk mengurangi nyeri mata
- Edukasi: Ajarkan pasien tentang pola tidur yang baik dan cara mengatasi masalah tidur
Dalam kondisi pasien dengan keluhan mata merah, terasa perih saat terkena angin, dan air mata yang berlebih selama 2 hari, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Ketidakefektifan pola tidur. Hal ini karena kondisi mata yang tidak nyaman dapat mengganggu tidur pasien.
Pendekatan saya dalam memberikan penjelasan ini adalah akademis dan sebagai pakar dalam bidang keperawatan, dengan nada yang profesional dan berorientasi pada penyelesaian masalah pasien. -
Article No. 12431 | 17 Feb 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan mata merah, terasa perih
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Kerusakan Integritas Kulit Mukosa
Definisi:
Kerusakan pada lapisan kulit atau membran mukosa yang menyebabkan perubahan fungsi normal.
Faktor Terkait:
- Iritasi (mata merah, perih)
Karakteristik Mayor:
- Perubahan warna kulit/membran mukosa
- Nyeri/rasa tidak nyaman
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Observasi
- Identifikasi tanda dan gejala kerusakan integritas kulit mukosa
- Pantau perubahan warna, tekstur, dan kelembaban kulit/membran mukosa
2. Terapeutik
- Lakukan perawatan kulit/membran mukosa sesuai kebutuhan
- Berikan obat tetes mata/salep sesuai resep
3. Edukasi
- Jelaskan penyebab dan proses terjadinya kerusakan integritas kulit mukosa
- Ajarkan cara perawatan kulit/membran mukosa yang tepat
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Integritas Kulit Mukosa
- Kriteria hasil: Tidak ada perubahan warna, tekstur, dan kelembaban kulit/membran mukosa
2. Kontrol Nyeri
- Kriteria hasil: Pasien menyatakan nyeri/rasa tidak nyaman berkurang
Dokumentasi Keperawatan (SDKI):
1. Kerusakan Integritas Kulit Mukosa
- Definisi: Kerusakan pada lapisan kulit atau membran mukosa yang menyebabkan perubahan fungsi normal.
- Etiologi: Iritasi
- Gejala Mayor: Perubahan warna kulit/membran mukosa, Nyeri/rasa tidak nyaman
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami diagnosa keperawatan dan standar PPNI terkait kondisi yang Anda deskripsikan. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan. -
Article No. 12432 | 17 Feb 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan mata merah, mata terasa perih
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang datang dengan keluhan mata merah dan mata terasa perih.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Mata
- Penjelasan: Pasien memiliki risiko mengalami infeksi mata, ditandai dengan gejala mata merah dan perih. Infeksi mata dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti bakteri, virus, atau iritasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Infeksi
- Kriteria Hasil: Tidak terjadi infeksi pada mata pasien.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Infeksi
- Intervensi Keperawatan:
a. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan mata pasien.
b. Anjurkan pasien untuk tidak menyentuh atau menggosok mata secara berlebihan.
c. Bersihkan mata dengan cairan steril atau kompres hangat.
d. Berikan salep atau tetes mata sesuai resep dokter.
e. Ajarkan pasien untuk menjaga kebersihan mata dan menghindari kontak dengan benda yang dapat menginfeksi mata.
Dengan pendekatan ini, diharapkan perawat dapat membantu pasien dalam mengatasi risiko infeksi mata dan memantau perkembangan kondisi mata pasien selama proses perawatan. -
Article No. 12433 | 17 Feb 2025
Klinis : Mulut terasa pahit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Perubahan Rasa dan Bau
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Perubahan Rasa dan Bau adalah keadaan di mana individu mengalami perubahan pada persepsi rasa dan/atau bau yang tidak seperti biasanya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Mempertahankan Rasa dan Bau Normal
2. Meningkatkan Kemampuan Mengenali Rasa dan Bau
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Edukasi Tentang Perubahan Rasa dan Bau
2. Manajemen Hipogeusia/Ageusia
3. Manajemen Disgeusia
Penjelasan singkat:
Pada kondisi mulut terasa pahit, pasien mengalami perubahan rasa (disgeusia) di mana terdapat perubahan rasa yang tidak normal pada lidah atau mulut. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memberikan edukasi tentang perubahan rasa dan bau, manajemen hipogeusia/ageusia (penurunan/hilangnya indera pengecap), serta manajemen disgeusia (perubahan rasa) untuk membantu pasien mengatasi keluhan tersebut. -
Article No. 12434 | 17 Feb 2025
Klinis : Mulut terasa pahit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat profesional, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi "Mulut terasa pahit":
Diagnosa Keperawatan:
Perubahan Rasa Pengecapan
Definisi:
Perubahan atau distorsi dalam persepsi rasa yang biasanya normal.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Karakteristik Definisi: Mulut terasa pahit, tidak ada rasa manis, asam, asin, atau umami.
- Faktor Berhubungan: Efek samping obat, infeksi mulut, gangguan persyarafan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran Keperawatan: Pemulihan Rasa Pengecapan
- Kriteria Hasil: Pasien melaporkan pemulihan rasa pengecapan yang normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Perubahan Rasa Pengecapan
- Aktivitas Keperawatan: Identifikasi penyebab perubahan rasa, edukasi pasien tentang pemeliharaan kebersihan mulut, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan penyebab.
Jadi, dalam kasus ini, perawat akan mengidentifikasi penyebab perubahan rasa pengecapan menjadi pahit, kemudian memberikan edukasi kepada pasien tentang pentingnya menjaga kebersihan mulut. Perawat juga akan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter, untuk menangani penyebab mendasar dari perubahan rasa tersebut. -
Article No. 12435 | 17 Feb 2025
Klinis : manajemen jalan napas
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat professional, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci terkait diagnosa keperawatan SDKI, luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan (SLKI), serta intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran (SIKI) pada kondisi manajemen jalan napas.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi manajemen jalan napas adalah "Gangguan pertukaran gas". Diagnosa ini mencerminkan adanya ketidakmampuan pasien untuk mempertahankan pertukaran oksigen dan karbon dioksida yang optimal di dalam paru-paru. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti obstruksi jalan napas, kelemahan otot pernapasan, atau penyakit paru-paru. Diagnosa ini memfokuskan intervensi keperawatan pada upaya menjaga dan mempertahankan fungsi pernapasan yang optimal pada pasien.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah pemberian asuhan keperawatan yang komprehensif, luaran/output yang diharapkan adalah:
1. Status pernapasan membaik: Pasien menunjukkan peningkatan frekuensi napas, volume tidal, dan saturasi oksigen yang optimal.
2. Jalan napas terbuka dan bebas dari obstruksi: Pasien dapat bernapas dengan lancar tanpa adanya hambatan atau sumbatan pada jalan napas.
3. Tidak terjadi komplikasi terkait gangguan pertukaran gas: Pasien tidak mengalami komplikasi, seperti hipoksemia, hiperkapnia, atau kegagalan napas.
4. Pasien dan keluarga memahami manajemen jalan napas yang tepat: Pasien dan keluarga memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan tindakan yang sesuai dalam menjaga fungsi pernapasan yang optimal.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, berikut adalah intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
1. Pemantauan status pernapasan: Melakukan pemantauan rutin terhadap tanda-tanda vital, seperti frekuensi napas, kedalaman napas, dan saturasi oksigen, serta mengobservasi pola pernapasan pasien.
2. Manajemen jalan napas: Melakukan tindakan untuk mempertahankan jalan napas terbuka, seperti memberikan posisi semifowler, melakukan suction jika diperlukan, dan memastikan kebebasan dari obstruksi.
3. Terapi oksigen: Memberikan terapi oksigen sesuai dengan kebutuhan pasien untuk mempertahankan saturasi oksigen yang optimal.
4. Rehabilitasi pernapasan: Melakukan latihan pernapasan, seperti teknik pernapasan diafragma, untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan otot pernapasan.
5. Edukasi dan konseling: Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai manajemen jalan napas yang tepat, termasuk penggunaan alat bantu pernapasan jika diperlukan, serta tindakan yang harus dilakukan saat terjadi perburukan.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif dan terarah, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output yang diharapkan, yaitu status pernapasan yang membaik, jalan napas yang terbuka dan bebas dari obstruksi, tidak terjadi komplikasi terkait gangguan pertukaran gas, serta pasien dan keluarga memahami manajemen jalan napas yang tepat. -
Article No. 12437 | 17 Feb 2025
Klinis : Ny. E usia 27 tahun usia mengeluh nyeri berdenyut di area perut skala nyeri 5 sedang, P 6 A 0, post SC, menstruasi pertama usia 13 tahun, siklus lancar lamanya 1 minggu, suhu 35, nadi 62, pernapasan 23, fekanan darah 140/60, lama perkawinan 15 tahun, ada bekas SC diperut, ada streachmark, tinggi fundus uteri post partum 2 jari, konsistensi perut lembek, kandung kemih kosong terpasang kateter
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai perawat profesional, saya akan memberikan analisis yang rinci untuk kondisi Ny. E berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI).
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
1. Nyeri akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain). Indikasi: Ny. E mengeluh nyeri berdenyut di area perut dengan skala nyeri 5 (sedang).
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Nyeri Terkontrol
- Indikator: Pasien melaporkan penurunan skala nyeri, pasien menunjukkan ekspresi wajah relaks, pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa hambatan.
- Target: Skala nyeri menurun menjadi 2 (ringan) dalam 2-3 hari.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
- Kaji nyeri secara komprehensif, meliputi karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor pencetus nyeri.
- Berikan analgesik sesuai resep, jika perlu.
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin.
- Kolaborasi dengan dokter untuk manajemen nyeri yang optimal.
2. Perawatan Luka Pembedahan
- Observasi luka operasi dan tanda-tanda infeksi.
- Lakukan perawatan luka sesuai prosedur.
- Ajarkan pasien dan keluarga cara perawatan luka.
3. Pemantauan Tanda-Tanda Vital
- Pantau tanda-tanda vital secara teratur.
- Identifikasi adanya perubahan pada tanda-tanda vital.
- Kolaborasi dengan dokter untuk intervensi lebih lanjut, jika diperlukan.
Penjelasan:
Ny. E, usia 27 tahun, mengalami nyeri berdenyut di area perut dengan skala nyeri 5 (sedang) setelah menjalani operasi sesar (SC). Berdasarkan data yang diberikan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Nyeri Akut. Luaran yang diharapkan adalah Nyeri Terkontrol, dengan target penurunan skala nyeri menjadi 2 (ringan) dalam 2-3 hari. Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi Manajemen Nyeri, Perawatan Luka Pembedahan, dan Pemantauan Tanda-Tanda Vital untuk mencapai tujuan tersebut.